Ereksi: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh Skirtiot (bicara) ke revisi terakhir oleh Progressbarsystems Tag: Pengembalian |
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi terkini sejak 27 September 2024 17.42
Wikipedia tidak disensor. Gambar atau perincian yang terdapat dalam artikel ini mungkin bersifat grafis atau tidak pantas demi memastikan kualitas artikel dan liputan lengkap tentang pokok bahasannya. Untuk informasi selengkapnya lihat halaman Wikipedia penyangkalan isi dan opsi untuk tidak melihat gambar. Baca juga: nasihat untuk orang tua. |
Ereksi | |
---|---|
Pengidentifikasi | |
MeSH | D010410 |
TE | Templat:TerminologiaEmbryologica |
Daftar istilah anatomi |
Ereksi penis (bahasa Inggris: penile erection; terj. har. 'penegakan penis') adalah membesar atau menegangnya penis. Ereksi merupakan kejadian yang menjadi prasyarat berhasilnya senggama atau persetubuhan pada hewan yang memiliki penis untuk mamalia, dan hemipenis untuk reptilia. Pada unggas tertentu, terutama bangsa itik, ereksi ditandai dengan keluarnya organ seperti tabung memanjang dari kloaka, meskipun secara teknis ini tidak disebut ereksi.
Fisiologi
Penis berisi tiga struktur berbentuk tabung yang memanjang, yaitu dua buah corpora cavernosa dan sebuah corpora spongiosa yang berisi uretra. Ereksi penis terjadi bila darah mengalir dan memenuhi corpora cavernosa karena berbagai bentuk rangsangan. Selain yang paling umum karena rangsangan seksual, ereksi pada manusia laki-laki juga dapat terjadi karena tekanan kandung kemih yang penuh. Ereksi juga terjadi secara otonom (tanpa kesadaran), misalnya pada saat tidur di dalam fase REM.
Secara normal, ereksi akan berakhir ketika rangsangan seksual berakhir atau telah terjadi ejakulasi sperma. Priapisme adalah kejadian ereksi tanpa dikehendaki yang berlangsung dalam rentang waktu abnormal dan secara medik tergolong sebagai kejadian darurat. Ereksi priapistik juga dapat terjadi pada orang yang mati secara mendadak (misalnya karena tergantung).
Ketidakmampuan penis untuk ereksi secara penuh disebut sebagai disfungsi ereksi (impotensi). Penyebabnya dapat bersifat fisik maupun kejiwaan (psikis). Impotensi menjadi permasalahan banyak orang dan penyembuhannya dilakukan secara medik maupun alternatif.[butuh rujukan]