Lompat ke isi

Gangguan fetisistik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Diagnosa: menerjemahkan istilah berbahasa asing
 
(21 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{psikiatri}}
'''Gangguan fetisistik''' adalah fantasi seksual, dorongan seksual, dan perilaku seksual yang menyebabkan tekanan atau gangguan pada seseorang dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan sebagainya. Seseorang dapat didiagnosis memiliki gangguan fetish jika ia merasakan tekanan pribadi yang menyertai atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau ranah krusial lainnya sebagai akibat dari fetish tersebut. Jadi mungkin saja seseorang mengalami kondisi fetish, tapi tidak dimasukkan dalam pengidap gangguan fetisistik. <ref>[https://lm.psikologi.ugm.ac.id/2021/08/fetishistic-normal-atau-abnormal/#:~:text=Gangguan%20kesehatan%20seksual%20belakangan%20ini,tertentu%20untuk%20memuaskan%20hasrat%20seksualnya.''Fetishistic: Normal atau Abnormal?''.] dari situs LM Psikologi UGM''</ref>
'''Gangguan fetisistik''' adalah fantasi seksual, dorongan seksual, dan perilaku seksual yang cenderung kepada ketertarikan atas benda mati atau anggota tubuh selain kelamin yang menyebabkan tekanan atau gangguan pada seseorang dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan sebagainya. Seseorang dapat didiagnosis memiliki gangguan fetisistik jika ia merasakan tekanan pribadi yang menyertai atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau ranah krusial lainnya sebagai akibat dari fetis tersebut. Jadi mungkin saja seseorang mengalami kondisi fetish, tapi tidak dimasukkan dalam pengidap gangguan fetisistik. <ref>[https://lm.psikologi.ugm.ac.id/2021/08/fetishistic-normal-atau-abnormal/#:~:text=Gangguan%20kesehatan%20seksual%20belakangan%20ini,tertentu%20untuk%20memuaskan%20hasrat%20seksualnya.''Fetishistic: Normal atau Abnormal?''.] dari situs LM Psikologi UGM''</ref> Seseorang dengan gangguan fetistik mungkin kesulitan melakukan fungsi seksualnya tanpa objek yang menjadi orientasi fetisnya. Gangguan ini termasuk bagian dari [[parafilia]]. <ref>[https://www.msdmanuals.com/home/mental-health-disorders/paraphilias-and-paraphilic-disorders/fetishistic-disorder ''Fetishistic disorder'']. dari situs msdmanuals</ref>


==Diagnosa==
==Diagnosa==
[[DSM-5]] menetapkan kriteria yang menjadi ketetapan bahwa seseorang menderita gangguan fetisistik, yaitu:<ref name="dsm5">'''American Phsyciatric Accosiation'''. ''Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorders - DSM 5''. American Phsyciatric Publishing. Washingon DC dan London:2013</ref>
Untuk bisa ditetapkan mengalami gangguan fetisistik, DSM 5 menetepkan seseorang harus memenuhi kriteria berikut ini:
*Dalam periode setidaknya 6 bulan berturut-turut, mengalamai rangsangan seksual berulang dan intens dari benda mati atau anggota tubuh yang bukan merupakan alat kelamin, yang diwujudkan dalam bentuk fantasi, kebutuhan, atau kebiasaan yang dimiliki.
#Dalam periode setidaknya 6 [[Bulan (penanggalan)|bulan]] berturut-turut, mengalami rangsangan seksual berulang dan intens dari benda mati atau anggota tubuh yang bukan merupakan [[alat kelamin]], yang diwujudkan dalam bentuk fantasi, kebutuhan, atau kebiasaan yang dimiliki.
*Fantasi, kebutuhan seksual, atau kebiasaan tersebut menghasilkan masalah tekanan atau gangguan klinis dalam kehidupan sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.
#Fantasi, kebutuhan seksual, atau kebiasaan tersebut menghasilkan masalah tekanan atau gangguan klinis dalam kehidupan sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.
*Objek fetis tidak terbatas kepada baju yang digunakan dalam ''cross dressing'' (ini lebih mengarak kepada gangguan transvetik), atau alat-alat yang memang fungsinya ditujukan untuk meraih kepuasan seksual (misalnya vibrator).
#Objek fetis tidak terbatas kepada baju yang digunakan dalam [[berlintas-busana]] (ini lebih mengarah kepada gangguan transvetik), atau alat-alat yang memang fungsinya ditujukan untuk meraih kepuasan seksual (misalnya vibrator).

==Pengobatan==
Gangguan fetisistik bisa diatasi dengan psikoterapi maupun penggunaan obat-obatan tertentu. Psikoterapi dapat dilakukan dengan jenis [[terapi perilaku kognitif]], [[terapi penerimaan dan komitmen]], atau [[psikoterapi psikodinamik]]. Sedangkan penggunaan obat-obatan terutama obat antidepresan dan obat bius. Obat-obatan bisa digunakan untuk mengatur kembali ketidak seimbangan kimiawi di otak dan pikiran impulsif yang muncul sehubungan dengan kondisi fetis. Dokter juga bisa saja meresepkan anti androgen untuk mengurangi kadar testosteron di penyandang laki-laki agar nafsu seksualnya menurun.<ref name="siloam">[https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-fetisisme ''What Is Fetishism? These Are the Causes, Symptoms, & Treatments''.] dari situs siluamhospotals</ref>
==Pencegahan==
Gangguan fetisistik dapat dicegah dari penggangguan fungsi hidup diawali dengan menyadari tentang kebiasaan seksual yang sudah mulai menyimpang sedini mungkin. Kemudian penderitanya juga harus membuka diri untuk berdiskusi dengan orang terdekat atau keluarga atas kondisi seksual yang dialami. Penderita gangguan fetisistik juga harus berkonsultasi dengan [[psikiater]] atau [[psikolog]] klinis jika mulai merasa kondisi seksual tertentu menghasilkan depresi atau kecemasan.<ref name="siloam" />

==Referensi==
{{reflist|2}}

[[Kategori:Kondisi psikologis]]

Revisi terkini sejak 22 Agustus 2024 02.15

Gangguan fetisistik adalah fantasi seksual, dorongan seksual, dan perilaku seksual yang cenderung kepada ketertarikan atas benda mati atau anggota tubuh selain kelamin yang menyebabkan tekanan atau gangguan pada seseorang dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan sebagainya. Seseorang dapat didiagnosis memiliki gangguan fetisistik jika ia merasakan tekanan pribadi yang menyertai atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau ranah krusial lainnya sebagai akibat dari fetis tersebut. Jadi mungkin saja seseorang mengalami kondisi fetish, tapi tidak dimasukkan dalam pengidap gangguan fetisistik. [1] Seseorang dengan gangguan fetistik mungkin kesulitan melakukan fungsi seksualnya tanpa objek yang menjadi orientasi fetisnya. Gangguan ini termasuk bagian dari parafilia. [2]

DSM-5 menetapkan kriteria yang menjadi ketetapan bahwa seseorang menderita gangguan fetisistik, yaitu:[3]

  1. Dalam periode setidaknya 6 bulan berturut-turut, mengalami rangsangan seksual berulang dan intens dari benda mati atau anggota tubuh yang bukan merupakan alat kelamin, yang diwujudkan dalam bentuk fantasi, kebutuhan, atau kebiasaan yang dimiliki.
  2. Fantasi, kebutuhan seksual, atau kebiasaan tersebut menghasilkan masalah tekanan atau gangguan klinis dalam kehidupan sosial, okupasional, atau fungsi penting lainnya.
  3. Objek fetis tidak terbatas kepada baju yang digunakan dalam berlintas-busana (ini lebih mengarah kepada gangguan transvetik), atau alat-alat yang memang fungsinya ditujukan untuk meraih kepuasan seksual (misalnya vibrator).

Pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Gangguan fetisistik bisa diatasi dengan psikoterapi maupun penggunaan obat-obatan tertentu. Psikoterapi dapat dilakukan dengan jenis terapi perilaku kognitif, terapi penerimaan dan komitmen, atau psikoterapi psikodinamik. Sedangkan penggunaan obat-obatan terutama obat antidepresan dan obat bius. Obat-obatan bisa digunakan untuk mengatur kembali ketidak seimbangan kimiawi di otak dan pikiran impulsif yang muncul sehubungan dengan kondisi fetis. Dokter juga bisa saja meresepkan anti androgen untuk mengurangi kadar testosteron di penyandang laki-laki agar nafsu seksualnya menurun.[4]

Pencegahan

[sunting | sunting sumber]

Gangguan fetisistik dapat dicegah dari penggangguan fungsi hidup diawali dengan menyadari tentang kebiasaan seksual yang sudah mulai menyimpang sedini mungkin. Kemudian penderitanya juga harus membuka diri untuk berdiskusi dengan orang terdekat atau keluarga atas kondisi seksual yang dialami. Penderita gangguan fetisistik juga harus berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog klinis jika mulai merasa kondisi seksual tertentu menghasilkan depresi atau kecemasan.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Fetishistic: Normal atau Abnormal?. dari situs LM Psikologi UGM
  2. ^ Fetishistic disorder. dari situs msdmanuals
  3. ^ American Phsyciatric Accosiation. Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorders - DSM 5. American Phsyciatric Publishing. Washingon DC dan London:2013
  4. ^ a b What Is Fetishism? These Are the Causes, Symptoms, & Treatments. dari situs siluamhospotals