Lompat ke isi

Gebang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
k Kegunaan: add info
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(30 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|Gebang}}
{{disambiginfo|Gebang (disambiguasi)}}
{{Speciesbox
{{Taxobox
| color = lightgreen
| image = Cory utan 070909 0263 rwg.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Pohon gebang yang telah tua </br>[[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]
| name = Gebang
| name = Gebang
| image = Cory utan 070909 0263 rwg.jpg
| regnum = [[Plant]]ae
| image_caption = Pohon gebang yang telah tua <br />Unthuk Batur, [[Prembun, Tambak, Banyumas|Prembun]], [[Tambak, Banyumas]]
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| genus = Corypha
| classis = [[Liliopsida]]
| ordo = [[Arecales]]
| species = utan
| familia = [[Arecaceae]]
| authority = [[Lamarck|Lamk.]]
| subdivision_ranks = Spesies
| genus = '''''Corypha'''''
| genus_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
| subdivision = *''[[Corypha lecomtei]]''
*''[[Corypha microclada]]''
| species = '''''C. utan'''''
| binomial = ''Corypha utan''
*''[[Corypha taliera]]''
*''[[Corypha umbraculifera]]''
| binomial_authority = [[Lamarck|Lamk.]]
*''[[Corypha utan]]''
| synonyms = ''Corypha elata'' <small>[[Roxburgh|Roxb.]]</small>{{br}}''C. gebanga'' <small>[[Blume|Bl.]]</small>{{br}}
| synonyms = ''Corypha elata'' <small>[[Roxburgh|Roxb.]]</small>{{br}}''C. gebanga'' <small>[[Blume|Bl.]]</small>{{br}}
| color=lightgreen
| image_width=240px
| genus_authority=[[Carolus Linnaeus|L.]]
| display_parents=3
}}
}}


'''Gebang''' adalah nama sejenis [[palma]] tinggi besar dari daerah dataran rendah. Pohon ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti ''gabang'' ([[Suku Dayak Ngaju|Dayak Ngaju]]), ''gawang'' ([[Timor]]), ''pucuk'' ([[dialek Betawi|Btw.]]), ''pocok'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''ibus'' ([[bahasa Batak|Bat.]], [[bahasa Sasak|Sas.]]), ''silar'' ([[Minahasa|Minh.]]) dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah ''Corypha utan''.
'''Gebang''' adalah nama sejenis [[palma]] tinggi besar dari daerah dataran rendah. Kata "gebang" berasal dari ([[bahasa Jawa Kuno]] ''gĕbaṅ'' baca: ''gêbang'')<ref>gĕbaṅ 505:11 a species of palm (KBW: Corypha gĕ#banga; GR: Corypha umbellifera)
PYñ 38.9: priṅ pĕtuṅ hana wuluh gĕbaṅ atuha. Sumber: Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[http://sealang.net/ojed/index.htm]</ref> Pohon ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti ''gabang'' ([[Suku Dayak Ngaju|Dayak Ngaju]]), ''gawang'' ([[Timor]]), ''pucuk'', ''lontar utan'', ([[dialek Betawi|Btw.]]), ''pocok'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''ibus'' ([[bahasa Batak|Bat.]], [[bahasa Sasak|Sas.]]), ''silar'' ([[Minahasa|Minh.]]), ''kuala'' ([[Bahasa Makassar|Mak.]]),<ref name=Sastrapradja>Sastrpradja, Setijati; Mogea, Johanis Palar; Sangat, Harini Murni; Afriastini, Johar Jumiati (1981). ''Palem Indonesia''. '''13''':26{{spaced ndash}}27. [[Jakarta]]:[[Lembaga Biologi Nasional|LBN]] - [[LIPI]] bekerjasama dengan [[Balai Pustaka]].</ref> dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah ''Corypha utan''.


== Pemerian ==
== Pemerian ==
Pohon palma yang besar, berbatang tunggal, tinggi sekitar 15-20 [[meter|m]]. Daun-daun besar berbentuk kipas, bulat menjari dengan diameter 2-3,5 m, terkumpul di ujung batang; bertangkai panjang hingga 7 m, lebar, beralur dalam serta berduri tempel di tepinya. Bekas-bekas pelepah daun pada batang membentuk pola spiral.
Pohon palma yang besar, berbatang tunggal, tinggi sekitar 15-20 [[meter|m]]. Daun-daun besar berbentuk kipas, bulat menjari dengan diameter 2-3,5 m, terkumpul di ujung batang; bertangkai panjang hingga 7 m, lebar, beralur dalam serta berduri tempel di tepinya. Bekas-bekas pelepah daun pada batang membentuk pola spiral.


Gebang hanya berbunga dan berbuah sekali, yakni di akhir masa hidupnya. Karangan bunga muncul di ujung batang (terminal), sesudah semua daunnya mati, berupa malai tinggi besar 3-5 m, dengan ratusan ribu kuntum bunga kuning kehijauan yang berbau harum. Buah bentuk bola bertangkai pendek, hijau, 2-3 [[sentimeter|cm]] diameternya.
Gebang hanya berbunga dan berbuah sekali, yakni di akhir masa hidupnya. Karangan bunga muncul di ujung batang (terminal), sesudah semua daunnya mati, berupa malai tinggi besar 3–5 m, dengan ratusan ribu kuntum bunga kuning kehijauan yang berbau harum. Buah bentuk bola bertangkai pendek, hijau, 2-3 [[sentimeter|cm]] diameternya.


== Ekologi dan penyebaran ==
== Ekologi dan penyebaran ==
[[Berkas:Corypha umbraculifera 1913.jpg|thumb|left|Lukisan ''Corypha umbraculifera'' (1913). Sebelah kanan adalah pohon yang berbunga]]
[[Berkas:Corypha umbraculifera 1913.jpg|jmpl|kiri|Lukisan ''Corypha umbraculifera'' (1913). Sebelah kanan adalah pohon yang berbunga]]
Palma ini tumbuh menyebar di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 300 m [[dpl.]]. Gebang menyukai padang rumput terbuka, aliran [[sungai]], tepi [[rawa]], dan kadang-kadang tumbuh pula di wilayah berbukit. Di beberapa tempat yang cocok, biasanya tak jauh dari pantai, gebang dapat tumbuh menggerombol membentuk sabuk [[hutan]] yang cukup luas.
Palma ini tumbuh menyebar di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 300 m [[dpl.]]. Gebang menyukai padang rumput terbuka, aliran [[sungai]], tepi [[rawa]], dan kadang-kadang tumbuh pula di wilayah berbukit. Di beberapa tempat yang cocok, biasanya tak jauh dari pantai, gebang dapat tumbuh menggerombol membentuk sabuk [[hutan]] yang cukup luas.


Baris 33: Baris 35:


== Kegunaan ==
== Kegunaan ==
Daun gebang, terutama yang muda, diolah menjadi berbagai bahan anyaman yang bagus; untuk bahan membuat [[tikar]], topi, kantong, karung, tali, [[jala]] dan pakaian tradisional. Helai-helai pita dari olahan [[janur]] gebang ini pada masa lalu ramai diperdagangkan terutama di [[Sulawesi Selatan]]; dikenal beberapa macamnya seperti ''agel'', ''papas'', dan ''akan''.
Daun gebang, terutama yang muda, diolah menjadi berbagai bahan anyaman yang bagus; untuk bahan membuat [[tikar]], topi, kantong, karung, tali, [[jala]] dan pakaian tradisional. Helai-helai pita dari olahan [[janur]] gebang ini pada masa lalu ramai diperdagangkan terutama di [[Sulawesi Selatan]]; dikenal beberapa macamnya seperti ''agel'', ''papas'', dan ''akan''. Dan saat ini di berbagai kota di Indonesia telah dijadikan bahan baku untuk kerajinan tangan.


Sejenis [[serat]] tumbuhan yang cukup baik dapat pula dihasilkan dari tangkai daunnya, setelah dibelah-belah, direndam dan diolah lebih lanjut. Serat ini dapat dipintal menjadi tali atau, di [[Filipina]], dianyam menjadi topi.
Sejenis [[serat]] tumbuhan yang cukup baik dapat pula dihasilkan dari tangkai daunnya, setelah dibelah-belah, direndam dan diolah lebih lanjut. Serat ini dapat dipintal menjadi tali atau, di [[Filipina]], dianyam menjadi topi.


[[File:Putak 080717 1281 ayot.JPG|thumb|left|''Putak'', sagu lempengan yang dibakar]]
[[Berkas:Putak 080717 1281 ayot.JPG|jmpl|kiri|''Putak'', sagu lempengan yang dibakar]]
[[Umbut]]nya dapat dimakan. Demikian pula dengan [[sagu]] yang diperoleh dari [[empulur]] batangnya, meski biasanya sagu ini untuk makanan hewan saja dan baru dimakan orang di masa paceklik. Di [[Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan|Ayotupas]], sagu gebang dibuat menjadi semacam kue lempengan yang dibakar dan disebut ''putak''; biasanya dimakan bersama [[pisang]].
[[Umbut]]nya dapat dimakan. Demikian pula dengan [[sagu]] yang diperoleh dari [[empulur]] batangnya, meski biasanya sagu ini untuk makanan hewan saja dan baru dimakan orang pada masa paceklik. Di [[Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan|Ayotupas]], sagu gebang dibuat menjadi semacam kue lempengan yang dibakar dan disebut ''putak''; biasanya dimakan bersama [[pisang]].

Batang gebang menghasilkan [[sagu]] kira-kira 90&nbsp;kg untuk setiap [[pohon]]. Laporan lain menyebut bahwa sagu gebang dapat mengobati penyakit [[usus]]. [[Akar]] gebang digunakan untuk mengobati [[murus-murus]]. Namun, hendaknya kita berhati-hati memakan bagian gebang, yakni buahnya. Buahnya yang sudah tua itu beracun. Sehingga tidak boleh dimakan.<ref name=Sastrapradja/>


Batang gebang cukup keras, terutama bagian luarnya yang mengayu, dan biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Potongan batang yang utuh dan dibuang bagian tengahnya (empulur) biasa digunakan untuk membuat [[bedug]].
Batang gebang cukup keras, terutama bagian luarnya yang mengayu, dan biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Potongan batang yang utuh dan dibuang bagian tengahnya (empulur) biasa digunakan untuk membuat [[bedug]].
Baris 44: Baris 48:
Beberapa bagian pohon gebang memiliki khasiat obat. Akarnya digunakan untuk menyembuhkan diare ringan dan berulang. Air dari pelepahnya digunakan sebagai anti racun. Semacam getah kemerahan (''blendok'', [[bahasa Jawa|Jw.]]) dari pucuknya digunakan untuk mengobati luka, batuk dan disentri.
Beberapa bagian pohon gebang memiliki khasiat obat. Akarnya digunakan untuk menyembuhkan diare ringan dan berulang. Air dari pelepahnya digunakan sebagai anti racun. Semacam getah kemerahan (''blendok'', [[bahasa Jawa|Jw.]]) dari pucuknya digunakan untuk mengobati luka, batuk dan disentri.


== Rujukan ==
== Referensi ==
[[File:Lopo 080716 1025 ayot.JPG|thumb|left|Susunan daun kering sebagai atap ''lopo'', di Ayotupas, [[Timor Tengah Selatan]] ]]
[[Berkas:Lopo 080716 1025 ayot.JPG|jmpl|kiri|Susunan daun kering sebagai atap ''lopo'', di Ayotupas, [[Timor Tengah Selatan]] ]]
{{reflist}}
*Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 363-368.

*[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 134.
* Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 363-368.
*[http://www.pacsoa.org.au/palms/Corypha/utan.html PACSOA: ''Corypha utan'']
* [[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 134.
* [http://www.pacsoa.org.au/palms/Corypha/utan.html PACSOA: ''Corypha utan''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130516203135/http://www.pacsoa.org.au/palms/Corypha/utan.html |date=2013-05-16 }}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
[[Berkas:Gebang 080717 1306 ayot.JPG|jmpl|Tumbuh di savana perbukitan dekat [[Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan|Ayotupas]] ]]
*[http://www.kew.org/wcsp/qsearch.do?plantName=Corypha&page=quickSearch Kew palm checklist: ''Corypha'']
* [http://www.kew.org/wcsp/qsearch.do?plantName=Corypha&page=quickSearch Kew palm checklist: ''Corypha''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929133109/http://www.kew.org/wcsp/qsearch.do?plantName=Corypha&page=quickSearch |date=2007-09-29 }}
*[http://www.pacsoa.org.au/palms/Corypha/ PACSOA: ''Corypha'' index]
* [http://www.pacsoa.org.au/palms/Corypha/ PACSOA: ''Corypha'' index] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060831070219/http://www.pacsoa.org.au/palms/Corypha/utanQ.html |date=2006-08-31 }}
{{Taxonbar|from=Q1072825}}


[[Kategori:Arecaceae]]
[[Kategori:Arecaceae]]

[[bcl:Buri]]
[[de:Schopfpalmen]]
[[en:Corypha]]
[[es:Corypha]]
[[fr:Corypha]]
[[it:Corypha]]
[[pt:Corypha]]
[[su:Gebang]]

Revisi terkini sejak 30 September 2024 10.52

Gebang
Pohon gebang yang telah tua
Unthuk Batur, Prembun, Tambak, Banyumas
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Subfamili: Coryphoideae
Tribus: Corypheae
Genus: Corypha
Spesies:
C. utan
Nama binomial
Corypha utan
Spesies
Sinonim

Corypha elata Roxb.
C. gebanga Bl.

Gebang adalah nama sejenis palma tinggi besar dari daerah dataran rendah. Kata "gebang" berasal dari (bahasa Jawa Kuno gĕbaṅ baca: gêbang)[1] Pohon ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti gabang (Dayak Ngaju), gawang (Timor), pucuk, lontar utan, (Btw.), pocok (Md.), ibus (Bat., Sas.), silar (Minh.), kuala (Mak.),[2] dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah Corypha utan.

Pohon palma yang besar, berbatang tunggal, tinggi sekitar 15-20 m. Daun-daun besar berbentuk kipas, bulat menjari dengan diameter 2-3,5 m, terkumpul di ujung batang; bertangkai panjang hingga 7 m, lebar, beralur dalam serta berduri tempel di tepinya. Bekas-bekas pelepah daun pada batang membentuk pola spiral.

Gebang hanya berbunga dan berbuah sekali, yakni di akhir masa hidupnya. Karangan bunga muncul di ujung batang (terminal), sesudah semua daunnya mati, berupa malai tinggi besar 3–5 m, dengan ratusan ribu kuntum bunga kuning kehijauan yang berbau harum. Buah bentuk bola bertangkai pendek, hijau, 2-3 cm diameternya.

Ekologi dan penyebaran

[sunting | sunting sumber]
Lukisan Corypha umbraculifera (1913). Sebelah kanan adalah pohon yang berbunga

Palma ini tumbuh menyebar di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 300 m dpl.. Gebang menyukai padang rumput terbuka, aliran sungai, tepi rawa, dan kadang-kadang tumbuh pula di wilayah berbukit. Di beberapa tempat yang cocok, biasanya tak jauh dari pantai, gebang dapat tumbuh menggerombol membentuk sabuk hutan yang cukup luas.

Gebang ditemukan menyebar luas mulai dari India melewati Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia hingga ke Australia utara.

Daun gebang, terutama yang muda, diolah menjadi berbagai bahan anyaman yang bagus; untuk bahan membuat tikar, topi, kantong, karung, tali, jala dan pakaian tradisional. Helai-helai pita dari olahan janur gebang ini pada masa lalu ramai diperdagangkan terutama di Sulawesi Selatan; dikenal beberapa macamnya seperti agel, papas, dan akan. Dan saat ini di berbagai kota di Indonesia telah dijadikan bahan baku untuk kerajinan tangan.

Sejenis serat tumbuhan yang cukup baik dapat pula dihasilkan dari tangkai daunnya, setelah dibelah-belah, direndam dan diolah lebih lanjut. Serat ini dapat dipintal menjadi tali atau, di Filipina, dianyam menjadi topi.

Putak, sagu lempengan yang dibakar

Umbutnya dapat dimakan. Demikian pula dengan sagu yang diperoleh dari empulur batangnya, meski biasanya sagu ini untuk makanan hewan saja dan baru dimakan orang pada masa paceklik. Di Ayotupas, sagu gebang dibuat menjadi semacam kue lempengan yang dibakar dan disebut putak; biasanya dimakan bersama pisang.

Batang gebang menghasilkan sagu kira-kira 90 kg untuk setiap pohon. Laporan lain menyebut bahwa sagu gebang dapat mengobati penyakit usus. Akar gebang digunakan untuk mengobati murus-murus. Namun, hendaknya kita berhati-hati memakan bagian gebang, yakni buahnya. Buahnya yang sudah tua itu beracun. Sehingga tidak boleh dimakan.[2]

Batang gebang cukup keras, terutama bagian luarnya yang mengayu, dan biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Potongan batang yang utuh dan dibuang bagian tengahnya (empulur) biasa digunakan untuk membuat bedug.

Beberapa bagian pohon gebang memiliki khasiat obat. Akarnya digunakan untuk menyembuhkan diare ringan dan berulang. Air dari pelepahnya digunakan sebagai anti racun. Semacam getah kemerahan (blendok, Jw.) dari pucuknya digunakan untuk mengobati luka, batuk dan disentri.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Susunan daun kering sebagai atap lopo, di Ayotupas, Timor Tengah Selatan
  1. ^ gĕbaṅ 505:11 a species of palm (KBW: Corypha gĕ#banga; GR: Corypha umbellifera) PYñ 38.9: priṅ pĕtuṅ hana wuluh gĕbaṅ atuha. Sumber: Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[1]
  2. ^ a b Sastrpradja, Setijati; Mogea, Johanis Palar; Sangat, Harini Murni; Afriastini, Johar Jumiati (1981). Palem Indonesia. 13:26 – 27. Jakarta:LBN - LIPI bekerjasama dengan Balai Pustaka.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Tumbuh di savana perbukitan dekat Ayotupas