Lompat ke isi

Pangeran-pemilih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: ca:Príncep elector
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Balduineum Wahl Heinrich VII.jpg|thumb|300px|Ketujuh ''Kurfürst'' ini memilih [[Heinrich VII|Heinrich dari Luxemburg]] menjadi raja. Kelihatannya para tokoh yang berada pada lukisan ini adalah (menurut lambang mereka dan dari kiri ke kanan), Uskup Agung Köln, Mainz dan Trier, ''Pfalz'' (''Palatinate'') dari Rhein, Adipati Sachsen, Adipati Brandenburg, dan Raja Bohemia (gambar diambil dari naskah ''[[Codex Balduineus]]'').]]
[[Berkas:Balduineum Wahl Heinrich VII.jpg|jmpl|300px|Ketujuh pangeran-pemilih ini sedang mempertimbangkan [[Heinrich VII|Heinrich dari Luksemburg]] menjadi kaisar. Para tokoh yang berada dalam lukisan ini adalah (menurut lambang mereka dan dari kiri ke kanan) [[Keuskupan Agung Köln|Uskup Agung Köln]], [[Keuskupan Agung Mainz|Mainz]], [[Keuskupan Agung Trier|Trier]], Raja [[Kerajaan Pfalz|Pfalz]] (''Palatinatia'') dari Rhein, [[Kerajaan Sachsen|Sachsen]], [[Kerajaan Brandenburg|Brandenburg]], dan [[Kerajaan Bohemia|Raja Bohemia]]. Gambar diambil dari naskah ''[[Codex Balduineus]]'').]]
'''Pangeran-pemilih''' atau '''elektor''' adalah terjemahan dari istilah [[bahasa Latin]], '''''princeps elector''''', untuk '''''Kurfürsten''''', suatu posisi pemerintahan penting yang dalam struktur kepemimpinan [[Kekaisaran Romawi Suci]] dan menempati posisi tertinggi setelah [[kaisar]].<ref>''Princep'' maupun ''Fürst'' secara harafiah dalam bahasa Melayu/Indonesia berarti "pangeran", tetapi dalam tradisi monarki Eropa, semua pemimpin monarki disebut demikian, yang dalam tradisi monarki Nusantara disebut sebagai "raja". Dalam tradisi feodal Jawa atau daerah yang terpengaruh, raja yang tunduk pada raja lainnya ([[vazal]]) akan disebut sebagai "[[adipati]]"</ref>
'''''Kurfürst''''' dalam [[bahasa Jerman]] atau '''''keurvorst''''' dalam [[bahasa Belanda]] adalah salah seorang raja yang bisa memilih Kaisar [[Kekaisaran Suci Romawi]]. Dalam bahasa Latin fungsi ini disebut dengan nama ''princeps elector imperii'' atau ''elector''.


Berdasarkan [[Piagam Emas 1356]] (''Die Goldene Bulle''), kaisar dipilih oleh "dewan pemilih" yang terdiri dari tujuh pangeran-pemilih: tiga berasal dari kerajaan rohaniah dan empat dari kerajaan duniawi. Kerajaan rohaniah adalah [[keuskupan agung]] yang memiliki wilayah dan dianggap berdaulat seperti seorang raja. Anggota-anggota dewan pemilih ini adalah
{{sejarah-stub}}
* [[Keuskupan Agung Köln|Uskup Agung]] [[Köln]]
* [[Keuskupan Agung Trier|Uskup Agung]] [[Trier]]
* [[Keuskupan Agung Mainz|Uskup Agung]] [[Mainz]]
* Raja [[Kerajaan Pfalz-Rhein|Pfalz-Rhein]] (''Pfalzgrafschaft bei Rhein'' atau ''Kurpfalz''), berkedudukan di [[Heidelberg]]/[[Mannheim]]
* Raja [[Elektorat Sachsen|Sachsen]] (''Kurfürst von Sachsen'' dari wangsa [[Sachsen-Wittenberg]]) berkedudukan di [[Wittenberg]]
* Raja [[Kerajaan Brandenburg|Brandenburg]] (''Kurfürst von Brandenburg'') berkedudukan di [[Potsdam]], dan
* Raja [[Kerajaan Bohemia|Bohemia]] berkedudukan di [[Praha]].
Sang raja terpilih selanjutnya bergelar ''Rex Romanorum'' ("Raja bangsa Romawi"), walaupun ia sesungguhnya berkuasa di tanah [[Jerman]].


Sang "raja bangsa Romawi" bergelar [[Kaisar]] (''Imperator Romanorum'' - Kaisar bangsa Romawi) hanya setelah dimahkotai oleh [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] di [[Roma]]. Dalam banyak kesempatan, seorang Paus menolak menobatkan seorang raja yang sedang berselisih dengannya, akan tetapi tanpa penobatan tersebut, sang raja sesungguhnya tak kehilangan hak apa pun selain gelar Kaisar.
[[Kategori:Sejarah Eropa]]


== Catatan kaki ==
[[ar:أمير ناخب]]

[[bg:Курфюрст]]
{{reflist}}
[[ca:Príncep elector]]

[[cs:Kurfiřt]]
[[Kategori:Sejarah Eropa]]
[[da:Kurfyrste]]
[[de:Kurfürst]]
[[en:Prince-elector]]
[[eo:Princo-elektisto]]
[[es:Príncipe elector]]
[[et:Kuurvürst]]
[[fa:امرای انتخاباتی]]
[[fi:Vaaliruhtinas]]
[[fr:Prince-électeur]]
[[he:נסיך בוחר]]
[[hr:Izborni knezovi]]
[[hu:Választófejedelem]]
[[ia:Principe-elector]]
[[is:Kjörfursti]]
[[it:Principe elettore]]
[[ja:選帝侯]]
[[ko:선제후]]
[[la:Princeps Elector Imperii]]
[[nl:Keurvorst]]
[[no:Kurfyrste]]
[[pl:Elektorzy Rzeszy]]
[[pt:Príncipe-eleitor]]
[[ru:Курфюрст]]
[[sk:Kurfirst]]
[[sr:Кнежеви изборници]]
[[sv:Kurfurste]]
[[th:สิทธิสรรเจ้า]]
[[uk:Курфюрст]]
[[zh:选帝侯]]

Revisi terkini sejak 9 April 2020 10.54

Ketujuh pangeran-pemilih ini sedang mempertimbangkan Heinrich dari Luksemburg menjadi kaisar. Para tokoh yang berada dalam lukisan ini adalah (menurut lambang mereka dan dari kiri ke kanan) Uskup Agung Köln, Mainz, Trier, Raja Pfalz (Palatinatia) dari Rhein, Sachsen, Brandenburg, dan Raja Bohemia. Gambar diambil dari naskah Codex Balduineus).

Pangeran-pemilih atau elektor adalah terjemahan dari istilah bahasa Latin, princeps elector, untuk Kurfürsten, suatu posisi pemerintahan penting yang dalam struktur kepemimpinan Kekaisaran Romawi Suci dan menempati posisi tertinggi setelah kaisar.[1]

Berdasarkan Piagam Emas 1356 (Die Goldene Bulle), kaisar dipilih oleh "dewan pemilih" yang terdiri dari tujuh pangeran-pemilih: tiga berasal dari kerajaan rohaniah dan empat dari kerajaan duniawi. Kerajaan rohaniah adalah keuskupan agung yang memiliki wilayah dan dianggap berdaulat seperti seorang raja. Anggota-anggota dewan pemilih ini adalah

Sang raja terpilih selanjutnya bergelar Rex Romanorum ("Raja bangsa Romawi"), walaupun ia sesungguhnya berkuasa di tanah Jerman.

Sang "raja bangsa Romawi" bergelar Kaisar (Imperator Romanorum - Kaisar bangsa Romawi) hanya setelah dimahkotai oleh Paus di Roma. Dalam banyak kesempatan, seorang Paus menolak menobatkan seorang raja yang sedang berselisih dengannya, akan tetapi tanpa penobatan tersebut, sang raja sesungguhnya tak kehilangan hak apa pun selain gelar Kaisar.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Princep maupun Fürst secara harafiah dalam bahasa Melayu/Indonesia berarti "pangeran", tetapi dalam tradisi monarki Eropa, semua pemimpin monarki disebut demikian, yang dalam tradisi monarki Nusantara disebut sebagai "raja". Dalam tradisi feodal Jawa atau daerah yang terpengaruh, raja yang tunduk pada raja lainnya (vazal) akan disebut sebagai "adipati"