Hukum kekekalan massa: Perbedaan antara revisi
k Neraca massa dipindahkan ke Hukum kekekalan massa: judul yang tepat |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Menambahkan foto ke halaman #WPWP |
||
(112 revisi perantara oleh 62 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:Combustion reaction of methane.jpg|thumb|350x350px|Reaksi pembakaran [[metana]]. 4 atom hidrogen, 4 atom oksigen, dan 1 atom karbon sebelum dan sesudah reaksi. Massa total setelah reaksi sama dengan sebelum reaksi.]] |
|||
'''Neraca Massa''' adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari '''Hukum Kekekalan Massa''' yang menyebutkan bahwa: ''di alam ini jumlah total massa adalah kekal.'' |
|||
'''Hukum kekekalan massa''' merupakan massa yang dapat diubah menjadi [[energi]].'''<ref>{{Cite book|last=Sulastri dan Rahmadani, R.F.I.|first=|date=2017|url=https://docplayer.info/storage/81/83848805/1611880567/bQ0UNq5r96Jivd2Wt631Zw/83848805.pdf|title=Kimia Dasar 1|location=Banda Aceh|publisher=Program Studi Pendidikan Kimia|isbn=978-602-5679-02-5|pages=55|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>''' Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum [[Mikhail Lomonosov|Lomonosov]]-[[Lavoisier]] adalah suatu hukum yang menyatakan '''[[massa]] '''dari suatu''' [[sistem tertutup]] ''' akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk. |
|||
Persamaan dasar dalam neraca massa: |
|||
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti [[kimia]], [[teknik kimia]], [[mekanika]], dan [[dinamika fluida]]. Berdasarkan ilmu [[relativitas spesial]], kekekalan massa adalah pernyataan dari [[kekekalan energi]]. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi [[momentum]] pusatnya. Pada beberapa peristiwa [[radiasi]], dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi [[energi]]. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi [[energi kinetik]]/[[energi potensial]] dan sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit. |
|||
== Contoh hukum kekekalan massa == |
|||
<math>MassaMasuk = MassaKeluar + AkumulasiMassaDalamSistem</math> |
|||
Hukum kekekalan massa berlaku pada [[reaksi kimia]], di mana massa total [[reaktan]] (pereaksi) harus sama dengan massa produk yang dihasilkan (massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama). Hukum kekekalan massa dapat terlihat pada reaksi pembentukan [[hidrogen]] dan [[oksigen]] dari [[air]]. Bila hidrogen dan oksigen dibentuk dari 36 [[gram|g]] air, maka bila reaksi berlangsung hingga seluruh air habis, akan diperoleh massa campuran produk hidrogen dan oksigen sebesar 36 g. Bila reaksi masih menyisakan air, maka massa campuran [[hidrogen]], [[oksigen]] dan [[air]] yang tidak bereaksi tetap sebesar 36 g. |
|||
<pre> |
|||
Air -> Hidrogen + Oksigen (+ Air) |
|||
(36 g) (36 g) |
|||
</pre> |
|||
== Sejarah Hukum Kekekalan Massa == |
|||
[[Berkas:Antoine lavoisier.jpg|jmpl|Antoine Lavoisier]] |
|||
Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh [[Antoine Lavoisier]] pada tahun [[1789]]. Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia modern. Sebelumnya, [[Mikhail Lomonosov]] ([[1748]]) juga telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen tersebut. Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya [[gaya buoyan]]([[Gaya apung|gaya]] [[Gaya apung|apung]]) [[Atmosfer Bumi|atmosfer bumi]]. Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci penting dalam mengubah [[alkemi]] menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka mulai melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide bahwa semua proses dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap. |
|||
=== Kekekalan massa vs. penyimpangan === |
|||
Ketika energi seperti panas atau cahaya diijinkan masuk ke dalam atau keluar dari sistem, asumsi hukum kekekalan massa tetap dapat digunakan. Hal ini disebabkan massa yang berubah karena adanya perubahan energi sangatlah sedikit. Sebagai contoh adalah perubahan yang terjadi pada peristiwa meledaknya [[TNT]]. Satu gram TNT akan melepaskan 4,16 kJ energi ketika diledakkan. Namun, energi yang terdapat dalam satu gram TNT adalah sebesar 90 TJ (kira-kira 20 miliar kali lebih banyak). Dari contoh ini dapat terlihat bahwa massa yang akan hilang karena keluarnya energi dari sistem akan jauh lebih kecil (dan bahkan tidak terukur) dari jumlah energi yang tersimpan dalam massa materi. |
|||
=== Penyimpangan === |
|||
Penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi pada sistem terbuka dengan proses yang melibatkan perubahan energi yang sangat signifikan seperti [[reaksi nuklir]]. Salah satu contoh reaksi nuklir yang dapat diamati adalah reaksi pelepasan [[energi dalam]] jumlah besar pada bintang. Hubungan antara massa dan energi yang berubah dijelaskan oleh [[Albert Einstein]] dengan persamaan E = m.c<sup>2</sup>. E merupakan jumlah energi yang terlibat, m merupakan jumlah massa yang terlibat dan c merupakan konstanta [[kecepatan cahaya]]. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada sistem tertutup, karena energi tidak keluar dari sistem, massa dari sistem tidak akan berubah. |
|||
== Referensi == |
|||
<references /> |
|||
== Lihat pula == |
|||
* [[Antoine Lavoisier]] |
|||
* [[Mikhail Lomonosov]] |
|||
== Pranala luar == |
|||
* {{id}} [http://www.ilmukimia.org/2012/12/hukum-kekekalan-massa.html Hukum Kekekalan Massa] |
|||
[[Kategori:Massa]] |
|||
[[Kategori:Hukum kekekalan|Massa]] |
Revisi terkini sejak 17 Juli 2024 09.59
Hukum kekekalan massa merupakan massa yang dapat diubah menjadi energi.[1] Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk. Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Contoh hukum kekekalan massa
[sunting | sunting sumber]Hukum kekekalan massa berlaku pada reaksi kimia, di mana massa total reaktan (pereaksi) harus sama dengan massa produk yang dihasilkan (massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama). Hukum kekekalan massa dapat terlihat pada reaksi pembentukan hidrogen dan oksigen dari air. Bila hidrogen dan oksigen dibentuk dari 36 g air, maka bila reaksi berlangsung hingga seluruh air habis, akan diperoleh massa campuran produk hidrogen dan oksigen sebesar 36 g. Bila reaksi masih menyisakan air, maka massa campuran hidrogen, oksigen dan air yang tidak bereaksi tetap sebesar 36 g.
Air -> Hidrogen + Oksigen (+ Air) (36 g) (36 g)
Sejarah Hukum Kekekalan Massa
[sunting | sunting sumber]Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1789. Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia modern. Sebelumnya, Mikhail Lomonosov (1748) juga telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen tersebut. Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya buoyan(gaya apung) atmosfer bumi. Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci penting dalam mengubah alkemi menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka mulai melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide bahwa semua proses dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap.
Kekekalan massa vs. penyimpangan
[sunting | sunting sumber]Ketika energi seperti panas atau cahaya diijinkan masuk ke dalam atau keluar dari sistem, asumsi hukum kekekalan massa tetap dapat digunakan. Hal ini disebabkan massa yang berubah karena adanya perubahan energi sangatlah sedikit. Sebagai contoh adalah perubahan yang terjadi pada peristiwa meledaknya TNT. Satu gram TNT akan melepaskan 4,16 kJ energi ketika diledakkan. Namun, energi yang terdapat dalam satu gram TNT adalah sebesar 90 TJ (kira-kira 20 miliar kali lebih banyak). Dari contoh ini dapat terlihat bahwa massa yang akan hilang karena keluarnya energi dari sistem akan jauh lebih kecil (dan bahkan tidak terukur) dari jumlah energi yang tersimpan dalam massa materi.
Penyimpangan
[sunting | sunting sumber]Penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi pada sistem terbuka dengan proses yang melibatkan perubahan energi yang sangat signifikan seperti reaksi nuklir. Salah satu contoh reaksi nuklir yang dapat diamati adalah reaksi pelepasan energi dalam jumlah besar pada bintang. Hubungan antara massa dan energi yang berubah dijelaskan oleh Albert Einstein dengan persamaan E = m.c2. E merupakan jumlah energi yang terlibat, m merupakan jumlah massa yang terlibat dan c merupakan konstanta kecepatan cahaya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada sistem tertutup, karena energi tidak keluar dari sistem, massa dari sistem tidak akan berubah.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sulastri dan Rahmadani, R.F.I. (2017). Kimia Dasar 1 (PDF). Banda Aceh: Program Studi Pendidikan Kimia. hlm. 55. ISBN 978-602-5679-02-5. [pranala nonaktif permanen]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Hukum Kekekalan Massa