Pertempuran Bani Qainuqa: Perbedaan antara revisi
Untuk objektivas. |
|||
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
{{tanpa_referensi|date=31 Maret 2010}} |
|||
⚫ | |||
== Penyebab terjadinya Perang Qainuqa == |
|||
'''SEBAB-SEBAB PERPERANGAN''' |
|||
⚫ | Ketika ada seorang wanita muslimah berbelanja di Pasar Bani Qainuqa, orang-orang [[Yahudi]] melecehkannya dengan meminta agar wanita tersebut menyingkap jilbabnya. Tentu saja wanita tersebut menolaknya. Kemudian seorang penjual perhiasan mengikat ujung pakaiannya tanpa dia ketahui sehingga ketika dia berdiri aurat wanita tersebut tersingkap diiringi derai tawa orang-orang Yahudi di sekitarnya. Wanita tersebut berteriak kemudian salah seorang Sahabat datang menolong dan langsung membunuh pelakunya. Namun,kemudian orang-orang [[Yahudi]] mengeroyok dan membunuhnya. |
||
⚫ | Ketika berita ini sampai kepada [[Muhammad]], nabi Islam, dia langsung mengumpulkan tentaranya, dan memberikan bendera perang kepada [[Hamzah bin Abdul-Muththalib]]. Lalu mereka menuju Bani Qainuqa. Ketika melihat Kaum Muslimin, orang-orang [[Yahudi]] segera berlindung di balik benteng-benteng mereka. Pasukan Muhammad mengepung mereka dengan rapat selama 15 hari pada bulan [[Syawal]] hingga awal [[Dzulqaidah]] tahun 2 Hijriah. |
||
⚫ | Ketika ada seorang wanita muslimah berbelanja di |
||
⚫ | |||
⚫ | Ketika berita ini sampai kepada |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Untuk lebih menunjukkan ketegasan Muhammad dalam masalah ini, dia memerintahkan untuk membunuh Ka'ab bin Al'Asyraf, seorang yahudi yang paling dengki terhadap Islam dan kaum muslimin dan secara terang-terangan sering menyakiti kaum muslimin. Hal tersebut semakin besar pengaruhnya karena dia orang terpandang di kaumnya, kaya raya dan penyair. |
||
⚫ | |||
⚫ | Untuk lebih menunjukkan ketegasan |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Pertempuran Muhammad|Bani Qainuqa]] |
|||
⚫ | |||
ISBN 979266790-3 |
Revisi terkini sejak 23 November 2021 13.05
Perang Bani Qainuqa adalah perperangan yang terjadi antara Kaum Muslimin dengan Kaum Yahudi Bani Qainuqa. Perperangan ini terjadi pada bulan Syawal 2 Hijriah dan Dimenangkan oleh Kaum Muslimin.
Penyebab terjadinya Perang Qainuqa
[sunting | sunting sumber]Ketika ada seorang wanita muslimah berbelanja di Pasar Bani Qainuqa, orang-orang Yahudi melecehkannya dengan meminta agar wanita tersebut menyingkap jilbabnya. Tentu saja wanita tersebut menolaknya. Kemudian seorang penjual perhiasan mengikat ujung pakaiannya tanpa dia ketahui sehingga ketika dia berdiri aurat wanita tersebut tersingkap diiringi derai tawa orang-orang Yahudi di sekitarnya. Wanita tersebut berteriak kemudian salah seorang Sahabat datang menolong dan langsung membunuh pelakunya. Namun,kemudian orang-orang Yahudi mengeroyok dan membunuhnya.
Ketika berita ini sampai kepada Muhammad, nabi Islam, dia langsung mengumpulkan tentaranya, dan memberikan bendera perang kepada Hamzah bin Abdul-Muththalib. Lalu mereka menuju Bani Qainuqa. Ketika melihat Kaum Muslimin, orang-orang Yahudi segera berlindung di balik benteng-benteng mereka. Pasukan Muhammad mengepung mereka dengan rapat selama 15 hari pada bulan Syawal hingga awal Dzulqaidah tahun 2 Hijriah.
Akhirnya Bani Qainuqa menyerah karena ketakutan melanda mereka. Lalu mereka menyerahkan keputusannya kepada Muhammad.
Abdullah bin Ubay bin Salul dengan gaya kemunafikkannya membujuk Muhammad agar tidak membunuh mereka. Muhammad akhirnya mengusir mereka dari kota Madinah agar tidak tinggal berdampingan dengan kaum Muslimin.
Untuk lebih menunjukkan ketegasan Muhammad dalam masalah ini, dia memerintahkan untuk membunuh Ka'ab bin Al'Asyraf, seorang yahudi yang paling dengki terhadap Islam dan kaum muslimin dan secara terang-terangan sering menyakiti kaum muslimin. Hal tersebut semakin besar pengaruhnya karena dia orang terpandang di kaumnya, kaya raya dan penyair.
Tugas tersebut dilaksanakan oleh para Sahabat yang dipimpin oleh Muhammad bin Maslamah. Hal ini semakin menambah kegentaran orang-orang Yahudi bahwa Muhammad tidak segan-segan mengambil tindakan tegas jika ada yang bertindak sewenang-wenang terhadap kaum muslimin.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Abdullah Haidir, Sejarah Hidup & Perjuangan Rasulullah, ISBN 979-26-6790-3