Lompat ke isi

Perpustakaan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
50Ai (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Palingyess (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(156 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
:''Arti lain:: [[Perpustakaan (ilmu komputer)]], [[Perpustakaan (biologi)]]''
{{bedakan|Perpustakaan (ilmu komputer)}}
[[Berkas:Chambery interieur mediatheque 600px.jpg|right|300px|thumb|Perpustakaan modern]]
[[Berkas:Chambery interieur mediatheque 600px.jpg|ka|300px|jmpl|Perpustakaan modern]]


Dalam arti tradisional, '''perpustakaan''' adalah sebuah koleksi [[buku]] dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Dalam arti tradisional, '''perpustakaan''', '''rumah buku''', atau '''kutubkhanah''' adalah sebuah koleksi [[buku]] dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah [[kota]] atau [[institusi]], serta dimanfaatkan oleh [[masyarakat]] yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku dengan biaya sendiri. Karena ada kaitannya dengan buku maka definisi perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku atau tempat yang berkaitan dengan buku. Definisi perpustakaan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari perkembangan koleksi perpustakaan.


Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke [[map]], [[cetak (seni)|cetak]] atau [[hasil seni]] lainnya, [[mikrofilm]], [[mikrofiche]], [[tape audio]], [[CD]], [[rekaman vinyl|LP]], [[tape video]] dan [[DVD]], dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data [[CD-ROM]] dan [[internet]].
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Susanti|first2=Ipil|first3=Srisaparmi|date=2024|title=Perpustakaan : Dalam Fungsi Pendukung Pendidikan, Penelitian, Rekreasi, dan Merawat Naskah Kuno serta Mengelola Arsip|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-8646-17-3|url-status=live}}</ref> kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke [[map]], [[cetak (seni)|cetak]] atau [[hasil seni]] lainnya, [[mikrofilm]], [[mikrofiche]], [[tape audio]], [[CD]], [[rekaman vinyl|LP]], [[tape video]] dan [[DVD]]. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data [[CD-ROM]] dan [[internet]].


Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan [[ibadah]] yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.


Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses [[informasi]] dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam [[perpustakaan digital]] (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses [[informasi]] dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam [[perpustakaan digital]] (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).


== Sejarah ==
Perpustakaan pertama yang diketahui berada di reruntuhan [[Dataran Niniwe]]. Lokasinya berada di sebuah kota kuno pada masa [[Asyur|Asiria]] yang terletak di tepi [[sungai Tigris]] bagian timur. Pada masa lalu kota tersebut merupakan ibu kota [[Kerajaan Asiria Baru|kerajaan Asiria]] purba. Situs kota purbakala ini bersebelahan dengan kota [[Mosul]], di [[Kegubernuran Ninawa|Provinsi Ninawa]], [[Irak]].<ref>{{Cite book|last=Usiono dan Retno Sayekti|date=2018|url=http://repository.uinsu.ac.id/6857/1/POTRET%20PENDIDIKAN%20ILMU%20PEPRUSTAKAAN.pdf|title=Potret Pendidikan Ilmu Perpustakaan|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=|pages=37|url-status=live}}</ref> Perpustakaan ini dikenal sebagai [[Perpustakaan Asyurbanipal]]. <ref>{{Cite web|date=2023-08-22|title=8 Legendary Ancient Libraries|url=https://www.history.com/news/8-impressive-ancient-libraries|website=HISTORY|language=en|access-date=2024-06-10}}</ref>


== Peran Prepustakaan ==
== Peran dan Fungsi Perpustakaan ==
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di [[sekolah]] tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait dengan kemajuan bidang [[pendidikan]] dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.<ref>Sinaga, Dian ''Mengelola Perpustakaan Sekolah'' (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007) hlm. 15</ref>
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung ataupun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di [[sekolah]] tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang [[pendidikan]] dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.<ref>Sinaga, Dian ''Mengelola Perpustakaan Sekolah'' (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007) hlm. 15</ref>

Perpustakaan merupakan jantungnya dunia pendidikan karena berbagai macam informasi bisa kita dapatkan di perpustakaan. Perpustakaan memiliki fungsi sebagai sarana rekreasi, informasi dan penelitian, pendidikan, kebudayaan, deposit, dan pelestarian. Namun demikian, seluruh fungsi perpustakaan tersebut tidak selalu terdapat di seluruh jenis perpustakaan. Hal ini tergantung dengan tujuan dan sasaran pemustaka di masing-masing perpustakaan<ref>{{Cite web|last=Rahayu|first=Lisda|title=PUST4104 – Layanan Perpustakaan : Dasar-dasar Layanan Perpustakaan|url=http://repository.ut.ac.id/4183/1/PUST4104-M1.pdf|website=Repositori UT}}</ref>. Layanan perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemustaka secara tepat dan akurat, yaitu melalui penyediaan bahan pustaka dan penyediaan sarana penelusuran.


== Tujuan perpustakaan ==
== Tujuan perpustakaan ==
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melalui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
* Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan
* Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan [[ilmu pengetahuan]], kehidupan [[sosial]], dan [[politik]]
* Dapat memelihara kemerdekaan berpikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
* Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
* Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
* Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antarbangsa
* Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.<ref>Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita ''Perpustakaan'' (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42</ref>


== Periodisasi Perpustakaan Indonesia ==
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
Perpustakaan merupakan perantara masyarakat. Oleh karena itu, perkembangan perpustakaan tidak dapat dilepaskan dari perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat tecermin dalam sejarah masyarakat, kadang-kadang dalam sejarah negara. Dengan demikian, sejarah perpustakaan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah Indonesia. [[Sejarah Indonesia]] dapat dibagi menjadi beberapa periode berikut :
a. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan;
* Zaman kerajaan lokal
b. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan [[sosial dan politik]];
* Zaman [[kerajaan Islam]]
c. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik;
* Zaman [[Hindia Belanda]]
d. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia;
* Zaman [[Jepang]]
e. Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan pekerjaannya;
* Periode pasca-1945, acapkali dibagi lagi menjadi :
f. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa;
:* Periode [[1945]]-[[1959]]
g. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.<ref>Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita ''Perpustakaan'' (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42 </ref>
:* Periode [[1959]]-[[1965]]
:* Periode [[1965]]-sekarang
Pada pembagian di atas, tahun 1950 merupakan awal ancangan karena pada waktu itu pemerintah [[RI]] mulai menyebarkan perpustakaan, khususnya perpustakaan umum dengan nama taman perpustakaan rakjat ke seluruh Indonesia. Perkembangan perpustakaan umum yang mula-mula menggembirakan itu akhirnya berakhir tragis dengan runtuhnya berbagai taman pustaka rakjat yang didirikan pada tahun 1950-an. Tonggak kebangkitan dimulai pada tahun 1969, dengan pembangunan lima tahun (pelita) pertama. Saat itu, kegiatan perpustakaan tercakup di dalam rencana pembangunan hingga sekarang.<ref>Sulistyo. Basuki ''Periodisasi Perpustakaan Indonesia'' (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 6,7</ref>


== Fungsi Perpustakaan Nasional ==
== Periodisasi perpustakaan indonesia ==
Berdasarkan ketentuan peraturan tahun [[1980]], maka tugas pokok Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah menyelenggarakan pengumpulan, penyimpanan, serta pelestarian terbitan Indonesia sebagai khazanah kebudayaan serta menjamin pemeliharaan terbitan Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut, cakupan fungsi perpustakaan nasional adalah sebagai berikut :
* Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan hasil karya tulisan yang di terbitkan di Indonesia.
* Menjadi perpustakan deposit dari terbitan indonesia, baik terbitan pemerintah maupun swasta.
* Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan terbitan PBB dan negara lain, khususnya dari kawasan [[ASEAN]].
* Menentukan standar dari sistem, organisasi, pelayanan, dan mutu koleksi perpustakaan di Indonesia.
* Menyelenggarakan kursus tingkat nasional bagi pegawai perpustakaan.
* Memprakarsai kerjasama dengan lembaga di luar negri, misalnya dalam pertukaran publikasi, peminjaman antar perpustakaan, penyusun bibliografi, dan pembuatan microfilm.
* Menyusun dan menerbitkan [[bibliografi]] nasional Indonesia (BNI).
* Dan menyusun serta menerbitkan katalog induk nasional (KIN).<ref>Sulistyo. Basuki ''Periodisasi Perpustakaan Indonesia'' (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994)hlm. 24</ref>
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, [[Perpustakaan nasional|Perpustakaan Nasional]] merupakan [[Lembaga Pemerintah Nonkementerian|LPND]] yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan dan berkedudukan di ibukota negara.


Perpustakaan Nasional memiliki tugas sebagai berikut :
Perpustakaan merupakan prantara masyarakat. Karena itu, perkembangan perpustakaan tidak dapat dilepaskan dari perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat tercermin dalam sejarah masyarakat, kadang-kadang dala0 sejarah negara. Dengan demikian. Sejarah perpustakaan di indonesia tidak terlepas dari sejarah indnesia. [[Sejarah Indonesia]] dapat di bagi menjadi beberapa periode berikut :
1. Zaman kerajaan lokal
2. Zaman kerajaan [[Islam]]
3. Zaman[[ Hindia Belanda]]
4. Zaman [[Jepang]]
5. Periode pasca 1945, acapkali dibagi lagi menjadi
Periode [[1945]]-1959
Periode 1959-1965
Periode [[1965]]-
Pada pembagian di atas, tahun 1950 merupakan awal ancangan karena pada waktu itu pemerintah [[Ri]] mulai menyebarkan perpustakaan, khususnya perpustakaan umum dengan nama taman perpustakaan rakjat ke seluruh indonesia. Perkembangan perpusyakaan umum yang mula.mula menggembirakan itu akhirnya berakhir tragis dengan runtuhnya berbagai taman pustaka rakjat yang didirikan pada tahun 1950-an. Tonggak kebangkitan dimulai pada tahun 1969, dengan pembangunan lima tahun (pelita) pertama. Saat itu, kegiatan perpustakaan tercakup di dalam rencana pembangunan hingga sekarang.<ref>Sulistyo. Basuki ''Periodisasi Perpustakaan Indonesia'' (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 6,7 </ref>


* Menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum, dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan;
== Fungsi perpustakaan nasional ==
* Melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan;
* Membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan; dan
* Mengembangkan standar nasional perpustakaan.


Perpustakaan Nasional memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
Berdasarkan ketentuan peraturan tahun [[1980]], maka tugah pokok perpustakaan nasional Republik Indonesia adalah menyelenggarakan pengumpulan, penyimpanan, serta pelestarian terbitan Indonesia sebagai khazanah kebudayaan serta menjamin pemeliharaan terbitan Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut, cakupan fugsi perpustakaan nasional adalah sebagai berikut :
A. Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan hasil karya tulisan yang di terbitkan di Indonesia.
B. Menjadi perpustakan deposit dari terbitan indonesia, baik terbitan pemerintah maupun swasta.
C. Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan terbitan pbb dan negara lain, khususnya dari kawasan [[ASEAN]].
D. Menentukan setandar dari sistem, organisasi, pelayanan, dan mutu koleksi perpustakaan di Indonesia.
E. Menyelenggarakan kursus tingkat nasional bagi pegawai perpustakaan.
F. Memprakarsai kerjasama dengan lembaga di luar negri, misalnya dalam pertukaran publikasi, peminjaman antar perpustakaan, penyusun bibliografi, dan pembuatan microfilm.
G. Menyusun dan menerbitkan [[bibliografi]] nasional.
H. Dan menyusun catalog induk.<ref> Sulistyo. Basuki ''Periodisasi Perpustakaan Indonesia'' (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994)hlm. 24</ref>


* Mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat;
== Hubungan perspustakaan dengan bacaan ==
* Mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa;
* Melakukan promosi perpustakaan dan gemar membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; dan
* Mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang berada di luar negeri.


== Hubungan perpustakaan dengan bacaan ==
Perpustakaan dan bahan bacaan adalah dua kata yang saling bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan [[pustaka]] dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan) kepada para pembaca/pemakai perpustakaan . Adapun koleksi perpustakaan di negara kita sebagian besar berupa buku atau ''book material'' dan masih jarang perpustakaan yang memiliki koleksi berupa ''non-book material'' seperti film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.<ref>Sumpeno, Wahyudin ''Perpustakaan Mesjid'' (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 8</ref>

Perpustakaan dan bahan bacaan adalah dua kata yang saling bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan [[pustaka]] dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan) kepada para pembaca/pemakai perpustakaan. Adapun koleksi perpustakaan di negara kita sebagian besar berupa buku atau ''book material'' dan masih jarang perpustakaan yang memiliki koleksi berupa ''non-book material'' seperti film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.<ref>Sumpeno, Wahyudin ''Perpustakaan Mesjid'' (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 8</ref>


== Model pelayanan perpustakaan ==
== Model pelayanan perpustakaan ==


Ada empat model pelayanan perpustakaan:
Ada empat model pelayanan perpustakaan:
1. Koleksi perpustakaan ada pada kampus cabang.
* Koleksi perpustakaan ada pada kampus cabang.
2. Berpusat pada layanan pinjam antar perpustakaan, resource sharing, dan mahasiswa dapat menggunakan perpustakaan afiliasi.
* Berpusat pada layanan pinjam antar perpustakaan, resource sharing, serta mahasiswa dapat menggunakan perpustakaan afiliasi.
3. Pengiriman materi dari instuasi induk kepada para mahasiswa
* Pengiriman materi dari instuasi induk kepada para mahasiswa
4. Bberhubungan dengan penggunaan teknologi untuk mengakses sumber-sumber informasi elektronik.<ref>Buxbaum, ahari ''Library Services'' (Jakarta: Murni Kencana 2004) Hlm. 12</ref>
* Berhubungan dengan penggunaan teknologi untuk mengakses sumber-sumber informasi elektronik.<ref>Buxbaum, ahari ''Library Services'' (Jakarta: Murni Kencana 2004) Hlm. 12</ref>




== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}


== Lihat pula ==
* [[Perpustakaan pribadi]]


== Bacaan lanjutan ==
*Casson, Lionel. Libraries in the Ancient World. New Haven, Connecticut: Yale University Press, 2001.
*Lerner, Fred. The Story of Libraries: From the Invention of Writing to the Computer Ages. New York: The Continuum Publishing Company, 1998.
* Casson, Lionel. Libraries in the Ancient World. New Haven, Connecticut: Yale University Press, 2001.
* Lerner, Fred. The Story of Libraries: From the Invention of Writing to the Computer Ages. New York: The Continuum Publishing Company, 1998.
*McCabe, Gerard B.; Kennedy, James R. (2003) "Planning for the modern public library building", Libraries Unlimited, ISBN 0-313-32155-8
* McCabe, Gerard B.; Kennedy, James R. (2003) "Planning for the modern public library building", Libraries Unlimited, ISBN 0-313-32155-8


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons|Library}}
{{Commons|Library|Perpustakaan}}
* [http://www.pnri.go.id/ Perpustakaan Nasional Republik Indonesia]
* [https://www.perpustakaan.org/ Perpustakaan Nasional Republik Indonesia]
* [http://www.ibiblio.org/librariesfaq/ Libraries : Frequently Asked Questions]
* [http://www.ibiblio.org/librariesfaq/ Libraries : Frequently Asked Questions]
* [http://www.liblinks.org LibLinks - Directory of library resource links organized by US states]
* [http://www.liblinks.org LibLinks - Directory of library resource links organized by US states] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160403115221/http://www.liblinks.org/ |date=2016-04-03 }}
* [http://www.jerryfielden.com/essays/privatelibs.htm Private Libraries in Ancient Rome]
* [http://www.jerryfielden.com/essays/privatelibs.htm Private Libraries in Ancient Rome]
* [http://www.ifla.org/ International Federation of Library Associations and Institutions]
* [http://www.ifla.org/ International Federation of Library Associations and Institutions]
* [http://www.jenkinslaw.org/researchlinks/index.php?rl=207 Professional Library Associations] from Jenkins Law Library
* [http://www.jenkinslaw.org/researchlinks/index.php?rl=207 Professional Library Associations] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050412050111/http://www.jenkinslaw.org/researchlinks/index.php?rl=207 |date=2005-04-12 }} from Jenkins Law Library
*[https://www.perpusnas.go.id/law-detail.php?lang=id&id=170920114322Ir9g6HhRuc Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan]

<!-- Interlanguage links -->
{{Link FA|he}}


[[Kategori:Perpustakaan| ]]
[[Kategori:Perpustakaan| ]]
[[Kategori:Ilmu perpustakaan]]

[[ar:مكتبة]]
[[arc:ܒܝܬ ܟܬܒܐ]]
[[az:Kitabxana]]
[[bat-smg:Kningīnė]]
[[be-x-old:Бібліятэка]]
[[bg:Библиотека]]
[[bn:গ্রন্থাগার]]
[[br:Levraoueg]]
[[bs:Biblioteka]]
[[ca:Biblioteca]]
[[cs:Knihovna (instituce)]]
[[cy:Llyfrgell]]
[[da:Bibliotek]]
[[de:Bibliothek]]
[[el:Βιβλιοθήκη]]
[[en:Library]]
[[eo:Biblioteko]]
[[es:Biblioteca]]
[[et:Raamatukogu]]
[[eu:Liburutegi]]
[[fa:کتابخانه]]
[[fi:Kirjasto]]
[[fo:Bókasavn]]
[[fr:Bibliothèque]]
[[fy:Bibleteek]]
[[ga:Leabharlann]]
[[gan:圖書館]]
[[gl:Biblioteca]]
[[he:ספרייה]]
[[hi:पुस्तकालय]]
[[hr:Knjižnica]]
[[hu:Könyvtár]]
[[io:Biblioteko]]
[[is:Bókasafn]]
[[it:Biblioteca]]
[[ja:図書館]]
[[ka:ბიბლიოთეკა]]
[[ko:도서관]]
[[ku:Pirtûkxane]]
[[kv:Лыддьысянін]]
[[ky:Китепкана]]
[[la:Bibliotheca]]
[[lb:Bibliothéik]]
[[lt:Biblioteka]]
[[lv:Bibliotēka]]
[[ml:വായനശാല]]
[[mn:Номын сан]]
[[mr:ग्रंथालय]]
[[ms:Perpustakaan]]
[[nds:Bibliotheek]]
[[nds-nl:Bibliotheek]]
[[nl:Bibliotheek (algemeen)]]
[[nn:Bibliotek]]
[[no:Bibliotek]]
[[oc:Bibliotèca]]
[[pag:Librari]]
[[pl:Biblioteka]]
[[pt:Biblioteca]]
[[qu:Ñawiriy wasi]]
[[ro:Bibliotecă]]
[[ru:Библиотека]]
[[sh:Biblioteka]]
[[simple:Library]]
[[sk:Knižnica]]
[[sl:Knjižnica]]
[[sq:Biblioteka]]
[[sr:Библиотека]]
[[sv:Bibliotek]]
[[ta:நூலகம்]]
[[te:గ్రంథాలయము]]
[[tg:Китобхона]]
[[th:ห้องสมุด]]
[[tl:Aklatan]]
[[tr:Kütüphane]]
[[uk:Бібліотека]]
[[ur:دارالکتب]]
[[uz:Kutubxona]]
[[vi:Thư viện]]
[[wa:Bibioteke]]
[[wuu:图书馆]]
[[yi:ביבליאטעק]]
[[zh:图书馆]]
[[zh-yue:圖書舘]]

Revisi terkini sejak 6 Oktober 2024 04.31

Perpustakaan modern

Dalam arti tradisional, perpustakaan, rumah buku, atau kutubkhanah adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku dengan biaya sendiri. Karena ada kaitannya dengan buku maka definisi perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku atau tempat yang berkaitan dengan buku. Definisi perpustakaan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari perkembangan koleksi perpustakaan.

Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan[1] kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.

Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).

Perpustakaan pertama yang diketahui berada di reruntuhan Dataran Niniwe. Lokasinya berada di sebuah kota kuno pada masa Asiria yang terletak di tepi sungai Tigris bagian timur. Pada masa lalu kota tersebut merupakan ibu kota kerajaan Asiria purba. Situs kota purbakala ini bersebelahan dengan kota Mosul, di Provinsi Ninawa, Irak.[2] Perpustakaan ini dikenal sebagai Perpustakaan Asyurbanipal. [3]

Peran dan Fungsi Perpustakaan

[sunting | sunting sumber]

Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung ataupun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.[4]

Perpustakaan merupakan jantungnya dunia pendidikan karena berbagai macam informasi bisa kita dapatkan di perpustakaan. Perpustakaan memiliki fungsi sebagai sarana rekreasi, informasi dan penelitian, pendidikan, kebudayaan, deposit, dan pelestarian. Namun demikian, seluruh fungsi perpustakaan tersebut tidak selalu terdapat di seluruh jenis perpustakaan. Hal ini tergantung dengan tujuan dan sasaran pemustaka di masing-masing perpustakaan[5]. Layanan perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemustaka secara tepat dan akurat, yaitu melalui penyediaan bahan pustaka dan penyediaan sarana penelusuran.

Tujuan perpustakaan

[sunting | sunting sumber]

Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melalui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:

  • Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan
  • Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial, dan politik
  • Dapat memelihara kemerdekaan berpikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
  • Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
  • Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
  • Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antarbangsa
  • Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.[6]

Periodisasi Perpustakaan Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Perpustakaan merupakan perantara masyarakat. Oleh karena itu, perkembangan perpustakaan tidak dapat dilepaskan dari perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat tecermin dalam sejarah masyarakat, kadang-kadang dalam sejarah negara. Dengan demikian, sejarah perpustakaan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah Indonesia. Sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode berikut :

Pada pembagian di atas, tahun 1950 merupakan awal ancangan karena pada waktu itu pemerintah RI mulai menyebarkan perpustakaan, khususnya perpustakaan umum dengan nama taman perpustakaan rakjat ke seluruh Indonesia. Perkembangan perpustakaan umum yang mula-mula menggembirakan itu akhirnya berakhir tragis dengan runtuhnya berbagai taman pustaka rakjat yang didirikan pada tahun 1950-an. Tonggak kebangkitan dimulai pada tahun 1969, dengan pembangunan lima tahun (pelita) pertama. Saat itu, kegiatan perpustakaan tercakup di dalam rencana pembangunan hingga sekarang.[7]

Fungsi Perpustakaan Nasional

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan ketentuan peraturan tahun 1980, maka tugas pokok Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah menyelenggarakan pengumpulan, penyimpanan, serta pelestarian terbitan Indonesia sebagai khazanah kebudayaan serta menjamin pemeliharaan terbitan Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut, cakupan fungsi perpustakaan nasional adalah sebagai berikut :

  • Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan hasil karya tulisan yang di terbitkan di Indonesia.
  • Menjadi perpustakan deposit dari terbitan indonesia, baik terbitan pemerintah maupun swasta.
  • Mengumpulkan, mengatur, dan menyediakan terbitan PBB dan negara lain, khususnya dari kawasan ASEAN.
  • Menentukan standar dari sistem, organisasi, pelayanan, dan mutu koleksi perpustakaan di Indonesia.
  • Menyelenggarakan kursus tingkat nasional bagi pegawai perpustakaan.
  • Memprakarsai kerjasama dengan lembaga di luar negri, misalnya dalam pertukaran publikasi, peminjaman antar perpustakaan, penyusun bibliografi, dan pembuatan microfilm.
  • Menyusun dan menerbitkan bibliografi nasional Indonesia (BNI).
  • Dan menyusun serta menerbitkan katalog induk nasional (KIN).[8]

Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Perpustakaan Nasional merupakan LPND yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan dan berkedudukan di ibukota negara.

Perpustakaan Nasional memiliki tugas sebagai berikut :

  • Menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum, dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan;
  • Melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan;
  • Membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan; dan
  • Mengembangkan standar nasional perpustakaan.

Perpustakaan Nasional memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

  • Mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat;
  • Mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa;
  • Melakukan promosi perpustakaan dan gemar membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; dan
  • Mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang berada di luar negeri.

Hubungan perpustakaan dengan bacaan

[sunting | sunting sumber]

Perpustakaan dan bahan bacaan adalah dua kata yang saling bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan pustaka dikumpulkan, diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan) kepada para pembaca/pemakai perpustakaan. Adapun koleksi perpustakaan di negara kita sebagian besar berupa buku atau book material dan masih jarang perpustakaan yang memiliki koleksi berupa non-book material seperti film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.[9]

Model pelayanan perpustakaan

[sunting | sunting sumber]

Ada empat model pelayanan perpustakaan:

  • Koleksi perpustakaan ada pada kampus cabang.
  • Berpusat pada layanan pinjam antar perpustakaan, resource sharing, serta mahasiswa dapat menggunakan perpustakaan afiliasi.
  • Pengiriman materi dari instuasi induk kepada para mahasiswa
  • Berhubungan dengan penggunaan teknologi untuk mengakses sumber-sumber informasi elektronik.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Efendi, Feni; Susanti, Ipil (2024). Perpustakaan : Dalam Fungsi Pendukung Pendidikan, Penelitian, Rekreasi, dan Merawat Naskah Kuno serta Mengelola Arsip. Payakumbuh: Penerbit Fahmi Karya. ISBN 978-623-8646-17-3. 
  2. ^ Usiono dan Retno Sayekti (2018). Potret Pendidikan Ilmu Perpustakaan (PDF). Medan: Perdana Publishing. hlm. 37. 
  3. ^ "8 Legendary Ancient Libraries". HISTORY (dalam bahasa Inggris). 2023-08-22. Diakses tanggal 2024-06-10. 
  4. ^ Sinaga, Dian Mengelola Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007) hlm. 15
  5. ^ Rahayu, Lisda. "PUST4104 – Layanan Perpustakaan : Dasar-dasar Layanan Perpustakaan" (PDF). Repositori UT. 
  6. ^ Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm 41,42
  7. ^ Sulistyo. Basuki Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 6,7
  8. ^ Sulistyo. Basuki Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994)hlm. 24
  9. ^ Sumpeno, Wahyudin Perpustakaan Mesjid (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994) hlm. 8
  10. ^ Buxbaum, ahari Library Services (Jakarta: Murni Kencana 2004) Hlm. 12

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Casson, Lionel. Libraries in the Ancient World. New Haven, Connecticut: Yale University Press, 2001.
  • Lerner, Fred. The Story of Libraries: From the Invention of Writing to the Computer Ages. New York: The Continuum Publishing Company, 1998.
  • McCabe, Gerard B.; Kennedy, James R. (2003) "Planning for the modern public library building", Libraries Unlimited, ISBN 0-313-32155-8

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]