Struktur organisasi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.142.195.93 (bicara) ke revisi terakhir oleh Syenirasheila Tag: Pengembalian |
||
(88 revisi perantara oleh 53 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Struktur Organisasi Pusdiklat.png|jmpl|400px|ka|Struktur organisasi Pusdiklat]] |
|||
'''Struktur organisasi''' adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan |
'''Struktur organisasi''' adalah [[sistem]] yang digunakan untuk mendefinisikan [[hierarki]] dalam sebuah [[organisasi]] dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang ditetapkan di masa depan.{{cn}} Seperti bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikomunikasikan secara formal.<ref name=struktur>Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224</ref> |
||
Struktur organisasi memengaruhi tindakan organisasi dan memberikan dasar bagi prosedur operasional standar dan rutinitas. Hal ini termasuk menentukan individu mana yang dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan dengan demikian sejauh mana pandangan mereka membentuk tindakan organisasi. Struktur organisasi juga dapat dianggap sebagai kaca pembesar atau perspektif yang dapat digunakan individu untuk melihat organisasi dan lingkungannya. |
|||
== Elemen struktur organisasi == |
|||
==referensi== |
|||
Ada enam [[elemen]] kunci yang perlu diperhatikan oleh para [[manajer]] ketika hendak mendesain struktur, antara lain:<ref name=struktur/> |
|||
<references/> |
|||
* [[Spesialisasi]] pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam [[organisasi]] dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri. |
|||
* Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, [[geografi]], dan pelanggan. |
|||
* Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak [[organisasi]] ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa. |
|||
* Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. |
|||
* Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi. |
|||
* Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan. |
|||
== Desain organisasi umum == |
|||
=== Struktur sederhana === |
|||
[[Struktur]] sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar [[departementalisasi]] yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.<ref name=struktur/> Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana [[manajer]] dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.<ref name=struktur/> Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas.<ref name=struktur/> Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di [[organisasi]] kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (''overload'') di puncak.<ref name=struktur/> |
|||
=== Birokrasi === |
|||
[[Birokrasi]] adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas [[operasi]] yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.<ref name=struktur/> |
|||
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi.<ref name=struktur/> Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.<ref name=struktur/> |
|||
=== Struktur matriks === |
|||
[[Struktur matriks|Struktur Matriks]] adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.<ref name=struktur/> Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, [[perusahaan konstruksi]], rumah sakit, lembaga-lembaga [[pemerintah]], [[universitas]], [[perusahaan konsultan]] manajemen, dan [[perusahaan hiburan]].<ref>Knight, K. "Matrix Organization: A Review," ''Journal of Management Studies'', Mei 1976, hal. 111-130.</ref> |
|||
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk<ref name=struktur/> Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para [[spesialis]], yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian [[sumber daya]] khusus untuk keseluruhan produk.<ref name=struktur/> Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran dikarenakan minimnya modal dari perusahaan tersebut, kebanyakan perusahaan jasa kontruksi di Indonesia bekerja dengan modal pencairan termin 20% hingga 30% dari pagu anggaran paket pekerjaan di pemerintahan tersebut, berbeda dengan perusahaan kecil berekanan dengan perusahaan besar.<ref name=struktur/> Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan.<ref name=struktur/> Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran.<ref name=struktur/> Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan.<ref name=struktur/> Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.<ref name=struktur/> |
|||
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -[[manajer]] departemen fungsional dan manajer produk.<ref name=struktur/> Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.<ref name=struktur/> |
|||
== Desain struktur organisasi modern == |
|||
=== Struktur tim === |
|||
Struktur [[tim]] adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja.<ref>Mohrman, S. A. ''Designing Team-Based Organizations,'' San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 36-49.</ref> Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktur ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja.<ref name=struktur/> Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.<ref>Kaeter, M. {{en}}"The Age of the Specialized Generalist," ''Training'', desember 1993, hal. 48-53.</ref> |
|||
=== Organisasi virtual === |
|||
Organisasi [[virtual]] adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail.<ref>Davis, D. D. {{en}}"Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization,"'' The Changing Nature of Work'', San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 112-138.</ref> |
|||
=== Organisasi Nirbatas === |
|||
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.<ref name=struktur/> |
|||
== Model desain struktur organisasi == |
|||
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi.<ref name=struktur/> |
|||
* Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.<ref name=struktur/> |
|||
* Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.<ref name=struktur/> |
|||
* Model Piramid,model ini di buat persis sebuah piramida. |
|||
* Model Horizontal,Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing |
|||
== Faktor penentu struktur organisasi == |
|||
Sebagian [[organisasi]] terstruktur pada garis yang lebih mekanistis sedangkan sebagian yang lain mengikuti karakteristik [[Senyawa organik|organik]].<ref name=struktur/> Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi:<ref name=fak>Pennings, J. M. {{en}}''Research in Organizational Behavior'', vol. 14, Greenwich, CT: JAI Press, 1992, hal. 267-309.</ref> |
|||
=== Strategi === |
|||
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya.<ref name=fak/> Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat.<ref name=fak/> tepatnya, struktur harus mengikuti strategi.<ref name=fak/> Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini.<ref name=fak/> Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.<ref name=fak/> |
|||
Strategi [[inovasi]] adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan.<ref name=fak/> Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan [[pemasaran]] yang tidak perlu, dan pemotongan harga.<ref name=fak/> Strategi [[imitasi]] adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.<ref name=fak/> |
|||
=== Ukuran organisasi === |
|||
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya.<ref name=fak/> Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.<ref name=fak/> Namun, hubungan itu tidak bersifat linier.<ref name=fak/> Alih-alih, ukuran memengaruhi [[struktur]] dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.<ref name=fak/> |
|||
=== Teknologi === |
|||
Istilah [[teknologi]] mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.<ref name=fak/> Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah [[sumber daya]] [[finansial]], SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.<ref name=fak/> |
|||
=== Lingkungan === |
|||
[[Lingkungan]] sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi.<ref name=fak/> Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, [[kelompok]]-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.<ref name=fak/> |
|||
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah.<ref name=fak/> Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah.<ref name=fak/> Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi.<ref name=fak/> Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi [[bisnis]] mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para [[manajer]] dibanding [[lingkungan]] yang dinamis.<ref name=fak/> Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, [[manajemen]] akan menocba meminimalkannya.<ref name=fak/> Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.<ref name=fak/> |
|||
== Pungsi Organisasi Perusahaan == |
|||
Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat) berisi komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian menggambarkan pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling terkomunikasi. Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui sebuah laporan yang sebenarnya.{{cn}} |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
[[Kategori:Organisasi]] |
Revisi terkini sejak 24 April 2024 02.57
Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang ditetapkan di masa depan.[butuh rujukan] Seperti bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikomunikasikan secara formal.[1]
Struktur organisasi memengaruhi tindakan organisasi dan memberikan dasar bagi prosedur operasional standar dan rutinitas. Hal ini termasuk menentukan individu mana yang dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan dengan demikian sejauh mana pandangan mereka membentuk tindakan organisasi. Struktur organisasi juga dapat dianggap sebagai kaca pembesar atau perspektif yang dapat digunakan individu untuk melihat organisasi dan lingkungannya.
Elemen struktur organisasi
[sunting | sunting sumber]Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:[1]
- Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
- Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
- Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
- Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
- Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
- Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Desain organisasi umum
[sunting | sunting sumber]Struktur sederhana
[sunting | sunting sumber]Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.[1] Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.[1] Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas.[1] Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.[1]
Birokrasi
[sunting | sunting sumber]Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.[1]
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi.[1] Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.[1]
Struktur matriks
[sunting | sunting sumber]Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.[1] Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.[2]
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk[1] Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk.[1] Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran dikarenakan minimnya modal dari perusahaan tersebut, kebanyakan perusahaan jasa kontruksi di Indonesia bekerja dengan modal pencairan termin 20% hingga 30% dari pagu anggaran paket pekerjaan di pemerintahan tersebut, berbeda dengan perusahaan kecil berekanan dengan perusahaan besar.[1] Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan.[1] Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran.[1] Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan.[1] Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.[1]
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer produk.[1] Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.[1]
Desain struktur organisasi modern
[sunting | sunting sumber]Struktur tim
[sunting | sunting sumber]Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja.[3] Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktur ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja.[1] Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.[4]
Organisasi virtual
[sunting | sunting sumber]Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail.[5]
Organisasi Nirbatas
[sunting | sunting sumber]Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.[1]
Model desain struktur organisasi
[sunting | sunting sumber]Ada dua model ekstrem dari desain organisasi.[1]
- Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.[1]
- Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.[1]
- Model Piramid,model ini di buat persis sebuah piramida.
- Model Horizontal,Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing
Faktor penentu struktur organisasi
[sunting | sunting sumber]Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang lebih mekanistis sedangkan sebagian yang lain mengikuti karakteristik organik.[1] Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi:[6]
Strategi
[sunting | sunting sumber]Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya.[6] Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat.[6] tepatnya, struktur harus mengikuti strategi.[6] Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini.[6] Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.[6]
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan.[6] Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga.[6] Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.[6]
Ukuran organisasi
[sunting | sunting sumber]Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya.[6] Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.[6] Namun, hubungan itu tidak bersifat linier.[6] Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.[6]
Teknologi
[sunting | sunting sumber]Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.[6] Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.[6]
Lingkungan
[sunting | sunting sumber]Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi.[6] Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.[6]
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah.[6] Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah.[6] Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi.[6] Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis.[6] Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya.[6] Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.[6]
Pungsi Organisasi Perusahaan
[sunting | sunting sumber]Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang bertingkat) berisi komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan kemudian menggambarkan pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling terkomunikasi. Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui sebuah laporan yang sebenarnya.[butuh rujukan]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224
- ^ Knight, K. "Matrix Organization: A Review," Journal of Management Studies, Mei 1976, hal. 111-130.
- ^ Mohrman, S. A. Designing Team-Based Organizations, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 36-49.
- ^ Kaeter, M. (Inggris)"The Age of the Specialized Generalist," Training, desember 1993, hal. 48-53.
- ^ Davis, D. D. (Inggris)"Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization," The Changing Nature of Work, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 112-138.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Pennings, J. M. (Inggris)Research in Organizational Behavior, vol. 14, Greenwich, CT: JAI Press, 1992, hal. 267-309.