Lompat ke isi

Pendekatan Ilmu Politik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
88Santi (bicara | kontrib)
alih ke Ilmu politik
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Ilmu_politik#Pendekatan_dalam_ilmu_politik]]
{{gabungkepada|Ilmu politik}}
{{wikify}}
'''Pendekatan ilmu politik''' adalah suatu cara pemahaman yang terfokus pada satu dimensi tertentu terhadap kajian ilmu politik.

== Pendekatan dalam Ilmu Politik ==

Karena cakupan ilmu politik sendiri yang begitu luas, maka diperlukan pendekatan dalam upaya pemahaman terhadap studi ilmu politik agar lebih terfokus. <ref name="budiarjo1"> Budiardjo, Miriam.(2008) Dasar-dasar Ilmu Politik.. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama </ref>. Saat ini, ilmu politik tengah berkembang menjadi ilmu yang [[komprehensif]] kerena melibatkan banyak sekali aspek – seperti [[sosiologi]], [[ekonomi]], [[hukum]], [[antropologi]], dll yang mengakibatkan keberadaannya lebih dinamis dan lebih mendekati realitas. [[Ilmu politik]] mengalami perkembangan dengan cepat dengan munculnya berbagai pendekatan. <ref name="budiarjo1"/> Terdapat banyak sekali pendekatan dalam ilmu politik. <ref name="budiarjo1"/> Namun, disini, hanya akan dibahas tentang tiga pendekatan saja; yakni pendekatan [[institusionalisme]] ''(the old institutionalism)'', [[pendekatan perilaku]] ''(behavioralism)'' dan [[pilihan rasional]] atau ''rasional choice'', serta [[pendekatan kelembagaan baru]] atau ''the new institutionalism'' , dimana ketiga pendekatan ini memiliki cara pandangnya tersendiri dalam mengkaji ilmu politik dan memiliki kritik terhadap pendekatan yang lain.<ref name="budiarjo1"/>


=== Pendekatan Institusionalisme atau Kelembagaan ===

Pendekatan ini mengacu pada negara sebagai fokus kajian utamanya. <ref name="budiarjo1"/> Setidaknya, ada dua tipe atau jenis atau pemisahan institusi negara – yakni negara demokratis yang berada pada titik “pemerintahan yang baik” atau ''good governance'' dan negara otoriter yang berada pada titik “pemerintahan yang jelek” atau ''bad governance'' dan kemudian berkembang lagi dengan banyak varians yang memiliki sebutan nama yang berbeda-beda. <ref name="goodin"> {{en}} Goodin, Robert E. et all (ed). (1996). A new Handbook of Political Science. Oxford University Press </ref>. Namun, pada dasarnya – jika dikaji secara [[krusial]] , [[struktur pemerintahan]] dari jenis-jenis institusi negara tersebut, tetap akan terbagi lagi menjadi dua yakni masalah antara "baik" dan "buruk" tadi. <ref name="goodin"/>
Bahasan tradisional dalam pendekatan ini menyangkut antara lain sifat dari [[undang-undang dasar]], masalah [[kedaulatan]], [[kedudukan]], dan [[kekuasaan formal]] serta [[yuridis]] dari [[lembaga-lembaga kenegaraan]] seperti [[parlemen]], dll. <ref name="budiarjo1"/> Dengan kata lain, pendekatan ini mencakup unsur [[legal]] maupun [[institusional.]] <ref name="budiarjo1"/>

Setidaknya, ada lima karakteristik/ kajian utama dari pendekatan ini, yakni :

* [[Legalisme]] ''(legalism)'', yang mengkaji pada aspek hukum – peranan dari pemerintah pusat dalam mengatur hukum; <ref name="peters">{{en}} Peters, B. Guy (1999). Institutional in Political Science : The New Institutionalism. New York : Continuum, Chapter 1</ref>

* [[Strukturalisme]] yakni berfokus pada perangkat [[kelembagaan]] utama, yakni menekankan pada pentingnya keberadaan struktur dan struktur itu pun dapat menentukan perilaku seseorang; <ref name="peters"/>

* [[Holistik]] ''(holism)'' yang menekankan pada kajian sistem yang menyeluruh atau holistik alih-alih dalam memeriksa lembaga yang “bersifat” individu seperti legislatif; <ref name="peters"/>

* [[Sejarah]] atau ''historicism'' yang menekankan pada analisisnya dalam aspek sejarah seperti kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan; <ref name="peters"/> serta

* Analisis [[Normatif]] atau ''normative analysis'' yang menekankan analisisnya dalam aspek yang normatif sehingga akan terfokus pada penciptaan ''good government''.<ref name="peters"/>

=== Pendekatan Perilaku dan Pilihan Rasional ===

Kedua yakni [[pendekatan perilaku]] ''(behavioralism)'' dan [[“pilihan rasional”]]. <ref name="budiarjo1"/> Salah satu pemikiran pokok dalam pendekatan perilaku ialah bahwa tidak ada gunanya membahas [[lembaga-lembaga formal]] , karena pembahasan seperti itu tidak banyak memberikan informasi mengenai [[proses politik]] yang sebenarnya. <ref name="budiarjo1"/> Sedangkan inti dari “pilihan rasional” ialah bahwa [[individu]] sebagai aktor terpenting dalam dunia politik dimana sebagai makhluk yang [[rasional]], individu selalu mempunyai tujuan-tujuan yang mencerminkan apa yang dianggapnya kepentingan diri sendiri. <ref name="budiarjo1"/> Kedua pendekatan ini (perilaku dan pilihan rasional), memiliki fokus utama yang sama yakni individu atau manusia. Meskipun begitu, penekanan kedua pendekatan ini tetaplah berbeda satu sama lainnya.

Adapun aspek yang ditekankan dalam pendekatan ini adalah:

== Referensi ==
{{reflist}}

Revisi terkini sejak 4 Mei 2010 07.37