Parmenides: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto #WPWP |
||
(35 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 18: | Baris 18: | ||
|influences = [[Ameinias]], [[Pythagoras]], [[Xenophanes|Xenophanes dari Kolophon]], [[Herakleitos]] |
|influences = [[Ameinias]], [[Pythagoras]], [[Xenophanes|Xenophanes dari Kolophon]], [[Herakleitos]] |
||
|influenced = [[Zeno]], [[Melissos]], [[Sokrates]], [[Plato]], [[Aristoteles]], [[Spinoza]], [[Nietzsche]], [[Heidegger]] |
|influenced = [[Zeno]], [[Melissos]], [[Sokrates]], [[Plato]], [[Aristoteles]], [[Spinoza]], [[Nietzsche]], [[Heidegger]] |
||
⚫ | |||
}} |
|||
'''Parmenides''' adalah seorang filsuf dari [[Mazhab Elea]].<ref name="Simon" |
'''Parmenides''' adalah seorang [[filsuf]] dari [[Mazhab Elea]].<ref name="Simon"/><ref name="Bertens">K. Bertens. 1990. ''Sejarah Filsafat Yunani''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 46-50.</ref> Arti nama Parmenides adalah "Terus Stabil", atau "Penampilan yang stabil". Di dalam Mazhab Elea, Parmenides merupakan tokoh yang paling terkenal.<ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich (ed.). 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. Oxford, New York: Oxford University Press. P. 645-646.</ref> Pemikiran filsafatnya bertentangan dengan [[Herakleitos]] sebab ia berpendapat bahwa segala sesuatu "yang ada" tidak berubah.<ref name="Simon">Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. ''Petualangan Intelektual''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 25-27.</ref><ref name="Zeller">{{en}}Edward Zeller. 1957. ''Outlines of the History of Greek Philosophy''. New York: Meridian Books. P. 65-67.</ref> |
||
Parmenides menuliskan filsafatnya dalam bentuk puisi.<ref name=" |
Parmenides menuliskan filsafatnya dalam bentuk puisi.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/><ref name="Barnes"/> Ada ratusan baris puisi Parmenides yang masih tersimpan hingga kini.<ref name="Ted"/> Puisi Parmenides terdiri dari prakata dan dua bagian.<ref name="Bertens"/><ref name="Barnes"/> Dua bagian tersebut masing-masing berjudul "Jalan Kebenaran" dan "Jalan Pendapat".<ref name="Bertens"/><ref name="Barnes"/> Bagian prakata dan "Jalan Kebenaran" tersimpan secara lengkap, yakni 111 ayat.<ref name="Bertens"/><ref name="Barnes"/> Bagian kedua, "Jalan Pengetahuan", hanya tersimpan sebanyak 42 ayat.<ref name="Bertens"/><ref name="Barnes"/> |
||
== Riwayat Hidup == |
== Riwayat Hidup == |
||
Parmenides lahir pada tahun 540 SM dan meninggal pada tahun 470 SM.<ref name="Barnes">{{en}}Jonathan Barnes. 2001. ''Early Greek Philosophy''. London: Penguin. P. 77-91. |
Parmenides lahir pada tahun 540 SM dan meninggal pada tahun 470 SM.<ref name="Simon"/><ref name="Zeller"/><ref name="Barnes">{{en}}Jonathan Barnes. 2001. ''Early Greek Philosophy''. London: Penguin. P. 77-91.</ref> Ia berasal dari kota [[Elea]], [[Italia]] Selatan.<ref name="Simon"/><ref name="Bertens"/><ref name="Barnes"/> Ia berasal dari keluarga yang kaya dan terhormat di Elea.<ref name="Zeller"/> Parmenides juga menyusun suatu konstitusi untuk Elea.<ref name="Bertens"/><ref name="Zeller"/><ref name="Barnes"/> |
||
Ia merupakan murid dari Xenophanes, namun tidak mengikuti pandangan-pandangan gurunya.<ref name=" |
Ia merupakan murid dari Xenophanes, namun tidak mengikuti pandangan-pandangan gurunya.<ref name="Zeller"/><ref name="Barnes"/> Pengaruh Xenophanes terhadap Parmenides hanyalah di dalam penggunaan puisi di dalam menyampaikan filsafatnya.<ref name="Zeller"/> Selain itu, ia juga amat dipengaruhi oleh [[Ameinias]], seorang dari [[mazhab Pythagorean]].<ref name="Zeller"/><ref name="Barnes"/> |
||
Menurut kesaksian [[Plato]], Parmenides pernah mengunjungi [[Sokrates]] di [[Athena]] bersama Zeno, muridnya.<ref name="Bertens" |
Menurut kesaksian [[Plato]], Parmenides pernah mengunjungi [[Sokrates]] di [[Athena]] bersama Zeno, muridnya.<ref name="Bertens"/> Pada waktu itu, Sokrates masih muda sedangkan Parmenides telah berusia 65 tahun.<ref name="Bertens"/> |
||
== Pemikiran tentang "Yang Ada" == |
== Pemikiran tentang "Yang Ada" == |
||
[[Berkas:Sanzio 01 Parmenides.jpg|jmpl|kiri|Parmenides]] |
|||
Inti utama dari "Jalan Kebenaran" adalah keyakinan bahwa "hanya 'yang ada' itu ada".<ref name=" |
Inti utama dari "Jalan Kebenaran" adalah keyakinan bahwa "hanya 'yang ada' itu ada".<ref name="Simon"/><ref name="Bertens"/> Parmenides tidak mendefinisikan apa yang dimaksud "yang ada", namun menyebutkan sifat-sifatnya.<ref name="Simon"/> Menurut Parmenides, "yang ada" itu bersifat meliputi segala sesuatu, tidak berpidandah tempat, tidak berubah, dan tidak terhancurkan.<ref name="Simon"/> Selain itu, "yang ada" itu juga tidak tergoyahkan dan tidak dapat disangkal.<ref name="Simon"/> |
||
Menurut Parmenides, "yang ada" adalah kebenaran yang tidak mungkin disangkal.<ref name="Bertens" |
Menurut Parmenides, "yang ada" adalah kebenaran yang tidak mungkin disangkal.<ref name="Bertens"/> Bila ada yang menyangkalnya, maka ia akan jatuh pada kontradiksi.<ref name="Bertens"/> Hal itu dapat dijelaskan melalui pengandaian yang diberikan oleh Parmenides.<ref name="Bertens"/> Pertama, orang dapat mengatakan bahwa "yang ada" itu tidak ada.<ref name="Bertens"/> Kedua, orang dapat mengatakan bahwa "yang ada" dan "yang tidak ada" itu bersama-sama ada.<ref name="Bertens"/> Kedua pengandaian ini mustahil.<ref name="Bertens"/> Pengandaian pertama mustahil, sebab "yang tidak ada" tidak dapat dipikirkan dan tidak dapat dibicarakan.<ref name="Bertens"/> "Yang tidak ada" tidak dapat dipikirkan dan dibicarakan.<ref name="Bertens"/> Pengandaian kedua merupakan pandangan dari Herakleitos.<ref name="Bertens"/> Pengandaian ini juga mustahil, sebab pengandaian kedua menerima pengandaian pertama, bahwa "yang tidak ada" itu ada, padahal pengandaian pertama terbukti mustahil.<ref name="Bertens"/> Dengan demikian, kesimpulannya adalah "Yang tidak ada" itu tidak ada, sehingga hanya "yang ada" yang dapat dikatakan ada.<ref name="Bertens"/> |
||
Untuk lebih memahami pemikiran Parmenides, dapat digunakan contoh berikut ini.<ref name="Simon" |
Untuk lebih memahami pemikiran Parmenides, dapat digunakan contoh berikut ini.<ref name="Simon"/> Misalnya saja, seseorang menyatakan "Tuhan itu tidak ada!"<ref name="Simon"/> Di sini, Tuhan yang eksistensinya ditolak orang itu sebenarnya ada, maksudnya harus diterima sebagai dia "yang ada".<ref name="Simon"/> Hal ini disebabkan bila orang itu mengatakan "Tuhan itu tidak ada", maka orang itu sudah terlebih dulu memikirkan suatu konsep tentang Tuhan.<ref name="Simon"/> Barulah setelah itu, konsep Tuhan yang dipikirkan orang itu disanggah olehnya sendiri dengan menyatakan "Tuhan itu tidak ada".<ref name="Simon"/> Dengan demikian, Tuhan sebagai yang dipikirkan oleh orang itu "ada" walaupun hanya di dalam pikirannya sendiri.<ref name="Simon"/> Sedangkan penolakan terhadap sesuatu, pastilah mengandaikan bahwa sesuatu itu "ada" sehingga "yang tidak ada" itu tidaklah mungkin.<ref name="Simon"/> Oleh karena "yang ada" itu selalu dapat dikatakan dan dipikirkan, sebenarnya Parmenides menyamakan antara "yang ada" dengan pemikiran atau akal budi.<ref name="Simon"/> |
||
Setelah berargumentasi mengenai "yang ada" sebagai kebenaran, Parmenides juga menyatakan konsekuensi-konsekuensinya: |
Setelah berargumentasi mengenai "yang ada" sebagai kebenaran, Parmenides juga menyatakan konsekuensi-konsekuensinya: |
||
* Pertama-tama, "yang ada" adalah satu dan tak terbagi, sedangkan pluralitas tidak mungkin.<ref name="Bertens" |
* Pertama-tama, "yang ada" adalah satu dan tak terbagi, sedangkan pluralitas tidak mungkin.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/> Hal ini dikarenakan tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan "yang ada".<ref name="Bertens"/> |
||
* Kedua, "yang ada" tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan.<ref name="Bertens" |
* Kedua, "yang ada" tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/> Dengan kata lain, "yang ada" bersifat kekal dan tak terubahkan.<ref name="Bertens"/> Hal itu merupakan konsekuensi logis, sebab bila "yang ada" dapat berubah, maka "yang ada" dapat menjadi tidak ada atau "yang tidak ada" dapat menjadi ada.<ref name="Bertens"/> |
||
* Ketiga, harus dikatakan pula bahwa "yang ada" itu sempurna, seperti sebuah bola yang jaraknya dari pusat ke permukaan semuanya sama.<ref name="Bertens" |
* Ketiga, harus dikatakan pula bahwa "yang ada" itu sempurna, seperti sebuah bola yang jaraknya dari pusat ke permukaan semuanya sama.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/> Menurut Parmenides, "yang ada" itu bulat sehingga mengisi semua tempat.<ref name="Bertens"/> |
||
* Keempat, karena "yang ada" mengisi semua tempat, maka disimpulkan bahwa tidak ada ruang kosong.<ref name="Bertens" |
* Keempat, karena "yang ada" mengisi semua tempat, maka disimpulkan bahwa tidak ada ruang kosong.<ref name="Bertens"/><ref name="Ted"/> Jika ada ruang kosong, artinya menerima bahwa di luar "yang ada" masih ada sesuatu yang lain.<ref name="Bertens"/> Konsekuensi lainnya adalah gerak menjadi tidak mungkin sebab bila benda bergerak, sebab bila benda bergerak artinya benda menduduki tempat yang tadinya kosong.<ref name="Bertens"/> |
||
== Pengaruh == |
== Pengaruh == |
||
Pemikiran Parmenides membuka babak baru dalam sejarah [[filsafat Yunani]].<ref name="Bertens" |
Pemikiran Parmenides membuka babak baru dalam sejarah [[filsafat Yunani]].<ref name="Bertens"/> Dapat dikatakan bahwa dialah penemu [[metafisika]], cabang filsafat yang menyelidiki "yang ada".<ref name="Bertens"/> Filsafat pada masa selanjutnya akan bergumul dengan masalah-masalah yang dikemukakan Parmenides, yakni bagaimana pemikiran atau rasio dicocokkan dengan data-data inderawi.<ref name="Bertens"/> Plato dan [[Aristoteles]] adalah filsuf-filsuf yang memberikan pemecahan untuk masalah-masalah tersebut.<ref name="Bertens"/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{commonscat|Parmenides of Elea}} |
{{commonscat|Parmenides of Elea}} |
||
*{{sep entry|parmenides|Parmenides|John Palmer}} |
* {{sep entry|parmenides|Parmenides|John Palmer}} |
||
*[http://faculty.washington.edu/smcohen/320/parm1.htm "Lecture Notes: Parmenides", S Marc Cohen, University of Washighton] |
* [http://faculty.washington.edu/smcohen/320/parm1.htm "Lecture Notes: Parmenides", S Marc Cohen, University of Washighton] |
||
*[http://www.elea.org/Parmenides/ Parmenides, ''On Nature''] at Elea.Org |
* [http://www.elea.org/Parmenides/ Parmenides, ''On Nature''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100306163753/http://www.elea.org/Parmenides/ |date=2010-03-06 }} at Elea.Org |
||
*[http://www.formalontology.it/parmenides.htm Parmenides' of Elea Way of Truth] with an annotated bibliography |
* [http://www.formalontology.it/parmenides.htm Parmenides' of Elea Way of Truth] with an annotated bibliography |
||
*[http://parmenides.com/about_parmenides/ParmenidesPoem.html?page=12 Parallel text of three translations (two English, one German)] |
* [http://parmenides.com/about_parmenides/ParmenidesPoem.html?page=12 Parallel text of three translations (two English, one German)] |
||
*[http://www.ellopos.net/elpenor/greek-texts/ancient-greece/parmenides-being.asp Parmenides Bilingual Anthology (in Greek and English, side by side)] |
* [http://www.ellopos.net/elpenor/greek-texts/ancient-greece/parmenides-being.asp Parmenides Bilingual Anthology (in Greek and English, side by side)] |
||
*[http://philoctetes.free.fr/parmenides.htm Fragments of Parmenides] parallel Greek with links to Perseus, French, and English (Burnet) includes Parmenides article from [[Encyclopædia Britannica Eleventh Edition]] |
* [http://philoctetes.free.fr/parmenides.htm Fragments of Parmenides] parallel Greek with links to Perseus, French, and English (Burnet) includes Parmenides article from [[Encyclopædia Britannica Eleventh Edition]] |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 65: | Baris 64: | ||
{{Filsuf pra-Sokrates}} |
{{Filsuf pra-Sokrates}} |
||
{{ |
{{Authority control}} |
||
{{Link FA|it}} |
|||
[[Kategori:Filsafat Barat]] |
[[Kategori:Filsafat Barat]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Filsafat Yunani]] |
[[Kategori:Filsafat Yunani]] |
||
⚫ | |||
[[ar:بارمنيدس]] |
|||
[[bn:পার্মেনিদিস]] |
|||
[[bs:Parmenid]] |
|||
[[bg:Парменид]] |
|||
[[ca:Parmènides d'Elea]] |
|||
[[cs:Parmenidés]] |
|||
[[da:Parmenides]] |
|||
[[de:Parmenides]] |
|||
[[et:Parmenides]] |
|||
[[el:Παρμενίδης]] |
|||
[[en:Parmenides]] |
|||
[[es:Parménides de Elea]] |
|||
[[eo:Parmenido]] |
|||
[[ext:Parménidi]] |
|||
[[eu:Parmenides]] |
|||
[[fa:پارمنیدس]] |
|||
[[fo:Parmenides]] |
|||
[[fr:Parménide]] |
|||
[[gd:Parmenides]] |
|||
[[gl:Parménides de Elea]] |
|||
[[ko:파르메니데스]] |
|||
[[hr:Parmenid]] |
|||
[[is:Parmenídes]] |
|||
[[it:Parmenide di Elea]] |
|||
[[he:פרמנידס]] |
|||
[[la:Parmenides]] |
|||
[[lv:Parmenīds]] |
|||
[[lt:Parmenidas]] |
|||
[[hu:Parmenidész]] |
|||
[[mk:Парменид]] |
|||
[[arz:پارمنيدس]] |
|||
[[nl:Parmenides]] |
|||
[[ja:パルメニデス]] |
|||
[[no:Parmenides]] |
|||
[[nn:Parmenides]] |
|||
[[pl:Parmenides]] |
|||
[[pt:Parmênides de Eleia]] |
|||
[[ro:Parmenide]] |
|||
[[ru:Парменид]] |
|||
[[simple:Parmenides]] |
|||
[[sk:Parmenides]] |
|||
[[sl:Parmenid]] |
|||
[[sr:Парменид]] |
|||
[[sh:Parmenid]] |
|||
[[fi:Parmenides]] |
|||
[[sv:Parmenides från Elea]] |
|||
[[tr:Parmenides]] |
|||
[[uk:Парменід]] |
|||
[[zh:巴门尼德]] |
Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 10.11
Parmenides (Παρμενίδης) | |
---|---|
Lahir | 540 SM Elea |
Meninggal | 470 SM |
Era | Filsafat Pra-Sokratik |
Kawasan | Filsafat Barat |
Aliran | Mazhab Elea |
Minat utama | Metafisika, Ontologi |
Gagasan penting | Tentang "yang ada" |
Dipengaruhi | |
Parmenides adalah seorang filsuf dari Mazhab Elea.[1][2] Arti nama Parmenides adalah "Terus Stabil", atau "Penampilan yang stabil". Di dalam Mazhab Elea, Parmenides merupakan tokoh yang paling terkenal.[3] Pemikiran filsafatnya bertentangan dengan Herakleitos sebab ia berpendapat bahwa segala sesuatu "yang ada" tidak berubah.[1][4]
Parmenides menuliskan filsafatnya dalam bentuk puisi.[2][3][5] Ada ratusan baris puisi Parmenides yang masih tersimpan hingga kini.[3] Puisi Parmenides terdiri dari prakata dan dua bagian.[2][5] Dua bagian tersebut masing-masing berjudul "Jalan Kebenaran" dan "Jalan Pendapat".[2][5] Bagian prakata dan "Jalan Kebenaran" tersimpan secara lengkap, yakni 111 ayat.[2][5] Bagian kedua, "Jalan Pengetahuan", hanya tersimpan sebanyak 42 ayat.[2][5]
Riwayat Hidup
[sunting | sunting sumber]Parmenides lahir pada tahun 540 SM dan meninggal pada tahun 470 SM.[1][4][5] Ia berasal dari kota Elea, Italia Selatan.[1][2][5] Ia berasal dari keluarga yang kaya dan terhormat di Elea.[4] Parmenides juga menyusun suatu konstitusi untuk Elea.[2][4][5]
Ia merupakan murid dari Xenophanes, namun tidak mengikuti pandangan-pandangan gurunya.[4][5] Pengaruh Xenophanes terhadap Parmenides hanyalah di dalam penggunaan puisi di dalam menyampaikan filsafatnya.[4] Selain itu, ia juga amat dipengaruhi oleh Ameinias, seorang dari mazhab Pythagorean.[4][5]
Menurut kesaksian Plato, Parmenides pernah mengunjungi Sokrates di Athena bersama Zeno, muridnya.[2] Pada waktu itu, Sokrates masih muda sedangkan Parmenides telah berusia 65 tahun.[2]
Pemikiran tentang "Yang Ada"
[sunting | sunting sumber]Inti utama dari "Jalan Kebenaran" adalah keyakinan bahwa "hanya 'yang ada' itu ada".[1][2] Parmenides tidak mendefinisikan apa yang dimaksud "yang ada", namun menyebutkan sifat-sifatnya.[1] Menurut Parmenides, "yang ada" itu bersifat meliputi segala sesuatu, tidak berpidandah tempat, tidak berubah, dan tidak terhancurkan.[1] Selain itu, "yang ada" itu juga tidak tergoyahkan dan tidak dapat disangkal.[1]
Menurut Parmenides, "yang ada" adalah kebenaran yang tidak mungkin disangkal.[2] Bila ada yang menyangkalnya, maka ia akan jatuh pada kontradiksi.[2] Hal itu dapat dijelaskan melalui pengandaian yang diberikan oleh Parmenides.[2] Pertama, orang dapat mengatakan bahwa "yang ada" itu tidak ada.[2] Kedua, orang dapat mengatakan bahwa "yang ada" dan "yang tidak ada" itu bersama-sama ada.[2] Kedua pengandaian ini mustahil.[2] Pengandaian pertama mustahil, sebab "yang tidak ada" tidak dapat dipikirkan dan tidak dapat dibicarakan.[2] "Yang tidak ada" tidak dapat dipikirkan dan dibicarakan.[2] Pengandaian kedua merupakan pandangan dari Herakleitos.[2] Pengandaian ini juga mustahil, sebab pengandaian kedua menerima pengandaian pertama, bahwa "yang tidak ada" itu ada, padahal pengandaian pertama terbukti mustahil.[2] Dengan demikian, kesimpulannya adalah "Yang tidak ada" itu tidak ada, sehingga hanya "yang ada" yang dapat dikatakan ada.[2]
Untuk lebih memahami pemikiran Parmenides, dapat digunakan contoh berikut ini.[1] Misalnya saja, seseorang menyatakan "Tuhan itu tidak ada!"[1] Di sini, Tuhan yang eksistensinya ditolak orang itu sebenarnya ada, maksudnya harus diterima sebagai dia "yang ada".[1] Hal ini disebabkan bila orang itu mengatakan "Tuhan itu tidak ada", maka orang itu sudah terlebih dulu memikirkan suatu konsep tentang Tuhan.[1] Barulah setelah itu, konsep Tuhan yang dipikirkan orang itu disanggah olehnya sendiri dengan menyatakan "Tuhan itu tidak ada".[1] Dengan demikian, Tuhan sebagai yang dipikirkan oleh orang itu "ada" walaupun hanya di dalam pikirannya sendiri.[1] Sedangkan penolakan terhadap sesuatu, pastilah mengandaikan bahwa sesuatu itu "ada" sehingga "yang tidak ada" itu tidaklah mungkin.[1] Oleh karena "yang ada" itu selalu dapat dikatakan dan dipikirkan, sebenarnya Parmenides menyamakan antara "yang ada" dengan pemikiran atau akal budi.[1]
Setelah berargumentasi mengenai "yang ada" sebagai kebenaran, Parmenides juga menyatakan konsekuensi-konsekuensinya:
- Pertama-tama, "yang ada" adalah satu dan tak terbagi, sedangkan pluralitas tidak mungkin.[2][3] Hal ini dikarenakan tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan "yang ada".[2]
- Kedua, "yang ada" tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan.[2][3] Dengan kata lain, "yang ada" bersifat kekal dan tak terubahkan.[2] Hal itu merupakan konsekuensi logis, sebab bila "yang ada" dapat berubah, maka "yang ada" dapat menjadi tidak ada atau "yang tidak ada" dapat menjadi ada.[2]
- Ketiga, harus dikatakan pula bahwa "yang ada" itu sempurna, seperti sebuah bola yang jaraknya dari pusat ke permukaan semuanya sama.[2][3] Menurut Parmenides, "yang ada" itu bulat sehingga mengisi semua tempat.[2]
- Keempat, karena "yang ada" mengisi semua tempat, maka disimpulkan bahwa tidak ada ruang kosong.[2][3] Jika ada ruang kosong, artinya menerima bahwa di luar "yang ada" masih ada sesuatu yang lain.[2] Konsekuensi lainnya adalah gerak menjadi tidak mungkin sebab bila benda bergerak, sebab bila benda bergerak artinya benda menduduki tempat yang tadinya kosong.[2]
Pengaruh
[sunting | sunting sumber]Pemikiran Parmenides membuka babak baru dalam sejarah filsafat Yunani.[2] Dapat dikatakan bahwa dialah penemu metafisika, cabang filsafat yang menyelidiki "yang ada".[2] Filsafat pada masa selanjutnya akan bergumul dengan masalah-masalah yang dikemukakan Parmenides, yakni bagaimana pemikiran atau rasio dicocokkan dengan data-data inderawi.[2] Plato dan Aristoteles adalah filsuf-filsuf yang memberikan pemecahan untuk masalah-masalah tersebut.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 25-27.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 46-50.
- ^ a b c d e f g (Inggris)Ted Honderich (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford, New York: Oxford University Press. P. 645-646.
- ^ a b c d e f g (Inggris)Edward Zeller. 1957. Outlines of the History of Greek Philosophy. New York: Meridian Books. P. 65-67.
- ^ a b c d e f g h i j (Inggris)Jonathan Barnes. 2001. Early Greek Philosophy. London: Penguin. P. 77-91.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Entri Parmenides di Stanford Encyclopedia of Philosophy oleh John Palmer
- "Lecture Notes: Parmenides", S Marc Cohen, University of Washighton
- Parmenides, On Nature Diarsipkan 2010-03-06 di Wayback Machine. at Elea.Org
- Parmenides' of Elea Way of Truth with an annotated bibliography
- Parallel text of three translations (two English, one German)
- Parmenides Bilingual Anthology (in Greek and English, side by side)
- Fragments of Parmenides parallel Greek with links to Perseus, French, and English (Burnet) includes Parmenides article from Encyclopædia Britannica Eleventh Edition