Tetanus: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: ar:كزاز |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(99 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{penyangkalan-medis}} |
|||
{{DiseaseDisorder infobox | |
{{DiseaseDisorder infobox | |
||
Name = Tetanus | |
Name = Tetanus | |
||
Image =Opisthotonus_in_a_patient_suffering_from_tetanus_-_Painting_by_Sir_Charles_Bell_-_1809.jpg | |
|||
Image = CBell1809.jpg | |
|||
Caption = Muscular spasms di pasien yang menderita tetanus. Gambar oleh [[Sir Charles Bell]], [[1809]]. | |
Caption = Muscular spasms di pasien yang menderita tetanus. Gambar oleh [[Sir Charles Bell]], [[1809]]. | |
||
ICD10 = {{ICD10|A|33||a|30}}-{{ICD10|A|35||a|30}} | |
ICD10 = {{ICD10|A|33||a|30}}-{{ICD10|A|35||a|30}} | |
||
Baris 13: | Baris 14: | ||
MeshID = D013742 | |
MeshID = D013742 | |
||
}} |
}} |
||
'''Tetanus''' yang juga dikenal dengan ''lockjaw'',<ref name=kle>{{en}} Klein J. 2007. Infections tetanus. [terhubung berkala]. http://www.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html [31 Mei 2008].</ref> merupakan [[penyakit]] yang disebakan oleh [[tetanospasmin]], yaitu sejenis [[neurotoksin]] yang diproduksi oleh ''Clostridium tetani'' yang menginfeksi [[sistem urat saraf]] dan [[otot]] sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid).<ref name=kle/> Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi [[organisme]] dari [[korban]] manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan [[antibodi]] yang [[spesifik]].<ref name=kle/> Kata ''tetanus'' diambil dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''tetanos'' dari ''teinein'' yang berarti menegang.<ref name=far>{{en}} Farrar JJ, Yen LM, Cook T, Fairweather N, Binh N, Parry J, Parry CM. 2009. Tetamus. ''J Neurol, Neurosurg, and Psychia'' 69 (3): 292–301</ref> Penyakit ini adalah penyakit infeksi pada saat [[spasme]] otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (''lockjaw''), spasme otot umum, melengkungnya punggung ([[opistotonus]]), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.<ref name=brock/> |
|||
== Karakteristik ''Clostridium tetani'' == |
|||
'''Tetanus''' yang juga dikenal dengan ''lockjaw'' <ref>Klein J. 2007. Infections tetanus. [terhubung berkala]. http://www.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html [31 Mei 2008].</ref>, merupakan penyakit yang disebakan oleh [[tetanospasmin]], yaitu sejenis [[neurotoksin]] yang diproduksi oleh ''Clostridium tetani'' yang menginfeksi [[sistem urat saraf]] dan [[otot]] sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan [[antibodi]] yang spesifik. Kata ''tetanus'' diambil dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''tetanos'' dari ''teinein'' yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat [[spasme]] otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (''lockjaw''), spasme otot umum, melengkungnya punggung ([[opistotonus]]), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.<ref name=brock/> |
|||
[[Berkas:Clostridium tetani.jpg|jmpl|240px|''Clostridium tetani'']] |
|||
''C. tetani'' termasuk dalam bakteri [[Gram-positif|Gram positif]], [[anaerob obligat]], dapat membentuk spora, dan berbentuk ''drumstick''.<ref name=bren>Brennen U. 2008. Clostridium tetani. [terhubung berkala] http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/unrein_bren/ [12 Mei 2010].</ref> Spora yang dibentuk oleh ''C. tetani'' ini sangat [[resisten]] terhadap [[panas]] dan [[antiseptik]].<ref name=brock>{{en}} Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey: Pearson Education.Hal. 233-245</ref> Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (121<sup>0</sup>C, 10–15 menit) dan juga resisten terhadap [[fenol]] dan agen kimia lainnya.<ref name=brock/> Bakteri ''Clostridium tetani'' ini banyak ditemukan di [[tanah]], [[kotoran]] manusia dan hewan peliharaan, dan di daerah [[pertanian]].<ref name=kle/><ref name=cd>{{en}} [CDC]. 2002. Clostridium tetani (tetanus). [terhubung berkala] http://microbes.historique.net/tetani.html [13 Mei 2010].</ref> Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta [[feses]] dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.<ref name=brock/> Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan [[neurotoksin]] (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf).<ref name=kle/> ''C. tetani'' menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu [[tetanolysin]] dan [[tetanospasmin]].<ref name=cdc>{{en}} [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala] http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei 2008].</ref> Fungsi dari tetanolysin tidak diketahui dengan pasti, tetapi juga dapat memengaruhi tetanus.<ref name=kle/> Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.<ref name=cdc/> |
|||
== Patogenesis dan patofisiologi == |
|||
''C. tetani'' termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick.<ref>Kiefer K. 2008. Tetanus - Clostridium tetani. [terhubung berkala].http://www.lcusd.net/lchs/mewoldsen/tetanus.htm [31 Mei 2008].</ref> Spora yang dibentuk oleh ''C. tetani'' ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik. Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap [[fenol]] dan agen kimia lainnya. Sporanya terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.<ref name=brock> Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey : Pearson Education.</ref> |
|||
Tetanus disebabkan [[neurotoksin]] (tetanospasmin) dari [[bakteri]] Gram positif anaerob, ''Clostridium tetani'', dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah [[inokulasi]] bentuk [[spora]] ke dalam [[darah]] tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi).<ref name=bren/><ref name=per>{{en}} Perlstein D. 2010. Tetanus (Lockjaw & Tetanus Vaccinations). [terhubung berkala] http://www.medicinenet.com/tetanus/article.htm [13 Mei 2010].</ref> Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang [[manifestasi]] klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan [[eksotoksin]] (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).<ref name=far/> Tempat masuknya kuman [[penyakit]] ini bisa berupa [[luka]] yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau [[sepsis]] dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan [[patah]] tulang jari, dan luka pada [[pembedahan]].<ref name=cd/> |
|||
Pada keadaan [[anaerobik]], spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel [[vegetatif]].<ref name=brock/> Selanjutnya, [[toksin]] akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui [[peredaran]] darah dan sistem [[limpa]].<ref name=brock/> Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak.<ref name=brock/> Gejala kronis yang ditimbulkan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari [[neurotransmiter]] sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol.<ref name=brock/> Akibat dari tetanus adalah ''rigid paralysis'' (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada ''voluntary muscles'' (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.<ref name=sch>{{en}} Schiavo G, Benfenati F, Poulain B, Rossetto O, Polverino DLP, DasGupta BR, Montecucco C. 1992. Tetanus and botulinum-B neurotoxins block neurotransmitter release by proteolytic cleavage of synaptobrevin. ''Nature'' 359 (6398): 832–5.</ref> Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernapasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.<ref name=brock/> |
|||
Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). ''C. tetani'' menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu [[tetanolysin]] dan [[tetanospasmin]].<ref name=cdc> [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala] http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei 2008].</ref> Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat mempengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.<ref name=cdc/> |
|||
Tiga jenis tetanus adalah ''local'' tetanus, ''caphalic'' tetanus dan ''generalized'' tetanus. Neonatal tetanus termasuk dalam generalized tetanus yang menyerang bayi yang baru lahir dengan kondisi [[sanitasi]] yang tidak baik diamna mungkin tali pusar sang bayi tidak digunting dengan peralatan yang steril <ref>[WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. Wlky Epidemiol Rec 71:33–36.</ref> serta kurangnya imunitas pasif karena sang ibu tidak diimunisasi sebelumnya. |
|||
[[Berkas:Clostridium tetani.jpg|thumb|left|''Clostridium tetani'']] |
|||
Pada keadaan [[anaerobik]], spora akan bergerminasi menjadi sel vegetatif. [[Toksin]] akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa. Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak. Gejala klonis yang ditimbulakan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari [[neurotransmitter]] sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol. Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.<ref name=brock/> |
|||
== Patogenesis dan Patofisiologi == |
|||
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari [[bakteri]] Gram positif anaerob, ''Clostridium tetani'', dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme). |
|||
Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan. |
|||
== Pengobatan == |
== Pengobatan == |
||
Untuk menetralisasi [[racun]], diberikan [[immunoglobulin]] tetanus.<ref name=per/> [[Antibiotik]] [[Tetrasiklina|tetrasiklin]] dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya racun yang ada mati.<ref name=per/> |
|||
Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan [[kejang]] dan mengendurkan otot-otot.<ref name=per/> Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang [[tenang]].<ref name=per/> Untuk [[infeksi]] menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang [[ventilator]] untuk membantu [[pernapasan]].<ref name=per/> |
|||
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut.atau dibakar supaya raccun yang ada mati |
|||
Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik.<ref name=hop>{{en}} Hopkins A. 1991. Diphtheria, tetanus, and pertussis: recommendations for vaccine use and other preventive measures. Recommendations of the Immunization Practices Advisory committee (ACIP). ''MMWR Recomm Rep'' 40 (10): 1–28</ref> Untuk membuang kotoran, dipasang kateter.<ref name=hop/> Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya [[pneumonia]].<ref name=hop/> |
|||
Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan. |
|||
Untuk mengurangi [[nyeri]] diberikan [[kodein]].<ref name=hop/> Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan [[tekanan]] darah dan [[denyut]] jantung. Setelah sembuh, harus diberikan [[vaksinasi]] lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya. |
|||
Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia. |
|||
Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya. |
|||
== Prognosis == |
== Prognosis == |
||
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda |
Tetanus memiliki angka [[kematian]] sampai 50%.<ref name=far/> Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua, dan pemakai obat suntik.<ref name=far/> Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka [[prognosis]]nya akan menjadi buruk.<ref name=far/> |
||
== Pencegahan == |
== Pencegahan == |
||
{{utama|Vaksin tetanus}} |
|||
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster |
|||
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.<ref name=who>{{en}} [WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. ''Wlky Epidemiol Rec'' 71:33–36.</ref> Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari [[vaksin DPT]] (difteri, pertusis, tetanus).<ref name=who/> Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima ''[[Dosis vaksin tambahan|booster]]''.<ref name=who/> |
|||
Pada seseorang yang memiliki luka, jika: |
Pada seseorang yang memiliki [[luka]], jika:<ref name=who/> |
||
# Telah menerima |
# Telah menerima ''booste''r tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut |
||
# Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi |
# Belum pernah menerima ''booster'' dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi |
||
# Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan. |
# Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan. |
||
Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara |
Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara saksama karena kotoran dan [[jaringan]] mati akan mempermudah pertumbuhan [[bakteri]] ''[[Clostridium tetani]]''.<ref name=who/> Bagi orang yang rentan terhadap luka (luka tertutup, misalnya tertusuk paku dan bukannya luka terbuka yang mengeluarkan darah mengalir) perlu dilakukan vaksinasi toksoid. |
||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{commons|Tetanus}} |
{{commons|Tetanus}} |
||
* {{id}} [http://www.lusa.web.id/vaksin-tt-tetanus-toksoid/ Vaksin Tetanus] Tulisan Ibu Dosen Lusa Rochma |
|||
* {{id}} [http://www.lusa.web.id/imunisasi-tt-tetanus-toksoid-pada-ibu-hamil/ Imunisasi Tetanus] Tulisan Ibu Dosen Lusa Rochma |
|||
* {{id}} [http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=91 ''Tetanus - medicastore.com''] |
* {{id}} [http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=91 ''Tetanus - medicastore.com''] |
||
* {{en}} [http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000615.htm Tetanus di Medline Plus] |
* {{en}} [http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000615.htm Tetanus di Medline Plus] |
||
* [http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/ss5203a1.htm Tetanus Surveillance -- United States, 1998-2000 (Data and Analysis)] |
* {{en}} [http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/ss5203a1.htm Tetanus Surveillance -- United States, 1998-2000 (Data and Analysis)] |
||
* {{en}} [http://www.tetanussymptoms.net Tetanus Symptoms] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130719192803/http://tetanussymptoms.net/ |date=2013-07-19 }} |
|||
* {{en}} [http://www.neurology.org/cgi/content/full/70/18/e70/DC1 Video: Generalized tetanus pada wanita 70 tahun (Neurology)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100504173649/http://www.neurology.org/cgi/content/full/70/18/e70/DC1 |date=2010-05-04 }} |
|||
=== Media === |
|||
* {{YouTube|Fh7rJh3oTCk|Video: Tetanus pada anjing}} |
|||
* [http://www.neurology.org/cgi/content/full/70/18/e70/DC1 Video: Generalized tetanus pada wanita 70 tahun (Neurology)] |
|||
* [http://www.youtube.com/watch?v=Fh7rJh3oTCk&feature=related Video: Tetanus pada dogs] |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
[[Kategori:Penyakit bakterial]] |
[[Kategori:Penyakit bakterial]] |
||
[[ar:كزاز]] |
|||
[[bg:Тетанус]] |
|||
[[bn:ধনুষ্টঙ্কার]] |
|||
[[bo:རྩ་འཁུམ་ནད།]] |
|||
[[bs:Tetanus]] |
|||
[[ca:Tètanus]] |
|||
[[cs:Tetanus]] |
|||
[[cy:Tetanws]] |
|||
[[da:Stivkrampe]] |
|||
[[de:Tetanus]] |
|||
[[dv:އިދިފުށަށްދަމާ ބަލި]] |
|||
[[el:Τέτανος]] |
|||
[[en:Tetanus]] |
|||
[[eo:Tetanoso]] |
|||
[[es:Tétanos]] |
|||
[[et:Teetanus]] |
|||
[[eu:Tetanos]] |
|||
[[fa:کزاز]] |
|||
[[fi:Jäykkäkouristus]] |
|||
[[fr:Tétanos]] |
|||
[[ga:Teiteanas]] |
|||
[[gn:Tétano]] |
|||
[[he:טטנוס]] |
|||
[[hi:धनुषटंकार]] |
|||
[[hr:Tetanus]] |
|||
[[it:Tetano]] |
|||
[[ja:破傷風]] |
|||
[[ka:ტეტანუსი]] |
|||
[[kk:Сіреспе]] |
|||
[[ko:파상풍]] |
|||
[[ku:Derdê kopan]] |
|||
[[la:Tetanus]] |
|||
[[lt:Stabligė]] |
|||
[[ml:റ്റെറ്റനസ്]] |
|||
[[ms:Kancing gigi]] |
|||
[[nl:Tetanus]] |
|||
[[no:Stivkrampe]] |
|||
[[pl:Tężec]] |
|||
[[pt:Tétano]] |
|||
[[ru:Столбняк]] |
|||
[[sh:Tetanus]] |
|||
[[sq:Tetanosi]] |
|||
[[sr:Тетанус]] |
|||
[[sv:Stelkramp]] |
|||
[[te:ధనుర్వాతము]] |
|||
[[th:บาดทะยัก]] |
|||
[[tr:Tetanoz]] |
|||
[[uk:Правець]] |
|||
[[vi:Uốn ván]] |
|||
[[wa:Tetanosse]] |
|||
[[zh:破傷風]] |
Revisi terkini sejak 18 Agustus 2024 09.55
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Tetanus | |
---|---|
Muscular spasms di pasien yang menderita tetanus. Gambar oleh Sir Charles Bell, 1809. | |
Informasi umum |
Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw,[1] merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid).[1] Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik.[1] Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang.[2] Penyakit ini adalah penyakit infeksi pada saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.[3]
Karakteristik Clostridium tetani
[sunting | sunting sumber]C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick.[4] Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik.[3] Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10–15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya.[3] Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan, dan di daerah pertanian.[1][5] Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.[3] Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf).[1] C. tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.[6] Fungsi dari tetanolysin tidak diketahui dengan pasti, tetapi juga dapat memengaruhi tetanus.[1] Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.[6]
Patogenesis dan patofisiologi
[sunting | sunting sumber]Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi).[4][7] Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).[2] Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari, dan luka pada pembedahan.[5]
Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel vegetatif.[3] Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa.[3] Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak.[3] Gejala kronis yang ditimbulkan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol.[3] Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.[8] Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernapasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.[3]
Pengobatan
[sunting | sunting sumber]Untuk menetralisasi racun, diberikan immunoglobulin tetanus.[7] Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya racun yang ada mati.[7]
Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot.[7] Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang.[7] Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernapasan.[7]
Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik.[9] Untuk membuang kotoran, dipasang kateter.[9] Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.[9]
Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein.[9] Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
Prognosis
[sunting | sunting sumber]Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%.[2] Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua, dan pemakai obat suntik.[2] Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka prognosisnya akan menjadi buruk.[2]
Pencegahan
[sunting | sunting sumber]Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.[10] Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus).[10] Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster.[10]
Pada seseorang yang memiliki luka, jika:[10]
- Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
- Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi
- Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.
Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara saksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.[10] Bagi orang yang rentan terhadap luka (luka tertutup, misalnya tertusuk paku dan bukannya luka terbuka yang mengeluarkan darah mengalir) perlu dilakukan vaksinasi toksoid.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f (Inggris) Klein J. 2007. Infections tetanus. [terhubung berkala]. http://www.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html [31 Mei 2008].
- ^ a b c d e (Inggris) Farrar JJ, Yen LM, Cook T, Fairweather N, Binh N, Parry J, Parry CM. 2009. Tetamus. J Neurol, Neurosurg, and Psychia 69 (3): 292–301
- ^ a b c d e f g h i (Inggris) Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey: Pearson Education.Hal. 233-245
- ^ a b Brennen U. 2008. Clostridium tetani. [terhubung berkala] http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/unrein_bren/ [12 Mei 2010].
- ^ a b (Inggris) [CDC]. 2002. Clostridium tetani (tetanus). [terhubung berkala] http://microbes.historique.net/tetani.html [13 Mei 2010].
- ^ a b (Inggris) [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala] http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei 2008].
- ^ a b c d e f (Inggris) Perlstein D. 2010. Tetanus (Lockjaw & Tetanus Vaccinations). [terhubung berkala] http://www.medicinenet.com/tetanus/article.htm [13 Mei 2010].
- ^ (Inggris) Schiavo G, Benfenati F, Poulain B, Rossetto O, Polverino DLP, DasGupta BR, Montecucco C. 1992. Tetanus and botulinum-B neurotoxins block neurotransmitter release by proteolytic cleavage of synaptobrevin. Nature 359 (6398): 832–5.
- ^ a b c d (Inggris) Hopkins A. 1991. Diphtheria, tetanus, and pertussis: recommendations for vaccine use and other preventive measures. Recommendations of the Immunization Practices Advisory committee (ACIP). MMWR Recomm Rep 40 (10): 1–28
- ^ a b c d e (Inggris) [WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. Wlky Epidemiol Rec 71:33–36.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Vaksin Tetanus Tulisan Ibu Dosen Lusa Rochma
- (Indonesia) Imunisasi Tetanus Tulisan Ibu Dosen Lusa Rochma
- (Indonesia) Tetanus - medicastore.com
- (Inggris) Tetanus di Medline Plus
- (Inggris) Tetanus Surveillance -- United States, 1998-2000 (Data and Analysis)
- (Inggris) Tetanus Symptoms Diarsipkan 2013-07-19 di Wayback Machine.
- (Inggris) Video: Generalized tetanus pada wanita 70 tahun (Neurology) Diarsipkan 2010-05-04 di Wayback Machine.
- Video: Tetanus pada anjing di YouTube