Lompat ke isi

5s: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
03Indira (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{inuse|23 Mei 2010}} '''5S''' adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang.'
 
Penulisan kanji shitsuke
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(39 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Dead end|date=Februari 2023}}
{{inuse|23 Mei 2010}}


[[Berkas:Toyota Headquarter Toyota City.jpg|jmpl|ka|250px|''Toyota, salah satu perusahaan Jepang yang sukses menerapkan dan menyebarluaskan sistem 5S dan Kaizen'']]
'''5S''' adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang.

Menurut Takashi Osada Manajemen 5S adalah prinsip manajemen yang merupakan barometer yang dapat menunjukan bagaimana perusahaan dikelola dan merupakan tolok ukur bagaimana partisipasi para pekerja secara total. Manajemen 5S merupakan ''prototype'' program partisipasi totalitas pekerja dan perusahaan. Takashi osada juga mengaskan bahwa “manajemen 5S adalah manajemen yang beroperasi dalam prinsip perbuatan lebih meyakinkan daripada hanya kata-kata”. Definisi lain yang lebih luas dari 5S adalah memanfaatkan tempat kerja (yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruang serta sistem) untuk melatih kebiasaan para pekerja dalam usaha meningkatkan disiplin kerja.

Isi dari 5S antara lain:
# 整理 (''Seiri''), ''Pemilihan'', merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.<ref name="Genba">Masaaki Imai. 1998. ''Genba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen.'' Jakarta, Pustaka Brinaman Pressindo.</ref><ref name="Oxford">''Oxford Beginner's Japanese Dictionary.'' 2000. Oxford University Press.</ref>
# 整頓 (''Seiton''), ''Penataan'', segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.<ref name="Genba"/><ref name="Oxford"/>
# 清掃 (''Seisou/Seisō''), ''Pembersihan'', merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.<ref name="Genba"/><ref name="Oxford"/>
# 清潔 (''Seiketsu''), ''Pemantapan'', merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya.<ref name="Genba"/><ref name="Oxford"/>
# 躾 (''Shitsuke''), ''Pembiasaan'', yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S.<ref name="Genba"/><ref name="Oxford"/>

Penerapan 5S harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutannya.<ref name="Genba"/><ref name="Collab">Masaaki Imai & Brian Heymans. 2000. ''Collaborating for Change: Gemba Kaizen.'' San Francisco, Berrett-Koehler Publishers.</ref> Jika tahap pertama (''seiri'') tidak dilakukan dengan baik, maka tahap berikutnya pun tidak akan dapat dijalankan secara maksimal, dan seterusnya.<ref name="Genba"/><ref name="Collab"/>

== Rujukan ==
{{reflist}}

{{Commonscat|5S}}

[[Kategori:Manajemen]]


{{manajemen-stub}}

Revisi terkini sejak 6 Juli 2024 22.47


Toyota, salah satu perusahaan Jepang yang sukses menerapkan dan menyebarluaskan sistem 5S dan Kaizen

Menurut Takashi Osada Manajemen 5S adalah prinsip manajemen yang merupakan barometer yang dapat menunjukan bagaimana perusahaan dikelola dan merupakan tolok ukur bagaimana partisipasi para pekerja secara total. Manajemen 5S merupakan prototype program partisipasi totalitas pekerja dan perusahaan. Takashi osada juga mengaskan bahwa “manajemen 5S adalah manajemen yang beroperasi dalam prinsip perbuatan lebih meyakinkan daripada hanya kata-kata”. Definisi lain yang lebih luas dari 5S adalah memanfaatkan tempat kerja (yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruang serta sistem) untuk melatih kebiasaan para pekerja dalam usaha meningkatkan disiplin kerja.

Isi dari 5S antara lain:

  1. 整理 (Seiri), Pemilihan, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.[1][2]
  2. 整頓 (Seiton), Penataan, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.[1][2]
  3. 清掃 (Seisou/Seisō), Pembersihan, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.[1][2]
  4. 清潔 (Seiketsu), Pemantapan, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya.[1][2]
  5. 躾 (Shitsuke), Pembiasaan, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S.[1][2]

Penerapan 5S harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutannya.[1][3] Jika tahap pertama (seiri) tidak dilakukan dengan baik, maka tahap berikutnya pun tidak akan dapat dijalankan secara maksimal, dan seterusnya.[1][3]

  1. ^ a b c d e f g Masaaki Imai. 1998. Genba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta, Pustaka Brinaman Pressindo.
  2. ^ a b c d e Oxford Beginner's Japanese Dictionary. 2000. Oxford University Press.
  3. ^ a b Masaaki Imai & Brian Heymans. 2000. Collaborating for Change: Gemba Kaizen. San Francisco, Berrett-Koehler Publishers.