Alginat: Perbedaan antara revisi
k bot kosmetik perubahan |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 29: | Baris 29: | ||
}} |
}} |
||
}} |
}} |
||
⚫ | |||
'''Alginat''' adalah [[polimer]] linier organik polisakarida yang terdiri dari monomer α-L asam guluronat (G) dan β-D asam manuronat (M), atau dapat berupa kombinasi dari kedua monomer tersebut.<ref name=roe>{{en}} Roew, Raymond. 2009. Adipic Acid. ''Handbook of Pharmaceutical Excipients''. Hal. 11–12.</ref> Alginat dapat diperoleh dari ganggang coklat yang berasal dari genus ''Ascophyllum'', ''Ecklonia'', ''Durvillaea'', ''Laminaria'', ''Lessonia'', ''Macrocystis'', ''Sargassum'', dan ''Turbinaria''.<ref name=roe/> |
|||
⚫ | Selain aplikasi alginat dalam industri di atas, salah satu aplikasi alginat yang dimanfaatkan dalam sering dimanfaatkan adalah teknik |
||
== Struktur == |
|||
Struktur dasar dari monomer alginat adalah cincin [[tetrahydopyran]] dan dapat membentuk 2 |
Struktur dasar dari monomer alginat adalah cincin [[tetrahydopyran]] dan dapat membentuk 2 konfigurasi, yaitu C1 dan 1C seperti gambar di atas.<ref name=pen/> β -D-manuronat di alam terdapat dalam konfigurasi C1.<ref name=pen/> Pada konfigurasi 1C α-D-manuronat, interaksi -COOH pada C-5 dan -OH pada C-3 akan kaku, sedangkan pada C1 gugus-gugus ini berada pada posisi ekuatorial sehingga lebih stabil.<ref name=pen/> Sebaliknya, untuk alasan yang sama, α -L-guluronat terdapat dalam konfigurasi 1C dibandingkan C1.<ref name=pen>{{en}} Penman A, Sanderson GR. 1972. A method for the determination of uronic acid sequence in alginates. ''Carbohydr.Res.'' 25:280</ref> |
||
Polimer alginat dibentuk dari hubungan antara C-1 dan C-4 tiap [[monomer]] dan dihubungkan oleh ikatan eter oksigen.<ref name=pen/> Polimer alginat terdiri dari 3 jenis, yaitu polimer M (manuronat), polimer G (guluronat), dan polimer MG.<ref name=fao/> Polimer M dibentuk dari struktur ekuatorial gugus C-1 dan C-4 dan membentuk polimer lurus, sedangkan polimer G dibentuk dari struktur aksial.<ref name=fao/> Perbedaan struktur polimer ini menyebabkan polimer G lebih banyak digunakan untuk proses pembentukan gel alginat dengan penambahan ion |
Polimer alginat dibentuk dari hubungan antara C-1 dan C-4 tiap [[monomer]] dan dihubungkan oleh ikatan eter oksigen.<ref name=pen/> Polimer alginat terdiri dari 3 jenis, yaitu polimer M (manuronat), polimer G (guluronat), dan polimer MG.<ref name=fao/> Polimer M dibentuk dari struktur ekuatorial gugus C-1 dan C-4 dan membentuk polimer lurus, sedangkan polimer G dibentuk dari struktur aksial.<ref name=fao/> Perbedaan struktur polimer ini menyebabkan polimer G lebih banyak digunakan untuk proses pembentukan gel alginat dengan penambahan ion Ca2+.<ref name=fao/> Ion tesebut akan menggantikan ion H+ pada gugus karboksilat dan membentuk jembatan ion penghubung antara polimer G yang satu dengan yang lainnya.<ref name=fao/> Hubungan antar polimer G ini akan membentuk struktur egg-box.<ref name=fao>{{en}} [FAO]. 2009. ''Production, properties, amd use of alginate'' [terhubung berkala]. http://www.fao.org/docrep/X5822E/x5822e04{{Pranala mati|date=Juli 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} [4 Mar 2009].</ref> |
||
== Aplikasi == |
|||
⚫ | |||
⚫ | Sifat koloid, membentuk gel, dan hidrofilik menyebabkan senyawa ini banyak digunakan sebagai emulsifier, pengental, dan ''stabilizer'' dalam industri.<ref name=yul/> Sifat hidrofilik alginat dimanfaatkan untuk mengikat air dalam proses pembekuan makanan.<ref name=yul/> Pada makanan yang dibekukan, polimer ini mempertahankan jaringan makanan.<ref name=yul/> Selain itu, polimer ini dapat digunakan sebagai emulsi [[lemak]] dalam pembuatan saus dan mengenyalkan, menjaga tekstur, serta menghasilkan rasa yang enak dalam pembuatan pudding.<ref name=yul/> Alginat juga dimanfaatkan dalam dunia kosmetik karena sifatnya yang dapat mengikat air dan mudah menembus jaringan.<ref name=yul/> Hal ini menyebabkan polimer ini terikat sempurna pada jaringan kulit dan mempertahankan kelembaban ([[hidrofilik]]) dan elastisitas kulit.<ref name=yul>Yulianto K. 1998. ''Penelitian isolasi alginat algae laut coklat dan prospek menuju industri''. [terhubung berkala]. http://www.barunajaya.com/dwld/docs/20080903242-MAK2-21.PDF {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100922113921/http://www.barunajaya.com/dwld/docs/20080903242-MAK2-21.PDF |date=2010-09-22 }} [4 Mar 2009].</ref> |
||
⚫ | Selain aplikasi alginat dalam industri di atas, salah satu aplikasi alginat yang dimanfaatkan dalam sering dimanfaatkan adalah teknik imobilisasi dengan alginat dalam fermentasi gula oleh ''yeast''.<ref name=gok/> Kelebihan teknik [[imobilisasi]] adalah penggunaan kembali biokatalis, produktivitas yang tinggi, dan pengurangan kontaminasi.<ref name=gok/> Dari penelitian yang telah dilakukan, alginat merupakan matriks imobilisasi yang paling baik karena efisien, mudah digunakan, dapat dimodifikasi, dan tidak bersifat toksik.<ref name=gok>{{en}} Goksungur Y, Zorlu N. 2001. Production of ethanol from beet molasses by ca-alginate immobilized yeast cell in a packed-bed bioreactor. ''Turk J Biol'' 25:265-275.</ref> |
||
⚫ | Sedangkan, dalam percobaan, umumnya alginat digunakan sebagai suatu media, di mana sel ''yeast'' dari ragi akan diimobilisasikan dalam butiran-butiran alginat itu.<ref name=tom/> Butiran-butiran tersebut akan ditempatkan dalam larutan gula (sukrosa) untuk melihat proses fermentasi ''yeast'' sebagai salah satu metabolismenya dengan menghasilkan [[CO2]] yang mengakibatkan butiran-butiran tersebut melambung ke atas untuk melepaskan gas.<ref name=tom/> Ketika CO<sub>2</sub> telah dilepaskan, butiran tersebut akan terjadtuh kembali ke dasar botol dan akan naik lagi ketika proses fermentasi terjadi lagi.<ref name=tom>{{en}} Tomasek PH, King AH. 2007. The Microbial Lava Lamp – Theacher’s Guide [terhubung berkala]. http://www.csun.edu/~hcbio029/lavalamp/Lava_Lamp_Teachers.pdf [2 April 2009].</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.cybercolloids.net/library/alghistory/seaweeds.php Alginate seaweed sources] |
* [http://www.cybercolloids.net/library/alghistory/seaweeds.php Alginate seaweed sources] |
||
* [http://www.cybercolloids.net/library/alginate/properties.php Alginate properties] |
* [http://www.cybercolloids.net/library/alginate/properties.php Alginate properties] |
||
Baris 52: | Baris 57: | ||
[[Kategori:Dental materials]] |
[[Kategori:Dental materials]] |
||
[[Kategori:Zat aditif]] |
[[Kategori:Zat aditif]] |
||
[[ca:Alginat]] |
|||
[[da:Alginsyre]] |
|||
[[de:Alginsäure]] |
|||
[[en:Alginic acid]] |
|||
[[et:Algiinhapped]] |
|||
[[fi:Algiinihappo]] |
|||
[[fr:Alginate]] |
|||
[[hu:Alginát]] |
|||
[[it:Alginati]] |
|||
[[ja:アルギン酸]] |
|||
[[nl:Natriumalginaat]] |
|||
[[pl:Kwas alginowy]] |
|||
[[pt:Algina]] |
|||
[[ru:Альгиновая кислота]] |
|||
[[sv:Alginat]] |
|||
[[zh:海藻酸]] |
Revisi terkini sejak 8 Juli 2023 02.00
Nama | |
---|---|
Nama lain
E400
| |
Penanda | |
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
Nomor RTECS | {{{value}}} |
Sifat | |
(C6H8O6)n | |
Massa molar | 10,000 - 600,000 |
Penampilan | white to yellow, fibrous powder |
Densitas | 1.601 g/cm3 |
Keasaman (pKa) | 1.5-3.5 |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
Referensi | |
Alginat adalah polimer linier organik polisakarida yang terdiri dari monomer α-L asam guluronat (G) dan β-D asam manuronat (M), atau dapat berupa kombinasi dari kedua monomer tersebut.[1] Alginat dapat diperoleh dari ganggang coklat yang berasal dari genus Ascophyllum, Ecklonia, Durvillaea, Laminaria, Lessonia, Macrocystis, Sargassum, dan Turbinaria.[1]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Struktur dasar dari monomer alginat adalah cincin tetrahydopyran dan dapat membentuk 2 konfigurasi, yaitu C1 dan 1C seperti gambar di atas.[2] β -D-manuronat di alam terdapat dalam konfigurasi C1.[2] Pada konfigurasi 1C α-D-manuronat, interaksi -COOH pada C-5 dan -OH pada C-3 akan kaku, sedangkan pada C1 gugus-gugus ini berada pada posisi ekuatorial sehingga lebih stabil.[2] Sebaliknya, untuk alasan yang sama, α -L-guluronat terdapat dalam konfigurasi 1C dibandingkan C1.[2]
Polimer alginat dibentuk dari hubungan antara C-1 dan C-4 tiap monomer dan dihubungkan oleh ikatan eter oksigen.[2] Polimer alginat terdiri dari 3 jenis, yaitu polimer M (manuronat), polimer G (guluronat), dan polimer MG.[3] Polimer M dibentuk dari struktur ekuatorial gugus C-1 dan C-4 dan membentuk polimer lurus, sedangkan polimer G dibentuk dari struktur aksial.[3] Perbedaan struktur polimer ini menyebabkan polimer G lebih banyak digunakan untuk proses pembentukan gel alginat dengan penambahan ion Ca2+.[3] Ion tesebut akan menggantikan ion H+ pada gugus karboksilat dan membentuk jembatan ion penghubung antara polimer G yang satu dengan yang lainnya.[3] Hubungan antar polimer G ini akan membentuk struktur egg-box.[3]
Aplikasi
[sunting | sunting sumber]Sifat koloid, membentuk gel, dan hidrofilik menyebabkan senyawa ini banyak digunakan sebagai emulsifier, pengental, dan stabilizer dalam industri.[4] Sifat hidrofilik alginat dimanfaatkan untuk mengikat air dalam proses pembekuan makanan.[4] Pada makanan yang dibekukan, polimer ini mempertahankan jaringan makanan.[4] Selain itu, polimer ini dapat digunakan sebagai emulsi lemak dalam pembuatan saus dan mengenyalkan, menjaga tekstur, serta menghasilkan rasa yang enak dalam pembuatan pudding.[4] Alginat juga dimanfaatkan dalam dunia kosmetik karena sifatnya yang dapat mengikat air dan mudah menembus jaringan.[4] Hal ini menyebabkan polimer ini terikat sempurna pada jaringan kulit dan mempertahankan kelembaban (hidrofilik) dan elastisitas kulit.[4]
Selain aplikasi alginat dalam industri di atas, salah satu aplikasi alginat yang dimanfaatkan dalam sering dimanfaatkan adalah teknik imobilisasi dengan alginat dalam fermentasi gula oleh yeast.[5] Kelebihan teknik imobilisasi adalah penggunaan kembali biokatalis, produktivitas yang tinggi, dan pengurangan kontaminasi.[5] Dari penelitian yang telah dilakukan, alginat merupakan matriks imobilisasi yang paling baik karena efisien, mudah digunakan, dapat dimodifikasi, dan tidak bersifat toksik.[5]
Sedangkan, dalam percobaan, umumnya alginat digunakan sebagai suatu media, di mana sel yeast dari ragi akan diimobilisasikan dalam butiran-butiran alginat itu.[6] Butiran-butiran tersebut akan ditempatkan dalam larutan gula (sukrosa) untuk melihat proses fermentasi yeast sebagai salah satu metabolismenya dengan menghasilkan CO2 yang mengakibatkan butiran-butiran tersebut melambung ke atas untuk melepaskan gas.[6] Ketika CO2 telah dilepaskan, butiran tersebut akan terjadtuh kembali ke dasar botol dan akan naik lagi ketika proses fermentasi terjadi lagi.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Inggris) Roew, Raymond. 2009. Adipic Acid. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Hal. 11–12.
- ^ a b c d e (Inggris) Penman A, Sanderson GR. 1972. A method for the determination of uronic acid sequence in alginates. Carbohydr.Res. 25:280
- ^ a b c d e (Inggris) [FAO]. 2009. Production, properties, amd use of alginate [terhubung berkala]. http://www.fao.org/docrep/X5822E/x5822e04[pranala nonaktif permanen] [4 Mar 2009].
- ^ a b c d e f Yulianto K. 1998. Penelitian isolasi alginat algae laut coklat dan prospek menuju industri. [terhubung berkala]. http://www.barunajaya.com/dwld/docs/20080903242-MAK2-21.PDF Diarsipkan 2010-09-22 di Wayback Machine. [4 Mar 2009].
- ^ a b c (Inggris) Goksungur Y, Zorlu N. 2001. Production of ethanol from beet molasses by ca-alginate immobilized yeast cell in a packed-bed bioreactor. Turk J Biol 25:265-275.
- ^ a b c (Inggris) Tomasek PH, King AH. 2007. The Microbial Lava Lamp – Theacher’s Guide [terhubung berkala]. http://www.csun.edu/~hcbio029/lavalamp/Lava_Lamp_Teachers.pdf [2 April 2009].
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Alginate seaweed sources
- Alginate properties
- article Wired on Easy Cheese, describing sodium alginate