Lompat ke isi

Teologi Minjung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
58Ranto (bicara | kontrib)
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Korean name
[[Berkas:Minjung.jpg|thumb|right|400px|Penderitaan minjung di Korea]]
|img=

|caption=
'''Teologi Minjung''' adalah sebuah teologi yang berasal dari [[Korea]].
|hangul=민중신학

|hanja=民衆神
[[Teologi]] ini dimulai di Korea Selatan pada periode 1970-an.<ref name="scott"/> Teologi Minjung adalah hasil dari upaya sejumlah [[teolog]] Korea untuk merumuskan suatu teologi yang bertolak dari keadaan rakyat jelata di [[Korea]].<ref name="Christian"/> Teologi ini “lahir” pada satu konsultasi atas prakarsa [[Komisi Teologi Dewan Gereja-gereja Nasional]] di Korea, yang diadakan di [[Seoul]] pada 22-24 Oktober 1979.<ref name="Christian"/> Tema pokok yang diangkat dalam Komisi Teologi Dewan Greja-gereja Nasional di Korea adalah “Umat Allah dan misi Gereja” (''The People of God and the Mission of the Church'').<ref name="Christian"> Christiaan De Jonge, ''Menuju Keesaan Gereja; Sejarah, Dokumen-dokumen dan Tema-tema Gerakan Oikumenis'', (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 176.</ref>
|rr=Minjungsinhak
|mr=Minchungshinhak
}}
'''Teologi Minjung''' adalah teologi yang lahir di [[Korea Selatan]] pada periode 1970-an.<ref name="scott"/> Teologi ini adalah hasil dari upaya sejumlah [[teolog]] Korea untuk merumuskan teologi yang mencerminkan keadaan rakyat jelata di [[Korea]].<ref name="Christian"/> [[Ahn Byeong-mu]], adalah teolog pertama yang mempopulerkan Teologi Minjung.<ref>{{en}}[http://cskcstudy.org/cskc/board.php?board=introduction1&command=body&no=5 Byung Mu Ahn (안병무, 1921-1997)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120627183312/http://cskcstudy.org/cskc/board.php?board=introduction1&command=body&no=5 |date=2012-06-27 }}, ''cskstudy.org''. Akses:21-10-2011.</ref> Teologi ini lahir atas prakarsa [[Komisi Teologi Dewan Gereja-gereja Nasional]] di [[Seoul]] pada 22-24 Oktober 1979.<ref name="Christian"/> Tema pokok yang diangkat dalam Komisi Teologi Dewan Gereja-gereja Nasional di Korea pada saat itu adalah "Umat Allah dan misi Gereja" (''The People of God and the Mission of the Church'').<ref name="Christian"> Christiaan De Jonge, ''Menuju Keesaan Gereja; Sejarah, Dokumen-dokumen dan Tema-tema Gerakan Oikumenis'', (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 176.</ref>


== Arti kata ==
== Arti kata ==
Minjung adalah kosa kata Korea yang terdiri dari dua kata kombinasi [[Cina]] yaitu ''Min'' dan ''Jung''.<ref name="scott"/> ''Min'' dapat diterjemahkan sebagai orang-orang/rakyat.<ref name="scott"/> Jung berarti ''massa/banyak''. Minjung berarti “rakyat banyak”.<ref name="scott">Scott W. Sunquist, ''A Dictionary of Asian Christianity'', (Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 2001). Hal 552.</ref> Jika kata Minjung diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Inggris menjadi ''People''(orang banyak), tatapi terjemahan ini tidak mejelaskan maksud asli dari orang-orang Korea.<ref name="Kim Yong Bock">Kim Yong Bock, ''Minjung Theology; people as the subjects of history'', (Singapore: The Commission on Theological Concerns, 1981). Hal 17. ISBN 9971-948-05-2</ref> Minjung sebenarnya merujuk kepada orang-orang yang ditekan secara politik, mengalami diskriminasi, miskin.<ref name="Kim Yong Bock"/> Minjung juga merujuk pada orang-orang yang tidak memilki kekuatan dan lemah dalam kelas mereka, budaya, ras dan agama.<ref name="Kim Yong Bock"/>
Kata Minjung terdiri dari kombinasi aksara [[Cina]] ''Min'' dan ''Jung''.<ref name="scott"/> ''Min'' diterjemahkan sebagai ''orang-orang'' atau ''rakyat''.<ref name="scott"/> Jung berarti ''massa'' atau ''banyak'', sehingga Minjung berarti "rakyat banyak".<ref name="scott">Scott W. Sunquist, ''A Dictionary of Asian Christianity'', (Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 2001). Hal 552.</ref> Jika kata Minjung diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Inggris, maka menjadi ''People'' (orang banyak), tetapi terjemahan ini tidak menjelaskan maksud asli dari orang-orang Korea.<ref name="Kim Yong Bock">Kim Yong Bock, ''Minjung Theology; people as the subjects of history'', (Singapore: The Commission on Theological Concerns, 1981). Hal 17. ISBN 9971-948-05-2</ref> Dalam teologi baru ini, Minjung merujuk kepada orang-orang yang ditekan secara politik, mengalami [[diskriminasi]], dan miskin.<ref name="Kim Yong Bock"/> Minjung juga merujuk pada orang-orang yang tidak memilki kekuatan, yaitu lemah dalam kelas mereka, budaya, ras dan agama.<ref name="Kim Yong Bock"/>


== Isi ==
== Pokok ==
Teologi Minjung tumbuh dari perjuangan para minjung dalam menuntut keadilan agar dapat menjadi penentu nasibnya sendiri.<ref name="Doug">Douglas J. Elwood, Teologi Kristen Asia; tema-tema yang tampil ke permukaan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 356-357.</ref> Teologi Minjung berangkat dari pengalaman orang-orang Kristen di [[Korea Selatan]] dalam perjuangan untuk meraih keadilan sosial mereka di dalam masyarakat.<ref name="Doug"/> Teologi ini menjadi upaya untuk merumuskan pergumulan rakyat jelata yang sudah lama tertindas dan hidup dalam penderitaan.<ref name="Doug"/>
Teologi Minjung merupakan perwujudan perjuangan rakyat Korea sebagai penentu nasibnya sendiri.<ref name="Doug">Douglas J. Elwood, Teologi Kristen Asia; tema-tema yang tampil ke permukaan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 356-357.</ref> Khususnya, mereka yang mengalami penderitaan dan penindasan berupaya meraih [[keadilan sosial]].<ref name="Doug"/>


Teologi ini memakai nama Minjung ketika para teolog, pekerja muda, mahasiswa, imam dan pastor, mengadakan pertemuan dan saling bercerita satu sama lain.<ref name="Sam"/> Teologi Minjung menjadi himpunan dan artikulasi refleksi terhadap rakyat, perkerja remaja perempuan yang menderita di pabrik, petani, mahasiswa yang diseret dalam pengedilan militer, para profesor dan wartawan yang diculik.<ref name="Sam">Samuel Amirtham. John S. Pobee, Teologi Oleh Rakyat; refleksi tentang berteologi dalam jemaat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993). Hal 36.</ref> Teologi minjung berangkat dari sejarah kebudayaan dan religi rakyat.<ref name="Sam"/> Teologi Minjung bukan hanya menjadi teologi politis, tetapi juga teologi rakyat.<ref name="Sam"/>
Kata ''Minjung'' mulai dipakai ketika para teolog, pekerja muda, [[mahasiswa]], [[imam]] dan [[pastor]], mengadakan pertemuan dan saling berbagi cerita satu sama lain.<ref name="Sam"/> Mereka membentuk himpunan dan penyampaian pendapat, mulai dari pekerja remaja perempuan yang menderita di pabrik, petani, mahasiswa yang diseret dalam pengadilan militer, para profesor dan [[wartawan]] yang diculik.<ref name="Sam">Samuel Amirtham. John S. Pobee, Teologi Oleh Rakyat; refleksi tentang berteologi dalam jemaat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993). Hal 36.</ref> Teologi minjung berangkat dari sejarah dan kebudayaan rakyat Korea sehingga dapat diterjemahkan pula sebagai ''teologi rakyat Korea''.<ref name="Sam"/> Orang Korea sebelumnya mengenal istilah ''han'', sebuah perasaan sakit yang dialami karena penderitaan.<ref name="Christian"/> Dengan hadirnya Teologi Minjung, rakyat Korea menggantungkan harapan mereka lebih dalam terhadap agama Kristen untuk memperjuangkan keadilan, [[persekutuan]] dan kedamaian.<ref name="Christian"/>


Dalam teologi ini juga ditekankan kesetaraan dan kehidupan yang sederajat.<ref name="Sugi">R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994). Hal 262.</ref> Hal ini dicerminkan dari kutipan Injil Markus 2:1-22 "Ia menjauhkan diri-Nya, melainkan Ia makan dan minum bersama dengan orang berdosa dan para pemungut cukai (minjung)."<ref name="Sugi">R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994). Hal 262.</ref> Tindakan Yesus yang berhubungan dan hidup bersama dengan orang yang tertindas dan miskin inilah yang dinilai sebagai inti Minjung.<ref name="Christian"/>
Unsur-unsur kebudayaan dan sejarah Korea menjadi ciri khas yang digunakan dalam teologi ini dalam menginterpretasikan [[Iman Kristen]].<ref name="Christian"/> Kata kunci dari Minjung adalah istilah ''han'', penderitaan tanpa kuasa dan untuk membebaskan diri dari penderitaan tersebut.<ref name="Christian"/> Tujuan dari teologi Minjung menjadikan [[Injil Kristus]] sebagai harapan Minjung untuk memperjuangkan keadilan, [[persekutuan]] dan kedamaian, yang adalah [[unsur mesianik]] yang diproklamasikan [[Kristus]].<ref name="Christian"/>


== Ayat-ayat sebagai dasar Teologi Minjung ==
Teologi Minjung mengarah pada perpekstif kesamaan dalam kehidupan yang sederajat.<ref name="Sugi"/> Pandangan penganut teologi Minjung mencoba memahami Alkitab dalam memperlalukan manusia secara setara.<ref name="Sugi"/> Hal ini dicerminkan dari pemaknaan Injil Markus 1:22 "Ia menjauhkan diri-Nya, malainkan Ia makan dan minum bersama dengan Minjung."<ref name="Sugi">R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994). Hal 262.</ref>
* Markus 9:35 dan 10:44.<ref name="kim"/> “jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaklah dia menjadi yang terakhir dari semuanya, dan pelayan dari semuanya.<ref name="kim"/> “ Ini menunjukan kerendahan, Yesus Kristus mau merendah di antara semuanya.<ref name="kim"/> Yesus menjadi orang yang merendahkan diri-Nya dalam kehidupa-Nya.<ref name="kim">KIM Yong-Bock, Messiah and Minjung, (Hongkong: Urban Rural Mission, 1981). Hal 166-180.</ref>

* Filipi 2:5-8: Di sini dikatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, Dia mau merendah diri-Nya dan taat sampai mati.<ref name="kim"/> Yesus merendahkan diri-Nya pada posisi paling rendah, sama seperti Minjung.<ref name="kim"/>
Yesus berhubungan dan hidup bersama dengan orang yang tertindas dan miskin atau dalam konteks Korea disebut sebagai Minjung".<ref name="Christian"/> Yesus tidak menjauhkan diri-Nya dari rakyat yang tertindas atau minjung. Yesus makan dan minum bersama dengan orang yang tertindas.<ref name="Sugi"/> Injil Markus 1:22, melaporkan bahwa banyak orang senantiasa tinggal dan bersama-Nya.<ref name="Sugi"/> Orang banyak tersebut disebut ''[[Oklos]]''. ''[[Oklos]]'' berarti mereka yang berhimpun di sekitar Yesus atau mereka ikut dalam kiprah Yesus.<ref name="Sugi">R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994). Hal 262.</ref>

== Alkitab sebagai skema sejarah ==
* Markus 9:35 dan 10:44.<ref name="kim"/> “jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaklah dia menjadi yang terakhir dari semuanya, dan pelayan dari semuanya.<ref name="kim"/> “ Ini menunjukan kerendahan, Yesus Kristus mau merendah di antara semuanya.<ref name="kim"/> Yesus menjadi orang yang merendahkan diri-Nya dalam kehidupa-Nya. <ref name="kim">KIM Yong-Bock, Messiah and Minjung, (Hongkong: Urban Rural Mission)</ref>
* Filipi 2:5-8: Di sini dikatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, Dia mau merendah dirinya dan taan sampai mati.<ref name="kim"/> Yesus merendahkan diri-Nya pada posisi paling rendah, sama seperti Minjung.<ref name="kim"/>
* Yesaya 11:1-9: gereja yang benar adalah gereja yang bersekutu/berkumpul.<ref name="kim"/> Umat berkumpul menantikan kedamaian yang akan datang.<ref name="kim"/> Orang yang berkumpul tersebut bukanlah sekumpulan orang-orang kaya saja, melainkan masyarakat yang percaya.<ref name="kim"/> Sama seperti Minjung juga adalah masyarakat yang bersama-sama berkumpul.<ref name="kim"/>
* Yesaya 11:1-9: gereja yang benar adalah gereja yang bersekutu/berkumpul.<ref name="kim"/> Umat berkumpul menantikan kedamaian yang akan datang.<ref name="kim"/> Orang yang berkumpul tersebut bukanlah sekumpulan orang-orang kaya saja, melainkan masyarakat yang percaya.<ref name="kim"/> Sama seperti Minjung juga adalah masyarakat yang bersama-sama berkumpul.<ref name="kim"/>


Baris 27: Baris 27:
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
* [http://theologytoday.ptsem.edu/jan1985/v41-4-tabletalk2.htm Philip L. Wickeri, (1985) ''Asian Theologies in Review'', Theology Today]
* [http://theologytoday.ptsem.edu/jan1985/v41-4-tabletalk2.htm Philip L. Wickeri, (1985) ''Asian Theologies in Review'', Theology Today] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120414202535/http://theologytoday.ptsem.edu/jan1985/v41-4-tabletalk2.htm |date=2012-04-14 }}


[[Kategori:Gerakan Teologi Kristen]]
[[Kategori:Gerakan Teologi Kristen]]
[[Kategori:Teologi Pembebasan]]
[[Kategori:Teologi Kristen]]
[[Kategori:Kristen di Korea]]
[[Kategori:Kekristenan di Korea]]

[[en:Minjung theology]]
[[ja:民衆神学]]
[[ko:민중신학]]

Revisi terkini sejak 17 November 2023 05.12

Teologi Minjung
Hangul
민중신학
Hanja
民衆神學
Alih AksaraMinjungsinhak
McCune–ReischauerMinchungshinhak

Teologi Minjung adalah teologi yang lahir di Korea Selatan pada periode 1970-an.[1] Teologi ini adalah hasil dari upaya sejumlah teolog Korea untuk merumuskan teologi yang mencerminkan keadaan rakyat jelata di Korea.[2] Ahn Byeong-mu, adalah teolog pertama yang mempopulerkan Teologi Minjung.[3] Teologi ini lahir atas prakarsa Komisi Teologi Dewan Gereja-gereja Nasional di Seoul pada 22-24 Oktober 1979.[2] Tema pokok yang diangkat dalam Komisi Teologi Dewan Gereja-gereja Nasional di Korea pada saat itu adalah "Umat Allah dan misi Gereja" (The People of God and the Mission of the Church).[2]

Arti kata

[sunting | sunting sumber]

Kata Minjung terdiri dari kombinasi aksara Cina Min dan Jung.[1] Min diterjemahkan sebagai orang-orang atau rakyat.[1] Jung berarti massa atau banyak, sehingga Minjung berarti "rakyat banyak".[1] Jika kata Minjung diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Inggris, maka menjadi People (orang banyak), tetapi terjemahan ini tidak menjelaskan maksud asli dari orang-orang Korea.[4] Dalam teologi baru ini, Minjung merujuk kepada orang-orang yang ditekan secara politik, mengalami diskriminasi, dan miskin.[4] Minjung juga merujuk pada orang-orang yang tidak memilki kekuatan, yaitu lemah dalam kelas mereka, budaya, ras dan agama.[4]

Teologi Minjung merupakan perwujudan perjuangan rakyat Korea sebagai penentu nasibnya sendiri.[5] Khususnya, mereka yang mengalami penderitaan dan penindasan berupaya meraih keadilan sosial.[5]

Kata Minjung mulai dipakai ketika para teolog, pekerja muda, mahasiswa, imam dan pastor, mengadakan pertemuan dan saling berbagi cerita satu sama lain.[6] Mereka membentuk himpunan dan penyampaian pendapat, mulai dari pekerja remaja perempuan yang menderita di pabrik, petani, mahasiswa yang diseret dalam pengadilan militer, para profesor dan wartawan yang diculik.[6] Teologi minjung berangkat dari sejarah dan kebudayaan rakyat Korea sehingga dapat diterjemahkan pula sebagai teologi rakyat Korea.[6] Orang Korea sebelumnya mengenal istilah han, sebuah perasaan sakit yang dialami karena penderitaan.[2] Dengan hadirnya Teologi Minjung, rakyat Korea menggantungkan harapan mereka lebih dalam terhadap agama Kristen untuk memperjuangkan keadilan, persekutuan dan kedamaian.[2]

Dalam teologi ini juga ditekankan kesetaraan dan kehidupan yang sederajat.[7] Hal ini dicerminkan dari kutipan Injil Markus 2:1-22 "Ia menjauhkan diri-Nya, melainkan Ia makan dan minum bersama dengan orang berdosa dan para pemungut cukai (minjung)."[7] Tindakan Yesus yang berhubungan dan hidup bersama dengan orang yang tertindas dan miskin inilah yang dinilai sebagai inti Minjung.[2]

Ayat-ayat sebagai dasar Teologi Minjung

[sunting | sunting sumber]
  • Markus 9:35 dan 10:44.[8] “jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaklah dia menjadi yang terakhir dari semuanya, dan pelayan dari semuanya.[8] “ Ini menunjukan kerendahan, Yesus Kristus mau merendah di antara semuanya.[8] Yesus menjadi orang yang merendahkan diri-Nya dalam kehidupa-Nya.[8]
  • Filipi 2:5-8: Di sini dikatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, Dia mau merendah diri-Nya dan taat sampai mati.[8] Yesus merendahkan diri-Nya pada posisi paling rendah, sama seperti Minjung.[8]
  • Yesaya 11:1-9: gereja yang benar adalah gereja yang bersekutu/berkumpul.[8] Umat berkumpul menantikan kedamaian yang akan datang.[8] Orang yang berkumpul tersebut bukanlah sekumpulan orang-orang kaya saja, melainkan masyarakat yang percaya.[8] Sama seperti Minjung juga adalah masyarakat yang bersama-sama berkumpul.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Scott W. Sunquist, A Dictionary of Asian Christianity, (Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 2001). Hal 552.
  2. ^ a b c d e f Christiaan De Jonge, Menuju Keesaan Gereja; Sejarah, Dokumen-dokumen dan Tema-tema Gerakan Oikumenis, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 176.
  3. ^ (Inggris)Byung Mu Ahn (안병무, 1921-1997) Diarsipkan 2012-06-27 di Wayback Machine., cskstudy.org. Akses:21-10-2011.
  4. ^ a b c Kim Yong Bock, Minjung Theology; people as the subjects of history, (Singapore: The Commission on Theological Concerns, 1981). Hal 17. ISBN 9971-948-05-2
  5. ^ a b Douglas J. Elwood, Teologi Kristen Asia; tema-tema yang tampil ke permukaan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006). Hal 356-357.
  6. ^ a b c Samuel Amirtham. John S. Pobee, Teologi Oleh Rakyat; refleksi tentang berteologi dalam jemaat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993). Hal 36.
  7. ^ a b R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994). Hal 262.
  8. ^ a b c d e f g h i j KIM Yong-Bock, Messiah and Minjung, (Hongkong: Urban Rural Mission, 1981). Hal 166-180.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]