Lompat ke isi

Purwodadi, Tirtoyudo, Malang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Area Wisata: Bot: Menambah referensi, removed stub tag
 
(26 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
|nama dati2 =Malang
|nama dati2 =Malang
|kecamatan =Tirtoyudo
|kecamatan =Tirtoyudo
|kode pos =65182
|nama pemimpin =-
|nama pemimpin = Mohamad Sodiq, S.Pd.I
|luas =-
|penduduk =-
|luas =1041 Ha
|kepadatan =-
|penduduk=......jiwa|kepadatan=|.....jiwa/km=}}
}}
'''Purwodadi''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Tirtoyudo, Malang|Tirtoyudo]], [[Kabupaten Malang]], Provinsi [[Jawa Timur]].
'''Purwodadi''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Tirtoyudo, Malang|Tirtoyudo]], [[Kabupaten Malang]], Provinsi [[Jawa Timur]].

== Sejarah ==
Sebelum menjadi sebuah desa, kawasan ini lebih dikenal sebagai Hutan Lenggoksono dan Hutan Wediawu oleh para warga. Pada tahun 1945, kawasan ini dijadikan tempat pengungsian masyarakat dari Kabupaten Lumajang. Pada saat itu, salah satu tokoh pengungsi mengajukan permohonan kepada Kepala Desa Pujiharjo untuk membuka pengadaan lahan tanah garapan bagi warga yang belum memiliki lahan, Namun tidak disetujui dan diputuskan untuk bergabung dengan Desa Sumber Tangkil. Kemudian pada Tahun 1948, warga mengajukan permohonan ulang yang bertujuan untuk:

# Memberi papan dan pangan untuk rakyat yang memerlukan.
# Membuat basis perang gerilya.
# Membuat lumbung pangan untuk perang gerilya.
# Membuat daerah pengintai terhadap lawan dari selatan.

Atas dasar usulan tersebut akhirnya mendapat tanggapan dan persetujuan yang positif dari Kepala Kehutanan yang berkedudukan di Kepanjen.sehingga pada tanggal 18 Agustus 1948 dimulailah pembukaan hutan yang dipimpin oleh Sdr.MINTARDJO,Sdr.RATIMAN dan Sdr.SIDI untuk di jadikan lahan baru. Dengan adanya perkembangan situasi dari hasil peninjauan Sdr.ARMANU, asisten wedono dan Mayor ABDUL KAHAR sebagai Odm setempat yang didamping pamong desa Sumber Tangkil, maka lahan baru tersebut dipersiapkan menjadi dusun baru yaitu Dusun Lenggoksono dan Dusun Wediawu, Desa Sumber Tangkil Kec.Ampelgading.

Tahun 1980 dusun Lenggoksono dan dusun Wediawu diusulkan pecahan desa.pada tanggal 12 Januari 1982 (15 suro) diresmikan menjadi desa Purwodadi kec.Ampelgading, dengan saudara Legimin sebagai carteker dengan masa jabatan 1982 s/d 1984.

== Karakteristik Ekonomi ==

=== Perkebunan ===
Data menunjukkan bahwa lahan perkebunan terbesar di Desa Purwodadi terletak di Dusun Lenggoksono. Luas keseluruhan Lahan Perkebunan di Desa ini mencapai 558 Ha. Komoditas perkebunan di Desa Purwodadi Antara Lain: cengkeh, kopi, kelapa, pisang, durian dan coklat. Namun, komoditas yang menjadi prioritas di desa ini ialah kopi, cengkeh, kelapa dan pisang. Komoditas yang memiliki harga jual yang cukup tinggi yaitu cengkeh dan kopi.

Berdasarkan periode pendapatan yang diperoleh pemilik kebun, dapat diklasifikasian menjadi bulanan dan tahunan. Pendapatan bulanan diperoleh dari kebun pisang dan kelapa. Sementara, pendapatan tahunan didapat dari kebun cengkeh dan kopi. Pendapatan lain bisa diperoleh dari penanaman kayu seperti kayu sengon dan jati. Adapun yang menjadi penunjang ekonomi saat ini ialah penyulingan minyak cengkeh.

=== Pertanian Tanaman Pangan ===
Luas lahan pertanian tanaman pangan di Desa Purwodadi adalah sekitar 65 Ha atau setara dengan 6% dari keseluruhan lahan yang dipergunakan. Di Desa Purwodadi, lahan jenis tanaman pangan yang sangat dominan adalah padi.

=== Kehutanan ===
Hutan yang ada di Desa Purwodadi merupakan hutan lindung yang telah dikonversi menjadi perkebunan kopi, kelapa, cengkeh dan pisang. Lahan hutan tersebut dikelola masyarakat dan perhutani. Dari hasil pengelolaan lahan tersebut, masyarakat dikenakan biaya atau cukai yang mana besarannya berbeda pada setiap jenis tanamannya.

=== Pariwisata ===
Sektor pariwisata di Desa Purwodadi merupakan sektor yang masih tertinggal karena potensi wisata di Desa Purwodadi belum dikembangkan secara maksimal. Objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan adalah wisata bahari yang meliputi pariwisata pantai, olahraga memancing, pariwisata sky air, surfing, diving, snorkeling, dan uniknya disini juga ada Air terjun tepi pantai yang merupakan perpaduan air terjun,kolam alami dan pantai yaitu Banyu Anjlok juga taman laut.

Adapun pihak yang ikut membantu dan memberi dampak besar dalam memajukan sektor pariwisata di Desa Purwodadi adalah ikut sertanya kelompok sadar wisata atau yang kerap disebut POKDARWIS. Hingga tahun 2019 ini POKDARWIS telah memajukan sektor promosi pariwisata salah satunya melalui promosi wisata BOWELE (Bolu-Bolu, Wedi Awu, dan Lenggoksono) .

=== Budidaya Tambak ===
Lahan perikanan budidaya air payau berlokasi di Dusun Lenggoksono dan dikelola secara intensif oleh perusahaan swasta. Lahan tambak di sewa dari warga dan sebagian antaranya dari desa. Luas area budidaya tambak adalah 25 Ha dengan volume produksi perikanan pada areal tambak tersebut sebesar 450 ton udang Vanamae.

=== Budidaya Laut ===
Tujuan dari budidaya laut adalah sebagai wadah atau media untuk menumbuhkan atau membesarkan biota laut. Dari pihak nelayan sendiri juga telah dibudidayakan lobster di laut meski masih dalam skala kecil. Budidaya lobster di laksanakan di pantai Wediawu karena perairannya lebih tenang. Budidaya ini menggunakan jaring apung yang setiap jaring berisi satu ekor saja dan diletakkan tidak terlalu jauh dari garis pantai sehingga memudahkan pengawasan.

=== Perikanan Tangkap ===
Berdasarkan penelusuran lapangan, Desa Purwodadi menjadi '' Fishing Ground'' ikan ikan ekonomis penting, sehingga bukan hanya nelayan lokal saja yang melakukan penangkapan ikan tetapi terdapat juga nelayan-nelayan dari desa lain yang melakukan penangkapan ikan dalam skala besar.

Jenis-jenis ikan yang banyak tertangkap adalah ikan tongkol, cucut, layang, selar, japuh, tembang, lemuru, teri,ekor kuning, kuwe, sunglir, kembung, cumi-cumi, lobster, dll.

Selain kegiatan perikanan laun juga terdapat budidaya air tawar. Budidaya ikan nila telah dilakukan meski jumlahnya masih terbatas. Kegiatan ini berlokasi di Dusun Lenggoksono Barat karena ketersediaan air tawar yang cukup.

== Karakteristik Sosial dan Budaya ==
Penduduk Desa Purwodadi merupakan masyarakat suku Jawa, tetapi dari segi keyakinan secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu Islam dan Kristen. Meski demikian, masyarakat dapat saling merghargai satu sama lain sehingga perbedaan keyakinan bukan menjadi masalah bagi masyarakat desa ini. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia (digunakan dalam kegiatan formal) dan Bahasa Jawa (yang digunakan sebagai Bahasa pengantar sehari-hari).

Semenjak peristiwa peresmian lahan Desa Purwodadi, setiap tahunnya masyarakat desa mengadakan selamatan dan upacara ''Larungan'' ke Pantai Lenggoksono yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur agar warga maupun desa diajuhkan dari malapetaka. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para pamong desa dan diikuti warga sekitar. Kegiatan ini juga mempunyai tujuan lain yaitu agar menarik para pengunjung untuk datang ke pantai yang pada akhirnya mampu menumbuhkan nilai positif bagi sektor perekonomian desa.

Adapun yang dilarungkan berupa hasil bumi, polo gumantung, polo kependem, hasil laut, hasil sungai, kepala kambing dan lain-lain

== Area Wisata ==

# [[Pantai Lenggoksono]]
# [[Pantai Wediawu]]
# Pantai Wediputih
# Pantai Banyu Anjlok (Air terjun tepi pantai)
# Pantai Bolu-bolu
# Pantai Dampar
# Kletakan (Snorkeling)


{{Tirtoyudo, Malang}}
{{Tirtoyudo, Malang}}

{{kelurahan-stub}}
{{Authority control}}

Revisi terkini sejak 26 November 2023 13.47

Purwodadi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMalang
KecamatanTirtoyudo
Kode pos
65182
Kode Kemendagri35.07.30.2013 Edit nilai pada Wikidata
Luas1041 Ha
Jumlah penduduk......jiwa

Purwodadi adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Sebelum menjadi sebuah desa, kawasan ini lebih dikenal sebagai Hutan Lenggoksono dan Hutan Wediawu oleh para warga. Pada tahun 1945, kawasan ini dijadikan tempat pengungsian masyarakat dari Kabupaten Lumajang. Pada saat itu, salah satu tokoh pengungsi mengajukan permohonan kepada Kepala Desa Pujiharjo untuk membuka pengadaan lahan tanah garapan bagi warga yang belum memiliki lahan, Namun tidak disetujui dan diputuskan untuk bergabung dengan Desa Sumber Tangkil. Kemudian pada Tahun 1948, warga mengajukan permohonan ulang yang bertujuan untuk:

  1. Memberi papan dan pangan untuk rakyat yang memerlukan.
  2. Membuat basis perang gerilya.
  3. Membuat lumbung pangan untuk perang gerilya.
  4. Membuat daerah pengintai terhadap lawan dari selatan.

Atas dasar usulan tersebut akhirnya mendapat tanggapan dan persetujuan yang positif dari Kepala Kehutanan yang berkedudukan di Kepanjen.sehingga pada tanggal 18 Agustus 1948 dimulailah pembukaan hutan yang dipimpin oleh Sdr.MINTARDJO,Sdr.RATIMAN dan Sdr.SIDI untuk di jadikan lahan baru. Dengan adanya perkembangan situasi dari hasil peninjauan Sdr.ARMANU, asisten wedono dan Mayor ABDUL KAHAR sebagai Odm setempat yang didamping pamong desa Sumber Tangkil, maka lahan baru tersebut dipersiapkan menjadi dusun baru yaitu Dusun Lenggoksono dan Dusun Wediawu, Desa Sumber Tangkil Kec.Ampelgading.

Tahun 1980 dusun Lenggoksono dan dusun Wediawu diusulkan pecahan desa.pada tanggal 12 Januari 1982 (15 suro) diresmikan menjadi desa Purwodadi kec.Ampelgading, dengan saudara Legimin sebagai carteker dengan masa jabatan 1982 s/d 1984.

Karakteristik Ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Data menunjukkan bahwa lahan perkebunan terbesar di Desa Purwodadi terletak di Dusun Lenggoksono. Luas keseluruhan Lahan Perkebunan di Desa ini mencapai 558 Ha. Komoditas perkebunan di Desa Purwodadi Antara Lain: cengkeh, kopi, kelapa, pisang, durian dan coklat. Namun, komoditas yang menjadi prioritas di desa ini ialah kopi, cengkeh, kelapa dan pisang. Komoditas yang memiliki harga jual yang cukup tinggi yaitu cengkeh dan kopi.

Berdasarkan periode pendapatan yang diperoleh pemilik kebun, dapat diklasifikasian menjadi bulanan dan tahunan. Pendapatan bulanan diperoleh dari kebun pisang dan kelapa. Sementara, pendapatan tahunan didapat dari kebun cengkeh dan kopi. Pendapatan lain bisa diperoleh dari penanaman kayu seperti kayu sengon dan jati. Adapun yang menjadi penunjang ekonomi saat ini ialah penyulingan minyak cengkeh.

Pertanian Tanaman Pangan

[sunting | sunting sumber]

Luas lahan pertanian tanaman pangan di Desa Purwodadi adalah sekitar 65 Ha atau setara dengan 6% dari keseluruhan lahan yang dipergunakan. Di Desa Purwodadi, lahan jenis tanaman pangan yang sangat dominan adalah padi.

Kehutanan

[sunting | sunting sumber]

Hutan yang ada di Desa Purwodadi merupakan hutan lindung yang telah dikonversi menjadi perkebunan kopi, kelapa, cengkeh dan pisang. Lahan hutan tersebut dikelola masyarakat dan perhutani. Dari hasil pengelolaan lahan tersebut, masyarakat dikenakan biaya atau cukai yang mana besarannya berbeda pada setiap jenis tanamannya.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Sektor pariwisata di Desa Purwodadi merupakan sektor yang masih tertinggal karena potensi wisata di Desa Purwodadi belum dikembangkan secara maksimal. Objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan adalah wisata bahari yang meliputi pariwisata pantai, olahraga memancing, pariwisata sky air, surfing, diving, snorkeling, dan uniknya disini juga ada Air terjun tepi pantai yang merupakan perpaduan air terjun,kolam alami dan pantai yaitu Banyu Anjlok juga taman laut.

Adapun pihak yang ikut membantu dan memberi dampak besar dalam memajukan sektor pariwisata di Desa Purwodadi adalah ikut sertanya kelompok sadar wisata atau yang kerap disebut POKDARWIS. Hingga tahun 2019 ini POKDARWIS telah memajukan sektor promosi pariwisata salah satunya melalui promosi wisata BOWELE (Bolu-Bolu, Wedi Awu, dan Lenggoksono) .

Budidaya Tambak

[sunting | sunting sumber]

Lahan perikanan budidaya air payau berlokasi di Dusun Lenggoksono dan dikelola secara intensif oleh perusahaan swasta. Lahan tambak di sewa dari warga dan sebagian antaranya dari desa. Luas area budidaya tambak adalah 25 Ha dengan volume produksi perikanan pada areal tambak tersebut sebesar 450 ton udang Vanamae.

Budidaya Laut

[sunting | sunting sumber]

Tujuan dari budidaya laut adalah sebagai wadah atau media untuk menumbuhkan atau membesarkan biota laut. Dari pihak nelayan sendiri juga telah dibudidayakan lobster di laut meski masih dalam skala kecil. Budidaya lobster di laksanakan di pantai Wediawu karena perairannya lebih tenang. Budidaya ini menggunakan jaring apung yang setiap jaring berisi satu ekor saja dan diletakkan tidak terlalu jauh dari garis pantai sehingga memudahkan pengawasan.

Perikanan Tangkap

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan penelusuran lapangan, Desa Purwodadi menjadi Fishing Ground ikan ikan ekonomis penting, sehingga bukan hanya nelayan lokal saja yang melakukan penangkapan ikan tetapi terdapat juga nelayan-nelayan dari desa lain yang melakukan penangkapan ikan dalam skala besar.

Jenis-jenis ikan yang banyak tertangkap adalah ikan tongkol, cucut, layang, selar, japuh, tembang, lemuru, teri,ekor kuning, kuwe, sunglir, kembung, cumi-cumi, lobster, dll.

Selain kegiatan perikanan laun juga terdapat budidaya air tawar. Budidaya ikan nila telah dilakukan meski jumlahnya masih terbatas. Kegiatan ini berlokasi di Dusun Lenggoksono Barat karena ketersediaan air tawar yang cukup.

Karakteristik Sosial dan Budaya

[sunting | sunting sumber]

Penduduk Desa Purwodadi merupakan masyarakat suku Jawa, tetapi dari segi keyakinan secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu Islam dan Kristen. Meski demikian, masyarakat dapat saling merghargai satu sama lain sehingga perbedaan keyakinan bukan menjadi masalah bagi masyarakat desa ini. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia (digunakan dalam kegiatan formal) dan Bahasa Jawa (yang digunakan sebagai Bahasa pengantar sehari-hari).

Semenjak peristiwa peresmian lahan Desa Purwodadi, setiap tahunnya masyarakat desa mengadakan selamatan dan upacara Larungan ke Pantai Lenggoksono yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur agar warga maupun desa diajuhkan dari malapetaka. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para pamong desa dan diikuti warga sekitar. Kegiatan ini juga mempunyai tujuan lain yaitu agar menarik para pengunjung untuk datang ke pantai yang pada akhirnya mampu menumbuhkan nilai positif bagi sektor perekonomian desa.

Adapun yang dilarungkan berupa hasil bumi, polo gumantung, polo kependem, hasil laut, hasil sungai, kepala kambing dan lain-lain

Area Wisata

[sunting | sunting sumber]
  1. Pantai Lenggoksono
  2. Pantai Wediawu
  3. Pantai Wediputih
  4. Pantai Banyu Anjlok (Air terjun tepi pantai)
  5. Pantai Bolu-bolu
  6. Pantai Dampar
  7. Kletakan (Snorkeling)