Lompat ke isi

Iwan Tirta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arundina (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(37 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Nusjirwan Tirtaamidjaja''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Blora|Blora]], [[Jawa Tengah]]|18|4|1935|[[Jakarta]]|31|7|2010}})<ref>Pambudy, Ninuk. [http://oase.kompas.com/read/2010/07/31/10134545/Iwan.Tirta.Meninggal Iwan Tirta Meninggal]. ''[[KOMPAS]]'', [[31 Juli]] [[2010]]. Diakses pada [[31 Juli]] [[2010]].</ref> adalah seorang perancang busana asal [[Indonesia]] yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur [[batik]]. Ia adalah lulusan London School of Economics dan Sekolah Hukum Yale. Batik rancangannya digunakan sebagai sebagai pakaian tradisional yang dikenakan para kepala negara pada pertemuan [[APEC]] pada tahun [[1994]].
'''Iwan Tirta''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Blora|Blora]], [[Jawa Tengah]]|18|4|1935|[[Jakarta]]|31|7|2010}})<ref>Pambudy, Ninuk. [http://oase.kompas.com/read/2010/07/31/10134545/Iwan.Tirta.Meninggal Iwan Tirta Meninggal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100802001054/http://oase.kompas.com/read/2010/07/31/10134545/Iwan.Tirta.Meninggal |date=2010-08-02 }}. ''[[KOMPAS]]'', [[31 Juli]] [[2010]]. Diakses pada [[31 Juli]] [[2010]].</ref> adalah seorang perancang [[busana]] asal [[Indonesia]] yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur [[batik]]. Batik rancangannya digunakan sebagai pakaian tradisional yang dikenakan para kepala negara pada pertemuan [[APEC]] tahun [[1994]].


== Referensi ==
== Kehidupan ==
[[File:Mr. Mohamad Husein Tirtaamidjaja, Kami Perkenalkan (1954), p157.jpg|jmpl|150px|[[Mohamad Husein Tirtaamidjaja]], ayah Iwan, 1954]]
{{reflist}}
Iwan yang memiliki nama lengkap Nusjirwan Tirtaamidjaja lahir dari pasangan [[Suku Sunda|Sunda]] dan [[Orang Minang|Minangkabau]].<ref>http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2010/07/31/110244/Maestro-Batik-Iwan-Tirta-Meninggal/82{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Maestro Batik Iwan Tirta Meninggal</ref> Ayahnya, [[Mohamad Husein Tirtaamidjaja]], adalah mantan anggota mahkamah agung. Setamat dari [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]], Iwan mengambil gelar master hukum di Yale University, [[Amerika Serikat]], dan kemudian di London School of Economics.


Ketertarikannya kepada batik muncul disaat Iwan menerima dana hibah dari [[John D. Rockefeller]] the Third untuk mempelajari tarian keraton [[Kasunanan Surakarta]]. Sejak itu hingga akhir hayatnya, Iwan mengembangkan batik khas Indonesia, mulai dari pendidikan batik, penelitian hingga promosi ke mancanegara. Iwan juga mengembangkan filsafat batik Indonesia.
he is a gay...

{{artikelutama dan dia adalah gay}}
Iwan meninggal pada hari Sabtu pukul 8.30 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, [[Menteng, Jakarta Pusat]], dalam usia 75 tahun. Sebelum meninggal, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo selama sekitar 10 hari. Iwan terkena stroke setelah mengalami komplikasi penyakit jantung, ginjal, dan sesak napas.

== Penghargaan ==

* Presiden [[Joko Widodo]] atas nama negara memberikan Tanda Kehormatan [[Bintang Budaya Parama Dharma]] kepada Nusjirwan Tirtaamidjaja. Acara penyematan berlangsung di Istana Negara. Jakarta, 13 Agustus 2015.<ref>{{Cite news|last=Hutasoit|first=Moksa|date=Kamis 13 Aug 2015, 11:18 WIB|year=2015|title=Jokowi Beri Tanda Kehormatan ke 46 Orang, dari Paloh Sampai Goenawan Mohamad|url=http://news.detik.com/berita/2990828/jokowi-beri-tanda-kehormatan-ke-46-orang-dari-paloh-sampai-goenawan-mohamad|work=[[Detik.com|detikcom]]|location=Jakarta|publisher=News.detik.com|isbn=|accessdate=13 Agustus 2015}} Keputusan Presiden nomor 86/TK/tahun 2015 tanggal 7 Agustus 2015 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma kepada 8 orang. Terdiri atas: 1. KH. [[Mustofa Bisri]] ([[Gus Mus]]), pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Lteteh, Rembang. 2. [[Goenawan Mohamad|Goenawan Soesatyo Mohamad]], sastrawan budayawan. 3. Alm. [[Petrus Josephus Zoetmulder]], ahli sastra Jawa Kuno dan Penyusun Kamus Jawa Kuno Inggris. 4. Alm. [[Wasi Jolodoro]] (Ki Tjokrowasito]]), komposer musik karawitan Jawa dan pendukung utama Sedra Tari Ramayana. 5. Alm. [[Hoesein Djajadiningrat]], pelopor tradisi keilmuan. 6. Alm. Nursjiwan Tirtaamidjaja, perancang busana dan batik. 7. Alm. [[Hendra Gunawan]], pelukis dan pematung. 8. Alm. [[Soejoedi Wiroatmojo]], arsitek.</ref>


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* {{en}} [http://www.iwantirta.com/ Situs resmi]
* {{en}} [http://www.iwantirta.com/ Situs resmi]
* {{en}} [http://www.iwantirtabatik.com/ Situs resmi Iwan Tirta Batik]
* {{en}} [http://www.iwantirta.com/ Situs resmi Iwan Tirta Batik]

== Referensi ==

{{reflist}}


{{DEFAULTSORT:Tirta, Iwan}}
{{indo-bio-stub}}
{{lifetime|1935|2010|}}
{{lifetime|1935|2010|}}


{{DEFAULTSORT:Tirta, Iwan}}
[[Kategori:Perancang busana Indonesia]]
[[Kategori:Perancang busana Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Blora]]
[[Kategori:Tokoh dari Blora]]
[[Kategori:Penerima Bintang Budaya Parama Dharma]]



{{Indo-bio-stub}}
[[jv:Nusjirwan Tirtaamidjaja]]

Revisi terkini sejak 6 Desember 2023 14.04

Infobox orangIwan Tirta
Biografi
Kelahiran18 April 1935 Edit nilai pada Wikidata
Blora Edit nilai pada Wikidata
Kematian31 Juli 2010 Edit nilai pada Wikidata (75 tahun)
Jakarta Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
Suku bangsaOrang Minangkabau Edit nilai pada Wikidata
PendidikanFakultas Hukum Universitas Yale
Universitas Indonesia Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanperancang busana, pengacara, penulis Edit nilai pada Wikidata

Iwan Tirta (18 April 1935 – 31 Juli 2010)[1] adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Batik rancangannya digunakan sebagai pakaian tradisional yang dikenakan para kepala negara pada pertemuan APEC tahun 1994.

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]
Mohamad Husein Tirtaamidjaja, ayah Iwan, 1954

Iwan yang memiliki nama lengkap Nusjirwan Tirtaamidjaja lahir dari pasangan Sunda dan Minangkabau.[2] Ayahnya, Mohamad Husein Tirtaamidjaja, adalah mantan anggota mahkamah agung. Setamat dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Iwan mengambil gelar master hukum di Yale University, Amerika Serikat, dan kemudian di London School of Economics.

Ketertarikannya kepada batik muncul disaat Iwan menerima dana hibah dari John D. Rockefeller the Third untuk mempelajari tarian keraton Kasunanan Surakarta. Sejak itu hingga akhir hayatnya, Iwan mengembangkan batik khas Indonesia, mulai dari pendidikan batik, penelitian hingga promosi ke mancanegara. Iwan juga mengembangkan filsafat batik Indonesia.

Iwan meninggal pada hari Sabtu pukul 8.30 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, dalam usia 75 tahun. Sebelum meninggal, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo selama sekitar 10 hari. Iwan terkena stroke setelah mengalami komplikasi penyakit jantung, ginjal, dan sesak napas.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pambudy, Ninuk. Iwan Tirta Meninggal Diarsipkan 2010-08-02 di Wayback Machine.. KOMPAS, 31 Juli 2010. Diakses pada 31 Juli 2010.
  2. ^ http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2010/07/31/110244/Maestro-Batik-Iwan-Tirta-Meninggal/82[pranala nonaktif permanen] Maestro Batik Iwan Tirta Meninggal
  3. ^ Hutasoit, Moksa (Kamis 13 Aug 2015, 11:18 WIB). "Jokowi Beri Tanda Kehormatan ke 46 Orang, dari Paloh Sampai Goenawan Mohamad". detikcom. Jakarta: News.detik.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2015.  Keputusan Presiden nomor 86/TK/tahun 2015 tanggal 7 Agustus 2015 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma kepada 8 orang. Terdiri atas: 1. KH. Mustofa Bisri (Gus Mus), pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Lteteh, Rembang. 2. Goenawan Soesatyo Mohamad, sastrawan budayawan. 3. Alm. Petrus Josephus Zoetmulder, ahli sastra Jawa Kuno dan Penyusun Kamus Jawa Kuno Inggris. 4. Alm. Wasi Jolodoro (Ki Tjokrowasito]]), komposer musik karawitan Jawa dan pendukung utama Sedra Tari Ramayana. 5. Alm. Hoesein Djajadiningrat, pelopor tradisi keilmuan. 6. Alm. Nursjiwan Tirtaamidjaja, perancang busana dan batik. 7. Alm. Hendra Gunawan, pelukis dan pematung. 8. Alm. Soejoedi Wiroatmojo, arsitek.