Lompat ke isi

Palgwanhoe: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Palgwanhoe''' atau '''Festival Delapan Gerbang''' (팔관회;八關會) adalah sebuah festival kuno yang diselenggarakan di kota Gaegyeong dan Seogyeong pada bulan Nov...'
 
k →‎Referensi: pembersihan kosmetika dasar
 
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Palgwanhoe''' atau '''Festival Delapan Gerbang''' (팔관회;八關會) adalah sebuah festival kuno yang diselenggarakan di kota Gaegyeong dan Seogyeong pada bulan November dan Desember di zaman Dinasti Goryeo, Korea. Pada festival ini rakyat Goryeo membawa lentera untuk menerangi malam hari dan berdoa kepada dewa-dewa untuk memohon berkah. Pemerintah ikut serta menyelenggarakan Palgwanhoe dengan memberi amnesti kepada tawanan. Festival ini punah di tahun 1392 pada saat Goryeo ditumbangkan oleh Dinasti Joseon. Pada masanya, festival ini menarik perhatian berbagai pedagang asing yang berkunjung.
'''Palgwanhoe''' atau '''Perayaan Delapan Ikrar''' (팔관회;八關會) adalah sebuah [[festival]] kuno yang diselenggarakan di kota [[Gaegyeong]] dan [[Pyeongyang|Seogyeong]] pada bulan November dan Desember pada zaman [[Dinasti Goryeo]], [[Korea]].<ref name="sejarah korea">{{en}} {{cite book
|last = Yukhoon
==Referensi==
|first = Kim
|authorlink =
|title = Korean History for International Citizens
|publisher = Northeast Asian History Foundation, Seoul, Republic of Korea
|year =2007
|doi =
|id =ISBN 978-89-91448-90-2
|pages=32}}</ref> Pada festival ini rakyat Goryeo membawa lentera untuk menerangi malam hari dan berdoa memohon berkah kepada dewa-dewa.<ref name="sejarah korea"/><ref name="palgwan">[https://books.google.co.id/books?id=VSIsb4qmoQcC&pg=PA22&lpg=PA22&dq=Palgwanhoe&source=bl&ots=Rd57dyXMeQ&sig=ACfU3U1cG8bCceuEpsPySybe4rf1EgZTrg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjt08_mtuj1AhXNwzgGHSImD6gQ6AF6BAglEAM#v=onepage&q=Palgwanhoe&f=false Festive Occasions: The Customs in Korea], Yoon Seo-seok. Ewha Womans University Press, 2008. Hal 21-22.</ref> Pada hari itu, pemerintah memberi [[amnesti]] kepada tawanan.<ref name="sejarah korea"/> Festival ini punah di akhir era Goryeo. Pada masanya, festival ini menjadi tontonan warga asing yang berkunjung ke Goryeo.<ref name="sejarah korea"/>

==Sejarah Festival Palgwanhoe di zaman Dinasti Goryeo ==
Palgwanhoe adalah perayaan yang diwariskan dari zaman Kerajaan [[Silla]].<ref name="palgwan"/> Perayaan ini bersifat Shamanistik yang diperlihatkan dengan ritual penghormatan bagi langit, dewata gunung dan sungai, dan [[Raja Naga]] yang menghuni lautan.<ref name="palgwan"/> Tujuannya adalah untuk memohon keberkahan bagi negara. Pada bulan ke-11 tahun 918, tahun pertama masa pemerintahannya, [[Taejo dari Goryeo|Raja Taejo]] memerintahkan agar perayaan dari zaman Silla mesti diteruskan dan dilaksanakan di ''Paviliun Uibong'' (Uibongnu).<ref name="palgwan"/> Dua tenda yang berwarna-warni setinggi kira-kira 15,1 meter dipasang dengan lentera-lentera.<ref name="palgwan"/> Perayaan dimeriahkan dengan pertunjukkan tari-tarian khas Silla seperti [[Geommu]] (tari pedang), [[Cheoyongmu]] (tari topeng) serta sendratari topeng. Perayaan sempat dilarang pada zaman pemerintahan [[Seongjong dari Goryeo|Raja Seongjong]] yang menjunjung Konfusianisme lalu diadakan lagi pada era [[hyeonjong dari Goryeo|Raja Hyeonjong]].<ref name="palgwan"/> Selanjutnya selama 130 tahun perayaan ini rutin digelar pada musim gugur.<ref name="palgwan"/> Perayaan kembali ditiadakan pada zaman kekacauan [[Invasi Mongol ke Goryeo|serangan Mongol]] (1231-1259).<ref name="palgwan"/> Perayaan Palgwanhoe tercatat terakhir kali dirayakan pada tahun ke-3 pemerintahan [[Gongyang dari Goryeo|Raja Gongyang]].<ref name="palgwan"/>

== Lihat pula ==
* [[Yeondeunghoe]]

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

[[Kategori:Sejarah Korea]]
[[Kategori:Sejarah Korea]]
[[Kategori:Budaya Korea]]
[[Kategori:Budaya Korea]]
[[Kategori:Festival di Korea]]
{{sejarah-stub}}

[[ko:팔관회]]

{{korea-stub}}

Revisi terkini sejak 24 Februari 2023 10.38

Palgwanhoe atau Perayaan Delapan Ikrar (팔관회;八關會) adalah sebuah festival kuno yang diselenggarakan di kota Gaegyeong dan Seogyeong pada bulan November dan Desember pada zaman Dinasti Goryeo, Korea.[1] Pada festival ini rakyat Goryeo membawa lentera untuk menerangi malam hari dan berdoa memohon berkah kepada dewa-dewa.[1][2] Pada hari itu, pemerintah memberi amnesti kepada tawanan.[1] Festival ini punah di akhir era Goryeo. Pada masanya, festival ini menjadi tontonan warga asing yang berkunjung ke Goryeo.[1]

Sejarah Festival Palgwanhoe di zaman Dinasti Goryeo

[sunting | sunting sumber]

Palgwanhoe adalah perayaan yang diwariskan dari zaman Kerajaan Silla.[2] Perayaan ini bersifat Shamanistik yang diperlihatkan dengan ritual penghormatan bagi langit, dewata gunung dan sungai, dan Raja Naga yang menghuni lautan.[2] Tujuannya adalah untuk memohon keberkahan bagi negara. Pada bulan ke-11 tahun 918, tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Taejo memerintahkan agar perayaan dari zaman Silla mesti diteruskan dan dilaksanakan di Paviliun Uibong (Uibongnu).[2] Dua tenda yang berwarna-warni setinggi kira-kira 15,1 meter dipasang dengan lentera-lentera.[2] Perayaan dimeriahkan dengan pertunjukkan tari-tarian khas Silla seperti Geommu (tari pedang), Cheoyongmu (tari topeng) serta sendratari topeng. Perayaan sempat dilarang pada zaman pemerintahan Raja Seongjong yang menjunjung Konfusianisme lalu diadakan lagi pada era Raja Hyeonjong.[2] Selanjutnya selama 130 tahun perayaan ini rutin digelar pada musim gugur.[2] Perayaan kembali ditiadakan pada zaman kekacauan serangan Mongol (1231-1259).[2] Perayaan Palgwanhoe tercatat terakhir kali dirayakan pada tahun ke-3 pemerintahan Raja Gongyang.[2]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d (Inggris) Yukhoon, Kim (2007). Korean History for International Citizens. Northeast Asian History Foundation, Seoul, Republic of Korea. hlm. 32. ISBN 978-89-91448-90-2. 
  2. ^ a b c d e f g h i Festive Occasions: The Customs in Korea, Yoon Seo-seok. Ewha Womans University Press, 2008. Hal 21-22.