Lompat ke isi

Hantu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: nah:Tlācanēxquimilli
Julpani reza (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(204 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{disambiginfo}}
{{disambiginfo}}
[[Berkas:Lady_ghost_head.jpg|thumb|Sebuah foto yang konon menampilkan penampakan hantu]]
'''Hantu''' secara umum merujuk pada kehidupan setelah [[kematian]]. Hantu juga dikaitkan dengan [[roh]] atau [[arwah]] yang meninggalkan badan karena kematian. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap [[agama]], peradaban, maupun adat istiadat.
[[Berkas:Pyle_pirates_ghost.jpg|jmpl|ka|200px|Ilustrasi hantu bajak laut karya [[Howard Pyle]].]]
'''Hantu''', '''memedi'''<ref>{{Kamus|memedi}}</ref>, '''dedemit'''<ref>{{Kamus|dedemit}}</ref>, atau '''lelembut'''<ref>{{Kamus|lelembut}}</ref> adalah [[roh]] dari orang atau hewan yang telah mati yang menampakkan wujudnya dalam kehidupan kini. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap [[agama]], peradaban, maupun adat istiadat. Dalam banyak kebudayaan, hantu tidak didefinisikan sebagai zat yang baik maupun jahat. Sebutan [[setan]], [[iblis]], [[genderuwo]], dan sebagainya, lebih umum digunakan untuk merujuk kepada hantu yang jahat. Sedangkan hantu yang baik yang dianggap mempunyai kemampuan untuk menolong manusia, disebut dengan bermacam nama yang berbeda, seperti sebutan untuk [[Datuk]], Te Cu Kong (penguasa tanah, dalam [[agama Kong Hu Cu]]), dan lainnya.


Kepercayaan akan keberadaan dunia akhir dan roh-roh orang mati sudah ada semenjak manusia menganut kepercayaan [[animisme]] atau pemujaan roh nenek moyang pada masa sebelum manusia mengenal tulisan. Berbagai ritual keagamaan, penguburan, pengusiran roh jahat dan ritual spiritual lainnya dirancang khusus untuk menenangkan roh orang mati. Hantu sendiri umumnya dideskripsikan sebagai suatu zat yang seperti manusia, walaupun terdapat pula kisah mengenai hantu hewan.<ref>Hole, hlm. 150–163</ref><ref>{{cite book
Meskipun secara umum hantu merujuk pada suatu zat yang mengganggu kehidupan duniawi, dalam banyak kebudayaan, hantu tidak didefinisikan sebagai zat yang baik maupun jahat. Sebutan [[setan]], [[iblis]], [[genderuwo]], dan sebagainya, lebih umum digunakan untuk merujuk kepada hantu yang jahat. Sedangkan hantu yang baik yang dianggap mempunyai kemampuan untuk menolong manusia, disebut dengan bermacam nama yang berbeda, seperti sebutan untuk [[Datuk]], Te Cu Kong (penguasa tanah, dalam [[agama Kong Hu Cu]]), dan lainnya. Tetapi di dalam kebanyakan agama, meminta hantu untuk membantu manusia adalah dilarang.
|author=Cohen, Daniel
|title=The encyclopedia of ghosts
|url=https://books.google.com/books?id=5lcMRQryEQMC
|year=1984
|publisher=Dodd, Mead
|isbn=978-0-396-08308-5
|page=8
|access-date=2018-03-31
|archive-date=2023-08-14
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230814112355/https://books.google.com/books?id=5lcMRQryEQMC
|dead-url=no
}}</ref> Mereka diyakini menghuni tempat, objek atau orang tertentu yang terkait dengan mereka pada saat mereka masih hidup.


Berdasarkan konsensus ilmu pengetahuan, hantu itu bukan konsep yang sah secara ilmiah.<ref name="Bunge1998">[[Mario Bunge|Bunge, Mario]]. ''[https://books.google.com/books?id=oX84XOf-T68C&pg=PA178 Philosophy of Science: From Problem to Theory] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230814112345/https://books.google.com/books?id=oX84XOf-T68C&pg=PA178|date=2023-08-14}}''. Transaction Publishers; 1998. {{ISBN|978-1-4128-2423-1}}. hlm. 178–.</ref> Keberadaan mereka tidak dapat di[[falsifikasi]]<ref name="Bunge1998"/> dan kegiatan [[berburu hantu]] telah digolongkan sebagai [[ilmu semu]] atau pseudosains.<ref name="Regal2009">{{cite book|author=[[Brian Regal|Regal, Brian]]|title=Pseudoscience: A Critical Encyclopedia|url=https://books.google.com/books?id=c6PACQAAQBAJ&pg=PA75|date=15 October 2009|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-35508-0|pages=75–77|access-date=2018-03-31|archive-date=2023-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230814122347/https://books.google.com/books?id=c6PACQAAQBAJ&pg=PA75|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite web|last=Raford|first=Benjamin|authorlink=Benjamin Radford|title=Ghost-Hunting Mistakes: Science and Pseudoscience in Ghost Investigations|url=http://www.csicop.org/si/show/ghost-hunting_mistakes_science_and_pseudoscience_in_ghost_investigations|publisher=[[Committee for Skeptical Inquiry]]|accessdate=8 July 2017|archive-date=2019-03-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20190328142040/https://www.csicop.org/si/show/ghost-hunting_mistakes_science_and_pseudoscience_in_ghost_investigations|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite web|last1=Levy|first1=Rob|last2=Levy|first2=Stephanie|title=Hearing ghost voices relies on pseudoscience and fallibility of human&nbsp;perception|url=http://theconversation.com/hearing-ghost-voices-relies-on-pseudoscience-and-fallibility-of-human-perception-48160|website=[[The Conversation (website)|The Conversation]]|accessdate=8 July 2017|archive-date=2018-09-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20180925105818/http://theconversation.com/hearing-ghost-voices-relies-on-pseudoscience-and-fallibility-of-human-perception-48160|dead-url=no}}</ref> Walaupun sudah diselidiki selama berabad-abad, tidak ada satu pun bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa suatu tempat dihuni oleh roh orang mati.<ref name="Regal2009"/><ref>{{cite web|last1=Radford|first1=Benjamin|authorlink=Benjamin Radford|title=Are Ghosts Real?— Evidence Has Not Materialized|url=https://www.livescience.com/26697-are-ghosts-real.html|website=[[Live Science]]|accessdate=8 July 2017|archive-date=2019-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190508041605/https://www.livescience.com/26697-are-ghosts-real.html|dead-url=no}}</ref>
Hantu dipercaya keberadaannya oleh hampir semua umat manusia yang mempercayai adanya [[Tuhan]], meskipun hanya sebagian kecil yang mengakui pernah melihat hantu secara langsung. Keberadaan hantu menjadi pro dan kontra di banyak negara maju. Sebagian ilmuwan beranggapan hantu hanyalah ilusi ataupun khayalan mereka yang mempercayainya, sementara sebagian ilmuwan lain berusaha membuktikannya secara ilmiah adanya zat yang terkandung dalam hantu.

== Kepercayaan mengenai hantu atau arwah ==

Hantu seringkali digambarkan berukuran dan berbentuk manusia (walaupun ada yang menyebutnya menyerupai hewan), biasanya digambarkan "berkilauan", "berbayang", "seperti kabut", atau bayangan. Hantu tidak mempunyai tubuh kasar seperti manusia, hanya bayangan badan (''astral body''). Kadang kala tidak tampak bila dilihat tetapi dalam fenomena lain seperti pergerakan objek, lampu hidup dan mati dengan sendiri, bunyi, dll, yang tidak mempunyai penjelasan logik.

Di Barat mereka yang mempercayai hantu kadang-kala menganggap mereka sebagai roh yang tidak aman selepas mati, dan dengan itu berkeliaran di Bumi. Ketidaksanggupan mendapat keamanan dijelaskan sebagai ada pekerjaan yang belum selesai, seperti mangsa yang mencari keadilan atau membalaskan dendam setelah mati. Menurut nonorthodox doktarin Katolik, hantu dikatakan berada ditempat antara [[Surga]] dan [[Neraka]] di mana roh bayi yang tidak dibaptis tinggal. Penting bagi kita mengetahui bahwa [[Protestant]] dan [[Kristian Evangelikal]] aliran utama yang percaya perwujudan hantu secara prinsip (''principalities''), tetapi mereka tidak mempercayai hantu (sebagai semangat orang mati) dan meletakkan hantu ganas, seperti [[poltergeist]], kepada tindakan [[jembalang]], sama seperti Islam. Dalam Katolik dan Kristian [[Anglikan]] (dan [[Christian Spiritualism]]), mempercayai hantu adalah diterima dan boleh dibicarakan dengan pendeta (''clergy'').

Dalam kebudayaan Asia (seperti di [[Tiongkok]]), banyak orang yang percaya kepada [[reinkarnasi|reinkarnasi (''reincarnation'')]]. Hantu merupakan roh yang tidak mau "di-reinkarnasi-kan" karena mereka mempunyai masalah yang belum selesai, sama seperti di Barat. [[Exorcism|Exorcist]] boleh membantu mangusir atau meng-reinkarnasi-kan hantu (''reincarnated''). Dalam tradisi Tiongkok, selain di-reinkarnasi-kan, hantu boleh menjadi abadi (''immortal'') dan menjadi [[setengah dewa|setengah dewa (''demigod'')]], atau dia boleh pergi ke neraka dan menderita selamanya, atau dia boleh mati sekali lagi dan menjadi "hantu kepada hantu". Orang Tiongkok juga percaya bahwa sebagian hantu, terutamanya mereka yang mati lemas, membunuh manusia untuk menghalangi hak mereka untuk di-reinkarnasi-kan. Mangsa "pembunuh" paranormal dikenali sebagai ''Ti Si Gui'' (替死鬼), yaitu bagi Tiongkok sama seperti [[kambing hitam]].

Dalam agama Hindu, pembahasan terperinci mengenai hantu terdapat dalam Garuda [[Purana]], skripture dari [[agama Vedic|Vedic]] tradisi ([[Hindu]]).

Kedua-dua Timur dan Barat mempunyai pendapat yang sama mengenai hantu. Mereka berkeliaran ditempat mereka biasa pergi sewaktu hidup atau tempat mereka meninggal. Tempat demikian dikenali sebagai "[[rumah berhantu]]"; hal yang mereka lakukan disebut "menghantui". Mereka sering kali menggunakan pakaian yang sering mereka pakai dimasa hidup.

[[Samsara]] [[Buddha]] memasukkan konsep [[alam hantu lapar]]. [[sentience|Sentient being]] dalam alam tersebut dirujuk sebagai ''Hantu Lapar'' karena ikatan mereka kepada dunia ini. [[Asura]] juga dirujuk sebagai "hantu pengganggu".


== Hantu dalam agama-agama monotheis ==
== Hantu dalam agama-agama monotheis ==
{{main|Makhluk ghaib}}


Dalam [[Islam]], hantu dikelompokkan sebagai [[setan]] dari golongan [[jin]] yang kerap mengganggu manusia. Jin dikenali sebagai mahkluk halus yang tinggal di dalam alam lain. Bagaimanapun, kumpulan jin ini bisa memasuki alam manusia. Ada sebagian jin yang membuat hubungan dengan manusia dan patuh terhadap manusia, dengan tujuan menyesatkan manusia seperti merusakkan akidah. Persahabatan ini dikenali sebagai [[saka]].
Dalam [[Islam]], hantu dikelompokkan sebagai [[setan]] dari golongan [[jin]] yang kerap mengganggu manusia. Jin dikenali sebagai mahkluk halus yang tinggal di dalam alam lain. Bagaimanapun, kumpulan jin ini bisa memasuki alam manusia. Ada sebagian jin yang membuat hubungan dengan manusia dan patuh terhadap manusia, dengan tujuan menyesatkan manusia seperti merusakkan akidah. Persahabatan ini dikenali sebagai [[saka]].


Dalam [[Alkitab]], mengacu pada kitab [[Yesaya]] dan [[Wahyu]], hantu bisa dirunut asal-usulnya sebagai [[malaikat]] berdosa pengikut [[Lucifer]] yang jatuh ke bumi. Berdasar kitab [[Wahyu]] jumlah mereka disimbolkan sepertiga jumlah bintang.
Dalam [[Alkitab]], mengacu pada kitab [[Yesaya]] dan [[Wahyu]], hantu bisa dirunut asal-usulnya sebagai [[malaikat]] berdosa pengikut [[Lucifer]] yang jatuh ke bumi. Berdasar kitab [[Wahyu]] jumlah mereka disimbolkan sepertiga jumlah bintang.
<!-- Dalam tradisi [[Yahudi]], terutama mengacu pada kitab-kitab [[Aprokipa]], hantu dan [[setan]] berasal dari roh-roh [[Nephilim]] yang terbunuh akibat banjir [[Nuh]]. [[Nephilim]] berasal dari perkawinan 200 [[malaikat]] berdosa dengan gadis-gadis manusia. [[Tuhan]] bermaksud mengikat roh-roh jahat itu, tapi [[Mastema]] menawarkan agar 1/3 roh itu dibebaskan dan menjadi penguji keimanan manusia. [[Tuhan]] setuju dan sejak itu dunia mengenal roh jahat. {{fact}} -->
<!-- Dalam tradisi [[Yahudi]], terutama mengacu pada kitab-kitab [[Aprokipa]], hantu dan [[setan]] berasal dari roh-roh [[Nephilim]] yang terbunuh akibat banjir [[Nuh]]. [[Nephilim]] berasal dari perkawinan 200 [[malaikat]] berdosa dengan gadis-gadis manusia. [[Tuhan]] bermaksud mengikat roh-roh jahat itu, tapi [[Mastema]] menawarkan agar 1/3 roh itu dibebaskan dan menjadi penguji keimanan manusia.{{fact}}-->


== Macam-macam hantu dalam tradisi Indonesia ==
== Analisa skeptik ==
Masyarakat Indonesia mengenal berbagai jenis hantu/makhluk spiritual. Berikut adalah jenis-jenis hantu yang dikenal di Indonesia:


=== Aceh ===
Sementara sebagian orang menerima hantu sebagai realitas, ramai yang lain mempersoalkan kewujudan hantu.
* [[Burong Tujoh]]
* [[Geunteut]]
* [[Beuno]]
* [[Balum Beude]]
* [[Sane]]


=== Sumatera Utara ===
Skeptik mungkin coba menjelaskan hantu yang terlihat dengan menggunakan prinsip [[pencukur Occam|pencukur Occam (''Occam's razor'')]], yang mana menyatakan bahwa penjelasan yang mudah dan memandai bagi sembarang keadaan atau fenomena adalah yang penjelasan yang paling mungkin.
* [[Begu Ganjang]]
* [[Homang]]
Ini berarti bahwa motif dan keikhlasan orang yang melaporkannya dipersoalkan. Sebagai contoh, hantu yang berkeliaran biasanya dikaitkan dengan dendam atau mencari keadilan. Memberikan kekuatan dan motif sedemikian kepada orang mati boleh diartikan sebagai taktik menakutkan mereka yang mungkin sedang berpikir untuk membunuh seseorang.
* [[Begu Ture]]
* [[Sigulambak]]
* [[Begu Nurnur]]
* [[Begu Antuk]]
* [[Nini Kerangen]]


=== Lain-lain ===
Kedua, kemungkinannya [[penipuan]] atau penipunan, dengan mereka yang melaporkan dianggap sebagai mangsa. Dengan menceritakan cerita hantu mungkin itu merupakan suatu cara untuk menhindarkan masyarakat terpencil dari orang luar. Jika taktik ini gagal, dapat dibuat seseorang dari masyarakat tersebuat derperan sebagai hantu.
* [[Hantu]] [[Kuntilanak]]
* [[Hantu]] [[Sundel bolong]]
Ketiga, penjelasan berasaskan pengetahuan mengenai psikologi manusia. Sebagai contoh, kemunculan hantu seringkali dikaitkan dengan gambaran bayangan, kelam, pudar, dan hawa dingin. Tetapi respon terhadap rasa takut adalah merinding, yang dapat juga diakibatkan oleh hawa dingin.
* [[Hantu]] [[Tuyul]]

* [[Hantu]] [[Pocong (hantu)|Pocong]]
Aspek penglihatan hantu boleh dijelaskan melalui fisiologi: penglihatan sisi amat sensitif mengangkap gerapan, tetapi tidak bagi warna atau memfokus bentuk; dengan itu, tirai yang bergerak atau pergerakan apa saja diluar penglihatan fokus boleh menghasilkan ilusi bentuk.
* [[Hantu]] [[Genderuwo]]

* [[Hantu]] [[Wewe Gombel]]
Kewujudan [[infrasound]], di mana berlaku pada frekuensi di bawah pendengaran manusia (di bawah 20 [[hertz]]), mampu menjelaskan kecenderungan "kehadiran" dalam kamar, atau menjelaskan perasaan gelisah atau takut, karena frekuensi infrasonik tertentu diketahui dapat menimbulkan perasaan yang sedemikian rupa terhadap tubuh manusia.

Faktor psikologi sering kali disebut sebagai penjelasan bagi kejadian melihat hantu: mereka yang lemah semangat cenderung membesar-besarkan apa yang dilihat. Gambaran tertentu seperti gambar dan film mungkin mendorong seseorang mengaitkan struktur tertentu atau kawasan sebagai berhantu karena apa yang dilihatnya dalam film.

Beberapa gambaran mengenai hantu pernah ditangkap secara tidak sengaja oleh masyarakat setempat. Kebanyakkan gambar yang diambil adalah di pinggir jalan, kuburan, dan rumah-rumah sakit. Bayangan di dalam gambar ini menunjukkan bayangan hitam, kepulan asap,rupa wajah dan juga cahaya yang terang. Tetapi kebenarannya masih belum diketahui.

== Macam-macam hantu dalam tradisi Indonesia ==

Masyarakat Indonesia mengenal berbagai jenis hantu/makhluk spiritual. Berikut adalah jenis-jenis hantu yang dikenal di Indonesia:
* [[Kuntilanak]]
* [[Sundel bolong]]
* [[Tuyul]]
* [[Pocong (hantu)|Pocong]]
* [[Genderuwo]]
* [[Kemangmang]]
* [[Wewe]]
* [[Orang bunian]]
* [[Orang bunian]]
* [[Siluman]]
* [[Siluman]]
* [[Leyak]]
* [[Hantu]] [[Leak]]
* [[Rangda]]
* [[Hantu]] [[Rangda]]
* [[Kuyang]]
* [[Hantu]] [[Kuyang]]
* [[Palasik]]
* [[Jin]]
* [[Jin]]
* [[Jenglot]]
* [[Jenglot]]
* [[Hantu]] [[Jelangkung]]
* [[Banaspati]]
* [[Peri]]
* [[Hantu]] [[Nenek Gayung]]
* [[Hantu]] [[Suster Ngesot]]
* [[Hantu]] Suster Gepeng
* Hantu Jerangkog
* [[Suanggi]]
* Orang Pote
* [[Bengkek]]
* [[Maryam]]
* Hantu Banyu
* Jin Tomang
* [[Hantu]] [[Palasik]]
* [[Babi Ngepet]]
* [[Celuluk]]
* [[Hantu]] [[Rarung]]
* [[Hantu]] Noni Belanda
* Hantu Kakek Sarung
* Hantu Kakek Cangkul


Beberapa ''[[urban legend]]'' juga mengenal berbagai macam bentuk hantu yang biasanya terkait dengan riwayat sebab-akibat kematian orang yang menjadi hantu. Meskipun bukan merupakan hantu, beberapa bentuk makhluk supranatural dikenal pula dalam [[mitos]] masyarakat, yang dianggap sebagai cara seseorang dalam menempuh ilmu tertentu atau mencari kemuliaan:
Beberapa ''[[urban legend]]'' juga mengenal berbagai macam bentuk hantu yang biasanya terkait dengan riwayat sebab-akibat kematian orang yang menjadi hantu. Meskipun bukan merupakan hantu, beberapa bentuk makhluk supranatural dikenal pula dalam [[mitos]] masyarakat, yang dianggap sebagai cara seseorang dalam menempuh ilmu tertentu atau mencari kemuliaan:
* [[Babi ngepet]]
* [[Babi ngepet]]
* [[Ipri]]
* [[Ngipri Monyet]]

Masyarakat Jawa mengelompokkan Mahluk Supranatural (hantu) dalam 9 kelompok besar yang kemudian masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis hantu-hantu lainnya di dalam kelompok tersebut, ke sembilan kelompok besar hantu tersebut dipergunakan dan disebutkan dalam suluk pewayangan seperti ini: "Jin, Setan, Peri, Perayangan, Ilu-ilu, Banaspati, Genderuwo, Memedhi, Tetek-an". Hal ini digunakan untuk menggambarkan dengan lengkap seluruh mahluk halus dengan singkat, tanpa menyebut satu persatu jenis mahluk halus yang jumlahnya ratusan, sebagaimana yang dikenali di dalam masyarakat Jawa dan Budaya Jawa yang dikenal sangat kental dengan hal-hal supranatural.
Masyarakat Jawa mengelompokkan Mahluk Supranatural (hantu) dalam 9 kelompok besar yang kemudian masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis hantu-hantu lainnya di dalam kelompok tersebut, ke sembilan kelompok besar hantu tersebut dipergunakan dan disebutkan dalam suluk pewayangan seperti ini: "Jin, Setan, Peri, Perayangan, Ilu-ilu, Banaspati, Genderuwo, Memedhi, Tetek-an". Hal ini digunakan untuk menggambarkan dengan lengkap seluruh mahluk halus dengan singkat, tanpa menyebut satu persatu jenis mahluk halus yang jumlahnya ratusan, sebagaimana yang dikenali di dalam masyarakat Jawa dan Budaya Jawa yang dikenal sangat kental dengan hal-hal supranatural.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

* [[Drakula]]
* [[Drakula]]
* [[Werewolf]]
* [[Werewolf]]
* [[Manusia bayangan]]
* [[Manusia bayangan]]
* [[vampire]]
* [[Vampire]]
* [[Zombie]]
* [[Zombie]]
* [[Suanggi]]
* [[Suster ngesot]]

== Bibliografi ==
* Finucane, R. C., ''Appearances of the Dead: A Cultural History of Ghosts'', Prometheus Books, 1984, ISBN 0-87975-238-6.
* Hervey, Sheila, ''Some Canadian Ghosts'', in series, ''Original Canadian Pocket Book[s],'' Richmond Hill, Ont.: Pocket Books, 1973, SBN 671-78629-6
* Hole, Christina, [http://books.google.com/books?id=x_LWAAAAMAAJ ''Haunted England''], Batsford: London, 1950.

== Bacaan lebih lanjut ==
{{Refbegin}}
* Fairly, John & Welfare, Simon, ''Arthur C. Clarke's World of Strange Powers'', Putnam: New York, 1985.
* Felton, D., ''Haunted Greece and Rome: Ghost Stories From Classical Antiquity'', University of Texas Press, 1999.
* Johnston, Sarah Iles, ''Restless Dead: Encounters Between the Living and the Dead in Ancient Greece'', University of California Press, 1999.
* MacKenzie, Andrew, ''Apparitions and Ghosts'', Arthur Barker, 1971.
* Moreman, Christopher, ''Beyond the Threshold: Afterlife Beliefs and Experiences in World Religions'', Rowman & Littlefield, 2008.

{{refend}}

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikiquote|Ghosts}}
* {{id}}[http://www.tempointeraktif.com/hg/budaya/2007/01/12/brk,20070112-91154,id.html Tempointerkatif.com - Hantu Amerika]
{{Wiktionary|ghost}}
* {{en}}[http://www.clantongang.com/oldwest/ghosts0.html Boothill Ghost] - photo hantu terkenal
* [http://www.fairytalechannel.org/2009_11_03_archive.html "Ghost Theory" of 18th century German theologian Johan Ernst Schubert and a list of vernacular house spirits and ghosts] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100502051838/http://www.fairytalechannel.org/2009_11_03_archive.html |date=2010-05-02 }}
* {{en}}[http://www.yourghoststories.com Cerita hantu]. Membagi pengalaman tentang hantu
* [http://www.history.com/topics/historical-ghost-stories Historical Ghost Stories]
* {{en}}[http://eastghost.com Situs tentang Hantu]
* {{en}}[http://www.night-paranormal.com Kegiatan Paranormal]
* {{en}} [http://www.yourghoststories.com Cerita hantu]. Membagi pengalaman tentang hantu
* {{en}} [http://eastghost.com Situs web tentang Hantu]


[[Kategori:Hantu| ]]
[[Kategori:Hantu| ]]
[[Kategori:Makhluk tak mati]]
[[Kategori:Makhluk tak mati]]
[[Kategori:Legenda urban]]

[[af:Spook]]
[[ar:شبح]]
[[bg:Дух (призрак)]]
[[bh:भूत]]
[[bn:ভুত]]
[[ca:Fantasma]]
[[chr:ᎠᏂᏣᏍᎩᎵ]]
[[cs:Přízrak]]
[[cy:Ysbryd]]
[[da:Spøgelse]]
[[de:Gespenst]]
[[el:Φάντασμα]]
[[en:Ghost]]
[[eo:Fantomo]]
[[es:Fantasma]]
[[fi:Kummitus]]
[[fr:Fantôme]]
[[fy:Spoek]]
[[gl:Pantasma]]
[[he:רוח רפאים]]
[[hu:Kísértet]]
[[io:Fantomo]]
[[is:Draugur]]
[[it:Fantasma]]
[[ja:亡霊]]
[[ko:유령]]
[[la:Larva]]
[[lt:Vaiduoklis]]
[[lv:Spoks]]
[[mk:Духови]]
[[mr:भूत]]
[[ms:Hantu]]
[[nah:Tlācanēxquimilli]]
[[nds-nl:Spoek]]
[[ne:भूत]]
[[nl:Spook]]
[[no:Spøkelse]]
[[oc:Fantauma]]
[[pl:Duch (spirytyzm)]]
[[pt:Fantasma]]
[[ru:Привидение]]
[[scn:Fantàsima]]
[[sh:Duh (prikaza)]]
[[simple:Ghost]]
[[sk:Duch (prízrak)]]
[[sl:Duh]]
[[sq:Lugati]]
[[sv:Spöke]]
[[ta:பேய்]]
[[te:దెయ్యం]]
[[th:ผี]]
[[tt:Öräk]]
[[uk:Привид]]
[[vi:Ma]]
[[zh:鬼]]
[[zh-yue:鬼]]

Revisi terkini sejak 11 Agustus 2024 02.21

Sebuah foto yang konon menampilkan penampakan hantu
Ilustrasi hantu bajak laut karya Howard Pyle.

Hantu, memedi[1], dedemit[2], atau lelembut[3] adalah roh dari orang atau hewan yang telah mati yang menampakkan wujudnya dalam kehidupan kini. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap agama, peradaban, maupun adat istiadat. Dalam banyak kebudayaan, hantu tidak didefinisikan sebagai zat yang baik maupun jahat. Sebutan setan, iblis, genderuwo, dan sebagainya, lebih umum digunakan untuk merujuk kepada hantu yang jahat. Sedangkan hantu yang baik yang dianggap mempunyai kemampuan untuk menolong manusia, disebut dengan bermacam nama yang berbeda, seperti sebutan untuk Datuk, Te Cu Kong (penguasa tanah, dalam agama Kong Hu Cu), dan lainnya.

Kepercayaan akan keberadaan dunia akhir dan roh-roh orang mati sudah ada semenjak manusia menganut kepercayaan animisme atau pemujaan roh nenek moyang pada masa sebelum manusia mengenal tulisan. Berbagai ritual keagamaan, penguburan, pengusiran roh jahat dan ritual spiritual lainnya dirancang khusus untuk menenangkan roh orang mati. Hantu sendiri umumnya dideskripsikan sebagai suatu zat yang seperti manusia, walaupun terdapat pula kisah mengenai hantu hewan.[4][5] Mereka diyakini menghuni tempat, objek atau orang tertentu yang terkait dengan mereka pada saat mereka masih hidup.

Berdasarkan konsensus ilmu pengetahuan, hantu itu bukan konsep yang sah secara ilmiah.[6] Keberadaan mereka tidak dapat difalsifikasi[6] dan kegiatan berburu hantu telah digolongkan sebagai ilmu semu atau pseudosains.[7][8][9] Walaupun sudah diselidiki selama berabad-abad, tidak ada satu pun bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa suatu tempat dihuni oleh roh orang mati.[7][10]

Hantu dalam agama-agama monotheis

[sunting | sunting sumber]

Dalam Islam, hantu dikelompokkan sebagai setan dari golongan jin yang kerap mengganggu manusia. Jin dikenali sebagai mahkluk halus yang tinggal di dalam alam lain. Bagaimanapun, kumpulan jin ini bisa memasuki alam manusia. Ada sebagian jin yang membuat hubungan dengan manusia dan patuh terhadap manusia, dengan tujuan menyesatkan manusia seperti merusakkan akidah. Persahabatan ini dikenali sebagai saka.

Dalam Alkitab, mengacu pada kitab Yesaya dan Wahyu, hantu bisa dirunut asal-usulnya sebagai malaikat berdosa pengikut Lucifer yang jatuh ke bumi. Berdasar kitab Wahyu jumlah mereka disimbolkan sepertiga jumlah bintang.

Macam-macam hantu dalam tradisi Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Indonesia mengenal berbagai jenis hantu/makhluk spiritual. Berikut adalah jenis-jenis hantu yang dikenal di Indonesia:

Sumatera Utara

[sunting | sunting sumber]

Lain-lain

[sunting | sunting sumber]

Beberapa urban legend juga mengenal berbagai macam bentuk hantu yang biasanya terkait dengan riwayat sebab-akibat kematian orang yang menjadi hantu. Meskipun bukan merupakan hantu, beberapa bentuk makhluk supranatural dikenal pula dalam mitos masyarakat, yang dianggap sebagai cara seseorang dalam menempuh ilmu tertentu atau mencari kemuliaan:

Masyarakat Jawa mengelompokkan Mahluk Supranatural (hantu) dalam 9 kelompok besar yang kemudian masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis hantu-hantu lainnya di dalam kelompok tersebut, ke sembilan kelompok besar hantu tersebut dipergunakan dan disebutkan dalam suluk pewayangan seperti ini: "Jin, Setan, Peri, Perayangan, Ilu-ilu, Banaspati, Genderuwo, Memedhi, Tetek-an". Hal ini digunakan untuk menggambarkan dengan lengkap seluruh mahluk halus dengan singkat, tanpa menyebut satu persatu jenis mahluk halus yang jumlahnya ratusan, sebagaimana yang dikenali di dalam masyarakat Jawa dan Budaya Jawa yang dikenal sangat kental dengan hal-hal supranatural.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Finucane, R. C., Appearances of the Dead: A Cultural History of Ghosts, Prometheus Books, 1984, ISBN 0-87975-238-6.
  • Hervey, Sheila, Some Canadian Ghosts, in series, Original Canadian Pocket Book[s], Richmond Hill, Ont.: Pocket Books, 1973, SBN 671-78629-6
  • Hole, Christina, Haunted England, Batsford: London, 1950.

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Fairly, John & Welfare, Simon, Arthur C. Clarke's World of Strange Powers, Putnam: New York, 1985.
  • Felton, D., Haunted Greece and Rome: Ghost Stories From Classical Antiquity, University of Texas Press, 1999.
  • Johnston, Sarah Iles, Restless Dead: Encounters Between the Living and the Dead in Ancient Greece, University of California Press, 1999.
  • MacKenzie, Andrew, Apparitions and Ghosts, Arthur Barker, 1971.
  • Moreman, Christopher, Beyond the Threshold: Afterlife Beliefs and Experiences in World Religions, Rowman & Littlefield, 2008.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) Arti kata memedi dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata dedemit dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  3. ^ (Indonesia) Arti kata lelembut dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  4. ^ Hole, hlm. 150–163
  5. ^ Cohen, Daniel (1984). The encyclopedia of ghosts. Dodd, Mead. hlm. 8. ISBN 978-0-396-08308-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal 2018-03-31. 
  6. ^ a b Bunge, Mario. Philosophy of Science: From Problem to Theory Diarsipkan 2023-08-14 di Wayback Machine.. Transaction Publishers; 1998. ISBN 978-1-4128-2423-1. hlm. 178–.
  7. ^ a b Regal, Brian (15 October 2009). Pseudoscience: A Critical Encyclopedia. ABC-CLIO. hlm. 75–77. ISBN 978-0-313-35508-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal 2018-03-31. 
  8. ^ Raford, Benjamin. "Ghost-Hunting Mistakes: Science and Pseudoscience in Ghost Investigations". Committee for Skeptical Inquiry. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-28. Diakses tanggal 8 July 2017. 
  9. ^ Levy, Rob; Levy, Stephanie. "Hearing ghost voices relies on pseudoscience and fallibility of human perception". The Conversation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-25. Diakses tanggal 8 July 2017. 
  10. ^ Radford, Benjamin. "Are Ghosts Real?— Evidence Has Not Materialized". Live Science. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-08. Diakses tanggal 8 July 2017. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]