Lompat ke isi

Cablaka: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
k lacak
 
(8 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Cablaka/blakasuta''' adalah salah satu karakter khas masyarakat [[Banyumasan]] yang bermakna : ''berterus terang / apa adanya / apa mestinya / tanpa basa basi / blak-blakan''.


'''Cablaka''' atau '''blakasuta''' adalah salah satu karakter khas masyarakat [[Banyumasan]] yang bermakna ''berterus terang/apa adanya/apa mestinya/tanpa basa basi/blak-blakan''.
Dalam hal mengungkapkan sesuatu termasuk mengritik, masyarakat [[Banyumasan]] selalu melakukannya dengan terbuka tapi dengan cara tidak membuat sakit yang dikritik dan umumnya diungkapkan dengan nada humor bahkan mengarah ke seronok sehingga dapat tetap menjaga suasana baik.


Dalam hal mengungkapkan sesuatu termasuk mengritik, masyarakat [[Banyumasan]] selalu melakukannya dengan terbuka tetapi dengan cara tidak membuat sakit yang dikritik dan umumnya diungkapkan dengan nada humor bahkan mengarah ke seronok sehingga dapat tetap menjaga suasana baik.
Bacalah sajak berisi nasihat karya Prof. [[Eko Budihardjo]] dibawah ini :
''Kalau Anda pengin sehat, minumlah susu/Kalau pengin seksi, rawatlah susu/Kalau pengin cantik, mandilah susu/Kalau pengin iseng, senggollah susu/Kalau pengin nikmat, isaplah susu/Kalau pengin berhasil, jangan kesusu.''


Bacalah sajak berisi nasihat karya Prof. [[Eko Budihardjo]] di bawah ini:
Watak atau Sifat cablaka ini sangat melekat dengan tokoh [[Bawor]] yang menjadi salah satu maskot masyarakat [[Banyumasan]]. [[Bawor]] adalah sosok punakawan dalam pewayangan model banyumasan, identifikasinya boleh dibilang seperti Bagong pada wayang gaya Surakarta dan Yogyakarta.


''Kalau Anda pengin sehat, minumlah susu''
Menurut budayawan [[Ahamd Tohari]], ''watak cablaka ini seharusnya dikembangkan menjadi etos trasparansi dan kejujuran yang sekarang ini memang sangat dibutuhkan oleh bangsa [[Indonesia]].''

''Kalau pengin seksi, rawatlah susu''

''Kalau pengin cantik, mandilah susu''

''Kalau pengin iseng, senggollah susu''

''Kalau pengin nikmat, isaplah susu''

''Kalau pengin berhasil, jangan kesusu''

Watak atau sifat cablaka ini sangat melekat dengan tokoh [[Bawor]] yang menjadi salah satu maskot masyarakat [[Banyumasan]]. [[Bawor]] adalah sosok punakawan dalam pewayangan model banyumasan, identifikasinya boleh dibilang seperti Bagong pada wayang gaya [[Surakarta]] dan [[Yogyakarta]].

Menurut budayawan [[Ahmad Tohari]], ''watak cablaka ini seharusnya dikembangkan menjadi etos trasparansi dan kejujuran yang sekarang ini memang sangat dibutuhkan oleh bangsa [[Indonesia]].''

[[Kategori:Banyumasan]]

Revisi terkini sejak 10 Maret 2024 00.25

Cablaka atau blakasuta adalah salah satu karakter khas masyarakat Banyumasan yang bermakna berterus terang/apa adanya/apa mestinya/tanpa basa basi/blak-blakan.

Dalam hal mengungkapkan sesuatu termasuk mengritik, masyarakat Banyumasan selalu melakukannya dengan terbuka tetapi dengan cara tidak membuat sakit yang dikritik dan umumnya diungkapkan dengan nada humor bahkan mengarah ke seronok sehingga dapat tetap menjaga suasana baik.

Bacalah sajak berisi nasihat karya Prof. Eko Budihardjo di bawah ini:

Kalau Anda pengin sehat, minumlah susu

Kalau pengin seksi, rawatlah susu

Kalau pengin cantik, mandilah susu

Kalau pengin iseng, senggollah susu

Kalau pengin nikmat, isaplah susu

Kalau pengin berhasil, jangan kesusu

Watak atau sifat cablaka ini sangat melekat dengan tokoh Bawor yang menjadi salah satu maskot masyarakat Banyumasan. Bawor adalah sosok punakawan dalam pewayangan model banyumasan, identifikasinya boleh dibilang seperti Bagong pada wayang gaya Surakarta dan Yogyakarta.

Menurut budayawan Ahmad Tohari, watak cablaka ini seharusnya dikembangkan menjadi etos trasparansi dan kejujuran yang sekarang ini memang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.