Lompat ke isi

Dahi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: hu:Homlok
k membetulkan ejaan
 
(29 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox anatomy
[[Berkas:PatrickStewart2004-08-03.jpg|jmpl|Aktor [[Patrick Stewart]]; [[kebotakan]] pada [[laki-laki]] sering menonjolkan dahi.]]
| Name = Dahi, kening, jidat
Dalam [[anatomi manusia]], '''dahi''' atau '''jidat''', adalah bagian bertulang pada [[kepala]] di atas [[mata]]. Manusia modern memiliki dahi vertikal, yang berakhir pada garis rambut di mana kepala mulai mendatar. [[Otot]] dahi antara lain adalah [[frontalis]], yang menggerakkan dan mengkontraksikan tempurung dahi. [[Stereotipe]] populer menganggap bahwa dahi yang lebar menandakan intelektualitas yang tinggi, walaupun hal ini sebenarnya adalah mitos belaka.
| Latin = sinciput
| Image =
| Image2 = Forhead 01 ies.jpg
| Precursor =
| System = Banyak
| Artery = [[Arteri supra-orbital|Supraorbital]], [[arteri supratroklear|Supratroklear]]
| Vein = [[vena supraorbital|Supraorbital]], [[vena frontal|Frontal]]
| Nerve = [[Saraf trigeminal|Trigeminal]], [[saraf wajah|Wajah]]
}}
'''Dahi''', '''jidat''', atau '''kening''' adalah bagian bertulang pada [[kepala]] di atas [[mata]]. Manusia modern memiliki dahi vertikal, yang berakhir pada garis rambut di mana kepala mulai mendatar. [[Otot]] dahi antara lain adalah [[frontalis]], yang menggerakkan dan mengkontraksikan tempurung dahi. [[Stereotipe]] populer menganggap bahwa dahi yang lebar menandakan intelektualitas yang tinggi, walaupun hal ini sebenarnya adalah mitos belaka.


Dahi digunakan sebagai tempat hiasan dan simbolisme keagamaan pada banyak budaya. Di [[India]], perempuan sering menghiasi dahi mereka dengan ''bindis''. Pada [[Rabu Abu]], [[pendeta]] [[Katolik Roma]] memberkati para pengikutnya dengan menandai dahi mereka dengan abu berbentuk [[salib]].
Dahi digunakan sebagai tempat hiasan dan simbolisme keagamaan pada banyak budaya. Di [[India]], perempuan sering menghiasi dahi mereka dengan bindi. Pada [[Rabu Abu]], [[pendeta]] [[Katolik Roma]] memberkati para pengikutnya dengan menandai dahi mereka dengan abu berbentuk [[salib]].


{{anatomi-stub}}
{{Anatomi manusia}}


{{anatomi-stub}}
[[Kategori:Kepala dan leher]]
{{Authority control}}


[[Kategori:Anatomi wajah]]
[[an:Frent (anatomía)]]
[[ang:Forhēafod]]
[[ar:جبهة]]
[[arc:ܒܝܬ ܓܒܝܢܐ]]
[[bg:Чело]]
[[br:Tal]]
[[ca:Front (anatomia)]]
[[cv:Çамка]]
[[de:Stirn]]
[[diq:Çare]]
[[dv:ނިއްކުރި]]
[[en:Forehead]]
[[eo:Frunto]]
[[es:Frente (anatomía)]]
[[fa:پیشانی]]
[[fi:Otsa]]
[[fr:Front (anatomie)]]
[[fy:Foarholle]]
[[ga:Éadan]]
[[gd:Bathais]]
[[gl:Testa]]
[[he:מצח]]
[[hr:Čelo]]
[[hu:Homlok]]
[[ik:Qauq]]
[[it:Fronte (anatomia)]]
[[ja:額]]
[[jv:Bathuk]]
[[ko:이마]]
[[ln:Eboló]]
[[mr:कपाळ]]
[[ms:Dahi]]
[[nl:Voorhoofd]]
[[pag:Muling]]
[[pam:Kanwan]]
[[pnb:متھا]]
[[pt:Testa]]
[[qu:Mat'i]]
[[ru:Лоб]]
[[simple:Forehead]]
[[sv:Panna (anatomi)]]
[[te:నుదురు]]
[[tl:Noo]]
[[tr:Alın]]
[[ug:ماڭلاي]]
[[uk:Чоло]]
[[ur:پیشانی]]
[[war:Agtáng]]
[[yi:שטערן (קאפ)]]
[[zh:前额]]

Revisi terkini sejak 13 November 2023 09.44

Dahi, kening, jidat
Rincian
SistemBanyak
ArteriSupraorbital, Supratroklear
VenaSupraorbital, Frontal
SarafTrigeminal, Wajah
Pengidentifikasi
Bahasa Latinsinciput
MeSHD005546
TA98A01.1.00.002
A02.1.00.013
TA2101
FMA63864
Daftar istilah anatomi

Dahi, jidat, atau kening adalah bagian bertulang pada kepala di atas mata. Manusia modern memiliki dahi vertikal, yang berakhir pada garis rambut di mana kepala mulai mendatar. Otot dahi antara lain adalah frontalis, yang menggerakkan dan mengkontraksikan tempurung dahi. Stereotipe populer menganggap bahwa dahi yang lebar menandakan intelektualitas yang tinggi, walaupun hal ini sebenarnya adalah mitos belaka.

Dahi digunakan sebagai tempat hiasan dan simbolisme keagamaan pada banyak budaya. Di India, perempuan sering menghiasi dahi mereka dengan bindi. Pada Rabu Abu, pendeta Katolik Roma memberkati para pengikutnya dengan menandai dahi mereka dengan abu berbentuk salib.