Lompat ke isi

Suku kata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.6.4) (bot Mengubah: fi:Tavu
Andrewn123 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(35 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Suku kata''' atau '''silabel''' ({{lang-gr|συλλαβή sullabē}}) adalah unit pembentuk [[kata]] yang tersusun dari satu [[fonem]] atau urutan fonem. Sebagai contoh, kata ''wiki'' terdiri dari dua suku kata: ''wi'' dan ''ki''. Silabel sering dianggap sebagai unit pembangun [[fonologis]] kata karena dapat mempengaruhi [[ritme]] dan [[artikulasi]] suatu kata.
'''Suku kata''' atau '''silabel''' ({{lang-gr|συλλαβή sullabē}}) adalah unit pembentuk [[kata]] yang tersusun dari satu [[fonem]] atau urutan fonem yang diucapkan dalam satu hembusan napas.<ref>{{Cite book|last="Akhyaruddin"|last2=Harahap|first2=Eddy Pahar|last3=Yusra|first3=Hilman|date=2020|url=https://repository.unja.ac.id/19219/1/EBOOK%20FONOLOGI.pdf|title=Bahan Ajar Fonologi Bahasa Indonesia|location=Jambi|publisher=Komunitas Gemulun Indonesia|isbn=978-623-7869-16-0|pages=47|url-status=live}}</ref> Sebagai contoh, kata ''kamus'' terdiri dari dua suku kata: ''ka'' dan ''mus''. Suku kata sering dianggap sebagai unit pembangun [[fonologis]] kata karena dapat memengaruhi [[ritme]] suatu [[kata]]. Pembagian suku kata dilakukan atas dasar pengucapan. Hal ini berbeda dengan pemenggalan kata yang dilakukan atas dasar penulisan.<ref>{{Cite book|date=2017|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/16351/1/Tata%20Bahasa%20Baku%20Bahasa%20Indonesia%20edisi%20keempat.pdf|title=Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat|location=Jakarta|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|pages=54|url-status=live}}</ref> Pembagian suku kata dapat memengaruhi penentuan apakah dua vokal yang beruntunan disebut sebagai deret vokal belaka atau [[diftong]].


== Suku Kata dalam Bahasa Indonesia ==
{{linguistik-stub}}
Suku kata dalam [[bahasa Indonesia]] selalu memiliki vokal sebagai inti. Inti tersebut dapat didahului dan/atau diikuti oleh satu konsonan atau lebih. Berikut adalah pola suku kata dalam bahasa Indonesia.<ref>{{Cite book|date=2017|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/16351/1/Tata%20Bahasa%20Baku%20Bahasa%20Indonesia%20edisi%20keempat.pdf|title=Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat|location=Jakarta|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|pages=81, 82|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|last="Yudhistira"|date=2021-03-02|title=Pola Fonotaktik dalam Bahasa Indonesia|url=https://narabahasa.id/artikel/linguistik-umum/fonologi/pola-fonotaktik-dalam-bahasa-indonesia/|website=Narabahasa|access-date=2024-02-20}}</ref>
{| class="wikitable sortable"
!Pola Suku Kata
!Contoh
|-
|V
|''o-''bat
su''-a-''tu
ma''-u''
|-
|VK
|''ar-''ti
ber''-il-''mu
ka''-il''
|-
|KV
|''pa-''sar
sar''-ja-''na
war''-ga''
|-
|KVK
|''pak-''sa
ke''-per-''lu-an
pe-''san''
|-
|VKK
|au-di-''ens''
|-
|KKV
|''slo-''gan
''dra-''ma
ko''-pra''
|-
|KKVK
|''trak-''tor
as-''tral''
ki-lo-''gram''
|-
|KVKK
|''teks-til''
kon-''teks''-tu-al
mo-''dern''
|-
|KKKV
|''stra-''te-gi
''stra-''ta
|-
|KKKVK
|''struk''-tur
in-''struk''-si
''strok''
|-
|KKVKK
|kom-''pleks''
|-
|KVKKK
|''korps''
|}
Suku kata yang berakhir dengan vokal seperti V, KV, KKV, dan KKKV disebut sebagai '''suku kata buka''' dan suku kata yang berakhir dengan konsonan disebut sebagai '''suku kata tutup.'''<ref>{{Cite book|date=2017|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/16351/1/Tata%20Bahasa%20Baku%20Bahasa%20Indonesia%20edisi%20keempat.pdf|title=Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat|location=Jakarta|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|pages=54|url-status=live}}</ref>


== Referensi ==
[[Kategori:Fonologi]]
[[Kategori:Fonologi]]

[[af:Lettergreep]]
[[als:Silbe]]
[[an:Silaba]]
[[ar:مقطع لفظي]]
[[ay:Aru qallu]]
[[bar:Süüm]]
[[be-x-old:Склад]]
[[bg:Сричка]]
[[br:Silabenn]]
[[ca:Síl·laba]]
[[ceb:Litpong]]
[[cs:Slabika]]
[[cy:Sillaf]]
[[da:Stavelse]]
[[de:Silbe]]
[[en:Syllable]]
[[eo:Silabo]]
[[es:Sílaba]]
[[fa:هجا]]
[[fi:Tavu]]
[[fr:Syllabe]]
[[gd:Lide]]
[[gl:Sílaba]]
[[he:הברה]]
[[hif:Syllable]]
[[hr:Slog]]
[[hu:Szótag]]
[[io:Silabo]]
[[it:Sillaba]]
[[ja:音節]]
[[km:ច្បាប់របស់វិគីភីឌា]]
[[ko:음절]]
[[la:Syllaba]]
[[lt:Skiemuo]]
[[ms:Suku kata]]
[[nl:Lettergreep]]
[[nn:Staving]]
[[no:Stavelse]]
[[oc:Sillaba]]
[[pl:Sylaba]]
[[pt:Sílaba]]
[[qu:Simiki]]
[[ro:Silabă]]
[[ru:Слог]]
[[sh:Slog]]
[[simple:Syllable]]
[[sk:Slabika]]
[[sq:Rrokja]]
[[sr:Слог]]
[[stq:Silwe]]
[[sv:Stavelse]]
[[th:พยางค์]]
[[tl:Pantig]]
[[tr:Hece]]
[[uk:Склад (мовознавство)]]
[[vi:Âm tiết]]
[[war:Laton]]
[[yi:ארויסזאג]]
[[zh:音节]]

Revisi terkini sejak 19 Februari 2024 19.07

Suku kata atau silabel (bahasa Yunani: συλλαβή sullabē) adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem yang diucapkan dalam satu hembusan napas.[1] Sebagai contoh, kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus. Suku kata sering dianggap sebagai unit pembangun fonologis kata karena dapat memengaruhi ritme suatu kata. Pembagian suku kata dilakukan atas dasar pengucapan. Hal ini berbeda dengan pemenggalan kata yang dilakukan atas dasar penulisan.[2] Pembagian suku kata dapat memengaruhi penentuan apakah dua vokal yang beruntunan disebut sebagai deret vokal belaka atau diftong.

Suku Kata dalam Bahasa Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Suku kata dalam bahasa Indonesia selalu memiliki vokal sebagai inti. Inti tersebut dapat didahului dan/atau diikuti oleh satu konsonan atau lebih. Berikut adalah pola suku kata dalam bahasa Indonesia.[3][4]

Pola Suku Kata Contoh
V o-bat

su-a-tu ma-u

VK ar-ti

ber-il-mu ka-il

KV pa-sar

sar-ja-na war-ga

KVK pak-sa

ke-per-lu-an pe-san

VKK au-di-ens
KKV slo-gan

dra-ma ko-pra

KKVK trak-tor

as-tral ki-lo-gram

KVKK teks-til

kon-teks-tu-al mo-dern

KKKV stra-te-gi

stra-ta

KKKVK struk-tur

in-struk-si strok

KKVKK kom-pleks
KVKKK korps

Suku kata yang berakhir dengan vokal seperti V, KV, KKV, dan KKKV disebut sebagai suku kata buka dan suku kata yang berakhir dengan konsonan disebut sebagai suku kata tutup.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Akhyaruddin"; Harahap, Eddy Pahar; Yusra, Hilman (2020). Bahan Ajar Fonologi Bahasa Indonesia (PDF). Jambi: Komunitas Gemulun Indonesia. hlm. 47. ISBN 978-623-7869-16-0. 
  2. ^ Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (PDF). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. hlm. 54. 
  3. ^ Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (PDF). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. hlm. 81, 82. 
  4. ^ "Yudhistira" (2021-03-02). "Pola Fonotaktik dalam Bahasa Indonesia". Narabahasa. Diakses tanggal 2024-02-20. 
  5. ^ Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (PDF). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. hlm. 54.