Kayu hitam sulawesi: Perbedaan antara revisi
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: migrasi |
||
(28 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Speciesbox |
|||
{{Taxobox |
|||
| |
| fill = yes |
||
| name = Kayu-hitam |
| name = Kayu-hitam sulawesi |
||
| image = |
| image = Diospyros celebica - Manado.JPG |
||
| image_width = 240px |
| image_width = 240px |
||
| image_caption = |
| image_caption = Kayu hitam sulawesi di [[Palu]] |
||
| |
| genus = Diospyros |
||
⚫ | |||
| divisio = [[Magnoliophyta]] |
|||
| classis = [[Magnoliopsida]] |
|||
| ordo = [[Ericales]] |
|||
| familia = [[Ebenaceae]] |
|||
| genus = '''''[[Eboni|Diospyros]]''''' |
|||
⚫ | |||
| binomial = ''Diospyros celebica'' |
|||
| binomial_authority = [[Bakhuizen filius|Bakh. f.]] |
| binomial_authority = [[Bakhuizen filius|Bakh. f.]] |
||
}} |
}} |
||
'''Kayu-hitam |
'''Kayu-hitam sulawesi''' adalah sejenis [[pohon]] penghasil [[kayu]] mahal dari suku eboni-ebonian ([[Ebenaceae]]). Nama ilmiahnya adalah '''''Diospyros celebica''''', yakni diturunkan dari kata "celebes" ([[Sulawesi]]), dan merupakan [[tumbuhan endemik]] daerah itu (Palu, Sulawesi Tengah) |
||
== Pemerian == |
== Pemerian == |
||
[[Pohon]], batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 [[meter|m]]. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan [[banir]] (akar papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. [[Pepagan]]nya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan. |
[[Pohon]], batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 [[meter|m]]. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan [[banir]] (akar papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. [[Pepagan]]nya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan. |
||
[[Daun]] tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna hijau abu-abu. |
[[Daun]] tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna hijau abu-abu. |
||
Bunganya mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih. Buahnya bulat telur, berbulu dan berwarna merah kuning sampai coklat bila tua. Daging buahnya yang berwarna keputihan kerap dimakan [[monyet]], [[bajing]] atau [[kelelawar]]; yang dengan demikian bertindak sebagai agen pemencar [[biji]]. Bijinya berbentuk seperti baji yang memanjang, coklat kehitaman. |
Bunganya mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih. Buahnya bulat telur, berbulu dan berwarna merah kuning sampai coklat bila tua. Daging buahnya yang berwarna keputihan kerap dimakan [[monyet]], [[bajing]] atau [[kelelawar]]; yang dengan demikian bertindak sebagai agen pemencar [[biji]]. Bijinya berbentuk seperti baji yang memanjang, coklat kehitaman. |
||
== Hasil dan kegunaan == |
== Hasil dan kegunaan == |
||
[[Berkas:Macassar01.jpg|jmpl|180px|Profil kayu hitam sulawesi, loreng.]] |
|||
Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas sangat baik. Warna kayu coklat gelap, kehitaman, atau hitam berbelang-belang kemerahan. Dalam perdagangan internasional kayu hitam sulawesi ini dikenal sebagai ''Macassar ebony'', ''Coromandel ebony'', ''streaked ebony'' atau juga ''black ebony''. Nama-nama lainnya di Indonesia di antaranya kayu itam, toetandu, sora, kayu lotong, dan kayu maitong. Kayu hitam berat dengan berat jenis melebihi air, sehingga tidak dapat mengapung. |
Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas sangat baik. Warna kayu coklat gelap, kehitaman, atau hitam berbelang-belang kemerahan. Dalam perdagangan internasional kayu hitam sulawesi ini dikenal sebagai ''Macassar ebony'', ''Coromandel ebony'', ''streaked ebony'' atau juga ''black ebony''. Nama-nama lainnya di Indonesia di antaranya kayu itam, toetandu, sora, kayu lotong, dan kayu maitong. Kayu hitam berat dengan berat jenis melebihi air, sehingga tidak dapat mengapung. |
||
Baris 37: | Baris 32: | ||
Karena perkembangan [[populasi]] yang lambat dan karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, kini kayu hitam sulawesi telah terancam kepunahan. Ekspor kayu ini mencapai puncaknya pada tahun 1973 dengan jumlah sekitar 26,000 m<sup>3</sup>, dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya terus menurun karena kekurangan stok di alam. |
Karena perkembangan [[populasi]] yang lambat dan karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, kini kayu hitam sulawesi telah terancam kepunahan. Ekspor kayu ini mencapai puncaknya pada tahun 1973 dengan jumlah sekitar 26,000 m<sup>3</sup>, dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya terus menurun karena kekurangan stok di alam. |
||
[[Uni Internasional untuk Konservasi Alam]] telah menetapkan status rentan untuk kayu hitam sulawesi berdasarkan tingkat kelangkaannya.<ref>{{Cite book|last=Gunawan, H., dkk.|date=2019|url=http://library.forda-mof.org/katalog/repository/100_Spesies_Pohon_Nusantara_Target_Konse-1.pdf|title=100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati|location=Bogor|publisher=IPB Press|isbn=978-602-440-771-1|editor-last=Partomiharjo|editor-first=Tukirin|pages=96|url-status=live}}</ref> Sedangkan [[CITES]] memasukkannya ke dalam Apendiks 2.{{Butuh rujukan}} |
|||
Untuk melindunginya, kini [[IUCN]] menetapkan statusnya sebagai rentan (''vulnerable'' ) dan [[CITES]] memasukkannya ke dalam Apendiks 2. |
|||
== |
== Referensi == |
||
<references /> |
|||
⚫ | |||
== Bacaan lanjutan == |
|||
⚫ | |||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.unep-wcmc.org/species/tree_study/africa/1-28.html Contribution to an evaluation of tree species using the new CITES Listing Criteria] |
* [http://www.unep-wcmc.org/species/tree_study/africa/1-28.html Contribution to an evaluation of tree species using the new CITES Listing Criteria] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070930013931/http://www.unep-wcmc.org/species/tree_study/africa/1-28.html |date=2007-09-30 }} |
||
* [http://delta-intkey.com/wood/en/www/ebedi-st.htm Commercial Timbers - Diospyros spp.] |
* [http://delta-intkey.com/wood/en/www/ebedi-st.htm Commercial Timbers - Diospyros spp.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071017213330/http://delta-intkey.com/wood/en/www/ebedi-st.htm |date=2007-10-17 }} |
||
* [http://cgi.ebay.com/Macassar-Ebony-Pen-Blanks-Elegant_W0QQitemZ270101385909QQcmdZViewItem eBay: Macassar Ebony] |
* [http://cgi.ebay.com/Macassar-Ebony-Pen-Blanks-Elegant_W0QQitemZ270101385909QQcmdZViewItem eBay: Macassar Ebony] |
||
{{Taxonbar|from=Q1754032}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Pohon kayu]] |
[[Kategori:Pohon kayu]] |
||
⚫ | |||
[[en:Diospyros celebica]] |
Revisi terkini sejak 26 September 2024 09.14
Kayu-hitam sulawesi | |
---|---|
Kayu hitam sulawesi di Palu | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Asterid |
Ordo: | Ericales |
Famili: | Ebenaceae |
Genus: | Diospyros |
Spesies: | D. celebica
|
Nama binomial | |
Diospyros celebica |
Kayu-hitam sulawesi adalah sejenis pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian (Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata "celebes" (Sulawesi), dan merupakan tumbuhan endemik daerah itu (Palu, Sulawesi Tengah)
Pemerian
[sunting | sunting sumber]Pohon, batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 m. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan banir (akar papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan.
Daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna hijau abu-abu.
Bunganya mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih. Buahnya bulat telur, berbulu dan berwarna merah kuning sampai coklat bila tua. Daging buahnya yang berwarna keputihan kerap dimakan monyet, bajing atau kelelawar; yang dengan demikian bertindak sebagai agen pemencar biji. Bijinya berbentuk seperti baji yang memanjang, coklat kehitaman.
Hasil dan kegunaan
[sunting | sunting sumber]Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas sangat baik. Warna kayu coklat gelap, kehitaman, atau hitam berbelang-belang kemerahan. Dalam perdagangan internasional kayu hitam sulawesi ini dikenal sebagai Macassar ebony, Coromandel ebony, streaked ebony atau juga black ebony. Nama-nama lainnya di Indonesia di antaranya kayu itam, toetandu, sora, kayu lotong, dan kayu maitong. Kayu hitam berat dengan berat jenis melebihi air, sehingga tidak dapat mengapung.
Kayu hitam sulawesi terutama digunakan untuk mebel mahal, ukir-ukiran dan patung, alat musik (misalnya gitar dan piano), tongkat, dan kotak perhiasan.
Penyebaran dan konservasi
[sunting | sunting sumber]Jenis ini hanya terdapat di Pulau Sulawesi, di hutan primer pada tanah liat, pasir atau tanah berbatu-batu yang mempunyai drainase baik, dengan ketinggian mencapai 600 m dpl. Secara alami, kayu hitam sulawesi ditemukan baik di hutan hujan tropika maupun di hutan peluruh.
Kayu ini telah diekspor ke luar negeri semenjak abad ke-18. Pasar utamanya adalah Jepang. Pasar sekunder adalah Eropa dan Amerika Serikat.
Karena perkembangan populasi yang lambat dan karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, kini kayu hitam sulawesi telah terancam kepunahan. Ekspor kayu ini mencapai puncaknya pada tahun 1973 dengan jumlah sekitar 26,000 m3, dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya terus menurun karena kekurangan stok di alam.
Uni Internasional untuk Konservasi Alam telah menetapkan status rentan untuk kayu hitam sulawesi berdasarkan tingkat kelangkaannya.[2] Sedangkan CITES memasukkannya ke dalam Apendiks 2.[butuh rujukan]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ IUCN Detail 33203
- ^ Gunawan, H., dkk. (2019). Partomiharjo, Tukirin, ed. 100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati (PDF). Bogor: IPB Press. hlm. 96. ISBN 978-602-440-771-1.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Lemmens, R.H.M.J., Soerianegara, I. and W.C. Wong (Eds.), 1995. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 5(2) Timber Trees: Minor commercial timbers. Backhuys Publishers, Leiden.