Lompat ke isi

Situ Sukarame: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Situsukarame.jpg|jmpl|320px|ka|Pemandangan di sekitar situ Sukarame.]]
{{rapikan|date=2011}}
'''Situ Sukarame''' adalah sebuah [[situ]] yang terletak di sebelah [[selatan]] kaki [[gunung Salak]], tepatnya di [[Parakansalak, Sukabumi|kecamatan Parakansalak]], [[kabupaten Sukabumi]]. [[Air]] di situ tersebut jernih, dan dikelilingi [[hutan]] [[damar]], hutan [[pinus]], [[dan]] kebun [[teh]].
{{hapus}}
'''[[Danau]]/ [[Situ Sukarame]]''' adalah [[Danau]] yang terletak di sebelah [[selatan]] kaki [[Gunung Salak]]. Airnya jernih, di sekelilingnya dipagari oleh [[hutan]] [[damar]] dan hutan [[pinus]] dan kebun [[teh]]. [[Situ Sukarame]] merupakan [[Danau]] yang terletak di [[Kecamatan]] [[Parakan Salak]]. [[Parakan Salak]] adalah salah satu kecamatan yang ada di [[Kabupaten Sukabumi]], sebelah [[utara]] berbatasan dengan [[Kabupaten bogor]], batasnya hanya terhalangi oleh [[gunung salak]]. Pada masa penjajahan, orang orang [[kolonial]] [[Belanda]] menyebutnya '''PARK UNDER SALK''' yang artinya taman dibawah [[gunung salak]], hanya karena salah dengar, masyarakat setempat menyebutnya [[Parakan Salak]] hingga sekarang.


Sukarame adalah tempat bertemunya 7 sungai, yakni sungai Cikahuripan, sungai Cisalada, sungai Citaman, sungai Cisarandi, sungai Cimaci, sungai Cipangelah, dan sungai Cisela. Tuan Hola, yaitu bangsa Belanda yang saat itu mempunyai ambisi untuk membendung sungai-sungai tersebut dimaksud dijadikan telaga untuk berlayar.


==Sejarah==
== Sejarah ==
Situ Sukarame merupakan situ buatan yang mulai dibangun pada masa [[Hindia Belanda]]. Sukarame juga merupakan nama sebuah kampung yang ada di dekat situ Sukarame tersebut. Pada awalnya wilayah tersebut hanya berupa hutan rimba tanpa penduduk. Pertama kali menempati daerah tersebut yaitu Ama Sadarina, seorang pimpinan tentara [[Kerajaan Mataram]] yang bersembunyi karena diburu oleh kolonial [[Belanda]]. Sejak kedatangan Amma Sadarina tersebut, maka tempat tersebut menjadi ramai, karena Ama Sadarina membuka perguruan ilmu Kadigjayaan, hingga pada akhirnya tempat tersebut dikenal dengan sebutan kampung Sukarame.


== Pranala luar ==
[[Danau]]/[[Situ Sukarame]] bukanlah situ alam melainkan situ buatan, pada saat masa penjajahan kolonial [[Belanda]]. Sedang Sukarame adalah nama sebuah kampung yang ada di dekat situ/danau tersebut. Awalnya hanya hutan rimba, yang pertama kali menempati daerah tersebut yaitu Ama Sadarina seorang pimpinan tentara [[Kerajaan Mataram]] yang bersembunyi karena diburu oleh kolonial [[Belanda]]. Sejak saat itu, tempat tersebut menjadi ramai, sebab Ama Sadarina membuka perguruan ilmu Kadigjayaan, hingga tempat tersebut dikenal dengan sebutan kampung Sukarame.
* {{id}} [http://radarsukabumi.com/?p=80359 Berita tentang Situ Sukarame di Radar Sukabumi]
{{Situ-stub}}


[[Kategori:Situ di Jawa Barat|Situ Sukarame]]
Alkisah, Sukarame adalah tempat bertemunya 7 sungai. Yakni sungai Cikahuripan, sungai Cisalada, Sungai Citaman, Sungai Cisarandi, Sungai Cimaci, Sungai Cipangelah dan Sungai Cisela. Tuan Hola, yaitu Bangsa Belanda yang saat itu mempunyai ambisi untuk membendung sungai-sungai tersebut dimaksud dijadikan telaga untuk berlayar. Tuan Hola pun membuat [[Sayembara]], '''Barangsiapa yang mampu membendung sungai-sungai tersebut, maka akan diberi pangkat tertinggi. Yang sanggup hanya ada satu orang, yaitu tetua kampung yang bernama Ki Ama Mules yang mempunyai ilmu hebat dan sakti mandraguna. Pengerjaan situ tersebut selalu tengah malam, sebab Ki Ama Mules dibantu oleh bangsa [[Siluman]]. Kurang dari Satu bulan, situ pun sudah hampir selesai. Namun anehnya, bendungan longsor kembali terus menerus, hingga pada akhirnya meminta bantuan kakak seperguruannya yaitu Ama Imur dari Salajame. Dan Ki Ama Imur memberitahukan bahwa Ular hitam yang dibunuh oleh Ki Ama Mules itu adalah Ander Cahya Ular Siluman, rajanya para siluman yang menguasai tempat tersebut yang merupakan suaminya Dewi Purbasari.

[[Kategori:Danau di Jawa Barat|Situ Sukarame]]

Revisi terkini sejak 20 Desember 2019 05.36

Pemandangan di sekitar situ Sukarame.

Situ Sukarame adalah sebuah situ yang terletak di sebelah selatan kaki gunung Salak, tepatnya di kecamatan Parakansalak, kabupaten Sukabumi. Air di situ tersebut jernih, dan dikelilingi hutan damar, hutan pinus, dan kebun teh.

Sukarame adalah tempat bertemunya 7 sungai, yakni sungai Cikahuripan, sungai Cisalada, sungai Citaman, sungai Cisarandi, sungai Cimaci, sungai Cipangelah, dan sungai Cisela. Tuan Hola, yaitu bangsa Belanda yang saat itu mempunyai ambisi untuk membendung sungai-sungai tersebut dimaksud dijadikan telaga untuk berlayar.

Situ Sukarame merupakan situ buatan yang mulai dibangun pada masa Hindia Belanda. Sukarame juga merupakan nama sebuah kampung yang ada di dekat situ Sukarame tersebut. Pada awalnya wilayah tersebut hanya berupa hutan rimba tanpa penduduk. Pertama kali menempati daerah tersebut yaitu Ama Sadarina, seorang pimpinan tentara Kerajaan Mataram yang bersembunyi karena diburu oleh kolonial Belanda. Sejak kedatangan Amma Sadarina tersebut, maka tempat tersebut menjadi ramai, karena Ama Sadarina membuka perguruan ilmu Kadigjayaan, hingga pada akhirnya tempat tersebut dikenal dengan sebutan kampung Sukarame.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]