Lompat ke isi

Tetehosi, Sirombu, Nias Barat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k edit
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: Mengganti kata Sumatra menjadi Sumatera, per diskusi
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7: Baris 7:
|kecamatan =Sirombu
|kecamatan =Sirombu
|kode pos =22863
|kode pos =22863
|luas =... km<sup>2</sup>
|luas = ± 1,8 km²
|penduduk =... jiwa
|penduduk = ± 200 jiwa
|kepadatan =... jiwa/km<sup>2</sup>
|kepadatan = ± 111 jiwa/km²
}}
}}


'''Tetehosi''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di kecamatan [[Sirombu, Nias Barat|Sirombu]], kabupaten [[Kabupaten Nias Barat|Nias Barat]], provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]].
'''Tetehosi''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di kecamatan [[Sirombu, Nias Barat|Sirombu]], kabupaten [[Kabupaten Nias Barat|Nias Barat]], provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]].

'''Sejarah'''

Pada awalnya Desa Tetehõsi berlokasi di Waewua, dan perkembangan selanjutnya terjadi perpindahan penduduk di lokasi pesisir tempat semua penduduk berada saat ini. Penduduk asli Desa Tetehõsi merupakan Suku Nias keturunan '''Sobawiluo Hia''', sedangkan yang lainnya adalah pendatang.

Nama Desa Tetehosi berasal dari dua kata yaitu Tete dan Hosi. Kata Tete artinya
“Permukaan Tanah” dan Hosi artinya “Tempat Berbatu Karang” sehingga Tetehosi berarti
“Permukaan Tanah Berbatu Karang”.

'''Mata Pencaharian dan Agama'''

Mata pencaharian masyarakat Desa Tetehösi adalah bertani pohon kelapa, sawah, beternak babi, dan ada juga yang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Warga Desa Tetehösi seluruhnya beragama Kristen (70% Protestan, 30% Katholik), dengan warga sekitar ± 27 rumah.

'''Sarana dan Prasarana'''

Ada 1 jembatan di Desa Tetehösi yaitu '''Jembatan Wazi''' yang bermuara di lautan Samudera Hindia. Uniknya dapat memandangi laut di jembatan. Akibat gempa tahun 2005 jembatan Wazi jadi ambruk dan tahun 2008 barulah jembatan permanen dibangun kembali.

Sebelum masuknya listrik negara, sudah ada '''Listrik desa''' di Tetehosi menggunakan mesin Yanmar, dan akhirnya tidak dipakai lagi setelah masuknya '''PLN''' (Perusahaan Listrik Negara) di Tetehosi pada tahun 1995.

'''Jalan''' yang bisa dilalui mobil pada awalnya dibuka pertama kali sekitar tahun 1980. Tetapi hanya bertahan hingga sekitar tahun 1990 sehingga mobil terpaksa mengambil jalur lain akibat kondisi jalan yang rusak parah, dan tinggallah truk-truk pengangkut kopra dan karet saja yang melaluinya. Namun sekarang ini kondisi jalan di Desa Tetehosi sudah mengalami perkerasan dengan kerikil yang dibangun oleh BRR perwakilan Nias. Dan sejak tahun 2016 ruas jalan provinsi di Tetehosi barulah ditingkatkan lagi dengan aspal Lapen.
Selain jalan provinsi, jalan yang sudah ada di desa:
1. Jalan Pertanian
2. Jalan Perkebunan
3. Jalan Nelayan

'''Gedung Fasilitas Umum''' yaitu:
1. Kantor Kepala Desa
2. Balai Pertemuan
3. Poskesdes
4. Poskamling

'''Tempat Wisata'''

Pada tanggal 07 April 2021, telah dilaksanakan Launching '''Desa Wisata Tetehosi "Kamadu Beach"''' dengan pantai yang '''berbatu''' di arah barat dan '''berpasir''' di arah timur sebagai salah satu '''destinasi wisata favorit di Kabupaten Nias Barat'''. Kamadu merupakan singkatan dari Kara Maduwu yang punya '''Cerita Legenda''' tersendiri bahwa dibawahnya terdapat kandungan emas berbentuk palu dan lesung yang bernilai tinggi katanya.

'''Pemerintahan Desa'''

Sebelum Indonesia merdeka pada saat terbentuknya Desa Tetehosi pertama kalinya dipimpin oleh kepala desa (dulu disebut Kepala Kampung) yang bernama TAOBINI HIA (AMA GADI) alias BALUGU
SIWAHUMÕNGÕ, dimana pada saat itu pemerintahan Belanda yang menguasai Indonesia
sehingga masyarakat sering mengalami kelaparan dan serba kekurangan.

Selanjutnya pemerintahan Desa Tetehosi dijabat oleh para kepala desa sesuai nama-nama berikut ini :

1. 1937 - 1943 TAOBINI HIA (AMA GADI) selama 6 Tahun

2. 1943 - 1967 TEALI HIA (AMA DÕRÕ) selama 24 Tahun

3. 1967 - 1999 FASOLA HIA (AMA SASU) selama 32 Tahun

4. 1999 - 2000 BAGÕTÕ HIA (AMA YUBI) sebagai Pjs selama 6 Bulan

5. 2000 - 2008 AMONIÕ HIA (AMA EVAN) selama 7 Tahun

6. 2008 - 2011 OLOHETA HIA (AMA CALVIN) selama 3 Tahun

7. 2011 - 2012 FATIELI HIA (AMA POVI) sebagai Plh selama 10 Bulan

8. 2012 - 2014 THEORI HIA (AMA GRACE) sebagai Pjs selama 1,5 Tahun

9. 2014 - 2017 LAZUARDIN HIA (AMA HAPPY) selama 3 Tahun

10. Apr 2017 - Des 2017 MURNIATI DAELI (INA GRACE HIA) sebagai Pjs selama 8 bulan

11. 2018 - 2023 AMONIÕ HIA (AMA EVAN) sebagai Kades sampai sekarang

Secara administratif wilayah Desa Tetehosi terbagi atas 2 (dua) dusun yaitu :
1. Dusun I, terletak di bagian sebelah timur.

2. Dusun II, terletak di bagian sebelah barat.

Secara '''geografis''' Desa Tetehosi berada pada titik koordinat 00°55′50″ LU dan 97°30′50″ BT yang berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Sitolubanua Kecamatan Lahomi

- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Lautan Samudera Hindia

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Togimbogi Kecamatan Sirombu

- Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Ombolata Kecamatan Sirombu


{{Sirombu, Nias Barat}}
{{Sirombu, Nias Barat}}


{{Authority control}}
{{desa-stub}}

[[Kategori:Nias]]

Revisi terkini sejak 10 Agustus 2023 09.54

Tetehosi
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenNias Barat
KecamatanSirombu
Kode pos
22863
Kode Kemendagri12.25.02.2016 Edit nilai pada Wikidata
Luas± 1,8 km²
Jumlah penduduk± 200 jiwa
Kepadatan± 111 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 0°56′24.000″N 97°30′46.800″E / 0.94000000°N 97.51300000°E / 0.94000000; 97.51300000


Tetehosi merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sirombu, kabupaten Nias Barat, provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Sejarah

Pada awalnya Desa Tetehõsi berlokasi di Waewua, dan perkembangan selanjutnya terjadi perpindahan penduduk di lokasi pesisir tempat semua penduduk berada saat ini. Penduduk asli Desa Tetehõsi merupakan Suku Nias keturunan Sobawiluo Hia, sedangkan yang lainnya adalah pendatang.

Nama Desa Tetehosi berasal dari dua kata yaitu Tete dan Hosi. Kata Tete artinya “Permukaan Tanah” dan Hosi artinya “Tempat Berbatu Karang” sehingga Tetehosi berarti “Permukaan Tanah Berbatu Karang”.

Mata Pencaharian dan Agama

Mata pencaharian masyarakat Desa Tetehösi adalah bertani pohon kelapa, sawah, beternak babi, dan ada juga yang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Warga Desa Tetehösi seluruhnya beragama Kristen (70% Protestan, 30% Katholik), dengan warga sekitar ± 27 rumah.

Sarana dan Prasarana

Ada 1 jembatan di Desa Tetehösi yaitu Jembatan Wazi yang bermuara di lautan Samudera Hindia. Uniknya dapat memandangi laut di jembatan. Akibat gempa tahun 2005 jembatan Wazi jadi ambruk dan tahun 2008 barulah jembatan permanen dibangun kembali.

Sebelum masuknya listrik negara, sudah ada Listrik desa di Tetehosi menggunakan mesin Yanmar, dan akhirnya tidak dipakai lagi setelah masuknya PLN (Perusahaan Listrik Negara) di Tetehosi pada tahun 1995.

Jalan yang bisa dilalui mobil pada awalnya dibuka pertama kali sekitar tahun 1980. Tetapi hanya bertahan hingga sekitar tahun 1990 sehingga mobil terpaksa mengambil jalur lain akibat kondisi jalan yang rusak parah, dan tinggallah truk-truk pengangkut kopra dan karet saja yang melaluinya. Namun sekarang ini kondisi jalan di Desa Tetehosi sudah mengalami perkerasan dengan kerikil yang dibangun oleh BRR perwakilan Nias. Dan sejak tahun 2016 ruas jalan provinsi di Tetehosi barulah ditingkatkan lagi dengan aspal Lapen. Selain jalan provinsi, jalan yang sudah ada di desa: 1. Jalan Pertanian 2. Jalan Perkebunan 3. Jalan Nelayan

Gedung Fasilitas Umum yaitu: 1. Kantor Kepala Desa 2. Balai Pertemuan 3. Poskesdes 4. Poskamling

Tempat Wisata

Pada tanggal 07 April 2021, telah dilaksanakan Launching Desa Wisata Tetehosi "Kamadu Beach" dengan pantai yang berbatu di arah barat dan berpasir di arah timur sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Nias Barat. Kamadu merupakan singkatan dari Kara Maduwu yang punya Cerita Legenda tersendiri bahwa dibawahnya terdapat kandungan emas berbentuk palu dan lesung yang bernilai tinggi katanya.

Pemerintahan Desa

Sebelum Indonesia merdeka pada saat terbentuknya Desa Tetehosi pertama kalinya dipimpin oleh kepala desa (dulu disebut Kepala Kampung) yang bernama TAOBINI HIA (AMA GADI) alias BALUGU SIWAHUMÕNGÕ, dimana pada saat itu pemerintahan Belanda yang menguasai Indonesia sehingga masyarakat sering mengalami kelaparan dan serba kekurangan.

Selanjutnya pemerintahan Desa Tetehosi dijabat oleh para kepala desa sesuai nama-nama berikut ini :

1. 1937 - 1943 TAOBINI HIA (AMA GADI) selama 6 Tahun

2. 1943 - 1967 TEALI HIA (AMA DÕRÕ) selama 24 Tahun

3. 1967 - 1999 FASOLA HIA (AMA SASU) selama 32 Tahun

4. 1999 - 2000 BAGÕTÕ HIA (AMA YUBI) sebagai Pjs selama 6 Bulan

5. 2000 - 2008 AMONIÕ HIA (AMA EVAN) selama 7 Tahun

6. 2008 - 2011 OLOHETA HIA (AMA CALVIN) selama 3 Tahun

7. 2011 - 2012 FATIELI HIA (AMA POVI) sebagai Plh selama 10 Bulan

8. 2012 - 2014 THEORI HIA (AMA GRACE) sebagai Pjs selama 1,5 Tahun

9. 2014 - 2017 LAZUARDIN HIA (AMA HAPPY) selama 3 Tahun

10. Apr 2017 - Des 2017 MURNIATI DAELI (INA GRACE HIA) sebagai Pjs selama 8 bulan

11. 2018 - 2023 AMONIÕ HIA (AMA EVAN) sebagai Kades sampai sekarang

Secara administratif wilayah Desa Tetehosi terbagi atas 2 (dua) dusun yaitu :

1. Dusun I, terletak di bagian sebelah timur.

2. Dusun II, terletak di bagian sebelah barat.

Secara geografis Desa Tetehosi berada pada titik koordinat 00°55′50″ LU dan 97°30′50″ BT yang berbatasan dengan :

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Sitolubanua Kecamatan Lahomi

- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Lautan Samudera Hindia

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Togimbogi Kecamatan Sirombu

- Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Ombolata Kecamatan Sirombu