Asam lisergat dietilamida: Perbedaan antara revisi
k +cat |
+ 4 Kategori; ± 2 Kategori menggunakan HotCat |
||
(36 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Narkoba}} |
|||
{{Drugbox | verifiedrevid = 263752391 |
{{Drugbox | verifiedrevid = 263752391 |
||
| |
| |
||
Baris 13: | Baris 14: | ||
| synonyms = LSD, LSD-25,{{br}} lisergida, {{br}}<small>D</small>-asam lisergat dietilamida, {{br}} ''N'',''N''- dietil- <small>D</small>- lisergamida |
| synonyms = LSD, LSD-25,{{br}} lisergida, {{br}}<small>D</small>-asam lisergat dietilamida, {{br}} ''N'',''N''- dietil- <small>D</small>- lisergamida |
||
| smiles = CN1[C@](C2=C[C@@H](C(N(CC)CC)=O)C1)([H])CC3=CNC4=C3C2=CC=C4 |
| smiles = CN1[C@](C2=C[C@@H](C(N(CC)CC)=O)C1)([H])CC3=CNC4=C3C2=CC=C4 |
||
| elimination_half-life = 3-5 jam<ref name="Aghajanian"> |
| elimination_half-life = 3-5 jam<ref name="Aghajanian">{{cite journal |
||
{{cite journal |
|||
|last1=Aghajanian |
|last1=Aghajanian |
||
|first1=George K. |
|first1=George K. |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
|format=PDF |
|format=PDF |
||
|accessdate=2009-09-17 |
|accessdate=2009-09-17 |
||
|pmid=14209776 |
|pmid=14209776 |
||
|archive-date=2009-03-27 |
|||
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090327144227/http://www.maps.org/w3pb/new/1964/1964_aghajanian_2224_1.pdf |
|||
|dead-url=yes |
|||
}}</ref><ref name="Papac"> |
|||
{{cite journal |
{{cite journal |
||
|last1=Papac |
|last1=Papac |
||
Baris 56: | Baris 60: | ||
| routes_of_administration = [[Mulut|Oral]], [[Intravena]] |
| routes_of_administration = [[Mulut|Oral]], [[Intravena]] |
||
}} |
}} |
||
'''Asam lisergat dietilamida''' ('''LSD''', sering juga dikenal sebagai '''Lysergsäure dietylamid''') merupakan jenis bahan kimia baru yang bersifat halusinogen yang diperoleh dari jamur yang tumbuh pada tanaman gandum hitam (rye).<ref>{{Cite book|title=Mengenal Jenis dan Bahaya Narkoba|last=Rahayu|first=Weni|publisher=Mediantara|year=2009|isbn=978 602 8489 54 6|location=Jakarta|pages=31|url-status=live}}</ref> Bahan kimia atau obat ini, berbentuk seperti kertas seukuran dengan prangko dan memiliki varian warna serta gambar. Biasanya LSD lekat dengan istilah psikedelik. |
|||
'''Asam lisergat dietilamida''' ('''LSD''') merupakan suatu [[narkotika]] [[halusinogen]]. Obat ini bersifat [[psikedelik]] dari keluarga [[ergolina]]. |
|||
Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini [[Novartis]]), dengan nama dagang ''Delysid'', sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun [[1947]], |
Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini [[Novartis]]), dengan nama dagang ''Delysid'', sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun [[1947]], Saat itu obat ini juga menjadi harapan besar dalam dunia pengobatan khususnya psikologis. Di Indonesia banyak sekali sebutan bagi obat ini, di antaranya ''acid, elsit, perangko, kertas dewa, ''dll. |
||
LSD bersifat |
LSD relatif bersifat tidak adiktif (tidak memicu ketergantungan), dan toksisitas rendah.<ref name="pmid17105338">{{cite journal | author = Lüscher C, Ungless MA | title = The Mechanistic Classification of Addictive Drugs | journal = PLoS Med. | volume = 3 | issue = 11 | pages = e437 | date = November 2006 | pmid = 17105338 | pmc = 1635740 | doi = 10.1371/journal.pmed.0030437 | url = http://www.plosmedicine.org/article/info:doi/10.1371/journal.pmed.0030437 }}</ref> LSD banyak dikenal atas [[efek]] [[psikologi]]snya yang bisa menjadi dijadikan obat untuk bersenang-senang (rekreasional) maupun mencari ketenangan atau meditasi, serta berperan penting dalam kontrabudaya tahun [[1960]]. |
||
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 [[mikrogram]]. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir. |
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 [[mikrogram]] atau mcg. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir. Yang sekarang sedang marak beredar di pasaran Indonesia adalah masih sebatas 100-320mcg. Setelah di konsumsi, LSD akan bereaksi sekitar 30-60 menit dan pengaruh akan hilang setelah 8-12 jam lamanya. |
||
Efek yang timbul dari pemakaian LSD ini ialah halusinasi, yang efeknya dikatakan 100 kali lebih kuat dibandingkan dengan efek yang ditimbulkan senyawa psilocybin yang diperoleh dari jamur psilocybin atau magic mushroom. Halusinasi ini bisa berbentuk halusinasi terhadap persepsi waktu, ruang atau penglihatan. Hal ini dipicu karena LSD yang dikonsumsi akan mempengaruhi hormon ''dopamine'' yang berfungsi sebagai hormon pemicu kebahagiaan, rasa senang, puas dan nikmat. Namun, zat ini juga menyebabkan kecanduan secara psikologis. |
|||
Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala berikut telah dilaporkan: [[konstraksi rahim]], [[hipotermia]], [[demam]], kenaikan kadar [[gula darah]], tegaknya bulu roma, peningkatan [[curah jantung]], cengkeraman rahang, [[perspirasi]], [[midriasis]] ([[dilatasi pupil]]), produksi [[air liur]] dan [[lendir]], suhad (rasa tak dapat tidur), [[hiperefleksia]], dan [[tremor]]. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengonsumsi beberapa jenis antidepresan tertentu seperti [[garam litium]] dan [[antidepresan trisiklik|trisiklik]]. |
|||
Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik dan bergantung pada berat badan, keadaan fisik dan psikologis, lingkungan tempat pemakaian obat dan tujuan dari manusia yang mengonsumsinya. Semakin besar atau berat ukuran tubuh manusia, semakin banyak pula dosis mcg yang dibutuhkan untuk menghadirkan efek halusinogen atau yang biasa disebut efek visual. Karena obat ini mempunyai efek halusinogen, maka dianjurkan untuk memastikan untuk apa pemakaian obat ini agar pemakainya dapat mengatur bagaimana dan di mana obat ini akan dipakai. Sedikit kasus menyebutkan obat ini menimbulkan efek yang tidak baik atau yang biasa dibilang ''bad trip'', di mana pemakainya menjadi tidak kontrol dan menimbulkan masalah di mana-mana. |
|||
== Rujukan == |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{commons|LSD}} |
{{commons|LSD}} |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori: |
[[Kategori:Agonis dopamin]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Lisergamida]] |
||
[[Kategori:Enteogen]] |
|||
[[Kategori:Bahan kimia sensitif cahaya]] |
|||
{{Link FA|simple}} |
|||
[[Kategori:Agonis reseptor serotonin]] |
|||
{{Link GA|fr}} |
|||
[[Kategori:Obat yang dikembangkan oleh Novartis]] |
|||
[[af:LSD]] |
|||
[[als:LSD]] |
|||
[[ar:ثنائي إيثيل أميد حمض الليسرجيك]] |
|||
[[bg:ЛСД]] |
|||
[[bs:LSD]] |
|||
[[ca:LSD]] |
|||
[[cs:Diethylamid kyseliny lysergové]] |
|||
[[da:LSD]] |
|||
[[de:LSD]] |
|||
[[el:Διαιθυλαμίδιο του λυσεργικού οξέος]] |
|||
[[en:Lysergic acid diethylamide]] |
|||
[[eo:LSD]] |
|||
[[es:LSD]] |
|||
[[et:LSD]] |
|||
[[eu:LSD]] |
|||
[[fa:الاسدی]] |
|||
[[fi:LSD]] |
|||
[[fo:LSD]] |
|||
[[fr:LSD]] |
|||
[[gl:LSD]] |
|||
[[he:LSD]] |
|||
[[hr:Lisergična dietilamidna kiselina]] |
|||
[[hu:LSD]] |
|||
[[it:LSD]] |
|||
[[ja:LSD (薬物)]] |
|||
[[ka:ლსდ]] |
|||
[[ko:리세르그산 디에틸아미드]] |
|||
[[lt:LSD]] |
|||
[[lv:Lizergīnskābes dietilamīds]] |
|||
[[ms:Dietilamida asid lisergik]] |
|||
[[nl:Lysergeenzuurdi-ethylamide]] |
|||
[[nn:LSD]] |
|||
[[no:Lysergsyredietylamid]] |
|||
[[pl:Dietyloamid kwasu lizergowego]] |
|||
[[pt:Dietilamida do ácido lisérgico]] |
|||
[[ro:Acid lisergic dietilamid]] |
|||
[[ru:ЛСД]] |
|||
[[scn:LSD]] |
|||
[[sh:LSD]] |
|||
[[simple:Lysergic acid diethylamide]] |
|||
[[sk:Dietylamid kyseliny lysergovej]] |
|||
[[sl:LSD]] |
|||
[[sr:ЛСД]] |
|||
[[sv:LSD]] |
|||
[[th:แอลเอสดี]] |
|||
[[tr:LSD]] |
|||
[[uk:ЛСД]] |
|||
[[zh:LSD]] |
Revisi terkini sejak 11 Juni 2024 17.23
Artikel ini membahas mengenai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Informasi mengenai zat dan obat-obatan terlarang hanya dimuat demi kepentingan ilmu pengetahuan. Kepemilikan dan pengedaran narkoba adalah tindakan melanggar hukum di berbagai negara. Baca: penyangkalan umum lihat pula: nasihat untuk orang tua. |
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(6aR,9R)- N,N- dietil- 7-metil- 4,6,6a,7,8,9- heksahidroindolo- [4,3-fg] kuinolina- 9-karboksamida | |
Data klinis | |
Kat. kehamilan | X(AU) X(US) |
Status hukum | Dilarang (S9) (AU) Schedule III (CA) ? (UK) Schedule I (US) |
Rute | Oral, Intravena |
Data farmakokinetik | |
Metabolisme | Hepar |
Waktu paruh | 3-5 jam[1][2] |
Ekskresi | Ginjal |
Pengenal | |
Nomor CAS | 50-37-3 |
Kode ATC | ? |
PubChem | CID 5761 |
ChemSpider | 5558 |
Sinonim | LSD, LSD-25, lisergida, D-asam lisergat dietilamida, N,N- dietil- D- lisergamida |
Data kimia | |
Rumus | C20H25N3O |
Massa mol. | 323,43 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
Data fisik | |
Titik lebur | 80 °C (176 °F) |
Asam lisergat dietilamida (LSD, sering juga dikenal sebagai Lysergsäure dietylamid) merupakan jenis bahan kimia baru yang bersifat halusinogen yang diperoleh dari jamur yang tumbuh pada tanaman gandum hitam (rye).[3] Bahan kimia atau obat ini, berbentuk seperti kertas seukuran dengan prangko dan memiliki varian warna serta gambar. Biasanya LSD lekat dengan istilah psikedelik.
Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947, Saat itu obat ini juga menjadi harapan besar dalam dunia pengobatan khususnya psikologis. Di Indonesia banyak sekali sebutan bagi obat ini, di antaranya acid, elsit, perangko, kertas dewa, dll.
LSD relatif bersifat tidak adiktif (tidak memicu ketergantungan), dan toksisitas rendah.[4] LSD banyak dikenal atas efek psikologisnya yang bisa menjadi dijadikan obat untuk bersenang-senang (rekreasional) maupun mencari ketenangan atau meditasi, serta berperan penting dalam kontrabudaya tahun 1960.
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 mikrogram atau mcg. Jumlah tersebut hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir. Yang sekarang sedang marak beredar di pasaran Indonesia adalah masih sebatas 100-320mcg. Setelah di konsumsi, LSD akan bereaksi sekitar 30-60 menit dan pengaruh akan hilang setelah 8-12 jam lamanya.
Efek yang timbul dari pemakaian LSD ini ialah halusinasi, yang efeknya dikatakan 100 kali lebih kuat dibandingkan dengan efek yang ditimbulkan senyawa psilocybin yang diperoleh dari jamur psilocybin atau magic mushroom. Halusinasi ini bisa berbentuk halusinasi terhadap persepsi waktu, ruang atau penglihatan. Hal ini dipicu karena LSD yang dikonsumsi akan mempengaruhi hormon dopamine yang berfungsi sebagai hormon pemicu kebahagiaan, rasa senang, puas dan nikmat. Namun, zat ini juga menyebabkan kecanduan secara psikologis.
Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik dan bergantung pada berat badan, keadaan fisik dan psikologis, lingkungan tempat pemakaian obat dan tujuan dari manusia yang mengonsumsinya. Semakin besar atau berat ukuran tubuh manusia, semakin banyak pula dosis mcg yang dibutuhkan untuk menghadirkan efek halusinogen atau yang biasa disebut efek visual. Karena obat ini mempunyai efek halusinogen, maka dianjurkan untuk memastikan untuk apa pemakaian obat ini agar pemakainya dapat mengatur bagaimana dan di mana obat ini akan dipakai. Sedikit kasus menyebutkan obat ini menimbulkan efek yang tidak baik atau yang biasa dibilang bad trip, di mana pemakainya menjadi tidak kontrol dan menimbulkan masalah di mana-mana.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Aghajanian, George K.; Bing, Oscar H. L. (1964). "Persistence of lysergic acid diethylamide in the plasma of human subjects" (PDF). Clinical Pharmacology and Therapeutics. 5: 611–614. PMID 14209776. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-03-27. Diakses tanggal 2009-09-17.
- ^ Papac, DI; Foltz, RL (1990). "Measurement of lysergic acid diethylamide (LSD) in human plasma by gas chromatography/negative ion chemical ionization mass spectrometry" (PDF). Journal of Analytical Toxicology. 14 (3): 189–190. PMID 2374410. Diakses tanggal 2009-09-17.
- ^ Rahayu, Weni (2009). Mengenal Jenis dan Bahaya Narkoba. Jakarta: Mediantara. hlm. 31. ISBN 978 602 8489 54 6.
- ^ Lüscher C, Ungless MA (November 2006). "The Mechanistic Classification of Addictive Drugs". PLoS Med. 3 (11): e437. doi:10.1371/journal.pmed.0030437. PMC 1635740 . PMID 17105338.