Lompat ke isi

Penyakit paru interstisial: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Joshmacho (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Eryantii (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(24 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{rapikan}}
{{noref}}
'''Penyakit Interstisial Paru''' dapat juga disebut sebagai [[penyakit]] parenkim [[paru]] difus, adalah sekelompok penyakit paru yang diklasifikasikan berdasarkan gejala ''klinik, radiografik, fisiologis, dan patologis'' yang serupa.
'''Penyakit Interstisial Paru''' dapat juga disebut sebagai [[penyakit]] parenkim [[paru]] difus adalah sekelompok penyakit paru yang diklasifikasikan berdasarkan gejala ''klinik, radiografik, fisiologis, dan patologis'' yang serupa.


== Penyebab ==
Klasifikasi
Penyakit paru interstisial ini awalnya disebabkan karena kerusakan pada jaringan paru-paru di antara [[Alveolus|alveoli]]. Pada kondisi normal, kerusakan tersebut akan diperbaiki oleh sel imun yang akan melakukan [[Regenerasi (biologi)|regenerasi]] sel. Namun, pada kondisi penyakit paru interstisial, proses regenerasi sel tersebut berlangsung secara abnormal sehingga timbulah penyakit paru interstisial tersebut.
Zat yang dihirup
Anorganik
Silikosis
Asbestosis
Berilliosis
Organik
Hypersensitivity pneumonitis
Oleh karena obat-obatan
Antibiotika
Kemotherapi
Antiarrhithmitika
Statin
Penyakit jaringan ikat
Systemic sclerosis
Polymyositis
Dermatomyositis
Lupus erythematosus
Rheumatoid arthritis
Infeksi
Pneumonia yang " atypical"
Pneumocystis pneumonia (PCP)
TBC
Chlamydia trachomatis
Respiratory Syncytial Virus
Idiopatis
Sarcoidosis
Idiopathic pulmonary fibrosis
Hamman-Rich syndrome
Antisynthetase Syndrome
Malign
Lymphangitis carcinomatosis


Adapun kerusakan pada jaringan paru-paru itu sendiri dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor lain, seperti:


# Material berbahaya, misalnya serat asbestos, debu batu bara, dedak, spora jamur dan kapang dan debu silika.
=== Referensi ===
# Efek samping obat-obatan, diantaranya adalah obat kemoterapi, obat penyakit jantung dan antibiotik.
# Efek samping radioterapi

== Pengobatan ==
Dalam melakukan pengobatan penyakit paru, biasanya [http://dokterparusurabaya.com dokter spesialis paru-paru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190118135352/http://dokterparusurabaya.com/ |date=2019-01-18 }} akan terlebih dahulu memeriksa kondisi pasien untuk menentukan jenis penyakit paru interstisial yang diderita.

Untuk cara pemeriksaannya sendiri dilakukan melalui:

* Bronkoskopi, yaitu prosedur pengambilan jaringan paru melalui mulut atau hidung ke dalam saluran udara. Alat kecil endoskopi dapat mengambil sampel jaringan paru-paru.
* Video thorakoskopic, yaitu metode pengambilan jaringan paru dengan menggunakan alat yang dimasukkan melalui sayatan kecil. Ahli bedah dapat mengambil beberapa daerah jaringan paru-paru.
* Biopsi paru terbuka (torakotomi), dalam beberapa kasus, operasi tradisional dengan sayatan besar di dada diperlukan untuk mendapatkan biopsi paru-paru.

Setelah diketahui jenis dari penyakit paru yang diderita pasien, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengobatan pada pasien. Pengobatan untuk penyakit paru-paru interstitial itu sendiri bervariasi sesuai dengan jenis penyakit paru-paru interstitial dan penyebabnya, diantaranya adalah:

* Antibiotik, ini adalah pengobatan yang efektif untuk sebagian besar [[pneumonia]] interstitial.
* Kortikosteroid, merupakan cara pengobatan paru dengan mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, sehingga jumlah peradangan paru-paru seluruh tubuh akan berkurang.
* Oksigen, pemberian oksigen tambahan bertujuan untuk mengurangi gejala sekaligus juga bisa melindungi jantung dari kerusakan yang dapat disebabkan karena kadar oksigen yang rendah.
* Transplantasi paru-paru, merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit paru interstisial pada tahap yang parah. Kebanyakan orang yang menjalani transplantasi paru-paru untuk penyakit paru-paru interstitial memiliki perubahan besar dalam kualitas hidup dan kemampuan untuk berolahraga.

== Referensi ==
[http://dokterparusurabaya.com Dokter Spesialis Paru Surabaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190118135352/http://dokterparusurabaya.com/ |date=2019-01-18 }}


[http://www.klikpdpi.com/ Perhimpunan Dokter Paru Indonesia]
[http://www.klikpdpi.com/ Perhimpunan Dokter Paru Indonesia]
Baris 43: Baris 36:


[[Kategori:Pulmonologi]]
[[Kategori:Pulmonologi]]

[[ca:Malaltia intersticial difusa del pulmó]]
[[de:Interstitielle Lungenerkrankung]]
[[en:Interstitial lung disease]]
[[es:Enfermedad pulmonar intersticial]]
[[fi:Keuhkoparenkyymisairaudet]]
[[fr:Fibrose pulmonaire]]
[[ja:間質性肺炎]]
[[ko:간질성 폐질환]]
[[ru:Интерстициальные заболевания лёгких]]
[[zh:間質性肺病]]

Revisi terkini sejak 8 September 2023 12.42

Penyakit Interstisial Paru dapat juga disebut sebagai penyakit parenkim paru difus adalah sekelompok penyakit paru yang diklasifikasikan berdasarkan gejala klinik, radiografik, fisiologis, dan patologis yang serupa.

Penyakit paru interstisial ini awalnya disebabkan karena kerusakan pada jaringan paru-paru di antara alveoli. Pada kondisi normal, kerusakan tersebut akan diperbaiki oleh sel imun yang akan melakukan regenerasi sel. Namun, pada kondisi penyakit paru interstisial, proses regenerasi sel tersebut berlangsung secara abnormal sehingga timbulah penyakit paru interstisial tersebut.

Adapun kerusakan pada jaringan paru-paru itu sendiri dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor lain, seperti:

  1. Material berbahaya, misalnya serat asbestos, debu batu bara, dedak, spora jamur dan kapang dan debu silika.
  2. Efek samping obat-obatan, diantaranya adalah obat kemoterapi, obat penyakit jantung dan antibiotik.
  3. Efek samping radioterapi

Pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Dalam melakukan pengobatan penyakit paru, biasanya dokter spesialis paru-paru Diarsipkan 2019-01-18 di Wayback Machine. akan terlebih dahulu memeriksa kondisi pasien untuk menentukan jenis penyakit paru interstisial yang diderita.

Untuk cara pemeriksaannya sendiri dilakukan melalui:

  • Bronkoskopi, yaitu prosedur pengambilan jaringan paru melalui mulut atau hidung ke dalam saluran udara. Alat kecil endoskopi dapat mengambil sampel jaringan paru-paru.
  • Video thorakoskopic, yaitu metode pengambilan jaringan paru dengan menggunakan alat yang dimasukkan melalui sayatan kecil. Ahli bedah dapat mengambil beberapa daerah jaringan paru-paru.
  • Biopsi paru terbuka (torakotomi), dalam beberapa kasus, operasi tradisional dengan sayatan besar di dada diperlukan untuk mendapatkan biopsi paru-paru.

Setelah diketahui jenis dari penyakit paru yang diderita pasien, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengobatan pada pasien. Pengobatan untuk penyakit paru-paru interstitial itu sendiri bervariasi sesuai dengan jenis penyakit paru-paru interstitial dan penyebabnya, diantaranya adalah:

  • Antibiotik, ini adalah pengobatan yang efektif untuk sebagian besar pneumonia interstitial.
  • Kortikosteroid, merupakan cara pengobatan paru dengan mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, sehingga jumlah peradangan paru-paru seluruh tubuh akan berkurang.
  • Oksigen, pemberian oksigen tambahan bertujuan untuk mengurangi gejala sekaligus juga bisa melindungi jantung dari kerusakan yang dapat disebabkan karena kadar oksigen yang rendah.
  • Transplantasi paru-paru, merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit paru interstisial pada tahap yang parah. Kebanyakan orang yang menjalani transplantasi paru-paru untuk penyakit paru-paru interstitial memiliki perubahan besar dalam kualitas hidup dan kemampuan untuk berolahraga.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Dokter Spesialis Paru Surabaya Diarsipkan 2019-01-18 di Wayback Machine.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia