DNA mitokondria: Perbedaan antara revisi
Luckas-bot (bicara | kontrib) k r2.7.1) (bot Menambah: zh-min-nan:Soàⁿ-lia̍p-thé DNA |
k →Sifat-sifat DNA Mitokondria: clean up |
||
(17 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Mitochondrial DNA en.svg|jmpl|300px|ka|DNA mitokondria manusia.]] |
|||
{{rapikan}} |
|||
[[Berkas:Electron microscopy reveals mitochondrial DNA in discrete foci.jpg|jmpl|Mikroskopi Elektron menunjukkan DNA mitokondria dalam foci diskrit. Bar: 200 nm. (A) Bagian sitoplasma setelah diberi label immunogold dengan anti-DNA; partikel emas menandai mtDNA ditemukan dekan membran mitokondria. (B) Seluruh pandangan ''mount'' sitoplasma setelah ekstraksi dengan CSK buffer dan diberi label immunogold dengan anti-DNA; mtDNA (ditandai dengan partikel emas) bertahan terhadap ekstraksi. Dari Iborra et al., 2004.<ref name="pmid15157274">{{cite journal |author=Iborra FJ, Kimura H, Cook PR |title=The functional organization of mitochondrial genomes in human cells |journal=[[BMC Biol.]] |volume=2 |issue= |page=9 |year=2004 |pmid=15157274 |pmc=425603 |doi=10.1186/1741-7007-2-9 |url=http://www.biomedcentral.com/1741-7007/2/9|last2=Kimura |last3=Cook }}</ref>]] |
|||
{{paragraf pembuka}} |
|||
⚫ | |||
Berbeda dengan organel sel lainnya, mitokondria memiliki materi genetik sendiri yang karakteristiknya berbeda dengan materi genetik di inti sel. Mitokondria, sesuai dengan namanya, merupakan rantai [[DNA]] yang terletak di bagian [[sel]] yang bernama [[mitokondria]]. DNA mitokondria memiliki ciri-ciri yang berbeda dari [[DNA nukleus]] ditinjau dari ukuran, jumlah gen, dan bentuk. Di antaranya adalah memiliki laju mutasi yang lebih tinggi, yaitu sekitar 10-17 kali DNA inti |
'''DNA mitokondria''' ('''Mitochondrial DNA'''; '''mtDNA''' atau '''mDNA''')<ref>{{cite web|last=Sykes|first=B|title=Mitochondrial DNA and human history|url=http://genome.wellcome.ac.uk/doc_WTD020876.html|work=The Human Genome|publisher=[[Wellcome Trust]]|accessdate=5 February 2012|authorlink=Bryan Sykes|date=10 September 2003|archive-date=2015-09-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20150907140051/http://genome.wellcome.ac.uk/doc_WTD020876.html|dead-url=yes}}</ref>) adalah materi genetik DNA yang berada di dalam [[mitokondria]]. Mitokondria adalah organel dalam sel eukariotik yang mengubah energi kimia dari makanan dalam bentuk yang dapat digunakan oleh sel, [[adenosin trifosfat]] ([[ATP]]). DNA mitokondria hanya sebagian kecil DNA dalam suatu sel eukariotik; sebagian besar DNA didapati pada [[nukleus]] sel, dan pada tumbuhan, juga dalam [[kloroplas]]. Berbeda dengan organel sel lainnya, mitokondria memiliki materi genetik sendiri yang karakteristiknya berbeda dengan materi genetik di inti sel. Mitokondria, sesuai dengan namanya, merupakan rantai [[DNA]] yang terletak di bagian [[sel]] yang bernama [[mitokondria]]. DNA mitokondria memiliki ciri-ciri yang berbeda dari [[DNA nukleus]] ditinjau dari ukuran, jumlah gen, dan bentuk. Di antaranya adalah memiliki laju mutasi yang lebih tinggi, yaitu sekitar 10-17 kali DNA inti.<ref name=Wallace/> Selain itu DNA mitokondria terdapat dalam jumlah banyak (lebih dari 1000 kopi) dalam tiap sel, sedangkan DNA inti hanya berjumlah dua kopi. DNA inti merupakan hasil rekombinasi DNA kedua orang tua sementara DNA mitokondria hanya diwariskan dari ibu (maternally inherited).<ref name=browninggiles>Browning, et al., 1979, Giles et al., 1980.</ref> |
||
Besar [[genom]] pada DNA mitokondria relatif kecil apabila dibandingkan dengan genom DNA pada nukleus. Ukuran genom DNA mitokondria pada tiap tiap organisme sangatlah bervariasi. Pada manusia ukuran DNA mitokondria adalah 16,6 kb, sedangkan pada ''Drosophila melanogaster'' kurang lebih 18,4 kb. Pada [[khamir]], ukuran genom relatif lebih besar yaitu 84 kb. |
Besar [[genom]] pada DNA mitokondria relatif kecil apabila dibandingkan dengan genom DNA pada nukleus. Ukuran genom DNA mitokondria pada tiap tiap organisme sangatlah bervariasi. Pada manusia ukuran DNA mitokondria adalah 16,6 kb, sedangkan pada ''Drosophila melanogaster'' kurang lebih 18,4 kb. Pada [[khamir]], ukuran genom relatif lebih besar yaitu 84 kb. |
||
Tidak seperti DNA nukleus yang berbentuk linear, mtDNa berbentuk lingkaran. Sebagian besar mtDNA membawa gene yang berfungsi dalam proses respirasi sel. Eksperimen yang dilakukan dengan menghilangkan mtDNA pada |
Tidak seperti DNA nukleus yang berbentuk linear, mtDNa berbentuk lingkaran. Sebagian besar mtDNA membawa gene yang berfungsi dalam proses respirasi sel. Eksperimen yang dilakukan dengan menghilangkan mtDNA pada ''[[Saccharomyces cerevisiae]]'' menunjukan penurunan tingkat pertumbuhan yang signifikan yang ditandai dengan mengecilnya ukuran sel. |
||
== Struktur DNA Mitokondria == |
== Struktur DNA Mitokondria == |
||
DNA mitokondria (mtDNA) berukuran 16.569 pasang basa dan terdapat dalam matriks mitokondria, berbentuk sirkuler serta memiliki untai ganda yang terdiri dari untai heavy (H) dan light (L). Dinamakan seperti ini karena untai H memiliki berat molekul yang lebih besar dari untai L, disebabkan oleh banyaknya kandungan basa purin |
DNA mitokondria (mtDNA) berukuran 16.569 pasang basa dan terdapat dalam matriks mitokondria, berbentuk sirkuler serta memiliki untai ganda yang terdiri dari untai heavy (H) dan light (L). Dinamakan seperti ini karena untai H memiliki berat molekul yang lebih besar dari untai L, disebabkan oleh banyaknya kandungan basa purin.<ref name=anderson>Anderson et al., 1981</ref> |
||
MtDNA terdiri dari daerah pengode (coding region)dan daerah yang tidak mengode (non-coding region). MtDNA mengandung 37 gen pengode untuk 2 rRNA, 22 tRNA, dan 13 polipeptida yang merupakan subunit kompleks enzim yang terlibat dalam fosforilasi oksidatif, yaitu: subunit 1, 2, 3, 4, 4L, 5, dan 6 dari kompleks I, subunit b (sitokrom b) dari kompleks III, subunit I, II, dan III dari kompleks IV (sitokrom oksidase) serta subunit 6 dan 8 dari kompleks V. Kebanyakan gen ini ditranskripsi dari untai H, yaitu 2 rRNA,14 dari 22 tRNA dan 12 polipeptida. MtDNA tidak memiliki intron dan semua gen pengode terletak berdampingan |
MtDNA terdiri dari daerah pengode (coding region)dan daerah yang tidak mengode (non-coding region). MtDNA mengandung 37 gen pengode untuk 2 rRNA, 22 tRNA, dan 13 polipeptida yang merupakan subunit kompleks enzim yang terlibat dalam fosforilasi oksidatif, yaitu: subunit 1, 2, 3, 4, 4L, 5, dan 6 dari kompleks I, subunit b (sitokrom b) dari kompleks III, subunit I, II, dan III dari kompleks IV (sitokrom oksidase) serta subunit 6 dan 8 dari kompleks V. Kebanyakan gen ini ditranskripsi dari untai H, yaitu 2 rRNA,14 dari 22 tRNA dan 12 polipeptida. MtDNA tidak memiliki intron dan semua gen pengode terletak berdampingan.<ref name=anderson/><ref name=wallacezeviani>Wallace et al., 1992, Zeviani et al., 1998</ref> Sedangkan protein lainnya yang juga berfungsi dalam fosforilasi oksidatif seperti enzim-enzim metabolisme, DNA dan RNA polimerase, protein ribosom dan mtDNA regulatory factors semuanya dikode oleh gen inti, disintesis dalam sitosol dan kemudian diimpor ke organel.<ref name=Wallace>Wallace et al., 1997</ref> |
||
Daerah yang tidak mengode dari mtDNA berukuran 1122 pb, dimulai dari nukleotida 16024 hingga 576 dan terletak di antara gen tRNApro dan tRNAphe. Daerah ini mengandung daerah yang memiliki variasi tinggi yang disebut displacement loop (D-loop). D-loop merupakan daerah beruntai tiga (tripple stranded) untai ketiga lebih dikenal sebagai 7S DNA. D-loop memiliki dua daerah dengan laju polymorphism yang tinggi sehingga urutannya sangat bervariasi antar individu, yaitu Hypervariable I (HVSI) dan Hypervariable II (HVSII). Daerah non-coding juga mengandung daerah pengontrol karena mempunyai origin of replication untuk untai H (OH) dan promoter transkripsi untuk untai H dan L (PL dan PH) |
Daerah yang tidak mengode dari mtDNA berukuran 1122 pb, dimulai dari nukleotida 16024 hingga 576 dan terletak di antara gen tRNApro dan tRNAphe. Daerah ini mengandung daerah yang memiliki variasi tinggi yang disebut displacement loop (D-loop). D-loop merupakan daerah beruntai tiga (tripple stranded) untai ketiga lebih dikenal sebagai 7S DNA. D-loop memiliki dua daerah dengan laju polymorphism yang tinggi sehingga urutannya sangat bervariasi antar individu, yaitu Hypervariable I (HVSI) dan Hypervariable II (HVSII). Daerah non-coding juga mengandung daerah pengontrol karena mempunyai origin of replication untuk untai H (OH) dan promoter transkripsi untuk untai H dan L (PL dan PH).<ref name=anderson/> Selain itu, daerah non-coding juga mengandung tiga daerah lestari yang disebut dengan conserved sequence block (CSB) I, II, III. Daerah yang lestari ini diduga memiliki peranan penting dalam replikasi mtDNA. |
||
== Daerah Hipervariabel DNA Mitokondria == |
== Daerah Hipervariabel DNA Mitokondria == |
||
Daerah kontrol memiliki tingkat mutasi dan polymorphism yang paling tinggi di dalam genom DNA mitokondria. Pada daerah D-loop terdapat hipervariabel 1 (HV1) dan hipervariabel 2 (HV2). Hypervariable I (HVSI) pada urutan nukleotida 16024-16383 dan Hypervariable II (HVSII) yang terletak pada nukleotida 57-372. Dua daerah ini memiliki laju mutasi yang lebih tinggi dari daerah pengode |
Daerah kontrol memiliki tingkat mutasi dan polymorphism yang paling tinggi di dalam genom DNA mitokondria. Pada daerah D-loop terdapat hipervariabel 1 (HV1) dan hipervariabel 2 (HV2). Hypervariable I (HVSI) pada urutan nukleotida 16024-16383 dan Hypervariable II (HVSII) yang terletak pada nukleotida 57-372. Dua daerah ini memiliki laju mutasi yang lebih tinggi dari daerah pengode.<ref name=Howell>Howell et al., 1996</ref> Oleh karena sifatnya yang polimorfik, daerah ini sangat beragam antar individu tetapi sama untuk kerabat yang satu garis keturunan ibu. Laju mutasi sejauh ini diketahui 1:33 generasi, jadi perubahan urutan nukleotida hanya akan terjadi setiap 33 generasi.<ref name=Hall>Hall, 1998</ref> Oleh karena itu, daerah ini sering dianalisis dan sangat penting untuk digunakan dalam proses identifikasi individu. |
||
== Sifat-sifat DNA Mitokondria == |
== Sifat-sifat DNA Mitokondria == |
||
MtDNA diwariskan secara maternal |
MtDNA diwariskan secara maternal.<ref name=browninggiles/> Sel telur memiliki jumlah mitokondria yang lebih banyak dibandingkan sel sperma, yaitu sekitar 100.000 molekul sedangkan sel sperma hanya memiliki sekitar 100-1500 mtDNA.<ref name=chenmanfredi>Chen, et al., 1995b, Manfredi, et al., 1997</ref> Dalam sel sperma mitokondria banyak terkandung dalam bagian ekor karena bagian ini yang sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan banyak ATP. |
||
Pada saat terjadi pembuahan sel telur, bagian ekor sperma dilepaskan sehingga hanya sedikit atau hampir tidak ada mtDNA yang masuk ke dalam sel telur. Hal ini berarti bahwa sumbangan secara paternal hanya berjumlah 100 mitokondria. Apalagi dalam proses pertumbuhan sel, jumlah mtDNA secara paternal semakin berkurang. Maka jika dibandingkan dengan sumbangan secara maternal yaitu 100.000, maka sumbangan secara paternal hanya 0,01%. Oleh karena itu dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi sehingga dapat dikatakan bahwa mtDNA bersifat haploid, diturunkan dari ibu ke seluruh keturunannya |
Pada saat terjadi pembuahan sel telur, bagian ekor sperma dilepaskan sehingga hanya sedikit atau hampir tidak ada mtDNA yang masuk ke dalam sel telur. Hal ini berarti bahwa sumbangan secara paternal hanya berjumlah 100 mitokondria. Apalagi dalam proses pertumbuhan sel, jumlah mtDNA secara paternal semakin berkurang. Maka jika dibandingkan dengan sumbangan secara maternal yaitu 100.000, maka sumbangan secara paternal hanya 0,01%. Oleh karena itu dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi sehingga dapat dikatakan bahwa mtDNA bersifat haploid, diturunkan dari ibu ke seluruh keturunannya.<ref name=Wallace/><ref name=canngiles>Cann et al., 1987, Giles et al., 1980</ref> |
||
DNA mitokondria juga memiliki sifat unik lainnya yaitu laju mutasinya yang sangat tinggi sekitar 10-17 kali DNA inti |
DNA mitokondria juga memiliki sifat unik lainnya yaitu laju mutasinya yang sangat tinggi sekitar 10-17 kali DNA inti.<ref name=Wallace/> Hal ini dikarenakan mtDNA tidak memiliki mekanisme reparasi yang efisien [Bogenhagen, 1999], tidak memiliki protein histon, dan terletak berdekatan dengan membran dalam mitokondria tempat berlangsungnya reaksi fosforilasi oksidatif yang menghasilkan radikal oksigen sebagai produk samping.<ref name=Richter>Richter, 1988</ref> Selain itu, DNA polimerase yang dimiliki oleh mitokondria adalah DNA polimerase γ yang tidak mempunyai aktivitas proofreading (suatu proses perbaikan dan pengakuratan dalam replikasi DNA). Tidak adanya aktivitas ini menyebabkan mtDNA tidak memiliki sistem perbaikan yang dapat menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA yang tidak akurat ini akan menyebabkan mutasi mudah terjadi. |
||
Salah satu bentuk keunikan lainnya dari mitokondria adalah perbedaan kode genetik mitokondria menunjukkan perbedaan dalam hal pengenalan kodon universal. UGA tidak dibaca sebagai “berhenti” (stop) melainkan sebagai tryptofan, AGA dan AGG tidak dibaca sebagai arginin melainkan sebagai “berhenti”, AUA dibaca sebagai methionin |
Salah satu bentuk keunikan lainnya dari mitokondria adalah perbedaan kode genetik mitokondria menunjukkan perbedaan dalam hal pengenalan kodon universal. UGA tidak dibaca sebagai “berhenti” (stop) melainkan sebagai tryptofan, AGA dan AGG tidak dibaca sebagai arginin melainkan sebagai “berhenti”, AUA dibaca sebagai methionin.<ref name=anderson/> |
||
== Lihat pula == |
|||
⚫ | |||
<!--{{Col-begin}} |
|||
{{Col-3}} |
|||
* [[Archaeogenetics of the Near East]] |
|||
* [[CORR Hypothesis]]--> |
|||
⚫ | |||
* [[Haplogroup]] |
|||
* [[Heteroplasmi]] |
|||
<!--* [[Human mitochondrial DNA haplogroup]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Mitochondrial DNA (journal)]] |
|||
* [[Cambridge Reference Sequence|Mitochondrial rCRS]] |
|||
* [[Paternal mtDNA transmission]] |
|||
* [[Single origin theory]] |
|||
* [[Supercluster (genetic)]] |
|||
* [[TIM/TOM Complex]] |
|||
{{Col-3}} |
|||
* [[Genetic history of Africa]] |
|||
* [[Genetic history of Europe]] |
|||
* [[Genetic history of the British Isles]] |
|||
* [[Genetic history of the Iberian Peninsula]] |
|||
* [[Genetic history of indigenous peoples of the Americas]] |
|||
* [[Genetic history of Italy]] |
|||
* [[Genetic history of North Africa]] |
|||
* [[Genetics and archaeogenetics of South Asia]] |
|||
{{Col-3}} |
|||
{{Portal|Molecular Anthropology|Evolutionary biology}} |
|||
{{Col-end}} |
|||
--> |
|||
== Referensi == |
|||
[[ar:حمض نووي للمتقدرات]] |
|||
{{reflist}} |
|||
[[bg:Митохондриална ДНК]] |
|||
[[ca:ADN mitocondrial]] |
|||
== Pustaka == |
|||
[[cs:Mitochondriální DNA]] |
|||
* [http://nar.oxfordjournals.org/content/35/9/3039.full.pdf+html Robert W. Carter. Mitochondrial diversity within modern human populations. Nucleic Acids Research, 2007, Vol. 35, No. 9, 3039–3045]. doi:10.1093/nar/gkm207 |
|||
[[da:Mitokondrielt DNA]] |
|||
[[de:Mitochondriale DNA]] |
|||
{{Asam nukleat}} |
|||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
|||
[[es:Genoma mitocondrial]] |
|||
[[et:Mitokondriaalne DNA]] |
|||
⚫ | |||
[[eu:Genoma mitokondrial]] |
|||
[[fa:دیانای میتوکندریایی]] |
|||
⚫ | |||
[[frr:Mitochondriool DNA]] |
|||
[[gl:ADN mitocondrial]] |
|||
[[he:גנום מיטוכונדריאלי]] |
|||
[[it:DNA mitocondriale]] |
|||
[[ja:ミトコンドリアDNA]] |
|||
[[mk:Митохондриска ДНК]] |
|||
[[nl:Mitochondriaal DNA]] |
|||
[[no:Mitokondrielt DNA]] |
|||
[[pl:Mitochondrialny DNA]] |
|||
[[pt:DNA mitocondrial]] |
|||
[[ro:ADN mitocondrial]] |
|||
[[ru:Митохондриальная ДНК]] |
|||
[[sk:Mitochondriálna DNA]] |
|||
[[sl:Mitohondrijska DNK]] |
|||
[[sr:Митохондријски геном]] |
|||
[[stq:Mitochondrioale DNA]] |
|||
[[sv:Mitokondriellt DNA]] |
|||
[[ta:இழைமணிகளின் டி ஆக்சி-ரைபோநியூக்லியிக் காடி]] |
|||
[[uk:Мітохондріальна ДНК]] |
|||
[[zh:线粒体脱氧核糖核酸]] |
|||
[[zh-min-nan:Soàⁿ-lia̍p-thé DNA]] |
Revisi terkini sejak 1 Februari 2023 12.08
DNA mitokondria (Mitochondrial DNA; mtDNA atau mDNA)[2]) adalah materi genetik DNA yang berada di dalam mitokondria. Mitokondria adalah organel dalam sel eukariotik yang mengubah energi kimia dari makanan dalam bentuk yang dapat digunakan oleh sel, adenosin trifosfat (ATP). DNA mitokondria hanya sebagian kecil DNA dalam suatu sel eukariotik; sebagian besar DNA didapati pada nukleus sel, dan pada tumbuhan, juga dalam kloroplas. Berbeda dengan organel sel lainnya, mitokondria memiliki materi genetik sendiri yang karakteristiknya berbeda dengan materi genetik di inti sel. Mitokondria, sesuai dengan namanya, merupakan rantai DNA yang terletak di bagian sel yang bernama mitokondria. DNA mitokondria memiliki ciri-ciri yang berbeda dari DNA nukleus ditinjau dari ukuran, jumlah gen, dan bentuk. Di antaranya adalah memiliki laju mutasi yang lebih tinggi, yaitu sekitar 10-17 kali DNA inti.[3] Selain itu DNA mitokondria terdapat dalam jumlah banyak (lebih dari 1000 kopi) dalam tiap sel, sedangkan DNA inti hanya berjumlah dua kopi. DNA inti merupakan hasil rekombinasi DNA kedua orang tua sementara DNA mitokondria hanya diwariskan dari ibu (maternally inherited).[4]
Besar genom pada DNA mitokondria relatif kecil apabila dibandingkan dengan genom DNA pada nukleus. Ukuran genom DNA mitokondria pada tiap tiap organisme sangatlah bervariasi. Pada manusia ukuran DNA mitokondria adalah 16,6 kb, sedangkan pada Drosophila melanogaster kurang lebih 18,4 kb. Pada khamir, ukuran genom relatif lebih besar yaitu 84 kb.
Tidak seperti DNA nukleus yang berbentuk linear, mtDNa berbentuk lingkaran. Sebagian besar mtDNA membawa gene yang berfungsi dalam proses respirasi sel. Eksperimen yang dilakukan dengan menghilangkan mtDNA pada Saccharomyces cerevisiae menunjukan penurunan tingkat pertumbuhan yang signifikan yang ditandai dengan mengecilnya ukuran sel.
Struktur DNA Mitokondria
[sunting | sunting sumber]DNA mitokondria (mtDNA) berukuran 16.569 pasang basa dan terdapat dalam matriks mitokondria, berbentuk sirkuler serta memiliki untai ganda yang terdiri dari untai heavy (H) dan light (L). Dinamakan seperti ini karena untai H memiliki berat molekul yang lebih besar dari untai L, disebabkan oleh banyaknya kandungan basa purin.[5]
MtDNA terdiri dari daerah pengode (coding region)dan daerah yang tidak mengode (non-coding region). MtDNA mengandung 37 gen pengode untuk 2 rRNA, 22 tRNA, dan 13 polipeptida yang merupakan subunit kompleks enzim yang terlibat dalam fosforilasi oksidatif, yaitu: subunit 1, 2, 3, 4, 4L, 5, dan 6 dari kompleks I, subunit b (sitokrom b) dari kompleks III, subunit I, II, dan III dari kompleks IV (sitokrom oksidase) serta subunit 6 dan 8 dari kompleks V. Kebanyakan gen ini ditranskripsi dari untai H, yaitu 2 rRNA,14 dari 22 tRNA dan 12 polipeptida. MtDNA tidak memiliki intron dan semua gen pengode terletak berdampingan.[5][6] Sedangkan protein lainnya yang juga berfungsi dalam fosforilasi oksidatif seperti enzim-enzim metabolisme, DNA dan RNA polimerase, protein ribosom dan mtDNA regulatory factors semuanya dikode oleh gen inti, disintesis dalam sitosol dan kemudian diimpor ke organel.[3]
Daerah yang tidak mengode dari mtDNA berukuran 1122 pb, dimulai dari nukleotida 16024 hingga 576 dan terletak di antara gen tRNApro dan tRNAphe. Daerah ini mengandung daerah yang memiliki variasi tinggi yang disebut displacement loop (D-loop). D-loop merupakan daerah beruntai tiga (tripple stranded) untai ketiga lebih dikenal sebagai 7S DNA. D-loop memiliki dua daerah dengan laju polymorphism yang tinggi sehingga urutannya sangat bervariasi antar individu, yaitu Hypervariable I (HVSI) dan Hypervariable II (HVSII). Daerah non-coding juga mengandung daerah pengontrol karena mempunyai origin of replication untuk untai H (OH) dan promoter transkripsi untuk untai H dan L (PL dan PH).[5] Selain itu, daerah non-coding juga mengandung tiga daerah lestari yang disebut dengan conserved sequence block (CSB) I, II, III. Daerah yang lestari ini diduga memiliki peranan penting dalam replikasi mtDNA.
Daerah Hipervariabel DNA Mitokondria
[sunting | sunting sumber]Daerah kontrol memiliki tingkat mutasi dan polymorphism yang paling tinggi di dalam genom DNA mitokondria. Pada daerah D-loop terdapat hipervariabel 1 (HV1) dan hipervariabel 2 (HV2). Hypervariable I (HVSI) pada urutan nukleotida 16024-16383 dan Hypervariable II (HVSII) yang terletak pada nukleotida 57-372. Dua daerah ini memiliki laju mutasi yang lebih tinggi dari daerah pengode.[7] Oleh karena sifatnya yang polimorfik, daerah ini sangat beragam antar individu tetapi sama untuk kerabat yang satu garis keturunan ibu. Laju mutasi sejauh ini diketahui 1:33 generasi, jadi perubahan urutan nukleotida hanya akan terjadi setiap 33 generasi.[8] Oleh karena itu, daerah ini sering dianalisis dan sangat penting untuk digunakan dalam proses identifikasi individu.
Sifat-sifat DNA Mitokondria
[sunting | sunting sumber]MtDNA diwariskan secara maternal.[4] Sel telur memiliki jumlah mitokondria yang lebih banyak dibandingkan sel sperma, yaitu sekitar 100.000 molekul sedangkan sel sperma hanya memiliki sekitar 100-1500 mtDNA.[9] Dalam sel sperma mitokondria banyak terkandung dalam bagian ekor karena bagian ini yang sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan banyak ATP.
Pada saat terjadi pembuahan sel telur, bagian ekor sperma dilepaskan sehingga hanya sedikit atau hampir tidak ada mtDNA yang masuk ke dalam sel telur. Hal ini berarti bahwa sumbangan secara paternal hanya berjumlah 100 mitokondria. Apalagi dalam proses pertumbuhan sel, jumlah mtDNA secara paternal semakin berkurang. Maka jika dibandingkan dengan sumbangan secara maternal yaitu 100.000, maka sumbangan secara paternal hanya 0,01%. Oleh karena itu dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi sehingga dapat dikatakan bahwa mtDNA bersifat haploid, diturunkan dari ibu ke seluruh keturunannya.[3][10]
DNA mitokondria juga memiliki sifat unik lainnya yaitu laju mutasinya yang sangat tinggi sekitar 10-17 kali DNA inti.[3] Hal ini dikarenakan mtDNA tidak memiliki mekanisme reparasi yang efisien [Bogenhagen, 1999], tidak memiliki protein histon, dan terletak berdekatan dengan membran dalam mitokondria tempat berlangsungnya reaksi fosforilasi oksidatif yang menghasilkan radikal oksigen sebagai produk samping.[11] Selain itu, DNA polimerase yang dimiliki oleh mitokondria adalah DNA polimerase γ yang tidak mempunyai aktivitas proofreading (suatu proses perbaikan dan pengakuratan dalam replikasi DNA). Tidak adanya aktivitas ini menyebabkan mtDNA tidak memiliki sistem perbaikan yang dapat menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA yang tidak akurat ini akan menyebabkan mutasi mudah terjadi.
Salah satu bentuk keunikan lainnya dari mitokondria adalah perbedaan kode genetik mitokondria menunjukkan perbedaan dalam hal pengenalan kodon universal. UGA tidak dibaca sebagai “berhenti” (stop) melainkan sebagai tryptofan, AGA dan AGG tidak dibaca sebagai arginin melainkan sebagai “berhenti”, AUA dibaca sebagai methionin.[5]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Iborra FJ, Kimura H, Cook PR; Kimura; Cook (2004). "The functional organization of mitochondrial genomes in human cells". BMC Biol. 2: 9. doi:10.1186/1741-7007-2-9. PMC 425603 . PMID 15157274.
- ^ Sykes, B (10 September 2003). "Mitochondrial DNA and human history". The Human Genome. Wellcome Trust. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-07. Diakses tanggal 5 February 2012.
- ^ a b c d Wallace et al., 1997
- ^ a b Browning, et al., 1979, Giles et al., 1980.
- ^ a b c d Anderson et al., 1981
- ^ Wallace et al., 1992, Zeviani et al., 1998
- ^ Howell et al., 1996
- ^ Hall, 1998
- ^ Chen, et al., 1995b, Manfredi, et al., 1997
- ^ Cann et al., 1987, Giles et al., 1980
- ^ Richter, 1988