Lompat ke isi

Lia Eden: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aoenday (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(126 revisi perantara oleh 70 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pp-vandalism|small=yes}}
[[Berkas:Lia eden.jpg|175px|right|thumb|Lia Eden]]
{{Infobox person
| name = Lia Eden
| image =
| alt =
| caption = Lia Eden
| birth_name = Sjamsuriati Gustaman
| birth_date = {{Birth date|1947|08|21}}
| birth_place = [[Makassar]], [[Indonesia]]
| death_date = {{Death date and age|2021|4|9|1947|8|21}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| known_for = Pendiri [[Salamullah]]
| occupation =
}}
'''Lia Aminuddin''' atau yang terlahir dengan nama '''Sjamsuriati Gustaman''' dan kemudian dikenal sebagai '''Lia Eden''' ({{lahirmati|[[Makassar]]|21|08|1947|[[Jakarta]]|9|4|2021}}) adalah wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat [[Jibril]] untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran 3 [[Agama Abrahamik]]: [[Yudaisme]], [[Kekristenan]], dan [[Islam]], dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk [[Buddhisme]], [[Jainisme]], dan [[Hindu]] di [[Indonesia]].


Lia Eden mendirikan sebuah jemaat yang disebut [[Salamullah]] untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan [[Bunda Maria]] dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan [[Yesus Kristus]] ke muka bumi. Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum ''trending'', terutama dari [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI). MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan [[Desember]] [[1997]]. Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict''). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.<ref>{{Cite book|last=Makin|first=Al|date=2016|url=https://www.worldcat.org/oclc/959278042|title=Challenging Islamic orthodoxy : accounts of Lia Eden and other prophets in Indonesia|location=[Cham] Switzerland|isbn=978-3-319-38978-3|oclc=959278042}}</ref>
'''Lia Aminuddin''' atau lebih dikenal sebagai '''Lia Eden''' (lahir di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]] pada [[21 Agustus]] [[1947]]) adalah pemimpin kelompok [[kepercayaan]] bernama Kaum Eden. Ibunya bernama Zainab, dan bapaknya bernama Abdul Ghaffar Gustaman, seorang pedagang dan pengkhutbah [[Islam]] aliran [[Muhammadiyah]]. Pada umur 19 tahun, Lia menikah dengan Aminuddin Day, seorang dosen di [[Universitas Indonesia]] dan dikaruniai empat orang anak.


== Pengakuan bertemu dengan Jibril ==
Pada awalnya dia adalah seorang ibu rumah tangga yang menempuh pendidikan hanya sampai jenjang SMA dan sebelumnya mempunyai profesi sebagai perangkai bunga bahkan pernah mempunyai acara tampilan khusus mengenai merangkai bunga di [[TVRI]].
Menurut Eden, peristiwa ajaibnya yang pertama adalah sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya. Hal ini terjadi sewaktu dia sedang bersama dengan kakak mertuanya di serambi rumahnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada [[1974]].


Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah mengubah prinsip hidupnya berlaku pada malam [[27 Oktober]] [[1995]] kala dia sedang bersantai. Pada masa itu, dia telah merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang kemudian mengaku dirinya sebagai [[Jibril]] pada waktu itu.<ref name="apologeticsindex.org_EdenCommunity/K">{{Cite web|author=|date=|title=Eden Community / Kingdom of Eden / Salamullah / Lia Eden / Lia Aminuddin / Kaum Eden|url=https://www.apologeticsindex.org/74-lia-eden-salamullah|work=Apologetics Index|language=en|trans-title=|archiveurl=|archivedate=|accessdate={{date|2021-04-11}}|quote=|url-status=live}}</ref> Setelah itu Lia Eden mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Jibril secara terus menerus sejak 1997 hingga kini.
== Pengakuan Bertemu dengan Malaikat Jibril ==
Menurut Lia, peristiwa ajaibnya yang pertama adalah sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya. Hal ini terjadi sewaktu dia sedang bersama dengan kakak mertuanya di serambi rumahnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada [[1974]].


Selama dalam proses bimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik Lia Eden melalui ujian-ujian sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas perintah Jibril. Proses penyucian itu menurut ia sangat berat dan tak pernah berhenti hingga kemudian [[Tuhan]] memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.
Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah megubah prinsip hidupnya berlaku pada malam [[27 Oktober]] [[1995]] kala dia sedang bersantai. Pada masa itu, dia telah merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang mengaku dirinya sebagai [[Jibril]] pada waktu itu. Setelah itu Lia Eden mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Jibril secara terus menerus sejak [[1997]] hingga kini.

Selama dalam proses pembimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik Lia Eden melalui ujian-ujian sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas perintah Jibril. Proses penyucian itu menurut ia sangat berat dan tak pernah berhenti hingga kemudian [[Tuhan]] memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.


Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.
Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.


== Pencetus pemahaman baru ==
== Pencetus keyakinan baru ==

Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril, dia juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk meramalkan kiamat. Dia juga telah mengarang lagu, drama dan buku sebanyak 232 halaman berjudul ''"Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir"'' yang ditulis dalam waktu 29 jam.

Pada [[1998]], Lia menyebut dirinya [[Mesias]] yang muncul di dunia sebelum hari [[kiamat]] untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Selain itu, dia juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi [[Bunda Maria]], ibu dari [[Yesus Kristus]].<ref name="apologeticsindex.org_EdenCommunity/K" /> Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Isa.


Pemahaman yang dibawa oleh Lia ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan juga pelajar. Mereka disebut sebagai pengikut Salamullah.
Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril, dia juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk meramalkan kiamat. Dia juga telah mengarang lagu, drama dan juga buku sebanyak 232 halaman berjudul, ''"Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir"'' yang ditulis dalam waktu 29 jam.


Pada bulan [[Desember]] 1997, [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. Kelompok ini lalu membalas balik dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict'') yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.
Pada [[1998]], Lia menyebut dirinya [Mesias] yang muncul di dunia sebelum hari [[kiamat]] untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Selain itu, dia juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi [[Bunda Maria]], ibu dari [[Yesus Kristus]]. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Isa.


Kelompok ini juga terkenal karena serangannya terhadap kepercayaan masyarakat [[Jawa]], mengenai mitos [[Nyi Roro Kidul]] yang didewakan sebagai Ratu Laut Selatan.<ref name="nasional.tempo.co_LiaEdendanPerja">{{Cite news|last=Persada|first=Syailendra|date=|title=Lia Eden dan Perjalanan Hidupnya|url=https://nasional.tempo.co/read/1451395/lia-eden-dan-perjalanan-hidupnya/full&view=ok|work=[[Tempo.co]]|language=id|trans-title=|archiveurl=|archivedate=|accessdate={{date|2021-04-11}}|quote=|url-status=live}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pada tahun [[2000]], Salamullah diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama kelompok. Kelompok ini mengakui bahwa [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]] adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti [[Buddha Gautama]], [[Yesus Kristus]], dan [[Kwan Im]], dewi pembawa rahmat yang dipercaya orang Kong Hu Cu, akan muncul kembali di dunia.
Pemahaman yang dibawa oleh Lia ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan juga pelajar. Mereka disebut sebagai pengikut ''[[Salamullah]]''.


Sejak [[2003]], kelompok Salamullah memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar. Kelompok yang diketuai Lia Eden ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum Eden.
Pada bulan [[Desember]] [[1997]], [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah ini karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. Kelompok ini lalu membalas balik dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict'') yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.


== Meninggal ==
Kelompok Salamullah ini juga terkenal karena serangannya terhadap kepercayaan masyarakat [[Jawa]], mengenai mitos [[Nyi Roro Kidul]] yang didewakan sebagai Ratu Laut Selatan. Pada tahun [[2000]], Salamullah ini diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama kelompok. Kelompok Salamullah mengakui bahwa [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]] adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti [[Buddha Gautama]], [[Yesus Kristus]], dan [[Kwan Im]], dewi pembawa rahmat yang disembah orang [[Tionghoa]], akan muncul kembali di dunia.
Lia meninggal pada 9 April 2021. Kabar ini disampaikan oleh Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada 11 April 2021 dan dikonfirmasi oleh Komunitas Eden melalui surat yang dirilis lewat laman resminya dua hari kemudian.<ref name="nasional.tempo.co_LiaEdenMeningga">{{Cite news |title=Lia Eden Meninggal |trans-title= |last=Persada |first=Syailendra |work=[[Tempo.co]] |date= |accessdate={{date|2021-04-11}} |url=https://nasional.tempo.co/read/1451376/lia-eden-meninggal/full&view=ok |language=id |quote=Lia Aminudin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden meninggal pada Jumat, 9 April 2021. Hal ini dikabarkan oleh akun Instagram Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada Ahad, 11 April 2021. |archivedate= |archiveurl= |url-status=live }}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web|last=Eden|first=Komunitas|date=2021-04-13|title=Press Release: Kewafatan Paduka Bunda Lia Eden|url=https://komunitaseden.com/2021/04/13/press-release-kewafatan-paduka-bunda/|website=Komunitas Eden|language=en|access-date=2021-04-13}}</ref>


== Lihat pula ==
Sejak [[2003]], kelompok Salamullah ini memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar. Kelompok yang diketuai Lia Eden ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum Eden.
* [[Eskatologi Lia Eden]]


== Sumber ==
== Referensi ==
{{reflist}}
* Apologetics Index (2006). ''Lia treads a hazardous path from dried flower arrangement to Eden'' dari [http://www.religionnewsblog.com/13158/Lia-treads-a-hazardous-path-from-dried-flower-arrangement-to-Eden]


== Pranala luar ==
== Bacaan lanjutan ==
* {{Cite web |title=Lia treads a hazardous path from dried flower arrangement to Eden |trans-title= |author= |work=Religion News Blog |date= |accessdate={{date|2021-04-11}} |url=https://www.religionnewsblog.com/13158/Lia-treads-a-hazardous-path-from-dried-flower-arrangement-to-Eden |language=en |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}
* [http://www.liaeden.info/ Situs web resmi Lia Eden]
* [http://swaramuslim.net/FOTO/more.php?id=5102_0_10_0_M Lia Eden Divonis 2 Tahun]


{{lifetime|1947|2021|}}
[[Kategori:Kelahiran 1947|Eden, Lia]]
{{Authority control}}
[[Kategori:Tokoh Indonesia|Eden, Lia]]


[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[ms:Lia Eden]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Pendiri gerakan agama baru]]
[[Kategori:Meninggal usia 73]]

Revisi terkini sejak 30 November 2023 10.51

Lia Eden
LahirSjamsuriati Gustaman
(1947-08-21)21 Agustus 1947
Makassar, Indonesia
Meninggal9 April 2021(2021-04-09) (umur 73)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Dikenal atasPendiri Salamullah

Lia Aminuddin atau yang terlahir dengan nama Sjamsuriati Gustaman dan kemudian dikenal sebagai Lia Eden (21 Agustus 1947 – 9 April 2021) adalah wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran 3 Agama Abrahamik: Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.

Lia Eden mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi. Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997. Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's edict). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.[1]

Pengakuan bertemu dengan Jibril

Menurut Eden, peristiwa ajaibnya yang pertama adalah sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya. Hal ini terjadi sewaktu dia sedang bersama dengan kakak mertuanya di serambi rumahnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada 1974.

Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah mengubah prinsip hidupnya berlaku pada malam 27 Oktober 1995 kala dia sedang bersantai. Pada masa itu, dia telah merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang kemudian mengaku dirinya sebagai Jibril pada waktu itu.[2] Setelah itu Lia Eden mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Jibril secara terus menerus sejak 1997 hingga kini.

Selama dalam proses bimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik Lia Eden melalui ujian-ujian sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas perintah Jibril. Proses penyucian itu menurut ia sangat berat dan tak pernah berhenti hingga kemudian Tuhan memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.

Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.

Pencetus keyakinan baru

Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril, dia juga menganggap dirinya memiliki kemampuan untuk meramalkan kiamat. Dia juga telah mengarang lagu, drama dan buku sebanyak 232 halaman berjudul "Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir" yang ditulis dalam waktu 29 jam.

Pada 1998, Lia menyebut dirinya Mesias yang muncul di dunia sebelum hari kiamat untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Selain itu, dia juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi Bunda Maria, ibu dari Yesus Kristus.[2] Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Isa.

Pemahaman yang dibawa oleh Lia ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan juga pelajar. Mereka disebut sebagai pengikut Salamullah.

Pada bulan Desember 1997, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. Kelompok ini lalu membalas balik dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (Gabriel's edict) yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.

Kelompok ini juga terkenal karena serangannya terhadap kepercayaan masyarakat Jawa, mengenai mitos Nyi Roro Kidul yang didewakan sebagai Ratu Laut Selatan.[3] Pada tahun 2000, Salamullah diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama kelompok. Kelompok ini mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti Buddha Gautama, Yesus Kristus, dan Kwan Im, dewi pembawa rahmat yang dipercaya orang Kong Hu Cu, akan muncul kembali di dunia.

Sejak 2003, kelompok Salamullah memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar. Kelompok yang diketuai Lia Eden ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum Eden.

Meninggal

Lia meninggal pada 9 April 2021. Kabar ini disampaikan oleh Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada 11 April 2021 dan dikonfirmasi oleh Komunitas Eden melalui surat yang dirilis lewat laman resminya dua hari kemudian.[4][5]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Makin, Al (2016). Challenging Islamic orthodoxy : accounts of Lia Eden and other prophets in Indonesia. [Cham] Switzerland. ISBN 978-3-319-38978-3. OCLC 959278042. 
  2. ^ a b "Eden Community / Kingdom of Eden / Salamullah / Lia Eden / Lia Aminuddin / Kaum Eden". Apologetics Index (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 April 2021. 
  3. ^ Persada, Syailendra. "Lia Eden dan Perjalanan Hidupnya". Tempo.co. Diakses tanggal 11 April 2021.  [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Persada, Syailendra. "Lia Eden Meninggal". Tempo.co. Diakses tanggal 11 April 2021. Lia Aminudin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden meninggal pada Jumat, 9 April 2021. Hal ini dikabarkan oleh akun Instagram Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada Ahad, 11 April 2021.  [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Eden, Komunitas (2021-04-13). "Press Release: Kewafatan Paduka Bunda Lia Eden". Komunitas Eden (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-04-13. 

Bacaan lanjutan