Lompat ke isi

Subhan Allah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Clemency (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(51 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Glory to God-Arabic-Desouk.jpg|250px|jmpl|Subhan Allah, [[Dosouk]].]]
'''Subhan Allah''' atau '''Subhanallah''' (سبحان الله) berarti Maha Suci Allah.
'''Subhanallah''' ({{lang-ar|سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ}}) adalah frasa dalam [[bahasa Arab]] yang sering diterjemahkan menjadi "Maha suci Allah". Subhanallah merupakan kalimat tasbih yang disunnahkan membacanya ketika selesai salat wajib.

== Etimologi ==
Subhanallah berasal dari ''sabh'', tidak tercampuri, atau ''tasbih'' (تَسْبِيح; ''pujian''), membuat semuanya seperti suci. arti secara harfiahnya adalah Tuhan tidak tercampuri. Ada juga bagian yang menambahkan "tidak tercampuri dari segala kebathilan".

Allah berfirman:
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
{{cquote|...dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang. [[Surah Al-Ahzab|33]]:42}}

Dalam hadis nabi bersabda:
{{cquote|Dua kalimah yang ringan di atas lidah, yang berat di atas timbangan, yang disukaï oleh yang maha Pemurah: Subhanallah wa bihamdih, subhanallahi al-azim (سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ ٱلْعَظِيمِ) (Al-Bukhariy/ 6682)}}

== Pengucapan dalam kehidupan sehari-hari ==
Subhanallah telah menjadi bagian percakapan sehari-hari dan diucapkan pada waktu:<ref>{{Cite web |url=http://tuntunanislam.com/?p=244 |title=tuntunanislam.com: Sedekah Kalimah Thayyibah |access-date=2015-06-23 |archive-date=2015-06-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150623095121/http://tuntunanislam.com/?p=244 |dead-url=yes }}</ref>
* Mendengar sesuatu yang mengguncang hati. Contoh dalam hadis:
{{cquote|Ketika Rasulullah memikirkan tentang fitnah terhadap isteri dia, malam-malam dia terbangun dan berkata: “'''Subhanallah''', perbendaharaan apa lagi yang Allah turunkan? Dan fitnah apa lagi yang Allah turunkan?” {HR Bukhari)}}

* Menyampaikan penolakan. Contoh dalam hadis:
{{cquote|Ketika Ummu Rubayi meminta Rasulullah tidak menjatuhkan hukuman qishash kepada seseorang, jawaban Rasulullah adalah: “'''Subhanallah''' wahai Ummu Rabayi, bukankah hukuman qishash itu sudah merupakan ketentuan dari Allah?” (HR Muslim)}}

* Meluruskan sesuatu yang tidak tepat. Contoh dalam hadis:
{{cquote|Rasulullah Saw pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu kepada Allah?” Sahabat tersebut menjawab; ‘Ya, saya pernah berdoa; ‘Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini! Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: "'''Subhanallah''', mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.” (HR Muslim)}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 5: Baris 27:
* [[Islam]]
* [[Islam]]


== Referensi ==
{{Islam-stub}}
{{reflist}}
[[category:Ucapan Islami]]
[[kategori:Islam]]


{{Authority control}}
[[en:Alhamdulillah]]

[[Kategori:Zikir]]
[[Kategori:Ucapan Islami]]


{{Islam-stub}}

Revisi terkini sejak 10 September 2023 05.42

Subhan Allah, Dosouk.

Subhanallah (bahasa Arab: سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ) adalah frasa dalam bahasa Arab yang sering diterjemahkan menjadi "Maha suci Allah". Subhanallah merupakan kalimat tasbih yang disunnahkan membacanya ketika selesai salat wajib.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Subhanallah berasal dari sabh, tidak tercampuri, atau tasbih (تَسْبِيح; pujian), membuat semuanya seperti suci. arti secara harfiahnya adalah Tuhan tidak tercampuri. Ada juga bagian yang menambahkan "tidak tercampuri dari segala kebathilan".

Allah berfirman: وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

...dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang. 33:42

Dalam hadis nabi bersabda:

Dua kalimah yang ringan di atas lidah, yang berat di atas timbangan, yang disukaï oleh yang maha Pemurah: Subhanallah wa bihamdih, subhanallahi al-azim (سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ ٱلْعَظِيمِ) (Al-Bukhariy/ 6682)

Pengucapan dalam kehidupan sehari-hari

[sunting | sunting sumber]

Subhanallah telah menjadi bagian percakapan sehari-hari dan diucapkan pada waktu:[1]

  • Mendengar sesuatu yang mengguncang hati. Contoh dalam hadis:

Ketika Rasulullah memikirkan tentang fitnah terhadap isteri dia, malam-malam dia terbangun dan berkata: “Subhanallah, perbendaharaan apa lagi yang Allah turunkan? Dan fitnah apa lagi yang Allah turunkan?” {HR Bukhari)

  • Menyampaikan penolakan. Contoh dalam hadis:

Ketika Ummu Rubayi meminta Rasulullah tidak menjatuhkan hukuman qishash kepada seseorang, jawaban Rasulullah adalah: “Subhanallah wahai Ummu Rabayi, bukankah hukuman qishash itu sudah merupakan ketentuan dari Allah?” (HR Muslim)

  • Meluruskan sesuatu yang tidak tepat. Contoh dalam hadis:

Rasulullah Saw pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon sesuatu kepada Allah?” Sahabat tersebut menjawab; ‘Ya, saya pernah berdoa; ‘Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini! Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: "Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.” (HR Muslim)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "tuntunanislam.com: Sedekah Kalimah Thayyibah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-23. Diakses tanggal 2015-06-23.