Lompat ke isi

Es: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: az:Buz
Anne C (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(31 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|Einstenium (Es)|Einsteinium}}
{{Untuk|Einstenium (Es)|Einsteinium}}
[[Berkas:IceBlockNearJoekullsarlon.jpg|thumb|[[Gunung]] es yang timbul akibat [[air]] yang membeku]]
[[Berkas:IceBlockNearJoekullsarlon.jpg|jmpl|[[Gunung]] es yang timbul akibat [[air]] yang membeku]]
[[Berkas:Frozen Don River in cold Russian winter, Rostov-on-Don, Russia.jpg|jmpl|Es sungai]]
[[Berkas:Ice, Sea ice, Frozen Sea of Azov, Russia.jpg|jmpl|Es laut]]


'''Es''' adalah [[air]] yang [[beku|membeku]]. Pembekuan ini terjadi bila air didinginkan di bawah 0 [[Celsius|°C]] (273.15 [[Kelvin|K]], 32 [[Fahrenheit|°F]]) pada [[tekanan atmosfer standar]]. Es dapat terbentuk pada suhu yang lebih tinggi dengan tekanan yang lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai cairan atau gas sampai -30 °C pada tekanan yang lebih rendah.
'''Es''' ({{Lang-nl|ijs}}) , '''air beku''' atau '''air batu''' adalah [[Air|air yang]] [[Pembekuan|dibekukan]] menjadi bentuk [[padat]].<ref>{{Cite web|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/ice|title=Definition of ICE|website=www.merriam-webster.com|language=en|access-date=2018-06-19}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.dictionary.com/browse/ice|title=the definition of ice|website=www.dictionary.com|language=en|access-date=2018-06-19}}</ref> Bergantung pada adanya [[Ketidakmurnian|kotoran]] seperti partikel tanah atau gelembung udara, dapat terlihat transparan atau [[Opacity (optik)|warna]] kebiru-biruan yang kurang lebih [[Opacity (optik)|buram]]. Pembekuan ini umumnya terjadi bila air didinginkan di bawah suhu 0&nbsp;[[Celsius|°C]] (273.15&nbsp;[[Kelvin|K]], 32&nbsp;[[Fahrenheit|°F]]) pada [[Atmosfer (satuan)|tekanan atmosfer standar]]. Es dapat terbentuk pada suhu yang lebih tinggi dengan tekanan yang lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai cairan atau gas sampai -30&nbsp;°C pada tekanan yang lebih rendah.


Di [[Tata Surya]], es berlimpah dan muncul secara alami dari [[Merkurius]] hingga sejauh objek [[awan Oort]]. Di luar Tata Surya, es terbentuk sebagai [[es antarbintang]]. Es berlimpah di permukaan [[bumi]] {{spaced ndash}} khususnya [[Tudung es kutub|di daerah kutub]] dan di atas [[garis salju]]<ref>{{Cite journal|last=Prockter, Louise M.|year=2005|title=Ice in the Solar System|url=http://www.jhuapl.edu/techdigest/TD/td2602/Prockter.pdf|journal=Johns Hopkins APL Technical Digest|volume=26|issue=2|page=175|archive-url=https://web.archive.org/web/20150319063545/http://www.jhuapl.edu/techdigest/TD/td2602/Prockter.pdf|archive-date=19 March 2015}}</ref> {{spaced ndash}} dan, sebagai bentuk umum [[Presipitasi (meteorologi)|presipitasi]] dan [[Deposisi (transisi fase)|pengendapan]] memainkan peran kunci dalam [[siklus air]] dan [[iklim]] Bumi. Es jatuh dari atmosfer sebagai butiran salju dan hujan es atau terjadi sebagai es atau [[Lonjakan es|paku es]].
== Mengenai nama ==

[[Molekul]] es memiliki delapan belas atau lebih [[Fase benda|fase]] berbeda ([[Pengepakan lingkup|geometri pengemasan]]) yang bergantung pada suhu dan tekanan. Ketika air didinginkan dengan cepat ([[pendinginan]]), hingga tiga jenis [[Es tak berbentuk|es amorf]] dapat terbentuk tergantung pada sejarah tekanan dan suhunya. Ketika didinginkan, penerowongan proton yang berkorelasi lambat terjadi di bawah -253,15&nbsp;°C ({{Val|20}} K, {{Val|-423.67}}°F) memunculkan [[fenomena kuantum makroskopis]]. Hampir semua es di permukaan bumi dan di atmosfernya adalah [[struktur kristal]] [[Sistem kristal heksagonal|heksagonal]] yang dilambangkan sebagai [[Es Ih|es I<sub>h</sub>]] (diucapkan sebagai "es satu h") dengan jejak kecil es kubus yang dilambangkan sebagai [[Es Ic|es I<sub>c</sub>]]. [[Perubahan wujud zat|Transisi fase]] paling umum ke es I<sub>h</sub> terjadi ketika air cair didinginkan di bawah {{Val|0}}°C ({{Val|273.15}} K, {{Val|32}}°F) pada [[Atmosfer (satuan)|tekanan atmosfer standar]]. Es juga dapat [[Deposisi (transisi fase)|diendapkan]] langsung oleh [[uap air]], seperti yang terjadi pada pembekuan. Transisi dari es menjadi air cair dan dari es langsung menjadi uap air adalah [[Sublimasi (kimia)|sublimasi]].

Es digunakan dalam berbagai cara, termasuk pendinginan, [[olahraga musim dingin]], dan [[pahatan es]].

== Etimologi ==
Kata "es" diambil dari [[bahasa Belanda]] ''ijs'' karena di Indonesia tidak dijumpai es secara alami. Di [[Malaysia]] "es" biasa disebut "air batu" selain ''ais''.
Kata "es" diambil dari [[bahasa Belanda]] ''ijs'' karena di Indonesia tidak dijumpai es secara alami. Di [[Malaysia]] "es" biasa disebut "air batu" selain ''ais''.
Dalam bahasa suku aceh "éh".

== Ciri fisik ==
Sebagai padatan anorganik kristal yang terjadi secara alami dengan [[struktur]] yang teratur, es dianggap sebagai [[mineral]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=WFefWAq1Sh0C&pg=PA90|title=Methane Gas Hydrate|last=Demirbas|first=Ayhan|date=2010|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-1-84882-872-8|page=90}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.minerals.net/mineral/ice.aspx|title=The Mineral Ice|website=minerals.net|access-date=2019-01-09}}</ref> Ia memiliki struktur [[kristal]] biasa berdasarkan pada [[molekul]] air, yang terdiri dari satu atom [[Oksigen|oksigen yang]] [[Ikatan kovalen|secara kovalen]] berikatan dengan dua [[atom hidrogen]], atau H – O – H. Namun, banyak sifat fisik air dan es dikendalikan oleh pembentukan [[ikatan hidrogen]] antara oksigen dan atom hidrogen yang berdekatan; Meskipun ikatannya lemah, ia tetap penting dalam mengendalikan struktur air dan es.

Sifat air yang tidak biasa adalah bahwa bentuk padatnya — es beku pada tekanan atmosfer — kira-kira 8,3% lebih padat daripada bentuk cairnya, ini setara dengan ekspansi volumetrik 9%. [[Massa jenis|Kepadatan]] es adalah 0,9167<ref name="CRC">{{Cite book|title=CRC Handbook of Chemistry and Physics|last=Harvey|first=Allan H.|publisher=CRC Press|year=2017|isbn=978-1-4987-5429-3|editor-last=Haynes, William M.|edition=97th|location=Boca Raton, FL|chapter=Properties of Ice and Supercooled Water|editor-last2=Lide, David R.|editor-last3=Bruno, Thomas J.}}</ref> –0,9168 g/cm<sup>3</sup> pada 0&nbsp;°C dan tekanan atmosfer standar (101.325 Pa), sedangkan air memiliki kerapatan 0.9998<ref name="CRC" /> –0.999863 g/cm<sup>3</sup> pada suhu dan tekanan yang sama. Air cair paling padat, dengan kerapatan 1 g/cm<sup>3</sup> pada suhu 4&nbsp;°C dan menjadi tidak begitu padat ketika molekul air mulai membentuk [[kristal]] [[Kristal es|es]] [[Heksagonal (sistem kristal)|heksagonal]] saat titik beku tercapai. Hal ini disebabkan ikatan hidrogen mendominasi gaya antarmolekul, yang menghasilkan pengemasan molekul yang kurang padat dalam padatan. Kepadatan es sedikit meningkat dengan penurunan suhu dan memiliki nilai 0,9340 g/cm<sup>3</sup> pada suhu -180&nbsp;°C (93 K).<ref>{{RubberBible86th}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[debu berlian]]
* [[Air]]
* [[iceberg]]
* [[Debu berlian]]
* [[rusticle]]
* [[Es krim]]
* [[amorphous solid water]] (ASW)
* [[Gunung es]]
* [[Laut es]]
* [[low density amorphous ice]] (LDA)
* [[Frasil es]]
* [[high density amorphous ice]] (HDA)
* [[Panekuk es]]
* [[very high density amorphous ice]] (VHDA)
* [[hyperquenched glassy water]] (HGW)
* [[lautan es]]
* [[frazil ice]]
* [[pancake ice]]
* [[es hitam]]
* [[air]]
* [[polynya]]
* [[deicing]]
* [[es krim]]
* [[Internet Communications Engine]]
* [[Isaz]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 32: Baris 38:
* [http://www.mindat.org/min-2001.html MinDat.org listing and location data for Ice]
* [http://www.mindat.org/min-2001.html MinDat.org listing and location data for Ice]
* [http://www-2.cs.cmu.edu/~dst/ATG/ice.html The physics of ice]
* [http://www-2.cs.cmu.edu/~dst/ATG/ice.html The physics of ice]
* [http://www.martin.chaplin.btinternet.co.uk/phase.html The phase diagrams of water with some high pressure diagrams]
* [https://web.archive.org/web/20010411145220/http://www.martin.chaplin.btinternet.co.uk/phase.html The phase diagrams of water with some high pressure diagrams]
{{Authority control}}

<!-- The below are interlanguage links. -->


[[Kategori:Bentuk air]]
[[Kategori:Bentuk air]]

[[af:Ys]]
[[als:Eis]]
[[an:Chelo]]
[[ang:Īs]]
[[ar:جليد]]
[[arc:ܓܠܝܕܐ]]
[[ast:Xelu]]
[[ay:Chhullunkhaya]]
[[az:Buz]]
[[bat-smg:Leds]]
[[be:Лёд]]
[[be-x-old:Лёд]]
[[bg:Лед]]
[[bn:বরফ]]
[[bs:Led]]
[[ca:Gel]]
[[chr:ᎤᏁᏍᏓᎳ]]
[[cs:Led]]
[[cv:Пăр]]
[[cy:Iâ]]
[[da:Is]]
[[de:Eis]]
[[el:Πάγος]]
[[en:Ice]]
[[eo:Glacio]]
[[es:Hielo]]
[[et:Jää]]
[[eu:Izotz]]
[[fa:یخ]]
[[fi:Jää]]
[[fr:Glace]]
[[ga:Oighear]]
[[gd:Dèigh]]
[[gl:Xeo]]
[[gn:Yrypy'a]]
[[he:קרח]]
[[hi:बर्फ़]]
[[hr:Led]]
[[ht:Glas (materyo)]]
[[hu:Jég]]
[[ia:Glacie]]
[[ik:Siku]]
[[io:Glacio]]
[[is:Ís (vatn)]]
[[it:Ghiaccio]]
[[ja:氷]]
[[jv:Ès]]
[[ka:ყინული]]
[[kk:Мұз]]
[[ko:얼음]]
[[la:Glacies]]
[[ln:Galási]]
[[lt:Ledas]]
[[lv:Ledus]]
[[mdf:Эй]]
[[mg:Ranomandry]]
[[mk:Мраз]]
[[mn:Мөс]]
[[mr:बर्फ]]
[[ms:Ais]]
[[nah:Cetl]]
[[nds:Ies]]
[[nl:IJs (water)]]
[[nn:Is]]
[[no:Is]]
[[nrm:Gllèche]]
[[oc:Glaç]]
[[pdc:Eis]]
[[pl:Lód]]
[[pt:Gelo]]
[[qu:Chullunku]]
[[ro:Gheață]]
[[ru:Лёд]]
[[sah:Муус]]
[[scn:Ghiacciu]]
[[sh:Led]]
[[simple:Ice]]
[[sk:Ľad]]
[[sl:Led]]
[[so:Baraf]]
[[sq:Akulli]]
[[sr:Лед]]
[[su:És]]
[[sv:Is]]
[[sw:Barafu]]
[[te:మంచు]]
[[tg:Ях]]
[[th:น้ำแข็ง]]
[[tl:Yelo]]
[[tr:Buz]]
[[uk:Лід]]
[[ur:برف]]
[[uz:Muz]]
[[vec:Giaso]]
[[vi:Băng]]
[[wa:Glaece]]
[[yi:אייז]]
[[zh:冰]]
[[zh-yue:冰]]
[[zu:Iqhwa]]

Revisi terkini sejak 24 September 2024 18.40

Gunung es yang timbul akibat air yang membeku
Es sungai
Es laut

Es (bahasa Belanda: ijs) , air beku atau air batu adalah air yang dibekukan menjadi bentuk padat.[1][2] Bergantung pada adanya kotoran seperti partikel tanah atau gelembung udara, dapat terlihat transparan atau warna kebiru-biruan yang kurang lebih buram. Pembekuan ini umumnya terjadi bila air didinginkan di bawah suhu 0 °C (273.15 K, 32 °F) pada tekanan atmosfer standar. Es dapat terbentuk pada suhu yang lebih tinggi dengan tekanan yang lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai cairan atau gas sampai -30 °C pada tekanan yang lebih rendah.

Di Tata Surya, es berlimpah dan muncul secara alami dari Merkurius hingga sejauh objek awan Oort. Di luar Tata Surya, es terbentuk sebagai es antarbintang. Es berlimpah di permukaan bumi  – khususnya di daerah kutub dan di atas garis salju[3]  – dan, sebagai bentuk umum presipitasi dan pengendapan memainkan peran kunci dalam siklus air dan iklim Bumi. Es jatuh dari atmosfer sebagai butiran salju dan hujan es atau terjadi sebagai es atau paku es.

Molekul es memiliki delapan belas atau lebih fase berbeda (geometri pengemasan) yang bergantung pada suhu dan tekanan. Ketika air didinginkan dengan cepat (pendinginan), hingga tiga jenis es amorf dapat terbentuk tergantung pada sejarah tekanan dan suhunya. Ketika didinginkan, penerowongan proton yang berkorelasi lambat terjadi di bawah -253,15 °C (20 K, −423,67°F) memunculkan fenomena kuantum makroskopis. Hampir semua es di permukaan bumi dan di atmosfernya adalah struktur kristal heksagonal yang dilambangkan sebagai es Ih (diucapkan sebagai "es satu h") dengan jejak kecil es kubus yang dilambangkan sebagai es Ic. Transisi fase paling umum ke es Ih terjadi ketika air cair didinginkan di bawah 0°C (273,15 K, 32°F) pada tekanan atmosfer standar. Es juga dapat diendapkan langsung oleh uap air, seperti yang terjadi pada pembekuan. Transisi dari es menjadi air cair dan dari es langsung menjadi uap air adalah sublimasi.

Es digunakan dalam berbagai cara, termasuk pendinginan, olahraga musim dingin, dan pahatan es.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Kata "es" diambil dari bahasa Belanda ijs karena di Indonesia tidak dijumpai es secara alami. Di Malaysia "es" biasa disebut "air batu" selain ais. Dalam bahasa suku aceh "éh".

Ciri fisik

[sunting | sunting sumber]

Sebagai padatan anorganik kristal yang terjadi secara alami dengan struktur yang teratur, es dianggap sebagai mineral.[4][5] Ia memiliki struktur kristal biasa berdasarkan pada molekul air, yang terdiri dari satu atom oksigen yang secara kovalen berikatan dengan dua atom hidrogen, atau H – O – H. Namun, banyak sifat fisik air dan es dikendalikan oleh pembentukan ikatan hidrogen antara oksigen dan atom hidrogen yang berdekatan; Meskipun ikatannya lemah, ia tetap penting dalam mengendalikan struktur air dan es.

Sifat air yang tidak biasa adalah bahwa bentuk padatnya — es beku pada tekanan atmosfer — kira-kira 8,3% lebih padat daripada bentuk cairnya, ini setara dengan ekspansi volumetrik 9%. Kepadatan es adalah 0,9167[6] –0,9168 g/cm3 pada 0 °C dan tekanan atmosfer standar (101.325 Pa), sedangkan air memiliki kerapatan 0.9998[6] –0.999863 g/cm3 pada suhu dan tekanan yang sama. Air cair paling padat, dengan kerapatan 1 g/cm3 pada suhu 4 °C dan menjadi tidak begitu padat ketika molekul air mulai membentuk kristal es heksagonal saat titik beku tercapai. Hal ini disebabkan ikatan hidrogen mendominasi gaya antarmolekul, yang menghasilkan pengemasan molekul yang kurang padat dalam padatan. Kepadatan es sedikit meningkat dengan penurunan suhu dan memiliki nilai 0,9340 g/cm3 pada suhu -180 °C (93 K).[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Definition of ICE". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-19. 
  2. ^ "the definition of ice". www.dictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-19. 
  3. ^ Prockter, Louise M. (2005). "Ice in the Solar System" (PDF). Johns Hopkins APL Technical Digest. 26 (2): 175. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 March 2015. 
  4. ^ Demirbas, Ayhan (2010). Methane Gas Hydrate. Springer Science & Business Media. hlm. 90. ISBN 978-1-84882-872-8. 
  5. ^ "The Mineral Ice". minerals.net. Diakses tanggal 2019-01-09. 
  6. ^ a b Harvey, Allan H. (2017). "Properties of Ice and Supercooled Water". Dalam Haynes, William M.; Lide, David R.; Bruno, Thomas J. CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-97th). Boca Raton, FL: CRC Press. ISBN 978-1-4987-5429-3. 
  7. ^ Lide, D. R., ed. (2005). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-86). Boca Raton (FL): CRC Press. ISBN 0-8493-0486-5. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]