Taman Nasional Alas Purwo: Perbedaan antara revisi
Koreksi kata "temperature" menjadi "temperatur" |
|||
(47 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ |
{{more footnotes}} |
||
{{Kotak info kawasan lindung |
|||
{{Infobox protected area |
|||
| name = |
| name = Taman Nasional Alas Purwo |
||
| iucn_category = II |
| iucn_category = II |
||
| photo = Logo TN Alas Purwo.png |
|||
| image = Alas_Purwo_2005.jpg |
|||
| photo_caption |
| photo_caption = |
||
| location = [[Jawa Timur]], [[Indonesia]] |
| location = [[Jawa Timur]], [[Indonesia]] |
||
| nearest_city = [[Banyuwangi]] |
| nearest_city = [[Banyuwangi]] |
||
| map = Indonesia |
| map = Indonesia Banyuwangi#Indonesia Jawa Timur#Indonesia Jawa#Indonesia |
||
| map_caption = Lokasi di Pulau Jawa |
| map_caption = Lokasi di Pulau Jawa |
||
| map_width = |
| map_width = 250 |
||
| label = |
| label = TN. Alas Purwo |
||
| label_position = |
| label_position = top |
||
| lat_d = 8 |
| lat_d = 8 |
||
| lat_m = 41 |
| lat_m = 41 |
||
| lat_s = |
| lat_s = |
||
| lat_NS = S |
| lat_NS = S |
||
| long_d = 114 |
| long_d = 114 |
||
| long_m = 28 |
| long_m = 28 |
||
| long_s = |
| long_s = |
||
| long_EW = E |
| long_EW = E |
||
| area = 434 |
| area = 434,20 km² |
||
| established = 1993 |
| established = 1993 |
||
| visitation_num = 14 |
| visitation_num = 14.720 |
||
| visitation_year = 2006<ref>[http://www.dephut.go.id/files/Stat_2007.pdf Forestry statistics of Indonesia 2007], retrieved 20 May 2010</ref> |
| visitation_year = 2006<ref>[http://www.dephut.go.id/files/Stat_2007.pdf Forestry statistics of Indonesia 2007] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130405073526/http://www.dephut.go.id/files/Stat_2007.pdf |date=2013-04-05 }}, retrieved 20 May 2010</ref> |
||
| |
|governing_body = [[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan]] |
||
|website = {{url|https://tnalaspurwo.org/}} |
|||
}} |
}} |
||
[[Berkas:Gua Istana, Alas Purwo.jpg|al=Gua Istana, Alas Purwo|jmpl|Situasi Gua Istana di Alas Purwo, salah satu dari sekitar 44 gua yang ada.]] |
|||
'''Taman Nasional Alas Purwo''' ('''TN Alas Purwo''') adalah taman nasional yang terletak di Kecamatan [[Tegaldlimo, Banyuwangi|Tegaldlimo]] dan Kecamatan [[Purwoharjo, Banyuwangi|Purwoharjo]], [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Secara geografis terletak di ujung timur [[Pulau Jawa]] wilayah pantai selatan antara 8°26’45”–8°47’00” [[LS]] dan 114°20’16”–114°36’00” [[BT]]. |
|||
'''Taman Nasional Alas Purwo''' (disingkat '''TN Alas Purwo''') adalah sebuah [[taman nasional]] yang terletak di Kecamatan [[Tegaldlimo, Banyuwangi|Tegaldlimo]] dan Kecamatan [[Purwoharjo, Banyuwangi|Purwoharjo]], [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Letak taman nasional ini di ujung paling timur dari [[Pulau Jawa]]. Wilayah termasuk dalam [[pesisir]] pantai selatan antara 8°26’45”– 8°47’00” Lintang Selatan dan 114°20’16”–114°36’00” Bujur Timur. Penetapannya sebagai taman nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 283/Kpts- 11/1992 tertanggal 26 Februari 1992. [[Lahan]]<nowiki/>nya seluas 43.320 [[Hektare|ha]]. Taman Nasional Alas Purwo juga masuk dalam [[Semenanjung Blambangan]]. [[Ekosistem]] yang ada merupakan [[hutan hujan tropika]]. Ekosistemnya terbagi menjadi hutan bambu, [[hutan pantai]], [[hutan bakau]], [[Hutan tanaman industri|hutan tanaman]], hutan alam, dan [[padang rumput]]. Taman Nasional Alam Purwo merupakan tempat [[ritual]] [[Pagerwesi]] bagi umat [[Agama Hindu|Hindu]]. Letak taman nasional ini berbatasan dengan [[Pulau Bali]]. Di dalamnya ada Pura Luhur Giri Salaka. [[Keanekaragaman hayati]] di Taman Nasional Alas Purwo sangat tinggi. Jenis [[tumbuhan]] yang ditemukan sedikitnya 584 jenis dengan bentuk [[rumput]], [[Terna|herba]], [[Perdu|semak]], [[liana]] dan [[pohon]].<ref>{{Cite journal|last=Hidayat|first=Syamsul|date=2008|title=Struktur, Komposisi dan Status Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Taman Nasional Alas Purwo|url=https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/566/352|journal=Jurnal Biologi|volume=12|issue=1|pages=9}}</ref> |
|||
Di dalam Taman Nasional Alas Purwo terdapat beberapa jenis hewan darat seperti [[banteng]], [[kijang]], [[rusa]], [[lutung]], [[kancil]], [[macan tutul]], [[Ajak|anjing hutan]] dan [[kucing hutan]]. Beberapa jenis [[burung]] dapat ditemukan antara lain [[rangkong badak]], [[Kangkareng perut-putih|kangkareng perut putih]], [[merak]], [[ayam hutan hijau]] dan [[ayam hutan merah]]. Di pesisir pantai dapat ditemukan empat jenis [[penyu]] yaitu penyu abu-abu, [[penyu belimbing]], [[penyu hijau]] dan [[penyu sisik]].<ref>{{Cite journal|last=Gunawan, H., Subarudi dan Elvida Y. S.|title=Dinamika Pengunjung Wisata alam di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur|url=https://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/392/378|journal=Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan|volume=4|issue=3|pages=272|doi=10.20886/jpsek.2007.4.3.271-288|issn=2502-4221|access-date=2021-08-22|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913211637/https://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/392/378|dead-url=yes}}</ref> |
|||
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu taman nasional model di Indonesia. Pemanfaatannya disesuaikan dengan keadaan wilayahnya. Ekosistem asli di Taman Nasional Alas Purwo dijaga dengan menetapkan sistem zonasi. Pemanfaatannya untuk [[penelitian]], [[Ilmu|ilmu pengetahuan]], [[Budi daya|budidaya]], [[rekreasi]] dan [[pariwisata]].<ref>{{Cite book|last=Yanuarefa, M. F., Hariyanto, G., dan Utami J.|date=2012|url=http://tnalaspurwo.org/files/buku/Buku_Panduan_Lapang_Herpetofauna_TNAP.pdf|title=Panduan Lapang Herpetofauna (Amfibi dan Reptil) Taman Nasional Alas Purwo|location=Banyuwangi|publisher=Balai Taman Nasional Alas Purwo|isbn=978-602-17009-1-4|pages=10|url-status=live}}</ref> |
|||
== Keadaan fisik == |
== Keadaan fisik == |
||
TN Alas Purwo dengan luas 43.420 ha terdiri dari beberapa zonasi, yaitu |
TN Alas Purwo dengan luas 43.420 ha terdiri dari beberapa zonasi, yaitu: |
||
* Zona Inti (Sanctuary zone) seluas 17.200 |
* Zona Inti (Sanctuary zone) seluas 17.200 ha |
||
* Zona Rimba (Wilderness zone) seluas 24.767 |
* Zona Rimba (Wilderness zone) seluas 24.767 ha |
||
* Zona Pemanfaatan (Intensive use zone) seluas 250 |
* Zona Pemanfaatan (Intensive use zone) seluas 250 ha |
||
* Zona Penyangga (Buffer zone) seluas 1.203 |
* Zona Penyangga (Buffer zone) seluas 1.203 ha. |
||
Rata – rata curah hujan 1000 – 1500 |
Rata – rata curah hujan 1000 – 1500 mm per tahun dengan temperatur 22°-31 °C, dan kelembaban udara 40-85 %. Wilayah TN Alas Purwo sebelah Barat menerima curah hujan lebih tinggi bila dibandingkan dengan wilayah sebelah Timur. Dalam keadaan biasa, musim di TN Alas Purwo pada bulan [[April]] sampai [[Oktober]] adalah musim kemarau dan bulan Oktober sampai April adalah musim hujan. |
||
[[File:Pantai Pancur Banyuwangi.jpg|thumb|Pantai Pancur yang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo]] |
|||
Secara umum kawasan TN Alas Purwo mempunyai topografi datar, bergelombang ringan sampai barat dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis (322 mdpl). |
Secara umum kawasan TN Alas Purwo mempunyai topografi datar, bergelombang ringan sampai barat dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis (322 mdpl). |
||
Keadaan tanah hamper keseluruhan merupakan jenis tanah liat berpasir dan sebagian kecil berupa tanah lempung. Sungai di kawasan TN Alas Purwo umumnya dangkal dan pendek. Sungai yang mengalir sepanjang tahun hanya terdapat di bagian Barat TN yaitu Sungai Segoro Anak dan Sunglon Ombo. Mata air banyak terdapat di daerah Gunung Kuncur, Gunung Kunci, Goa Basori, dan Sendang Srengenge. |
Keadaan tanah hamper keseluruhan merupakan jenis [[tanah liat]] berpasir dan sebagian kecil berupa tanah lempung. Sungai di kawasan TN Alas Purwo umumnya dangkal dan pendek. [[Sungai]] yang mengalir sepanjang tahun hanya terdapat di bagian Barat TN yaitu Sungai Segoro Anak dan Sunglon Ombo. Mata air banyak terdapat di daerah Gunung Kuncur, Gunung Kunci, Goa Basori, dan Sendang Srengenge. |
||
== Keadaan biologi == |
== Keadaan biologi == |
||
Baris 49: | Baris 56: | ||
Berdasarkan tipe ekosistemnya, hutan di TN Alas Purwo dapat di kelompokkan menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan (Feeding Ground). |
Berdasarkan tipe ekosistemnya, hutan di TN Alas Purwo dapat di kelompokkan menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan (Feeding Ground). |
||
Keanekaragaman jenis fauna di kawasan TN Alas Purwo secara garis besar dapat dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Mamalia, Aves, Pisces dan Reptilia. Mamalia yang tercatat sebanyak 31 jenis, |
Keanekaragaman jenis fauna di kawasan TN Alas Purwo secara garis besar dapat dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Mamalia, Aves, Pisces dan Reptilia. Mamalia yang tercatat sebanyak 31 jenis, di antaranya yaitu: Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung (Trachypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), dan Biawak (Varanus salvator). |
||
Burung yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung darat dan burung air, beberapa jenis |
Burung yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung darat dan burung air, beberapa jenis di antaranya merupakan burung migran yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 39 jenis. Jenis burung yang mudah dilihat antara lain: Ayam Hutan (Gallus gallus), Kangkareng (Antracoceros coronatus), Rangkok (Buceros undulatus), Merak (Pavo muticus) dan Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris). Sedangkan untuk reptil telah teridentifikasi sebanyak 20 jenis. |
||
== Sosial ekonomi dan budaya == |
== Sosial ekonomi dan budaya == |
||
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan adalah bertani, buruh tani, dan nelayan. Masyarakat nelayan kebanyakan tinggal di wilayah Muncar, yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa, dan di wilayah Grajagan. Mayoritas penduduk di sekitar kawasan memeluk agama Islam, namun banyak pula yang beragama Hindu terutama di Desa Kedungasri dan Desa Kalipait. Secara umum masyarakat sekitar TN Alas Purwo digolongkan sebagai masyarakat Jawa Tradisional. |
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan adalah bertani, buruh tani, dan nelayan. Masyarakat nelayan kebanyakan tinggal di wilayah Muncar, yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa, dan di wilayah Grajagan. Mayoritas penduduk di sekitar kawasan memeluk agama Islam, namun banyak pula yang beragama Hindu terutama di Desa Kedungasri dan Desa Kalipait. Secara umum masyarakat sekitar TN Alas Purwo digolongkan sebagai masyarakat Jawa Tradisional. |
||
== Misteri == |
== Misteri == |
||
Bertapa, semedi, sayan (gotong-royong sewaktu mendirikan rumah), bayenan serta |
Bertapa, semedi, ''sayan'' (gotong-royong sewaktu mendirikan rumah), ''bayenan,'' serta selamatan–selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan batin masih dilaksanakan. Pada hari-hari tertentu seperti 1 suro, bulan purnama, bulan mati, masyarakat datang ke kawasan TN Alas Purwo untuk bersemedi. |
||
Tempat ini |
Tempat ini menjadi sangat terkenal dengan keangkerannya. Konon dahulu banyak orang yang tersesat dan dirampok serta dibunuh oleh perampok yang berdiam di Alas Purwo. Di sana juga banyak terdapat tempat makhluk halus berada, sehingga sampai kini tempat ini masih terkenal sebagai tempat terangker di Pulau Jawa. |
||
== Pranala luar == |
|||
* [http://indonesia.travel/id/destination/519/taman-nasional-alas-purwo-hutan-tua-di-ujung-timur-pulau-jawa Situs Resmi Kementrian Pariwisata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140710123246/http://indonesia.travel/id/destination/519/taman-nasional-alas-purwo-hutan-tua-di-ujung-timur-pulau-jawa |date=2014-07-10 }} |
|||
* [https://www.carrierstory.com/banyuwangi/alas-purwo-national-park-banyuwangi/ Cerita Traveller Indonesia Saat Camping di Alas Purwo] |
|||
* [https://jalanrindang.com/alas-purwo/ Alas Purwo, Hutan Eksotis Yang Sarat Akan Hal Mistik] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Taman nasional di Indonesia}} |
{{Taman nasional di Indonesia}}{{Authority control}} |
||
[[Kategori:Taman nasional di Indonesia|Alas Purwo]] |
[[Kategori:Taman nasional di Indonesia|Alas Purwo]] |
||
[[Kategori:Jawa Timur]] |
[[Kategori:Jawa Timur]] |
||
[[en:Alas Purwo National Park]] |
|||
[[fr:Parc national d'Alas Purwo]] |
|||
[[jv:Taman Nasional Alas Purwo]] |
|||
[[nl:Nationaal Park Alas Purwo]] |
Revisi terkini sejak 27 Oktober 2023 12.12
Artikel ini sudah memiliki referensi, tetapi tidak disertai kutipan yang cukup. |
Taman Nasional Alas Purwo | |
---|---|
IUCN Kategori II (Taman Nasional) | |
Lokasi di Pulau Jawa | |
Letak | Jawa Timur, Indonesia |
Kota terdekat | Banyuwangi |
Koordinat | 8°41′S 114°28′E / 8.683°S 114.467°E |
Luas | 434,20 km² |
Didirikan | 1993 |
Pengunjung | 14.720 (tahun 2006[1]) |
Pihak pengelola | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan |
Situs web | tnalaspurwo |
Taman Nasional Alas Purwo (disingkat TN Alas Purwo) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Letak taman nasional ini di ujung paling timur dari Pulau Jawa. Wilayah termasuk dalam pesisir pantai selatan antara 8°26’45”– 8°47’00” Lintang Selatan dan 114°20’16”–114°36’00” Bujur Timur. Penetapannya sebagai taman nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 283/Kpts- 11/1992 tertanggal 26 Februari 1992. Lahannya seluas 43.320 ha. Taman Nasional Alas Purwo juga masuk dalam Semenanjung Blambangan. Ekosistem yang ada merupakan hutan hujan tropika. Ekosistemnya terbagi menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput. Taman Nasional Alam Purwo merupakan tempat ritual Pagerwesi bagi umat Hindu. Letak taman nasional ini berbatasan dengan Pulau Bali. Di dalamnya ada Pura Luhur Giri Salaka. Keanekaragaman hayati di Taman Nasional Alas Purwo sangat tinggi. Jenis tumbuhan yang ditemukan sedikitnya 584 jenis dengan bentuk rumput, herba, semak, liana dan pohon.[2]
Di dalam Taman Nasional Alas Purwo terdapat beberapa jenis hewan darat seperti banteng, kijang, rusa, lutung, kancil, macan tutul, anjing hutan dan kucing hutan. Beberapa jenis burung dapat ditemukan antara lain rangkong badak, kangkareng perut putih, merak, ayam hutan hijau dan ayam hutan merah. Di pesisir pantai dapat ditemukan empat jenis penyu yaitu penyu abu-abu, penyu belimbing, penyu hijau dan penyu sisik.[3]
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu taman nasional model di Indonesia. Pemanfaatannya disesuaikan dengan keadaan wilayahnya. Ekosistem asli di Taman Nasional Alas Purwo dijaga dengan menetapkan sistem zonasi. Pemanfaatannya untuk penelitian, ilmu pengetahuan, budidaya, rekreasi dan pariwisata.[4]
Keadaan fisik
[sunting | sunting sumber]TN Alas Purwo dengan luas 43.420 ha terdiri dari beberapa zonasi, yaitu:
- Zona Inti (Sanctuary zone) seluas 17.200 ha
- Zona Rimba (Wilderness zone) seluas 24.767 ha
- Zona Pemanfaatan (Intensive use zone) seluas 250 ha
- Zona Penyangga (Buffer zone) seluas 1.203 ha.
Rata – rata curah hujan 1000 – 1500 mm per tahun dengan temperatur 22°-31 °C, dan kelembaban udara 40-85 %. Wilayah TN Alas Purwo sebelah Barat menerima curah hujan lebih tinggi bila dibandingkan dengan wilayah sebelah Timur. Dalam keadaan biasa, musim di TN Alas Purwo pada bulan April sampai Oktober adalah musim kemarau dan bulan Oktober sampai April adalah musim hujan.
Secara umum kawasan TN Alas Purwo mempunyai topografi datar, bergelombang ringan sampai barat dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis (322 mdpl).
Keadaan tanah hamper keseluruhan merupakan jenis tanah liat berpasir dan sebagian kecil berupa tanah lempung. Sungai di kawasan TN Alas Purwo umumnya dangkal dan pendek. Sungai yang mengalir sepanjang tahun hanya terdapat di bagian Barat TN yaitu Sungai Segoro Anak dan Sunglon Ombo. Mata air banyak terdapat di daerah Gunung Kuncur, Gunung Kunci, Goa Basori, dan Sendang Srengenge.
Keadaan biologi
[sunting | sunting sumber]Secara umum tipe hutan di kawasan TN Alas Purwo merupakan hutan hujan dataran rendah. Hutan bambu merupakan formasi yang dominan, ± 40 % dari total luas hutan yang ada. Sampai saat ini telah tercatat sedikitnya 584 jenis tumbuhan yang terdiri dari rumput, herba, semak, liana, dan pohon.
Berdasarkan tipe ekosistemnya, hutan di TN Alas Purwo dapat di kelompokkan menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan padang penggembalaan (Feeding Ground).
Keanekaragaman jenis fauna di kawasan TN Alas Purwo secara garis besar dapat dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Mamalia, Aves, Pisces dan Reptilia. Mamalia yang tercatat sebanyak 31 jenis, di antaranya yaitu: Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung (Trachypithecus auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), dan Biawak (Varanus salvator).
Burung yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung darat dan burung air, beberapa jenis di antaranya merupakan burung migran yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 39 jenis. Jenis burung yang mudah dilihat antara lain: Ayam Hutan (Gallus gallus), Kangkareng (Antracoceros coronatus), Rangkok (Buceros undulatus), Merak (Pavo muticus) dan Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris). Sedangkan untuk reptil telah teridentifikasi sebanyak 20 jenis.
Sosial ekonomi dan budaya
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan adalah bertani, buruh tani, dan nelayan. Masyarakat nelayan kebanyakan tinggal di wilayah Muncar, yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa, dan di wilayah Grajagan. Mayoritas penduduk di sekitar kawasan memeluk agama Islam, namun banyak pula yang beragama Hindu terutama di Desa Kedungasri dan Desa Kalipait. Secara umum masyarakat sekitar TN Alas Purwo digolongkan sebagai masyarakat Jawa Tradisional.
Misteri
[sunting | sunting sumber]Bertapa, semedi, sayan (gotong-royong sewaktu mendirikan rumah), bayenan, serta selamatan–selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan batin masih dilaksanakan. Pada hari-hari tertentu seperti 1 suro, bulan purnama, bulan mati, masyarakat datang ke kawasan TN Alas Purwo untuk bersemedi. Tempat ini menjadi sangat terkenal dengan keangkerannya. Konon dahulu banyak orang yang tersesat dan dirampok serta dibunuh oleh perampok yang berdiam di Alas Purwo. Di sana juga banyak terdapat tempat makhluk halus berada, sehingga sampai kini tempat ini masih terkenal sebagai tempat terangker di Pulau Jawa.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs Resmi Kementrian Pariwisata Diarsipkan 2014-07-10 di Wayback Machine.
- Cerita Traveller Indonesia Saat Camping di Alas Purwo
- Alas Purwo, Hutan Eksotis Yang Sarat Akan Hal Mistik
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Forestry statistics of Indonesia 2007 Diarsipkan 2013-04-05 di Wayback Machine., retrieved 20 May 2010
- ^ Hidayat, Syamsul (2008). "Struktur, Komposisi dan Status Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Taman Nasional Alas Purwo". Jurnal Biologi. 12 (1): 9.
- ^ Gunawan, H., Subarudi dan Elvida Y. S. "Dinamika Pengunjung Wisata alam di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur". Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 4 (3): 272. doi:10.20886/jpsek.2007.4.3.271-288. ISSN 2502-4221. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 2021-08-22.
- ^ Yanuarefa, M. F., Hariyanto, G., dan Utami J. (2012). Panduan Lapang Herpetofauna (Amfibi dan Reptil) Taman Nasional Alas Purwo (PDF). Banyuwangi: Balai Taman Nasional Alas Purwo. hlm. 10. ISBN 978-602-17009-1-4.