Lompat ke isi

Paku ekor kuda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Thijs!bot (bicara | kontrib)
k robot Modifying: en:Equisetum
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k Polifili ke monofili
 
(77 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{Taxobox_begin | color = lightgreen| name = Paku ekor kuda}} <!--- <br>{{StatusSecure}} -->
| name = Paku ekor kuda
{{Taxobox_image | image = [[Image:arvense.png|210px]] | caption = ''Equisetum arvense'' dengan <br>percabangan berkarang}}
| fossil_range = [[Devon Akhir]]-sekarang<br />{{fossil range|375.0|0}}
{{Taxobox_begin_placement | color = lightgreen}}
| image = Equisetum arvense Oulu, Finland 26.05.2013.jpg
{{Taxobox_regnum_entry | taxon = [[Plantae]]}}
| image_caption = ''Equisetum arvense''
{{Taxobox_divisio_entry | taxon = [[Sphenophyta]]}}
| image_width = 240px
{{Taxobox_classis_entry | taxon = [[Equisetopsida]]}}
| regnum = [[Plantae]]
{{Taxobox_ordo_entry | taxon = [[Equisetales]]}}
| divisio = [[Tumbuhan paku|Polypodiophyta]]
{{Taxobox_familia_entry | taxon = [[Equisetaceae]]}}
| classis = [[Polypodiopsida]]
{{Taxobox_genus_entry | taxon = ''Equisetum''}}
| ordo = [[Equisetales]]
{{Taxobox_end_placement}}
| familia = '''Equisetaceae'''
{{Taxobox_end}}
| familia_authority =
Nama '''paku ekor kuda''' merujuk pada segolongan kecil [[tumbuhan]] (sekitar 20 [[spesies]]) yang umumnya [[herba]] kecil dan semua masuk dalam genus ''Equisetum'' (dari ''equus'' yang berarti "kuda" dan ''setum'' yang berarti "rambut tebal" dalam [[bahasa Latin]]). Anggota-anggotanya dapat dijumpai di seluruh dunia kecuali [[Antartika]]. Di kawasan [[Malesia]] ([[Indonesia]] termasuk di dalamnya) hanya dijumpai satu spesies saja, ''E. debile'' Roxb. ([[bahasa Melayu|Melayu]]: "rumput betung", [[bahasa Sunda|Sunda]]: "tataropongan", [[bahasa Jawa|Jawa]]: "petongan"). Kalangan taksonomi masih memperdebatkan apakah ekor kuda merupakan [[divisio]] tersendiri, '''Equisetophyta''' (atau '''Sphenophyta'''), atau suatu [[kelas]] dari [[tumbuhan paku|Pteridophyta]], '''Equisetopsida''' (atau '''Sphenopsida'''). Hasil analisis [[biologi molekular|molekular]] menunjukkan kedekatan hubungan dengan [[Marattiopsida]].
| subdivision_ranks = [[Genus|Genera]]
| subdivision =
'''''Equisetum'''''{{br}}†''[[Equisetites]]''<!-- <br />
and see [[#Evolution and systematics|text]] -->
}}
'''Paku ekor kuda''' merujuk pada segolongan kecil [[tumbuhan]] (sekitar 20 [[spesies]]) yang umumnya [[terna]] kecil dan semua masuk dalam genus '''''Equisetum''''' (dari ''equus'' yang berarti "kuda" dan ''setum'' yang berarti "rambut tebal" dalam [[bahasa Latin]]). Anggota-anggotanya dapat dijumpai di seluruh dunia kecuali [[Antartika]]. Di kawasan [[Asia Tenggara]] ([[Indonesia]] termasuk di dalamnya) hanya dijumpai satu spesies alami saja, ''E. ramosissimum'' subsp. ''debile'',<ref>PROSEA. Plant Resources of Southeast Asia #15 (2). Cryptogams: Ferns and fern allies.</ref> yang dikenal sebagai [[rumput betung]] dalam [[bahasa Melayu]], ''tataropongan'' dalam [[bahasa Sunda]], atau ''petongan'' dalam [[bahasa Jawa]]. Kalangan [[taksonomi tumbuhan|taksonomi]] masih memperdebatkan apakah kelompok ekor kuda merupakan [[divisio]] tersendiri, sebagai '''Equisetophyta''' (atau '''Sphenophyta'''), atau suatu [[kelas]] dari [[tumbuhan paku]], sebagai '''Equisetopsida''' (atau '''Sphenopsida'''). Hasil analisis [[biologi molekular|molekular]] menunjukkan kedekatan hubungan dengan [[Marattiopsida]] dan paku sejati ([[Polypodiopsida]]).<ref>Smith AR, Pryer KM, Schuettpelz E, Korall P, Schneider H, Wolf PG 2006. [http://www.pryerlab.net/publication/fichier749.pdf A classification for extant ferns]. ''Taxon'' 55:705-731.</ref>


Semua anggota paku ekor kuda bersifat [[tahunan]], terna berukuran kecil (tinggi 0.2-1.5 [[meter|m]]), meskipun beberapa anggotanya (hidup di Amerika Tropik) ada yang bisa tumbuh mencapai 6-8 m (''E. giganteum'' dan ''E. myriochaetum'').
Semua anggota paku ekor kuda berusia [[tumbuhan tahunan|tahunan]], terna berukuran kecil (tinggi 0.2-1.5 [[meter|m]]), meskipun beberapa anggotanya (yang hidup di Amerika Tropik bisa tumbuh mencapai 6–8 m (''E. giganteum'' dan ''E. myriochaetum'').


[[Batang]] tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan sebagai organ [[fotosintesis|fotosintetik]] menggantikan daun. Batangnya dapat bercabang. Cabang duduk mengitari batang utama. Batang ini banyak mengandung [[silika]]. Ada kelompok yang batangnya bercabang-cabang dalam posisi berkarang dan ada yang bercabang tunggal. [[Daun]] pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas.
[[Batang]] tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan sebagai organ [[fotosintesis|fotosintetik]] menggantikan daun. Batangnya dapat bercabang. Cabang duduk mengitari batang utama. Batang ini banyak mengandung [[silika]]. Ada kelompok yang batangnya bercabang-cabang dalam posisi berkarang dan ada yang bercabang tunggal. [[Daun]] pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas.
[[Spora]] tersimpan pada struktur berbentuk [[gada]] yang disebut ''strobilus'' (jamak ''strobili'') yang terletak pada ujung batang (''apical''). Pada banyak [[spesies]] (misalnya ''E. arvense''), batang penyangga strobilus tidak bercabang dan tidak berfotosintesis (tidak berwarna hijau) serta hanya muncul segera setelah musim salju berakhir. Jenis-jenis lain tidak memiliki perbedaan ini (batang steril mirip dengan batang pendukung strobilus), misalnya ''E. palustre'' dan ''E. debile''.
[[Spora]] tersimpan pada struktur berbentuk [[gada]] yang disebut ''strobilus'' (jamak ''strobili'') yang terletak pada ujung batang (''apical''). Pada banyak [[spesies]] (misalnya ''E. arvense''), batang penyangga strobilus tidak bercabang dan tidak berfotosintesis (tidak berwarna hijau) serta hanya muncul segera setelah musim salju berakhir. Jenis-jenis lain tidak memiliki perbedaan ini (batang steril mirip dengan batang pendukung strobilus), misalnya ''E. palustre'' dan ''E. debile''.
[[Gambar:Arvense_fertil.png|left|250px|thumb|Batang fertil ''E. arvense'' dengan strobilus di ujungnya. Batang ini muncul pada akhir musim salju, sebelum munculnya batang steril yang fotosintetik (lihat gambar di taxobox).]]
[[Berkas:Arvense fertil.png|kiri|150px|jmpl|Batang fertil ''E. arvense'' dengan strobilus di ujungnya. Batang ini muncul pada akhir musim salju, sebelum munculnya batang steril yang fotosintetik (lihat gambar di taxobox).]]


Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada ''E. arvense'' tumbuh menjadi [[pergiliran keturunan|protalium]] jantan. Spora keluar dari ''sporangium'' yang tersusun pada strobilus. Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat "rambut" yang disebut ''elater''. Elater berfungsi sebagai pegas untuk membantu pemencaran spora.
Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada ''E. arvense'' tumbuh menjadi [[pergiliran keturunan|protalium]] jantan. Spora keluar dari ''sporangium'' yang tersusun pada strobilus. Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat "rambut" yang disebut ''elater''. Elater berfungsi sebagai pegas untuk membantu pemencaran spora.


Gametofit ekor kuda bersifat thalloid (serupa ''thallus'') dan tidak memiliki klorofil, sehingga kehidupannya tergantung pada asosiasi dengan cendawan tanah dalam bentuk [[mikoriza]]. Ukurannya kecil sehingga biasanya diamati dengan mikroskop. Bentuknya tidak menyerupai lembaran seperti pada [[paku sejati]] melainkan menyerupai tangkai memanjang, menghasilkan [[anteridium]] dan [[arkegonium]].
Paku ekor kuda menyukai tanah yang basah, baik berpasir maupun berlempung, beberapa bahkan tumbuh di air (batang yang berongga membantu adaptasi pada lingkungan ini). ''E.arvense'' dapat tumbuh menjadi gulma di ladang karena [[rizoma|rimpang]]nya yang sangat dalam dan menyebar luas di tanah. [[Herbisida]] pun sering tidak berhasil mematikannya. Di Indonesia, rumput betung (''E. debile'') digunakan sebagai sikat untuk mencuci dan campuran obat.
[[Berkas:Equisetum gametophyte L.jpg|jmpl|150px|Gametofit ekor kuda A:rizoid ("akar"), B: arkegonium.]]


Paku ekor kuda menyukai tanah yang basah, baik berpasir maupun berlempung, beberapa bahkan tumbuh di air (batang yang berongga membantu adaptasi pada lingkungan ini). ''E.arvense'' dapat tumbuh menjadi gulma di ladang karena [[rizoma|rimpangnya]] yang sangat dalam dan menyebar luas di tanah. [[Herbisida]] pun sering tidak berhasil mematikannya. Di Indonesia, rumput betung (''E. debile'') digunakan sebagai sikat untuk mencuci dan campuran obat.
Pada masa lalu, kira-kira pada zaman [[Karbonifer]], paku ekor kuda purba dan kerabatnya (''Calamites'', dari divisio yang sama, sekarang sudah punah) mendominasi hutan-hutan di bumi. Beberapa spesies dapat tumbuh sangat besar, mencapai 30 m, seperti ditunjukkan pada fosil-fosil yang ditemukan pada deposit [[batu bara]]. Batu bara dianggap sebagai sisa-sisa serasah dari hutan purba ini yang telah membatu.


Pada masa lalu, kira-kira pada zaman [[Karbon (zaman)|Karbon]], paku ekor kuda purba dan kerabatnya (''[[Calamites]]'', dari divisio yang sama, sekarang sudah punah) mendominasi hutan-hutan di bumi. Beberapa spesies dapat tumbuh sangat besar, mencapai 30 m, seperti ditunjukkan pada fosil-fosil yang ditemukan pada deposit [[batu bara]]. Batu bara dianggap sebagai pengerasan sisa-sisa serasah dari hutan purba ini.
===Contoh spesies===

== Contoh spesies ==
[[Berkas:Equisetopsida.jpg|jmpl|''Equisetum telmateia telmateia'']]
;Subgenus ''Equisetum''
;Subgenus ''Equisetum''
*''[[Equisetum arvense]]'' - paku ekor kuda ladang
* ''[[Equisetum arvense]]'' - paku ekor kuda ladang
*''[[Equisetum bogotense]]'' - paku ekor kuda Andes
* ''[[Equisetum bogotense]]'' - paku ekor kuda Andes
*''[[Equisetum diffusum]]'' - paku ekor kuda Himalaya
* ''[[Equisetum diffusum]]'' - paku ekor kuda Himalaya
*''[[Equisetum fluviatile]]'' - paku ekor kuda air
* ''[[Equisetum fluviatile]]'' - paku ekor kuda air
*''[[Equisetum palustre]]'' - paku ekor kuda rawa
* ''[[Equisetum palustre]]'' - paku ekor kuda rawa
*''[[Equisetum pratense]]'' - paku ekor kuda padang
* ''[[Equisetum pratense]]'' - paku ekor kuda padang
*''[[Equisetum sylvaticum]]'' - paku ekor kuda hutan
* ''[[Equisetum sylvaticum]]'' - paku ekor kuda hutan
*''[[Equisetum telmateia]]'' - paku ekor kuda besar
* ''[[Equisetum telmateia]]'' - paku ekor kuda besar
;Subgenus ''Hippochaete''
;Subgenus ''Hippochaete''
*''[[Equisetum debile]]'' Roxb. - rumput betung
* ''[[Equisetum giganteum]]'' - paku ekor kuda raksasa
*''[[Equisetum giganteum]]'' - paku ekor kuda raksasa
* ''[[Equisetum myriochaetum]]'' - paku ekor kuda raksasa Meksiko
*''[[Equisetum myriochaetum]]'' - paku ekor kuda raksasa Meksiko
* ''[[Equisetum hyemale]]'' - paku ekor kuda kaku/bambu air, telah diimpor ke Indonesia pula sebagai [[tanaman hias]].
* ''[[Equisetum laevigatum]]'' - paku ekor kuda lunak
*''[[Equisetum hyemale]]'' - paku ekor kuda kaku, telah diimpor ke Indonesia pula sebagai [[tanaman hias]]. (Gambar menarik [http://members.eunet.at/m.matus/e_bleeth_2.html di sini])
*''[[Equisetum laevigatum]]'' - paku ekor kuda lunak
* ''[[Equisetum ramosissimum]]'' [[Desf.]] - paku ekor kuda bercabang
*''[[Equisetum ramosissimum]]'' - paku ekor kuda ramosus
** ''E. ramosissimum'' Desf. subsp. ''ramosissimum''
** ''E. ramosissimum'' Desf. subsp. ''debile'' ([[Roxb.]] ex Vaucher) Hauke - [[rumput betung]]
*''[[Equisetum scirpoides]]'' - paku ekor kuda katai
*''[[Equisetum variegatum]]'' - paku ekor kuda belang
* ''[[Equisetum scirpoides]]'' - paku ekor kuda katai
* ''[[Equisetum variegatum]]'' - paku ekor kuda belang


==Pranala luar==
== Referensi ==

* {{id}} [http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=74 ''E. debile'' Roxb., satu-satunya anggota ''Equisetum'' yang tumbuh di Indonesia].
{{reflist}}
* {{en}} Pryer, K. M., Schuettpelz, E., Wolf, P. G., Schneider, H., Smith, A. R., and Cranfill, R. (2004). Phylogeny and evolution of ferns (monilophytes) with a focus on the early leptosporangiate divergences. ''American Journal of Botany'' 91: 1582-1598 (tersedia di [http://www.amjbot.org/cgi/reprint/91/10/1582 online]; pdf file).

* {{en}} [http://www.btinternet.com/~pigott/equisetum/ UK National Collection] - memerikan taksonomi semua spesies dan hibrida
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://members.eunet.at/m.matus/ The Wonderful World of Equisetum]
* {{id}} [http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=74 ''E. debile'' Roxb., satu-satunya anggota ''Equisetum'' yang tumbuh di Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061013211955/http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=74 |date=2006-10-13 }}.
* {{en}} Pryer, K. M., Schuettpelz, E., Wolf, P. G., Schneider, H., Smith, A. R., and Cranfill, R. (2004). Phylogeny and evolution of ferns (monilophytes) with a focus on the early leptosporangiate divergences. ''American Journal of Botany'' 91: 1582-1598 (tersedia di [http://www.amjbot.org/cgi/reprint/91/10/1582 online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070926223530/http://www.amjbot.org/cgi/reprint/91/10/1582 |date=2007-09-26 }}; pdf file).
* {{en}} [http://www.btinternet.com/~pigott/equisetum/ UK National Collection] - memerikan taksonomi semua spesies dan hibrida
* {{en}} [http://members.eunet.at/m.matus/ The Wonderful World of Equisetum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070717062608/http://members.eunet.at/m.matus/ |date=2007-07-17 }}
* {{en}} [http://www.fiu.edu/~chusb001/giant_equisetum.html Paku ekor kuda raksasa]
* {{en}} [http://www.fiu.edu/~chusb001/giant_equisetum.html Paku ekor kuda raksasa]


{{commons|Category:Equisetaceae}}
{{commons|Category:Equisetaceae}}
[[Kategori:Tumbuhan]]


{{Plantae}}
[[ar:أذناب الخيليات]]
{{Taxonbar|from=Q28114}}
[[bg:Хвощ]]

[[ca:Cua de cavall]]
[[Kategori:Tumbuhan paku]]
[[cs:Přesličky]]
[[Kategori:Equisetaceae]]
[[da:Padderok-familien]]
[[Kategori:Equisetum]]
[[de:Schachtelhalme]]

[[en:Equisetum]]
[[eo:Ekvizetoj]]
[[frr:Equisetales]]
[[es:Equisetaceae]]
[[fa:دم‌اسبی (گیاه)]]
[[fi:Kortteet]]
[[fr:Sphenophyta]]
[[he:שבטבט]]
[[ja:スギナ]]
[[ko:속새류]]
[[lt:Asiūklis]]
[[lv:Kosas]]
[[mk:Членестостеблени растенија]]
[[nl:Paardenstaartenfamilie]]
[[no:Sneller]]
[[pl:Skrzyp]]
[[pt:Cavalinha (planta)]]
[[qu:Akurma]]
[[ru:Хвощ]]
[[sv:Fräkenväxter]]
[[uk:Хвощ]]
[[zh:木贼属]]

Revisi terkini sejak 26 April 2024 11.39

Paku ekor kuda
Rentang fosil: Devon Akhir-sekarang
375.0–0 jtyl
Equisetum arvense
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Equisetaceae
Genera

Equisetum
Equisetites

Paku ekor kuda merujuk pada segolongan kecil tumbuhan (sekitar 20 spesies) yang umumnya terna kecil dan semua masuk dalam genus Equisetum (dari equus yang berarti "kuda" dan setum yang berarti "rambut tebal" dalam bahasa Latin). Anggota-anggotanya dapat dijumpai di seluruh dunia kecuali Antartika. Di kawasan Asia Tenggara (Indonesia termasuk di dalamnya) hanya dijumpai satu spesies alami saja, E. ramosissimum subsp. debile,[1] yang dikenal sebagai rumput betung dalam bahasa Melayu, tataropongan dalam bahasa Sunda, atau petongan dalam bahasa Jawa. Kalangan taksonomi masih memperdebatkan apakah kelompok ekor kuda merupakan divisio tersendiri, sebagai Equisetophyta (atau Sphenophyta), atau suatu kelas dari tumbuhan paku, sebagai Equisetopsida (atau Sphenopsida). Hasil analisis molekular menunjukkan kedekatan hubungan dengan Marattiopsida dan paku sejati (Polypodiopsida).[2]

Semua anggota paku ekor kuda berusia tahunan, terna berukuran kecil (tinggi 0.2-1.5 m), meskipun beberapa anggotanya (yang hidup di Amerika Tropik bisa tumbuh mencapai 6–8 m (E. giganteum dan E. myriochaetum).

Batang tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan sebagai organ fotosintetik menggantikan daun. Batangnya dapat bercabang. Cabang duduk mengitari batang utama. Batang ini banyak mengandung silika. Ada kelompok yang batangnya bercabang-cabang dalam posisi berkarang dan ada yang bercabang tunggal. Daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas. Spora tersimpan pada struktur berbentuk gada yang disebut strobilus (jamak strobili) yang terletak pada ujung batang (apical). Pada banyak spesies (misalnya E. arvense), batang penyangga strobilus tidak bercabang dan tidak berfotosintesis (tidak berwarna hijau) serta hanya muncul segera setelah musim salju berakhir. Jenis-jenis lain tidak memiliki perbedaan ini (batang steril mirip dengan batang pendukung strobilus), misalnya E. palustre dan E. debile.

Batang fertil E. arvense dengan strobilus di ujungnya. Batang ini muncul pada akhir musim salju, sebelum munculnya batang steril yang fotosintetik (lihat gambar di taxobox).

Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada E. arvense tumbuh menjadi protalium jantan. Spora keluar dari sporangium yang tersusun pada strobilus. Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat "rambut" yang disebut elater. Elater berfungsi sebagai pegas untuk membantu pemencaran spora.

Gametofit ekor kuda bersifat thalloid (serupa thallus) dan tidak memiliki klorofil, sehingga kehidupannya tergantung pada asosiasi dengan cendawan tanah dalam bentuk mikoriza. Ukurannya kecil sehingga biasanya diamati dengan mikroskop. Bentuknya tidak menyerupai lembaran seperti pada paku sejati melainkan menyerupai tangkai memanjang, menghasilkan anteridium dan arkegonium.

Gametofit ekor kuda A:rizoid ("akar"), B: arkegonium.

Paku ekor kuda menyukai tanah yang basah, baik berpasir maupun berlempung, beberapa bahkan tumbuh di air (batang yang berongga membantu adaptasi pada lingkungan ini). E.arvense dapat tumbuh menjadi gulma di ladang karena rimpangnya yang sangat dalam dan menyebar luas di tanah. Herbisida pun sering tidak berhasil mematikannya. Di Indonesia, rumput betung (E. debile) digunakan sebagai sikat untuk mencuci dan campuran obat.

Pada masa lalu, kira-kira pada zaman Karbon, paku ekor kuda purba dan kerabatnya (Calamites, dari divisio yang sama, sekarang sudah punah) mendominasi hutan-hutan di bumi. Beberapa spesies dapat tumbuh sangat besar, mencapai 30 m, seperti ditunjukkan pada fosil-fosil yang ditemukan pada deposit batu bara. Batu bara dianggap sebagai pengerasan sisa-sisa serasah dari hutan purba ini.

Contoh spesies

[sunting | sunting sumber]
Equisetum telmateia telmateia
Subgenus Equisetum
Subgenus Hippochaete

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ PROSEA. Plant Resources of Southeast Asia #15 (2). Cryptogams: Ferns and fern allies.
  2. ^ Smith AR, Pryer KM, Schuettpelz E, Korall P, Schneider H, Wolf PG 2006. A classification for extant ferns. Taxon 55:705-731.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]