Lompat ke isi

Siwa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~kat, ~stub
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(184 revisi perantara oleh 93 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bukanlah |Seva}}
[[Gambar:Bathara_Guru.jpg|thumb|right|Siwa yang menaiki wahananya, lembu [[Nandini]].]]
'''Siwa''' ([[bahasa Sansekerta]]: शिव atau श्रीशिव, ''Śiva''), atau kadangkala ditulis ''Shiva'', menurut ejaan [[bahasa Inggris]], adalah salah satu Dewa Utama, [[Trimurti]] dalam agama [[Hindu]] yang berjumlah tiga. Kedua [[dewa]] lainnya adalah [[Brahma]] dan [[Wisnu]].


{{Hindu Dewa Infobox
Dalam ajaran [[agama]] [[Hindu]], [[Dewa]] Siwa (Çiwa / Shiva) adalah manifestasi dari [[Tuhan]] Yang Maha Esa sebagai pelebur, melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga segala ciptaan [[Tuhan]] tersebut harus dikembalikan kepada asalnya ([[Tuhan]]).
| Image = Vrishabhantika.JPG
| Caption =
| Nama = Siwa{{br}}{{Nobold|{{Lang|hi|शिव}}}}
| Devanagari = शिव
| Ejaan_Sanskerta = Śiva
| Ejaan_Pali =
| Ejaan_Indonesia = Siwa
| Golongan = [[Dewa (Hindu)|Dewa]]
| Gelar_sebagai = Dewa pelebur, dewa pemusnah
| Tempat = [[Gunung Kailasha]]
| Mantra = [[Om Namah Shivaya]]
| Senjata = [[Trisula]]
| Pasangan = [[Dewi]] [[Daksayani|Sati]], [[Dewi]] [[Parwati]], [[Dewi]] [[Uma]], [[Dewi]] [[Durga]], [[Dewi]] [[Kali (dewi)|Kali]]
| Wahana = [[Nandi|Lembu Nandi]]
| Planet =
| Alias = Jagatpati, Nilakantha, Paramêśwara, Rudra, Trinetra Shankara, Bholenath, Mahesha, Mahadewa
}}
'''Siwa''' {{Sanskerta|शिव|Śiva}}, juga dikenal sebagai '''Mahadewa''' {{sanskerta|महादेव|Mahādeva}}, adalah salah satu dari tiga dewa utama ([[Trimurti]]) dalam [[agama Hindu]]. Kedua [[dewa]] lainnya adalah [[Brahma]] dan [[Wisnu]]. Dalam ajaran [[agama Hindu]], Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.
== Karakteristik ==
[[Berkas:Shiva temple Prambanan 2017-08-02 (4).jpg|jmpl|Arca Siwa Di [[Candi Prambanan]], [[Indonesia]]]]
Umat Hindu, khususnya [[umat Hindu]] di [[India]], meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:


* Bertangan empat, masing-masing membawa: {{br}}trisula, camara, tasbih/aksamala, kendi
Dalam keyakinan umat [[Hindu]] (khususnya [[Hindu]] [[India]]), Dewa Çiwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:
* Bermata tiga (tri netra)
# bertangan empat, masing-masing membawa: trisula, cemara, tasbih/genitri, kendi
* Mengenakan hiasan kepala berbentuk ''ardha chandra'' (bulan sabit)
# bermata tiga (tri netra)
* Ikat pinggang dari kulit harimau
# pada hiasan kepalanya terdapat ardha chandra (bulan sabit)
# ikat pinggang dari kulit harimau
* Hiasan di leher dari ular [[kobra]]
* Kendaraan atau vahana-nya lembu [[Nandini]]
# hiasan di leher dari ular kobra
# kendaraannya lembu [[nandini]]


Oleh umat [[Agama Hindu Dharma|Hindu]] [[Bali]], Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia dan makhluk hidup lainnya ke unsurnya, menjadi ''[[Panca Maha Bhuta]]''. Dalam ''pengider'' [[Dewata Nawa Sanga]] (Nawa Dewata), Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Ia bersenjata [[padma]] dan mengendarai lembu [[Nandini]]. Aksara sucinya [[I kara|I]] dan [[Ya (aksara Bali)|Ya]]. Ia dipuja di [[Pura Besakih]].
Orang bijaksana memberinya gelar [[Dewa]] angin dan [[Dewa]] cinta kasih. Beliau tampak sebagai [[Dewa]] yang memancarkan kasih sayang kepada makhluk hidup. Sebaliknya bagi orang yang hidupnya penuh dosa, Beliau tampak sebagai Dewa yang menyeramkan, matanya melotot dan memegang banyak senjata, seolah-olah hendak membinasakan apapun yang ada di hadapannya.


Dalam tradisi [[Indonesia]] lainnya, kadangkala Dewa Siwa disebut dengan nama [[Batara Guru]]. Adya / Siwa / Pusat / Segala Warna (Cahaya) = peleburan kemanunggalan.
Dewa Siwa memiliki sakti Dewi [[Uma]] dan [[Durgha]]. Dewi [[Uma]] merupakan Dewi yang tampak sangat cantik dan lemah lembut sedangkan Dewi [[Durgha]] merupakan Dewi kematian yang tampak menyeramkan, mata melotot dan tangannya penuh senjata.


== Putra ==
Di [[Bali]], beliau dipuja di [[Pura]] Dalem, sebagai [[Dewa]] yang mengembalikan manusia ke unsurnya, menjadi [[Panca Maha Bhuta]].
Menurut cerita-cerita keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab suci umat [[Hindu]], Dewa Siwa memiliki putra-putra yang lahir dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Beberapa putra Dewa Siwa tersebut yakni:

Dalam ''pengider'' [[Dewata Nawa Sanga]], Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Beliau bersenjata [[padma]] dan mengendarai lembu [[nandini]]. Aksara sucinya I dan Ya. Dipuja di [[Pura]] Besakih.

Dalam tradisi [[Indonesia]], kadangkala '''Siwa''' disebut [[Batara Guru]].

== Putera Dewa Siwa ==
Menurut cerita-cerita keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab suci umat [[Hindu]], Dewa Siwa memiliki putera-putera yang lahir dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Beberapa putera Dewa Siwa tersebut yakni:
# [[Dewa]] [[Kumara]] (Kartikeya)
# [[Dewa]] [[Kumara]] (Kartikeya)
# [[Dewa]] [[Kala]]
# [[Dewa]] [[Kala]]
# [[Dewa]] [[Ganesa]]
# [[Dewa]] [[Ganesa]]


==Nama-nama lain Siwa==
== Lihat pula ==
* [[Dewa (Hindu)]]
*''Jagatpati'', ''Paramêśwara'', ''Rudra'', ''Trinetra''
* [[Trimurti]]

== Pranala luar ==
{{Commons|Category:Shiva|Siwa}}
{{wikibooks|{{PAGENAME}}}}
* [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Siwa Siwa] di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
* [https://en.wiktionary.org/wiki/Siwa Siwa] di Wiktionary, the free dictionary
* [https://www.britannica.com/topic/Shiva Shiva] at Encyclopædia Britannica
* [http://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780195399318/obo-9780195399318-0051.xml Shaivism], Peter Bisschop, Oxford Bibliographies
* [http://faculty.washington.edu/kpotter/ckeyt/home.htm Shaivism literature], Karl Potter, University of Washington

{{Hindu Dewa}}


[[Kategori:Dewa Hindu]]


{{hindu-stub}}
{{hindu-stub}}


[[bg:Шива]]
[[Kategori:Dewa Hindu]]
[[ca:Xiva]]
[[cs:Šiva]]
[[da:Shiva]]
[[de:Shiva]]
[[en:Shiva]]
[[eo:Ŝivao]]
[[es:Shiva]]
[[et:Šiva]]
[[fi:Shiva]]
[[fr:Shiva]]
[[he:שיווה]]
[[hi:शिव]]
[[it:Śiva]]
[[ja:シヴァ]]
[[jv:Siwah]]
[[lt:Šyva]]
[[ms:Siva]]
[[nds:Schiwa]]
[[nl:Shiva]]
[[nn:Sjiva]]
[[no:Shiva]]
[[pl:Śiwa]]
[[pt:Shiva]]
[[ro:Shiva]]
[[ru:Шива]]
[[sh:Šiva]]
[[simple:Shiva]]
[[sk:Šiva]]
[[sl:Šiva]]
[[sv:Shiva]]
[[ta:சிவன்]]
[[tr:Şiva]]
[[uk:Шива]]
[[ur:شو]]
[[zh:湿婆]]

Revisi terkini sejak 28 Maret 2024 01.08

Siwa
शिव
Dewa Hindu
Dewa pelebur, dewa pemusnah
Ejaan Dewanagariशिव
Ejaan IASTŚiva
Ejaan IndonesiaSiwa
Nama lainJagatpati, Nilakantha, Paramêśwara, Rudra, Trinetra Shankara, Bholenath, Mahesha, Mahadewa
GolonganDewa
SenjataTrisula
WahanaLembu Nandi
PasanganDewi Sati, Dewi Parwati, Dewi Uma, Dewi Durga, Dewi Kali
MantraOm Namah Shivaya

Siwa (Dewanagari: शिव; ,IASTŚiva, शिव), juga dikenal sebagai Mahadewa (Dewanagari: महादेव; ,IASTMahādeva, महादेव), adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran agama Hindu, Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]
Arca Siwa Di Candi Prambanan, Indonesia

Umat Hindu, khususnya umat Hindu di India, meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:

  • Bertangan empat, masing-masing membawa:
    trisula, camara, tasbih/aksamala, kendi
  • Bermata tiga (tri netra)
  • Mengenakan hiasan kepala berbentuk ardha chandra (bulan sabit)
  • Ikat pinggang dari kulit harimau
  • Hiasan di leher dari ular kobra
  • Kendaraan atau vahana-nya lembu Nandini

Oleh umat Hindu Bali, Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia dan makhluk hidup lainnya ke unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta. Dalam pengider Dewata Nawa Sanga (Nawa Dewata), Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Ia bersenjata padma dan mengendarai lembu Nandini. Aksara sucinya I dan Ya. Ia dipuja di Pura Besakih.

Dalam tradisi Indonesia lainnya, kadangkala Dewa Siwa disebut dengan nama Batara Guru. Adya / Siwa / Pusat / Segala Warna (Cahaya) = peleburan kemanunggalan.

Menurut cerita-cerita keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab suci umat Hindu, Dewa Siwa memiliki putra-putra yang lahir dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Beberapa putra Dewa Siwa tersebut yakni:

  1. Dewa Kumara (Kartikeya)
  2. Dewa Kala
  3. Dewa Ganesa

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Siwa di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • Siwa di Wiktionary, the free dictionary
  • Shiva at Encyclopædia Britannica
  • Shaivism, Peter Bisschop, Oxford Bibliographies
  • Shaivism literature, Karl Potter, University of Washington