Lompat ke isi

Banjir Padang 2012: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox flood
{{infobox flood
|image location=Lokasi Sumatera Barat Kota Padang.svg
|image location= Lokasi Sumatera Barat Kota Padang.svg
|image name= Letak [[kota Padang]]
|image name= Letak [[kota Padang]]
|name=Banjir di Padang tahun 2012
|name=Banjir Padang 2012
|duration=[[31 Mei]] [[2012]]
|duration=[[31 Mei]] [[2012]]
|total fatalities=
|total fatalities=
Baris 9: Baris 9:
}}
}}


'''Banjir Padang 2011''' meupakan bencana [[banjir]] yang melanda beberapa kawasan di [[kota Padang]], [[Sumatera Barat]] pada [[31 Mei]] [[2012]]. Bencana ini disebabkan oleh [[hujan]] de­ras disertai [[petir]] dan [[badai|angin ken­cang]] yang terjadi pada sore harinya. Bancana ini juga diperparah dengan tumbangnya sejumlah [[pohon]] dan [[tanah longsor]] di beberapa titik di kota Padang.
'''Banjir Padang 2012''' meupakan bencana [[banjir]] yang melanda beberapa kawasan di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]] pada [[31 Mei]] [[2012]]. Bencana ini disebabkan oleh [[hujan]] deras disertai [[petir]] dan [[badai|angin kencang]] yang terjadi pada sore harinya. Bancana ini juga diperparah dengan tumbangnya sejumlah [[pohon]] dan [[tanah longsor]] di beberapa titik di kota Padang.


Kawasan terparah yang dilanda banjir ini di antaranya adalah Pegam­bi­ran, Kampung Kalawi, [[Lubuk Lintah, Kuranji, Padang|Lubuklintah]], [[Pampangan Nan XX, Lubuk Begalung, Padang|Pampangan]], Duriantarung, dan [[Gunung Sarik, Kuranji, Padang|Gu­nung­sa­rik]], dimana genangan air men­­capai pinggang orang de­wasa. Sementara itu, di beberapa ka­wasan lainnya banjir merendam hingga se­lutut orang dewasa, seperti di La­pai, [[Lubuk Begalung Nan XX, Lubuk Begalung, Padang|Lubukbegalung]], Kam­­­pung Nias, [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]], Bagindo Aziz Chan, dan Pa­sar Raya. Sedangkan yang lainnya tidak terlalu parah seperti Jalan Juanda, Ja­lan Pemuda, Jalan S. Ratu­la­ngi, Patimura, [[Sawahan, Padang Timur, Padang|Sawahan]], dan [[Andaleh, Padang Timur, Padang|Andalas]]. Selain banyaknya kawasan yang terendam sehingga membuat puluhan warga mengungsi, bencana ini juga menyebabkan terbelahnya satu rumah dan merusak beberapa papan reklame hingga jatuh menimpa badan jalan maupun benda lain terutama [[kabel listrik]]. Bahkan satu tanggul diketahui je­bol, dan listrik di hampir se­paruh Kota Padang padam.<ref name="padangekspres">"[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=29300 Rumah dan Mobil Hancur, Sebagian Padang Gelap]". Padang Ekspres. 1 Juni 2012. Diakses pada 2 Juni 2012.</ref><ref name="kompas">"[http://regional.kompas.com/read/2012/06/01/00120451/Banjir.Terjadi.di.Padang Banjir Terjadi di Padang]". [[Kompas (surat kabar)|Kompas.com]]. 1 Juni 2012. Diakses pada 2 Juni 2012.</ref>
Kawasan terparah yang dilanda banjir ini di antaranya adalah [[Pagambiran Ampalu Nan XX, Lubuk Begalung, Padang|Pegambiran]], Kampung Kalawi, [[Lubuk Lintah, Kuranji, Padang|Lubuklintah]], [[Pampangan Nan XX, Lubuk Begalung, Padang|Pampangan]], Durian Tarung, dan [[Gunung Sarik, Kuranji, Padang|Gunung Sarik]]. Kawasan-kawasan tersebut terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Sementara, di kawasan lainnya banjir merendam hingga selutut orang dewasa, seperti di Lapai, [[Lubuk Begalung Nan XX, Lubuk Begalung, Padang|Lubukbegalung]], Kampung Nias, [[Jati, Padang Timur, Padang|Jati]], Bagindo Aziz Chan, dan [[Pasar Raya Padang]]. Sedangkan yang lainnya tidak terlalu parah seperti Jalan Juanda, Jalan Pemuda, Jalan S. Ratulangi, Patimura, [[Sawahan, Padang Timur, Padang|Sawahan]], dan [[Andaleh, Padang Timur, Padang|Andalas]]. Selain banyaknya kawasan yang terendam sehingga membuat puluhan warga mengungsi, bencana ini juga menyebabkan terbelahnya satu rumah dan merusak beberapa papan reklame hingga jatuh menimpa badan jalan maupun benda lain terutama [[kabel listrik]]. Bahkan satu tanggul diketahui jebol, dan listrik di hampir separuh Kota Padang padam.<ref name="padangekspres">"[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=29300 Rumah dan Mobil Hancur, Sebagian Padang Gelap]". Padang Ekspres. 1 Juni 2012. Diakses pada 2 Juni 2012.</ref><ref name="kompas">"[http://regional.kompas.com/read/2012/06/01/00120451/Banjir.Terjadi.di.Padang Banjir Terjadi di Padang]". [[Kompas (surat kabar)|Kompas.com]]. 1 Juni 2012. Diakses pada 2 Juni 2012.</ref>


Sebelumnya, [[Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika|Badan Meteorologi Kli­ma­­tologi dan Geofisika]] (BMKG) telah memperkirakan bahwa cua­­ca ekstrem akan terjadi dalam beberapa minggu di [[Pantai Barat Sumatera|pantai barat Sumatera]], sehingga warga diimbau untuk was­pada terhadap [[longsor]], dan ancaman terjadinya [[puting beliung]].<ref name="padangekspres"/>
Sebelumnya, [[Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika|Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika]] (BMKG) telah memperkirakan bahwa cuaca ekstrem akan terjadi dalam beberapa minggu di [[Pantai Barat Sumatra|pantai barat Sumatra]], sehingga warga diimbau untuk waspada terhadap [[longsor]], dan ancaman terjadinya [[puting beliung]].<ref name="padangekspres"/>


== Dampak ==
== Dampak ==
Di Pegambiran, sebuah tang­gul di dekat [[Bank Nagari]] jebol hingga membuat air melimpah setinggi mencapai 1,5 meter. Puluhan pe­gawai yang ketika itu masih ter­perangkap hujan di kantor, ter­paksa diungsikan oleh tim [[Search and Rescue]] (SAR) dan tim Badan Penanggulangan Bencana Dae­rah (BPBD) Kota Padang. Di [[Ampang, Kuranji, Padang|Ampang]], warga mem­pro­tes pihak pelaksana pem­ba­ngu­nan Jalan [[Alai Parak Kopi, Padang Utara, Padang|Alai]]–Bypass yang dianggap tidak mela­kukan peng­kajian terhadap pem­bangunan jalan sehingga menimbulkan banjir hingga memasuki rumah warga setinggi 75 cm.<ref name="padangekspres"/>
Di Pegambiran, sebuah tanggul di dekat [[Bank Nagari]] jebol hingga membuat air melimpah setinggi 1,5 meter. Puluhan pegawai yang ketika itu masih terperangkap hujan di kantor, terpaksa diungsikan oleh tim [[Search and Rescue]] (SAR) dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang. Di [[Ampang, Kuranji, Padang|Ampang]], warga memprotes pihak pelaksana pembangunan Jalan [[Alai Parak Kopi, Padang Utara, Padang|Alai]]–Bypass yang dianggap tidak melakukan pengkajian terhadap pembangunan jalan sehingga menimbulkan banjir hingga memasuki rumah warga setinggi 75&nbsp;cm.<ref name="padangekspres"/>


Tingginya genangan air mem­­­buat [[angkutan kota]] tak bisa masuk ke Pasar Raya, sehingga banyak warga yang te­lan­tar karenanya. Se­bagian memilih untuk ber­jalan kaki dari Pasar Raya menuju [[Andaleh, Padang Timur, Padang|Andalas]]. Di [[SPBU]] [[Sawahan, Padang Timur, Padang|Sawahan]], terlihat [[pohon]] tumbang menghalangi jalan. Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi dari [[Andaleh, Padang Timur, Padang|Andalas]] sampai [[Sawahan, Padang Timur, Padang|Sawahan]]. Kendaraan berjalan beringsut, akibat genangan air cukup tinggi terutama di simpang Azizi, Andalas.<ref name="padangekspres"/>
Tingginya genangan air membuat [[angkutan kota]] tak bisa masuk ke Pasar Raya, sehingga banyak warga yang telantar karenanya. Sebagian memilih untuk berjalan kaki dari Pasar Raya menuju [[Andaleh, Padang Timur, Padang|Andalas]]. Di [[SPBU]] [[Sawahan, Padang Timur, Padang|Sawahan]], terlihat [[pohon]] tumbang menghalangi jalan. Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi dari [[Andaleh, Padang Timur, Padang|Andalas]] sampai [[Sawahan, Padang Timur, Padang|Sawahan]]. Kendaraan berjalan beringsut, akibat genangan air cukup tinggi terutama di simpang Azizi, Andalas.<ref name="padangekspres"/>


Listrik juga padam di hampi separuh [[kota Padang]], yang dise­bab­kan dari 200 megawatt (MW) beban puncak listrik di Pa­dang 75 MW di antaranya tidak tersa­lur­kan. Kondisi tersebut terjadi aki­bat [[pohon]] dan papan reklame tum­bang menimpa kabel jari­ngan PLN, dan banyaknya gardu hubung (GH) yang terendam banjir. Kawasan yang listriknya padam meliputi [[Padang Barat, Padang|Pa­dang Barat]], [[Padang Selatan, Padang|Padang Selatan]], [[Padang Timur, Padang|Pa­dang Timur]], sebagian [[Kuranji, Padang|Kuranji]], bahkan hingga per­batasan Padang dengan [[kabupaten Pesisir Selatan]].<ref name="padangekspres"/>
Listrik juga padam di hampir separuh [[Kota Padang]], karena dari 200 MW [[beban listrik puncak]] di Padang, sebanyak 75 MW di antaranya tidak tersalurkan. Kondisi tersebut terjadi akibat [[pohon]] dan papan reklame tumbang menimpa kabel jaringan PLN, dan banyaknya gardu hubung (GH) yang terendam banjir. Kawasan yang listriknya padam meliputi [[Padang Barat, Padang|Padang Barat]], [[Padang Selatan, Padang|Padang Selatan]], [[Padang Timur, Padang|Padang Timur]], sebagian [[Kuranji, Padang|Kuranji]], bahkan hingga perbatasan Kota Padang dengan [[kabupaten Pesisir Selatan]].<ref name="padangekspres"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist}}


{{Bencana di Indonesia tahun 2012}}
{{Bencana di Indonesia tahun 2012}}
Baris 30: Baris 30:
[[Kategori:Banjir di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Banjir di Indonesia|Padang]]
[[Kategori:Bencana alam tahun 2012]]
[[Kategori:Bencana alam tahun 2012]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2012]]
[[Kategori:Bencana alam tahun 2012 di Indonesia]]
[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Bencana di Sumatera Barat]]

Revisi terkini sejak 19 Maret 2024 00.24

Banjir Padang 2012
Tanggal31 Mei 2012
LokasiKota Padang

Banjir Padang 2012 meupakan bencana banjir yang melanda beberapa kawasan di Kota Padang, Sumatera Barat pada 31 Mei 2012. Bencana ini disebabkan oleh hujan deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi pada sore harinya. Bancana ini juga diperparah dengan tumbangnya sejumlah pohon dan tanah longsor di beberapa titik di kota Padang.

Kawasan terparah yang dilanda banjir ini di antaranya adalah Pegambiran, Kampung Kalawi, Lubuklintah, Pampangan, Durian Tarung, dan Gunung Sarik. Kawasan-kawasan tersebut terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Sementara, di kawasan lainnya banjir merendam hingga selutut orang dewasa, seperti di Lapai, Lubukbegalung, Kampung Nias, Jati, Bagindo Aziz Chan, dan Pasar Raya Padang. Sedangkan yang lainnya tidak terlalu parah seperti Jalan Juanda, Jalan Pemuda, Jalan S. Ratulangi, Patimura, Sawahan, dan Andalas. Selain banyaknya kawasan yang terendam sehingga membuat puluhan warga mengungsi, bencana ini juga menyebabkan terbelahnya satu rumah dan merusak beberapa papan reklame hingga jatuh menimpa badan jalan maupun benda lain terutama kabel listrik. Bahkan satu tanggul diketahui jebol, dan listrik di hampir separuh Kota Padang padam.[1][2]

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan bahwa cuaca ekstrem akan terjadi dalam beberapa minggu di pantai barat Sumatra, sehingga warga diimbau untuk waspada terhadap longsor, dan ancaman terjadinya puting beliung.[1]

Di Pegambiran, sebuah tanggul di dekat Bank Nagari jebol hingga membuat air melimpah setinggi 1,5 meter. Puluhan pegawai yang ketika itu masih terperangkap hujan di kantor, terpaksa diungsikan oleh tim Search and Rescue (SAR) dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang. Di Ampang, warga memprotes pihak pelaksana pembangunan Jalan Alai–Bypass yang dianggap tidak melakukan pengkajian terhadap pembangunan jalan sehingga menimbulkan banjir hingga memasuki rumah warga setinggi 75 cm.[1]

Tingginya genangan air membuat angkutan kota tak bisa masuk ke Pasar Raya, sehingga banyak warga yang telantar karenanya. Sebagian memilih untuk berjalan kaki dari Pasar Raya menuju Andalas. Di SPBU Sawahan, terlihat pohon tumbang menghalangi jalan. Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi dari Andalas sampai Sawahan. Kendaraan berjalan beringsut, akibat genangan air cukup tinggi terutama di simpang Azizi, Andalas.[1]

Listrik juga padam di hampir separuh Kota Padang, karena dari 200 MW beban listrik puncak di Padang, sebanyak 75 MW di antaranya tidak tersalurkan. Kondisi tersebut terjadi akibat pohon dan papan reklame tumbang menimpa kabel jaringan PLN, dan banyaknya gardu hubung (GH) yang terendam banjir. Kawasan yang listriknya padam meliputi Padang Barat, Padang Selatan, Padang Timur, sebagian Kuranji, bahkan hingga perbatasan Kota Padang dengan kabupaten Pesisir Selatan.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e "Rumah dan Mobil Hancur, Sebagian Padang Gelap". Padang Ekspres. 1 Juni 2012. Diakses pada 2 Juni 2012.
  2. ^ "Banjir Terjadi di Padang". Kompas.com. 1 Juni 2012. Diakses pada 2 Juni 2012.