Kubah Shakhrah: Perbedaan antara revisi
k r2.7.2) (bot Mengubah: bg:Купол на Скалата |
k Mengembalikan suntingan oleh 2A01:CB06:806D:B71F:F5BF:6DD1:FA14:6A2D (bicara) ke revisi terakhir oleh 2001:448A:3023:3B29:69C4:84D6:EBC9:438C Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(68 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Historic Site|name=Kubah Shakhrah<br /> مسجد قبة الصخرة <br />כיפת הסלע <br />Dome of the Rock|native_language=|image=Palestine-2013(2)-Jerusalem-Temple Mount-Dome of the Rock (SE exposure).jpg|caption=<!--no caption needed per guidelines-->|designation1=WHS|designation1_date=1981|designation1_number=[http://whc.unesco.org/en/list/148 UNESCO #148]|designation1_criteria=(i)|designation1_type=Sejarah|designation1_free1name=Wilayah|designation1_free1value=[[Palestina]]|designation1_free2name=Area|designation1_free2value=[[Timur Tengah]]|location=[[Kota Lama Yerusalem]], [[Yerusalem]], Palestina|height={{convert|73|m|ft|abr=on}}|built=|architect=Khalifah Abdul Malik bin Marwan<br />Khalifah Ummaiyyah|architecture=[[Umayyah]] , [[Abbasiyah]] , [[Ottoman]]|lat_degrees=31|lat_minutes=46|lat_seconds=40.8|lat_direction=N|long_degrees=35|long_minutes=14|long_seconds=7.44|long_direction=E|locmapin=Israel|map_caption=Lokasi dari Kota Tua Yerusalem, Palestina|coord_display=inline, title|visitation_num=> 800.000 pengunjung|visitation_year=2016}} |
|||
[[Berkas:Dome of the Rock1.jpg|thumb|right|350px|Kubah Shakhrah di Kota Lama Yerusalem.]] |
|||
'''Kubah Shakhrah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: مسجد قبة الصخرة, [[transliterasi|translit.]]: ''Qubbat As-Sakhrah'', [[Bahasa Ibrani|Ibrani]]: כיפת הסלע, [[transliterasi|translit.]]: ''Kipat Hasela'', [[Bahasa Turki|Turki]]: ''Kubbetüs Sahra'', [[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Dome of the Rock'', arti harfiah: "Kubah Batu") adalah tempat suci umat [[Yahudi]] dan [[Islam]] dan marka tanah utama yang terletak di tengah-tengah di dalam tembok kompleks [[Al-Haram asy-Syarif]], kompleks ini sendiri berada dalam tembok [[Kota Lama Yerusalem]] ([[Yerusalem]] Timur). Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun [[691]], menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia.<ref name=Faizer>{{cite web|title=The Shape of the Holy: Early Islamic Jerusalem|author=Rizwi Faizer|publisher=Rizwi's Bibliography for Medieval Islam|year=1998|url=http://us.geocities.com/rfaizer/reviews/book9.html}}</ref>. Di dalam kubah ini terdapat batu [[Ash-Shakhrah]] yang menjadi tempat paling suci bagi umat Yahudi. |
|||
'''Kubah Shakhrah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: مسجد قبة الصخرة ([[transliterasi|baca]]: ''Qubbah As-Sakhrah''), [[Bahasa Ibrani|Ibrani]]: כיפת הסלע ([[transliterasi|baca.]]: ''Kipat Hasela''), [[Bahasa Turki|Turki]]: ''Kubbetüs Sahra'', [[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''Dome of the Rock'', arti harfiah: "Kubah Batu") adalah sebuah bangunan persegi delapan berkubah emas yang terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsha. Kompleks ini sendiri berada dalam tembok [[Kota Lama Yerusalem]] ([[Yerusalem]] Timur). Tempat ini disucikan dalam agama Islam dan Yahudi. Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun [[691]] Masehi, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia.<ref name="Faizer">{{cite web|title=The Shape of the Holy: Early Islamic Jerusalem|author=Rizwi Faizer|publisher=Rizwi's Bibliography for Medieval Islam|year=1998|url=http://us.geocities.com/rfaizer/reviews/book9.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20020210164811/http://us.geocities.com/rfaizer/reviews/book9.html|archivedate=2002-02-10|access-date=2008-10-02|dead-url=yes}}</ref> Di dalam kubah ini terdapat batu [[Ash-Shakhrah]] yang menjadi tempat suci bagi umat Yahudi dan umat [[Islam]].<ref>{{Cite web|url=http://www.dakwatuna.com/2015/06/10/69973/mari-mengenal-kedudukan-as-shakhrah-jantung-masjid-al-aqsha/|title=Mari Mengenal Kedudukan As-Shakhrah, Jantung Masjid Al-Aqsha|last=http://MuhammadEdgarHamas|date=2015-06-10|website=dakwatuna.com|access-date=2016-11-23}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Kubah Shakhrah bukanlah sebuah [[masjid]], sebaliknya, merupakan sebuah kompleks yang terdapatnya sebuah batu besar yang dikatakan tempat [[Nabi Muhammad]] berdiri ketika peristiwa [[Isra dan Mi'raj]]. Qubbat As-Sakhrah terletak di [[Baitulmuqaddis]] di kawasan [[Al-Haram asy-Syarif]]. Qubbat As-Sakhrah bukanlah [[Masjid Al-Aqsa]] karena [[Masjid Al-Aqsa]] terletak tidak jauh daripada bangunan ini. Qubbat Al-Sakhrah seringkali disalahartikan sebagai [[Masjid Omar]] yang merupakan tempat [[Umar bin Khattab]] ber[[salat]] ketika tiba di [[Baitulmuqaddis]]. |
|||
Bangunan ini terkadang disalahartikan dengan Masjid Al Aqsha. [[Masjid Al-Aqsha|Masjid Al Aqsha]] adalah nama dari keseluruhan kompleks tersebut, sedangkan Kubah Shakhrah adalah salah satu bangunan yang berdiri di kompleks tersebut, tepatnya berada di bagian tengah kompleks. Bersama [[Masjid Al Qibli]], Kubah Shakhrah merupakan bangunan utama dalam Masjid Al Aqsha dan kerap menjadi lambang yang mewakili keseluruhan kompleks tersebut. |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:Israel-2013-Jerusalem-Temple Mount-Dome of the Rock-Detail 01.jpg|jmpl|350px|Keramik ubin rinci.]] |
|||
[[Berkas:1 Palestine Pound 1939 Obverse.jpg|thumb|220px|Qubbat As-Sakhrah muncul dalam uang kertas [[Mandat Palestina]].]] |
|||
=== Awal Mula Bait Suci === |
|||
Kompleks Masjid Al Aqsha, dikenal dengan [[Bukit Bait Suci|Bukit Bait]] oleh Yahudi, dulunya adalah lokasi Bait Suci kedua yang disucikan umat Yahudi. Tempat ini juga diyakini sebagai tempat berdirinya Bait Suci pertama yang dibangun oleh Nabi Sulaiman (Raja Salomo). Bait Suci kedua dihancurkan pada tahun 70 M oleh Romawi dan setelah [[Pemberontakan Bar Kokhba]] pada 135 M, pemerintah Romawi mendirikan ''Jupiter Capitolinus'', kuil untuk pemujaan Dewa Yupiter, di reruntuhan Bait Suci kedua. Pada masa [[Konstantinus Agung|Kaisar Konstantinus yang Agung]], agama Kristen telah menjadi agama resmi Romawi dan kuil Dewa Yupiter yang berdiri di Bukit Bait diruntuhkan setelah Konsili Nicea I. Pada masa itu, Gereja Makam Kudus dibangun pada tahun 320, tetapi Bukit Bait cenderung diabaikan.<ref name =Shick>Robert Shick, ‘A Christian City with a Major Muslim Shrine: Jerusalem in the Umayyad Period,’ in Arietta Papaconstantinou (ed.), [https://books.google.com/books?id=JhOrCwAAQBAJ&pg=PA300 '' Conversion in Late Antiquity: Christianity, Islam, and Beyond: Papers from the Andrew W. Mellon Foundation Sawyer Seminar, University of Oxford, 2009-2010 pp.299-317 p.300,''] Routledge 2016 p.300.</ref> |
|||
Pada tahun 610, [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Sasania Persia]] mengalahkan Romawi dan merebut Palestina. Umat Yahudi diberi wewenang untuk mendirikan negara bawahan dan mulai membangun Bait Suci. Namun lima tahun kemudian, Romawi kembali mengambil alih Palestina dan umat Kristen menghancurkan Bait Suci yang belum selesai pembangunannya dan menjadikan tempat itu sebagai tempat pembuangan sampah.<ref>{{cite book|title=Jerusalem Today: What Future for the Peace Process?|first=Ghada|last=Karmi|year=1997|publisher=Garnet & Ithaca Press|isbn=0-86372-226-1|page=116}}</ref> |
|||
Kubah Shakhrah dibangun antara tahun [[687]] hingga tahun [[691]] oleh Khalifah [[Abdul Malik bin Marwan]], khalifah [[Ummaiyyah]]. Sejarah Qubbat Al-Sakhrah telah melewati berbagai zaman, yaitu |
|||
zaman Islam, zaman [[Perang Salib]], zaman Mandat [[Britania]] dan zaman pendudukan [[Israel]]. |
|||
=== Isra dan Mi'raj === |
=== Isra dan Mi'raj === |
||
''[[Isra Mikraj|Isra' Mi'raj]]'' terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke [[Madinah]]. Menurut Al Maududi<sup>[[Isra Mikraj#cite note-4|[4]]]</sup> dan mayoritas ulama,<sup>[[Isra Mikraj#cite note-5|[5]]]</sup> Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri<sup>[[Isra Mikraj#cite note-6|[6]]]</sup> menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah ''radhiyallahu anha'' meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj, tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis waktu tanggal terjadinya Isra Mi'raj. |
|||
=== Penaklukan Baitul Maqdis === |
|||
=== Perang Salib === |
|||
[[Berkas:CrossPatheeDome.jpg |thumb|right|220px|Denah lantai Kubah Sakhrah di tengah-tengahnya terdapat Sakhrah, kontruksi bangunan ini menginspirasi [[Ordo Bait Allah]].]] |
|||
Selama [[Perang Salib]], Kubah Shakhrah diserahkan kepada [[Augustinian]], yang merubahnya menjadi gereja, dan [[Masjid Al-Aqsa]] menjadi istana [[Baldwin I dari Yerusalem|Baldwin I]] tahun 1104. [[Ordo Bait Allah]], yang mempercayai bahwa Qubbat As-Sakhrah merupakan lokasi [[Bait Salomo]], mendirikan markas mereka di Masjid Al-Aqsa berdekatan dengan Qubbat As-Sakhrah pada abad ke-12. |
|||
Dalam peristiwa ini, diyakini Nabi Muhammad SAW menggunakan Batu Fondasi sebagai pijakan untuk naik langit,<ref name="Braswell, G 1996. p. 14">Braswell, G. ''Islam – Its Prophets, People, Politics and Power''. Nashville, TN: Broadman and Holman Publishers. 1996. p. 14</ref> batu yang sama yang menjadi titik tersuci dalam kepercayaan Yahudi, juga yang menjadi kiblat bagi umat Yahudi dan Islam sebelum akhirnya kiblat umat Islam berpindah ke Ka'bah. Dalam kepercayaan Yahudi, batu ini juga yang menjadi tempat [[Ibrahim|Nabi Ibrahim]] ([[Abraham]]) hendak mengorbankan anaknya, |
|||
=== Ayyubiyyah dan Mamluk === |
|||
Yerusalem direbut oleh [[Salahuddin]] pada hari Jumat, [[2 Oktober]] [[1187]] dan Al Haram Al Sharif dijadikan tempat ibadah Muslim. Salib di atas Kubah Shakhrah diganti menjadi bulan sabit emas. Keponakan Salahuddin al-Malik al-Mu'azzam Isa (615-24/1218-27) melakukan restorasi lain di Al Haram Al Sharif dan menambah serambi muka pada masjid Al-Aqsa. |
|||
=== |
=== Masa kekhalifahan === |
||
[[Berkas:1 Palestine Pound 1939 Obverse.jpg|jmpl|220px|Qubbat As-Sakhrah muncul dalam uang kertas [[Mandat Palestina]].]]Kepemimpinan Yerusalem diambil alih oleh umat Islam pada tahun 638 Masehi pada masa pemerintahan Khalifah [[Umar bin Khattab|Umar bin Khaththab]]. [[Patriark]] [[Gereja Makam Kudus]], Sophronius, menyerahkan kota itu selepas kepungan yang singkat. |
|||
Renovasi berskala besar dilakukan selama era kekuasaan [[Mahmud II]] tahun 1817. Berdekatan dengan Qubbat As-Sakhrah, Utsmaniyah membangun [[Kubah Nabi]] tahun 1620. |
|||
Umar memasuki Masjid Al Aqsha dengan berjalan. Tidak ada pertumpahan darah dan tidak ada pembunuhan oleh tentara Islam. Siapa pun yang ingin meninggalkan Baitul Maqdis dengan segala harta benda mereka, dibenarkan berbuat demikian. Siapa pun yang ingin terus tinggal, akan dijamin keselamatan nyawa, harta benda, dan tempat beribadat mereka. Semua ini terkandung dalam Perjanjian Umariyya. |
|||
=== Mandat Britania 1917 - 1948 === |
|||
Kubah Shakhrah mengalami goncangan akibat gempa bumi di Palestina pada hari Senin, [[11 Juli]], [[1927]]. Banyak usaha perbaikan telah dilakukan. |
|||
Umar kemudian menemani Sophronious ke Gereja Makam Kudus dan ditawarkan untuk shalat di dalamnya. Umar menolak karena ditakutkan dapat membuat umat Islam memiliki alasan untuk mengubah gereja tersebut menjadi masjid di kemudian hari.<ref>Steven Runciman, ''A History of the Crusades'', vol. 1 ''The First Crusade'' (Cambridge: Cambridge University Press, 1987), 3-4.</ref> Umar lebih memilih untuk shalat di Masjid Al Aqsha yang saat itu berupa puing-puing dan memerintahkan pembersihan<ref>Michael D. Coogan [https://books.google.com/books?id=gM-tZeEO4wgC&pg=PA443 ''The Oxford History of the Biblical World,''] Oxford University Press, 2001 p.443-</ref> dan memberi akses pada umat Yahudi ke dalam kompleks tersebut.<ref>Daniel Frank, [https://books.google.com/books?id=MzqwUksGUrkC&pg=PA209 ''Search Scripture Well: Karaite Exegetes and the Origins of the Jewish Bible Commentary in the Islamic,''] East BRILL, 2004 p.209.</ref> |
|||
<!-- == Arsitektur == |
|||
Bangunan Kubah Sakhrah terdiri dari tiga tingkatan; tingkatan pertama dan kedua 35,3 meter. Adapun tinggi bangunan keseluruhan termasuk kubah bagian atas adalah 39,3 m. Keadaan ruang di dalamnya terdiri tiga koridor yang sejajar melingkari batu (''sakhrah''). Koridor bagian dalam merupakan lantai thawaf yang langsung mengelilingi batu seperti tempat thawaf di Masjidil Haram. Di dalamnya dipenuhi ukiran-ukiran model [[Bizantium]]. Di dalamnya terdapat mihrab-mihrab besar jumlahnya 13 buah dan masing-masing [[mihrab]] terdiri dari 104 mihrab kecil. |
|||
Salah seorang mantan Yahudi yang masuk Islam, [[Ka'ab al-Ahbar|Ka'ab Al Ahbar]], memberi masukan kepada Umar agar mendirikan tempat ibadah di sebelah utara Batu Fondasi agar saat shalat, umat Islam dapat menghadap Ka'bah sekaligus batu tersebut. Namun Umar menolak gagasan tersebut dan shalat di bagian selatan masjid, membelakangi batu tersebut.<ref name="Mosaad">Mosaad, Mohamed. [http://www.godsholymountain.org/papers/bayt.pdf Bayt al-Maqdis: An Islamic Perspective] pp.3–8</ref> Saat membangun tempat ibadah, Umar sengaja membuat agar masjid yang dibangunnya, Batu Fondasi, dan Ka'bah tidak berada dalam satu garis lurus. Batu itu sendiri dibiarkan terbuka. |
|||
Untuk memasukinya yang terletak di atas bukit ada empat pintu gerbang besar yang masing-masing dilengkapi atap. Bangunan ini sepenuhnya dikerjakan dua orang [[arsitek]] [[Muslim]] yaitu Raja' bin Hayat dari Bitsan dan Yazid bin Salam dari Yerusalem. Keduanya dari Palestina. |
|||
Pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah, dilakukan pembangunan besar-besaran terhadap kompleks Masjid Al Aqsha. Masjid yang dibangun Umar (Masjid Al Qibli) dibangun ulang dan menggeser mihrab masjid tersebut sejauh 40 meter ke arah barat, sehingga antara Batu Fondasi, mihrab Masjid Al Qibli, dan Ka'bah berada dalam satu garis lurus. Pemerintah saat itu juga memerintahkan pendirian bangunan yang menaungi Batu Fondasi, yang disebut Kubah Shakhrah (secara harfiah bermakna "Kubah Batu"). |
|||
''Sakhrah'' artinya batu, berada di tengah-tengah di dalam Kubah Sakhrah yang menaunginya. Sakhrah berukuran 56 x 42 kaki. Di bawah sakhrah terdapat gua segi empat yang luasnya 4,5 m x 4,5 m dan tingginya 1,5 m. Pada atap gua terdapat lubang seluas 1 m. Dengan adanya gua di bawah sakhrah (batu) maka hampir semua bagian batu dapat dilihat dengan jelas. Batu tersebut disebut sakhrah mukadassah (batu suci). Di batu tersebut [[Nabi Muhammad]] melakukan [[mi'raj]] dan sebagai saksi peristiwa tersebut maka dibangunlah Kubah Sakhrah di atasnya. |
|||
=== Pembangunan awal === |
|||
Menurut literatur [[Islam]], nilai kesucian sakhrah sama dengan Hajar Aswad (batu hitam). Kedua [[batu]] berasal dari [[surga]] dengan perbedaan [[waktu]] turunnya selama 40 tahun lebih dulu Hajar Aswad. |
|||
Diyakini Kubah Shakhrah dibangun pada masa pemerintahan [[Abdul Malik bin Marwan|Khalifah Abdul Malik]] dan putranya, [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al Walid I]]. Merujuk kepada Sibt bin Jauzi, Kubah Shakhrah mulai dibangun pada 687. Dilaporkan besarnya biaya pembangunan mencapai tujuh kali pemasukan pajak tahunan dari Mesir.<ref>Jacob Lassner: ''Muslims on the sanctity of Jerusalem: preliminary thoughts on the search for a conceptual framework.'' In: ''Jerusalem Studies in Arabic and Islam.'' Band 31 (2006), p. 176.</ref> Kaligrafi Kufi ditambahkan di bagian dalam kubah. Tanggal yang tercatat adalah 70 H (691-692 M) dipercaya oleh para sejarawan sebagai waktu diselesaikannya kubah tersebut.{{sfn|Necipoğlu|2008|p=22}} Pada dokumen ini, nama Abdul Malik dihapus dan diganti dengan nama Al Ma'mun, Khalifah Abbasiyah. |
|||
Arsitektur dan mosaiknya mengikuti pola gereja dan istana Romawi.<ref name="avner43">{{cite book | last=Avner | first=Rina | year=2010 | chapter=The Dome of the Rock in light of the development of concentric martyria in Jerusalem | title=Muqarnas | volume=Volume 27: An Annual on the Visual Cultures of the Islamic World | publisher=Brill | place=Leiden | isbn=978-900418511-1 | pages=31–50 [43–44] | jstor=25769691 | chapter-url=https://archnet.org/system/publications/contents/9484/original/DTP101967.pdf?1396907242 | access-date=2017-08-07 | archive-date=2017-03-25 | archive-url=https://web.archive.org/web/20170325025745/https://archnet.org/system/publications/contents/9484/original/DTP101967.pdf?1396907242 | dead-url=yes }}</ref> Dua teknisi yang bertanggung jawab atas proyek tersebut adalah Raja bin Haywah, seorang ulama dari Beit She'an, dan Yazid bin Salam, Muslim non-Arab asli Yerusalem.<ref name="avner43" /><ref>{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=l1uWZAzN_VcC&pg=PA20&dq=Yazid+ibn+Salam+muslim&hl=en&sa=X&ei=020-VJnVE4PwoATuxIC4Dg&ved=0CCoQ6AEwAA#v=onepage&q=Yazid%20ibn%20Salam%20muslim&f=false |title= Islamic Art and Architecture 650–1250 |p=20 |work=google.ca}}</ref> Strukturnya berbentuk segi delapan dengan diameter kubahnya sekitar 20 meter.<ref name=BRIT>{{cite web|url=http://www.britannica.com/eb/article-9030854/Dome-of-the-Rock |work=Encyclopædia Britannica| title=Dome of the Rock |accessdate=4 April 2012}}</ref> |
|||
Hajar aswad adalah sebuah batu yang menempel pada salah satu sudut [[Ka'bah]]. Hajar aswad biasanya dicium para [[jamaah]] haji pada [[ibadah]] [[Haji]], tetapi ini bukan suatu kewajiban. |
|||
=== Masa Abbasiyah dan Fatimiyah === |
|||
Kedua situs suci tersebut telah ada sejak sebelum [[Nabi Adam]]. Ka'bah sebagai tempat [[thawaf]] sejenis makhluk menyerupai [[malaikat]]. Ka'bah merupakan tempat thawaf mereka sebelum periode [[manusia]] di [[dunia]], sedang Beitul Makmur sebagai tempat thawaf mereka di [[langit]]. |
|||
Bangunan awal dari Kubah Shakhrah sebenarnya adalah kubah terbuka tanpa dinding. Pada masa Abbasiyahlah mulai dibangun dinding penutup. Bangunan ini mengalami kerusakan pada gempa bumi tahun 808 dan 816.<ref>{{cite journal | last1=Amiran | first1=D.H.K. | last2=Arieh | first2=E. | last3=Turcotte | first3=T. | year=1994 | title=Earthquakes in Israel and adjacent areas: macroseismic observations since 100 B.C.E. | journal=Israel Exploration Journal | volume=44 | issue=3/4 | pages=260-305 [267] | jstor=27926357 }}</ref> Kemudian kubahnya hancur karena gempa bumi tahun 1015 dan dibangun ulang pada tahun 1022-1023, sedangkan mosaik di bagian atas bangunan diperbaiki pada 1027-1028.{{sfn|Necipoğlu|2008|p=31}} |
|||
--> |
|||
== |
=== Perang Salib === |
||
[[Berkas:Dehio 10 Dome of the Rock Floor plan-drilled.jpg|jmpl|ka|220px|Denah lantai Kubah Shakhrah di tengah-tengahnya terdapat Sakhrah, kontruksi bangunan ini menginspirasi [[Ordo Bait Allah]].]] |
|||
* M. Irfan Zidny, M.A. ; MASJIDIL AQSHA Pusat Para Nabi dan Awal Mi'raj Rasul; Penerbit Antar Kota, Jakarta, 1986 |
|||
Setelah kemenangan umat Kristen pada [[Perang Salib Pertama]] pada tahun 1099, kepemimpinan Yerusalem beralih ke tangan umat Kristen. Umat Muslim berlindung di Masjid Al Aqsha, tetapi hal tersebut tidak menolong. Gesta Francorum menyatakan “(Orang-orang kita) membunuh dan menyembelih bahkan di Bait Salomo (Masjid Al Aqsha), pembantaian begitu besar sampai orang-orang kita mengarungi darah setinggi mata kaki.” Fulcher, pendeta yang turut serta dalam Perang Salib pertama, menyatakan, “Di Bait (Suci) 10.000 orang terbunuh. Memang, jika Anda di sana, Anda akan melihat kaki Anda diwarnai darah dari orang-orang yang terbunuh sampai mata kaki. Tapi apa lagi yang harus saya hubungkan? Tak satupun dari mereka dibiarkan hidup, baik wanita maupun anak-anak tidak diampuni.”<ref name=fulcher_siege>Fulcher of Chartres, [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-jlem.html#fulcher1 "The Siege of the City of Jerusalem"], ''Gesta Francorum Jerusalem Expugnantium''.</ref> Setelah peristiwa ini, Kerajaan Kristen Yerusalem didirikan. Masjid Qibli diubah menjadi istana kerajaan dengan nama ''Templum Solomonis'' atau Kuil Sulaiman (Salomo) dan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dengan nama ''Templum Domini'' (Kuil atau Bait Tuhan). |
|||
* Dan Bahat; CARTA's HISTORICAL ATLAS OF JERUSALEM A Brief Illustrated Survey; Carta, The Israel Map & Publishing Co. Ltd; Jerusalem; revised and expanded 1976. |
|||
* Biblical Archaeology Review; Was the Temple Mount Once a Cemetry; May/June 1985 vol.XI No. 3 |
|||
=== Ayyubiyyah dan Mamluk === |
|||
Kepemimpinan Yerusalem diambil alih kembali oleh umat Islam di bawah kepemimpinan [[Salahuddin|Shalahuddin]] pada hari Jumat, [[2 Oktober]] [[1187]],<ref>{{Cite book|last=Marozzi|first=Justin|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Islamic_Empires/mP-EDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1|title=Islamic Empires: Fifteen Cities that Define a Civilization|publisher=Penguin Books Limited|isbn=9780241199053|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|date=2000|url=https://www.google.co.id/books/edition/Chronicles_of_the_Crusades/AjATAQAAIAAJ?hl=en&gbpv=0|title=Chronicles of the Crusades: Eye-witness Accounts of the Wars Between Christianity and Islam|publisher=Welcome Rain|isbn=9781566491938|editor-last=Hallam|editor-first=Elizabeth M|pages=161|quote=..."The Muslims took possession of the city on the Friday , 2 October 1187 , at precisely the time when the noon Friday prayer was due..."|url-status=live}}</ref> dan kompleks Masjid Al Aqsha dikembalikan kegunaannya seperti sediakala. Salib di atas Kubah Shakhrah diganti menjadi bulan sabit emas. Keponakan Salahuddin al-Malik al-Mu'azzam Isa (615-24/1218-27) melakukan perbaikan lain di kompleks Al Aqsha dan menambah serambi muka pada Masjid Al Qibli. |
|||
=== Kesultanan Utsmaniyah 1517 - 1917 === |
|||
Pada masa kekuasaan [[Suleiman I|Suleiman Al Qanuni]] (1520–1566), bagian luar Kubah Shakhrah dilapisi ubin dan pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun. Bagian dalam kubah dihias dengan megah dengan mosaik, tembikar, dan marmer, yang membutuhkan waktu beberapa abad hingga selesai. Bagian dalam juga dihias dengan kaligrafi ayat Al Qur'an. Surah Yasin dihiaskan di ubin atas dan dikerjakan pada abad keenam belas pada masa Sultan Suleiman. Surah Al Isra' yang menerangkan peristiwa ''isra' mi'raj'' juga dipasangkan di atasnya. Pada tahun 1620, dibangun juga monumen yang bernama Kubah Nabi, sebuah kubah mandiri yang didirikan di dekat Kubah Shakhrah. Renovasi berskala besar dilakukan selama era kekuasaan [[Mahmud II]] tahun 1817. |
|||
=== Pasca Utsmaniyah === |
|||
Kubah Shakhrah mengalami kerusakan parah akibat [[gempa bumi Yerikho 1927]]. Pada tahun 1955, program perbaikan ekstensif dilakukan pemerintah Yordania dengan bantuan dana dari Turki dan Arab. Perbaikan tersebut meliputi penggantian sejumlah besar ubin yang berasal dari masa pemerintahan Suleiman Al Qanuni, yang telah terlepas akibat hujan deras. Sebelum tahun 1959, bagian kubah tersebut ditutupi dengan timah hitam. Pada tahun 1965, timah hitam tersebut diganti dengan perunggu aluminium berlapis emas. |
|||
== Nilai keagamaan == |
|||
[[Berkas:Inside the Dome of the Rock.jpg|jmpl|Bagian dalam Kubah Shakhrah yang menampilkan Batu Fondasi (''shakhrah'') (1995)]] |
|||
=== Yahudi === |
|||
Dalam kepercayaan Yahudi, Batu Fondasi dan wilayah di sekitarnya adalah tempat paling suci dalam agama Yahudi. Diyakini pula bahwa di batu itu juga Abraham hendak menyembelih putranya, Ishak. Beberapa kelompok Yahudi, semisal [[Gerakan Setia Bait Suci dan Eretz Yisrael]] berkeinginan untuk membangun Bait Suci Ketiga di tempat Kubah Shakhrah berdiri. Meski begitu, sebagian kelompok Yahudi mennetang hal tersebut dan menyatakan bahwa Bait Suci Ketiga hanya dapat dibangun oleh Mesias sendiri pada masa mendatang. |
|||
=== Islam === |
|||
Menurut beberapa ulama, batu yang sekarang berada dalam naungan Kubah Shakhrah adalah tempat pijakan Nabi Muhammad naik ke langit saat peristiwa ''isra' mi'raj'',<ref name="Braswell, G 1996. p. 14"/> sedangkan beberapa lagi menyatakan bahwa tempat pijakan tersebut berada di Masjid Al Qibli.<ref>{{cite web|url=http://www.al-islam.org/al-miraj/ |title=Me'raj – The Night Ascension |publisher=Al-islam.org |accessdate=31 October 2012}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.duas.org/articles/merajarticle.htm |title=Meraj Article |publisher=Duas.org |accessdate=31 October 2012}}</ref> Saat Umar diberi usulan oleh Ka'ab untuk membangun masjid di sebelah utara Batu Fondasi agar dapat menghadap ke arah Ka'bah dan batu tersebut secara bersamaan saat shalat, Umar justru menanggapi bahwa perbuatan itu menyerupai Yahudi<ref>Aiman, Abu (2007). ''[http://books.google.co.id/books?id=GaHw7LyPj2YC&printsec=frontcover&dq=Rahasia+Di+Balik+Penggalian+-+Al+Aqsha&hl=id&ei=wIxbTJH-GcfXcfWcsNkB&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCcQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false Rahasia Di Balik Penggalian Al-Aqsha]''. PT. Cahaya Insan Suci. Cet. I. Hlm. 67. ISBN 979-1238-54-0. Diakses 6 Agustus 2010.</ref> dan membangun masjid di sebelah selatan batu tersebut. Lebih lanjut, Umar menyengaja agar mihrab masjid yang dibangunnya tidak segaris dengan Batu Fondasi dan Ka'bah. Hal ini karena berdasarkan [[fiqih|yurisprudensi Islam]], setelah arah kiblat berpindah, maka Kab'ah di Mekkah telah menjadi lebih penting daripada Batu Fondasi tersebut.<ref name="Mosaad"/> Meski begitu, Masjid Al Aqsha secara keseluruhan sendiri disebutkan memiliki beberapa keutamaan yang tidak dimiliki masjid lain sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa ''hadits'', sehingga meskipun sudah tidak lagi menjadi kiblat shalat umat Islam, kompleks Al Aqsha secara umum dan Kubah Shakhrah secara khusus tetap dipandang suci oleh umat Islam. |
|||
== Galeri == |
|||
<gallery> |
|||
Berkas:Israel-2013(2)-Aerial-Jerusalem-Temple Mount-Temple Mount (south exposure).jpg|Kubah Shakhrah (kubah emas) berada di tengah kompleks Masjid Al Aqsha |
|||
Berkas:Jerusalem Dome Rock.JPG|Kubah Shakhrah sebelum dilapisi emas. Foto tahun 1920-an |
|||
Berkas:Temple Mount.JPG| |
|||
Berkas:Dome of the Rock Jerusalem Victor 2011 -1-8.jpg| |
|||
Berkas:Dome of the Rock Jerusalem Victor 2011 -1-7.jpg| |
|||
Berkas:Dome of the Rock Jerusalem Victor 2011 -1-5.jpg| |
|||
Berkas:110409 042.jpg| |
|||
Berkas:Temple Mount---Hetch in Dome.JPG| |
|||
Berkas:Dome of the Rock viewed through Bab al-Qattanin.jpg|Kubah Shakhrah dilihat dari Gerbang Pedagang Kapas |
|||
Berkas:Felsendom photo-2.JPG| |
|||
Berkas:The rock of the Dome of the Rock Corrected.jpg|Batu Fondasi dalam Kubah Shakhrah difoto dari atas |
|||
</gallery> |
|||
== |
== Catatan kaki == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Daftar pustaka == |
|||
* Biblical Archaeology Review; Was the Temple Mount Once a Cemetry; May/June 1985 vol.XI No. 3 |
|||
* Dan Bahat; CARTA's HISTORICAL ATLAS OF JERUSALEM A Brief Illustrated Survey; Carta, The Israel Map & Publishing Co. Ltd; Jerusalem; revised and expanded 1976. |
|||
* M. Irfan Zidny, M.A. ; MASJIDIL AQSHA Pusat Para Nabi dan Awal Mi'raj Rasul; Penerbit Antar Kota, Jakarta, 1986 |
|||
* {{cite book | last=Necipoğlu | first=Gülru | year=2008 | chapter=The Dome of the Rock as palimpsest: 'Abd al-Malik's grand narrative and Sultan Süleyman's glosses | editor1-last=Necipoğlu | editor1-first=Gülru | editor2-last=Bailey | editor2-first=Julia | title=Muqarnas: An Annual on the Visual Culture of the Islamic World | volume=Volume 25 | publisher=Brill | place=Leiden | pages=17-105 | isbn=978-900417327-9 | chapterurl=https://archnet.org/system/publications/contents/6779/original/DPC3643.pdf?1384802697 | ref=harv | access-date=2017-08-07 | archive-date=2016-03-04 | archive-url=https://web.archive.org/web/20160304062916/http://archnet.org/system/publications/contents/6779/original/DPC3643.pdf?1384802697 | dead-url=yes }} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
Baris 52: | Baris 86: | ||
* {{en}} [http://www.youtube.com/watch?v=kOEopszRk1w&feature=related Eksterior Kubah Shakhrah] |
* {{en}} [http://www.youtube.com/watch?v=kOEopszRk1w&feature=related Eksterior Kubah Shakhrah] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Masjid di Yerusalem]] |
||
{{Link FA|ms}} |
|||
[[ar:مسجد قبة الصخرة]] |
|||
[[az:Qübbət-üs-Səxrə]] |
|||
[[bg:Купол на Скалата]] |
|||
[[ca:Cúpula de la Roca]] |
|||
[[cs:Skalní dóm]] |
|||
[[da:Klippehelligdommen]] |
|||
[[de:Felsendom]] |
|||
[[en:Dome of the Rock]] |
|||
[[eo:Kupolo de la Roko]] |
|||
[[es:Cúpula de la Roca]] |
|||
[[eu:Arrokaren Kupula]] |
|||
[[fa:قبةالصخره]] |
|||
[[fi:Kalliomoskeija]] |
|||
[[fr:Dôme du Rocher]] |
|||
[[he:כיפת הסלע]] |
|||
[[hr:Kupola na stijeni]] |
|||
[[it:Cupola della Roccia]] |
|||
[[ja:岩のドーム]] |
|||
[[jv:Kubah Shakhrah]] |
|||
[[kk:Жартастағы Күмбез]] |
|||
[[ko:바위의 돔]] |
|||
[[la:Tholus Saxi]] |
|||
[[mk:Златна купола]] |
|||
[[ms:Qubbat As-Sakhrah]] |
|||
[[nl:Rotskoepel]] |
|||
[[no:Klippedomen]] |
|||
[[pl:Kopuła na Skale]] |
|||
[[pnb:چٹان آلا گنبد]] |
|||
[[pt:Cúpula da Rocha]] |
|||
[[ro:Cupola Stâncii]] |
|||
[[ru:Купол Скалы]] |
|||
[[rw:Umusigiti wa Qubbat As-Sakhrah]] |
|||
[[sh:Kupola na stijeni]] |
|||
[[simple:Dome of the Rock]] |
|||
[[sk:Skalný dóm]] |
|||
[[sl:Kupola na skali]] |
|||
[[su:Masjid Umar]] |
|||
[[sv:Klippdomen]] |
|||
[[ta:பாறைக் குவிமாடம்]] |
|||
[[te:బైతుల్-ముఖద్దస్]] |
|||
[[th:โดมทองแห่งเยรูซาเลม]] |
|||
[[tr:Kubbet-üs-Sahra]] |
|||
[[uk:Купол Скелі]] |
|||
[[ur:قبۃ الصخرۃ]] |
|||
[[zh:圆顶清真寺]] |
Revisi terkini sejak 16 April 2024 16.03
Kubah Shakhrah مسجد قبة الصخرة כיפת הסלע Dome of the Rock | |
---|---|
Letak | Kota Lama Yerusalem, Yerusalem, Palestina |
Tinggi | 73 meter (240 ft)* |
Arsitek | Khalifah Abdul Malik bin Marwan Khalifah Ummaiyyah |
Arsitektur | Umayyah , Abbasiyah , Ottoman |
Pengunjung | > 800.000 pengunjung (tahun 2016) |
Jenis | Sejarah |
Kriteria | (i) |
Ditetapkan | 1981 |
UNESCO #148 | |
Wilayah | Palestina |
Area | Timur Tengah |
Kubah Shakhrah (Arab: مسجد قبة الصخرة (baca: Qubbah As-Sakhrah), Ibrani: כיפת הסלע (baca.: Kipat Hasela), Turki: Kubbetüs Sahra, Inggris: Dome of the Rock, arti harfiah: "Kubah Batu") adalah sebuah bangunan persegi delapan berkubah emas yang terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsha. Kompleks ini sendiri berada dalam tembok Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Tempat ini disucikan dalam agama Islam dan Yahudi. Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun 691 Masehi, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia.[1] Di dalam kubah ini terdapat batu Ash-Shakhrah yang menjadi tempat suci bagi umat Yahudi dan umat Islam.[2]
Bangunan ini terkadang disalahartikan dengan Masjid Al Aqsha. Masjid Al Aqsha adalah nama dari keseluruhan kompleks tersebut, sedangkan Kubah Shakhrah adalah salah satu bangunan yang berdiri di kompleks tersebut, tepatnya berada di bagian tengah kompleks. Bersama Masjid Al Qibli, Kubah Shakhrah merupakan bangunan utama dalam Masjid Al Aqsha dan kerap menjadi lambang yang mewakili keseluruhan kompleks tersebut.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awal Mula Bait Suci
[sunting | sunting sumber]Kompleks Masjid Al Aqsha, dikenal dengan Bukit Bait oleh Yahudi, dulunya adalah lokasi Bait Suci kedua yang disucikan umat Yahudi. Tempat ini juga diyakini sebagai tempat berdirinya Bait Suci pertama yang dibangun oleh Nabi Sulaiman (Raja Salomo). Bait Suci kedua dihancurkan pada tahun 70 M oleh Romawi dan setelah Pemberontakan Bar Kokhba pada 135 M, pemerintah Romawi mendirikan Jupiter Capitolinus, kuil untuk pemujaan Dewa Yupiter, di reruntuhan Bait Suci kedua. Pada masa Kaisar Konstantinus yang Agung, agama Kristen telah menjadi agama resmi Romawi dan kuil Dewa Yupiter yang berdiri di Bukit Bait diruntuhkan setelah Konsili Nicea I. Pada masa itu, Gereja Makam Kudus dibangun pada tahun 320, tetapi Bukit Bait cenderung diabaikan.[3]
Pada tahun 610, Kekaisaran Sasania Persia mengalahkan Romawi dan merebut Palestina. Umat Yahudi diberi wewenang untuk mendirikan negara bawahan dan mulai membangun Bait Suci. Namun lima tahun kemudian, Romawi kembali mengambil alih Palestina dan umat Kristen menghancurkan Bait Suci yang belum selesai pembangunannya dan menjadikan tempat itu sebagai tempat pembuangan sampah.[4]
Isra dan Mi'raj
[sunting | sunting sumber]Isra' Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Menurut Al Maududi[4] dan mayoritas ulama,[5] Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri[6] menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj, tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis waktu tanggal terjadinya Isra Mi'raj.
Dalam peristiwa ini, diyakini Nabi Muhammad SAW menggunakan Batu Fondasi sebagai pijakan untuk naik langit,[5] batu yang sama yang menjadi titik tersuci dalam kepercayaan Yahudi, juga yang menjadi kiblat bagi umat Yahudi dan Islam sebelum akhirnya kiblat umat Islam berpindah ke Ka'bah. Dalam kepercayaan Yahudi, batu ini juga yang menjadi tempat Nabi Ibrahim (Abraham) hendak mengorbankan anaknya,
Masa kekhalifahan
[sunting | sunting sumber]Kepemimpinan Yerusalem diambil alih oleh umat Islam pada tahun 638 Masehi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab. Patriark Gereja Makam Kudus, Sophronius, menyerahkan kota itu selepas kepungan yang singkat.
Umar memasuki Masjid Al Aqsha dengan berjalan. Tidak ada pertumpahan darah dan tidak ada pembunuhan oleh tentara Islam. Siapa pun yang ingin meninggalkan Baitul Maqdis dengan segala harta benda mereka, dibenarkan berbuat demikian. Siapa pun yang ingin terus tinggal, akan dijamin keselamatan nyawa, harta benda, dan tempat beribadat mereka. Semua ini terkandung dalam Perjanjian Umariyya.
Umar kemudian menemani Sophronious ke Gereja Makam Kudus dan ditawarkan untuk shalat di dalamnya. Umar menolak karena ditakutkan dapat membuat umat Islam memiliki alasan untuk mengubah gereja tersebut menjadi masjid di kemudian hari.[6] Umar lebih memilih untuk shalat di Masjid Al Aqsha yang saat itu berupa puing-puing dan memerintahkan pembersihan[7] dan memberi akses pada umat Yahudi ke dalam kompleks tersebut.[8]
Salah seorang mantan Yahudi yang masuk Islam, Ka'ab Al Ahbar, memberi masukan kepada Umar agar mendirikan tempat ibadah di sebelah utara Batu Fondasi agar saat shalat, umat Islam dapat menghadap Ka'bah sekaligus batu tersebut. Namun Umar menolak gagasan tersebut dan shalat di bagian selatan masjid, membelakangi batu tersebut.[9] Saat membangun tempat ibadah, Umar sengaja membuat agar masjid yang dibangunnya, Batu Fondasi, dan Ka'bah tidak berada dalam satu garis lurus. Batu itu sendiri dibiarkan terbuka.
Pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah, dilakukan pembangunan besar-besaran terhadap kompleks Masjid Al Aqsha. Masjid yang dibangun Umar (Masjid Al Qibli) dibangun ulang dan menggeser mihrab masjid tersebut sejauh 40 meter ke arah barat, sehingga antara Batu Fondasi, mihrab Masjid Al Qibli, dan Ka'bah berada dalam satu garis lurus. Pemerintah saat itu juga memerintahkan pendirian bangunan yang menaungi Batu Fondasi, yang disebut Kubah Shakhrah (secara harfiah bermakna "Kubah Batu").
Pembangunan awal
[sunting | sunting sumber]Diyakini Kubah Shakhrah dibangun pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik dan putranya, Al Walid I. Merujuk kepada Sibt bin Jauzi, Kubah Shakhrah mulai dibangun pada 687. Dilaporkan besarnya biaya pembangunan mencapai tujuh kali pemasukan pajak tahunan dari Mesir.[10] Kaligrafi Kufi ditambahkan di bagian dalam kubah. Tanggal yang tercatat adalah 70 H (691-692 M) dipercaya oleh para sejarawan sebagai waktu diselesaikannya kubah tersebut.[11] Pada dokumen ini, nama Abdul Malik dihapus dan diganti dengan nama Al Ma'mun, Khalifah Abbasiyah.
Arsitektur dan mosaiknya mengikuti pola gereja dan istana Romawi.[12] Dua teknisi yang bertanggung jawab atas proyek tersebut adalah Raja bin Haywah, seorang ulama dari Beit She'an, dan Yazid bin Salam, Muslim non-Arab asli Yerusalem.[12][13] Strukturnya berbentuk segi delapan dengan diameter kubahnya sekitar 20 meter.[14]
Masa Abbasiyah dan Fatimiyah
[sunting | sunting sumber]Bangunan awal dari Kubah Shakhrah sebenarnya adalah kubah terbuka tanpa dinding. Pada masa Abbasiyahlah mulai dibangun dinding penutup. Bangunan ini mengalami kerusakan pada gempa bumi tahun 808 dan 816.[15] Kemudian kubahnya hancur karena gempa bumi tahun 1015 dan dibangun ulang pada tahun 1022-1023, sedangkan mosaik di bagian atas bangunan diperbaiki pada 1027-1028.[16]
Perang Salib
[sunting | sunting sumber]Setelah kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama pada tahun 1099, kepemimpinan Yerusalem beralih ke tangan umat Kristen. Umat Muslim berlindung di Masjid Al Aqsha, tetapi hal tersebut tidak menolong. Gesta Francorum menyatakan “(Orang-orang kita) membunuh dan menyembelih bahkan di Bait Salomo (Masjid Al Aqsha), pembantaian begitu besar sampai orang-orang kita mengarungi darah setinggi mata kaki.” Fulcher, pendeta yang turut serta dalam Perang Salib pertama, menyatakan, “Di Bait (Suci) 10.000 orang terbunuh. Memang, jika Anda di sana, Anda akan melihat kaki Anda diwarnai darah dari orang-orang yang terbunuh sampai mata kaki. Tapi apa lagi yang harus saya hubungkan? Tak satupun dari mereka dibiarkan hidup, baik wanita maupun anak-anak tidak diampuni.”[17] Setelah peristiwa ini, Kerajaan Kristen Yerusalem didirikan. Masjid Qibli diubah menjadi istana kerajaan dengan nama Templum Solomonis atau Kuil Sulaiman (Salomo) dan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dengan nama Templum Domini (Kuil atau Bait Tuhan).
Ayyubiyyah dan Mamluk
[sunting | sunting sumber]Kepemimpinan Yerusalem diambil alih kembali oleh umat Islam di bawah kepemimpinan Shalahuddin pada hari Jumat, 2 Oktober 1187,[18][19] dan kompleks Masjid Al Aqsha dikembalikan kegunaannya seperti sediakala. Salib di atas Kubah Shakhrah diganti menjadi bulan sabit emas. Keponakan Salahuddin al-Malik al-Mu'azzam Isa (615-24/1218-27) melakukan perbaikan lain di kompleks Al Aqsha dan menambah serambi muka pada Masjid Al Qibli.
Kesultanan Utsmaniyah 1517 - 1917
[sunting | sunting sumber]Pada masa kekuasaan Suleiman Al Qanuni (1520–1566), bagian luar Kubah Shakhrah dilapisi ubin dan pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun. Bagian dalam kubah dihias dengan megah dengan mosaik, tembikar, dan marmer, yang membutuhkan waktu beberapa abad hingga selesai. Bagian dalam juga dihias dengan kaligrafi ayat Al Qur'an. Surah Yasin dihiaskan di ubin atas dan dikerjakan pada abad keenam belas pada masa Sultan Suleiman. Surah Al Isra' yang menerangkan peristiwa isra' mi'raj juga dipasangkan di atasnya. Pada tahun 1620, dibangun juga monumen yang bernama Kubah Nabi, sebuah kubah mandiri yang didirikan di dekat Kubah Shakhrah. Renovasi berskala besar dilakukan selama era kekuasaan Mahmud II tahun 1817.
Pasca Utsmaniyah
[sunting | sunting sumber]Kubah Shakhrah mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi Yerikho 1927. Pada tahun 1955, program perbaikan ekstensif dilakukan pemerintah Yordania dengan bantuan dana dari Turki dan Arab. Perbaikan tersebut meliputi penggantian sejumlah besar ubin yang berasal dari masa pemerintahan Suleiman Al Qanuni, yang telah terlepas akibat hujan deras. Sebelum tahun 1959, bagian kubah tersebut ditutupi dengan timah hitam. Pada tahun 1965, timah hitam tersebut diganti dengan perunggu aluminium berlapis emas.
Nilai keagamaan
[sunting | sunting sumber]Yahudi
[sunting | sunting sumber]Dalam kepercayaan Yahudi, Batu Fondasi dan wilayah di sekitarnya adalah tempat paling suci dalam agama Yahudi. Diyakini pula bahwa di batu itu juga Abraham hendak menyembelih putranya, Ishak. Beberapa kelompok Yahudi, semisal Gerakan Setia Bait Suci dan Eretz Yisrael berkeinginan untuk membangun Bait Suci Ketiga di tempat Kubah Shakhrah berdiri. Meski begitu, sebagian kelompok Yahudi mennetang hal tersebut dan menyatakan bahwa Bait Suci Ketiga hanya dapat dibangun oleh Mesias sendiri pada masa mendatang.
Islam
[sunting | sunting sumber]Menurut beberapa ulama, batu yang sekarang berada dalam naungan Kubah Shakhrah adalah tempat pijakan Nabi Muhammad naik ke langit saat peristiwa isra' mi'raj,[5] sedangkan beberapa lagi menyatakan bahwa tempat pijakan tersebut berada di Masjid Al Qibli.[20][21] Saat Umar diberi usulan oleh Ka'ab untuk membangun masjid di sebelah utara Batu Fondasi agar dapat menghadap ke arah Ka'bah dan batu tersebut secara bersamaan saat shalat, Umar justru menanggapi bahwa perbuatan itu menyerupai Yahudi[22] dan membangun masjid di sebelah selatan batu tersebut. Lebih lanjut, Umar menyengaja agar mihrab masjid yang dibangunnya tidak segaris dengan Batu Fondasi dan Ka'bah. Hal ini karena berdasarkan yurisprudensi Islam, setelah arah kiblat berpindah, maka Kab'ah di Mekkah telah menjadi lebih penting daripada Batu Fondasi tersebut.[9] Meski begitu, Masjid Al Aqsha secara keseluruhan sendiri disebutkan memiliki beberapa keutamaan yang tidak dimiliki masjid lain sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits, sehingga meskipun sudah tidak lagi menjadi kiblat shalat umat Islam, kompleks Al Aqsha secara umum dan Kubah Shakhrah secara khusus tetap dipandang suci oleh umat Islam.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Kubah Shakhrah (kubah emas) berada di tengah kompleks Masjid Al Aqsha
-
Kubah Shakhrah sebelum dilapisi emas. Foto tahun 1920-an
-
Kubah Shakhrah dilihat dari Gerbang Pedagang Kapas
-
Batu Fondasi dalam Kubah Shakhrah difoto dari atas
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Rizwi Faizer (1998). "The Shape of the Holy: Early Islamic Jerusalem". Rizwi's Bibliography for Medieval Islam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-02-10. Diakses tanggal 2008-10-02.
- ^ http://MuhammadEdgarHamas (2015-06-10). "Mari Mengenal Kedudukan As-Shakhrah, Jantung Masjid Al-Aqsha". dakwatuna.com. Diakses tanggal 2016-11-23.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Robert Shick, ‘A Christian City with a Major Muslim Shrine: Jerusalem in the Umayyad Period,’ in Arietta Papaconstantinou (ed.), Conversion in Late Antiquity: Christianity, Islam, and Beyond: Papers from the Andrew W. Mellon Foundation Sawyer Seminar, University of Oxford, 2009-2010 pp.299-317 p.300, Routledge 2016 p.300.
- ^ Karmi, Ghada (1997). Jerusalem Today: What Future for the Peace Process?. Garnet & Ithaca Press. hlm. 116. ISBN 0-86372-226-1.
- ^ a b Braswell, G. Islam – Its Prophets, People, Politics and Power. Nashville, TN: Broadman and Holman Publishers. 1996. p. 14
- ^ Steven Runciman, A History of the Crusades, vol. 1 The First Crusade (Cambridge: Cambridge University Press, 1987), 3-4.
- ^ Michael D. Coogan The Oxford History of the Biblical World, Oxford University Press, 2001 p.443-
- ^ Daniel Frank, Search Scripture Well: Karaite Exegetes and the Origins of the Jewish Bible Commentary in the Islamic, East BRILL, 2004 p.209.
- ^ a b Mosaad, Mohamed. Bayt al-Maqdis: An Islamic Perspective pp.3–8
- ^ Jacob Lassner: Muslims on the sanctity of Jerusalem: preliminary thoughts on the search for a conceptual framework. In: Jerusalem Studies in Arabic and Islam. Band 31 (2006), p. 176.
- ^ Necipoğlu 2008, hlm. 22.
- ^ a b Avner, Rina (2010). "The Dome of the Rock in light of the development of concentric martyria in Jerusalem" (PDF). Muqarnas. Volume 27: An Annual on the Visual Cultures of the Islamic World. Leiden: Brill. hlm. 31–50 [43–44]. ISBN 978-900418511-1. JSTOR 25769691. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-03-25. Diakses tanggal 2017-08-07.
- ^ "Islamic Art and Architecture 650–1250". google.ca. hlm. 20.
- ^ "Dome of the Rock". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 4 April 2012.
- ^ Amiran, D.H.K.; Arieh, E.; Turcotte, T. (1994). "Earthquakes in Israel and adjacent areas: macroseismic observations since 100 B.C.E.". Israel Exploration Journal. 44 (3/4): 260-305 [267]. JSTOR 27926357.
- ^ Necipoğlu 2008, hlm. 31.
- ^ Fulcher of Chartres, "The Siege of the City of Jerusalem", Gesta Francorum Jerusalem Expugnantium.
- ^ Marozzi, Justin (2019). Islamic Empires: Fifteen Cities that Define a Civilization. Penguin Books Limited. ISBN 9780241199053.
- ^ Hallam, Elizabeth M, ed. (2000). Chronicles of the Crusades: Eye-witness Accounts of the Wars Between Christianity and Islam. Welcome Rain. hlm. 161. ISBN 9781566491938.
..."The Muslims took possession of the city on the Friday , 2 October 1187 , at precisely the time when the noon Friday prayer was due..."
- ^ "Me'raj – The Night Ascension". Al-islam.org. Diakses tanggal 31 October 2012.
- ^ "Meraj Article". Duas.org. Diakses tanggal 31 October 2012.
- ^ Aiman, Abu (2007). Rahasia Di Balik Penggalian Al-Aqsha. PT. Cahaya Insan Suci. Cet. I. Hlm. 67. ISBN 979-1238-54-0. Diakses 6 Agustus 2010.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Biblical Archaeology Review; Was the Temple Mount Once a Cemetry; May/June 1985 vol.XI No. 3
- Dan Bahat; CARTA's HISTORICAL ATLAS OF JERUSALEM A Brief Illustrated Survey; Carta, The Israel Map & Publishing Co. Ltd; Jerusalem; revised and expanded 1976.
- M. Irfan Zidny, M.A. ; MASJIDIL AQSHA Pusat Para Nabi dan Awal Mi'raj Rasul; Penerbit Antar Kota, Jakarta, 1986
- Necipoğlu, Gülru (2008). "The Dome of the Rock as palimpsest: 'Abd al-Malik's grand narrative and Sultan Süleyman's glosses" (PDF). Dalam Necipoğlu, Gülru; Bailey, Julia. Muqarnas: An Annual on the Visual Culture of the Islamic World. Volume 25. Leiden: Brill. hlm. 17–105. ISBN 978-900417327-9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2017-08-07.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) http://www.islamicarchitecture.org/architecture/monuments/domeoftherock.html
- (Inggris) Interior Kubah Shakhrah
- (Inggris) Eksterior Kubah Shakhrah