Lompat ke isi

Heikegani: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Kepiting menjadi Brachyura
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{Taxobox
|image = Heikeopsis japonica (MNHN-IU-2000-34) 001.jpeg
| name = Heikegani
| name = Heikegani
| regnum = [[Animal]]ia
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Arthropod]]a
| phylum = [[Arthropod]]a
| subphylum = [[Crustacean|Crustacea]]
| subphylum = [[Crustacean|Crustacea]]
Baris 14: Baris 15:
}}
}}


[[Berkas:The ghost of Taira Tomomori.jpg|thumb|left|upright=1.2|Heikegani dengan wajah mirip manusia (kiri) dalam sebuah ''[[ukiyo-e]]'' yang dicetak oleh [[Utagawa Kuniyoshi]]]]
[[Berkas:The ghost of Taira Tomomori.jpg|jmpl|kiri|upright=1.2|Heikegani dengan wajah mirip manusia (kiri) dalam sebuah ''[[ukiyo-e]]'' yang dicetak oleh [[Utagawa Kuniyoshi]]]]


'''Heikegani''' (平家蟹, ヘイケガニ) (''Heikeopsis japonica'') adalah spesies [[kepiting]] asli [[Jepang]] yang cangkangnya menyerupai wajah manusia. Menurut kepercayaan lokal, kepiting tersebut merupakan [[reinkarnasi]] roh prajurit [[Taira|Heike]] yang tewas dalam [[Pertempuran Dan-no-ura]].<ref>''[[Metropolis (free magazine)|Metropolis]]'', "Fortean Japan", 27 Juni 2008, hal. 12.</ref>
'''Heikegani''' (平家蟹, ヘイケガニ) (''Heikeopsis japonica'') adalah spesies [[kepiting]] asli [[Jepang]] yang cangkangnya menyerupai wajah manusia. Menurut kepercayaan lokal, kepiting tersebut merupakan [[reinkarnasi]] roh prajurit [[Taira|Heike]] yang tewas dalam [[Pertempuran Dan-no-ura]].<ref>''[[Metropolis (free magazine)|Metropolis]]'', "Fortean Japan", 27 Juni 2008, hal. 12.</ref>


[[Carl Sagan]] menggunakan kepiting ini dalam acara televisinya ''[[Cosmos: A Personal Voyage]]'' sebagai contoh [[seleksi buatan]],<ref>http://www.educatedearth.net/video.php?id=4293</ref> yang merupakan interpretasi [[Julian Huxley]] pada tahun 1952.<ref name="Martin">{{cite journal |author=Joel W. Martin |title=The Samurai Crab |journal=Terra |year=1993 |volume=31 |issue=4 |pages=30–34 |url=http://crustacea.nhm.org/people/martin/publications/pdf/103.pdf |format=[[Portable Document Format|PDF]]}}</ref> Menurut hipotesis ini, kepiting yang cangkangnya mirip dengan Samurai dilempar kembali ke laut, sementara yang cangkangnya tidak mirip akan dimakan oleh manusia, sehingga kepiting yang cangkangnya berpola lebih mampu bertahan. Maka, semakin cangkang kepiting tersebut mirip dengan wajah manusia, semakin mungkin mereka dilepas dan dilempar kembali ke laut.<ref name="Martin"/>
[[Carl Sagan]] menggunakan kepiting ini dalam acara televisinya ''[[Cosmos: A Personal Voyage]]'' sebagai contoh [[seleksi buatan]],<ref>{{Cite web |url=http://www.educatedearth.net/video.php?id=4293 |title=Salinan arsip |access-date=2012-06-22 |archive-date=2021-04-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210414025356/http://www.educatedearth.net/video.php?id=4293 |dead-url=no }}</ref> yang merupakan interpretasi [[Julian Huxley]] pada tahun 1952.<ref name="Martin">{{cite journal |author=Joel W. Martin |title=The Samurai Crab |journal=Terra |year=1993 |volume=31 |issue=4 |pages=30–34 |url=http://crustacea.nhm.org/people/martin/publications/pdf/103.pdf |format=[[Portable Document Format|PDF]] |access-date=2012-06-22 |archive-date=2011-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110928235442/http://crustacea.nhm.org/people/martin/publications/pdf/103.pdf |dead-url=yes }}</ref> Menurut hipotesis ini, kepiting yang cangkangnya mirip dengan Samurai dilempar kembali ke laut, sementara yang cangkangnya tidak mirip akan dimakan oleh manusia, sehingga kepiting yang cangkangnya berpola lebih mampu bertahan. Maka, semakin cangkang kepiting tersebut mirip dengan wajah manusia, semakin mungkin mereka dilepas dan dilempar kembali ke laut.<ref name="Martin"/>


Gagasan ini diragukan oleh beberapa tokoh seperti Joel W. Martin. Menurutnya, manusia tidak memakan heikegani, sehingga pola tersebut tidak dibentuk oleh seleksi buatan.<ref name="Martin"/> Selain itu, pola di cangkang tersebut memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat menempelnya otot. Lebih lagi, pola yang mirip juga dapat ditemui di berbagai spesies lain di seluruh dunia, termasuk dalam sisa [[fosil]].<ref name="Martin"/>
Gagasan ini diragukan oleh beberapa tokoh seperti Joel W. Martin. Menurutnya, manusia tidak memakan heikegani, sehingga pola tersebut tidak dibentuk oleh seleksi buatan.<ref name="Martin"/> Selain itu, pola di cangkang tersebut memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat menempelnya otot. Lebih lagi, pola yang mirip juga dapat ditemui di berbagai spesies lain di seluruh dunia, termasuk dalam sisa [[fosil]].<ref name="Martin"/>
Baris 25: Baris 26:
{{reflist|30em}}
{{reflist|30em}}


{{Taxonbar|from=Q1594629}}
{{hewan-stub}}

[[Kategori:Kepiting]]
[[Kategori:Brachyura]]
[[Kategori:Krustasea Jepang]]
[[Kategori:Krustasea Jepang]]


{{hewan-stub}}
[[ca:Cranc de Heike]]
[[de:Heikegani]]
[[en:Heikegani]]
[[fr:Heikegani]]
[[ja:ヘイケガニ]]
[[pt:Heikea japonica]]
[[sv:Heikegani]]
[[zh:平家蟹]]

Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 07.45

Heikegani
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Infraordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. japonica
Nama binomial
Heikeopsis japonica
Heikegani dengan wajah mirip manusia (kiri) dalam sebuah ukiyo-e yang dicetak oleh Utagawa Kuniyoshi

Heikegani (平家蟹, ヘイケガニ) (Heikeopsis japonica) adalah spesies kepiting asli Jepang yang cangkangnya menyerupai wajah manusia. Menurut kepercayaan lokal, kepiting tersebut merupakan reinkarnasi roh prajurit Heike yang tewas dalam Pertempuran Dan-no-ura.[2]

Carl Sagan menggunakan kepiting ini dalam acara televisinya Cosmos: A Personal Voyage sebagai contoh seleksi buatan,[3] yang merupakan interpretasi Julian Huxley pada tahun 1952.[4] Menurut hipotesis ini, kepiting yang cangkangnya mirip dengan Samurai dilempar kembali ke laut, sementara yang cangkangnya tidak mirip akan dimakan oleh manusia, sehingga kepiting yang cangkangnya berpola lebih mampu bertahan. Maka, semakin cangkang kepiting tersebut mirip dengan wajah manusia, semakin mungkin mereka dilepas dan dilempar kembali ke laut.[4]

Gagasan ini diragukan oleh beberapa tokoh seperti Joel W. Martin. Menurutnya, manusia tidak memakan heikegani, sehingga pola tersebut tidak dibentuk oleh seleksi buatan.[4] Selain itu, pola di cangkang tersebut memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat menempelnya otot. Lebih lagi, pola yang mirip juga dapat ditemui di berbagai spesies lain di seluruh dunia, termasuk dalam sisa fosil.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Peter Davie (2010). "Heikeopsis japonica (von Siebold, 1824)". World Register of Marine Species. Diakses tanggal June 7, 2012. 
  2. ^ Metropolis, "Fortean Japan", 27 Juni 2008, hal. 12.
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 2012-06-22. 
  4. ^ a b c d Joel W. Martin (1993). "The Samurai Crab" (PDF). Terra. 31 (4): 30–34. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-09-28. Diakses tanggal 2012-06-22.