Lompat ke isi

Hiu banteng: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Menambah: hr:Morski pas bik
mengembangkan artikel
 
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox spesies}}
{{Taxobox
| color = pink
| name = Hiu banteng
| status = LR/nt
| trend = down
| image = Bullshark_Beqa_Fiji_2007.jpg
| image_width = 250px
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Chondrichthyes]]
| subclassis = [[Elasmobranchii]]
| ordo = [[Carcharhiniformes]]
| familia = [[Carcharhinidae]]
| genus = ''[[Carcharhinus]]''
| species = '''''C. leucas'''''
| binomial = ''Carcharhinus leucas''
| binomial_authority = ([[Johannes Peter Müller|Müller]] and [[Friedrich Gustav Jakob Henle|Henle]], [[1839]])
| range_map = Carcharhinus leucus distmap.png
| range_map_width = 250px
| range_map_caption = Habitat hiu banteng
}}


'''Hiu banteng''' (''Carcharhinus leucas'') merupakan salah satu jenis hiu yang termasuk dalam famili [[Carcharhinidae]]. Spesies ini dikenal dengan nama ''bull shark''. Spesies hiu banteng memiliki beberapa nama lokal di Indonesia, di antaranya yaitu hiu buas, cucut bekeman (Jawa), dan hiu bujit (Kalimantan).<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1021064450|title=An introduction to types of Indonesian sharks|last=Fahmi, 1974-|others=Dharmadi, 1957-, Sadili, Didi,, Indonesia. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut,|isbn=978-602-7913-10-3|location=[Jakarta, Indonesia]|oclc=1021064450}}</ref>
'''Hiu banteng''', juga dikenal dengan '''Hiu Zambezi''' atau '''Zambi''' di Afrika dan '''Hiu Nicaragua''' di [[Nicaragua]], banyak ditemukan di perairan dangkal dan hangat sepanjang pantai, dan dikenal karena kelakuannya yang tidak dapat diprediksi, kadang-kadang agresif.


== Taksonomi ==
Mereka toleransi terhadap air tawar, hal ini sangat langka ditemukan pada hiu laut. Dengan ini mereka bisa pergi jauh menelusuri hulu sungai dan menyerang manusia jauh dari laut. Meskipun begitu mereka bukan [[hiu sungai]] (genus ''glyphis'') sejati.
Nama ilmiah untuk hiu banteng adalah ''Carcharhinus leucas''.<ref>{{Cite book|date=2016|url=|title=Analisis Kebijakan Kebutuhan Regulasi Penetapan Status Perlindungan Terbatas Ikan Hiu (Tidak Dilindungi dan Apendiks/Non Apendiks CITES)|location=Jakarta|publisher=Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut|pages=44|url-status=live}}</ref> Penamaan ini ditetapkan oleh [[Johannes Peter Müller|Müller]] dan [[Friedrich Gustav Jakob Henle|Henle]] pada tahun 1839.{{Sfn|Ebert|2012|p=68}}
== Makanan ==
Makanan hiu banteng bervariasi meliputi [[ikan]], [[hiu]] lain, [[ikan pari]], [[lumba-lumba]], [[penyu]], [[burung]], [[kerang]], [[echinodermata]], [[udang-udangan]], bahkan [[mammalia]] darat.


== Reproduksi ==
== Deskripsi ==
Hiu banteng termasuk salah satu spesies hiu dengan tubuh berukuran besar.{{Sfn|Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut|2016|p=47}} Tubuh hiu banteng terlihat gemuk dan gempal.<ref name=":0" /> Ketika dilahirkan, panjang tubuh hiu banteng sekitar 55 sentimeter.<ref name=":12">{{Cite book|last=McAuley, R., Newbound, D., dan Ashworth, R.|date=Juli 2002|url=https://www.fish.wa.gov.au/documents/occasional_publications/fop001.pdf|title=Field identification guide to Western Australian Sharks and Shark-like Rays|location=Perth|publisher=Department of Fisheries, Western Australia|isbn=1-877098-03-5|pages=16|issn=1447-2058|url-status=live}}</ref> [[Dewasa|Kedewasaan]] hiu banteng tampak pada ukuran panjang tubuhnya.<ref name=":03">{{Cite book|last=Tim Perikanan WWF-Indonesia|date=April 2015|url=https://d2d2tb15kqhejt.cloudfront.net/downloads/seri_panduan_perikanan_a5_bycatch_hiu_isi_spread_v5.pdf|title=Seri Panduan Perikanan Bycatch: Panduan Penanganan Hiu sebagai Tangkapan Sampingan (Bycatch)|publisher=WWF-Indonesia|isbn=978-979-1461-63-4|pages=8|url-status=live}}</ref> Secara umum, panjang tubuh hiu banteng yang tergolong dewasa berkisar antara 200–220 sentimeter.{{Sfn|Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut|2016|p=44}} Pada hiu banteng jantan, kedewasaan tercapai ketika panjang tubuhnya antara 197–226 sentimeter. Sedangkan hiu banteng betina mencapai kedewasaan ketika panjang tubuhnya antara 180–230 sentimeter.<ref name=":03" /> Hiu banteng dengan panjang tubuh sekitar 340 sentimeter dapat ditemukan di Atlantik Utara.{{Sfn|Ebert|2012|p=68}}[[Berkas:Carcharhinus leucas head.jpg|al=|jmpl|Ketampakan moncong hiu banteng (''Carcharhinus leucas)'' dari bawah]]Punggung hiu banteng berwarna abu-abu, sedangkan bagian perutnya berwarna pucat.<ref name=":12" /> Tinggi sirip punggung pertama pada hiu banteng dapat mencapai tiga kali tinggi dari sirip punggung kedua. Panjang tubuh hiu banteng berkisar antara 60–400 cm.<ref name=":0" /> [[Moncong]] hiu banteng berbentuk bulat melebar dan sangat pendek. Jarak antara ujung moncong dan mulut lebih pendek dibandingkan jarak antara lubang hidung.<ref name=":0" />
[[Perkawinan]] terjadi biasanya pada [[musim panas]]. Setelah mengandung selama satu tahun, hiu banteng melahirkan hingga 13 anak (mereka [[vivipar]]). Anak mereka memiliki panjang kira-kira 70 cm saat dilahirkan dan menjadi dewasa setelah berumur 10 tahun.


== Pranala Luar ==
== Distribusi dan habitat ==
Hiu banteng dapat ditemukan pada perairan pantai di benua Afrika, Asia, Amerika dan Australia. Pada masing-masing benua, hiu banteng banyak ditemui pada perairan pantai dengan iklim tropis dan subtropis. Namun hiu banteng sangat jarang ditemukan pada laut lepas.{{Sfn|Lewis|2018|p=7}} Hiu banteng dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah perairan di Indonesia.<ref name=":0" />
* [http://www.bullgallery.com/2012/06/bull-shark-photo-gallery.html Bull Shark Photo Gallery]
* [http://www.iemanya.org Shark Conservation]


Pada perairan pantai, hiu banteng ditemukan di zona ombak hingga ke kedalaman 150 meter di bawah permukaan laut.<ref name=":12" /> Hiu banteng termasuk salah satu spesies hiu yang memiliki kedekatan geospasial dengan area tertentu. Kedekatan ini berkaitan dengan akses untuk memperoleh makanan dan perlindungan. Area ini penting untuk keperluan migrasi bagi hiu banteng.{{Sfn|Paris|2020|p=7}} Hiu banteng memiliki jalur migrasi.{{Sfn|Rigby, Simpfendorfer, dan Cornish|2019|p=27}} Daerah jelajah hiu banteng mencapai perairan dengan jenis [[air tawar]].{{Sfn|Project AWARE|2011|p=5}} Spesies hiu ini tersebar di perairan yang hangat, estuari, serta danau dengan air payau<ref>{{Cite book|last=Halstead|first=B.W.|date=1980|url=https://archive.org/details/dangerousmarinea0000hals|title=Dangerous marine animals|location=Maryland|publisher=Cornell Maritime Press|isbn=9780870332685|pages=|url-status=live}}</ref> dengan kedalaman antara 1–152 m.<ref>{{Cite book|last=Sommer|first=C.|last2=Schneider|first2=W.|last3=Poutiers|first3=J. M.|date=1996|url=https://archive.org/details/bub_gb_1zbkCrax_FMC|title=The Living Marine Resources of Somalia|location=Roma|publisher=FAO|isbn=9251037426|pages=|url-status=live}}</ref> Salah satu habitatnya ialah di muara [[sungai Swan]].<ref name=":12" />
{{commons|Category:Carcharhinus_leucas}}
{{wikispecies|Carcharhinus_leucas}}


== Kebiasaan ==
[[Kategori:Hiu]]
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik biologi]]
[[Kategori:Megafauna]]


=== Pemangsaan ===
[[af:Zambezihaai]]
Hiu banteng memanfaatkan bau untuk menemukan mangsanya.{{Sfn|Lewis|2018|p=6}} Hiu banteng termasuk pemangsa yang buas karena menyenangi bau darah. Mangsa utama dari hiu banteng ialah ikan berukuran besar dan mamalia laut. Beberapa jenis mangsanya ialah pari, penyu, [[singa laut]], lumba-lumba dan hiu dari spesies yang lain.{{Sfn|Lewis|2018|p=7}} Selain itu, hiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang dapat menyerang manusia tanpa sebab tertentu.{{Sfn|Project AWARE|2011|p=21}} Kasus penyerangan hiu banteng terhadap manusia merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan spesies hiu lainnya.<ref>{{Cite book|last=Pallotta|first=Jerry|date=September 2011|url=https://www.scholastic.ca/books/app/webroot/img/pdfs/9780545301701.pdf|title=Who Would Win? Hammerhead vs Bull Shark|location=New York|publisher=Scholastic Inc.|isbn=978-0-545-30170-1|pages=5|url-status=live}}</ref>
[[ar:قرش الثور]]

[[be:Акула-бык]]
== Perkembangbiakan ==
[[be-x-old:Акула-бык]]
Hiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang bersifat terikat pada lokasi perkembangbiakan. Ketika akan berkembangbiak, hiu banteng akan secara berulang kembali ke lokasi yang sama dengan lokasi perkembangbiakan sebelumnya.{{Sfn|Rigby, Simpfendorfer, dan Cornish|2019|p=26}} Habitat penting bagi perkembangbiakan hiu banteng ialah di perairan Fiji. Beberapa lokasinya ialah Sungai Rewa, Sungai Navua, Sungai Sigatoka, dan Sungai Ba.{{Sfn|Paris|2020|p=9}}
[[bg:Бича акула]]

[[bn:ষাঁড় হাঙ্গর]]
== Penangkapan ==
[[ca:Tauró camús]]
Hiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang memiliki [[Nilai (ekonomi)|nilai ekonomi]].{{Sfn|Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut|2016|p=47}} Manusia menjadikan daging dan sirip pada hiu banteng sebagai makanan. Sedangkan hati hiu banteng diekstrak untuk dijadikan sebagai minyak.{{Sfn|Ebert|2012|p=69}} Penangkapan hiu banteng umumnya ketika ukuran tubuhnya mencapai panjang 250 sentimeter.{{Sfn|Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut|2016|p=44}}
[[cs:Žralok bělavý]]

[[da:Tyrehaj]]
Di Atlantik Utara, hiu banteng hanya menjadi salah satu hasil tangkapan sampingan karena jumlahnya tidak melimpah dibandingkan dengan spesies ikan lainnya. Uni Eropa tidak membatasi penangkapan hiu banteng di Atlantik Utara. Namun Uni Eropa melarang kapal-kapal dari Uni Eropa untuk melakukan pemotongan sirip di atas kapal dan membuang bangkai hiu banteng ke semua kawasan perairan di Atlatik Utara. Sementara itu, Uni Eropa melarang kapal-kapal non-Uni Eropa untuk melakukan pemotongan sirip di atas kapal dan membuang bangkai hiu banteng di perairan Uni Eropa.{{Sfn|Ebert|2012|p=69}}
[[de:Bullenhai]]

[[el:Ταυροκαρχαρίας]]
== Status ==
[[en:Bull shark]]
[[Uni Internasional untuk Konservasi Alam]] (IUCN) menetapkan status hampir terancam bagi hiu banteng pada periode tahun 2003–2006.<ref name=":03" /> Berdasarkan [[Daftar merah IUCN|Daftar Merah IUCN]], spesies hiu banteng diklasifikasikan ke kategori [[Spesies mendekati terancam|hampir terancam]] karena habitatnya yang terancam modifikasi lingkungan dan aktivitas manusia di sekitar pantai.<ref>{{Cite web|title=The IUCN Red List of Threatened Species|url=https://www.iucnredlist.org/en|website=IUCN Red List of Threatened Species|access-date=2020-03-06}}</ref>
[[es:Carcharhinus leucas]]

[[fi:Härkähai]]
== Referensi ==
[[fr:Requin-bouledogue]]

[[he:כריש שורי]]
=== Catatan kaki ===
[[hr:Morski pas bik]]
{{Reflist}}
[[hu:Bikacápa]]

[[it:Carcharhinus leucas]]
=== Daftar pustaka ===
[[ja:オオメジロザメ]]

[[ko:황소상어]]
* {{Cite book|date=2016|url=|title=Analisis Kebijakan Kebutuhan Regulasi Penetapan Status Perlindungan Terbatas Ikan Hiu (Tidak Dilindungi dan Apendiks/Non Apendiks CITES)|location=Jakarta|publisher=Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut|ref={{sfnref|Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut|2016}}|url-status=live}}
[[lt:Bukasnukis ryklys]]
* {{Cite book|last=Ebert|first=Dave|date=2016|url=https://www.iucnssg.org/uploads/5/4/1/2/54120303/2012_-_north_atlantic_sharks_relevant_to_fisheries_management_-_a_pocket_guide_4.pdf|title=North Atlantic Sharks Relevant to Fisheries Management: A Pocket Guide|location=Roma|publisher=Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)|isbn=978-92-5-107366-7|ref={{sfnref|Ebert|2012}}|url-status=live}}
[[ml:ബുൾ ഷാർക്ക്]]
* {{Cite book|last=Lewis|first=Brenda Ralph|date=2018|title=Monster Alam Mengerikan: Hiu dan Ular Berbisa|location=Jakarta|publisher=lex Media Komputindo|isbn=978-602-04-8582-9|editor-last=Tim Elex Kids|translator-last=urniawan B., dan Kurnia, A.|trans-title=Nature's Monster: Sharks and Poisonous Snakes|ref={{sfnref|Lewis|2018}}|url-status=live|lay-url=https://books.google.co.id/books/about/Monster_Alam_Mengerikan_Hiu_dan_Ular_Ber.html?id=8H7tzwEACAAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y}}
[[nl:Stierhaai]]
* {{Cite book|last=Paris|first=Andrew|date=2020|url=https://wwfasia.awsassets.panda.org/downloads/dreketi_river___estuary_shark_and_ray_survey_report_centrespread_1.pdf|title=Dreketi River and Estuary Shark and Ray Survey|location=Suva|publisher=WWF-Pacific|isbn=978-982-358-021-0|ref={{sfnref|Paris|2020}}|url-status=live}}
[[no:Oksehai]]
* {{Cite book|last=Project AWARE|date=2011|url=https://www.diveagainstdebris.org/sites/www.diveagainstdebris.org/files/2017-07/72002_AWARE_Shark_Study_Guide_v1_02_ID.pdf|title=AWARE Shark Conservation: Panduan Studi|publisher=Project AWARE Foundation|ref={{sfnref|Project AWARE|2011}}|url-status=live}}
[[pl:Żarłacz tępogłowy]]
* {{Cite book|last=Rigby, C. L., Simpfendorfer, C., dan Cornish, A.|date=Mei 2019|url=https://sharks.panda.org/images/PDF/BahasaMPAGuide_for_web_lowres.pdf|title=Panduan Praktis Perancangan dan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Hiu dan Pari|location=Gland|publisher=World Wide Fund for Nature|ref={{sfnref|Rigby, Simpfendorfer, dan Cornish|2019}}|url-status=live}}
[[pnb:سنڈا شارک]]
{{Taxonbar|from=Q190469}}
[[pt:Tubarão-cabeça-chata]]

[[ru:Акула-бык]]
[[simple:Bull shark]]
[[Kategori:Hiu]]
[[sk:Žralok belavý]]
[[sr:Замбези ајкула]]
[[sv:Tjurhaj]]
[[th:ปลาฉลามหัวบาตร]]
[[tr:Boğa köpek balığı]]
[[uk:Акула-бик]]
[[zh:公牛鯊]]

Revisi terkini sejak 21 Agustus 2024 07.54

Hiu banteng
Carcharhinus leucas Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Rekaman
dan Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Rentan
IUCN39372 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasChondrichthyes
OrdoCarcharhiniformes
FamiliCarcharhinidae
GenusCarcharhinus
SpesiesCarcharhinus leucas Edit nilai pada Wikidata
(Müller dan Henle, 1839)
Tata nama
ProtonimCarcharias leucas Edit nilai pada Wikidata
Distribusi

Edit nilai pada Wikidata


Hiu banteng (Carcharhinus leucas) merupakan salah satu jenis hiu yang termasuk dalam famili Carcharhinidae. Spesies ini dikenal dengan nama bull shark. Spesies hiu banteng memiliki beberapa nama lokal di Indonesia, di antaranya yaitu hiu buas, cucut bekeman (Jawa), dan hiu bujit (Kalimantan).[1]

Taksonomi

[sunting | sunting sumber]

Nama ilmiah untuk hiu banteng adalah Carcharhinus leucas.[2] Penamaan ini ditetapkan oleh Müller dan Henle pada tahun 1839.[3]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Hiu banteng termasuk salah satu spesies hiu dengan tubuh berukuran besar.[4] Tubuh hiu banteng terlihat gemuk dan gempal.[1] Ketika dilahirkan, panjang tubuh hiu banteng sekitar 55 sentimeter.[5] Kedewasaan hiu banteng tampak pada ukuran panjang tubuhnya.[6] Secara umum, panjang tubuh hiu banteng yang tergolong dewasa berkisar antara 200–220 sentimeter.[7] Pada hiu banteng jantan, kedewasaan tercapai ketika panjang tubuhnya antara 197–226 sentimeter. Sedangkan hiu banteng betina mencapai kedewasaan ketika panjang tubuhnya antara 180–230 sentimeter.[6] Hiu banteng dengan panjang tubuh sekitar 340 sentimeter dapat ditemukan di Atlantik Utara.[3]

Ketampakan moncong hiu banteng (Carcharhinus leucas) dari bawah

Punggung hiu banteng berwarna abu-abu, sedangkan bagian perutnya berwarna pucat.[5] Tinggi sirip punggung pertama pada hiu banteng dapat mencapai tiga kali tinggi dari sirip punggung kedua. Panjang tubuh hiu banteng berkisar antara 60–400 cm.[1] Moncong hiu banteng berbentuk bulat melebar dan sangat pendek. Jarak antara ujung moncong dan mulut lebih pendek dibandingkan jarak antara lubang hidung.[1]

Distribusi dan habitat

[sunting | sunting sumber]

Hiu banteng dapat ditemukan pada perairan pantai di benua Afrika, Asia, Amerika dan Australia. Pada masing-masing benua, hiu banteng banyak ditemui pada perairan pantai dengan iklim tropis dan subtropis. Namun hiu banteng sangat jarang ditemukan pada laut lepas.[8] Hiu banteng dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah perairan di Indonesia.[1]

Pada perairan pantai, hiu banteng ditemukan di zona ombak hingga ke kedalaman 150 meter di bawah permukaan laut.[5] Hiu banteng termasuk salah satu spesies hiu yang memiliki kedekatan geospasial dengan area tertentu. Kedekatan ini berkaitan dengan akses untuk memperoleh makanan dan perlindungan. Area ini penting untuk keperluan migrasi bagi hiu banteng.[9] Hiu banteng memiliki jalur migrasi.[10] Daerah jelajah hiu banteng mencapai perairan dengan jenis air tawar.[11] Spesies hiu ini tersebar di perairan yang hangat, estuari, serta danau dengan air payau[12] dengan kedalaman antara 1–152 m.[13] Salah satu habitatnya ialah di muara sungai Swan.[5]

Kebiasaan

[sunting | sunting sumber]

Pemangsaan

[sunting | sunting sumber]

Hiu banteng memanfaatkan bau untuk menemukan mangsanya.[14] Hiu banteng termasuk pemangsa yang buas karena menyenangi bau darah. Mangsa utama dari hiu banteng ialah ikan berukuran besar dan mamalia laut. Beberapa jenis mangsanya ialah pari, penyu, singa laut, lumba-lumba dan hiu dari spesies yang lain.[8] Selain itu, hiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang dapat menyerang manusia tanpa sebab tertentu.[15] Kasus penyerangan hiu banteng terhadap manusia merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan spesies hiu lainnya.[16]

Perkembangbiakan

[sunting | sunting sumber]

Hiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang bersifat terikat pada lokasi perkembangbiakan. Ketika akan berkembangbiak, hiu banteng akan secara berulang kembali ke lokasi yang sama dengan lokasi perkembangbiakan sebelumnya.[17] Habitat penting bagi perkembangbiakan hiu banteng ialah di perairan Fiji. Beberapa lokasinya ialah Sungai Rewa, Sungai Navua, Sungai Sigatoka, dan Sungai Ba.[18]

Penangkapan

[sunting | sunting sumber]

Hiu banteng merupakan salah satu spesies hiu yang memiliki nilai ekonomi.[4] Manusia menjadikan daging dan sirip pada hiu banteng sebagai makanan. Sedangkan hati hiu banteng diekstrak untuk dijadikan sebagai minyak.[19] Penangkapan hiu banteng umumnya ketika ukuran tubuhnya mencapai panjang 250 sentimeter.[7]

Di Atlantik Utara, hiu banteng hanya menjadi salah satu hasil tangkapan sampingan karena jumlahnya tidak melimpah dibandingkan dengan spesies ikan lainnya. Uni Eropa tidak membatasi penangkapan hiu banteng di Atlantik Utara. Namun Uni Eropa melarang kapal-kapal dari Uni Eropa untuk melakukan pemotongan sirip di atas kapal dan membuang bangkai hiu banteng ke semua kawasan perairan di Atlatik Utara. Sementara itu, Uni Eropa melarang kapal-kapal non-Uni Eropa untuk melakukan pemotongan sirip di atas kapal dan membuang bangkai hiu banteng di perairan Uni Eropa.[19]

Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menetapkan status hampir terancam bagi hiu banteng pada periode tahun 2003–2006.[6] Berdasarkan Daftar Merah IUCN, spesies hiu banteng diklasifikasikan ke kategori hampir terancam karena habitatnya yang terancam modifikasi lingkungan dan aktivitas manusia di sekitar pantai.[20]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Fahmi, 1974-. An introduction to types of Indonesian sharks. Dharmadi, 1957-, Sadili, Didi,, Indonesia. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut,. [Jakarta, Indonesia]. ISBN 978-602-7913-10-3. OCLC 1021064450. 
  2. ^ Analisis Kebijakan Kebutuhan Regulasi Penetapan Status Perlindungan Terbatas Ikan Hiu (Tidak Dilindungi dan Apendiks/Non Apendiks CITES). Jakarta: Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut. 2016. hlm. 44. 
  3. ^ a b Ebert 2012, hlm. 68.
  4. ^ a b Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut 2016, hlm. 47.
  5. ^ a b c d McAuley, R., Newbound, D., dan Ashworth, R. (Juli 2002). Field identification guide to Western Australian Sharks and Shark-like Rays (PDF). Perth: Department of Fisheries, Western Australia. hlm. 16. ISBN 1-877098-03-5. ISSN 1447-2058. 
  6. ^ a b c Tim Perikanan WWF-Indonesia (April 2015). Seri Panduan Perikanan Bycatch: Panduan Penanganan Hiu sebagai Tangkapan Sampingan (Bycatch) (PDF). WWF-Indonesia. hlm. 8. ISBN 978-979-1461-63-4. 
  7. ^ a b Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut 2016, hlm. 44.
  8. ^ a b Lewis 2018, hlm. 7.
  9. ^ Paris 2020, hlm. 7.
  10. ^ Rigby, Simpfendorfer, dan Cornish 2019, hlm. 27.
  11. ^ Project AWARE 2011, hlm. 5.
  12. ^ Halstead, B.W. (1980). Dangerous marine animals. Maryland: Cornell Maritime Press. ISBN 9780870332685. 
  13. ^ Sommer, C.; Schneider, W.; Poutiers, J. M. (1996). The Living Marine Resources of Somalia. Roma: FAO. ISBN 9251037426. 
  14. ^ Lewis 2018, hlm. 6.
  15. ^ Project AWARE 2011, hlm. 21.
  16. ^ Pallotta, Jerry (September 2011). Who Would Win? Hammerhead vs Bull Shark (PDF). New York: Scholastic Inc. hlm. 5. ISBN 978-0-545-30170-1. 
  17. ^ Rigby, Simpfendorfer, dan Cornish 2019, hlm. 26.
  18. ^ Paris 2020, hlm. 9.
  19. ^ a b Ebert 2012, hlm. 69.
  20. ^ "The IUCN Red List of Threatened Species". IUCN Red List of Threatened Species. Diakses tanggal 2020-03-06. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]