Lompat ke isi

Batu saluran kemih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(31 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox medical condition (new)
{{rapikan}}
| name = Batu saluran kemih
{{wikifisasi}}
| image = Urinary Bladder stone 04.jpg
{{noref}}
| caption = Batu saluran kemih yang diambil dari seorang pasien
| pronounce =
| field =
| synonyms = kalkulus vesikalis, sistolit
| symptoms = [[Disuria|Sakit saat buang air kecil]]
| complications = [[Sistitis]]
| onset =
| duration =
| types =
| causes = Konsentrasi mineral berlebih, [[dehidrasi]]
| risks =
| diagnosis =
| differential =
| prevention = Minum banyak cairan
| treatment = [[Sari (minuman)|jus]] ''[[Citrus]]'', [[cuka (bumbu masak)|cuka]], pembedahan
| medication =
| prognosis =
| frequency =
| deaths =
}}


Batu saluran kemih merupakan kondisi dimana terbentuknya batu di traktus urinaria. ia dapat berada di ginjal, ureter, kandung kemih maupun uretra. Adapun penyebabnya antara lain: gangguan aliran urin, gangguan metabolik, [[infeksi saluran kemih]], [[dehidrasi]], dan keadaan-keadan lain.Biasanya beberapa faktor yang mempengaruhi adalah jenis kelamin, ras/etnis, usia, geografis, iklim, pekerjaan, berat dan tinggi badan, serta air. <ref name="Campbell-Wash Urology">{{en}}{{cite book | author=Wein, Alan | title=Campbell-Wash Urology| publisher= Saunders elsevier | year=2007 | id=ISBN 0-8089-2353-6}}</ref>Penyakit batu diketahui lebih sering terjadi pada pria dewasa dibanding wanita, hal ini terkait dengan kondisi anatomi saluran urinaria pria yang lebih panjang dan sempit.
'''Batu saluran kemih''' merupakan kondisi dimana terbentuknya batu di saluran keluarnya urin. ia dapat berada di ginjal, ureter, kandung kemih maupun uretra. Sering pula masyarakat mengenali dengan batu ginjal, secara khusus maksudnya batu itu hanya terdapat diginjal. Adapun penyebabnya antara lain: gangguan aliran urin, gangguan metabolik, [[infeksi saluran kemih]], [[dehidrasi]], dan keadaan-keadan lain. Biasanya beberapa faktor yang mempengaruhi adalah jenis kelamin, ras/etnis, usia, geografis, iklim, pekerjaan, berat dan tinggi badan, serta air.<ref name="Campbell-Wash Urology">{{en}} {{cite book|author=Wein, Alan|title=Campbell-Wash Urology|publisher= Saunders elsevier|year=2007|id=ISBN 0-8089-2353-6}}</ref> Penyakit batu diketahui lebih sering terjadi pada pria dewasa dibanding wanita, hal ini terkait dengan kondisi anatomi saluran urinaria pria yang lebih panjang dan sempit.


Mekanisme pembentukan batu adalah di mulai terjadinya hambatan aliran urin yang biasanya terjadi di tempat-tempat yang lebih sempit dan berkelok, seperti di penyempitan pelvikalises ataupun penyempitan di ureter yang masuk ke kandung kemih. Adanya kelainan bawaan seperti [[stenosis]], [[divertikel]], [[hiperplasia prostat benigna]], [[striktur]] ataupun [[buli-buli neurogenik]] dapat memudahkan terjadinya pembentukan batu.<ref name="Dasar-dasar urologi">{{id}} {{cite book | author=Purnomo,Basuki | title=Dasar-dasar urologi | publisher= Sagung seto| year=2007 | id=ISBN 979-9472-00-8}}</ref>
Mekanisme pembentukan batu adalah di mulai terjadinya hambatan aliran urin yang biasanya terjadi di tempat-tempat yang lebih sempit dan berkelok, seperti di penyempitan pelvikalises ataupun penyempitan di ureter yang masuk ke kandung kemih. Adanya kelainan bawaan seperti [[stenosis]], [[divertikel]], [[hiperplasia prostat benigna]], [[striktur]] ataupun [[buli-buli neurogenik]] dapat memudahkan terjadinya pembentukan batu.<ref name="Dasar-dasar urologi">{{id}} {{cite book|author=Purnomo,Basuki|title=Dasar-dasar urologi|publisher= Sagung seto|year=2007|id=ISBN 979-9472-00-8}}</ref>


Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik dalam urin. Kristal-kristal tersebut mengendap dan berkumpul menjadi inti batu. Batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat, batu asam urat, batu sistein, batu maupun magnesium-amonium-fosfat dan xanthyn.<ref name="Smith's General Urology">{{en}}{{cite book | author=tanagho, emil A | title=Smith's General Urology | publisher= Mc Graw Hill Medical | year=2008 | id=ISBN 0-07-159331-4}}</ref>
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik dalam urin. Kristal-kristal tersebut mengendap dan berkumpul menjadi inti batu. Batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat, batu asam urat, batu sistein, batu maupun magnesium-amonium-fosfat dan xanthyn.<ref name="Smith's General Urology">{{en}} {{cite book|author=tanagho, emil A|title=Smith's General Urology|publisher= Mc Graw Hill Medical|year=2008|id=ISBN 0-07-159331-4}}</ref>


== Batu Kalsium ==
== Pembagian jenis batu ==
=== Batu Kalsium ===
Batu ini paling banyak dijumpai dari seluruh jenis batu saluran kemih. Batu klasium terdiri atas batu kalsium oksalat maupun batu kalsium fosfat. faktor terjadinya batu ini adalah terjadinya [[hiperkalsiuria]], [[hiperoksaluria]], [[Hiperurikosuria]], [[Hipositrauria]], [[hipomagnesuria]].
Batu ini paling banyak dijumpai dari seluruh jenis batu saluran kemih. Batu klasium terdiri atas batu kalsium oksalat maupun batu kalsium fosfat. Faktor terjadinya batu ini adalah terjadinya [[hiperkalsiuria]], [[hiperoksaluria]], [[Hiperurikosuria]], [[Hipositrauria]], [[hipomagnesuria]].<ref name="Dasar-dasar urologi"/>


== Batu Asam Urat ==
=== Batu Asam Urat ===
Penyakit batu asam urat banyak diderita oleh pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, dan banyak mempergunakan obat urikosurik. Sumber asam urat berasal dari diet yang mengandung purin.
Penyakit batu asam urat banyak diderita oleh pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, dan banyak mempergunakan obat urikosurik. Sumber asam urat berasal dari diet yang mengandung purin.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>


== Batu Sistein ==
=== Batu Sistein ===
Batu sistein didapatkan karena kelainan metabolisme sistein, uyaitu kelainan dalam absorbsi sistein di mukosa dinding usus.
Batu sistein didapatkan karena kelainan metabolisme sistein, yaitu kelainan dalam absorbsi sistein di mukosa dinding usus.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>


== Batu Xanthin ==
=== Batu Xanthin ===
Batu Xanthin terbentuk karena penyakit bawaan berupa defisiensi enzim xanthin oksidase yang mengkatalisis perubahan hipoxanthin menjadi xanthin dan xanthin menjadi asam urat.
Batu Xanthin terbentuk karena penyakit bawaan berupa defisiensi enzim xanthin oksidase yang mengkatalisis perubahan hipoxanthin menjadi xanthin dan xanthin menjadi asam urat.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>

==Rujukan ==
== Gambaran Klinis ==
=== Keluhan ===
Keluhan penderita tergantung pada: posisi atau letak batu, besar batu, dan penyakit yang terjadi. Keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang dapat berupa nyeri kolik maupun tidak. Nyeri kolik biasanya diakibatkan batu terletak di organ yang berongga seperti pelvis maupun ureter dan terjadi karena aktivitas otot polos yang meningkat dalam usaha pengeluaran batu. [[Hematuria]] juga sering kali dijumpai oleh pasien karena trauma pada mukosa saluran kemih yang disebabkan batu.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>

=== Pemeriksaan ===
Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra yang menandakan sudah [[hidronefrosis]]. Jika terdapat demam kemungkinan sudah menjadi infeksi.
Dilakukan pula pemeriksaan sedimen urin yang menunjukkan adanya: leukosituria, hematuria, dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu.
Pemeriksaan kultur urin diperlukan untuk melihat infeksi adanya pertumbuhan kuman pemecah urea. Diperlukan juga pemeriksaan foto [[PIV]] dan diperiksa kadar elektrolit di dalam darah maupun urin.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>

==== Penanganan ====
Batu harus segera dikeluarkan baik dengan obat-obatan maupun tindakan invasiv seperti [[ESWL]], [[endourologi]], [[Laparoskopi]], sampai bedah terbuka.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>

== Pencegahan ==
Menghindari makanan diet berlebih pada unsur-unsur yang menyusun yang dapat membentuk batu. Serta mengindari dehidrasi dengan minum air yang cukup.
== Rujukan ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}
{{Infeksi saluran kemih |state=autocollapse}}

[[Kategori:Istilah kedokteran]]

Revisi terkini sejak 28 Oktober 2024 13.18

Batu saluran kemih
Batu saluran kemih yang diambil dari seorang pasien
Informasi umum
Nama lainkalkulus vesikalis, sistolit
SpesialisasiUrologi Sunting ini di Wikidata
PenyebabKonsentrasi mineral berlebih, dehidrasi
Aspek klinis
Gejala dan tandaSakit saat buang air kecil
KomplikasiSistitis
Tata laksana
PencegahanMinum banyak cairan
Perawatanjus Citrus, cuka, pembedahan

Batu saluran kemih merupakan kondisi dimana terbentuknya batu di saluran keluarnya urin. ia dapat berada di ginjal, ureter, kandung kemih maupun uretra. Sering pula masyarakat mengenali dengan batu ginjal, secara khusus maksudnya batu itu hanya terdapat diginjal. Adapun penyebabnya antara lain: gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadan lain. Biasanya beberapa faktor yang mempengaruhi adalah jenis kelamin, ras/etnis, usia, geografis, iklim, pekerjaan, berat dan tinggi badan, serta air.[1] Penyakit batu diketahui lebih sering terjadi pada pria dewasa dibanding wanita, hal ini terkait dengan kondisi anatomi saluran urinaria pria yang lebih panjang dan sempit.

Mekanisme pembentukan batu adalah di mulai terjadinya hambatan aliran urin yang biasanya terjadi di tempat-tempat yang lebih sempit dan berkelok, seperti di penyempitan pelvikalises ataupun penyempitan di ureter yang masuk ke kandung kemih. Adanya kelainan bawaan seperti stenosis, divertikel, hiperplasia prostat benigna, striktur ataupun buli-buli neurogenik dapat memudahkan terjadinya pembentukan batu.[2]

Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik dalam urin. Kristal-kristal tersebut mengendap dan berkumpul menjadi inti batu. Batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat, batu asam urat, batu sistein, batu maupun magnesium-amonium-fosfat dan xanthyn.[3]

Pembagian jenis batu

[sunting | sunting sumber]

Batu Kalsium

[sunting | sunting sumber]

Batu ini paling banyak dijumpai dari seluruh jenis batu saluran kemih. Batu klasium terdiri atas batu kalsium oksalat maupun batu kalsium fosfat. Faktor terjadinya batu ini adalah terjadinya hiperkalsiuria, hiperoksaluria, Hiperurikosuria, Hipositrauria, hipomagnesuria.[2]

Batu Asam Urat

[sunting | sunting sumber]

Penyakit batu asam urat banyak diderita oleh pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, dan banyak mempergunakan obat urikosurik. Sumber asam urat berasal dari diet yang mengandung purin.[2]

Batu Sistein

[sunting | sunting sumber]

Batu sistein didapatkan karena kelainan metabolisme sistein, yaitu kelainan dalam absorbsi sistein di mukosa dinding usus.[2]

Batu Xanthin

[sunting | sunting sumber]

Batu Xanthin terbentuk karena penyakit bawaan berupa defisiensi enzim xanthin oksidase yang mengkatalisis perubahan hipoxanthin menjadi xanthin dan xanthin menjadi asam urat.[2]

Gambaran Klinis

[sunting | sunting sumber]

Keluhan penderita tergantung pada: posisi atau letak batu, besar batu, dan penyakit yang terjadi. Keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang dapat berupa nyeri kolik maupun tidak. Nyeri kolik biasanya diakibatkan batu terletak di organ yang berongga seperti pelvis maupun ureter dan terjadi karena aktivitas otot polos yang meningkat dalam usaha pengeluaran batu. Hematuria juga sering kali dijumpai oleh pasien karena trauma pada mukosa saluran kemih yang disebabkan batu.[2]

Pemeriksaan

[sunting | sunting sumber]

Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra yang menandakan sudah hidronefrosis. Jika terdapat demam kemungkinan sudah menjadi infeksi. Dilakukan pula pemeriksaan sedimen urin yang menunjukkan adanya: leukosituria, hematuria, dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urin diperlukan untuk melihat infeksi adanya pertumbuhan kuman pemecah urea. Diperlukan juga pemeriksaan foto PIV dan diperiksa kadar elektrolit di dalam darah maupun urin.[2]

Penanganan

[sunting | sunting sumber]

Batu harus segera dikeluarkan baik dengan obat-obatan maupun tindakan invasiv seperti ESWL, endourologi, Laparoskopi, sampai bedah terbuka.[2]

Pencegahan

[sunting | sunting sumber]

Menghindari makanan diet berlebih pada unsur-unsur yang menyusun yang dapat membentuk batu. Serta mengindari dehidrasi dengan minum air yang cukup.

  1. ^ (Inggris) Wein, Alan (2007). Campbell-Wash Urology. Saunders elsevier. ISBN 0-8089-2353-6. 
  2. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Purnomo,Basuki (2007). Dasar-dasar urologi. Sagung seto. ISBN 979-9472-00-8. 
  3. ^ (Inggris) tanagho, emil A (2008). Smith's General Urology. Mc Graw Hill Medical. ISBN 0-07-159331-4.