Lompat ke isi

Pelacuran: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HeriTanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Yuliadhi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(35 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Occupation
[[Berkas:0405.Annabell 002.jpg|thumb|260px|Pelacur di Jerman.]]
| name = Pelacuran
'''Pelacuran''' atau '''prostitusi''' adalah penjualan jasa seksual, seperti [[seks oral]] atau [[hubungan seks]], untuk [[uang]]. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut '''pelacur''', yang kini sering disebut dengan istilah [[pekerja seks komersial]] (PSK).
| image = [[Berkas:Wiki-prostitute.png|250px]]

| caption =
Dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang dianggap tak berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, misalnya seorang musisi yang bertalenta tinggi namun lebih banyak memainkan lagu-lagu komersil. Di Indonesia pelacur sebagai pelaku pelacuran sering disebut sebagai sundal atau sundel. Ini menunjukkan bahwa prilaku perempuan sundal itu sangat begitu buruk hina dan menjadi musuh masyarakat, mereka kerap digunduli bila tertangkap aparat penegak ketertiban, Mereka juga digusur karena dianggap melecehkan kesucian agama dan mereka juga diseret ke pengadilan karena melanggar hukum. Pekerjaan melacur atau nyundal sudah dikenal di masyarakat sejak berabad lampau ini terbukti dengan banyaknya catatan tercecer seputar mereka dari masa kemasa. Resiko yang dipaparkan pelacuran antara lain adalah keresahan masyarakat dan penyebaran [[penyakit menular seksual|Penyakit_menular_seksual]], seperti [[AIDS]] yang merupakan resiko umum [[seks bebas]] tanpa pengaman seperti [[kondom]].
| official_names = Pelacur<br>Pekerja seks komersial<br>Wanita tunasusila<br>[[Lonte]]<br>Sundal<br>Pramuria<br>Kupu-kupu malam

| type = [[Profesi]]
== Pelacur ==
| activity_sector = [[Hiburan]]
'''Pelacur''' adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan. Biasanya pelayanan ini dalam bentuk pelayanan [[seks]].
| competencies = [[Libido]]<br>[[Kecantikan]]<br>[[Seksologi]]
| employment_field = [[Bordil]]<br>[[Bar]]<br>[[Diskotek]]
| related_occupation = [[Pemeran pornografi]]<br>
| average_salary = Tergantung kesepakatan
}}
'''Pelacuran''' atau '''prostitusi''' adalah pertukaran [[hubungan seksual]] dengan [[uang]] atau [[hadiah]] sebagai suatu transaksi [[perdagangan]].<ref>[http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/prostitusi Kamus Besar Bahasa Indonesia: Prostitusi]</ref> Pelacuran merupakan cabang dari [[industri seks]] yang sejajar dengan [[pornografi]], [[tari telanjang]], bahkan segala [[mata pencaharian]] yang berkenaan dengan eksploitasi aktivitas seksual dan pertunjukan yang berkenaan dengan seksualitas untuk menghibur orang lain demi mendapatkan materi yang dibutuhkan dalam kehidupan.


== Pandangan terhadap pelacuran ==
== Pandangan terhadap pelacuran ==
[[Berkas:Prostitution_laws_of_the_world.PNG|thumb|right|300px|
[[Berkas:Prostitution_laws_of_the_world.PNG|jmpl|ka|300px|
{{legend|#336600|Prostitusi dilegalkan dan diatur}}
{{legend|#336600|Prostitusi dilegalkan dan diatur}}
{{legend|#000080|Prostitusi (transaksi seks untuk uang) dilegalkan, tetapi pelacuran adalah ilegal, prostitusi ''tidak'' diatur}}
{{legend|#000080|Prostitusi (transaksi seks untuk uang) dilegalkan, tetapi pelacuran adalah ilegal, prostitusi ''tidak'' diatur}}
{{legend|#FF0000|Prostitusi ilegal}}
{{legend|#FF0000|Prostitusi ilegal}}
{{legend|#ababab|Tidak ada data}}]]
{{legend|#ababab|Tidak ada data}}]]
Di kalangan masyarakat Indonesia, [[pelacuran]] dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat.
Dalam kehidupan manusia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat yang nista dan hina.


Ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat, namun toh dibutuhkan (''evil necessity''). Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan nafsu seksual pihak yang membutuhkannya (biasanya kaum laki-laki); tanpa penyaluran itu, dikhawatirkan para pelanggannya justru akan menyerang dan memperkosa kaum perempuan baik-baik.
Ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu kejahatan yang dibutuhkan (''evil necessity''). Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan [[nafsu seksual]] demi mencegah tindak [[pemerkosaan]]. Salah seorang yang mengemukakan pandangan seperti itu adalah seorang [[filsuf]] dan [[teolog]] bernama [[Augustinus dari Hippo]]. Ia mengatakan bahwa pelacuran itu ibarat selokan yang menyalurkan air yang busuk dari kota demi menjaga kesehatan warga kotanya.


Pandangan yang negatif terhadap pelacur sering kali didasarkan pada [[standar ganda]], karena umumnya para pelanggannya tidak dikenai [[stigma]] demikian. Ini jelas saja pelacur adalah golongan kelas bawah yang ingin mengubah kasta melalui jalan pintas yang ringkas.
Salah seorang yang mengemukakan pandangan seperti itu adalah [[Augustinus dari Hippo]] (354-430), seorang [[bapak gereja]]. Ia mengatakan bahwa pelacuran itu ibarat "selokan yang menyalurkan air yang busuk dari kota demi menjaga kesehatan warga kotanya."

Pandangan yang negatif terhadap pelacur seringkali didasarkan pada [[standar ganda]], karena umumnya para pelanggannya tidak dikenai [[stigma]] demikian.


=== Pelacuran dalam sastra ===
=== Pelacuran dalam sastra ===
[[Berkas:Prostituierte in Brants Narrenschiff (1506) von Albrecht Dürer.jpg|150px|left|thumb|Sebuah karya sastra tentang pelacuran]]
[[Berkas:Prostituierte in Brants Narrenschiff (1506) von Albrecht Dürer.jpg|150px|kiri|jmpl|Karya sastra yang menggambarkan tentang pelacuran.]]
Penyair [[W.S. Rendra]] pernah menulis dua buah puisi tentang pelacur yang lebih netral dalam "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta!" Bahkan lebih dari itu, dalam puisinya "Nyanyian Angsa", Rendra melukiskan Maria Zaitun, seorang pelacur, yang justru menjadi kekasih [[Tuhan]], yang dikontraskannya dengan kaum agamawan yang menjauhkan diri daripadanya.
Penyair [[W.S. Rendra]] pernah menulis dua buah puisi tentang pelacur yang lebih netral dalam "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta!" Bahkan lebih dari itu, dalam puisinya "Nyanyian Angsa", Rendra melukiskan Maria Zaitun, seorang pelacur yang justru menjadi kekasih [[Tuhan]], yang dikontraskannya dengan kaum agamawan yang menjauhkan diri daripadanya.


=== Istilah lain untuk pelacur ===
=== Istilah lain untuk pelacur ===
Istilah pelacur sering diperhalus dengan [[pekerja seks komersial]], wanita tunasusila, istilah lain yang juga mengacu kepada layanan seks komersial.
Istilah pelacur sering diperhalus dengan '''pekerja seks komersial''', (wanita) tunasusila, pramuria, [[gigolo]], atau istilah lain yang juga mengacu kepada layanan seks komersial.

{{clear}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Pelacuran menurut agama]]
* [[Pelacuran menurut agama]]
* [[Pelacuran anak]]
* [[Pelacuran anak]]
* [[Pelacuran jendela]]
* [[Gigolo]]
* [[Gigolo]]
* [[Prostitusi di Yunani kuno]]
* [[Prostitusi di Yunani kuno]]
* [[Prostitusi pada hewan]]

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commonscat|Prostitution}}
{{commonscat|Prostitution}}
* {{en}} [http://www.catwinternational.org Coalition Against Trafficking in Women (CATW)]
* {{en}} [http://www.catwinternational.org Coalition Against Trafficking in Women (CATW)]
* {{en}} [http://www.law-ref.org/UN-PROSTITUTION/index.html Convention for the Suppression of the Traffic in Persons and of the Exploitation of the Prostitution of Others at Law-Ref.org]
* {{en}} [http://www.law-ref.org/UN-PROSTITUTION/index.html Convention for the Suppression of the Traffic in Persons and of the Exploitation of the Prostitution of Others at Law-Ref.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051029021015/http://www.law-ref.org/UN-PROSTITUTION/index.html |date=2005-10-29 }}
* {{fr}} [http://robertradford.com/ProsRomaine_20sep2006/index.html Robert Radford, La prostitution féminine à Rome, entre -200 et 200 après Jésus-Christ : une approche pédagogique utilisant les N.T.I.C.]
* {{fr}} [http://robertradford.com/ProsRomaine_20sep2006/index.html Robert Radford, La prostitution féminine à Rome, entre -200 et 200 après Jésus-Christ: une approche pédagogique utilisant les N.T.I.C.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927063009/http://robertradford.com/ProsRomaine_20sep2006/index.html |date=2007-09-27 }}
* {{en}} [http://www.danielpipes.org/article/3022 Arabian Sex Tourism]
* {{en}} [http://www.danielpipes.org/article/3022 Arabian Sex Tourism]


[[Kategori:Pelacuran|*]]
[[Kategori:Pelacuran| ]]

[[af:Prostitusie]]
[[ang:Hōredōm]]
[[ar:دعارة]]
[[arz:دعاره]]
[[az:Fahişəlik]]
[[bar:Schnoin]]
[[be:Прастытуцыя]]
[[be-x-old:Прастытуцыя]]
[[bg:Проституция]]
[[bo:སྨད་འཚོང་མ།]]
[[br:Gasterezh]]
[[ca:Prostitució]]
[[cs:Prostituce]]
[[cv:Проституци]]
[[cy:Puteindra]]
[[da:Prostitution]]
[[de:Prostitution]]
[[el:Πορνεία]]
[[en:Prostitution]]
[[eo:Prostituo]]
[[es:Prostitución]]
[[et:Prostitutsioon]]
[[eu:Prostituzio]]
[[fa:تن‌فروشی]]
[[fi:Prostituutio]]
[[fr:Prostitution]]
[[fy:Prostitúsje]]
[[gd:Siùrsachd]]
[[gl:Prostitución]]
[[he:זנות]]
[[hi:वेश्यावृत्ति]]
[[hr:Prostitucija]]
[[hu:Prostitúció]]
[[io:Prostitucado]]
[[is:Vændi]]
[[it:Prostituzione]]
[[ja:売春]]
[[jv:Prostitusi]]
[[ko:성매매]]
[[ku:Laşfiroşî]]
[[lt:Prostitucija]]
[[lv:Prostitūcija]]
[[ml:വേശ്യ]]
[[ms:Pelacuran]]
[[nl:Prostitutie]]
[[no:Prostitusjon]]
[[pl:Prostytucja]]
[[pt:Prostituição]]
[[ro:Prostituție]]
[[ru:Проституция]]
[[scn:Prostituzzioni]]
[[sh:Prostitucija]]
[[si:ගණිකාව]]
[[simple:Prostitution]]
[[sk:Prostitúcia]]
[[sn:Chipfambi]]
[[sr:Проституција]]
[[sv:Prostitution]]
[[sw:Ukahaba]]
[[ta:பால்வினைத் தொழில்]]
[[te:వ్యభిచారం]]
[[th:การค้าประเวณี]]
[[tl:Patutot]]
[[tr:Fahişelik]]
[[uk:Проституція]]
[[vec:Prostitusion]]
[[vi:Mại dâm]]
[[wuu:妓女]]
[[yi:זנות]]
[[zh:性交易]]
[[zh-yue:妓]]

Revisi terkini sejak 18 April 2023 23.41

Pelacuran
Pekerjaan
NamaPelacur
Pekerja seks komersial
Wanita tunasusila
Lonte
Sundal
Pramuria
Kupu-kupu malam
Jenis pekerjaan
Profesi
Sektor kegiatan
Hiburan
Penggambaran
KompetensiLibido
Kecantikan
Seksologi
Bidang pekerjaan
Bordil
Bar
Diskotek
Pekerjaan terkait
Pemeran pornografi

Pelacuran atau prostitusi adalah pertukaran hubungan seksual dengan uang atau hadiah sebagai suatu transaksi perdagangan.[1] Pelacuran merupakan cabang dari industri seks yang sejajar dengan pornografi, tari telanjang, bahkan segala mata pencaharian yang berkenaan dengan eksploitasi aktivitas seksual dan pertunjukan yang berkenaan dengan seksualitas untuk menghibur orang lain demi mendapatkan materi yang dibutuhkan dalam kehidupan.

Pandangan terhadap pelacuran

  Prostitusi dilegalkan dan diatur
  Prostitusi (transaksi seks untuk uang) dilegalkan, tetapi pelacuran adalah ilegal, prostitusi tidak diatur
  Prostitusi ilegal
  Tidak ada data

Dalam kehidupan manusia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat yang nista dan hina.

Ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu kejahatan yang dibutuhkan (evil necessity). Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan nafsu seksual demi mencegah tindak pemerkosaan. Salah seorang yang mengemukakan pandangan seperti itu adalah seorang filsuf dan teolog bernama Augustinus dari Hippo. Ia mengatakan bahwa pelacuran itu ibarat selokan yang menyalurkan air yang busuk dari kota demi menjaga kesehatan warga kotanya.

Pandangan yang negatif terhadap pelacur sering kali didasarkan pada standar ganda, karena umumnya para pelanggannya tidak dikenai stigma demikian. Ini jelas saja pelacur adalah golongan kelas bawah yang ingin mengubah kasta melalui jalan pintas yang ringkas.

Pelacuran dalam sastra

Karya sastra yang menggambarkan tentang pelacuran.

Penyair W.S. Rendra pernah menulis dua buah puisi tentang pelacur yang lebih netral dalam "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta!" Bahkan lebih dari itu, dalam puisinya "Nyanyian Angsa", Rendra melukiskan Maria Zaitun, seorang pelacur yang justru menjadi kekasih Tuhan, yang dikontraskannya dengan kaum agamawan yang menjauhkan diri daripadanya.

Istilah lain untuk pelacur

Istilah pelacur sering diperhalus dengan pekerja seks komersial, (wanita) tunasusila, pramuria, gigolo, atau istilah lain yang juga mengacu kepada layanan seks komersial.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar