Lompat ke isi

Prasasti Minye Tujoh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(26 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:The Tombstone of Malikah Danil.jpg|jmpl|Inskripsi makam Malikah Danil di Minye Tujoh, Pirak Timu, Aceh Utara ]]
'''Prasasti Minyetujoh''' adalah sebuah [[prasasti]] (batu bertulis) yang dipahat pada [[batu]] [[nisan]] yang ditemukan di Minyetujoh, [[Aceh]]. Prasasti ini ditulis dengan huruf [[Abjad Jawi]] dan [[Aksara Kawi | Jawa Kuna]], ber[[bahasa Melayu Klasik]], dalam bentuk [[syair]] [[sarga upajati]]. Isinya adalah tentang meninggalnya seseorang bernama [[Raja Iman Werda Rahmat-Allah]] pada tahun 1379 Masehi (781 H).

'''Prasasti Minye Tujoh''' adalah dua buah [[prasasti]] yang dipahat pada sepasang [[nisan|batu nisan]] yang ditemukan di Gampong [[Meunye Tujoh, Pirak Timur, Aceh Utara|Meunye Tujoh]], Kecamatan [[Pirak Timur, Aceh Utara|Pirak Timur]], [[Kabupaten Aceh Utara]], Provinsi [[Aceh]]. Sebuah prasasti ditulis dalam [[Bahasa Arab|bahasa]] dan [[aksara Arab]], dan sebuah lagi ditulis dalam [[bahasa Melayu Klasik]] dan [[Aksara Kawi|aksara Sumatra Kuno]].<ref>[http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/viewFile/31/30 The Syair of Minye Tujoh]</ref> dalam bentuk [[syair]]. Isi kedua prasasti tersebut tidak persis sama, dan menceritakan tentang wafatnya anak raja pada 1379 atau 1389 M (781 atau 791 H).

Prasasti ini pertama kali dibaca oleh [[Willem Frederik Stutterheim|Stutterheim]] dengan bantuan [[Hussein Jayadiningrat|Djajaningrat]] (1936), dan dikomentari dan diteliti ulang oleh banyak [[Sejarawan|ahli sejarah]] dan [[epigrafi]], antara lain [[Johannes Gijsbertus de Casparis|de Casparis]] (1975), Marrison (1951), van der Molen (2007), serta Guillot dan Kalus (2008). Prasasti ini dianggap penting antara lain karena memperlihatkan bentuk terawal dari syair Melayu pada abad ke-14; jauh lebih tua dari pendapat yang merujuk pada karya-karya [[Hamzah Fansuri]] pada abad ke-16.


== Alihaksara ==
== Alihaksara ==
Baris 20: Baris 24:
''Ya Ilahi Tuhanku semesta{{br}}
''Ya Ilahi Tuhanku semesta{{br}}
''Masukkanlah Baginda ke dalam surga Tuhan{{br}}
''Masukkanlah Baginda ke dalam surga Tuhan{{br}}

== Lihat pula ==
* [[Daftar prasasti di nusantara]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
* Fauziah, M.A., ''[http://library.usu.ac.id/download/fs/06001585.pdf Keberadaan Aksara Arab Dalam Sastra Melayu]'', 2006. USU Repository©2006. Diakses 5 Juli 2010.

== Bacaan lanjutan ==
* [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/viewFile/31/30 The Syair of Minye Tujoh]
* Fauziah, M.A., ''[http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1632/06001585.pdf?sequence=1&isAllowed=y Keberadaan Aksara Arab Dalam Sastra Melayu]'', 2006. USU Repository©2006. Diakses 14 Februari 2020.


{{DEFAULTSORT:Minyetujoh}}
{{DEFAULTSORT:Minyetujoh}}
[[Kategori:Prasasti di Aceh|Minye Tujoh]]

[[Kategori:Prasasti di Indonesia]]
[[Kategori:Pirak Timur, Aceh Utara]]
[[Kategori:Bahasa Melayu]]

[[Kategori:Syair]]
[[ms:Batu Bersurat Minyetujoh]]

Revisi terkini sejak 14 Maret 2024 03.06

Inskripsi makam Malikah Danil di Minye Tujoh, Pirak Timu, Aceh Utara

Prasasti Minye Tujoh adalah dua buah prasasti yang dipahat pada sepasang batu nisan yang ditemukan di Gampong Meunye Tujoh, Kecamatan Pirak Timur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Sebuah prasasti ditulis dalam bahasa dan aksara Arab, dan sebuah lagi ditulis dalam bahasa Melayu Klasik dan aksara Sumatra Kuno.[1] dalam bentuk syair. Isi kedua prasasti tersebut tidak persis sama, dan menceritakan tentang wafatnya anak raja pada 1379 atau 1389 M (781 atau 791 H).

Prasasti ini pertama kali dibaca oleh Stutterheim dengan bantuan Djajaningrat (1936), dan dikomentari dan diteliti ulang oleh banyak ahli sejarah dan epigrafi, antara lain de Casparis (1975), Marrison (1951), van der Molen (2007), serta Guillot dan Kalus (2008). Prasasti ini dianggap penting antara lain karena memperlihatkan bentuk terawal dari syair Melayu pada abad ke-14; jauh lebih tua dari pendapat yang merujuk pada karya-karya Hamzah Fansuri pada abad ke-16.

Alihaksara

[sunting | sunting sumber]

hijrat nabi mungstapa yang prasaddha
tujuh ratus asta puluh savarssa
hajji catur dan dasa vara sukra
raja iman varda rahmatallah
gutra barubasa mpu hak kedak pasema
taruk tasih tanah samuha
ilahi ya rabbi tuhan samuha
taruh dalam svargga tuhan tatuha

Terjemahan bebas

[sunting | sunting sumber]

Setelah hijrah Nabi, kekasih yang telah wafat
Tujuh ratus delapan puluh satu tahun
Bulan Dzulhijjah empat belas hari, hari Jumat
Raja Iman rahmat Allah bagi Baginda (warda)
Dari keluarga Barubasa mempunyai hak atas Kedah dan Pasai
Menaruk di laut dan darat semesta (semua)
Ya Ilahi Tuhanku semesta
Masukkanlah Baginda ke dalam surga Tuhan

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]