Lompat ke isi

Djarum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(623 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{pp-protected|reason=Perlindungan dari alamat IP yang menambah slogan tanpa signifikansi|small=yes}}
{{untuk|perkumpulan bulu tangkis dengan nama yang sama|PB Djarum}}
{{Infobox Company
{{Infobox company
| company_name = PT Djarum
| name = PT Djarum
| company_logo = [[Berkas:Djarum.png|150px]]
| logo = Djarum logo.svg
| logo_size = 200px
| company_type = [[Perusahaan keluarga]]
| foundation = [[21 April]] [[1951]]
| type = [[Perusahaan keluarga|Keluarga]]
| foundation = {{start date and age|1951|4|21}}
| key_people = [[Oei Wie Gwan]] (Pendiri) {{br}} [[Robert Budi Hartono]], Presiden Direktur {{br}} [[Michael Bambang Hartono]]
| founder = [[Oei Wie Gwan]]
| location_city = [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
| key_people = [[Robert Budi Hartono]]<br />[[Michael Bambang Hartono]]
| location_country = {{flag|Indonesia}}
| owner =
| industry = [[Industri]] [[tembakau]]
[[Robert Budi Hartono]]</br>
| num_employees = 75.000
[[Michael Bambang Hartono]]
| homepage = [http://www.djarum.com/ www.djarum.com]
| products = {{unbulleted list|[[Kretek]]|Perbankan|[[Ritel]]|[[Elektronika]]|Produk-produk perkebunan|[[Teknologi]]|[[Lokapasar]]|[[Pariwisata]] dan layanan [[akomodasi]]|[[Media]]|[[Makanan]] dan [[minuman]]}}
| location = [[Kudus]], [[Indonesia]]
| subsid = PT Sumber Cipta Multiniaga<br />PT Stevania Ultras Tobacco<br />PT Intertobacco Utama Industry<br />PT Tobacco Selatmalaka Industry<br />PT Manunggal Jaya Tobacco<br />PT Roberta Prima Tobacco<br />PT Prima Tobacco Harum Industry<br />PT Transentra Tobacco<br />PT Victory Supra Sigaret<br />PT Filasta Indonesia<br />PT Armando Intertobacco Industry<br />PT Mercu Pantura Industry<br />PT Wikatama Indah Sigaret<br />PT Jamrud Khatulistiwa Tobacco<br />PT Chandra Asri Mulia Abadi<br/> PT Maju Abadi Sigaret<br/>[[Bank Central Asia|PT Bank Central Asia Tbk]]<br />[[Blibli|PT Global Digital Niaga]]<br />[[Polytron|PT Hartono Istana Teknologi]]<br />[[Sumber Kopi Prima|PT Sumber Kopi Prima]]<br />[[Savoria|PT Savoria Kreasi Rasa]]<br />[[Global Dairi Alami|PT Global Dairi Alami]]<br />[[Sarana Menara Nusantara|PT Sarana Menara Nusantara]]<br />[[Global Digital Prima|PT Global Digital Prima]]<br>[[tiket.com|PT Global Tiket Network]]<br />PT Bukti Muria Jaya<br />[[Global Visi Media|PT Global Visi Media]]<br />[[Fajar Surya Swadaya|PT Fajar Surya Swadaya]]<br />[[Mola|PT Global Media Visual]]<br />[[Hartono Plantation Indonesia|PT Hartono Plantation Indonesia]]<br />[[ALTO|PT ALTO Network]]<br />[[Padma Hotels|PT Puri Padma Management]]<br />[[Resinda Park Mall|PT Bukti Muria Jaya Estate]]<br />PT Fajar Surya Perkasa<br />[[Grand Indonesia|PT Grand Indonesia]]<br />[[Supra Boga Lestari|PT Supra Boga Lestari Tbk]]<br />[[Prima Top Boga|PT Prima Top Boga]]<br />PT Martindo Inti Tobacco Industry<br />PT Leni Jaya Tobacco<br />PT Jaya Transport Indonesia<br />PT Gonusa Prima Distribusi<br/>[[Como 1907]]
| industry = {{hlist|[[Industri tembakau|Tembakau]]|[[Konglomerat]]}}
| num_employees = 75.000
| website = {{url|www.djarum.com}}
}}
}}
[[Berkas:Djarum black clove cigarettes.jpg|200px|thumb|Djarum black]]
'''PT Djarum''' adalah sebuah perusahaan [[rokok]] keempat terbesar dan tertua di [[Indonesia]] (setelah [[Nojorono]]) yang bermarkas di [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].


'''PT Djarum''' adalah sebuah [[perusahaan konglomerat]] yang merupakan perusahaan [[rokok]] terbesar keempat di Indonesia yang berkantor pusat di [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]]. PT Djarum merupakan induk dari '''Djarum Group''' yang membawahi banyak bisnis. Bisnis tersebut dikelola oleh keluarga Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie Gwan. Di luar bisnis rokok kretek, Djarum Group juga memiliki unit bisnis lain seperti perbankan ([[Bank Central Asia|BCA]]), elektronika ([[Polytron]]), perkebunan ([[Hartono Plantation Indonesia|HPI AGRO]]), permusikan (lisensi dari [[88rising]]), akomodasi (Padma Hotels and Resorts), pusat perbelanjaan ([[Grand Indonesia]] dan [[Margo City]]), ritel ([[Supra Boga Lestari]]), lokapasar ([[Blibli]]), pariwisata ([[tiket.com]]), media komunikasi ([[Mola]]), makanan dan minuman (Savoria, Global Dairi Alami, dan Sumber Kopi Prima). Baru-baru ini, Djarum juga mengakusisi saham [[Como 1907]], Ranch Market dan 5 Days Croissant.
Sejarah Djarum berawal saat [[Oei Wie Gwan]] membeli usaha kecil dalam bidang [[kretek]] bernama ''Djarum Gramophon'' pada tahun [[1951]] dan mengubah namanya menjadi ''Djarum''. Awalnya perusahaan ini hanya dijalan oleh sekitar 10 orang di jalan Bitingan Baru No. 28 (Sekarang: Jalan A.Yani No. 28). Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun [[1963]] (Oei meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun [[1972]] Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun [[1981]]. Saat ini Djarum dipimpin [[Budi Hartono]] dan [[Bambang Hartono]], yang dua-duanya merupakan putra Oei. Djarum meluncurkan kedua rokok yang berlabel [[L.A. Lights]] pada tahun [[1987]] dan [[Djarum BLACK]] pada tahun [[1991]].


== Sejarah ==
Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia [[bulu tangkis]]. Klub bulu tangkisnya, [[PB Djarum]], telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti [[Liem Swie King]] dan [[Alan Budikusuma]]. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah menguasai sebagian besar saham [[Bank Central Asia|BCA]].
=== Pembelian saham N.V. Murup dan PT Djarum ===
Pada tahun [[1951]], [[Oei Wie Gwan]], seorang pengusaha [[Tionghoa-Indonesia]], membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di [[Kudus]], [[Jawa Tengah]]. Perusahaan tersebut memiliki merek ''Djarum Gramofon''. Dia menyingkat merek tersebut menjadi ''Djarum''.


Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun [[1963]], diikuti oleh kematian [[Oei Wie Gwan]]. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun perusahaan kembali.<ref>[http://www.djarum.co.id/index.php/en/world_of_djarum/page/6 Dunia Djarum]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Produk ==
=== Lokal ===
* [[Djarum Super]]
** [[Djarum Super]] CS
** [[Djarum Super]] Mezzo
** [[Djarum Super]] Mild
* Djarum Coklat
** Djarum Coklat Extra
* Djarum Istimewa
* Djarum 76
** Djarum 76 Filter Gold
* Djarum Black
** Djarum Black Slimz
** Djarum Black Menthol
** Djarum Black Cappucino
** Djarum Black Mild
* [[L.A. Lights]]
** [[L.A. Lights]] Menthol
* Envio Mild
* Polo Mild (Demak)


Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil. Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun [[1970]], diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi.<ref>Kretek, Hanusz, Mark. 2003. Equinox Publishing, Singapura. Halaman 136</ref>
=== Global ===
*Benson & Hedges (bersama [[HM Sampoerna]], [[Bentoel Group]], dan [[Wismilak Group]])
*Crystal
*Dos Hermanos
*Gold Seal
*[[:en:Nil (cigarette)|Nil]]
*[[:en:Silk Cut (cigarette)|Silk Cut]]
*[[:en:Sterling (cigarette)|Sterling]]


Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan ''Research and Development Center'' untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Korea]], [[Jepang]], [[Belanda]], dan [[Amerika Serikat]]. Produk yang sukses di pasar internasional adalah [[Djarum Super]] yang dipasarkan pada tahun [[1981]], dan diikuti dengan produk Djarum Special yang diperkenalkan pada tahun [[1983]] di Amerika Serikat.<ref>{{Cite web|url=http://www.djarum.com/brands/international-brands/djarum-special/|title=Djarum Website: Djarum Special|website=www.djarum.com|access-date=2016-08-01}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Mantan Produk Djarum ==

* Djarum Classic (dicabut dari peredaran)
Saat ini, Budi dan Michael Hartono adalah orang terkaya nomor satu di Indonesia menurut [[Forbes]].<ref>http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/</ref>
* Djarum Filter (dicabut dari peredaran)

* Aku Mau Djarum Merdeka (dicabut dari peredaran)
==Produk==
* Djarum Super CS (dicabut dari peredaran)
{{further|Daftar produk rokok dari Djarum}}
* Djarum Super Mezzo (dicabut dari peredaran)

* Filtra 100s (dicabut dari peredaran)
== Bisnis di luar rokok ==
* Inspiro (dicabut dari peredaran)
{{Quote box
|width = 20%
|quote = Maksudnya, pasar rokok, kan, ya, seperti itu saja. Tetap tumbuh, tapi cukai selalu naik, sementara aturannya sangat ketat.
|author = Victor R. Hartono, COO Djarum
|source = wawancara dengan ''Kompas.com''<ref name="bisnisgrupdjarum" />
|quoted = 1
}}
Setelah [[Krisis finansial Asia 1997|krisis finansial Asia]] tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang membeli [[Bank Central Asia]] (BCA) dari [[BPPN]].<ref>[http://www.reuters.com/article/2010/12/20/indonesia-djarum-bca-idUSL3E6NK18K20101220 "Grup Djarum di Indonesia membeli BCA saham senilai $ 382 juta"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150121053237/http://www.reuters.com/article/2010/12/20/indonesia-djarum-bca-idUSL3E6NK18K20101220 |date=2015-01-21 }} - sumber: [[Reuters]], 20 Desember 2010</ref> BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari [[Grup Salim]]. Saat ini saham mayoritas bank (51%) dikendalikan oleh Djarum.

Pada tahun [[2004]] Djarum Group mengakuisisi kontrak [[Build-Operate-Transfer|BOT]] selama 30 tahun dari pemerintah untuk mengembangkan dan merenovasi [[Hotel Indonesia]] di Jakarta di bawah proyek superblok [[Grand Indonesia]].<ref>Budi dan Bambang Hartono diversifikasi kegiatan perusahaan di luar industri rokok.</ref>

Di luar bisnis rokok, keluarga Hartono juga memiliki bisnis lain. Pertama, perkebunan dan [[hutan tanaman industri]] di bawah PT Hartono Plantation Indonesia. Perusahaan ini membuka lahan seluas 30.000 hektare kebun [[kelapa sawit]] di [[Kalimantan Barat]], yang ke depannya akan bertambah menjadi 50.000 hektare. Hutan tanaman industri kayu berada di [[Kalimantan Timur]] seluas 20.000 hektare. Kedua, [[perdagangan elektronik]] dengan ''brand'' [[Blibli.com]] dan agen perjalanan, [[Tiket.com]]. Ketiga, perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi dengan mengusung ''brand'' [[Polytron]]. Perusahaan ini memproduksi alat elektronik konsumen seperti televisi, kulkas, AC, dan telepon seluler.<ref name="bisnisgrupdjarum">{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2015/04/10/113200826/Ini.Bisnis.Sampingan.Grup.Djarum.di.Luar.Rokok|title=Ini Bisnis Sampingan Grup Djarum di Luar Rokok|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-15|editor-last=Djumena|editor-first=Erlangga}}</ref>

==== Olahraga ====
[[PB Djarum]] didirikan pada tahun [[1974]] oleh CEO perusahaan Budi Hartono. Pemainnya seperti [[Liem Swie King]] dan [[Alan Budikusuma]] telah memenangkan berbagai kejuaraan untuk Indonesia.<ref>{{Cite web|title=PB DJARUM -SEJARAH|url=https://pbdjarum.org/klub/sejarah|website=pbdjarum.org|access-date=2021-05-20}}</ref><ref>{{Cite news|title=Lowongan Kerja PT Djarum Cari Banyak Karyawan Mulai D3 Hingga S1 Semua Jurusan, Cek Info Resmi|url=https://makassar.tribunnews.com/2018/11/22/lowongan-kerja-pt-djarum-cari-banyak-karyawan-mulai-d3-hingga-s1-semua-jurusan-cek-info-resmi|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2021-05-20|last=AM|first=Mansur}}</ref>

[[Michael Hartono]] turut serta menjadi atlet ''[[bridge]]'' pada [[Pesta Olahraga Asia 2018]], sebagai peserta tertua di ajang olahraga tersebut dalam usia 78 tahun.<ref>{{Cite news|url=https://kaltim.tribunnews.com/2018/09/03/bambang-hartono-atlet-peraih-perak-di-balik-konglomerasi-djarum-dan-bca|title=Bambang Hartono, Atlet Peraih Perunggu di Balik Konglomerasi Djarum dan BCA|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-15|last=Indonesia|first=Serambi}}</ref>

Djarum juga memiliki klub sepak bola Italia [[Como 1907]].

== Referensi ==
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.djarum.com/ Situs web resmi]
* [http://www.djarum.com/ Situs web resmi]
* [https://www.blackxperience.com/ Situs BlackXperience]
* {{en}} [http://www.fundinguniverse.com/company-histories/Djarum-PT-Company-History.html Profil dan sejarah perusahaan]


{{Djarum Group}}
{{Rokok}}

[[Kategori:Djarum| ]]
[[Kategori:Perusahaan rokok Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan rokok Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan publik]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1951]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1951]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Merek rokok]]
[[Kategori:Merek Indonesia]]



{{perusahaan-indo-stub}}
[[cs:Djarum]]
[[en:Djarum]]
[[fr:Djarum]]
[[ko:자럼 (담배)]]
[[pl:Djarum]]
[[pt:Djarum]]
[[tr:Djarum]]

Revisi terkini sejak 3 Oktober 2024 15.06

PT Djarum
Keluarga
Industri
Didirikan21 April 1951; 73 tahun lalu (1951-04-21)
PendiriOei Wie Gwan
Kantor pusatKudus, Indonesia
Tokoh kunci
Robert Budi Hartono
Michael Bambang Hartono
Produk
PemilikRobert Budi Hartono
Michael Bambang Hartono
Karyawan
75.000
Anak usahaPT Sumber Cipta Multiniaga
PT Stevania Ultras Tobacco
PT Intertobacco Utama Industry
PT Tobacco Selatmalaka Industry
PT Manunggal Jaya Tobacco
PT Roberta Prima Tobacco
PT Prima Tobacco Harum Industry
PT Transentra Tobacco
PT Victory Supra Sigaret
PT Filasta Indonesia
PT Armando Intertobacco Industry
PT Mercu Pantura Industry
PT Wikatama Indah Sigaret
PT Jamrud Khatulistiwa Tobacco
PT Chandra Asri Mulia Abadi
PT Maju Abadi Sigaret
PT Bank Central Asia Tbk
PT Global Digital Niaga
PT Hartono Istana Teknologi
PT Sumber Kopi Prima
PT Savoria Kreasi Rasa
PT Global Dairi Alami
PT Sarana Menara Nusantara
PT Global Digital Prima
PT Global Tiket Network
PT Bukti Muria Jaya
PT Global Visi Media
PT Fajar Surya Swadaya
PT Global Media Visual
PT Hartono Plantation Indonesia
PT ALTO Network
PT Puri Padma Management
PT Bukti Muria Jaya Estate
PT Fajar Surya Perkasa
PT Grand Indonesia
PT Supra Boga Lestari Tbk
PT Prima Top Boga
PT Martindo Inti Tobacco Industry
PT Leni Jaya Tobacco
PT Jaya Transport Indonesia
PT Gonusa Prima Distribusi
Como 1907
Situs webwww.djarum.com

PT Djarum adalah sebuah perusahaan konglomerat yang merupakan perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia yang berkantor pusat di Kudus, Jawa Tengah. PT Djarum merupakan induk dari Djarum Group yang membawahi banyak bisnis. Bisnis tersebut dikelola oleh keluarga Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie Gwan. Di luar bisnis rokok kretek, Djarum Group juga memiliki unit bisnis lain seperti perbankan (BCA), elektronika (Polytron), perkebunan (HPI AGRO), permusikan (lisensi dari 88rising), akomodasi (Padma Hotels and Resorts), pusat perbelanjaan (Grand Indonesia dan Margo City), ritel (Supra Boga Lestari), lokapasar (Blibli), pariwisata (tiket.com), media komunikasi (Mola), makanan dan minuman (Savoria, Global Dairi Alami, dan Sumber Kopi Prima). Baru-baru ini, Djarum juga mengakusisi saham Como 1907, Ranch Market dan 5 Days Croissant.

Sejarah

Pembelian saham N.V. Murup dan PT Djarum

Pada tahun 1951, Oei Wie Gwan, seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia, membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut memiliki merek Djarum Gramofon. Dia menyingkat merek tersebut menjadi Djarum.

Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun 1963, diikuti oleh kematian Oei Wie Gwan. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun perusahaan kembali.[1]

Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil. Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun 1970, diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi.[2]

Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan Research and Development Center untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat. Produk yang sukses di pasar internasional adalah Djarum Super yang dipasarkan pada tahun 1981, dan diikuti dengan produk Djarum Special yang diperkenalkan pada tahun 1983 di Amerika Serikat.[3]

Saat ini, Budi dan Michael Hartono adalah orang terkaya nomor satu di Indonesia menurut Forbes.[4]

Produk

Bisnis di luar rokok

Maksudnya, pasar rokok, kan, ya, seperti itu saja. Tetap tumbuh, tapi cukai selalu naik, sementara aturannya sangat ketat.

Victor R. Hartono, COO Djarum, wawancara dengan Kompas.com[5]

Setelah krisis finansial Asia tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang membeli Bank Central Asia (BCA) dari BPPN.[6] BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari Grup Salim. Saat ini saham mayoritas bank (51%) dikendalikan oleh Djarum.

Pada tahun 2004 Djarum Group mengakuisisi kontrak BOT selama 30 tahun dari pemerintah untuk mengembangkan dan merenovasi Hotel Indonesia di Jakarta di bawah proyek superblok Grand Indonesia.[7]

Di luar bisnis rokok, keluarga Hartono juga memiliki bisnis lain. Pertama, perkebunan dan hutan tanaman industri di bawah PT Hartono Plantation Indonesia. Perusahaan ini membuka lahan seluas 30.000 hektare kebun kelapa sawit di Kalimantan Barat, yang ke depannya akan bertambah menjadi 50.000 hektare. Hutan tanaman industri kayu berada di Kalimantan Timur seluas 20.000 hektare. Kedua, perdagangan elektronik dengan brand Blibli.com dan agen perjalanan, Tiket.com. Ketiga, perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi dengan mengusung brand Polytron. Perusahaan ini memproduksi alat elektronik konsumen seperti televisi, kulkas, AC, dan telepon seluler.[5]

Olahraga

PB Djarum didirikan pada tahun 1974 oleh CEO perusahaan Budi Hartono. Pemainnya seperti Liem Swie King dan Alan Budikusuma telah memenangkan berbagai kejuaraan untuk Indonesia.[8][9]

Michael Hartono turut serta menjadi atlet bridge pada Pesta Olahraga Asia 2018, sebagai peserta tertua di ajang olahraga tersebut dalam usia 78 tahun.[10]

Djarum juga memiliki klub sepak bola Italia Como 1907.

Referensi

  1. ^ Dunia Djarum[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Kretek, Hanusz, Mark. 2003. Equinox Publishing, Singapura. Halaman 136
  3. ^ "Djarum Website: Djarum Special". www.djarum.com. Diakses tanggal 2016-08-01. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/
  5. ^ a b Djumena, Erlangga (ed.). "Ini Bisnis Sampingan Grup Djarum di Luar Rokok". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-07-15. 
  6. ^ "Grup Djarum di Indonesia membeli BCA saham senilai $ 382 juta" Diarsipkan 2015-01-21 di Wayback Machine. - sumber: Reuters, 20 Desember 2010
  7. ^ Budi dan Bambang Hartono diversifikasi kegiatan perusahaan di luar industri rokok.
  8. ^ "PB DJARUM -SEJARAH". pbdjarum.org. Diakses tanggal 2021-05-20. 
  9. ^ AM, Mansur. "Lowongan Kerja PT Djarum Cari Banyak Karyawan Mulai D3 Hingga S1 Semua Jurusan, Cek Info Resmi". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-05-20. 
  10. ^ Indonesia, Serambi. "Bambang Hartono, Atlet Peraih Perunggu di Balik Konglomerasi Djarum dan BCA". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-15. 

Pranala luar