Lompat ke isi

Senjata biologis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (bot Menambah: mk:Биолошко војување
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Biohazard symbol.svg|thumb|240px|Lambang internasional untuk bahaya biologi (''biological hazard'').]]
[[Berkas:Biohazard symbol.svg|jmpl|240px|Lambang internasional untuk [[bahaya biologis]] (''biological hazard'').]]
'''Senjata biologi''' ([[bahasa Inggris]]: '''''biological weapon''''') adalah [[senjata]] yang menggunakan [[patogen]] ([[bakteri]], [[virus]], atau [[organisme]] penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh.<ref name="a">{{en}} {{cite journal
'''Senjata biologis''' ([[bahasa Inggris]]: '''''biological weapon''''') adalah [[senjata]] yang menggunakan [[patogen]] ([[bakteri]], [[virus]], atau [[organisme]] penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh.<ref name="a">{{en}} {{cite journal
| author = Federation of American Scientists
| author = Federation of American Scientists
| year =
| year =
Baris 15: Baris 15:
| accessdate =
| accessdate =
}}
}}
</ref> Dalam pengertian yang lebih luas, senjata biologi tidak hanya berupa [[organisme patogen]], tetapi juga [[toksin]] berbahaya yang dihasilkan oleh [[organisme]] tertentu.<ref name="a"></ref> Dalam kenyataanya, senjata biologi tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan dan tanaman.<ref name="a"></ref>
</ref> Dalam pengertian yang lebih luas, senjata biologis tidak hanya berupa [[organisme patogen]], tetapi juga [[toksin]] berbahaya yang dihasilkan oleh [[organisme]] tertentu.<ref name="a" /> Dalam kenyataanya, senjata biologis tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan dan tanaman.<ref name="a" />


Pembuatan dan penyimpanan senjata biologi telah dilarang oleh [[Konvensi Senjata Biologi]] [[1972]] yang ditandatangani oleh lebih dari 100 negara.<ref name="b">{{en}} {{cite journal
Pembuatan dan penyimpanan senjata biologis telah dilarang oleh [[Konvensi Senjata Biologi]] [[1972]] yang ditandatangani oleh lebih dari 100 negara.<ref name="b">{{en}} {{cite journal
| author =
| author =
| year =
| year =
Baris 32: Baris 32:
| accessdate =
| accessdate =
}}
}}
</ref> Alasan pelarangan ini adalah untuk menghindari efek yang dihasilkan senjata biologi, yang dapat membunuh jutaan manusia, dan menghancurkan sektor ekonomi dan sosial.<ref name="b"></ref> Namun, [[Konvensi Senjata Biologi]] hanya melarang pembuatan dan penyimpanan senjata biologi, tetapi tidak melarang pemakaiannya.<ref name="b"></ref>
</ref> Alasan pelarangan ini adalah untuk menghindari efek yang dihasilkan senjata biologis, yang dapat membunuh jutaan manusia, dan menghancurkan sektor ekonomi dan sosial.<ref name="b" /> Namun, [[Konvensi Senjata Biologi]] hanya melarang pembuatan dan penyimpanan senjata biologis, tetapi tidak melarang pemakaiannya.<ref name="b" />


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Sejarah penggunaan senjata biologi dimulai pada tahun 400 SM, ketika orang [[Iran]] Kuno (''scythians'') menggunakan panah yang dicelupkan ke dalam [[feses]] (kotoran) dan [[mayat]] makhluk hidup yang telah membusuk.<ref name="e">{{en}} {{cite book |last= Eric Croddy|first= |authorlink= |coauthors= |title= Chemical and Biological Warfare: A Comprehensive Survey for the Concerned Citizen|year= 2001|publisher= Springer|location= |id= ISBN 978-0-387-95076-1}}Page: 219-224</ref> Hal serupa juga dilakukan oleh bangsa [[Roma]] yang mencelupkan pedangnya ke dalam [[pupuk]] dan sisa hewan yang telah membusuk sebelum berperang dengan musuhnya.<ref name="e"></ref> Apabila musuhnya terluka oleh senjata tersebut, maka terjadi infeksi penyakit yang dapat menyebabkan kematian.<ref name="e"></ref> Peristiwa penting dalam sejarah kuno penggunaan senjata biologi terjadi ketika bangsa [[Bangsa Mongol|Mongol]] mengusir bangsa Genoa dari kota [[Kaffa]] di [[Laut Mati]] dengan memanfaatkan [[mayat]]-[[mayat]] manusia yang terinfeksi wabah [[pes]].<ref name="e"></ref> Ketika bangsa [[Genoa]] menyingkir hingga ke [[Venice]], mereka tetap diikuti oleh [[kutu]] dan [[tikus]] yang terinfeksi pes sehingga akhirnya menimbulkan "[[kematian hitam]]" (''black death'') di wilayah [[Eropa]].<ref name="e"></ref>
Sejarah penggunaan senjata biologis dimulai pada tahun 400 SM, ketika orang [[Iran]] Kuno (''scythians'') menggunakan panah yang dicelupkan ke dalam [[feses]] (kotoran) dan [[mayat]] makhluk hidup yang telah membusuk.<ref name="e">{{en}} {{cite book|last= Eric Croddy|first=|authorlink=|coauthors=|title= Chemical and Biological Warfare: A Comprehensive Survey for the Concerned Citizen|year= 2001|publisher= Springer|location=|id= ISBN 978-0-387-95076-1}}Page: 219-224</ref> Hal serupa juga dilakukan oleh bangsa [[Roma]] yang mencelupkan pedangnya ke dalam [[pupuk]] dan sisa hewan yang telah membusuk sebelum berperang dengan musuhnya.<ref name="e" /> Apabila musuhnya terluka oleh senjata tersebut, maka terjadi infeksi penyakit yang dapat menyebabkan kematian.<ref name="e" /> Peristiwa penting dalam sejarah kuno penggunaan senjata biologis terjadi ketika bangsa [[Bangsa Mongol|Mongol]] mengusir bangsa Genoa dari kota [[Kaffa]] di [[Laut Hitam]] dengan memanfaatkan [[mayat]]-[[mayat]] manusia yang terinfeksi wabah [[pes]].<ref name="e" /> Ketika bangsa [[Genoa]] menyingkir hingga ke [[Venice]], mereka tetap diikuti oleh [[kutu]] dan [[tikus]] yang terinfeksi pes sehingga akhirnya menimbulkan "[[kematian hitam]]" (''black death'') di wilayah [[Eropa]].<ref name="e" />


Pada tahun 1754-1760, terjadi peperangan antara bangsa [[Britania Utara]] dan bangsa [[Indian]] yang melibatkan penggunaan [[virus cacar]]. Ketika itu, [[Britania Utara]] memberikan pakaian dan [[selimut]] dari rumah sakit yang merawat penderita [[cacar]] kepada bangsa [[Indian]] untuk memusnahkan bangsa tersebut.<ref name="e"></ref> Pada Perang Dunia I, Jerman menggunakan dua [[bakteri patogen]], yaitu ''[[Burkholderia mallei]]'' penyebab [[Glanders]] dan ''[[Bacillus anthracis]]'' penyebab [[Antrax]] untuk menginfeksi [[ternak]] dan [[kuda]] [[tentara]] [[Sekutu]].<ref name="e"></ref> Pada tahun 1932-1935, Jepang mengembangkan program pembuatan senjata biologi di [[Cina]] yang dinamakan [[Unit 731]]. Sebanyak 3.000 [[ilmuwan]] [[Jepang]] bekerja untuk melakukan penelitian terhadap berbagai agen biologi yang berpotensi sebagai senjata, misalnya [[kolera]], [[pes]], dan penyakit seksual yang menular.<ref name="e"></ref> Eksperimen yang dilakukan menggunakan tahanan [[Cina]] yang mengakibatkan ± 10.000 tahanan mati pada masa itu.<ref name="e"></ref> Sejak saat itu, tidak hanya Jepang yang mengembangkan senjata biologi, namun juga diikuti oleh negara-negara lain seperi [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Soviet]].<ref name="e"></ref>
Pada tahun 1754-1760, terjadi peperangan antara bangsa [[Britania Utara]] dan bangsa [[Indian]] yang melibatkan penggunaan [[virus cacar]]. Ketika itu, [[Britania Utara]] memberikan pakaian dan [[selimut]] dari rumah sakit yang merawat penderita [[cacar]] kepada bangsa [[Indian]] untuk memusnahkan bangsa tersebut.<ref name="e" /> Pada Perang Dunia I, Jerman menggunakan dua [[bakteri patogen]], yaitu ''[[Burkholderia mallei]]'' penyebab [[Glanders]] dan ''[[Bacillus anthracis]]'' penyebab [[Antrax]] untuk menginfeksi [[ternak]] dan [[kuda]] [[tentara]] [[Sekutu]].<ref name="e" /> Pada tahun 1932-1935, Jepang mengembangkan program pembuatan senjata biologis di [[Cina]] yang dinamakan [[Unit 731]]. Sebanyak 3.000 [[ilmuwan]] [[Jepang]] bekerja untuk melakukan penelitian terhadap berbagai agen biologis yang berpotensi sebagai senjata, misalnya [[kolera]], [[pes]], dan penyakit seksual yang menular.<ref name="e" /> Eksperimen yang dilakukan menggunakan tahanan [[Cina]] yang mengakibatkan ± 10.000 tahanan mati pada masa itu.<ref name="e" /> Sejak saat itu, tidak hanya Jepang yang mengembangkan senjata biologis, tetapi juga diikuti oleh negara-negara lain seperi [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Soviet]].<ref name="e" />


== Agen Biologi ==
== Agen biologis ==
{{main|Agen biologi}}
{{main|Agen biologi}}
[[Berkas:1993 Kameido site fluid petri.jpg|right|thumb|200px|''[[Bacillus anthracis]]'', salah satu agen biologi penyebab [[Antrax]].]]
[[Berkas:1993 Kameido site fluid petri.jpg|ka|jmpl|200px|''[[Bacillus anthracis]]'', salah satu agen biologis penyebab [[Antrax]].]]
Agen biologi adalah [[mikroorganisme]] (atau [[toksin]] yang dihasilkannya) yang dapat menyebabkan penyakit pada [[tanaman]], [[hewan]], atau [[tumbuhan]], atau menyebabkan kerusakan material.<ref name="f">{{en}} {{cite book |last= D.B. Rao|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biological Warfare|year= 2001|publisher= Discovery Publishing House|location= |id= ISBN 978-81-7141-597-7}}Page: 39</ref> Dalam pembuatan senjata biologi, [[agen biologi]] merupakan komponen penting yang harus diteliti terlebih dahulu sebelum diaplikasikan.<ref name="f"></ref> Beberapa [[agen biologi]] dan penyakit yang pernah direncanakan untuk dijadikan senjata atau sudah pernah dijadikan senjata biologi di dunia antara lain:
Agen biologis adalah [[mikroorganisme]] (atau [[toksin]] yang dihasilkannya) yang dapat menyebabkan penyakit pada [[tanaman]], [[hewan]], atau [[tumbuhan]], atau menyebabkan kerusakan material.<ref name="f">{{en}} {{cite book|last= D.B. Rao|first=|authorlink=|coauthors=|title= Biological Warfare|year= 2001|publisher= Discovery Publishing House|location=|id= ISBN 978-81-7141-597-7}}Page: 39</ref> Dalam pembuatan senjata biologis, [[agen biologis]] merupakan komponen penting yang harus diteliti terlebih dahulu sebelum diaplikasikan.<ref name="f" /> Beberapa [[agen biologis]] dan penyakit yang pernah direncanakan untuk dijadikan senjata atau sudah pernah dijadikan senjata biologis di dunia antara lain:
{|
{|
|<font color="white">just for widening coloum</font>
|<font color="white">just for widening coloum</font>
Baris 63: Baris 63:
* Virus alfa ([[ensefalitis]])
* Virus alfa ([[ensefalitis]])
* Virus [[demam kuning]] atau ''yellow fever virus''
* Virus [[demam kuning]] atau ''yellow fever virus''
* dan lain-lain.<ref name="c"></ref>
* dan lain-lain.<ref name="c" />
|}
|}
*


== Karakteristik ==
== Karakteristik ==
Karakteristik dari senjata biologi adalah mudah diproduksi dan disebar, aman digunakan oleh pasukan penyerang yang menyebarkannya, serta dapat melumpuhkan atau membunuh individu berulang kali dengan hasil yang sama/konsisten.<ref name="c">{{en}} Madigan MT, Martinko JM, (2000). Brock Biology of Microorganisms. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-081922-2.Page: 842-845</ref> Hal ini berarti, apabila kita menggunakan senjata biologi yang sama untuk menyerang beberapa daerah berbeda, maka dampak yang terjadi haruslah sama.<ref name="c"></ref> [[Agen biologi]] pada senjata biologi juga harus dapat diproduksi dengan cepat dan murah.<ref>{{en}} {{cite journal
Karakteristik dari senjata biologis adalah mudah diproduksi dan disebar, aman digunakan oleh pasukan penyerang yang menyebarkannya, serta dapat melumpuhkan atau membunuh individu berulang kali dengan hasil yang sama/konsisten.<ref name="c">{{en}} Madigan MT, Martinko JM, (2000). Brock Biology of Microorganisms. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-081922-2.Page: 842-845</ref> Hal ini berarti, apabila kita menggunakan senjata biologis yang sama untuk menyerang beberapa daerah berbeda, maka dampak yang terjadi haruslah sama.<ref name="c" /> [[Agen biologis]] pada senjata biologis juga harus dapat diproduksi dengan cepat dan murah.<ref>{{en}} {{cite journal
| author = Educational Foundation for Nuclear Science, Inc.
| author = Educational Foundation for Nuclear Science, Inc.
| year = 1964
| year = 1964
Baris 82: Baris 83:
| accessdate =
| accessdate =
}}
}}
</ref> Untuk membuat suatu senjata biologi yang berkualitas baik, ada beberapa persyaratan tambahan yang harus dipenuhi, yaitu dapat ditularkan, menimbulkan sakit berkepanjangan yang membutuhkan [[perawatan intensif]], dan gejala yang ditimbulkan bersifat non-spesifik sehingga menyulitkan [[diagnosis]].<ref name="d">{{en}} {{cite book |last= Charles Edward Stewart|first= |authorlink= |coauthors= |title= Weapons of mass casualties and terrorism response handbook|year= 2005|publisher= Jones and Bartlett Publishers, Inc.|location= |id= ISBN 978-0-7637-2425-2}}Page: 84</ref> Umumnya, senjata biologi yang baik juga memiliki waktu inkubasi yang cukup panjang di dalam tubuh penderita sehingga penyakit dapat ditularkan dan menyebar secara luas sebelum dapat terdeteksi.<ref name="d"></ref>
</ref> Untuk membuat suatu senjata biologis yang berkualitas baik, ada beberapa persyaratan tambahan yang harus dipenuhi, yaitu dapat ditularkan, menimbulkan sakit berkepanjangan yang membutuhkan [[perawatan intensif]], dan gejala yang ditimbulkan bersifat non-spesifik sehingga menyulitkan [[diagnosis]].<ref name="d">{{en}} {{cite book|last= Charles Edward Stewart|first=|authorlink=|coauthors=|title= Weapons of mass casualties and terrorism response handbook|year= 2005|publisher= Jones and Bartlett Publishers, Inc.|location=|id= ISBN 978-0-7637-2425-2}}Page: 84</ref> Umumnya, senjata biologis yang baik juga memiliki waktu inkubasi yang cukup panjang di dalam tubuh penderita sehingga penyakit dapat ditularkan dan menyebar secara luas sebelum dapat terdeteksi.<ref name="d" />


== Klasifikasi ==
== Klasifikasi ==
Klasifikasi atau pengelompokkan senjata biologi dapat dilakukan berdasarkan [[taksonomi]], [[inang]], [[sindrom]] yang ditimbulkan, efek yang dihasilkan, cara penyebarannya, dan respon praktis atau menurut sifat fungsionalnya.<ref name="xz">{{en}} {{cite book |last= Sharad S. Chauhan|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biological Weapons|year= 2004 |publisher= APH Publishing Corporation|location= |id= ISBN 978-81-7648-732-0}}Page: 8-21</ref> Salah salah [[klasifikasi]] yang sering digunakan klasifikasi fungsional yang dibuat oleh [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]] (''Centers for Disease Control and Prevention'' atau CDC), meliputi:
Klasifikasi atau pengelompokkan senjata biologis dapat dilakukan berdasarkan [[taksonomi]], [[inang]], [[sindrom]] yang ditimbulkan, efek yang dihasilkan, cara penyebarannya, dan respon praktis atau menurut sifat fungsionalnya.<ref name="xz">{{en}} {{cite book|last= Sharad S. Chauhan|first=|authorlink=|coauthors=|title= Biological Weapons|year= 2004|publisher= APH Publishing Corporation|location=|id= ISBN 978-81-7648-732-0}}Page: 8-21</ref> Salah salah [[klasifikasi]] yang sering digunakan klasifikasi fungsional yang dibuat oleh [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]] (''Centers for Disease Control and Prevention'' atau CDC), meliputi:


* Kategori A
* Kategori A
Baris 91: Baris 92:
** penyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan berpotensi memengaruhi kesehatan publik;
** penyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan berpotensi memengaruhi kesehatan publik;
** dapat menyebabkan kepanikan dan gangguan sosial;
** dapat menyebabkan kepanikan dan gangguan sosial;
** memerlukan penanganan khusus untuk persiapan kesehatan masyarakat.<ref name="xz"></ref>
** memerlukan penanganan khusus untuk persiapan kesehatan masyarakat.<ref name="xz" />
** Contoh kategori A: [[cacar]], [[antrax]], [[botulisme]], dll.<ref name="xz"></ref>
** Contoh kategori A: [[cacar]], [[antrax]], [[botulisme]], dll.<ref name="xz" />
* Kategori B
* Kategori B
** kemampuan penyebarannya bersifat [[moderat]];
** kemampuan penyebarannya bersifat [[moderat]];
** menimbulkan tingkat kesakitan yang moderat dan tingkat kematian yang rendah;
** menimbulkan tingkat kesakitan yang moderat dan tingkat kematian yang rendah;
** memerlukan peningkatan kapasitas diagnostik yang spesifik dan peningkatan pengawasan penyakit.<ref name="xz"></ref>
** memerlukan peningkatan kapasitas diagnostik yang spesifik dan peningkatan pengawasan penyakit.<ref name="xz" />
** Contoh kategori B: [[brucellosis]], [[demam Q]], ''[[Glanders]]'', dll.<ref name="xz"></ref>
** Contoh kategori B: [[brucellosis]], [[demam Q]], ''[[Glanders]]'', dll.<ref name="xz" />
* Kategori C, meliputi [[patogen]] yang dapat dimodifikasi untuk disebarluaskan di masa depan, karena memiliki karakeristik:
* Kategori C, meliputi [[patogen]] yang dapat dimodifikasi untuk disebarluaskan pada masa depan, karena memiliki karakeristik:
** ketersediaan memadai;
** ketersediaan memadai;
** mudah diproduksi dan disebarkan;
** mudah diproduksi dan disebarkan;
** berpotensi menyebabkan tingkat kematian dan kesakitan yang tinggi, serta mampu memengaruhi kesehatan publik.<ref name="xz"></ref>
** berpotensi menyebabkan tingkat kematian dan kesakitan yang tinggi, serta mampu memengaruhi kesehatan publik.<ref name="xz" />
** Contoh kategori C: [[Virus Hanta]], [[Virus Nipah]], [[demam kuning]], dll.<ref name="xz"></ref>
** Contoh kategori C: [[Virus Hanta]], [[Virus Nipah]], [[demam kuning]], dll.<ref name="xz" />


== Keuntungan ==
== Keuntungan ==
Penggunaan senjata biologi memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan dibandingkan jenis senjata [[militer]] lainnya.<ref name="g">{{en}} {{cite book |last= Jim A. Davis, Barry R. Schneider|first= |authorlink= |coauthors= |title= The gathering biological warfare storm|year= 2004|publisher= Praeger|location= |id= ISBN 978-0-275-98314-7}}Page: 57-58</ref> Beberapa keuntungan pemakaian senjata biologi adalah [[biaya produksi]] relatif murah dibandingkan senjata penghancur lainnya, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan agen biologi cukup sederhana, dan waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih pendek.<ref name="g"></ref> Secara ekonomis, pembuatan senjata biologi juga menguntungkan karena dapat dibuat [[vaksin]] atau penawar dari senjata biologi yang telah diciptakan dengan alat yang sama namun [[vaksin]] dapat diperdagangkan kembali dengan harga tinggi.<ref name="g"></ref> Penyerangan dengan senjata biologi disukai oleh banyak negara karena penyebarannya tidak terdeteksi dan musuh tidak menyadari adanya penyerangan dengan senjata biologi.<ref name="g"></ref> Selain itu, agen biologi yang hidup di dalam tubuh manusia dapat berkembang biak dan menyebar dari individu satu ke individu lain secara alami.<ref>{{en}} {{cite journal
Penggunaan senjata biologis memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan dibandingkan jenis senjata [[militer]] lainnya.<ref name="g">{{en}} {{cite book|last= Jim A. Davis, Barry R. Schneider|first=|authorlink=|coauthors=|title= The gathering biological warfare storm|url= https://archive.org/details/gatheringbiologi00davi|year= 2004|publisher= Praeger|location=|id= ISBN 978-0-275-98314-7}}Page: 57-58</ref> Beberapa keuntungan pemakaian senjata biologis adalah [[biaya produksi]] relatif murah dibandingkan senjata penghancur lainnya, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan agen biologis cukup sederhana, dan waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih pendek.<ref name="g" /> Secara ekonomis, pembuatan senjata biologis juga menguntungkan karena dapat dibuat [[vaksin]] atau penawar dari senjata biologis yang telah diciptakan dengan alat yang sama namun [[vaksin]] dapat diperdagangkan kembali dengan harga tinggi.<ref name="g" /> Penyerangan dengan senjata biologis disukai oleh banyak negara karena penyebarannya tidak terdeteksi dan musuh tidak menyadari adanya penyerangan dengan senjata biologis.<ref name="g" /> Selain itu, agen biologis yang hidup di dalam tubuh manusia dapat berkembang biak dan menyebar dari individu satu ke individu lain secara alami.<ref>{{en}} {{cite journal
| author = Edward M. Eitzen
| author = Edward M. Eitzen
| year =
| year =
Baris 120: Baris 121:
| accessdate =
| accessdate =
}}
}}
</ref> Hal ini sangat mungkin terjadi karena agen biologi (terutama virus) yang disebar tidak terlihat oleh mata telanjang, tidak berbau, dan tidak berasa.<ref name="g"></ref> Dibandingkan dengan [[senjata nuklir]], senjata biologi lebih unggul karena penggunaannya tidak merusak [[infrastruktur]] atau [[fasilitas]] yang ada dalam daerah yang diserang, sehingga [[infrastruktur]] yang tertinggal dapat dimanfaatkan kembali.<ref name="k">{{en}} {{cite book |last= Sharad S. Chauhan|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biological Weapons|year= 2004 |publisher= APH Publishing Corporation|location= |id= ISBN 978-81-7648-732-0}}Page: 33-35</ref>
</ref> Hal ini sangat mungkin terjadi karena agen biologis (terutama virus) yang disebar tidak terlihat oleh mata telanjang, tidak berbau, dan tidak berasa.<ref name="g" /> Dibandingkan dengan [[senjata nuklir]], senjata biologis lebih unggul karena penggunaannya tidak merusak [[infrastruktur]] atau [[fasilitas]] yang ada dalam daerah yang diserang, sehingga [[infrastruktur]] yang tertinggal dapat dimanfaatkan kembali.<ref name="k">{{en}} {{cite book|last= Sharad S. Chauhan|first=|authorlink=|coauthors=|title= Biological Weapons|year= 2004|publisher= APH Publishing Corporation|location=|id= ISBN 978-81-7648-732-0}}Page: 33-35</ref>


== Kerugian ==
== Kerugian ==
Penggunaan senjata biologi juga memiliki kelemahan yang apabila tidak diperhitungkan secara cermat dapat merugikan.<ref name="k"></ref> Di antaranya adalah perlunya perhitungan [[cuaca]] atau kondisi yang tepat untuk melakukan penyebaran senjata tersebut karena sedikit perubahan arah [[angin]] dapat mengakibatkan agen biologi berbalik menyerang diri sendiri.<ref name="k"></ref> Untuk [[agen biologi]] yang disebar melalui udara, waktu tinggal atau ketahanan mereka di udara merupakan hal yang penting untuk diketahui agar tidak terjadi [[infeksi sekunder]] pada pasukan penyerang ketika mereka memasuki daerah yang telah berhasil dilumpuhkan/diinfeksi.<ref name="m">{{en}} {{cite book |last= Robert I. Krasner|first= |authorlink= |coauthors= |title= The Microbial Challenge: Science, Disease, and Public Health|year= 2009|publisher= Jones and Bartlett Publishers|location= |id= ISBN 978-0-7637-5689-5}}Page: 35</ref> Pasukan yang bertugas menyebarkan senjata biologi juga harus dilengkapi dengan berbagai alat pelindung karena risiko terinfeksi [[agen biologi]] yang digunakan sebagai senjata dapat dialami oleh mereka.<ref name="k"></ref> Beberapa jenis senjata biologi juga diketahui rentan terhadap [[radiasi]] [[matahari]] maupun perubahan [[cuaca]] sehingga [[agen biologi]] dapat terinaktivasi dan tidak dapat berfungsi dengan baik.<ref name="l">{{en}} {{cite journal
Penggunaan senjata biologis juga memiliki kelemahan yang apabila tidak diperhitungkan secara cermat dapat merugikan.<ref name="k" /> Di antaranya adalah perlunya perhitungan [[cuaca]] atau kondisi yang tepat untuk melakukan penyebaran senjata tersebut karena sedikit perubahan arah [[angin]] dapat mengakibatkan agen biologis berbalik menyerang diri sendiri.<ref name="k" /> Untuk [[agen biologis]] yang disebar melalui udara, waktu tinggal atau ketahanan mereka di udara merupakan hal yang penting untuk diketahui agar tidak terjadi [[infeksi sekunder]] pada pasukan penyerang ketika mereka memasuki daerah yang telah berhasil dilumpuhkan/diinfeksi.<ref name="m">{{en}} {{cite book|last= Robert I. Krasner|first=|authorlink=|coauthors=|title= The Microbial Challenge: Science, Disease, and Public Health|url= https://archive.org/details/microbialchallen02edkras_l6r6|year= 2009|publisher= Jones and Bartlett Publishers|location=|id= ISBN 978-0-7637-5689-5}}Page: 35</ref> Pasukan yang bertugas menyebarkan senjata biologis juga harus dilengkapi dengan berbagai alat pelindung karena risiko terinfeksi [[agen biologis]] yang digunakan sebagai senjata dapat dialami oleh mereka.<ref name="k" /> Beberapa jenis senjata biologis juga diketahui rentan terhadap [[radiasi]] [[matahari]] maupun perubahan [[cuaca]] sehingga [[agen biologis]] dapat terinaktivasi dan tidak dapat berfungsi dengan baik.<ref name="l">{{en}} {{cite journal
| author = Thomas W. McGovern, George W. Christopher
| author = Thomas W. McGovern, George W. Christopher
| year = 2001
| year = 2001
Baris 138: Baris 139:
| accessdate =
| accessdate =
}}
}}
</ref> Untuk beberapa jenis senjata biologi seperti itu, biasanya dilakukan penyebaran pada larut malam atau pagi [[subuh]] sehingga [[radiasi matahari]] tidak akan mengganggu dan agen biologi dapat menyebar pada ketinggian yang rendah dan menyelimuti daerah yang diserang.<ref name="l"></ref> Kerugian lain dari penggunaan senjata biologi adalah adanya beberapa agen biologi yang dapat bertahan lama di lingkungan (seperti spora ''[[Bacillus anthracis]]'') sehingga daerah yang telah diinfeksi tidak dapat dihuni/ditinggali dalam jangka waktu yang cukup lama.<ref name="m"></ref>
</ref> Untuk beberapa jenis senjata biologis seperti itu, biasanya dilakukan penyebaran pada larut malam atau pagi [[subuh]] sehingga [[radiasi matahari]] tidak akan mengganggu dan agen biologis dapat menyebar pada ketinggian yang rendah dan menyelimuti daerah yang diserang.<ref name="l" /> Kerugian lain dari penggunaan senjata biologis adalah adanya beberapa agen biologis yang dapat bertahan lama di lingkungan (seperti spora ''[[Bacillus anthracis]]'') sehingga daerah yang telah diinfeksi tidak dapat dihuni/ditinggali dalam jangka waktu yang cukup lama.<ref name="m" />


== Peran Bioteknologi dalam Pembuatan Senjata Biologi ==
== Peran bioteknologi dalam pembuatan Senjata biologis ==
[[Berkas:P442 Fig20-3B.JPG|thumb|right|200px|Bom E120, salah satu senjata biologi yang berisi 0.1 kg agen biologi cair dan dikembangkan pada tahun 1960-an.]]
[[Berkas:P442 Fig20-3B.JPG|jmpl|ka|200px|Bom E120, salah satu senjata biologis yang berisi 0.1 kg agen biologis cair dan dikembangkan pada tahun 1960-an.]]
Kemajuan ilmu bioteknologi (terutama rekayasa genetika) memiliki dampak negatif dan positif dalam pengembangan senjata biologi. dalam positif yang ditimbulkan adalah munculnya metode dan berbagai cara [[deteksi]], [[identifikasi]], dan [[neutralisasi]] agen biologi [[patogen]] secara lebih cepat.<ref name="i">{{en}} {{cite journal
Kemajuan ilmu bioteknologi (terutama rekayasa genetika) memiliki dampak negatif dan positif dalam pengembangan senjata biologis. dalam positif yang ditimbulkan adalah munculnya metode dan berbagai cara [[deteksi]], [[identifikasi]], dan [[neutralisasi]] agen biologis [[patogen]] secara lebih cepat.<ref name="i">{{en}} {{cite journal
| author = Edgar J. DaSilva
| author = Edgar J. DaSilva
| year = 1999
| year = 1999
Baris 157: Baris 158:
| accessdate =
| accessdate =
}}
}}
</ref> Berbagai jenis [[vaksin]] dan [[anti-toksin]] juga telah dikembangkan untuk mengontrol bakteri dan virus patogen yang digunakan sebagai senjata biologi.<ref name="i"></ref> Modifikasi [[materi genetik]]/[[DNA]] organisme juga telah diterapkan untuk membuat racun, elemen yang menular, maupun senjata biologi yang mematikan.<ref name="i"></ref> Data [[Proyek Genom Manusia]] (''Human Genome Project'') juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem pertahanan [[sipil]] dan [[nasional]] suatu negara dalam melawan penggunaan dan pembuatan senjata biologi serta mengembangkan [[antibiotik]] dan [[vaksin]] baru.
</ref> Berbagai jenis [[vaksin]] dan [[anti-toksin]] juga telah dikembangkan untuk mengontrol bakteri dan virus patogen yang digunakan sebagai senjata biologis.<ref name="i" /> Modifikasi [[materi genetik]]/[[DNA]] organisme juga telah diterapkan untuk membuat racun, elemen yang menular, maupun senjata biologis yang mematikan.<ref name="i" /> Data [[Proyek Genom Manusia]] (''Human Genome Project'') juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem pertahanan [[sipil]] dan [[nasional]] suatu negara dalam melawan penggunaan dan pembuatan senjata biologis serta mengembangkan [[antibiotik]] dan [[vaksin]] baru.


Kemajuan [[bioteknologi]] juga dapat disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mengembangkan senjata biologi yang sangat berbahaya, contohnya adalah menghasilkan organisme [[makroskopis]] yang secara genetik sudah dimodifikasi untuk memproduksi [[toksin]] atau racun berbahaya.<ref name="i"></ref> Berbagai agen biologi patogen juga dapat direkayasa secara genetik agar lebih tahan atau stabil pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dan memiliki [[resistensi]] terhadap [[antibiotik]], [[vaksin]], dan [[terapi]] yang sudah ada.<ref name="i"></ref> Selain itu, bioteknologi juga dimanfaatkan untuk pembuatan agen biologi yang tidak dapat dikenali oleh [[sistem imun]] atau [[antibodi]] tubuh karena profil imunologisnya telah diubah.<ref name="i"></ref> Apabila senjata biologi yang telah dikembangkan dimanfaatkan untuk [[bioterorisme]] atau penyalahgunaan lainnya maka akan timbul kekacauan di dunia.<ref name="i"></ref>
Kemajuan [[bioteknologi]] juga dapat disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mengembangkan senjata biologis yang sangat berbahaya, contohnya adalah menghasilkan organisme [[makroskopis]] yang secara genetik sudah dimodifikasi untuk memproduksi [[toksin]] atau racun berbahaya.<ref name="i" /> Berbagai agen biologis patogenik juga dapat direkayasa secara genetik agar lebih tahan atau stabil pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dan memiliki [[resistensi]] terhadap [[antibiotik]], [[vaksin]], dan [[terapi]] yang sudah ada.<ref name="i" /> Selain itu, bioteknologi juga dimanfaatkan untuk pembuatan agen biologis yang tidak dapat dikenali oleh [[sistem imun]] atau [[antibodi]] tubuh karena profil imunologisnya telah diubah.<ref name="i" /> Apabila senjata biologis yang telah dikembangkan dimanfaatkan untuk [[bioterorisme]] atau penyalahgunaan lainnya maka akan timbul kekacauan di dunia.<ref name="i" />


== Daftar Program dan Institusi Senjata Biologi di Berbagai Negara ==
== Daftar Program dan Institusi Senjata Biologis di Berbagai Negara ==


=== Amerika Serikat ===
=== Amerika Serikat ===
* [[Fort Detrick]], [[Maryland]]
* [[Fort Detrick]], [[Maryland]]
** Laboratorium Perang Biologi A.S. atau U.S. ''Army Biological Warfare Laboratories''
** Laboratorium Peperangan Biologis A.S. atau U.S. ''Army Biological Warfare Laboratories''
*** [[Gedung 470]] atau ''Building 470''
*** [[Gedung 470]] atau ''Building 470''
*** [[Gedung 527]] atau ''Building 527''
*** [[Gedung 527]] atau ''Building 527''
Baris 176: Baris 177:
* [[Proyek Clear Vision]]
* [[Proyek Clear Vision]]
* [[Proyek SHAD]]
* [[Proyek SHAD]]
* [[Proyek 112]].<ref name="qqq">{{en}} Alibek, K. and S. Handelman. Biohazard: The Chilling True Story of the Largest Covert Biological Weapons Program in the World– Told from Inside by the Man Who Ran it. Delta (2000) ISBN 0-385-33496-6</ref><ref>{{cite news
* [[Proyek 112]].<ref name="qqq">{{en}} Alibek, K. and S. Handelman. Biohazard: The Chilling True Story of the Largest Covert Biological Weapons Program in the World– Told from Inside by the Man Who Ran it. Delta (2000) ISBN 0-385-33496-6</ref><ref>{{cite news
|first = D. Sander
|first = D. Sander
|last =
|last =
|author =
|author =
|coauthors =
|coauthors =
|url = http://www.mirrorservice.org/sites/www.virology.net/garryfavwebbw.html
|url = http://www.mirrorservice.org/sites/www.virology.net/garryfavwebbw.html
|title = Biological Weapons and Warfare
|title = Biological Weapons and Warfare
|work =
|work =
|publisher =
|publisher =
|pages =
|pages =
|page =
|page =
|date = Mei 1995
|date = Mei 1995
|accessdate = Mei 2010
|accessdate = Mei 2010
|quote =
|quote =
|archive-date = 2010-04-30
}}
|archive-url = https://web.archive.org/web/20100430034202/http://www.mirrorservice.org/sites/www.virology.net/garryfavwebbw.html
</ref>
|dead-url = yes
}}</ref>


=== Inggris ===
=== Inggris ===
* [[Porton Down]]
* [[Porton Down]]
* [[Pulau Gruinard]].<ref name="qqq"></ref>
* [[Pulau Gruinard]].<ref name="qqq" />


=== Rusia ===
=== Rusia ===
Baris 205: Baris 208:
** [[Zagorsk smallpox production facility]], [[Zagorsk]]
** [[Zagorsk smallpox production facility]], [[Zagorsk]]
** [[Berdsk bioweapons production facility]], [[Berdsk]]
** [[Berdsk bioweapons production facility]], [[Berdsk]]
** [[Sverdlovsk bioweapons production facility]]
** [[Sverdlovsk bioweapons production facility]]
* [[Poison laboratory of the Soviet secret services]]
* [[Poison laboratory of the Soviet secret services]]
* [[Pulau Vozrozhdeniya]].<ref name="qqq"></ref>
* [[Pulau Vozrozhdeniya]].<ref name="qqq" />


=== Jepang ===
=== Jepang ===
Baris 215: Baris 218:
* [[Unit 2646]]
* [[Unit 2646]]
* [[Unit 8604]]
* [[Unit 8604]]
* [[Unit Ei 1644]].<ref name="qqq"></ref>
* [[Unit Ei 1644]].<ref name="qqq" />


=== Irak ===
=== Irak ===
* [[Al Hakum]]
* [[Al Hakum]]
* Fasilitas [[Salman Pak]]
* Fasilitas [[Salman Pak]]
* Fasilitas [[Al Manal]].<ref name="qqq"></ref>
* Fasilitas [[Al Manal]].<ref name="qqq" />


== Pencegahan dan Pengendalian ==
== Pencegahan dan Pengendalian ==
[[Image:BWC Participation.svg|right|350px|thumb|
[[Image:BWC Participation.svg|ka|350px|jmpl|
Negara partisipan Konvensi Senjata Biologi 2008
Negara partisipan Konvensi Senjata Biologis 2008
{{Col-begin}}
{{Col-begin}}
{{legend|#00aa00|Menandatangani dan meratifikasi}}
{{legend|#00aa00|Menandatangani dan meratifikasi}}
Baris 233: Baris 236:
{{Col-end}}
{{Col-end}}
]]
]]
Upaya pengendalian senjata biologi telah dilakukan sejak tahun 1925 melalui perjanjian internasional yang disebut [[Protokol Geneva]] (''Geneva Protocol'') yang memuat larangan penggunaan senjata biologi.<ref name="h">{{cite journal
Upaya pengendalian senjata biologis telah dilakukan sejak tahun 1925 melalui perjanjian internasional yang disebut [[Protokol Geneva]] (''Geneva Protocol'') yang memuat larangan penggunaan senjata biologis.<ref name="h">{{cite journal
| author = Dr. Arief B. Witarto
| author = Dr. Arief B. Witarto
| year = 2002
| year = 2002
Baris 248: Baris 251:
| accessdate =
| accessdate =
}}
}}
</ref> Namun, perjanjian itu terbukti masih dilanggar oleh beberapa negara.<ref name="h"></ref> Oleh karena itu, pada tahun 1972, PBB mengadakan [[Konvensi Senjata Biologi dan Toksin]] (''Biological and Toxin Weapon Convention'' atau BTWC) yang mempertegas larangan pengembangan, pembuatan, dan penyimpanan segala jenis senjata biologi.<ref name="h"></ref> Namun perjnajian tersebut juga masih dilanggar oleh beberapa negara, seperti [[Rusia]] dan [[Irak]] karena BTWC tidak melakukan pengawasan dan pembuktian tidak adanya kegiatan produksi senjata biologi pada setiap negara.<ref name="h"></ref> Pada tahun 1995, [[Ad Hoc]] membentuk protokol inspeksi dan pembuktian di lapangan yang sayangnya tidak didukung penuh oleh seluruh negara penandatangan perjanjia terdahulu, seperti [[Amerika Serikat]].<ref name="h"></ref> Pemerintah [[Amerika Serikat|Amerika]] memiliki cara sendiri untuk mengendalikan senjata biologi di negaranya, di antaranya melalui produksi vaksin skala besar dan pendistribusiannya serta pengembangan strategi dan taktik untuk mencegah dampak buruk senjata biologi.<ref name="c"></ref> Melalui [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]] (''Centers for Disease Control and Prevention'' atau CDC), Amerika meningkatkan kemampuan [[diagnostik]] dengan membangun jaringan yang menghubungkan berbagai pusat kesehatan regional sehingga penyakit yang diakibatkan senjata biologi atau [[bioterorisme]] dapat dideteksi dengan lebih cepat.<ref name="c"></ref>
</ref> Namun, perjanjian itu terbukti masih dilanggar oleh beberapa negara.<ref name="h" /> Oleh karena itu, pada tahun 1972, PBB mengadakan [[Konvensi Senjata Biologi dan Toksin]] (''Biological and Toxin Weapon Convention'' atau BTWC) yang mempertegas larangan pengembangan, pembuatan, dan penyimpanan segala jenis senjata biologis.<ref name="h" /> Namun perjnajian tersebut juga masih dilanggar oleh beberapa negara, seperti [[Rusia]] dan [[Irak]] karena BTWC tidak melakukan pengawasan dan pembuktian tidak adanya kegiatan produksi senjata biologis pada setiap negara.<ref name="h" /> Pada tahun 1995, [[Ad Hoc]] membentuk protokol inspeksi dan pembuktian di lapangan yang sayangnya tidak didukung penuh oleh seluruh negara penandatangan perjanjian terdahulu, seperti [[Amerika Serikat]].<ref name="h" /> Pemerintah [[Amerika Serikat|Amerika]] memiliki cara sendiri untuk mengendalikan senjata biologis di negaranya, di antaranya melalui produksi vaksin skala besar dan pendistribusiannya serta pengembangan strategi dan taktik untuk mencegah dampak buruk senjata biologis.<ref name="c" /> Melalui [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit]] (''Centers for Disease Control and Prevention'' atau CDC), Amerika meningkatkan kemampuan [[diagnostik]] dengan membangun jaringan yang menghubungkan berbagai pusat kesehatan regional sehingga penyakit yang diakibatkan senjata biologis atau [[bioterorisme]] dapat dideteksi dengan lebih cepat.<ref name="c" />


Pada tahun 2008, [[Konvensi Senjata Biologi]] (''Biological Weapons Convention'') membahas tentang peningkatan pemahaman tentang pentingnya mengembangkan [[keamanan biologi]], termasuk di dalam [[laboratorium]] yang menggunakan [[patogen]] maupun [[toksin]] berbahaya.<ref name="n">{{en}} {{cite news
Pada tahun 2008, [[Konvensi Senjata Biologi]] (''Biological Weapons Convention'') membahas tentang peningkatan pemahaman tentang pentingnya mengembangkan [[keamanan biologi]], termasuk di dalam [[laboratorium]] yang menggunakan [[patogen]] maupun [[toksin]] berbahaya.<ref name="n">{{en}} {{cite news
|first = Richard Weitz
|first = Richard Weitz
|last =
|last =
|author =
|author =
|coauthors =
|coauthors =
|url = http://www.wmdinsights.com/I30/I30_G2_BWC.htm
|url = http://www.wmdinsights.com/I30/I30_G2_BWC.htm
|title = Biological Weapons Convention Sees Limited Progress in 2008
|title = Biological Weapons Convention Sees Limited Progress in 2008
|work =
|work =
|publisher =
|publisher =
|pages =
|pages =
|page =
|page =
|date = Februari 2009
|date = Februari 2009
|accessdate =
|accessdate =
|quote =
|quote =
}}
}}
</ref> Pada pertemuan tersebut juga dibahas tentang pencegahan penyalahgunaan ilmu biologi dan [[bioteknologi]] untuk senjata biologi dengan cara meningkatkan kesadaran akan risiko biologis yang dapat timbul, memperketat pengawasan, serta memberikan pendidikan dan peningkatan [[bioetika]] dalam aplikasi ilmu kehidupan.<ref name="n"></ref> Untuk pengendalian dan pengawasan senjata biologi, telah dilakukan pembuatan data yang berpotensi menjadi senjata biologi. Selain itu, pengembangan [[molekul]] [[anti-bakteri]] juga telah dilakukan untuk mengeliminasi patogen namun tidak membahayakan manusia dan hewan.
</ref> Pada pertemuan tersebut juga dibahas tentang pencegahan penyalahgunaan ilmu biologi dan [[bioteknologi]] untuk senjata biologis dengan cara meningkatkan kesadaran akan risiko biologis yang dapat timbul, memperketat pengawasan, serta memberikan pendidikan dan peningkatan [[bioetika]] dalam aplikasi ilmu kehidupan.<ref name="n" /> Untuk pengendalian dan pengawasan senjata biologis, telah dilakukan pembuatan data yang berpotensi menjadi senjata biologis. Selain itu, pengembangan [[molekul]] [[anti-bakteri]] juga telah dilakukan untuk mengeliminasi patogen namun tidak membahayakan manusia dan hewan.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|colwidth=30em}}
{{reflist|colwidth=30em}}


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.opbw.org/ The Biological and Toxin Weapons Convention (BTWC) website.]
* [http://www.opbw.org/ The Biological and Toxin Weapons Convention (BTWC) website.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080410065841/http://www.opbw.org/ |date=2008-04-10 }}
* [http://www.slic2.wsu.edu:82/hurlbert/micro101/pages/101biologicalweapons.html#advantagesofBW Biological weapons; Malignant Biology.]
* [http://www.slic2.wsu.edu:82/hurlbert/micro101/pages/101biologicalweapons.html#advantagesofBW Biological weapons; Malignant Biology.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100213101102/http://www.slic2.wsu.edu:82/hurlbert/micro101/pages/101biologicalweapons.html#advantagesofBW |date=2010-02-13 }}
* [http://www.emedicinehealth.com/biological_warfare/article_em.htm Biological Warfare]
* [http://www.emedicinehealth.com/biological_warfare/article_em.htm Biological Warfare]
* [http://www.health.state.ny.us/environmental/emergency/attachment_2f.htm Summary of Biological Warfare Agents]
* [http://www.health.state.ny.us/environmental/emergency/attachment_2f.htm Summary of Biological Warfare Agents]


[[Kategori:senjata biologis| ]]
[[Kategori:Perang]]
[[Kategori:Perang]]
[[Kategori:Senjata]]
[[Kategori:Senjata biologi| ]]
{{Link FA|sl}}

[[ar:سلاح بيولوجي]]
[[be:Біялагічная зброя]]
[[be-x-old:Біялягічная зброя]]
[[bg:Биологично оръжие]]
[[ca:Arma biològica]]
[[cs:Biologická zbraň]]
[[da:Biologisk våben]]
[[de:Biologische Waffe]]
[[el:Βιολογικός πόλεμος]]
[[en:Biological warfare]]
[[eo:Biologia armilo]]
[[es:Arma biológica]]
[[et:Bioloogiline relv]]
[[fa:جنگ بیولوژیک]]
[[fi:Biologinen ase]]
[[fr:Arme biologique]]
[[he:לוחמה ביולוגית]]
[[hr:Biološko oružje]]
[[hu:Biológiai fegyver]]
[[it:Arma biologica]]
[[ja:生物兵器]]
[[jv:Senjata Biologi]]
[[kk:Экологиялық қару]]
[[ko:생물학 무기]]
[[lt:Biologinis ginklas]]
[[mk:Биолошко војување]]
[[ml:ജൈവായുധപ്രയോഗം]]
[[mn:Биологийн зэвсэг]]
[[ms:Perang biologi]]
[[nl:Biologische oorlogvoering]]
[[no:Biologisk krigføring]]
[[pl:Broń biologiczna]]
[[pt:Guerra biológica]]
[[ro:Război biologic]]
[[ru:Биологическое оружие]]
[[sh:Biološko ratovanje]]
[[simple:Biological weapon]]
[[sk:Biologická zbraň]]
[[sl:Biološko orožje]]
[[sn:Zvombo zvinechefu]]
[[sr:Биолошко ратовање]]
[[sv:Biologiska vapen]]
[[ta:உயிரியல் போர்]]
[[tr:Biyolojik savaş]]
[[uk:Біологічна зброя]]
[[ur:حیاتیاتی ہتھیار]]
[[vi:Vũ khí sinh học]]
[[zh:生物武器]]

Revisi terkini sejak 13 Juli 2023 13.12

Lambang internasional untuk bahaya biologis (biological hazard).

Senjata biologis (bahasa Inggris: biological weapon) adalah senjata yang menggunakan patogen (bakteri, virus, atau organisme penghasil penyakit lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan musuh.[1] Dalam pengertian yang lebih luas, senjata biologis tidak hanya berupa organisme patogen, tetapi juga toksin berbahaya yang dihasilkan oleh organisme tertentu.[1] Dalam kenyataanya, senjata biologis tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan dan tanaman.[1]

Pembuatan dan penyimpanan senjata biologis telah dilarang oleh Konvensi Senjata Biologi 1972 yang ditandatangani oleh lebih dari 100 negara.[2] Alasan pelarangan ini adalah untuk menghindari efek yang dihasilkan senjata biologis, yang dapat membunuh jutaan manusia, dan menghancurkan sektor ekonomi dan sosial.[2] Namun, Konvensi Senjata Biologi hanya melarang pembuatan dan penyimpanan senjata biologis, tetapi tidak melarang pemakaiannya.[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah penggunaan senjata biologis dimulai pada tahun 400 SM, ketika orang Iran Kuno (scythians) menggunakan panah yang dicelupkan ke dalam feses (kotoran) dan mayat makhluk hidup yang telah membusuk.[3] Hal serupa juga dilakukan oleh bangsa Roma yang mencelupkan pedangnya ke dalam pupuk dan sisa hewan yang telah membusuk sebelum berperang dengan musuhnya.[3] Apabila musuhnya terluka oleh senjata tersebut, maka terjadi infeksi penyakit yang dapat menyebabkan kematian.[3] Peristiwa penting dalam sejarah kuno penggunaan senjata biologis terjadi ketika bangsa Mongol mengusir bangsa Genoa dari kota Kaffa di Laut Hitam dengan memanfaatkan mayat-mayat manusia yang terinfeksi wabah pes.[3] Ketika bangsa Genoa menyingkir hingga ke Venice, mereka tetap diikuti oleh kutu dan tikus yang terinfeksi pes sehingga akhirnya menimbulkan "kematian hitam" (black death) di wilayah Eropa.[3]

Pada tahun 1754-1760, terjadi peperangan antara bangsa Britania Utara dan bangsa Indian yang melibatkan penggunaan virus cacar. Ketika itu, Britania Utara memberikan pakaian dan selimut dari rumah sakit yang merawat penderita cacar kepada bangsa Indian untuk memusnahkan bangsa tersebut.[3] Pada Perang Dunia I, Jerman menggunakan dua bakteri patogen, yaitu Burkholderia mallei penyebab Glanders dan Bacillus anthracis penyebab Antrax untuk menginfeksi ternak dan kuda tentara Sekutu.[3] Pada tahun 1932-1935, Jepang mengembangkan program pembuatan senjata biologis di Cina yang dinamakan Unit 731. Sebanyak 3.000 ilmuwan Jepang bekerja untuk melakukan penelitian terhadap berbagai agen biologis yang berpotensi sebagai senjata, misalnya kolera, pes, dan penyakit seksual yang menular.[3] Eksperimen yang dilakukan menggunakan tahanan Cina yang mengakibatkan ± 10.000 tahanan mati pada masa itu.[3] Sejak saat itu, tidak hanya Jepang yang mengembangkan senjata biologis, tetapi juga diikuti oleh negara-negara lain seperi Amerika Serikat dan Uni Soviet.[3]

Agen biologis[sunting | sunting sumber]

Bacillus anthracis, salah satu agen biologis penyebab Antrax.

Agen biologis adalah mikroorganisme (atau toksin yang dihasilkannya) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan, atau tumbuhan, atau menyebabkan kerusakan material.[4] Dalam pembuatan senjata biologis, agen biologis merupakan komponen penting yang harus diteliti terlebih dahulu sebelum diaplikasikan.[4] Beberapa agen biologis dan penyakit yang pernah direncanakan untuk dijadikan senjata atau sudah pernah dijadikan senjata biologis di dunia antara lain:

just for widening coloum just for widening coloum

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Karakteristik dari senjata biologis adalah mudah diproduksi dan disebar, aman digunakan oleh pasukan penyerang yang menyebarkannya, serta dapat melumpuhkan atau membunuh individu berulang kali dengan hasil yang sama/konsisten.[5] Hal ini berarti, apabila kita menggunakan senjata biologis yang sama untuk menyerang beberapa daerah berbeda, maka dampak yang terjadi haruslah sama.[5] Agen biologis pada senjata biologis juga harus dapat diproduksi dengan cepat dan murah.[6] Untuk membuat suatu senjata biologis yang berkualitas baik, ada beberapa persyaratan tambahan yang harus dipenuhi, yaitu dapat ditularkan, menimbulkan sakit berkepanjangan yang membutuhkan perawatan intensif, dan gejala yang ditimbulkan bersifat non-spesifik sehingga menyulitkan diagnosis.[7] Umumnya, senjata biologis yang baik juga memiliki waktu inkubasi yang cukup panjang di dalam tubuh penderita sehingga penyakit dapat ditularkan dan menyebar secara luas sebelum dapat terdeteksi.[7]

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi atau pengelompokkan senjata biologis dapat dilakukan berdasarkan taksonomi, inang, sindrom yang ditimbulkan, efek yang dihasilkan, cara penyebarannya, dan respon praktis atau menurut sifat fungsionalnya.[8] Salah salah klasifikasi yang sering digunakan klasifikasi fungsional yang dibuat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC), meliputi:

  • Kategori A
    • penyebarannya dapat dilakukan dengan mudah dan ditularkan dari manusia yang satu ke yang lain;
    • penyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan berpotensi memengaruhi kesehatan publik;
    • dapat menyebabkan kepanikan dan gangguan sosial;
    • memerlukan penanganan khusus untuk persiapan kesehatan masyarakat.[8]
    • Contoh kategori A: cacar, antrax, botulisme, dll.[8]
  • Kategori B
    • kemampuan penyebarannya bersifat moderat;
    • menimbulkan tingkat kesakitan yang moderat dan tingkat kematian yang rendah;
    • memerlukan peningkatan kapasitas diagnostik yang spesifik dan peningkatan pengawasan penyakit.[8]
    • Contoh kategori B: brucellosis, demam Q, Glanders, dll.[8]
  • Kategori C, meliputi patogen yang dapat dimodifikasi untuk disebarluaskan pada masa depan, karena memiliki karakeristik:
    • ketersediaan memadai;
    • mudah diproduksi dan disebarkan;
    • berpotensi menyebabkan tingkat kematian dan kesakitan yang tinggi, serta mampu memengaruhi kesehatan publik.[8]
    • Contoh kategori C: Virus Hanta, Virus Nipah, demam kuning, dll.[8]

Keuntungan[sunting | sunting sumber]

Penggunaan senjata biologis memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan dibandingkan jenis senjata militer lainnya.[9] Beberapa keuntungan pemakaian senjata biologis adalah biaya produksi relatif murah dibandingkan senjata penghancur lainnya, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan agen biologis cukup sederhana, dan waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih pendek.[9] Secara ekonomis, pembuatan senjata biologis juga menguntungkan karena dapat dibuat vaksin atau penawar dari senjata biologis yang telah diciptakan dengan alat yang sama namun vaksin dapat diperdagangkan kembali dengan harga tinggi.[9] Penyerangan dengan senjata biologis disukai oleh banyak negara karena penyebarannya tidak terdeteksi dan musuh tidak menyadari adanya penyerangan dengan senjata biologis.[9] Selain itu, agen biologis yang hidup di dalam tubuh manusia dapat berkembang biak dan menyebar dari individu satu ke individu lain secara alami.[10] Hal ini sangat mungkin terjadi karena agen biologis (terutama virus) yang disebar tidak terlihat oleh mata telanjang, tidak berbau, dan tidak berasa.[9] Dibandingkan dengan senjata nuklir, senjata biologis lebih unggul karena penggunaannya tidak merusak infrastruktur atau fasilitas yang ada dalam daerah yang diserang, sehingga infrastruktur yang tertinggal dapat dimanfaatkan kembali.[11]

Kerugian[sunting | sunting sumber]

Penggunaan senjata biologis juga memiliki kelemahan yang apabila tidak diperhitungkan secara cermat dapat merugikan.[11] Di antaranya adalah perlunya perhitungan cuaca atau kondisi yang tepat untuk melakukan penyebaran senjata tersebut karena sedikit perubahan arah angin dapat mengakibatkan agen biologis berbalik menyerang diri sendiri.[11] Untuk agen biologis yang disebar melalui udara, waktu tinggal atau ketahanan mereka di udara merupakan hal yang penting untuk diketahui agar tidak terjadi infeksi sekunder pada pasukan penyerang ketika mereka memasuki daerah yang telah berhasil dilumpuhkan/diinfeksi.[12] Pasukan yang bertugas menyebarkan senjata biologis juga harus dilengkapi dengan berbagai alat pelindung karena risiko terinfeksi agen biologis yang digunakan sebagai senjata dapat dialami oleh mereka.[11] Beberapa jenis senjata biologis juga diketahui rentan terhadap radiasi matahari maupun perubahan cuaca sehingga agen biologis dapat terinaktivasi dan tidak dapat berfungsi dengan baik.[13] Untuk beberapa jenis senjata biologis seperti itu, biasanya dilakukan penyebaran pada larut malam atau pagi subuh sehingga radiasi matahari tidak akan mengganggu dan agen biologis dapat menyebar pada ketinggian yang rendah dan menyelimuti daerah yang diserang.[13] Kerugian lain dari penggunaan senjata biologis adalah adanya beberapa agen biologis yang dapat bertahan lama di lingkungan (seperti spora Bacillus anthracis) sehingga daerah yang telah diinfeksi tidak dapat dihuni/ditinggali dalam jangka waktu yang cukup lama.[12]

Peran bioteknologi dalam pembuatan Senjata biologis[sunting | sunting sumber]

Bom E120, salah satu senjata biologis yang berisi 0.1 kg agen biologis cair dan dikembangkan pada tahun 1960-an.

Kemajuan ilmu bioteknologi (terutama rekayasa genetika) memiliki dampak negatif dan positif dalam pengembangan senjata biologis. dalam positif yang ditimbulkan adalah munculnya metode dan berbagai cara deteksi, identifikasi, dan neutralisasi agen biologis patogen secara lebih cepat.[14] Berbagai jenis vaksin dan anti-toksin juga telah dikembangkan untuk mengontrol bakteri dan virus patogen yang digunakan sebagai senjata biologis.[14] Modifikasi materi genetik/DNA organisme juga telah diterapkan untuk membuat racun, elemen yang menular, maupun senjata biologis yang mematikan.[14] Data Proyek Genom Manusia (Human Genome Project) juga telah dimanfaatkan untuk meningkatkan sistem pertahanan sipil dan nasional suatu negara dalam melawan penggunaan dan pembuatan senjata biologis serta mengembangkan antibiotik dan vaksin baru.

Kemajuan bioteknologi juga dapat disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mengembangkan senjata biologis yang sangat berbahaya, contohnya adalah menghasilkan organisme makroskopis yang secara genetik sudah dimodifikasi untuk memproduksi toksin atau racun berbahaya.[14] Berbagai agen biologis patogenik juga dapat direkayasa secara genetik agar lebih tahan atau stabil pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dan memiliki resistensi terhadap antibiotik, vaksin, dan terapi yang sudah ada.[14] Selain itu, bioteknologi juga dimanfaatkan untuk pembuatan agen biologis yang tidak dapat dikenali oleh sistem imun atau antibodi tubuh karena profil imunologisnya telah diubah.[14] Apabila senjata biologis yang telah dikembangkan dimanfaatkan untuk bioterorisme atau penyalahgunaan lainnya maka akan timbul kekacauan di dunia.[14]

Daftar Program dan Institusi Senjata Biologis di Berbagai Negara[sunting | sunting sumber]

Amerika Serikat[sunting | sunting sumber]

Inggris[sunting | sunting sumber]

Rusia[sunting | sunting sumber]

Jepang[sunting | sunting sumber]

Irak[sunting | sunting sumber]

Pencegahan dan Pengendalian[sunting | sunting sumber]

Negara partisipan Konvensi Senjata Biologis 2008
  Menandatangani dan meratifikasi
  Menyetujui atau berhasil
  Negara yang belum diakui, menaati perjanjian
  Hanya menandatangani
  Tidak menandatangani

Upaya pengendalian senjata biologis telah dilakukan sejak tahun 1925 melalui perjanjian internasional yang disebut Protokol Geneva (Geneva Protocol) yang memuat larangan penggunaan senjata biologis.[17] Namun, perjanjian itu terbukti masih dilanggar oleh beberapa negara.[17] Oleh karena itu, pada tahun 1972, PBB mengadakan Konvensi Senjata Biologi dan Toksin (Biological and Toxin Weapon Convention atau BTWC) yang mempertegas larangan pengembangan, pembuatan, dan penyimpanan segala jenis senjata biologis.[17] Namun perjnajian tersebut juga masih dilanggar oleh beberapa negara, seperti Rusia dan Irak karena BTWC tidak melakukan pengawasan dan pembuktian tidak adanya kegiatan produksi senjata biologis pada setiap negara.[17] Pada tahun 1995, Ad Hoc membentuk protokol inspeksi dan pembuktian di lapangan yang sayangnya tidak didukung penuh oleh seluruh negara penandatangan perjanjian terdahulu, seperti Amerika Serikat.[17] Pemerintah Amerika memiliki cara sendiri untuk mengendalikan senjata biologis di negaranya, di antaranya melalui produksi vaksin skala besar dan pendistribusiannya serta pengembangan strategi dan taktik untuk mencegah dampak buruk senjata biologis.[5] Melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC), Amerika meningkatkan kemampuan diagnostik dengan membangun jaringan yang menghubungkan berbagai pusat kesehatan regional sehingga penyakit yang diakibatkan senjata biologis atau bioterorisme dapat dideteksi dengan lebih cepat.[5]

Pada tahun 2008, Konvensi Senjata Biologi (Biological Weapons Convention) membahas tentang peningkatan pemahaman tentang pentingnya mengembangkan keamanan biologi, termasuk di dalam laboratorium yang menggunakan patogen maupun toksin berbahaya.[18] Pada pertemuan tersebut juga dibahas tentang pencegahan penyalahgunaan ilmu biologi dan bioteknologi untuk senjata biologis dengan cara meningkatkan kesadaran akan risiko biologis yang dapat timbul, memperketat pengawasan, serta memberikan pendidikan dan peningkatan bioetika dalam aplikasi ilmu kehidupan.[18] Untuk pengendalian dan pengawasan senjata biologis, telah dilakukan pembuatan data yang berpotensi menjadi senjata biologis. Selain itu, pengembangan molekul anti-bakteri juga telah dilakukan untuk mengeliminasi patogen namun tidak membahayakan manusia dan hewan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c (Inggris) Federation of American Scientists. "Introduction to Biological Weapons". 
  2. ^ a b c (Inggris) "Convention on the Prohibition of the Development, Production and Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxin Weapons and on Their Destruction" (PDF). 
  3. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Eric Croddy (2001). Chemical and Biological Warfare: A Comprehensive Survey for the Concerned Citizen. Springer. ISBN 978-0-387-95076-1. Page: 219-224
  4. ^ a b (Inggris) D.B. Rao (2001). Biological Warfare. Discovery Publishing House. ISBN 978-81-7141-597-7. Page: 39
  5. ^ a b c d e (Inggris) Madigan MT, Martinko JM, (2000). Brock Biology of Microorganisms. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-081922-2.Page: 842-845
  6. ^ (Inggris) Educational Foundation for Nuclear Science, Inc. (1964). "Fas statement on biological and chemical warfare". Bulletin of the Atomic Scientists. 20 (8): Page: 46. 
  7. ^ a b (Inggris) Charles Edward Stewart (2005). Weapons of mass casualties and terrorism response handbook. Jones and Bartlett Publishers, Inc. ISBN 978-0-7637-2425-2. Page: 84
  8. ^ a b c d e f g (Inggris) Sharad S. Chauhan (2004). Biological Weapons. APH Publishing Corporation. ISBN 978-81-7648-732-0. Page: 8-21
  9. ^ a b c d e (Inggris) Jim A. Davis, Barry R. Schneider (2004). The gathering biological warfare storm. Praeger. ISBN 978-0-275-98314-7. Page: 57-58
  10. ^ (Inggris) Edward M. Eitzen. "Use of Biological Weapons". Medical Aspects of Chemical and Biological Warfare: 437–450. 
  11. ^ a b c d (Inggris) Sharad S. Chauhan (2004). Biological Weapons. APH Publishing Corporation. ISBN 978-81-7648-732-0. Page: 33-35
  12. ^ a b (Inggris) Robert I. Krasner (2009). The Microbial Challenge: Science, Disease, and Public Health. Jones and Bartlett Publishers. ISBN 978-0-7637-5689-5. Page: 35
  13. ^ a b (Inggris) Thomas W. McGovern, George W. Christopher (2001). "Biological Warfare and Its Cutaneous Manifestations". The Internet Dermatology Society, Inc. 
  14. ^ a b c d e f g (Inggris) Edgar J. DaSilva (1999). "Biological warfare, bioterrorism, biodefence and the biological and toxin weapons convention". Electronic Journal of Biotechnology. 2 (3). doi:10.4067/S0717-34581999000300001. 
  15. ^ a b c d e (Inggris) Alibek, K. and S. Handelman. Biohazard: The Chilling True Story of the Largest Covert Biological Weapons Program in the World– Told from Inside by the Man Who Ran it. Delta (2000) ISBN 0-385-33496-6
  16. ^ "Biological Weapons and Warfare". Mei 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-30. Diakses tanggal Mei 2010. 
  17. ^ a b c d e Dr. Arief B. Witarto (2002). "Bahaya Senjata Biologis" (PDF): 1–3. 
  18. ^ a b (Inggris) "Biological Weapons Convention Sees Limited Progress in 2008". Februari 2009. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]