Lompat ke isi

Hidangan Palestina: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Masakan Palestina''' terdiri dari makanan dari atau yang biasa dimakan oleh orang [[Palestina]] yang mencakup mereka yang tinggal di wilayah [[Palestina]], [[Israel]], [[Yordania]], kamp pengungsi di negara-negara terdekat serta oleh diaspora Palestina. Masakan adalah difusi budaya dari peradaban yang berada di wilayah bersejarah Palestina, terutama selama dan setelah awal era [[Islam]] dengan penaklukan Arab Umayyah, kemudian pada akhir masa Persia yang dipengaruhi Abbasiyah dan kemudian dengan pengaruh kuat dari masakan [[Turki]], akibat kedatangan [[Turki Ottoman]]. Masakan Palestina mirip dengan masakan kawasan Mediterania timur lainnya, termasuk [[Lebanon]], [[Suriah]], dan Yordania.
'''Masakan Palestina''' terdiri dari makanan dari atau yang biasa dimakan oleh orang [[Palestina]] yang mencakup mereka yang tinggal di wilayah [[Negara Palestina|Palestina]], [[Yordania]], kamp pengungsi di negara-negara terdekat serta oleh diaspora Palestina. Masakan adalah difusi budaya dari peradaban yang berada di wilayah bersejarah Palestina, terutama selama dan setelah awal era [[Islam]] dengan penaklukan Arab Umayyah, kemudian pada akhir masa Persia yang dipengaruhi Abbasiyah dan kemudian dengan pengaruh kuat dari masakan [[Turki]], akibat kedatangan [[Turki Ottoman]]. Masakan Palestina mirip dengan masakan kawasan Mediterania timur lainnya, termasuk [[Lebanon]], [[Suriah]], dan Yordania.


Orang Palestina makan beberapa kali di siang hari, dengan makan siang menjadi acara makan yang terbesar. Gaya memasak sangat bervariasi menurut wilayah dan setiap jenis gaya memasak dan bahan-bahan yang digunakan umumnya didasarkan pada iklim dan lokasi dari daerah tertentu dan pada tradisi. Beras dan variasi kibbee yang umum di daerah Galilea, Tepi Barat melibatkan terutama dalam makanan berat yang melibatkan penggunaan ''taboon'', roti beras dan daging dan penduduk dataran pesisir lebih sering mengkomsumsi ikan serta makanan laut lainnya dan juga kacang lentil, penduduk Gaza juga cukup banyak mengkonsumsi [[cabai]]. Makanan biasanya dimakan di rumah, tetapi makan diluar telah menjadi hal yang menonjol terutama untuk makan makanan ringan seperti [[salad]], [[roti]] dan daging tusuk celup yang disajikan.
Orang Palestina makan beberapa kali di siang hari, dengan makan siang menjadi acara makan yang terbesar. Gaya memasak sangat bervariasi menurut wilayah dan setiap jenis gaya memasak dan bahan-bahan yang digunakan umumnya didasarkan pada iklim dan lokasi dari daerah tertentu dan pada tradisi. Beras dan variasi kibbee yang umum di daerah Galilea, Tepi Barat melibatkan terutama dalam makanan berat yang melibatkan penggunaan ''taboon'', roti beras dan daging dan penduduk dataran pesisir lebih sering mengkomsumsi ikan serta makanan laut lainnya dan juga kacang lentil, penduduk Gaza juga cukup banyak mengkonsumsi [[cabai]]. Makanan biasanya dimakan di rumah, tetapi makan di luar telah menjadi hal yang menonjol terutama untuk makan [[makanan ringan]] seperti [[salad]], [[roti]] dan daging tusuk celup yang disajikan.


Di daerah ini juga di setiap rumah banyak makanan pencuci mulut, mulai dari yang dibuat secara teratur dan yang biasanya disediakan untuk hari raya. Kebanyakan manisan di Palestina adalah kue yang diisi dengan keju manis, [[kurma]] atau kacang berbagai seperti [[almond]], [[kenari]] atau ''pistachio''. Minuman juga bisa bergantung pada musim liburan seperti selama bulan [[Ramadhan]], di mana jus karob, [[asam jawa]] dan [[aprikot]] yang dikonsumsi saat matahari terbenam. Kopi dikonsumsi sepanjang hari dan minuman keras sangat tidak lazim di kalangan penduduk, namun, beberapa minuman beralkohol seperti bir atau arak dikonsumsi oleh orang-orang [[Kristen]] dan [[Muslim]] yang kurang konservatif.
Di daerah ini juga di setiap rumah banyak makanan pencuci mulut, mulai dari yang dibuat secara teratur dan yang biasanya disediakan untuk hari raya. Kebanyakan manisan di Palestina adalah kue yang diisi dengan keju manis, [[kurma]] atau kacang berbagai seperti [[almond]], [[kenari]] atau ''pistachio''. Minuman juga bisa bergantung pada musim liburan seperti selama bulan [[Ramadhan]], di mana jus karob, [[asam jawa]] dan [[aprikot]] yang dikonsumsi saat matahari terbenam. Kopi dikonsumsi sepanjang hari dan minuman keras sangat tidak lazim di kalangan penduduk, namun, beberapa [[minuman beralkohol]] seperti bir atau arak dikonsumsi oleh orang-orang [[Kristen]].


==Sejarah==
== Sejarah ==
Daerah dari selatan Mediterania timur memiliki masa lalu yang bervariasi dan dengan demikian, masakan yang memiliki kontribusi dari berbagai budaya. Setelah daerah itu ditaklukkan oleh kaum muslimin, itu menjadi bagian dari [[Suriah]] yang lebih besar dengan nama Jund Filastin. Oleh karena itu, banyak aspek masakan Palestina yang mirip dengan masakan Suriah - terutama di Galilea. Masakan Suriah-Palestina modern umumnya telah dipengaruhi oleh aturan dari tiga kelompok besar Islam: orang-orang [[Arab]], [[Persia]]-dipengaruhi Arab ([[Irak]]) dan [[Turki]].<ref name="CDN">[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=1729&ed=115&edid=115 Revisiting our table…] Nasser, Christiane Dabdoub, ''This week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. June 2006, Accessed on 2008-01-08.</ref>
Daerah dari selatan Mediterania timur memiliki masa lalu yang bervariasi dan dengan demikian, masakan yang memiliki kontribusi dari berbagai budaya. Setelah daerah itu ditaklukkan oleh kaum muslimin, itu menjadi bagian dari [[Suriah]] yang lebih besar dengan nama Jund Filastin. Oleh karena itu, banyak aspek masakan Palestina yang mirip dengan masakan Suriah - terutama di Galilea. Masakan Suriah-Palestina modern umumnya telah dipengaruhi oleh aturan dari tiga kelompok besar Islam: orang-orang [[Arab]], [[Persia]]-dipengaruhi Arab ([[Irak]]) dan [[Turki]].<ref name="CDN">[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=1729&ed=115&edid=115 Revisiting our table…] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131127072800/http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=1729&ed=115&edid=115 |date=2013-11-27 }} Nasser, Christiane Dabdoub, ''This week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. June 2006, Accessed on 2008-01-08.</ref>


[[Arab|Orang-orang Arab]] yang menduduki Suriah dan Palestina memiliki tradisi kuliner yang sederhana terutama didasarkan pada penggunaan beras, domba dan yoghurt, serta [[kurma (pohon)|kurma]].<ref name="ArabNet">[http://www.arab.net/cuisine/ ABC of Arabic Cuisine] ArabNet. Accessed on 2007-12-25.</ref> Masakan yang sederhana tidak mengalami kemajuan selama berabad-abad hingga kedatangan [[Abbasiyah|Kekhalifahan Abbasiyah]], yang didirikan [[Baghdad]] sebagai ibukotanya dan elemen yang dipadukan dari masakan [[Persia]] ke dalam masakan Arab yang telah ada.<ref name="CDN"/> Ahli ilmu bumi Arab, [[al-Muqaddasi]] mengatakan ini tentang masakan Palestina:
[[Arab|Orang-orang Arab]] yang menduduki Suriah dan Palestina memiliki tradisi kuliner yang sederhana terutama didasarkan pada penggunaan beras, domba dan [[yoghurt]], serta [[kurma (pohon)|kurma]].<ref name="ArabNet">[http://www.arab.net/cuisine/ ABC of Arabic Cuisine] ArabNet. Accessed on 2007-12-25.</ref> Masakan yang sederhana tidak mengalami kemajuan selama berabad-abad hingga kedatangan [[Abbasiyah|Kekhalifahan Abbasiyah]], yang didirikan [[Baghdad]] sebagai ibu kotanya dan elemen yang dipadukan dari masakan [[Persia]] ke dalam masakan Arab yang telah ada.<ref name="CDN"/> Ahli ilmu bumi Arab, [[al-Muqaddasi]] mengatakan ini tentang masakan Palestina:


<blockquote>
<blockquote>
Baris 14: Baris 14:
</blockquote>
</blockquote>


[[Berkas:Village oven.JPG|thumb|right|Pemanggang desa, ''taboon'', di Palestina. Foto diambil antara 1898-1914 oleh [[Koloni Amerika, Yerusalem]].]]
[[Berkas:Village oven.JPG|jmpl|ka|Pemanggang desa, ''taboon'', di Palestina. Foto diambil antara 1898-1914 oleh [[Koloni Amerika, Yerusalem]].]]


Masakan [[Kesultanan Utsmaniyah]] - yang masuk ke Palestina antara tahun 1512 hingga 1514 - sebagian terdiri dari apa yang telah menjadi, saat itu masakan Arab yang "kaya". Setelah [[Perang Krimea]], pada tahun 1855, banyak masyarakat lain termasuk [[Bosnia]], [[Yunani]], [[Perancis]] dan [[Italia]] mulai menetap di daerah tersebut terutama di pusat-pusat perkotaan seperti [[Yerusalem]], [[Jaffa]], dan [[Betlehem]]. Masakan masyarakat ini memberikan kontribusi terhadap karakter masakan Palestina, khususnya masyarakat dari [[Balkan]].<ref name="CDN"/><ref name="TWP2">[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=492&ed=43&edid=43 An In­tro­duction to Palestinian Cui­sine: Typical Palestinian Dishes] ''This Week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. July 2001, Accessed on 2007-01-07.</ref> Sampai sekitar tahun 1950-60an, bahan utama untuk masyarakat pedesaan Palestina adalah [[minyak zaitun]], [[oregano]] dan roti yang dipanggang dalam oven sederhana yang disebut ''[[taboon]]''.<ref>[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=1984&ed=134&edid=134 Modernity and Authenticity: The Evolution of the Palestinian Kitchen] Qleibo, Ali, ''This week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. December 2006, Accessed on 2008-01-09.</ref> G. Robinson Lees, menulis pada tahun 1905, mengamati bahwa "oven ini tidak berada di rumah, ia memiliki bangunan sendiri, milik bersama dari beberapa keluarga yang bertugas untuk tetap menjaganya selalu panas."<ref>G. Robinson Lees (1905): ''Village Life in Palestine'', Longmans, Green, and Co., p. 95</ref>
Masakan [[Kesultanan Utsmaniyah]] - yang masuk ke Palestina antara tahun 1512 hingga 1514 - sebagian terdiri dari apa yang telah menjadi, saat itu masakan Arab yang "kaya". Setelah [[Perang Krimea]], pada tahun 1855, banyak masyarakat lain termasuk [[Bosnia]], [[Yunani]], [[Prancis]] dan [[Italia]] mulai menetap di daerah tersebut terutama di pusat-pusat perkotaan seperti [[Yerusalem]], [[Jaffa]], dan [[Betlehem]]. Masakan masyarakat ini memberikan kontribusi terhadap karakter masakan Palestina, khususnya masyarakat dari [[Balkan]].<ref name="CDN"/><ref name="TWP2">[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=492&ed=43&edid=43 An In­tro­duction to Palestinian Cui­sine: Typical Palestinian Dishes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110724171737/http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=492&ed=43&edid=43 |date=2011-07-24 }} ''This Week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. July 2001, Accessed on 2007-01-07.</ref> Sampai sekitar tahun 1950-60an, bahan utama untuk masyarakat pedesaan Palestina adalah [[minyak zaitun]], [[oregano]] dan roti yang dipanggang dalam oven sederhana yang disebut ''[[taboon]]''.<ref>[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=1984&ed=134&edid=134 Modernity and Authenticity: The Evolution of the Palestinian Kitchen] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110724171817/http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=1984&ed=134&edid=134 |date=2011-07-24 }} Qleibo, Ali, ''This week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. December 2006, Accessed on 2008-01-09.</ref> G. Robinson Lees, menulis pada tahun 1905, mengamati bahwa "oven ini tidak berada di rumah, ia memiliki bangunan sendiri, milik bersama dari beberapa keluarga yang bertugas untuk tetap menjaganya selalu panas."<ref>G. Robinson Lees (1905): ''Village Life in Palestine'', Longmans, Green, and Co., p. 95</ref>


==Masakan daerah==
== Masakan daerah ==
Ada tiga wilayah kuliner utama Palestina - [[Galilea]], [[Gaza]] dan [[Tepi Barat]] (yang memiliki subregional kuliner tersendiri mulai dari utara hingga ke selatan).<ref>[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=481&ed=42&edid=42 Palestinian Flavour] ''Mustafa, Sufian; ''This Week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. August 2001, Accessed on 2008-01-08.</ref> Di Galilea, ''bulgur'' dan daging ([[sapi]] atau [[domba]]) adalah bahan utama yang sering dikombinasikan untuk membentuk beberapa variasi hidangan mulai dari makan ukuran keluarga hingga untuk lauk. Namun, di [[Tepi Barat]] dan [[Jalur Gaza]], penduduknya memiliki gaya memasak mereka sendiri. Di Tepi Barat, makanan secara khusus adalah yang berat dan kontras dari makanan dari [[Mediterania|Kawasan Mediterania Timur]] yang ada disebelah utara. Hidangan utamanya terdiri dari [[beras]], ''flatbread'' dan [[daging|daging panggang]]. Makanan pokok penduduk di [[Jalur Gaza]] adalah ikan karena lokasinya yang berada di pesisir Mediterania. Pengaruh kuliner mereka juga sangat dipengaruhi oleh [[Masakan Mesir|masakan Mesir tradisional]] dan juga [[cabai]], [[adas manis|biji adas manis]] dan [[bawang putih]] sebagai bumbu yang paling umum. Meskipun memiliki masakan yang beragam, umumnya warga Palestina tidak terbatas pada makanan daerah mereka secara khusus dan ada difusi kuliner yang konstan di antara mereka. Karena Gaza terisolasi dari wilayah Palestina yang lainnya dan juga wilayah arab di [[Mediterania|kawasan Mediterania timur]] menyebabkan gaya memasak mereka kurang dikenal di wilayah tersebut.
Ada tiga wilayah kuliner utama Palestina - [[Galilea]], [[Gaza]] dan [[Tepi Barat]] (yang memiliki subregional kuliner tersendiri mulai dari utara hingga ke selatan).<ref>[http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=481&ed=42&edid=42 Palestinian Flavour] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140221225054/http://www.thisweekinpalestine.com/details.php?id=481&ed=42&edid=42 |date=2014-02-21 }} ''Mustafa, Sufian; ''This Week in Palestine'', Turbo Computers & Software Co. Ltd. August 2001, Accessed on 2008-01-08.</ref> Di Galilea, ''bulgur'' dan daging ([[sapi]] atau [[domba]]) adalah bahan utama yang sering dikombinasikan untuk membentuk beberapa variasi hidangan mulai dari makan ukuran keluarga hingga untuk lauk. Namun, di [[Tepi Barat]] dan [[Jalur Gaza]], penduduknya memiliki gaya memasak mereka sendiri. Di Tepi Barat, makanan secara khusus adalah yang berat dan kontras dari makanan dari [[Mediterania|Kawasan Mediterania Timur]] yang ada disebelah utara. Hidangan utamanya terdiri dari [[beras]], ''flatbread'' dan [[daging|daging panggang]]. Makanan pokok penduduk di [[Jalur Gaza]] adalah ikan karena lokasinya yang berada di pesisir Mediterania. Pengaruh kuliner mereka juga sangat dipengaruhi oleh [[Masakan Mesir|masakan Mesir tradisional]] dan juga [[cabai]], [[adas manis|biji adas manis]] dan [[bawang putih]] sebagai bumbu yang paling umum. Meskipun memiliki masakan yang beragam, umumnya warga Palestina tidak terbatas pada makanan daerah mereka secara khusus dan ada difusi kuliner yang konstan di antara mereka. Karena Gaza terisolasi dari wilayah Palestina yang lainnya dan juga wilayah arab di [[Mediterania|kawasan Mediterania timur]] menyebabkan gaya memasak mereka kurang dikenal di wilayah tersebut.


===Galilea===
=== Galilea ===
[[Berkas:Kibbeh3.jpg|thumb|right|Sepiring bola-bola [[kibbee|kubbi]] dengan dihiasi daun mint]]
[[Berkas:Kibbeh3.jpg|jmpl|ka|Sepiring bola-bola [[kibbee|kubbi]] dengan dihiasi daun mint]]
Masakan Galilea sangat mirip dengan [[Masakan Lebanon|masakan Lebanon]], karena komunikasi yang luas antara kedua daerah sebelum pembentukan [[Israel]]. Galilea mengkhususkan diri dalam sejumlah makanan berdasarkan pada kombinasi [[bulgur]], rempah-rempah dan daging, yang dikenal sebagai ''kubbi'' oleh orang Arab. ''Kubbi bi-siniyee'' adalah kombinasi dari daging domba cincang atau daging sapi dicampur dengan lada, dan rempah-rempah lainnya rempah-rempah yang dibungkus dalam kerak bulgur, kemudian dipanggang. ''Kubbi bi-siniyee'' biasanya disajikan sebagai makanan utama selama makan siang orang-orang Palestina. ''[[Kibbeh nayyeh|Kubbi neyee]]'' adalah variasi dari ''kubbi'', yang disajikan sebagai daging mentah yang dicampur dengan bulgur dan berbagai macam rempah-rempah. Sebagian besar makanan ini dimakan sebagai lauk atau [[roti pita|pita]] atau roti ''[[markook]]'' yang digunakan untuk menyendoki daging. Karena hidangannya mentah, segala sesuatu yang tidak dimakan dimasak keesokan harinya baik dalam versi panggang atau bola-bola goreng ''[[kibbee]]''.<ref name="TWP2"/><ref name="IMEU2"/>
Masakan Galilea sangat mirip dengan [[masakan Lebanon]], karena komunikasi yang luas antara kedua daerah sebelum pembentukan [[Israel]]. Galilea mengkhususkan diri dalam sejumlah makanan berdasarkan pada kombinasi [[bulgur]], rempah-rempah dan daging, yang dikenal sebagai ''kubbi'' oleh orang Arab. ''Kubbi bi-siniyee'' adalah kombinasi dari daging domba cincang atau daging sapi dicampur dengan lada, dan rempah-rempah lainnya rempah-rempah yang dibungkus dalam kerak bulgur, kemudian dipanggang. ''Kubbi bi-siniyee'' biasanya disajikan sebagai makanan utama selama makan siang orang-orang Palestina. ''[[Kibbeh nayyeh|Kubbi neyee]]'' adalah variasi dari ''kubbi'', yang disajikan sebagai daging mentah yang dicampur dengan bulgur dan berbagai macam rempah-rempah. Sebagian besar makanan ini dimakan sebagai lauk atau [[roti pita|pita]] atau roti ''[[markook]]'' yang digunakan untuk menyendoki daging. Karena hidangannya mentah, segala sesuatu yang tidak dimakan dimasak keesokan harinya baik dalam versi panggang atau bola-bola goreng ''[[kibbee]]''.<ref name="TWP2"/><ref name="IMEU2">{{cite web|url=http://imeu.net/news/article00258.shtml|title=IMEU: Cuisine|date=16 January 2006|website=Institute for Middle East Understanding|access-date=24 April 2024|archive-url=https://web.archive.org/web/20070804160904/http://imeu.net/news/article00258.shtml|archive-date=4 August 2007|url-status=dead}}</ref>


Manakeesh juga merupakan makanan sarapan sangat umum. Hal ini mirip seperti [[pizza]], tapi diatasnya dengan beberapa campuran. Yang paling umum adalah [[keju|keju]] buatan sendiri dan [[minyak zaitun]], [[oregano]] dengan wijen dan minyak, dan bawang dengan rempah-rempah dan saus pedas. Mereka pergi dengan kondisi yang sangat baik dengan secangkir teh, sayuran segar dan rempah-rempah, buah zaitun, dan ''lebeneh'' (yoghurt buatan sendiri disaring dengan konsistensi krim keju) di sampingnya.
Manakeesh juga merupakan makanan sarapan sangat umum. Hal ini mirip seperti [[pizza]], tapi diatasnya dengan beberapa campuran. Yang paling umum adalah [[keju]] buatan sendiri dan [[minyak zaitun]], [[oregano]] dengan wijen dan minyak, dan bawang dengan rempah-rempah dan saus pedas. Mereka pergi dengan kondisi yang sangat baik dengan secangkir teh, sayuran segar dan rempah-rempah, buah zaitun, dan ''lebeneh'' (yoghurt buatan sendiri disaring dengan konsistensi krim keju) di sampingnya.


'''Lahm bi ajeen''' (diterjemahkan secara harfiah: daging dengan adonan) atau "sfiha" yang juga mirip dengan manakeesh.
'''Lahm bi ajeen''' (diterjemahkan secara harfiah: daging dengan adonan) atau "sfiha" yang juga mirip dengan manakeesh.


Sebuah hidangan istimewa di Galilea terdiri dari domba panggang atau jenis daging lainnya dilengkapi dengan campuran nasi dengan domba cincang dan dibumbui dengan bermacam-macam rempah-rempah, biasanya hiasi dengan peterseli cincang dan kacang panggang.<ref name="TWP2"/> [[shish kebab]] atau ''lahme mashwi'' dan ''[[shish taouk]]'' adalah daging panggang yang ditusuk seperti sate dan biasanya dimakan setelah susunan makanan pembuka yang dikenal sebagai ''maza''.<ref name="IMEU2"/>
Sebuah hidangan istimewa di Galilea terdiri dari domba panggang atau jenis daging lainnya dilengkapi dengan campuran nasi dengan domba cincang dan dibumbui dengan bermacam-macam rempah-rempah, biasanya hiasi dengan peterseli cincang dan kacang panggang.<ref name="TWP2"/> [[kebab shish]] atau ''lahme mashwi'' dan ''[[shish taouk]]'' adalah daging panggang yang ditusuk seperti sate dan biasanya dimakan setelah susunan makanan pembuka yang dikenal sebagai ''maza''.<ref name="IMEU2"/>


[[Meze|Maza]] pada dasarnya berbagai macam makanan pembuka yang biasanya termasuk ''hummus'' (kadang-kadang diatasnya dengan daging), ''baba ghannouj'', ''tabouli'', ''lebeneh'', ''machshi'' (sayuran yang diisi), daun anggur (biasanya diisi dengan daging, tapi kadang-kadang dengan nasi dan/atau sayuran), ''kubbi'' (sebagai disebutkan di atas dalam bentuk apapun), zaitun dan acar, dan banyak lagi. [[Keju Ackawi|Ackawi]] adalah keju dengan tingkat kekerasan medium di seluruh [[Timur Tengah]] dan di antara [[diaspora Arba]] berasal dari kota [[Acre, Israel|Acre]] di sepanjang pantai Galilea. Acre diucapkan ''Acka'', dari mana keju tersebut menerima namanya.<ref>[http://mideastfood.about.com/od/tipsandtechniques/a/cheese.htm Types of Cheese in the Middle East] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150906125802/http://mideastfood.about.com/od/tipsandtechniques/a/cheese.htm |date=2015-09-06 }} Fayed, Saad. New York Times Company.</ref>
===Tepi Barat===


===Gaza===
== Referensi ==

==Jenis makanan==
===Makanan dari beras===

===Makanan rebusan===

===Makanan berupa roti===

===Mahashi===

===Celupan dan lauk===

===Salad===

===Manisan===

===Makanan cemilan===

==Struktur makanan==

==Makan di luar/Makanan jalanan==
===Restoran===

===Kedai kopi===

===Toko manisan===

===Toko ''Falafel''===

===Toko makanan ringan===

==Minuman==
===Minuman ringan dan jus===

===Kopi dan teh===

===Minuman keras===

===Minuman lainnya===

==Makanan hari raya==
===Ramadan===

===Manisan hari raya===

==Referensi==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


==Bacaan lebih lanjut==
== Bacaan lebih lanjut ==
{{Refbegin}}
*Christiane Dabdoub Nasser, ''Classic Palestinian Cookery,'' [[Saqi Books]], London, 2001, ISBN 0-86356-548-4
* {{cite book|title=Classic Palestinian Cookery|url=https://archive.org/details/classicpalestini0000nass|last=Nasser|first=Christiane Dabdoub|year=2001|publisher=[[Saqi books]]|ISBN=0-86356-548-4|place=London}}
*Christiane Dabdoub Nasser, ''Classic Palestinian Cuisine,'' Saqi Books, London, 2008, ISBN 0-86356-618-9
* {{cite book|title=Classic Palestinian Cookery|url=https://archive.org/details/classicpalestini0000chri|last=Nasser|first=Christiane Dabdoub|year=2008|publisher=[[Saqi books]]|ISBN=0-86356-618-9|place=London}}
*[[Naomi Shihab Nye|Aziz Shihab]], ''A Taste of Palestine: Menus and Memories,'' Corona Publishing Co. ISBN 0-931722-93-4
* {{cite book|title=A Taste of Palestine: Menus and Memories|year=1993|url=https://archive.org/details/tasteofpalestine0000shih|last=Nye|first=Aziz Shihab|publisher=Corona Publishing Co.|ISBN=0-931722-93-4}}

{{Refend}}
==Pranala luar==
*[http://imeu.net/news/article001840.shtml The rich flavors of Palestine] Mai M. Farsakh, This Week in Palestine, Jun 21, 2006
*[http://imeu.net/news/article00258.shtml Palestinian Cuisine] IMEU, JAN 16, 2006
*[http://imeu.net/news/article00925.shtml Hummus, a Palestinian staple] oleh Lailie Ibrahim, Mar. 31, 2006
*[http://imeu.net/news/article0014277.shtml Ramadan in Palestine at the Institute for Middle East Understanding]
*[http://www.haaretz.com/hasen/spages/1017449.html Falafel balls filled with French cheese]


== Pranala luar ==
[[Kategori:Masakan Palestina]]
* [http://imeu.net/news/article001840.shtml The rich flavors of Palestine] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090416133124/http://imeu.net/news/article001840.shtml |date=2009-04-16 }} Mai M. Farsakh, This Week in Palestine, Jun 21, 2006
* [http://imeu.net/news/article00258.shtml Palestinian Cuisine] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130606045803/http://imeu.net/news/article00258.shtml |date=2013-06-06 }} IMEU, JAN 16, 2006
* [http://imeu.net/news/article00925.shtml Hummus, a Palestinian staple] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130411014732/http://imeu.net/news/article00925.shtml |date=2013-04-11 }} oleh Lailie Ibrahim, Mar. 31, 2006
* [http://imeu.net/news/article0014277.shtml Ramadan in Palestine at the Institute for Middle East Understanding] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081206013516/http://imeu.net/news/article0014277.shtml |date=2008-12-06 }}
* [http://www.haaretz.com/hasen/spages/1017449.html Falafel balls filled with French cheese]


[[Kategori:Hidangan Palestina| ]]
[[ar:مطبخ فلسطيني]]
[[en:Palestinian cuisine]]
[[es:Gastronomía de Palestina]]
[[fr:Cuisine palestinienne]]
[[ko:팔레스타인 요리]]
[[it:Cucina palestinese]]
[[tr:Filistin mutfağı]]

Revisi terkini sejak 16 Agustus 2024 05.34

Masakan Palestina terdiri dari makanan dari atau yang biasa dimakan oleh orang Palestina yang mencakup mereka yang tinggal di wilayah Palestina, Yordania, kamp pengungsi di negara-negara terdekat serta oleh diaspora Palestina. Masakan adalah difusi budaya dari peradaban yang berada di wilayah bersejarah Palestina, terutama selama dan setelah awal era Islam dengan penaklukan Arab Umayyah, kemudian pada akhir masa Persia yang dipengaruhi Abbasiyah dan kemudian dengan pengaruh kuat dari masakan Turki, akibat kedatangan Turki Ottoman. Masakan Palestina mirip dengan masakan kawasan Mediterania timur lainnya, termasuk Lebanon, Suriah, dan Yordania.

Orang Palestina makan beberapa kali di siang hari, dengan makan siang menjadi acara makan yang terbesar. Gaya memasak sangat bervariasi menurut wilayah dan setiap jenis gaya memasak dan bahan-bahan yang digunakan umumnya didasarkan pada iklim dan lokasi dari daerah tertentu dan pada tradisi. Beras dan variasi kibbee yang umum di daerah Galilea, Tepi Barat melibatkan terutama dalam makanan berat yang melibatkan penggunaan taboon, roti beras dan daging dan penduduk dataran pesisir lebih sering mengkomsumsi ikan serta makanan laut lainnya dan juga kacang lentil, penduduk Gaza juga cukup banyak mengkonsumsi cabai. Makanan biasanya dimakan di rumah, tetapi makan di luar telah menjadi hal yang menonjol terutama untuk makan makanan ringan seperti salad, roti dan daging tusuk celup yang disajikan.

Di daerah ini juga di setiap rumah banyak makanan pencuci mulut, mulai dari yang dibuat secara teratur dan yang biasanya disediakan untuk hari raya. Kebanyakan manisan di Palestina adalah kue yang diisi dengan keju manis, kurma atau kacang berbagai seperti almond, kenari atau pistachio. Minuman juga bisa bergantung pada musim liburan seperti selama bulan Ramadhan, di mana jus karob, asam jawa dan aprikot yang dikonsumsi saat matahari terbenam. Kopi dikonsumsi sepanjang hari dan minuman keras sangat tidak lazim di kalangan penduduk, namun, beberapa minuman beralkohol seperti bir atau arak dikonsumsi oleh orang-orang Kristen.

Daerah dari selatan Mediterania timur memiliki masa lalu yang bervariasi dan dengan demikian, masakan yang memiliki kontribusi dari berbagai budaya. Setelah daerah itu ditaklukkan oleh kaum muslimin, itu menjadi bagian dari Suriah yang lebih besar dengan nama Jund Filastin. Oleh karena itu, banyak aspek masakan Palestina yang mirip dengan masakan Suriah - terutama di Galilea. Masakan Suriah-Palestina modern umumnya telah dipengaruhi oleh aturan dari tiga kelompok besar Islam: orang-orang Arab, Persia-dipengaruhi Arab (Irak) dan Turki.[1]

Orang-orang Arab yang menduduki Suriah dan Palestina memiliki tradisi kuliner yang sederhana terutama didasarkan pada penggunaan beras, domba dan yoghurt, serta kurma.[2] Masakan yang sederhana tidak mengalami kemajuan selama berabad-abad hingga kedatangan Kekhalifahan Abbasiyah, yang didirikan Baghdad sebagai ibu kotanya dan elemen yang dipadukan dari masakan Persia ke dalam masakan Arab yang telah ada.[1] Ahli ilmu bumi Arab, al-Muqaddasi mengatakan ini tentang masakan Palestina:

Dari Palestina datang zaitun, buah ara kering, kismis, buah karob ... dari Yerusalem datang keju dan kismis terkenal dari spesies yang dikenal sebagai Ainuni dan Duri, apel yang sangat baik ... kacang pinus juga dari jenis yang disebut Quraisy-bite, dan yang sama dengan itu tidak ditemukan di tempat lain ... dari Sughar dan Baysan datang kurma, karamel yang disebut dibs dan beras.[3]

Pemanggang desa, taboon, di Palestina. Foto diambil antara 1898-1914 oleh Koloni Amerika, Yerusalem.

Masakan Kesultanan Utsmaniyah - yang masuk ke Palestina antara tahun 1512 hingga 1514 - sebagian terdiri dari apa yang telah menjadi, saat itu masakan Arab yang "kaya". Setelah Perang Krimea, pada tahun 1855, banyak masyarakat lain termasuk Bosnia, Yunani, Prancis dan Italia mulai menetap di daerah tersebut terutama di pusat-pusat perkotaan seperti Yerusalem, Jaffa, dan Betlehem. Masakan masyarakat ini memberikan kontribusi terhadap karakter masakan Palestina, khususnya masyarakat dari Balkan.[1][4] Sampai sekitar tahun 1950-60an, bahan utama untuk masyarakat pedesaan Palestina adalah minyak zaitun, oregano dan roti yang dipanggang dalam oven sederhana yang disebut taboon.[5] G. Robinson Lees, menulis pada tahun 1905, mengamati bahwa "oven ini tidak berada di rumah, ia memiliki bangunan sendiri, milik bersama dari beberapa keluarga yang bertugas untuk tetap menjaganya selalu panas."[6]

Masakan daerah

[sunting | sunting sumber]

Ada tiga wilayah kuliner utama Palestina - Galilea, Gaza dan Tepi Barat (yang memiliki subregional kuliner tersendiri mulai dari utara hingga ke selatan).[7] Di Galilea, bulgur dan daging (sapi atau domba) adalah bahan utama yang sering dikombinasikan untuk membentuk beberapa variasi hidangan mulai dari makan ukuran keluarga hingga untuk lauk. Namun, di Tepi Barat dan Jalur Gaza, penduduknya memiliki gaya memasak mereka sendiri. Di Tepi Barat, makanan secara khusus adalah yang berat dan kontras dari makanan dari Kawasan Mediterania Timur yang ada disebelah utara. Hidangan utamanya terdiri dari beras, flatbread dan daging panggang. Makanan pokok penduduk di Jalur Gaza adalah ikan karena lokasinya yang berada di pesisir Mediterania. Pengaruh kuliner mereka juga sangat dipengaruhi oleh masakan Mesir tradisional dan juga cabai, biji adas manis dan bawang putih sebagai bumbu yang paling umum. Meskipun memiliki masakan yang beragam, umumnya warga Palestina tidak terbatas pada makanan daerah mereka secara khusus dan ada difusi kuliner yang konstan di antara mereka. Karena Gaza terisolasi dari wilayah Palestina yang lainnya dan juga wilayah arab di kawasan Mediterania timur menyebabkan gaya memasak mereka kurang dikenal di wilayah tersebut.

Sepiring bola-bola kubbi dengan dihiasi daun mint

Masakan Galilea sangat mirip dengan masakan Lebanon, karena komunikasi yang luas antara kedua daerah sebelum pembentukan Israel. Galilea mengkhususkan diri dalam sejumlah makanan berdasarkan pada kombinasi bulgur, rempah-rempah dan daging, yang dikenal sebagai kubbi oleh orang Arab. Kubbi bi-siniyee adalah kombinasi dari daging domba cincang atau daging sapi dicampur dengan lada, dan rempah-rempah lainnya rempah-rempah yang dibungkus dalam kerak bulgur, kemudian dipanggang. Kubbi bi-siniyee biasanya disajikan sebagai makanan utama selama makan siang orang-orang Palestina. Kubbi neyee adalah variasi dari kubbi, yang disajikan sebagai daging mentah yang dicampur dengan bulgur dan berbagai macam rempah-rempah. Sebagian besar makanan ini dimakan sebagai lauk atau pita atau roti markook yang digunakan untuk menyendoki daging. Karena hidangannya mentah, segala sesuatu yang tidak dimakan dimasak keesokan harinya baik dalam versi panggang atau bola-bola goreng kibbee.[4][8]

Manakeesh juga merupakan makanan sarapan sangat umum. Hal ini mirip seperti pizza, tapi diatasnya dengan beberapa campuran. Yang paling umum adalah keju buatan sendiri dan minyak zaitun, oregano dengan wijen dan minyak, dan bawang dengan rempah-rempah dan saus pedas. Mereka pergi dengan kondisi yang sangat baik dengan secangkir teh, sayuran segar dan rempah-rempah, buah zaitun, dan lebeneh (yoghurt buatan sendiri disaring dengan konsistensi krim keju) di sampingnya.

Lahm bi ajeen (diterjemahkan secara harfiah: daging dengan adonan) atau "sfiha" yang juga mirip dengan manakeesh.

Sebuah hidangan istimewa di Galilea terdiri dari domba panggang atau jenis daging lainnya dilengkapi dengan campuran nasi dengan domba cincang dan dibumbui dengan bermacam-macam rempah-rempah, biasanya hiasi dengan peterseli cincang dan kacang panggang.[4] kebab shish atau lahme mashwi dan shish taouk adalah daging panggang yang ditusuk seperti sate dan biasanya dimakan setelah susunan makanan pembuka yang dikenal sebagai maza.[8]

Maza pada dasarnya berbagai macam makanan pembuka yang biasanya termasuk hummus (kadang-kadang diatasnya dengan daging), baba ghannouj, tabouli, lebeneh, machshi (sayuran yang diisi), daun anggur (biasanya diisi dengan daging, tapi kadang-kadang dengan nasi dan/atau sayuran), kubbi (sebagai disebutkan di atas dalam bentuk apapun), zaitun dan acar, dan banyak lagi. Ackawi adalah keju dengan tingkat kekerasan medium di seluruh Timur Tengah dan di antara diaspora Arba berasal dari kota Acre di sepanjang pantai Galilea. Acre diucapkan Acka, dari mana keju tersebut menerima namanya.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Revisiting our table… Diarsipkan 2013-11-27 di Wayback Machine. Nasser, Christiane Dabdoub, This week in Palestine, Turbo Computers & Software Co. Ltd. June 2006, Accessed on 2008-01-08.
  2. ^ ABC of Arabic Cuisine ArabNet. Accessed on 2007-12-25.
  3. ^ le Strange, Guy (1890), Palestine Under the Moslems: A Description of Syria and the Holy Land from A.D. 650 to 1500, Committee of the Palestine Exploration Fund, hlm. 18–19 
  4. ^ a b c An In­tro­duction to Palestinian Cui­sine: Typical Palestinian Dishes Diarsipkan 2011-07-24 di Wayback Machine. This Week in Palestine, Turbo Computers & Software Co. Ltd. July 2001, Accessed on 2007-01-07.
  5. ^ Modernity and Authenticity: The Evolution of the Palestinian Kitchen Diarsipkan 2011-07-24 di Wayback Machine. Qleibo, Ali, This week in Palestine, Turbo Computers & Software Co. Ltd. December 2006, Accessed on 2008-01-09.
  6. ^ G. Robinson Lees (1905): Village Life in Palestine, Longmans, Green, and Co., p. 95
  7. ^ Palestinian Flavour Diarsipkan 2014-02-21 di Wayback Machine. Mustafa, Sufian; This Week in Palestine, Turbo Computers & Software Co. Ltd. August 2001, Accessed on 2008-01-08.
  8. ^ a b "IMEU: Cuisine". Institute for Middle East Understanding. 16 January 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 August 2007. Diakses tanggal 24 April 2024. 
  9. ^ Types of Cheese in the Middle East Diarsipkan 2015-09-06 di Wayback Machine. Fayed, Saad. New York Times Company.

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]