Caturtunggal, Depok, Sleman: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(82 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
|||
{{desa |
{{desa |
||
|peta = |
|peta = |
||
|foto =[[Berkas:Kantor-desa-caturtunggal-depok-sleman-DIY.jpg|250px]]{{br}}Kantor Kalurahan Caturtunggal |
|||
|nama =Caturtunggal |
|nama =Caturtunggal |
||
|provinsi =Daerah Istimewa Yogyakarta |
|provinsi =Daerah Istimewa Yogyakarta |
||
|dati2 =Kabupaten |
|dati2 =Kabupaten |
||
|dati3 =Kapanewon |
|||
|nama dati2 =Sleman |
|nama dati2 =Sleman |
||
|kecamatan =Depok |
|kecamatan =Depok |
||
|kode pos =55598 |
|||
|nama pemimpin = Agus Santosa, S.Psi. |
|nama pemimpin = Agus Santosa, S.Psi. |
||
|luas = 11.070 km2 |
|luas = 11.070 km2 |
||
Baris 12: | Baris 14: | ||
|kepadatan = - |
|kepadatan = - |
||
}} |
}} |
||
⚫ | |||
'''Caturtunggal''' adalah sebuah [[desa]] yang terletak di |
'''Caturtunggal''' ({{lang-jv|ꦕꦠꦸꦂꦤꦸꦁꦒꦭ꧀}}) adalah sebuah [[desa|kalurahan]] yang terletak di Kapanéwon [[Depok, Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Desa Caturtunggal terletak pada 7º46’48” LS, dan 110º23’45” BT, dengan luas wilayah 11.070.000 M² atau 889.7480 Ha dan didiami oleh 61.606 jiwa (data tahun 2012). Sebagai daerah dengan PTN terbanyak, maka daerah ini hampir seperempatnya dihuni oleh mahasiswa. Banyak terdapat lokasi indekos dan penginapan. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Baris 18: | Baris 21: | ||
== Batas Wilayah == |
== Batas Wilayah == |
||
Utara: Desa Condongcatur, Kec. Depok |
|||
* Selatan: Kelurahan Demangan, Kota Yogyakarta; Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kab. Bantul |
|||
* Timur : Desa Maguwoharjo |
|||
* |
* Barat: Desa Sinduadi, Kec. Mlati; Kab. Sleman |
||
* Barat : Desa Sinduadi, Kec. Mlati |
|||
== Potensi == |
== Potensi == |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Secara makro, kondisi pendidikan masyarakat di desa Caturtunggal sudah cukup baik. Namun dari hasil observasi dan ''Indepth Interview'', secara mikro bidang pendidikan masih memiliki banyak permasalahan, sebagian besar adalah beratnya biaya pendidikan. Salah satu peluang yaitu dengan adanya program BOS (Bantuan Operasional Sosial) dan program-program Beasiswa yang ada. |
||
⚫ | |||
⚫ | Secara makro, kondisi pendidikan masyarakat di desa Caturtunggal sudah cukup baik. Namun dari hasil observasi dan Indepth Interview |
||
⚫ | |||
=== Bidang Kesehatan dan Lingkungan === |
=== Bidang Kesehatan dan Lingkungan === |
||
Kesahatan dan Lingkungan merupakan dua hal yang terkait erat, lingkungan yang sehat, kondusif dan nyaman akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat. Secara makro kondisi kesehatan dan Lingkungan di desa Caturtunggal sudah cukup baik akan tetapi masih dijumpai beberapa masalah mengenai MCK (Mandi Cuci Kakus) dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah). |
Kesahatan dan Lingkungan merupakan dua hal yang terkait erat, lingkungan yang sehat, kondusif dan nyaman akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat. Secara makro kondisi kesehatan dan Lingkungan di desa Caturtunggal sudah cukup baik akan tetapi masih dijumpai beberapa masalah mengenai MCK (Mandi Cuci Kakus) dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah). |
||
=== Bidang Sarana dan Prasarana === |
=== Bidang Sarana dan Prasarana === |
||
Faktor Sarana dan Prasarana dapat menjadi |
Faktor Sarana dan Prasarana dapat menjadi faktor pendukung majunya suatu wilayah. Secara makro faktor tersebut telah tersedia dengan baik, akan tetapi membutuhkan perawatan secara berkala dikarenakan masih terdapat beberapa ruas jalan yang telah rusak. Untuk memecahkan masalah tersebut dibutuhkan dana yang besar sehingga peran serta semua pihak sangat diharapkan. |
||
=== Bidang Sosial Budaya dan Kelembagaan === |
=== Bidang Sosial Budaya dan Kelembagaan === |
||
Desa Caturtunggal merupakan desa yang penuh dengan keragaman potensi budaya dan lembaga. Perspektif budaya masyarakat masih sangat kental dengan budaya Jawa, hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Sleman |
Desa Caturtunggal merupakan desa yang penuh dengan keragaman potensi budaya dan lembaga. Perspektif budaya masyarakat masih sangat kental dengan budaya Jawa, hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Sleman masih kuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang tercermin dari keberadaan Kraton Kasultanan maupun Pakualaman. Pengaruh agama Islam juga sangat kental sebagai agama mayoritas penduduk. Sedangkan potensi kelembagaan yang ada seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), KPD (Kader Pembangunan Desa), Karang Taruna, dan PKK diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sosial dengan program-programnya. |
||
=== Bidang Sosial Kependudukan === |
=== Bidang Sosial Kependudukan === |
||
Data Sosial yang terkait dengan kondisi kependudukan baik ketenagakerjaan, mata pencaharian, kesejahteraan penduduk, kualitas penduduk dan hal lain sangat terkait. Masalah pengangguran merupakan masalah yang lumrah akan tetapi pemerintah desa memfasilitasi melalui program pelatihan dan penyuluhan sehingga diharapkan |
Data Sosial yang terkait dengan kondisi kependudukan baik ketenagakerjaan, mata pencaharian, kesejahteraan penduduk, kualitas penduduk dan hal lain sangat terkait. Masalah pengangguran merupakan masalah yang lumrah akan tetapi pemerintah desa memfasilitasi melalui program pelatihan dan penyuluhan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha dan kreativitas yang tinggi, akan tetapi semua itu akan dapat berjalan dengan baik apabila mendapat bantuan dari dinas atau pihak yang terkait. |
||
=== Bidang Ekomomi Produktif === |
=== Bidang Ekomomi Produktif === |
||
Potensi yang dimiliki oleh desa Caturtunggal yaitu banyaknya jumlah warga usia produktif yang terdidik akan tetapi dikarenakan terbatasnya lapangan kerja maka |
Potensi yang dimiliki oleh desa Caturtunggal yaitu banyaknya jumlah warga usia produktif yang terdidik akan tetapi dikarenakan terbatasnya lapangan kerja maka hampir 10% menjadi pengangguran terselubung. Keterbatasan modal, lahan, penyuluhan, keterampilan untuk berwirausaha, mahalnya biaya produksi disektor pertanian menjadi salah satu permasalahan. Adanya dana bantuan dari pemerintah desa, BKM dan PNPM Mandiri menjadi solusi permasalahan tersebut sehingga potensi dapat dioptimalkan. |
||
== Produk Unggulan == |
== Produk Unggulan == |
||
=== Pendidikan === |
=== Pendidikan === |
||
Terdapat 23 Perguruan Tinggi baik Negeri (misalnya: [[Universitas Gajah Mada]], [[Universitas Negeri Yogyakarta]], [[UIN Sunan Kalijaga]], UPN) maupun swasta (misalnya: [[Universitas Sanata Dharma]], [[Universitas Atma Jaya Yogyakarta]], [[Universitas Islam Indonesia|UII]], [[Universitas proklamasi 45|Universitas Proklamasi 45]]). Di daerah caturtunggal juga berdiri sekolah-sekolah dasar seperti TK & SDK Demangan Baru 1, SD BOPKRI, dan SDN Puren.Juga berdiri TK dan ''day care'' seperti TK Ceria, dan Oliphant. Untuk pendidikan SMA, berdiri SMA Kolese De Britto yang terkenal unik karena SMA ini menganut sistem homogen yang berarti semua siswanya berjenis kelamin Laki-laki dan juga SMA ini hanya mewajibkan siswanya menggunakan seragam 1x dalam seminggu, jadi hari-hari berikutnya siswa diperkenankan menggunakan pakaian bebas sopan. |
|||
Terdapat 24 Perguruan Tinggi baik Negeri (misalnya: Universitas Gajah Mada, Uiversitas Negeri Yogyakarta) maupun swasta (misalnya: Universitas Sanata Dharma, Atmajaya, UII dan UPN). |
|||
=== Kesehatan === |
=== Kesehatan === |
||
Desa Caturtunggal memiliki 3 Rumah Sakit besar baik negeri maupun swasta yaitu; |
Desa Caturtunggal memiliki 3 Rumah Sakit besar baik negeri maupun swasta yaitu; RSUD Sardjito dan RS Panti Rapih). Pusat Kesehatan Masyarakat terdiri dari Puskesmas Depok 3 dan UGM . |
||
=== Seni dan Budaya === |
=== Seni dan Budaya === |
||
Baris 60: | Baris 58: | ||
=== Ekonomi === |
=== Ekonomi === |
||
Terdapat ruko-ruko dan mall besar (misal: |
Terdapat ruko-ruko Demangan Square dan mall besar (misal: [[Plaza Ambarrukmo]] ), pasar tradisional serta asrama mahasiswa yang dikelola dari tanah kas desa. Kini daerah caturtunggal perekonimiannya maju pesat karena sudah mulai berdiri cafe-cafe serta kegiatan ekonomi lainnya. |
||
=== Pemerintahan === |
=== Pemerintahan === |
||
Bidang pelayanan warga masyarakat dengan Sistem Pelayanan Terpadu, sangat membantu jasa pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat, efektif dan efisien di dalam bidang pelayanan umum, kependudukan, pertanahan dan agraria serta trantibmas. |
Bidang pelayanan warga masyarakat dengan Sistem Pelayanan Terpadu, sangat membantu jasa pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat, efektif dan efisien di dalam bidang pelayanan umum, kependudukan, pertanahan dan agraria serta trantibmas. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
{| {{prettytable}} |
{| {{prettytable}} |
||
Baris 75: | Baris 72: | ||
!Nama Kampung & Perumahan |
!Nama Kampung & Perumahan |
||
|- |
|- |
||
| 1 || Blimbingsari || |
| 1 || Blimbingsari || Robet Purnomo || Blimbingsari, Sekip, |
||
|- |
|- |
||
| 2 || Santren || |
| 2 || Santren || Yanuar Eko Hartanto || Karangasem, Deresan, Santren, Pelem Kecut |
||
|- |
|- |
||
| 3 || |
| 3 || Ambarrukmo ||H. Pujo Wiratno (sementara) |
||
| Nolobangsan, Gowok |
|||
|- |
|- |
||
| 4 || Mrican || |
| 4 || Mrican || Sumarji || Pringgodani, Mrican Baru |
||
|- |
|- |
||
| 5 || Tempel || Masijan || Tempel, Mundu, Saren |
| 5 || Tempel || Masijan || Tempel, Mundu, Saren |
||
|- |
|- |
||
| 6 || Nologaten || |
| 6 || Nologaten ||Sulistyo Eko Narmono |
||
| Nologaten, Tirta Kirana |
|||
|- |
|- |
||
| 7 || Janti || |
| 7 || Janti ||Heri Sugiyarto, A.Md|| Bantulan, Janti |
||
|- |
|- |
||
| 8 || Karanggayam || Priyanto BA || Klebengan, Karanggayam |
| 8 || Karanggayam || Priyanto BA || Klebengan, Karanggayam |
||
|- |
|- |
||
| 9 || Papringan || |
| 9 || Papringan || Nur Hamid, S.Ag. || Demangan Baru, Ngentak Sapen, Papringan |
||
|- |
|- |
||
| 10 || Samirono || |
| 10 || Samirono || M. Dimyati || Samirono Baru, Samirono |
||
|- |
|- |
||
| 11 || Tambakbayan || |
| 11 || Tambakbayan || Widodo D. M. || Tambakbayan, [[Babarsari]], Glendongan, Yadara |
||
|- |
|- |
||
| 12 || Gowok || |
| 12 || Gowok || H. Pujo Wiratno || Gowok, Nolobangsan |
||
|- |
|- |
||
| 13 || Sagan || |
| 13 || Sagan || Sih Sugiarti || Sagan |
||
|- |
|- |
||
| 14 || Kocoran || |
| 14 || Kocoran || Heru Mustofa || Barek, Kocoran Baru |
||
|- |
|- |
||
| 15 || Seturan || |
| 15 || Seturan || Mada Ferdian Sumedi || Seturan, Puluhdadi, Puluhdadi Anyar, Permata Seturan, Perum Deppen, Villa Seturan Indah, Perum RRI |
||
|- |
|- |
||
| 16 || Manggung || |
| 16 || Manggung || Dwi Budiyanto || Sarimulyo, Manggungsari, Kumpulrejo, Manggung, Candirejo, Sariasih, Kumpulsari |
||
|- |
|- |
||
| 17 || Ngentak || |
| 17 || Ngentak || Rubimin || Ngentak, Ngentak Pecinan |
||
|- |
|- |
||
| 18 || Karangmalang || |
| 18 || Karangmalang || Sudarman, A.Md || Karangmalang |
||
|- |
|- |
||
| 19 || Karangwuni || Drs.Sarwiyono || Tawangsari, Karangwuni |
| 19 || Karangwuni || Drs.Sarwiyono || Tawangsari, Karangwuni |
||
|- |
|- |
||
| 20 || Kledokan || |
| 20 || Kledokan || Supriyono || Kledokan |
||
|- |
|- |
||
Baris 119: | Baris 118: | ||
{{Depok, Sleman}} |
{{Depok, Sleman}} |
||
{{kelurahan-stub}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[jv:Caturtunggal, Dépok, Sléman]] |
|||
[[su:Caturtunggal, Dépok, Sléman]] |
Revisi terkini sejak 13 November 2024 15.13
Caturtunggal | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kantor Kalurahan Caturtunggal | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||||
Kabupaten | Sleman | ||||
Kapanewon | Depok | ||||
Kode pos | 55598 | ||||
Kode Kemendagri | 34.04.07.2001 | ||||
Luas | 11.070 km2 | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Caturtunggal (bahasa Jawa: ꦕꦠꦸꦂꦤꦸꦁꦒꦭ꧀) adalah sebuah kalurahan yang terletak di Kapanéwon Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Desa Caturtunggal terletak pada 7º46’48” LS, dan 110º23’45” BT, dengan luas wilayah 11.070.000 M² atau 889.7480 Ha dan didiami oleh 61.606 jiwa (data tahun 2012). Sebagai daerah dengan PTN terbanyak, maka daerah ini hampir seperempatnya dihuni oleh mahasiswa. Banyak terdapat lokasi indekos dan penginapan.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada mulanya Desa Caturtunggal merupakan wilayah yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu Kelurahan Karangwuni, Kelurahan Mrican, Kelurahan Demangan, Kelurahan Ambarukmo, dan Kelurahan Kledokan. Berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka lima kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi satu desa yang otonom dengan nama Desa Caturtunggal yang secara resmi ditetapkan berdasarkan Maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-daerah Kelurahan.
Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Utara: Desa Condongcatur, Kec. Depok
- Selatan: Kelurahan Demangan, Kota Yogyakarta; Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kab. Bantul
- Barat: Desa Sinduadi, Kec. Mlati; Kab. Sleman
Potensi
[sunting | sunting sumber]Dari berbagai macam metode antara lain: metode Indepth Interview, RRA, FGD, Pemetaan, Kalender Musim, yang telah dilakukan dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Caturtunggal maka didapatkan berbagai Potensi daerah:
Bidang Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Secara makro, kondisi pendidikan masyarakat di desa Caturtunggal sudah cukup baik. Namun dari hasil observasi dan Indepth Interview, secara mikro bidang pendidikan masih memiliki banyak permasalahan, sebagian besar adalah beratnya biaya pendidikan. Salah satu peluang yaitu dengan adanya program BOS (Bantuan Operasional Sosial) dan program-program Beasiswa yang ada.
Bidang Kesehatan dan Lingkungan
[sunting | sunting sumber]Kesahatan dan Lingkungan merupakan dua hal yang terkait erat, lingkungan yang sehat, kondusif dan nyaman akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat. Secara makro kondisi kesehatan dan Lingkungan di desa Caturtunggal sudah cukup baik akan tetapi masih dijumpai beberapa masalah mengenai MCK (Mandi Cuci Kakus) dan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah).
Bidang Sarana dan Prasarana
[sunting | sunting sumber]Faktor Sarana dan Prasarana dapat menjadi faktor pendukung majunya suatu wilayah. Secara makro faktor tersebut telah tersedia dengan baik, akan tetapi membutuhkan perawatan secara berkala dikarenakan masih terdapat beberapa ruas jalan yang telah rusak. Untuk memecahkan masalah tersebut dibutuhkan dana yang besar sehingga peran serta semua pihak sangat diharapkan.
Bidang Sosial Budaya dan Kelembagaan
[sunting | sunting sumber]Desa Caturtunggal merupakan desa yang penuh dengan keragaman potensi budaya dan lembaga. Perspektif budaya masyarakat masih sangat kental dengan budaya Jawa, hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Sleman masih kuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang tercermin dari keberadaan Kraton Kasultanan maupun Pakualaman. Pengaruh agama Islam juga sangat kental sebagai agama mayoritas penduduk. Sedangkan potensi kelembagaan yang ada seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), KPD (Kader Pembangunan Desa), Karang Taruna, dan PKK diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sosial dengan program-programnya.
Bidang Sosial Kependudukan
[sunting | sunting sumber]Data Sosial yang terkait dengan kondisi kependudukan baik ketenagakerjaan, mata pencaharian, kesejahteraan penduduk, kualitas penduduk dan hal lain sangat terkait. Masalah pengangguran merupakan masalah yang lumrah akan tetapi pemerintah desa memfasilitasi melalui program pelatihan dan penyuluhan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha dan kreativitas yang tinggi, akan tetapi semua itu akan dapat berjalan dengan baik apabila mendapat bantuan dari dinas atau pihak yang terkait.
Bidang Ekomomi Produktif
[sunting | sunting sumber]Potensi yang dimiliki oleh desa Caturtunggal yaitu banyaknya jumlah warga usia produktif yang terdidik akan tetapi dikarenakan terbatasnya lapangan kerja maka hampir 10% menjadi pengangguran terselubung. Keterbatasan modal, lahan, penyuluhan, keterampilan untuk berwirausaha, mahalnya biaya produksi disektor pertanian menjadi salah satu permasalahan. Adanya dana bantuan dari pemerintah desa, BKM dan PNPM Mandiri menjadi solusi permasalahan tersebut sehingga potensi dapat dioptimalkan.
Produk Unggulan
[sunting | sunting sumber]Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Terdapat 23 Perguruan Tinggi baik Negeri (misalnya: Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, UPN) maupun swasta (misalnya: Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, UII, Universitas Proklamasi 45). Di daerah caturtunggal juga berdiri sekolah-sekolah dasar seperti TK & SDK Demangan Baru 1, SD BOPKRI, dan SDN Puren.Juga berdiri TK dan day care seperti TK Ceria, dan Oliphant. Untuk pendidikan SMA, berdiri SMA Kolese De Britto yang terkenal unik karena SMA ini menganut sistem homogen yang berarti semua siswanya berjenis kelamin Laki-laki dan juga SMA ini hanya mewajibkan siswanya menggunakan seragam 1x dalam seminggu, jadi hari-hari berikutnya siswa diperkenankan menggunakan pakaian bebas sopan.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Desa Caturtunggal memiliki 3 Rumah Sakit besar baik negeri maupun swasta yaitu; RSUD Sardjito dan RS Panti Rapih). Pusat Kesehatan Masyarakat terdiri dari Puskesmas Depok 3 dan UGM .
Seni dan Budaya
[sunting | sunting sumber]Acara seni dan budaya yang dilaksanakan setiap tahun di desa Caturtunggal khususnya di padukuhan Samirono berupa Saparan ”Festival Kluwung Budaya ”.
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Terdapat ruko-ruko Demangan Square dan mall besar (misal: Plaza Ambarrukmo ), pasar tradisional serta asrama mahasiswa yang dikelola dari tanah kas desa. Kini daerah caturtunggal perekonimiannya maju pesat karena sudah mulai berdiri cafe-cafe serta kegiatan ekonomi lainnya.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Bidang pelayanan warga masyarakat dengan Sistem Pelayanan Terpadu, sangat membantu jasa pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat, efektif dan efisien di dalam bidang pelayanan umum, kependudukan, pertanahan dan agraria serta trantibmas.
Padukuhan dan Nama Dukuh di Caturtunggal
[sunting | sunting sumber]No | Nama Padukuhan | Nama Dukuh | Nama Kampung & Perumahan |
---|---|---|---|
1 | Blimbingsari | Robet Purnomo | Blimbingsari, Sekip, |
2 | Santren | Yanuar Eko Hartanto | Karangasem, Deresan, Santren, Pelem Kecut |
3 | Ambarrukmo | H. Pujo Wiratno (sementara) | Nolobangsan, Gowok |
4 | Mrican | Sumarji | Pringgodani, Mrican Baru |
5 | Tempel | Masijan | Tempel, Mundu, Saren |
6 | Nologaten | Sulistyo Eko Narmono | Nologaten, Tirta Kirana |
7 | Janti | Heri Sugiyarto, A.Md | Bantulan, Janti |
8 | Karanggayam | Priyanto BA | Klebengan, Karanggayam |
9 | Papringan | Nur Hamid, S.Ag. | Demangan Baru, Ngentak Sapen, Papringan |
10 | Samirono | M. Dimyati | Samirono Baru, Samirono |
11 | Tambakbayan | Widodo D. M. | Tambakbayan, Babarsari, Glendongan, Yadara |
12 | Gowok | H. Pujo Wiratno | Gowok, Nolobangsan |
13 | Sagan | Sih Sugiarti | Sagan |
14 | Kocoran | Heru Mustofa | Barek, Kocoran Baru |
15 | Seturan | Mada Ferdian Sumedi | Seturan, Puluhdadi, Puluhdadi Anyar, Permata Seturan, Perum Deppen, Villa Seturan Indah, Perum RRI |
16 | Manggung | Dwi Budiyanto | Sarimulyo, Manggungsari, Kumpulrejo, Manggung, Candirejo, Sariasih, Kumpulsari |
17 | Ngentak | Rubimin | Ngentak, Ngentak Pecinan |
18 | Karangmalang | Sudarman, A.Md | Karangmalang |
19 | Karangwuni | Drs.Sarwiyono | Tawangsari, Karangwuni |
20 | Kledokan | Supriyono | Kledokan |