Lompat ke isi

Bank Maybank Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
k ←Suntingan D4rrellc (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Bozky
fmt di kotak
 
(201 revisi perantara oleh 78 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Company
{{Infobox Company
| company_name = PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
| company_name = PT Bank Maybank Indonesia Tbk
| company_logo = [[Berkas:BII-Maybank.jpg|150px|Logo BII Maybank]]
| company_logo = Maybank 2012.svg
| capture =
| company_type = [[Jasa keuangan]]/[[Perusahaan publik|publik]]
| location = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| former_names = Bank Internasional Indonesia
| predecessor = Bank Tabungan Untuk Umum 1859
| key_people = [[Rahardja Alihamzah]]<br /> Pjs. Presiden Direktur
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| parent = [[Maybank]]
| traded_as = {{IDX|BNII}}
| revenue =
| industry = [[Jasa keuangan]]
| net_income =
| location = Sentral Senayan III, [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| homepage = [http://www.bii.co.id/ www.bii.co.id]
| area_served = [[Indonesia]] {{flagicon|Indonesia}}<br />[[Malaysia]] {{flagicon|Malaysia}}<br />[[Kepulauan Cayman]] {{flagicon|Kepulauan Cayman}}<br />[[Mauritius]] {{flagicon|Mauritius}}<br />[[Mumbai]] {{flagicon|India}}
| foundation = {{start date and age|1959|5|15}}
| key_people = Taswin Zakaria ([[Direktur utama|Presiden direktur]]) <br/> Thilagavathy Nadason ([[Direktur keuangan]])
| products = Retail Banking, <br>
Global Banking, <br>
Business Banking, <br>
Global Market, <br>
Syariah, <br>
e-Banking.
| services = [[Tabungan]]<br />[[Giro]]<br />[[Deposito]]<br />[[Pinjaman]]<br />[[Investasi]]
| assets = {{loss}}Rp.168,76 Triliun (2021)
| equity = {{profit}}Rp.28,73 Triliun (2021)
| num_employees = ≥ 8 ribu orang
| parent = [[Sinar Mas Group]] (1982-1999)<br />[[BPPN]] (1999-2003)<br/>[[Temasek]] (2003-2008)<br/>[[KB Kookmin Bank]] (2003-2008)<br/>[[Maybank]] (2009-sekarang)
| revenue = {{loss}}[[Rupiah Indonesia|Rp]] 12,82 Triliun(2021)<ref name="LB">[https://www.maybank.co.id/investor/financial-report/Pages/Financial-Report.aspx]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
| net_income = {{profit}}Rp.1,64 Triliun (2021)
| subsid = [http://www.wom.co.id WOM Finance] <br />[https://www.maybankfinance.co.id Maybank Finance]
| homepage = [http://maybank.co.id/ maybank.co.id]
}}
}}
'''PT Bank Maybank Indonesia Tbk''' (sebelumnya bernama '''Bank Internasional Indonesia''', disingkat dengan '''BII''') adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad ([[Maybank]]), salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di [[ASEAN]].
'''Bank Internasional Indonesia''' (disingkat '''BII''', {{bej|BNII}}) adalah [[bank]] yang didirikan di [[Indonesia]]. Saat ini, BII sedang dalam proses perubahan nama menjadi '''Bank Maybank Indonesia''' (menunggu persetujuan [[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Kementerian Hukum dan HAM]] dan [[Bank Indonesia]].<ref>[http://news.okezone.com/read/2012/01/16/457/557714/dikuasai-investor-malaysia-bii-berganti-jadi-maybank Dikuasai Investor Malaysia, BII Berganti Jadi Maybank]</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
===Perkembangan hingga 1999===
PT Bank Internasional Indonesia Tbk didirikan 15 Mei 1959. Setelah mendapatkan izin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI) pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia.
Bank ini awalnya didirikan dengan nama Bank Internasional Indonesia (disingkat BII) pada tanggal 15 Mei 1959<ref name=rajs/> oleh sekelompok pengusaha seperti Aridi Penjamin dan Jap Ing Hoat,<ref>{{cite book |surname=Chia |given=Robert Kay Guan |title=Globalization of the Jakarta Stock Exchange |lang=en |place= |publisher=Prentice Hall |year=1992 |url=https://books.google.com/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=iRu4AAAAIAAJ&dq=With+its+roots+going+back+to+1959+%2C+BII+was+founded+by+a+group+of+individual+...&focus=searchwithinvolume&q=Penjamin+}}</ref> dan tercatat sempat berganti tiga kali pemilik dan [[merger]] di tanggal 31 Maret 1980 dengan PT Bank Tabungan untuk Umum 1859, [[Surabaya]]. Terakhir, pada awal 1980-an, BII dikuasai oleh Iskandar Widyadi,<ref>{{cite book |surname=Puger |given=Peggy |title=CEO'S Mother |place=Jakarta |publisher=Gramedia Pustaka Utama |year=2006 |isbn=978-602-03-2424-1 |url=https://books.google.com/books?id=osZGDwAAQBAJ&pg=PA11&dq=iskandar+widyadi+BII&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiwh5D4sYb4AhUUgOYKHQr9Cm4Q6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=iskandar%20widyadi%20BII&f=false}}</ref> seorang pengusaha tekstil (yang juga sempat memiliki [[Bank Jasa Jakarta]]). Pada Agustus 1982, BII diambilalih oleh grup [[Sinar Mas]]<ref>{{cite book |surname=Pirard |given=Rimain |title=Asia Pulp & Paper Indonesia: The Business Rationale that Led to Forest Degradation and Financial Collapse |place= |publisher=Center for International Forestry Research |year=2006 |lang=en |url=https://books.google.com/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=zBScWPpfHV4C&dq=Bank+Internasional+Indonesia+1982+widjaja&focus=searchwithinvolume&q=1982}}</ref> dari tangan Widyadi sebesar 70%<ref name=rajs/> dengan modal Rp 13 miliar.<ref name=bi>[https://books.google.co.id/books?id=2zVJEAAAQBAJ&pg=PA6&dq=Bank+Internasional+Indonesia+sinarmas&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi285TIsob4AhXBQ3wKHU26DOwQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=Bank%20Internasional%20Indonesia%20sinarmas&f=false Mindset Orang Kaya: Akhirnya Terbongkar Sesuatu yang Dilupakan Oleh Mereka ...]</ref> Aset bank itu saat diakuisisi hanya sebesar Rp 13 miliar dan modalnya Rp 3 miliar ditambah 2 cabang (kantor pusat di Jakarta dan cabang di Surabaya).<ref name=rajs/>


Sinar Mas selanjutnya berhasil meningkatkan kinerja bank ini dengan pada 1984 menjadi bank terbesar kedua dari kelompok non-devisa,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=jQzpAAAAMAAJ&dq=Bank+Internasional+Indonesia+1982+widjaja&focus=searchwithinvolume&q=BII Indonesian Financial Profile: A Profile of Indonesian Financial Services Featuring Banks, Insurance, and Financial Institutions in Indonesia]</ref> memiliki 11 cabang (akhir 1980-an), dan modalnya meningkat menjadi Rp 38,5 miliar.<ref name=rajs/><ref name=BII>[https://books.google.co.id/books?id=1Wy0AAAAIAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1990&dq=BankInternasionalIndonesia+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi33_G7s4b4AhX1jdgFHdd1Aic4ChDoAXoECAkQAg Indonesia in the 1990's]</ref> Sejak 10 November 1988, BII telah menyandang status sebagai bank devisa.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=CtTsAAAAMAAJ&q=BII+1982+widjaja&dq=BII+1982+widjaja&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi9gp69sIb4AhUYFLcAHXoBB78Q6AF6BAgGEAI Informasi, Volume 9,Masalah 101-106]</ref> Setelah [[Paket Kebijaksanaan Oktober 1988]] (Pakto), pertumbuhan BII jauh lebih mengesankan dengan tercatat sebagai bank swasta terbesar ketiga, meningkatkan cabangnya menjadi 25 buah<ref name=rajs>[https://books.google.co.id/books?id=26vNDwAAQBAJ&pg=PA12&dq=bank+internasional+indonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjJwvPRtIb4AhXFIbcAHWlVBOsQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=bank%20internasional%20indonesia%201989&f=false Eka Cipta Wijaya Raja Mal dan Perumahan]</ref> dan di tanggal 27 September 1989, modal dasar BII ditingkatkan dari Rp 60 miliar menjadi Rp 300 miliar.<ref name=swast/> Keluarga Widjaja sebagai pemilik bank ini juga memprofesionalisasi operasionalnya dari bank keluarga menjadi bank modern.<ref name=warte/>
Pada 30 September 2008, Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh [[Malayan Banking Berhad]] ([[Maybank]]), menyelesaikan pengambilalihan 100% saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51% saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya.


BII memiliki lebih dari 100 cabang pada awal 1990-an, dan memfokuskan bisnisnya pada sektor korporat, ditambah sektor yang belum tersentuh bank-bank lain saat itu, seperti pembiayaan kendaraan dan [[kartu kredit]].<ref name=BII/> Meskipun demikian, BII kemudian mulai agresif menyentuh sektor konsumer dengan aneka promosi bernilai ratusan juta rupiah.<ref name=warte>[https://books.google.co.id/books?id=apCFBIjUBSoC&q=Mengubah+cara+penanganan+perusahaan+dari+sistem+keluarga+ke+manajemen+profesional&dq=Mengubah+cara+penanganan+perusahaan+dari+sistem+keluarga+ke+manajemen+profesional&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwitiJO5t4b4AhWFH7cAHcnKCYYQ6AF6BAgJEAI Emiten pasar modal Indonesia]</ref> Pada 21 November 1989, BII mencatatkan sahamnya (12 juta lembar, atau 9,6%) sebagai perusahaan terbuka di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya|Surabaya]] (sekarang telah merger menjadi [[Bursa Efek Indonesia]]) dengan harga penawaran Rp 11.000/lembar.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=RtfrAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1989&dq=BankInternasionalIndonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjuoqTKtob4AhVPIbcAHdElBnsQ6AF6BAgCEAI Ensiklopedi ekonomi, bisnis & manajemen: A-O]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=1H4VAQAAIAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1989&dq=BankInternasionalIndonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiE07qQt4b4AhUc4nMBHT-bCfs4ChDoAXoECAkQAg Winarto & Wang's Indonesia Stock Market Handbook]</ref> BII kemudian juga mendirikan bank asing patungan dengan nama PT Fuji Bank International Indonesia (kini [[Bank Mizuho Indonesia]]), PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (kini bernama [[Bank Capital Indonesia]]) dan PT Bank BII Commonwealth (kini [[Bank Commonwealth]]) serta mendirikan beberapa kantor di luar negeri, seperti di [[Singapura]] dan [[Kepulauan Cayman]].<ref name=BII/> BII juga mendirikan anak usaha BII Finance Center dan akuisisi perusahaan di [[Hong Kong]] bernama Alied Asia Finance Co. Ltd. (kemudian menjadi BII Finance Co. Ltd.),<ref name=warte1>[https://books.google.co.id/books?id=PhBYAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1989&dq=BankInternasionalIndonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjuoqTKtob4AhVPIbcAHdElBnsQ6AF6BAgKEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 46-52]</ref> dan sebuah bank di [[Tiongkok]] bernama Bank International Ningbo.<ref name=b>[https://web.archive.org/web/19970507112204/http://www.bii.co.id/ HISTORY OF THE COMPANY]</ref>
BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 303 cabang termasuk lima cabang Syariah, serta 893 ATM dan 15 CDM (Cash Deposit Machines) BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan jaringan MEPS di Malaysia dan sekaligus terhubung dengan lebih dari 2.800 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura serta memiliki kantor cabang luar negeri di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Per 30 September 2010, total simpanan nasabah sebesar Rp55 triliun dan aset sebesar Rp72 triliun. BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, phone banking dan internet banking. BII telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BNII) dan aktif di sektor UKM/Komersial, Konsumer dan Korporasi. BII menyediakan produk dan jasa untuk perusahaan berskala menengah dan komersial serta menyediakan kepada individu produk-produk kartu kredit, KPR, deposito, pinjaman dan layanan wealth management. Sedangkan layanan untuk nasabah korporasi adalah pinjaman, trade finance, cash management, kustodian dan foreign exchange.


Asetnya kemudian naik menjadi mendekati Rp 10 triliun di periode 1990-an.<ref name=bi/> BII berkembang sebagai bank swasta papan atas (urutan ketiga dan yang paling menguntungkan di tahun 1995),<ref>[https://web.archive.org/web/19970613205149fw_/http://www.bii.co.id/english/about_bii/bii_brief/index.htm BII in Brieh]</ref> dengan 165 cabang<ref name=b/> dan menjadi salah satu pilar bisnis utama dan paling menguntungkan dari Sinar Mas Group.<ref name=swast>[https://books.google.co.id/books?id=nngWVvMikDYC&q=bank+internasional+indonesia+1989&dq=bank+internasional+indonesia+1989&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiTjNeNuIb4AhWOUWwGHdqtDuA4FBDoAXoECAMQAg Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ]</ref> Tercatat, dengan kinerjanya yang cukup bagus, BII sempat meraih penghargaan dari sejumlah publikasi dan lembaga internasional.<ref name=brow>[https://books.google.co.id/books?id=3mmuttCrCesC&pg=PA67&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false The Rise of the Corporate Economy in Southeast Asia]</ref> BII kemudian sejak 1998 juga mengembangkan ''[[internet banking]]'' terawal di Indonesia.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=iovfS5t7l1MC&pg=PA306&dq=Bank+Internasional+Indonesia+1990&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiL5N3ysob4AhVvFbcAHdiMABYQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=Bank%20Internasional%20Indonesia%201990&f=false Anxieties/desires]</ref> Sebelum 1998, 51% saham BII dikuasai oleh lengan usaha Sinar Mas Group di bidang keuangan, PT [[Sinar Mas Multiartha]] Tbk,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=5mKfAAAAIAAJ&dq=BankInternasionalIndonesia+sinarmas&focus=searchwithinvolume&q=Sinartama+ Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref> dan sebelumnya, dimiliki sahamnya oleh PT Sinar Mas Tunggal dan PT Supra Veritas yang juga dimiliki grup tersebut.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=N0UcAQAAMAAJ&q=PT+Bank+Tabungan+untuk+Umum+1859&dq=PT+Bank+Tabungan+untuk+Umum+1859&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi78PDE75v4AhWqH7cAHQRSAfMQ6AF6BAgKEAI The Bankers' Almanac and Year Book, Volume 1]</ref>
== Aspirasi Kami ==
5 Bank Terbesar dalam Aset dan Pendapatan
Memimpin di 5 Area
Pada 2015
Sesuai dengan aspirasi Maybank untuk menjadi Salah Satu dari 5 Bank Terbesar di Asia Tenggara dan Asia Selatan pada tahun 2015


===Perkembangan 1999-2006===
== Nilai Perusahaan ==
Kepemilikan keluarga Widjaja pada akhir 1990-an harus hilang dengan masuknya BII dalam program rekapitalisasi yang diadakan pada Maret 1999 seiring [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi di akhir 1990-an]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=3-RSEAAAQBAJ&pg=PA80&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjypNzquIb4AhUjjOYKHT3IDnUQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=BankInternasionalIndonesia%20rekapitalisasi&f=false Sejarah Penggabungan Bank Negara setelah krisis 98 Jilid II]</ref> Rekapitalisasi dilakukan setelah BII terjerat utang US$ 4,6 miliar sejak April 1998,<ref name=brow/> dan [[rasio kecukupan modal]]nya turun hingga -15%.<ref name=warte1/> Lewat rekapitalisasi berbiaya Rp 6,6 triliun,<ref name=byi>[https://books.google.co.id/books?id=NgKMsuvORgUC&pg=PA61&dq=CAR+BII+1999&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiAmand34v4AhV7RWwGHS16B5IQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q&f=false Governing Finance: East Asia's Adoption of International Standards]</ref> pada 31 Desember 2000, pemerintah (via [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]]/BPPN) memegang 56,78% saham di bank ini.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=Z_QVAQAAMAAJ&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&focus=searchwithinvolume&q=++%28+BII+%29+. Perbankan Indonesia pasca krisis: analisis, prospek, dan profil]</ref> Meskipun demikian, saat itu, manajemen BII masih dikelola oleh orang-orang lama (Sinar Mas),<ref name=byi/> dan grup tersebut masih memegang sekitar 18% saham,<ref name=econ>[https://books.google.co.id/books?id=U9kbAQAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+1999&dq=BankInternasionalIndonesia+1999&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi0scqj4Yv4AhXN7XMBHQp6DcY4FBDoAXoECAYQAg Country Finance: Indonesia]</ref> yang direncanakan akan ditambah dengan ''buyback'' dari pemerintah.<ref name=warte1/> Bahkan, dikabarkan awalnya Sinar Mas sudah mengembalikan dana rekapitalisasi BII dari pemerintah sebesar Rp 2 triliun.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ffETAQAAMAAJ&q=Pemilik+lama+BII+,+katanya+,+sempat+mengembalikan+dana+rekap+yang+lebih+sebesar+Rp+2+triliun+tunai&dq=Pemilik+lama+BII+,+katanya+,+sempat+mengembalikan+dana+rekap+yang+lebih+sebesar+Rp+2+triliun+tunai&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjG3cPN54v4AhVc4TgGHWx4CJIQ6AF6BAgHEAI Tempo, Volume 34,Masalah 7-12]</ref>
===== Team Work =====
Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan
===== Integrity =====
Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami
===== Growth =====
Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan pengingkatan dan pembaharuan secara konsisten
===== Excellence & Efficiency =====
Kami berkomitmen untuk menghasikan kinerja yang sempurna dan layanan prima
===== Relationship Building =====
Kami secara berkesinambungan membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan kajshiaudisoAakPK


Belakangan, pemerintah terpaksa menyuntikkan modal kembali di BII kembali lewat mekanisme ''[[rights issue]]'' senilai Rp 4,8 triliun, yang membuat keluarga Widjaja menyerahkan seluruh sisa sahamnya (efektif sejak 17 April 2002).<ref name=waeb>[https://web.archive.org/web/20040318233340/http://www.bii.co.id/ About Us]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/13169/right-issue-bii-bukan-rekap-jilid-ii Right Issue BII Bukan Rekap Jilid II]</ref> Tindakan ini diambil ketika terkuak di tahun 2001 BII tidak kunjung sehat akibat kredit macet yang disalurkan kepada perusahaan milik Sinar Mas Group sebanyak US$ 1,43 miliar,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=tbrsAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+BPPN&dq=BankInternasionalIndonesia+BPPN&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjYrt6Q5Iv4AhUFR2wGHfMTBkE4ChDoAXoECAoQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 1-8]</ref> belum lagi kredit macet raksasa yang diderita perusahaan kertas [[Asia Pulp & Paper]] senilai US$ 14 miliar. Rasio kecukupan modalnya pada tahun itu anjlok hingga -47,5%, kredit macetnya menjadi 61,88% dari total kredit,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=zELjAAAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiVusP8uIb4AhWUH7cAHUwaAXE4ChDoAXoECAUQAg Gamma, Volume 4,Masalah 10-15]</ref><ref name=profil>[https://books.google.co.id/books?id=QgtTEAAAQBAJ&pg=PA39&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjypNzquIb4AhUjjOYKHT3IDnUQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=BankInternasionalIndonesia%20rekapitalisasi&f=false Profil Bisnis Grup Salim]</ref> ditambah kerugian Rp 4,1 triliun, belum lagi harga sahamnya yang anjlok hingga Rp 20/lembar.<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/pengamat-iright-issuei-bii-sama-dengan-rekap-kedua-hol5570 Pengamat: Right Issue BII Sama dengan Rekap Kedua]</ref> Sebagai bayaran dari pengambilalihan itu dan penyelesaian utangnya, keluarga Widjaja kemudian juga menyerahkan sebagian asetnya ke BPPN dengan total US$ 1,2 miliar.<ref name=profil/> Direksi BII pasca pengendalian penuh pemerintah dirombak, dan berada di bawah kendali BPPN sejak 13 Juli 2001 sebagai bank dalam penyehatan.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/16641/bppn-merombak-direksi-dan-komisaris-bii BPPN Merombak Direksi dan Komisaris BII]</ref> Melalui sejumlah proses, pada tahun 2002 rasio kecukupan modal bank ini sudah menjadi 38%.<ref name=waeb/> Untuk menyegarkan citranya setelah sehat, sejak 15 Januari 2003 BII juga sudah memiliki logo baru.<ref>[https://www.datatempo.co/foto/detail/P0302200300013/sigit-pramono-dengan-logo-bii Sigit Pramono dengan logo BII]</ref> BII juga membuka cabang [[bank syariah]]nya (UUS) di periode ini.<ref name=econ/>
== Penghargaan ==

===== Dec 2009 =====
Pada saat bank ini kembali tertimpa masalah di tahun 2001, sempat ada isu rencana BII akan dimerger dengan [[Bank Mandiri]] dengan alasan BII cukup potensial (aset Rp 37,4 triliun dan nasabah 2 juta orang).<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/15840/akuisisi-bii-oleh-bank-mandiri-disambut-positif Akuisisi BII oleh Bank Mandiri Disambut Positif]</ref> Belakangan, rencana itu batal dan pemerintah berencana untuk mendivestasi 71% sahamnya di BII (dari 93,6%) pada Juli 2003.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/58046/pelepasan-saham-pemerintah-di-tiga-bank-disetujui Pelepasan Saham Pemerintah di Tiga Bank Disetujui]</ref> Melalui [[tender]], muncul peminat seperti Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. ([[konsorsium]] yang digawangi [[Kookmin Bank]] [[Korea Selatan]] bersama [[Temasek Holdings]], [[Barclays]] dll), [[UOB Bank]] dan [[Panin Bank]]-[[ANZ]].<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=8CJYAAAAMAAJ&dq=BII+sorak+tender+2003&focus=searchwithinvolume&q=sorak Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 16,Masalah 19-20]</ref> Kemudian, pada November 2003, BPPN dan pemerintah resmi menetapkan konsorsium Sorak sebagai pemenang divestasi 51% saham BII<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/34716/konsorsium-sorak-pemilik-bii Konsorsium Sorak Pemilik BII]</ref><ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/perjanjian-jual-beli-divestasi-bii-ditandatangani-hol9226 Perjanjian Jual Beli Divestasi BII Ditandatangani]</ref> dengan harga Rp 2,1 triliun.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=egNTEAAAQBAJ&pg=PA40&dq=BII+sorak+2003&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwif0rKovYb4AhWnILcAHTr6BmkQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=BII%20sorak%202003&f=false Perusahaan Asing Membidik Eks Aset Konglomerat Indonesia]</ref> Sisa saham pemerintah kemudian dilepas pada tahun 2005 sebesar 15,25% dengan total penjualan Rp 1,35 triliun,<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/55270/bii-temasek-ikut-proses-divestasi BII: Temasek Ikut Proses Divestasi]</ref> dan 5,5% lainnya pada 16 November 2006.<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-708670/menkeu-keluarkan-izin-divestasi-lanjutan-bii-dan-lippo Menkeu Keluarkan Izin Divestasi Lanjutan BII dan Lippo]</ref><ref>[https://www.antaranews.com/berita/46534/pemerintah-kantongi-rp51427-miliar-divestasi-saham-bii-dan-bank-lippo Pemerintah Kantongi Rp514,27 Miliar Divestasi Saham BII dan Bank Lippo]</ref> Meskipun demikian, sempat ada rumor tidak sedap mengenai pelepasan saham ke konsorsium Sorak tersebut, karena pemerintah dianggap merugi dari transaksi itu.<ref>[https://economy.okezone.com/read/2008/03/12/21/91181/di-balik-transaksi-temasek-penuh-kontroversi-2 Di Balik Transaksi Temasek Penuh Kontroversi (2)]</ref> Sejak 22 April 2004, BPPN melepaskan pengawasannya atas BII kembali ke tangan [[Bank Indonesia]].<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-128657/bppn-kembalikan-bank-danamon-bii-dan-bank-permata-ke-bi BPPN Kembalikan Bank Danamon, BII dan Bank Permata ke BI]</ref> Sementara itu, pada tahun 2005, Sinar Mas kembali membeli bank kecil lain bernama Bank Shinta, yang saat ini bernama [[Bank Sinarmas]] untuk kembali ke bisnis perbankan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=JtATAQAAMAAJ&q=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&dq=BankInternasionalIndonesia+rekapitalisasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiVusP8uIb4AhWUH7cAHUwaAXE4ChDoAXoECAgQAg Tempo, Volume 34,Masalah 13-18]</ref>
Peringkat pertama dalam “10 bank Terbaik dalam Kualitas Layanan” 2009 (Customer Satisfaction Index Survey-CSIS) dari Institute of Service Management Studies (ISMS) dan majalah Infobank

===== Oct 2009 =====
===Akuisisi Maybank dan pergantian nama===
Menerima tujuh penghargaan “Global Service Index (GSI)” Award dari Omnitouch International :
Kepemilikan konsorsium tersebut rupanya kemudian saling "diperebutkan" anggotanya. Sempat ada berbagai isu, seperti rencana Temasek menjual sahamnya ke Kookmin,<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1013989/kookmin-bank-turunkan-harga-akuisisi-bii Kookmin Bank Turunkan Harga Akuisisi BII]</ref> rencana merger BII-[[Bank Danamon]] yang keduanya memang dimiliki Temasek,<ref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/57756/kemungkinan-bii-merger-dengan-danamon Kemungkinan BII Merger dengan Danamon]</ref><ref>[https://www.antaranews.com/berita/67060/bii-belum-tahu-tamasek-jual-saham-ke-kookmin BII Belum Tahu Tamasek Jual Saham ke Kookmin]</ref><ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-866688/pemegang-saham-bii-utamakan-opsi-merger-dengan-danamon Pemegang Saham BII Utamakan Opsi Merger dengan Danamon]</ref> rencana penjualan ke bank [[BUMN]], dll.<ref>[https://www.setneg.go.id/baca/index/pemerintah_buka_peluang_bank_bumn_membeli_bii Pemerintah Buka Peluang Bank BUMN Membeli BII]</ref> Belakangan, setelah sempat terkatung-katung,<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-981811/maybank-resmi-umumkan-pembatalan-akuisisi-saham-bii Maybank Resmi Umumkan Pembatalan Akuisisi Saham BII]</ref> pada 2008 BII diakuisisi oleh Maybank melalui anak perusahan yang dimiliki sepenuhnya yaitu Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. dan Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. yang dibeli dari [[anak usaha]] Temasek, Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. Pelepasan ini ditujukan dalam rangka memenuhi kewajiban pemerintah tentang ''Single Presence Policy'' di dunia bank.<ref>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/fullerton-pertahankan-danamon-dan-lepas-bii Fullerton Pertahankan Danamon dan Lepas BII]</ref><ref>[https://economy.okezone.com/read/2008/02/25/21/86616/bii-dilepas-temasek-pertahankan-danamon BII Dilepas, Temasek Pertahankan Danamon]</ref> Akuisisi oleh Maybank ini selesai dilakukan pada 30 September 2008 dengan total saham 55,51% dan harga US$ 2 miliar.<ref>[https://nasional.kompas.com/read/2008/09/25/10450429/akuisisi.bii.selesai.besok Akuisisi BII Selesai Besok]</ref> Saham Maybank kemudian naik menjadi 97,52%<ref>[https://denpasar.kompas.com/read/2009/07/01/11425924/maybank-bakal-suntik-bii Maybank Bakal Suntik BII]</ref> dengan ''tender offer'' di bulan Desember 2008; saham ini kemudian dilepas sebagian di tahun 2013 untuk memenuhi kewajiban saham publik.<ref>[https://lipsus.kompas.com/elnino/read/2013/11/26/1318529/Maybank.Rampungkan.Refloat.Saham.BII Maybank Rampungkan "Refloat" Saham BII]</ref> Tidak lama setelah itu juga, logo BII berubah dengan penambahan logo Maybank di bawahnya.
# The Best Use of Up Sell (Gold)

# The Best Revenue Generation Standard (Gold)
Melalui persetujuan [[Otoritas Jasa Keuangan]] (OJK) pada 23 September 2015, Bank Internasional Indonesia (BII) berubah nama menjadi Bank Maybank Indonesia,<ref>Ringkasan Risalah RUPSLB PT Bank Internasional Indonesia, Tbk per 26 Agustus 2015 http://www.maybank.co.id/investor/Rapat-Umum-Pemegang-Saham/Documents/Ringkasan%20Risalah%20RUPS%2024-08-2015.pdf</ref> mengukuhkan Identitasnya sebagai Entitas utuh yang tidak terpisahkan dari Grup Maybank serta senantiasa berusaha untuk menghadirkan ''Humanising Financial Services'' kepada semua pemangku kepentingan. Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Per [[31 Desember]] [[2018]] Maybank Indonesia memiliki 385 cabang<ref>{{Cite web|url=https://www.maybank.co.id/networks/Pages/Cabang.aspx|title=Maybank Kantor Cabang|website=www.maybank.co.id|access-date=2019-02-17}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> termasuk kantor cabang syariah dan kantor fungsional mikro yang tersebar di Indonesia serta satu cabang luar negeri ([[Mumbai]], India), 2 mobil kas keliling dan 1.606 ATM<ref>{{Cite web|url=https://www.maybank.co.id/networks/Pages/ATM.aspx|title=ATM|website=www.maybank.co.id|access-date=2019-02-17}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> termasuk CDM<ref>{{Cite web|url=https://www.maybank.co.id/networks/Pages/CDM.aspx|title=Cash Deposit Machine|website=www.maybank.co.id|access-date=2019-02-17}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> (''Cash Deposit Machine'') yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan [[PRIMA|ATM Prima]], [[ATM Bersama]], [[ALTO]], Cirrus dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia dan Brunei melalui jaringan MEPS.
# The Best Demonstration of Understanding the Customer’s need (Silver)

# The Best Use of Positive Language (Silver)
Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Perbankan Non-Ritel) dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas ''digital'' melalui ''Mobile Banking'', ''Internet Banking, Maybank M2U (mobile banking berbasis internet banking)'' dan berbagai saluran lainnya.
# The Best use’s of Customer’s Name To Built Report (Silver)

# The Best Application of Industry Standard IVR Consistency of Voice (Silver)
Per 30 Juni 2019, Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp 125,2 triliun dan memiliki aset senilai Rp 183,6 triliun.
# The Best Education (Bronze)

===== Sept 2009 =====
== Manajemen ==
ASIAMONEY AWARD
=== Dewan Komisaris ===
# Best Domestic FX provider for innovative FX products and structured ideas in Indonesia (Peringkat Pertama)
* Presiden Komisaris: Dato’ Khairussaleh Ramli
# Best Domestic FX Provider of Single-Bank Electronic Trading Platform in Indonesia (Peringkat Kedua)
* Komisaris: Edwin Gerungan
# Best Domestic FX Provider of FX Prime Broking Service in Indonesia (Peringkat Kedua)
* Komisaris: Lim Hong Tat
# Best Domestic Provider of FX Services in Indonesia (Peringkat Ketiga)
* Komisaris: Dato' Zulkiflee Abbas Abdul Hamid
===== July 2009 =====
* Komisaris Independen: Budhi Dyah Sitawati
Penghargaan Golden Trophy Infobank Award 2009 untuk Kinerja Keuangan ‘Sangat Bagus’ 2004-2008 dari Infobank.
* Komisaris Independen: [[Achjar Iljas]]
===== June 2009 =====
* Komisaris Independen: Hendar
Penghargaan sebagai The Indonesia Best Wealth Creators Award 2009 (100 Perusahaan dalam peringkat SWA 2009) dari majalah SWA dan Stern Stewart & Co.
* Komisaris Independen: Putut Eko Bayuseno
===== June 2009 =====

Meraih peringkat Kedua untuk keseluruhan dan peringkat pertama bagi Syariah dalam Banking Service Excellence Award 2009 dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan Infobank
===== May 2009 =====
=== Dewan Direksi ===
* Presiden Direktur: Taswin Zakaria
Gold Award of Service Quality Award (SQA) 2009 dari majalah Marketing dan Carre – CCSL (Center for Customer Satisfaction and loyalty)
* Direktur Keuangan: Thilagavathy Nadason
===== May 2009 =====
* Direktur Operasional : Widya Permana
Penghargaan GCG Award 2009 untuk kategori Responsibility of the Board dari Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) dan majalah Business Review.
* Direktur Community Financial Services: Steffano Ridwan
===== May 2009 =====
* Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan: Muhamadian
Bank Indonesia Award untuk partisipasi BII dalam merancang Standar Nasional untuk Kartu ATM dan Kartu Debit berbasis Chip di Indonesia.
* Direktur Manajemen Risiko: Effendi
===== March 2009 =====
* Direktur Perbankan Global: Ricky Antariksa
‘Call Center Award 2009 for Service Excellence’ dari the Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) untuk layanan nasabah kartu kredit
* Direktur Human Capital: Irvandi Ferizal

=== Dewan Pengawas Syariah ===
* Ketua: Anwar Ibrahim
* Anggota: Abdul Jabar Majid
* Anggota: Mohammad Bagus Teguh Prawira

== Identitas ==
=== Logo ===
<gallery>
Berkas:BII 1992.svg|Logo BII saat dimiliki oleh [[Sinarmas Group]] (1992-2001)
Berkas:BII 2001.svg|Logo BII (2001-2003)
Berkas:BII 2003.svg|Logo BII (2003-2015)
</gallery>

=== Slogan ===
'''Sebagai BII'''
* ''Kami Senang Menjadi Bank Anda'' (hingga 2001)
* ''Melayani Lebih Baik dan Peduli'' (2001-2003)
* ''Bank Lokal Sejati Berstandar Internasional'' (2003-2006)
* ''True Local Bank. World Class Standard.'' (2003-2006)
* ''Anda Inspirasi Kami'' (2006-2009)
* ''Selalu Ada Mendampingi'' (2009-2012)
* ''Humanising Financial Services Across Asia.'' (2012-2015)

'''Sebagai Bank Maybank Indonesia'''
* ''Humanising Financial Services.'' (2015-sekarang)

== Unit Usaha Syariah ==
Adalah Unit Usaha Syariah dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk, yang menjalankan kegiatan usaha perbankan secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Akses Layanan Syariah dapat diberikan oleh seluruh kantor cabang Maybank Indonesia. Produk yang ditawarkan meliputi:
* Produk Simpanan Syariah
* Produk Pembiayaan Syariah
* Produk ''Wealth Management'' Syariah
* Zakat, Infaq, Shodaqoh: Maybank Indonesia Unit Usaha Syariah bekerjasama dengan lembaga resmi pengelola Zakat, Infaq, Sedekah, menerima dan menyalurkan zakat, infaq sedekah dari seluruh nasabah dan masyarakat Indonesia.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 75: Baris 114:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.bii.co.id/ Situs web resmi]
* {{id}} [http://www.maybank.co.id/ Situs web resmi]


{{Bank di Indonesia}}
{{Bank di Indonesia}}


[[Kategori:Bank di Indonesia|Maybank Indonesia]]
{{perbankan-stub}}
[[Kategori:Bank yang didirikan tahun 1959]]
{{DEFAULTSORT:Bank Internasional Indonesia Maybank}}
[[Kategori:Pendirian tahun 1959 di Indonesia]]

[[Kategori:Bank di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Jakarta]]

Revisi terkini sejak 5 April 2024 19.16

PT Bank Maybank Indonesia Tbk
Sebelumnya
Bank Internasional Indonesia
Publik
Kode emitenIDX: BNII
IndustriJasa keuangan
PendahuluBank Tabungan Untuk Umum 1859
Didirikan15 Mei 1959; 65 tahun lalu (1959-05-15)
Kantor pusatSentral Senayan III, Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia Indonesia
Malaysia Malaysia
Kepulauan Cayman Kepulauan Cayman
Mauritius Mauritius
Mumbai India
Tokoh kunci
Taswin Zakaria (Presiden direktur)
Thilagavathy Nadason (Direktur keuangan)
ProdukRetail Banking,

Global Banking,
Business Banking,
Global Market,
Syariah,

e-Banking.
JasaTabungan
Giro
Deposito
Pinjaman
Investasi
PendapatanPenurunanRp 12,82 Triliun(2021)[1]
KenaikanRp.1,64 Triliun (2021)
Total asetPenurunanRp.168,76 Triliun (2021)
Total ekuitasKenaikanRp.28,73 Triliun (2021)
Karyawan
≥ 8 ribu orang
IndukSinar Mas Group (1982-1999)
BPPN (1999-2003)
Temasek (2003-2008)
KB Kookmin Bank (2003-2008)
Maybank (2009-sekarang)
Anak usahaWOM Finance
Maybank Finance
Situs webmaybank.co.id

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya bernama Bank Internasional Indonesia, disingkat dengan BII) adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad (Maybank), salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN.

Perkembangan hingga 1999

[sunting | sunting sumber]

Bank ini awalnya didirikan dengan nama Bank Internasional Indonesia (disingkat BII) pada tanggal 15 Mei 1959[2] oleh sekelompok pengusaha seperti Aridi Penjamin dan Jap Ing Hoat,[3] dan tercatat sempat berganti tiga kali pemilik dan merger di tanggal 31 Maret 1980 dengan PT Bank Tabungan untuk Umum 1859, Surabaya. Terakhir, pada awal 1980-an, BII dikuasai oleh Iskandar Widyadi,[4] seorang pengusaha tekstil (yang juga sempat memiliki Bank Jasa Jakarta). Pada Agustus 1982, BII diambilalih oleh grup Sinar Mas[5] dari tangan Widyadi sebesar 70%[2] dengan modal Rp 13 miliar.[6] Aset bank itu saat diakuisisi hanya sebesar Rp 13 miliar dan modalnya Rp 3 miliar ditambah 2 cabang (kantor pusat di Jakarta dan cabang di Surabaya).[2]

Sinar Mas selanjutnya berhasil meningkatkan kinerja bank ini dengan pada 1984 menjadi bank terbesar kedua dari kelompok non-devisa,[7] memiliki 11 cabang (akhir 1980-an), dan modalnya meningkat menjadi Rp 38,5 miliar.[2][8] Sejak 10 November 1988, BII telah menyandang status sebagai bank devisa.[9] Setelah Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 (Pakto), pertumbuhan BII jauh lebih mengesankan dengan tercatat sebagai bank swasta terbesar ketiga, meningkatkan cabangnya menjadi 25 buah[2] dan di tanggal 27 September 1989, modal dasar BII ditingkatkan dari Rp 60 miliar menjadi Rp 300 miliar.[10] Keluarga Widjaja sebagai pemilik bank ini juga memprofesionalisasi operasionalnya dari bank keluarga menjadi bank modern.[11]

BII memiliki lebih dari 100 cabang pada awal 1990-an, dan memfokuskan bisnisnya pada sektor korporat, ditambah sektor yang belum tersentuh bank-bank lain saat itu, seperti pembiayaan kendaraan dan kartu kredit.[8] Meskipun demikian, BII kemudian mulai agresif menyentuh sektor konsumer dengan aneka promosi bernilai ratusan juta rupiah.[11] Pada 21 November 1989, BII mencatatkan sahamnya (12 juta lembar, atau 9,6%) sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang telah merger menjadi Bursa Efek Indonesia) dengan harga penawaran Rp 11.000/lembar.[12][13] BII kemudian juga mendirikan bank asing patungan dengan nama PT Fuji Bank International Indonesia (kini Bank Mizuho Indonesia), PT Bank Credit Lyonnais Indonesia (kini bernama Bank Capital Indonesia) dan PT Bank BII Commonwealth (kini Bank Commonwealth) serta mendirikan beberapa kantor di luar negeri, seperti di Singapura dan Kepulauan Cayman.[8] BII juga mendirikan anak usaha BII Finance Center dan akuisisi perusahaan di Hong Kong bernama Alied Asia Finance Co. Ltd. (kemudian menjadi BII Finance Co. Ltd.),[14] dan sebuah bank di Tiongkok bernama Bank International Ningbo.[15]

Asetnya kemudian naik menjadi mendekati Rp 10 triliun di periode 1990-an.[6] BII berkembang sebagai bank swasta papan atas (urutan ketiga dan yang paling menguntungkan di tahun 1995),[16] dengan 165 cabang[15] dan menjadi salah satu pilar bisnis utama dan paling menguntungkan dari Sinar Mas Group.[10] Tercatat, dengan kinerjanya yang cukup bagus, BII sempat meraih penghargaan dari sejumlah publikasi dan lembaga internasional.[17] BII kemudian sejak 1998 juga mengembangkan internet banking terawal di Indonesia.[18] Sebelum 1998, 51% saham BII dikuasai oleh lengan usaha Sinar Mas Group di bidang keuangan, PT Sinar Mas Multiartha Tbk,[19] dan sebelumnya, dimiliki sahamnya oleh PT Sinar Mas Tunggal dan PT Supra Veritas yang juga dimiliki grup tersebut.[20]

Perkembangan 1999-2006

[sunting | sunting sumber]

Kepemilikan keluarga Widjaja pada akhir 1990-an harus hilang dengan masuknya BII dalam program rekapitalisasi yang diadakan pada Maret 1999 seiring krisis ekonomi di akhir 1990-an.[21] Rekapitalisasi dilakukan setelah BII terjerat utang US$ 4,6 miliar sejak April 1998,[17] dan rasio kecukupan modalnya turun hingga -15%.[14] Lewat rekapitalisasi berbiaya Rp 6,6 triliun,[22] pada 31 Desember 2000, pemerintah (via Badan Penyehatan Perbankan Nasional/BPPN) memegang 56,78% saham di bank ini.[23] Meskipun demikian, saat itu, manajemen BII masih dikelola oleh orang-orang lama (Sinar Mas),[22] dan grup tersebut masih memegang sekitar 18% saham,[24] yang direncanakan akan ditambah dengan buyback dari pemerintah.[14] Bahkan, dikabarkan awalnya Sinar Mas sudah mengembalikan dana rekapitalisasi BII dari pemerintah sebesar Rp 2 triliun.[25]

Belakangan, pemerintah terpaksa menyuntikkan modal kembali di BII kembali lewat mekanisme rights issue senilai Rp 4,8 triliun, yang membuat keluarga Widjaja menyerahkan seluruh sisa sahamnya (efektif sejak 17 April 2002).[26][27] Tindakan ini diambil ketika terkuak di tahun 2001 BII tidak kunjung sehat akibat kredit macet yang disalurkan kepada perusahaan milik Sinar Mas Group sebanyak US$ 1,43 miliar,[28] belum lagi kredit macet raksasa yang diderita perusahaan kertas Asia Pulp & Paper senilai US$ 14 miliar. Rasio kecukupan modalnya pada tahun itu anjlok hingga -47,5%, kredit macetnya menjadi 61,88% dari total kredit,[29][30] ditambah kerugian Rp 4,1 triliun, belum lagi harga sahamnya yang anjlok hingga Rp 20/lembar.[31] Sebagai bayaran dari pengambilalihan itu dan penyelesaian utangnya, keluarga Widjaja kemudian juga menyerahkan sebagian asetnya ke BPPN dengan total US$ 1,2 miliar.[30] Direksi BII pasca pengendalian penuh pemerintah dirombak, dan berada di bawah kendali BPPN sejak 13 Juli 2001 sebagai bank dalam penyehatan.[32] Melalui sejumlah proses, pada tahun 2002 rasio kecukupan modal bank ini sudah menjadi 38%.[26] Untuk menyegarkan citranya setelah sehat, sejak 15 Januari 2003 BII juga sudah memiliki logo baru.[33] BII juga membuka cabang bank syariahnya (UUS) di periode ini.[24]

Pada saat bank ini kembali tertimpa masalah di tahun 2001, sempat ada isu rencana BII akan dimerger dengan Bank Mandiri dengan alasan BII cukup potensial (aset Rp 37,4 triliun dan nasabah 2 juta orang).[34] Belakangan, rencana itu batal dan pemerintah berencana untuk mendivestasi 71% sahamnya di BII (dari 93,6%) pada Juli 2003.[35] Melalui tender, muncul peminat seperti Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. (konsorsium yang digawangi Kookmin Bank Korea Selatan bersama Temasek Holdings, Barclays dll), UOB Bank dan Panin Bank-ANZ.[36] Kemudian, pada November 2003, BPPN dan pemerintah resmi menetapkan konsorsium Sorak sebagai pemenang divestasi 51% saham BII[37][38] dengan harga Rp 2,1 triliun.[39] Sisa saham pemerintah kemudian dilepas pada tahun 2005 sebesar 15,25% dengan total penjualan Rp 1,35 triliun,[40] dan 5,5% lainnya pada 16 November 2006.[41][42] Meskipun demikian, sempat ada rumor tidak sedap mengenai pelepasan saham ke konsorsium Sorak tersebut, karena pemerintah dianggap merugi dari transaksi itu.[43] Sejak 22 April 2004, BPPN melepaskan pengawasannya atas BII kembali ke tangan Bank Indonesia.[44] Sementara itu, pada tahun 2005, Sinar Mas kembali membeli bank kecil lain bernama Bank Shinta, yang saat ini bernama Bank Sinarmas untuk kembali ke bisnis perbankan.[45]

Akuisisi Maybank dan pergantian nama

[sunting | sunting sumber]

Kepemilikan konsorsium tersebut rupanya kemudian saling "diperebutkan" anggotanya. Sempat ada berbagai isu, seperti rencana Temasek menjual sahamnya ke Kookmin,[46] rencana merger BII-Bank Danamon yang keduanya memang dimiliki Temasek,[47][48][49] rencana penjualan ke bank BUMN, dll.[50] Belakangan, setelah sempat terkatung-katung,[51] pada 2008 BII diakuisisi oleh Maybank melalui anak perusahan yang dimiliki sepenuhnya yaitu Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. dan Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. yang dibeli dari anak usaha Temasek, Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. Pelepasan ini ditujukan dalam rangka memenuhi kewajiban pemerintah tentang Single Presence Policy di dunia bank.[52][53] Akuisisi oleh Maybank ini selesai dilakukan pada 30 September 2008 dengan total saham 55,51% dan harga US$ 2 miliar.[54] Saham Maybank kemudian naik menjadi 97,52%[55] dengan tender offer di bulan Desember 2008; saham ini kemudian dilepas sebagian di tahun 2013 untuk memenuhi kewajiban saham publik.[56] Tidak lama setelah itu juga, logo BII berubah dengan penambahan logo Maybank di bawahnya.

Melalui persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 September 2015, Bank Internasional Indonesia (BII) berubah nama menjadi Bank Maybank Indonesia,[57] mengukuhkan Identitasnya sebagai Entitas utuh yang tidak terpisahkan dari Grup Maybank serta senantiasa berusaha untuk menghadirkan Humanising Financial Services kepada semua pemangku kepentingan. Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Per 31 Desember 2018 Maybank Indonesia memiliki 385 cabang[58] termasuk kantor cabang syariah dan kantor fungsional mikro yang tersebar di Indonesia serta satu cabang luar negeri (Mumbai, India), 2 mobil kas keliling dan 1.606 ATM[59] termasuk CDM[60] (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM Prima, ATM Bersama, ALTO, Cirrus dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia dan Brunei melalui jaringan MEPS.

Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Perbankan Non-Ritel) dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas digital melalui Mobile Banking, Internet Banking, Maybank M2U (mobile banking berbasis internet banking) dan berbagai saluran lainnya.

Per 30 Juni 2019, Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp 125,2 triliun dan memiliki aset senilai Rp 183,6 triliun.

Manajemen

[sunting | sunting sumber]

Dewan Komisaris

[sunting | sunting sumber]
  • Presiden Komisaris: Dato’ Khairussaleh Ramli
  • Komisaris: Edwin Gerungan
  • Komisaris: Lim Hong Tat
  • Komisaris: Dato' Zulkiflee Abbas Abdul Hamid
  • Komisaris Independen: Budhi Dyah Sitawati
  • Komisaris Independen: Achjar Iljas
  • Komisaris Independen: Hendar
  • Komisaris Independen: Putut Eko Bayuseno

Dewan Direksi

[sunting | sunting sumber]
  • Presiden Direktur: Taswin Zakaria
  • Direktur Keuangan: Thilagavathy Nadason
  • Direktur Operasional : Widya Permana
  • Direktur Community Financial Services: Steffano Ridwan
  • Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan: Muhamadian
  • Direktur Manajemen Risiko: Effendi
  • Direktur Perbankan Global: Ricky Antariksa
  • Direktur Human Capital: Irvandi Ferizal

Dewan Pengawas Syariah

[sunting | sunting sumber]
  • Ketua: Anwar Ibrahim
  • Anggota: Abdul Jabar Majid
  • Anggota: Mohammad Bagus Teguh Prawira

Identitas

[sunting | sunting sumber]

Sebagai BII

  • Kami Senang Menjadi Bank Anda (hingga 2001)
  • Melayani Lebih Baik dan Peduli (2001-2003)
  • Bank Lokal Sejati Berstandar Internasional (2003-2006)
  • True Local Bank. World Class Standard. (2003-2006)
  • Anda Inspirasi Kami (2006-2009)
  • Selalu Ada Mendampingi (2009-2012)
  • Humanising Financial Services Across Asia. (2012-2015)

Sebagai Bank Maybank Indonesia

  • Humanising Financial Services. (2015-sekarang)

Unit Usaha Syariah

[sunting | sunting sumber]

Adalah Unit Usaha Syariah dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk, yang menjalankan kegiatan usaha perbankan secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Akses Layanan Syariah dapat diberikan oleh seluruh kantor cabang Maybank Indonesia. Produk yang ditawarkan meliputi:

  • Produk Simpanan Syariah
  • Produk Pembiayaan Syariah
  • Produk Wealth Management Syariah
  • Zakat, Infaq, Shodaqoh: Maybank Indonesia Unit Usaha Syariah bekerjasama dengan lembaga resmi pengelola Zakat, Infaq, Sedekah, menerima dan menyalurkan zakat, infaq sedekah dari seluruh nasabah dan masyarakat Indonesia.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [1][pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c d e Eka Cipta Wijaya Raja Mal dan Perumahan
  3. ^ Chia, Robert Kay Guan (1992). Globalization of the Jakarta Stock Exchange (dalam bahasa Inggris). Prentice Hall. 
  4. ^ Puger, Peggy (2006). CEO'S Mother. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-03-2424-1. 
  5. ^ Pirard, Rimain (2006). Asia Pulp & Paper Indonesia: The Business Rationale that Led to Forest Degradation and Financial Collapse (dalam bahasa Inggris). Center for International Forestry Research. 
  6. ^ a b Mindset Orang Kaya: Akhirnya Terbongkar Sesuatu yang Dilupakan Oleh Mereka ...
  7. ^ Indonesian Financial Profile: A Profile of Indonesian Financial Services Featuring Banks, Insurance, and Financial Institutions in Indonesia
  8. ^ a b c Indonesia in the 1990's
  9. ^ Informasi, Volume 9,Masalah 101-106
  10. ^ a b Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ
  11. ^ a b Emiten pasar modal Indonesia
  12. ^ Ensiklopedi ekonomi, bisnis & manajemen: A-O
  13. ^ Winarto & Wang's Indonesia Stock Market Handbook
  14. ^ a b c Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 10,Masalah 46-52
  15. ^ a b HISTORY OF THE COMPANY
  16. ^ BII in Brieh
  17. ^ a b The Rise of the Corporate Economy in Southeast Asia
  18. ^ Anxieties/desires
  19. ^ Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2
  20. ^ The Bankers' Almanac and Year Book, Volume 1
  21. ^ Sejarah Penggabungan Bank Negara setelah krisis 98 Jilid II
  22. ^ a b Governing Finance: East Asia's Adoption of International Standards
  23. ^ Perbankan Indonesia pasca krisis: analisis, prospek, dan profil
  24. ^ a b Country Finance: Indonesia
  25. ^ Tempo, Volume 34,Masalah 7-12
  26. ^ a b About Us
  27. ^ Right Issue BII Bukan Rekap Jilid II
  28. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 1-8
  29. ^ Gamma, Volume 4,Masalah 10-15
  30. ^ a b Profil Bisnis Grup Salim
  31. ^ Pengamat: Right Issue BII Sama dengan Rekap Kedua
  32. ^ BPPN Merombak Direksi dan Komisaris BII
  33. ^ Sigit Pramono dengan logo BII
  34. ^ Akuisisi BII oleh Bank Mandiri Disambut Positif
  35. ^ Pelepasan Saham Pemerintah di Tiga Bank Disetujui
  36. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 16,Masalah 19-20
  37. ^ Konsorsium Sorak Pemilik BII
  38. ^ Perjanjian Jual Beli Divestasi BII Ditandatangani
  39. ^ Perusahaan Asing Membidik Eks Aset Konglomerat Indonesia
  40. ^ BII: Temasek Ikut Proses Divestasi
  41. ^ Menkeu Keluarkan Izin Divestasi Lanjutan BII dan Lippo
  42. ^ Pemerintah Kantongi Rp514,27 Miliar Divestasi Saham BII dan Bank Lippo
  43. ^ Di Balik Transaksi Temasek Penuh Kontroversi (2)
  44. ^ BPPN Kembalikan Bank Danamon, BII dan Bank Permata ke BI
  45. ^ Tempo, Volume 34,Masalah 13-18
  46. ^ Kookmin Bank Turunkan Harga Akuisisi BII
  47. ^ Kemungkinan BII Merger dengan Danamon
  48. ^ BII Belum Tahu Tamasek Jual Saham ke Kookmin
  49. ^ Pemegang Saham BII Utamakan Opsi Merger dengan Danamon
  50. ^ Pemerintah Buka Peluang Bank BUMN Membeli BII
  51. ^ Maybank Resmi Umumkan Pembatalan Akuisisi Saham BII
  52. ^ Fullerton Pertahankan Danamon dan Lepas BII
  53. ^ BII Dilepas, Temasek Pertahankan Danamon
  54. ^ Akuisisi BII Selesai Besok
  55. ^ Maybank Bakal Suntik BII
  56. ^ Maybank Rampungkan "Refloat" Saham BII
  57. ^ Ringkasan Risalah RUPSLB PT Bank Internasional Indonesia, Tbk per 26 Agustus 2015 http://www.maybank.co.id/investor/Rapat-Umum-Pemegang-Saham/Documents/Ringkasan%20Risalah%20RUPS%2024-08-2015.pdf
  58. ^ "Maybank Kantor Cabang". www.maybank.co.id. Diakses tanggal 2019-02-17. [pranala nonaktif permanen]
  59. ^ "ATM". www.maybank.co.id. Diakses tanggal 2019-02-17. [pranala nonaktif permanen]
  60. ^ "Cash Deposit Machine". www.maybank.co.id. Diakses tanggal 2019-02-17. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]