Djarum: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(604 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pp-protected|reason=Perlindungan dari alamat IP yang menambah slogan tanpa signifikansi|small=yes}} |
|||
{{untuk|perkumpulan bulu tangkis dengan nama yang sama|PB Djarum}} |
|||
{{Infobox |
{{Infobox company |
||
| |
| name = PT Djarum |
||
| |
| logo = Djarum logo.svg |
||
| logo_size = 200px |
|||
|company_type = [[Perusahaan keluarga]] |
|||
| type = [[Perusahaan keluarga|Keluarga]] |
|||
|foundation = [[21 April]] [[1951]] |
|||
| foundation = {{start date and age|1951|4|21}} |
|||
|key_people = {{br}} [[Robert Budi Hartono]], {{br}} [[Michael Bambang Hartono]] |
|||
| founder = [[Oei Wie Gwan]] |
|||
|location_city = [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]] |
|||
| key_people = [[Robert Budi Hartono]]<br />[[Michael Bambang Hartono]] |
|||
|location_country = {{flag|Indonesia}} |
|||
| owner = |
|||
|industry = [[Industri]] [[kretek]] |
|||
[[Robert Budi Hartono]]</br> |
|||
|num_employees = 75.000 |
|||
[[Michael Bambang Hartono]] |
|||
|homepage = [http://www.djarum.com/ www.djarum.com] |
|||
| products = {{unbulleted list|[[Kretek]]|Perbankan|[[Ritel]]|[[Elektronika]]|Produk-produk perkebunan|[[Teknologi]]|[[Lokapasar]]|[[Pariwisata]] dan layanan [[akomodasi]]|[[Media]]|[[Makanan]] dan [[minuman]]}} |
|||
| location = [[Kudus]], [[Indonesia]] |
|||
| subsid = PT Sumber Cipta Multiniaga<br />PT Stevania Ultra Tobacco<br />PT Intertobacco Utama Industry<br />PT Tobacco Selatmalaka Industry<br />PT Manunggal Jaya Tobacco<br />PT Roberta Prima Tobacco<br />PT Prima Tobacco Harum Industry<br />PT Transentra Tobacco<br />PT Victory Supra Sigaret<br />PT Filasta Indonesia<br />PT Armando Intertobacco Industry<br />PT Mercu Pantura Industry<br />PT Wikatama Indah Sigaret<br />PT Jamrud Khatulistiwa Tobacco<br />PT Chandra Asri Mulia Abadi<br/> PT Maju Abadi Sigaret<br/>PT Leni Jaya Tobacco<br />PT Sinar Muria Agung<br />PT Moeria Mulia<br />PT Martindo Inti Tobacco Industry<br />PT Sentral Kencana Abadi<br />PT Subur Hasil Industri<br />PT Dharma Bina Manunggal Jaya<br />[[Bank Central Asia|PT Bank Central Asia Tbk]]<br />[[Blibli|PT Global Digital Niaga]]<br />[[Polytron|PT Hartono Istana Teknologi]]<br />[[Sumber Kopi Prima|PT Sumber Kopi Prima]]<br />[[Savoria|PT Savoria Kreasi Rasa]]<br />[[Global Dairi Alami|PT Global Dairi Alami]]<br />[[Sarana Menara Nusantara|PT Sarana Menara Nusantara]]<br />[[Global Digital Prima|PT Global Digital Prima]]<br>[[tiket.com|PT Global Tiket Network]]<br />PT Bukti Muria Jaya<br />[[Global Visi Media|PT Global Visi Media]]<br />[[Fajar Surya Swadaya|PT Fajar Surya Swadaya]]<br />[[Mola|PT Global Media Visual]]<br />[[Hartono Plantation Indonesia|PT Hartono Plantation Indonesia]]<br />[[ALTO|PT ALTO Network]]<br />[[Padma Hotels|PT Puri Padma Management]]<br />[[Resinda Park Mall|PT Bukti Muria Jaya Estate]]<br />PT Fajar Surya Perkasa<br />[[Grand Indonesia|PT Grand Indonesia]]<br />[[Supra Boga Lestari|PT Supra Boga Lestari Tbk]]<br />[[Prima Top Boga|PT Prima Top Boga]]<br />PT Jaya Transport Indonesia<br />PT Gonusa Prima Distribusi<br/>[[Como 1907]] |
|||
| industry = {{hlist|[[Industri tembakau|Tembakau]]|[[Konglomerat]]}} |
|||
| num_employees = 75.000 |
|||
| website = {{url|www.djarum.com}} |
|||
}} |
}} |
||
'''PT Djarum''' adalah sebuah [[perusahaan konglomerat]] yang merupakan perusahaan [[rokok]] terbesar keempat di Indonesia yang berkantor pusat di [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]]. PT Djarum merupakan induk dari '''Djarum Group''' yang membawahi banyak bisnis. Bisnis tersebut dikelola oleh keluarga Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie Gwan. Di luar bisnis rokok kretek, Djarum Group juga memiliki unit bisnis lain seperti perbankan ([[Bank Central Asia|BCA]]), elektronika ([[Polytron]]), perkebunan ([[Hartono Plantation Indonesia|HPI AGRO]]), permusikan (lisensi dari [[88rising]]), akomodasi (Padma Hotels and Resorts), pusat perbelanjaan ([[Grand Indonesia]] dan [[Margo City]]), ritel ([[Supra Boga Lestari]]), lokapasar ([[Blibli]]), pariwisata ([[tiket.com]]), media komunikasi ([[Mola]]), makanan dan minuman (Savoria, Global Dairi Alami, dan Sumber Kopi Prima). Baru-baru ini, Djarum juga mengakusisi saham [[Como 1907]], Ranch Market dan 5 Days Croissant. |
|||
Sejarah Djarum terentang panjang dan dimulai dari jalanan kota Kudus 60 tahun lalu, Kini nama Djarum telah dikenal luas di Indonesia berkat produk kreteknya yang tidak hanya populer di seantero negeri namun juga mancanegara. |
|||
Keberhasilan tersebut dipertahankan dengan keberadaan perusahaan di kota Kudus yang menjadikan Djarum sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat Kudus. Seiring dengan pertumbuhannya, Djarum terus berusaha memberikan kontribusi bagi masyarakat, tidak hanya di Kudus, tetapi juga di tingkat Nasional. |
|||
==Sejarah== |
== Sejarah == |
||
=== Pembelian saham N.V. Murup dan PT Djarum === |
|||
Pendiri Djarum, Oei Wie Gwan, memulai usaha kreteknya pada 21 April 1951 di Jalan Bitingan, Kudus. Bermula dengan 10 orang karyawan, merek Djarum, yang dibeli lisensi dan mereknya sembilan bulan sebelumnya, berkembang menjadi perusahaan Kretek terkemuka di Indonesia dan juga pasar Internasional. |
|||
Pada tahun [[1951]], [[Oei Wie Gwan]], seorang pengusaha [[Tionghoa-Indonesia]], membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di [[Kudus]], [[Jawa Tengah]]. Perusahaan tersebut memiliki merek ''Djarum Gramofon''. Dia menyingkat merek tersebut menjadi ''Djarum''. |
|||
Peracikan tembakau dan cengkeh mulanya merupakan proses produksi sederhana yang dibuat dengan alat kerja sederhana pula. Oei Wie Gwan bila sedang tidak memasarkan produknya, kerap dijumpai melinting kretek bersama karyawannya. Meski proses produksinya sederhana, namun Djarum berhasil meraih reputasi baik karena ketat menjaga kualitas dan rasa. |
|||
Djarum mampu bertahan sepeninggal Oei Wie Gwan yang wafat pada tahun 1963. Dinakhodai kedua putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, Djarum telah berkembang menjadi perusahaan asli Indonesia yang berhasil. |
|||
Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun [[1963]], diikuti oleh kematian [[Oei Wie Gwan]]. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun perusahaan kembali.<ref>[http://www.djarum.co.id/index.php/en/world_of_djarum/page/6 Dunia Djarum]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil. Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun [[1970]], diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi.<ref>Kretek, Hanusz, Mark. 2003. Equinox Publishing, Singapura. Halaman 136</ref> |
|||
Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan ''Research and Development Center'' untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Korea]], [[Jepang]], [[Belanda]], dan [[Amerika Serikat]]. Produk yang sukses di pasar internasional adalah [[Djarum Super]] yang dipasarkan pada tahun [[1981]], dan diikuti dengan produk Djarum Special yang diperkenalkan pada tahun [[1983]] di Amerika Serikat.<ref>{{Cite web|url=http://www.djarum.com/brands/international-brands/djarum-special/|title=Djarum Website: Djarum Special|website=www.djarum.com|access-date=2016-08-01}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Saat ini, Budi dan Michael Hartono adalah orang terkaya nomor satu di Indonesia menurut [[Forbes]].<ref>http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/</ref> |
|||
==Produk== |
==Produk== |
||
{{further|Daftar produk rokok dari Djarum}} |
|||
Pada awal produksinya, Djarum mengembangkan kretek linting hasil ketrampilan tangan putra Kudus, yang kemudian berkembang pesat dengan pemanfaatan modernisasi mesin. |
|||
Kretek, berdasarkan cara pembuatannya dikenal dengan melinting dan menggunakan mesin. Keduanya sama-sama populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Selain itu, Djarum terus berinovasi untuk pengayaan cita rasa yang menghasilkan banyak merek di pasar. |
|||
== Bisnis di luar rokok == |
|||
Proses produksi diawali dengan pemilihan bahan baku tembakau dan cengkeh yang terbaik. Bahan-bahan itu diracik menjadi tembakau utama ( master tobacco ) dan cengkeh yang telah diproses secara khusus. Dengan pengawasan yang ketat, kedua bahan tersebut dicampur. Kemudian ditambahkan bahan-bahan lain untuk selanjutnya diproduksi dibawah pengawasan ketat |
|||
{{Quote box |
|||
|width = 20% |
|||
|quote = Maksudnya, pasar rokok, kan, ya, seperti itu saja. Tetap tumbuh, tapi cukai selalu naik, sementara aturannya sangat ketat. |
|||
|author = Victor R. Hartono, COO Djarum |
|||
|source = wawancara dengan ''Kompas.com''<ref name="bisnisgrupdjarum" /> |
|||
|quoted = 1 |
|||
}} |
|||
Setelah [[Krisis finansial Asia 1997|krisis finansial Asia]] tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang membeli [[Bank Central Asia]] (BCA) dari [[BPPN]].<ref>[http://www.reuters.com/article/2010/12/20/indonesia-djarum-bca-idUSL3E6NK18K20101220 "Grup Djarum di Indonesia membeli BCA saham senilai $ 382 juta"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150121053237/http://www.reuters.com/article/2010/12/20/indonesia-djarum-bca-idUSL3E6NK18K20101220 |date=2015-01-21 }} - sumber: [[Reuters]], 20 Desember 2010</ref> BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari [[Grup Salim]]. Saat ini saham mayoritas bank (51%) dikendalikan oleh Djarum. |
|||
Pada tahun [[2004]] Djarum Group mengakuisisi kontrak [[Build-Operate-Transfer|BOT]] selama 30 tahun dari pemerintah untuk mengembangkan dan merenovasi [[Hotel Indonesia]] di Jakarta di bawah proyek superblok [[Grand Indonesia]].<ref>Budi dan Bambang Hartono diversifikasi kegiatan perusahaan di luar industri rokok.</ref> |
|||
Di luar bisnis rokok, keluarga Hartono juga memiliki bisnis lain. Pertama, perkebunan dan [[hutan tanaman industri]] di bawah PT Hartono Plantation Indonesia. Perusahaan ini membuka lahan seluas 30.000 hektare kebun [[kelapa sawit]] di [[Kalimantan Barat]], yang ke depannya akan bertambah menjadi 50.000 hektare. Hutan tanaman industri kayu berada di [[Kalimantan Timur]] seluas 20.000 hektare. Kedua, [[perdagangan elektronik]] dengan ''brand'' [[Blibli.com]] dan agen perjalanan, [[Tiket.com]]. Ketiga, perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi dengan mengusung ''brand'' [[Polytron]]. Perusahaan ini memproduksi alat elektronik konsumen seperti televisi, kulkas, AC, dan telepon seluler.<ref name="bisnisgrupdjarum">{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2015/04/10/113200826/Ini.Bisnis.Sampingan.Grup.Djarum.di.Luar.Rokok|title=Ini Bisnis Sampingan Grup Djarum di Luar Rokok|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-15|editor-last=Djumena|editor-first=Erlangga}}</ref> |
|||
===Kretek Linting Tangan=== |
|||
==== Olahraga ==== |
|||
Kretek Linting Tangan, kerap disebut Kretek Tangan diproduksi oleh tangan-tangan trampil. Sekitar 75.000 pekerja di Kudus dan sekitarnya terlibat dengan menggunakan metode klasik dan asli Indonesia. Seluruh proses produksi diawasi dengan cermat melalui penggunaan pengujian dan pemeriksaan kualitas. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang konsisten. Produk-produk yang dijaga dan diuji mutunya akan memiliki peminat yang loyal. Merek-merek ternama di pasaran yang diproduksi dengan cara ini diantaranya adalah Djarum Coklat, Djarum 76 dan Djarum Istimewa. |
|||
[[PB Djarum]] didirikan pada tahun [[1974]] oleh CEO perusahaan Budi Hartono. Pemainnya seperti [[Liem Swie King]] dan [[Alan Budikusuma]] telah memenangkan berbagai kejuaraan untuk Indonesia.<ref>{{Cite web|title=PB DJARUM -SEJARAH|url=https://pbdjarum.org/klub/sejarah|website=pbdjarum.org|access-date=2021-05-20}}</ref><ref>{{Cite news|title=Lowongan Kerja PT Djarum Cari Banyak Karyawan Mulai D3 Hingga S1 Semua Jurusan, Cek Info Resmi|url=https://makassar.tribunnews.com/2018/11/22/lowongan-kerja-pt-djarum-cari-banyak-karyawan-mulai-d3-hingga-s1-semua-jurusan-cek-info-resmi|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2021-05-20|last=AM|first=Mansur}}</ref> |
|||
[[Michael Hartono]] turut serta menjadi atlet ''[[bridge]]'' pada [[Pesta Olahraga Asia 2018]], sebagai peserta tertua di ajang olahraga tersebut dalam usia 78 tahun.<ref>{{Cite news|url=https://kaltim.tribunnews.com/2018/09/03/bambang-hartono-atlet-peraih-perak-di-balik-konglomerasi-djarum-dan-bca|title=Bambang Hartono, Atlet Peraih Perunggu di Balik Konglomerasi Djarum dan BCA|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-07-15|last=Indonesia|first=Serambi}}</ref> |
|||
===Kretek Linting Mesin=== |
|||
Kretek Linting Mesin, akrab disebut Kretek Mesin diperkenalkan pada tahun 1970 untuk menjawab keinginan pelanggan menikmati produk yang lebih canggih. Kretek Mesin ini harus bersaing dengan merek-merek impor yang memasuki pasar Indonesia. Dewasa ini, Kretek Mesin diproduksi dengan cara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi. Dengan menerapkan manajemen produksi total, pengendalian terintegrasi dan sistem pemantauan yang canggih, menjadi pengawal dan pengawas semua proses produksi hingga tahap pengepakkan. Djarum Super, LA Lights dan Djarum Black adalah merek-merek terkenal yang diproduksi dengan mesin. Produknya terkenal di Indonesia bahkan mancanegara. |
|||
Djarum juga memiliki klub sepak bola Italia [[Como 1907]]. |
|||
==Merek== |
|||
Komitmen untuk memberikan hanya produk kualitas terbaik, yang dikembangkan sejak awal kelahirannya, hingga kini tetap terjaga. Konsistensi semancam itu telah memberikan hasil berupa merek dan cita rasa ternama. |
|||
== |
== Referensi == |
||
{{reflist|2}} |
|||
*Djarum Super |
|||
*Djarum Super Mild |
|||
*Djarum Black |
|||
*Djarum Black Mild |
|||
*Djarum Black Menthol |
|||
*LA Lights |
|||
*LA Lights Menthol |
|||
*Djarum Coklat |
|||
*Djarum Coklat Extra |
|||
*Djarum 76 |
|||
*Djarum 76 Filter Gold |
|||
*Djarum Istimewa |
|||
*Dos Hermanos |
|||
*Cigarillos |
|||
*Gold Seal |
|||
== |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.djarum.com/ Situs web resmi] |
|||
*Djarum Super |
|||
* [https://www.blackxperience.com/ Situs BlackXperience] |
|||
*Djarum Black |
|||
*Djarum Black Supersmooth |
|||
*Djarum Black Bliss |
|||
*Djarum Black Menthol Supersmooth |
|||
*Spice Islands |
|||
*L.A. Lights |
|||
*L.A. Menthol Lights |
|||
*Djarum Splash |
|||
*Djarum Bali Hai |
|||
*Djarum Menthol |
|||
*Djarum Special |
|||
*Gold Seal |
|||
*Djarum Cherry |
|||
*Djarum Vanilla |
|||
{{Djarum Group}} |
|||
==Inisiatif Sosial Perusahaan (CSR)== |
|||
{{Rokok}} |
|||
Melalui Djarum Foundation, perusahaan berkomitmen mengembangkan potensi Indonesia untuk menjadi warga dunia yang digdaya. Djarum Foundation melaksanakan sejumlah program yang bertujuan membangun masyarakat yang lebih baik. |
|||
*1. Bakti Sosial |
|||
*2. Bakti Olahraga |
|||
*3. Bakti Lingkungan |
|||
*4. Bakti Pendidikan |
|||
*5. Bakti Budaya |
|||
[[Kategori:Djarum| ]] |
|||
==Referensi== |
|||
[[Kategori:Perusahaan rokok Indonesia]] |
|||
{{Reflist}} |
|||
[[Kategori:Perusahaan publik]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1951]] |
|||
[[Kategori:Merek rokok]] |
|||
[[Kategori:Merek Indonesia]] |
|||
{{perusahaan-indo-stub}} |
|||
==Link Eksternal== |
|||
*[http://www.djarum.com/ Djarum Website] |
|||
*[http://www.djarumfoundation.org/ Djarum Foundation Website] |
Revisi terkini sejak 25 Oktober 2024 10.40
Keluarga | |
Industri | |
Didirikan | 21 April 1951 |
Pendiri | Oei Wie Gwan |
Kantor pusat | Kudus, Indonesia |
Tokoh kunci | Robert Budi Hartono Michael Bambang Hartono |
Produk |
|
Pemilik | Robert Budi Hartono Michael Bambang Hartono |
Karyawan | 75.000 |
Anak usaha | PT Sumber Cipta Multiniaga PT Stevania Ultra Tobacco PT Intertobacco Utama Industry PT Tobacco Selatmalaka Industry PT Manunggal Jaya Tobacco PT Roberta Prima Tobacco PT Prima Tobacco Harum Industry PT Transentra Tobacco PT Victory Supra Sigaret PT Filasta Indonesia PT Armando Intertobacco Industry PT Mercu Pantura Industry PT Wikatama Indah Sigaret PT Jamrud Khatulistiwa Tobacco PT Chandra Asri Mulia Abadi PT Maju Abadi Sigaret PT Leni Jaya Tobacco PT Sinar Muria Agung PT Moeria Mulia PT Martindo Inti Tobacco Industry PT Sentral Kencana Abadi PT Subur Hasil Industri PT Dharma Bina Manunggal Jaya PT Bank Central Asia Tbk PT Global Digital Niaga PT Hartono Istana Teknologi PT Sumber Kopi Prima PT Savoria Kreasi Rasa PT Global Dairi Alami PT Sarana Menara Nusantara PT Global Digital Prima PT Global Tiket Network PT Bukti Muria Jaya PT Global Visi Media PT Fajar Surya Swadaya PT Global Media Visual PT Hartono Plantation Indonesia PT ALTO Network PT Puri Padma Management PT Bukti Muria Jaya Estate PT Fajar Surya Perkasa PT Grand Indonesia PT Supra Boga Lestari Tbk PT Prima Top Boga PT Jaya Transport Indonesia PT Gonusa Prima Distribusi Como 1907 |
Situs web | www |
PT Djarum adalah sebuah perusahaan konglomerat yang merupakan perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia yang berkantor pusat di Kudus, Jawa Tengah. PT Djarum merupakan induk dari Djarum Group yang membawahi banyak bisnis. Bisnis tersebut dikelola oleh keluarga Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie Gwan. Di luar bisnis rokok kretek, Djarum Group juga memiliki unit bisnis lain seperti perbankan (BCA), elektronika (Polytron), perkebunan (HPI AGRO), permusikan (lisensi dari 88rising), akomodasi (Padma Hotels and Resorts), pusat perbelanjaan (Grand Indonesia dan Margo City), ritel (Supra Boga Lestari), lokapasar (Blibli), pariwisata (tiket.com), media komunikasi (Mola), makanan dan minuman (Savoria, Global Dairi Alami, dan Sumber Kopi Prima). Baru-baru ini, Djarum juga mengakusisi saham Como 1907, Ranch Market dan 5 Days Croissant.
Sejarah
Pembelian saham N.V. Murup dan PT Djarum
Pada tahun 1951, Oei Wie Gwan, seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia, membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut memiliki merek Djarum Gramofon. Dia menyingkat merek tersebut menjadi Djarum.
Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun 1963, diikuti oleh kematian Oei Wie Gwan. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil kesempatan untuk membangun perusahaan kembali.[1]
Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil. Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun 1970, diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi.[2]
Pada pertengahan tahun 1970-an, Djarum secara resmi mendirikan Research and Development Center untuk mengembangkan produk rokoknya. Di tengah besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat. Produk yang sukses di pasar internasional adalah Djarum Super yang dipasarkan pada tahun 1981, dan diikuti dengan produk Djarum Special yang diperkenalkan pada tahun 1983 di Amerika Serikat.[3]
Saat ini, Budi dan Michael Hartono adalah orang terkaya nomor satu di Indonesia menurut Forbes.[4]
Produk
Bisnis di luar rokok
Maksudnya, pasar rokok, kan, ya, seperti itu saja. Tetap tumbuh, tapi cukai selalu naik, sementara aturannya sangat ketat.
Victor R. Hartono, COO Djarum, wawancara dengan Kompas.com[5]
Setelah krisis finansial Asia tahun 1997, perusahaan ini menjadi bagian dari konsorsium yang membeli Bank Central Asia (BCA) dari BPPN.[6] BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan sebelumnya merupakan bagian dari Grup Salim. Saat ini saham mayoritas bank (51%) dikendalikan oleh Djarum.
Pada tahun 2004 Djarum Group mengakuisisi kontrak BOT selama 30 tahun dari pemerintah untuk mengembangkan dan merenovasi Hotel Indonesia di Jakarta di bawah proyek superblok Grand Indonesia.[7]
Di luar bisnis rokok, keluarga Hartono juga memiliki bisnis lain. Pertama, perkebunan dan hutan tanaman industri di bawah PT Hartono Plantation Indonesia. Perusahaan ini membuka lahan seluas 30.000 hektare kebun kelapa sawit di Kalimantan Barat, yang ke depannya akan bertambah menjadi 50.000 hektare. Hutan tanaman industri kayu berada di Kalimantan Timur seluas 20.000 hektare. Kedua, perdagangan elektronik dengan brand Blibli.com dan agen perjalanan, Tiket.com. Ketiga, perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi dengan mengusung brand Polytron. Perusahaan ini memproduksi alat elektronik konsumen seperti televisi, kulkas, AC, dan telepon seluler.[5]
Olahraga
PB Djarum didirikan pada tahun 1974 oleh CEO perusahaan Budi Hartono. Pemainnya seperti Liem Swie King dan Alan Budikusuma telah memenangkan berbagai kejuaraan untuk Indonesia.[8][9]
Michael Hartono turut serta menjadi atlet bridge pada Pesta Olahraga Asia 2018, sebagai peserta tertua di ajang olahraga tersebut dalam usia 78 tahun.[10]
Djarum juga memiliki klub sepak bola Italia Como 1907.
Referensi
- ^ Dunia Djarum[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kretek, Hanusz, Mark. 2003. Equinox Publishing, Singapura. Halaman 136
- ^ "Djarum Website: Djarum Special". www.djarum.com. Diakses tanggal 2016-08-01.[pranala nonaktif permanen]
- ^ http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/
- ^ a b Djumena, Erlangga (ed.). "Ini Bisnis Sampingan Grup Djarum di Luar Rokok". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-07-15.
- ^ "Grup Djarum di Indonesia membeli BCA saham senilai $ 382 juta" Diarsipkan 2015-01-21 di Wayback Machine. - sumber: Reuters, 20 Desember 2010
- ^ Budi dan Bambang Hartono diversifikasi kegiatan perusahaan di luar industri rokok.
- ^ "PB DJARUM -SEJARAH". pbdjarum.org. Diakses tanggal 2021-05-20.
- ^ AM, Mansur. "Lowongan Kerja PT Djarum Cari Banyak Karyawan Mulai D3 Hingga S1 Semua Jurusan, Cek Info Resmi". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-05-20.
- ^ Indonesia, Serambi. "Bambang Hartono, Atlet Peraih Perunggu di Balik Konglomerasi Djarum dan BCA". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-15.