Lompat ke isi

Ambarawa, Semarang: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°16′S 110°24′E / 7.267°S 110.400°E / -7.267; 110.400
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Masgik (bicara | kontrib)
+ pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(131 revisi perantara oleh 60 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{unreferenced}}
{{kecamatan
{{kecamatan
|peta=[[Berkas:Locator Kecamatan Ambarawa.png|120px]]
| foto = Kantor Kecamatan Ambarawa.jpg
|nama=Ambarawa
| alt_foto = Kantor Kecamatan Ambarawa
| caption = Kantor Kecamatan Ambarawa
|dati2=Kabupaten
| peta = [[Berkas:Locator Kecamatan Ambarawa.png|120px]]
|nama dati2=Semarang
| nama = Ambarawa
|luas=56,11 km²
| dati2 = Kabupaten
|penduduk=80.801
| nama dati2 = Semarang
|kelurahan=-
| luas = 28,22 km²
|nama camat=-
|kepadatan=7 jiwa/daa
| penduduk = 58.767 jiwa (2012)
| kelurahan = 2/8
|provinsi=Jawa Tengah
| nama camat = Eka Jaya Sakti
| kepadatan = 2.082 jiwa/km²
| provinsi = Jawa Tengah
}}
}}
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het fort Willem I met een bergraafplaats op de voorgrond TMnr 3728-442.jpg|thumb|300px|Benteng Willem I (tahun 1865-1872)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Chinese wijk te Ambarawa Semarang TMnr 10020851.jpg|thumb|300px|Kawasan Pacinan di Ambarawa (tahun 1880)]]
Kecamatan '''Ambarawa''' adalah sebuah kota pasar yang terletak di antara [[Semarang]] dan [[Salatiga]]. Kecamatan ini terletak di [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]].
Pada era kerajaan kerajaan [[Mataram]] ([[Amangkurat II]]) kawasan ini bernama '''Limbarawa'''. Dulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Sekarang ibu kotanya adalah [[Ungaran]]. Ambarawa juga disebut sebagai kota [[Palagan Ambarawa]], dan terdapat Musium Palagan Ambarawa, [[Musium Kereta Api Ambarawa]] dan [[Benteng Willem I]].


Ambarawa menghubungkan penting adalah memberikan jalur rel [[Jalur rel gigi|bergerigi]] kereta api yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta melalui Magelang. Jalur [[Semarang]]-Ambarawa-[[Magelang]] adalah sepenuhnya operasional sampai 1977. Sekarang merupakan situs ''[[Museum Kereta Api Ambarawa]]''.


'''Ambarawa''' ({{lang-jv|ꦄꦩ꧀ꦧꦫꦮ|Ambarawa}}) adalah sebuah kota kecamatan yang terletak di [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=http://ambarawa.semarangkab.go.id/|title=Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang|website=ambarawa.semarangkab.go.id|access-date=2018-06-18}}</ref> Pada era kerajaan kerajaan [[Mataram]] ([[Amangkurat II]]) kawasan ini bernama '''Limbarawa'''. Dahulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Ambarawa juga dikenal karena peristiwa bersejarah [[Palagan Ambarawa|Pertempuran Palagan Ambarawa]]. Di kecamatan ini terdapat beberapa situs sejarah, di antaranya [[Monumen Palagan Ambarawa]], [[Museum Kereta Api Ambarawa]] dan [[Benteng Willem I]] yang menjadi wisata sejarah terkenal.{{Butuh rujukan}}
Ambarawa adalah lokasi penguburan kamp Jepang di mana lebih dari 15.000 orang Eropa telah dilaksanakan selama [[masa penjajahan Jepang]]. Setelah Jepang menyerah dan ketika [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], pertempuran pecah di daerah Ambarawa pada tanggal 20 November 1945 antara pasukan Inggris yang mengevakuasi di tanah jajahan Eropa dan Republik Indonesia.


Ambarawa mempunyai jalur rel kereta api [[Jalur rel gigi|bergerigi]] yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta melalui Magelang. Jalur [[Semarang]]-Ambarawa-[[Magelang]] beroperasi hingga tahun 1977. Sekarang jalur ini merupakan situs Museum Kereta Api Ambarawa.{{Butuh rujukan}}
== Desa ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De weg naar Banjoebiroe in Ambarawa TMnr 10021097.jpg|thumb|300px|Jalan dari Ambarawa ke [[Banyubiru, Ambarawa, Semarang|Banyubiru]] (tahun 1920-an)]]


Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], pertempuran pecah di Ambarawa pada tanggal 20 November 1945 antara pasukan [[NICA]] dan Inggris dengan pasukan tentara Republik Indonesia. Peristiwa ini dikenal sebagai Palagan Ambarawa.<ref>{{Cite web|last=Elgar|first=Danny Gaida Tera|date=|title=Pertempuran Ambarawa: Simbol Keberanian dan Semangat Juang yang Tak Tertandingi di Tanah Jawa|url=https://www.jawapos.com/nasional/014528223/pertempuran-ambarawa-simbol-keberanian-dan-semangat-juang-yang-tak-tertandingi-di-tanah-jawa|website=Jawa Pos|language=id|access-date=2024-04-09}}</ref>
=== Ngampin ===

{{main|Ngampin, Ambarawa, Semarang}}
Di sebelah tengah Ambarawa ada sebuah rawa yg dikenal dengan sebutan [[Rawa Pening]]. Asal muasal rawa tersebut menurut geologist J. Van Bemellen, Rawa Pening merupakan [[cekungan]] [[danau tektonik]], yang terjadi akibat peristiwa tektonik gravitasi, yaitu pergeseran akibat gaya berat, yang mengakibatkan Gunung Telomoyo Purba, yang dikenal sebagai Gunung Soropati, robek dan menghasilkan [[sesar Klegung]] yang sekarang sudah tidak aktif lagi. Pada masa [[prasejarah]], sisi timur Gunung Soropati bergeser ke arah timur laut, sehingga daerah antara [[Gunung Telomoyo]] dan Pegunungan Payungrong mengalami depresi. Akibatnya, bagian kaki dasarnya patah dan terlipat, sehingga membentuk cekungan yang terisi air hujan dan menghasilkan banyak mata air dari patahan aquifer.{{Butuh rujukan}}
Ngampin terletak paling barat wilayah Kecamatan Ambarawa, berbatasan dengan Kecamatan [[Jambu]]. Pusat desa (kantor balai desa) terletak di depan rumah Mbah Tajib, pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT, yaitu tepat 2 km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40 km dari kota [[Semarang]]. Ketinggian pada titik ini adalah 486 m di atas permukaan air laut. Bentuk fisiografis wilayah Desa Ngampin secara garis besar dapat dibagi dalam 3 bagian; bagian selatan (rel kereta api sampai batas selatan desa) fisiografi datar dengan lereng rata-rata < 3%, dengan penggunaan lahan utama sawah tadah hujan dan irigasi sederhana. Sebagian kecil lahan kering dan kebun campuran.
Bagian tengah (antara rel kereta api dan jalan raya) fisiografi berombak sampai bergelombang dengan lereng 3-15%. Penggunaan lahan utama pemukiman, kebun campuran dan pertanian lahan kering.


Cekungan inilah yang dikenal sebagai Rawa Pening. Rawa ini menjadi sumber air utama [[Sungai Tuntang]], yang bermuara ke [[Laut Jawa]].<ref>{{Cite journal|last=Amariansah|first=Widayat|date=2011|title=Klante Beton, Bangunan Pengendali Penyebaran Eceng Gondok Di Rawa Pening Yang Berfungsi Sebagai Jembatan Penghubung Antar Kecamatan|url=http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/view/19/16|journal=Dinamika Sains|volume=9|issue=20}}</ref> Ambarawa berkembang sebagai kota wisata dan bisnis dimana berbagai bisnis wisata tersedia seperti [[Kampoeng Rawa]], Museum Kereta, Eling Bening dan lainnya.{{Butuh rujukan}}
Bagian utara (jalan raya sampai batas utara desa), fisiografi bergelombang, berbukit sampai bergunung dengan lereng > 15%. Penggunaan lahan utama pertanian lahan kering di batas utara, serta pemukiman dan kebun campuran di sekitar jalan raya.


== Pembagian administrasi ==
Di sepanjang jalan raya Semarang-Yogya di dekat Kantor Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Ambarawa, berjajar para pedagang serabi khas Ambarawa. Dulu hanya muncul di bulan Sya'ban, tetapi sekarang setiap hari warung-warung itu buka dan ramai dikunjungi para pengendara sambil melepas lelah. Tak jauh dari situ juga berjajar para penjual buah durian, yang merupakan hasil pertanian dari desa Brongkol Banyubiru sehingga disebut Durian Brongkol.
{| class='wikitable sortable' style='width:100%'
! Nama desa/kelurahan
! Jenis
! Kode wilayah [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]]
|-
| [[Baran, Ambarawa, Semarang|Baran]]
| [[kelurahan]]
| 33.22.10.1010
|-
| [[Bejalen, Ambarawa, Semarang|Bejalen]]
| [[Desa di Indonesia|desa]]
| 33.22.10.2003
|-
| ''[[:d:Q12490888|Kenteng]]''
| ''[[:d:Q2225692|daerah tingkat IV di Indonesia]]''
|
|-
| [[Kranggan, Ambarawa, Semarang|Kranggan]]
| [[kelurahan]]<br/>[[Desa di Indonesia|desa]]
| 33.22.10.1007
|-
| [[Kupang, Ambarawa, Semarang|Kupang]]
| [[kelurahan]]
| 33.22.10.1006
|-
| [[Lodoyong, Ambarawa, Semarang|Lodoyong]]
| [[kelurahan]]<br/>[[Desa di Indonesia|desa]]
| 33.22.10.1005
|-
| [[Ngampin, Ambarawa, Semarang|Ngampin]]
| [[kelurahan]]
| 33.22.10.1001
|-
| [[Panjang, Ambarawa, Semarang|Panjang]]
| [[kelurahan]]<br/>[[Desa di Indonesia|desa]]
| 33.22.10.1008
|-
| [[Pasekan, Ambarawa, Semarang|Pasekan]]
| ''[[:d:Q2225692|daerah tingkat IV di Indonesia]]''<br/>[[Desa di Indonesia|desa]]
| 33.22.10.2009
|-
| [[Pojoksari, Ambarawa, Semarang|Pojoksari]]
| [[kelurahan]]
| 33.22.10.1002
|-
| [[Tambakboyo, Ambarawa, Semarang|Tambakboyo]]
| [[kelurahan]]
| 33.22.10.1004
|}
{{Wikidata list end}}


=== Ngampin ===
=== Ngampin ===
{{main|Ngampin, Ambarawa, Semarang}}
{{main|Ngampin, Ambarawa, Semarang}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het fort Willem I met een begraafplaats op de voorgrond TMnr 3728-442.jpg|jmpl|220px|ka|Benteng Willem I (tahun 1865-1872)]]
Ngampin terletak paling barat wilayah Kecamatan Ambarawa, berbatasan dengan Kecamatan [[Jambu]]. Pusat desa (kantor balai desa) terletak di depan rumah Mbah Tajib, pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT, yaitu tepat 2 km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40 km dari kota [[Semarang]]. Ketinggian pada titik ini adalah 486 m di atas permukaan air laut. Bentuk fisiografis wilayah Desa Ngampin secara garis besar dapat dibagi dalam 3 bagian; bagian selatan (rel kereta api sampai batas selatan desa) fisiografi datar dengan lereng rata-rata < 3%, dengan penggunaan lahan utama sawah tadah hujan dan irigasi sederhana. Sebagian kecil lahan kering dan kebun campuran.

Bagian tengah (antara rel kereta api dan jalan raya) fisiografi berombak sampai bergelombang dengan lereng 3-15%. Penggunaan lahan utama pemukiman, kebun campuran dan pertanian lahan kering.
Bagian utara (jalan raya sampai batas utara desa), fisiografi bergelombang, berbukit sampai bergunung dengan lereng > 15%. Penggunaan lahan utama pertanian lahan kering di batas utara, serta pemukiman dan kebun campuran di sekitar jalan raya.
Kelurahan Ngampin terletak paling barat wilayah Kecamatan Ambarawa, berbatasan dengan Kecamatan [[Jambu]]. Pusat desa (kantor balai desa) terletak pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT, yaitu tepat 2&nbsp;km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40&nbsp;km dari kota [[Semarang]]. Ketinggian pada titik ini adalah 486 m di atas permukaan air laut. Bentuk fisiografis wilayah Desa Ngampin secara garis besar dapat dibagi dalam 3 bagian; bagian selatan (rel kereta api sampai batas selatan desa) fisiografi datar dengan lereng rata-rata < 3%, dengan penggunaan lahan utama sawah tadah hujan dan irigasi sederhana. Sebagian kecil lahan kering dan kebun campuran. Bagian tengah (antara rel kereta api dan jalan raya) fisiografi berombak sampai bergelombang dengan lereng 3-15%. Penggunaan lahan utama pemukiman, kebun campuran dan pertanian lahan kering. Bagian utara (jalan raya sampai batas utara desa), fisiografi bergelombang, berbukit sampai bergunung dengan lereng > 15%. Penggunaan lahan untuk pertanian lahan kering di batas utara, serta pemukiman dan kebun campuran di sekitar jalan raya.

Di sepanjang jalan raya Semarang-Yogya di dekat Kantor Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Ambarawa, berjajar para pedagang serabi khas Ambarawa. Dulu hanya muncul di bulan Sya'ban, tetapi sekarang setiap hari warung-warung itu buka dan ramai dikunjungi para pengendara sambil melepas lelah. Tak jauh dari situ juga berjajar para penjual buah durian, yang merupakan hasil pertanian dari desa Brongkol Banyubiru sehingga disebut Durian Brongkol.
Di sepanjang jalan raya Semarang-Yogya di dekat Kantor Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Ambarawa, berjajar para pedagang serabi khas Ambarawa. Dulu hanya muncul di bulan [[Syakban]], tetapi sekarang setiap hari warung-warung itu buka dan ramai dikunjungi pembeli. Tak jauh dari situ juga berjajar para penjual buah durian, yang merupakan hasil pertanian dari Desa Brongkol, Banyubiru sehingga disebut Durian Brongkol.


=== Lodoyong ===
=== Lodoyong ===
{{main|Lodoyong, Ambarawa, Semarang}}
{{main|Lodoyong, Ambarawa, Semarang}}
Lodoyong terletak di tengah kota Ambarawa, terdiri dari beberapa kampung (RW), yaitu Pandean, Sanggrahan, Lodoyong, Losari, Warung Lanang dan Bugisan. Kampung Pandean merupakan sentra pandai besi yang memproduksi alat-alat pertanian secara tradisional. Sampai sekarang industri kecil ini masih bertahan, meskipun jumlahnya semakin menyusut dari tahun ke tahun.Di Pandean dulu juga ada pabrik payung kertas terbesar di Jawa Tengah, tetapi sekarang sudah tutup. Kelurahan Lodoyong berbatasan dengan desa Panjang di sebelah barat, desa Kranggan di sebelah utara, desa Kupang di sebelah Timur dan desa Pojoksari di sebelah selatan. Di Kelurahan Lodoyong ada toko dan pabrik roti yang cukup terkenal yaitu toko Pauline di Jl Sudirman, jalan raya Semarang-Yogya. Kantor Kelurahan Lodoyong terletak di Pandean,depan Kantor Yayasan Gotong Royong Ambarawa.Beberapa sekolah yang ada di Lodoyong antara lain: Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) Ibnu Mas'ud di Pandean, SDN Lodoyong I, SDN Lodoyong II, SD Kanisius Lodoyong, SDN Lodoyong III, SMPN 2 Ambarawa,dan STM Dr. Cipto. SDN Lodoyong II dulunya adalah sekolah untuk anak-anak etnis Tionghoa yang disebut Tjong Hwa Tjong Hwe (THTH). Dulu di situ sering diadakan perayaan tradisional Tionghoa yang melibatkan Barongsai. Sangat disayangkan gedung sekolah yang sudah tua tersebut kurang terawat karena tidak ada biaya perawatan dari Pemerintah. Di wilayah kelurahan Lodoyong juga berdiri Rumah Sakit Umum (RSU)Ambarawa dan Markas Batalyon Kavaleri dengan lapangannya yang sekarang ada patung Jendral Sudirman. Di lapangan itu setiap tahun diadakan upacara untuk memperingati Hari Infanteri pada tanggal 15 Desember, yang merujuk pada peristiwa perang besar antara TNI dengan sekutu di Ambarawa pada bulan Desember 1945.
Kelurahan Lodoyong terletak di tengah kota Ambarawa, terdiri dari beberapa kampung (RW), yaitu Pandean, Sanggrahan, Lodoyong, Losari, Warung Lanang dan Bugisan. Kampung Pandean merupakan sentra [[pandai besi]] yang memproduksi alat-alat pertanian secara tradisional. Sampai sekarang industri kecil ini masih bertahan, meskipun jumlahnya semakin menyusut dari tahun ke tahun. Dulu di Pandean juga terdapat pabrik payung kertas terbesar di Jawa Tengah, tetapi sekarang sudah tutup. Kelurahan Lodoyong berbatasan dengan desa Panjang di sebelah barat, desa Kranggan di sebelah utara, desa Kupang di sebelah Timur dan desa Pojoksari di sebelah selatan. Kantor Kelurahan Lodoyong terletak di Pandean, depan Kantor Yayasan Gotong Royong Ambarawa. Beberapa sekolah yang ada di Lodoyong antara lain: Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) Ibnu Mas'ud, SDN Lodoyong I, SDN Lodoyong II, SD Kanisius Lodoyong, SDN Lodoyong III, SDN Sudirman, SMPN 2 Ambarawa, dan SMK Dr. Cipto. SDN Lodoyong II pada zaman dulu adalah sekolah untuk anak-anak etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang disebut ''Tjong Hwa Tjong Hwe'' (THTH). Di wilayah kelurahan Lodoyong juga berdiri Rumah Sakit Umum (RSU) Ambarawa dan markas Batalyon Kavaleri. Di lapangan itu setiap tahun diadakan upacara untuk memperingati [[Hari Infanteri]] pada tanggal 15 Desember, yang merujuk pada peristiwa perang besar antara TNI dengan sekutu di Ambarawa pada bulan Desember 1945.


=== Kranggan ===
=== Kranggan ===
{{main|Kranggan, Ambarawa, Semarang}}
{{main|Kranggan, Ambarawa, Semarang}}
Kelurahan Kranggan berada di sebelah utara Lodoyong dan berada di tengah kota Ambarawa. Di sini berdiri Kantor Kawedanan Ambarawa yang sekarang menjadi kantor kecamatan. Sebagai catatan, Ambarawa dahulu merupakan kawedanan yang terdiri dari kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen, Jambu dan Sumowono.Di pendopo kawedanan pada tahun 70-80-an sering menjadi tempat acara pentas seni, termasuk pementasan pelawak Basiyo, dari kelompok Dagelan Mataram Yogyakarta. Di Kranggan juga terdapat Masjid Agung Mujahidin, masjid terbesar di Ambarawa. Pada tahun 70-80 an, pada bulan Ramadhan, Masjid ini sangat meriah. Menjelang buka puasa banyak pengunjung ingin menyaksikan pelontaran "bom udara" sebagai tanda sudah masuk waktu buka. Waktu subuh juga ramai, setelah salat, para jamah biasanya jalan-jalan keliling kota. Di dekat Masjid Mujahidin ada Balai Islam yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengajian Remaja Islam Ambarawa, namun saat ini bangunan tersebut sudah tidak banyak dimanfaatkan lagi.
Kelurahan Kranggan berada di sebelah utara Lodoyong dan berada di tengah kota Ambarawa. Di sini berdiri Kantor Kawedanan Ambarawa yang sekarang menjadi kantor kecamatan. Sebagai catatan, Ambarawa dahulu merupakan kawedanan yang terdiri dari kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen, Jambu, Sumowono dan sebagian Bergas selatan serta sebagian dari Tuntang bagian utara. Di pendopo kawedanan pada tahun 1970-1980an sering menjadi tempat acara pentas seni, termasuk pementasan pelawak Basiyo, dari kelompok Dagelan Mataram Yogyakarta. Di Kranggan juga terdapat Masjid Agung Mujahidin, masjid terbesar di Ambarawa. Pada tahun 1970-1980an, pada bulan [[Ramadan]] masjid ini sangat meriah. Di dekat Masjid Mujahidin ada Balai Islam yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengajian Remaja Islam Ambarawa, namun saat ini bangunan tersebut sudah tidak banyak dimanfaatkan lagi.


Di kelurahan Kranggan terdapat beberapa kampung seperti Kranggan, Jagalan, Bodean, Patoman, Kauman, Kepatihan. Di Kranggan ada bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Siwi, yang sekarang sudah menjadi Balai Desa Kranggan. Sedangkan TK Kartika Siwi telah dipindahkan ke sebuah bangunan di belakang Kantor Kecamatan Ambarawa. Selain TK Kartika Siwi, ada SD Negeri Kranggan 1 Ambarawa, tang merupakan gabungan dari SDN Kranggan 1 dan SDN Kranggan 2, terletak di Jln. Dr. Cipto. Masih di jalan yang sama, terdapat SMP-SMU Taman Siswa; juga Sekolah Kristen Lentera (SKL) yang melayani anak-anak TK, SD dan SMP sesuai anugerah-Nya yang zaman dulu dikenal sebagai Sekolah Kristen Giri Margo ( www.lentera.org ). Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kranggan terdapat di kampung Jagalan. Di kelurahan ini juga terdapat satu pasar tradisional, yaitu pasar Suroboyo.
Di kelurahan Kranggan terdapat beberapa kampung seperti Kranggan, Jagalan, Bodean, Patoman, Kauman, Kepatihan. Di Kranggan ada bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Siwi, yang sekarang sudah menjadi Balai Desa Kranggan. Sedangkan TK Kartika Siwi telah dipindahkan ke sebuah bangunan di belakang Kantor Kecamatan Ambarawa. Selain TK Kartika Siwi, ada SD Negeri Kranggan 1 Ambarawa, yang merupakan gabungan dari SDN Kranggan 1 dan SDN Kranggan 2, terletak di Jalan Dr. Cipto. Masih di jalan yang sama, terdapat SMP-SMA Taman Siswa; juga Sekolah Kristen Lentera (SKL) yang melayani anak-anak TK, SD dan SMP sesuai anugerah-Nya yang zaman dulu dikenal sebagai Sekolah Kristen Giri Margo. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kranggan terdapat di kampung Jagalan.


=== {{main|Kupang, Ambarawa, Semarang}} ===
=== Kupang ===
{{main|Kupang, Ambarawa, Semarang}}
Wilayah Kelurahan Kupang sangat luas meliputi beberapa kampung antara lain: Kupang Lor, Kupang Kidul, Kupang Sewan Tegal Bulu, Kupang Pete, Kupang Tengah, Kupang Dalangan, Kupang Rengas, Kupang Jetis, Kupang Sari, Kupang Dukuh dll. Di Kupang terdapat pasar tradisional terbesar di Ambarawa yaitu [[pasar Projo]]. Di pasar ini kita bisa menjumpai beraneka ragam barang seperti gerabah, pernak pernik, pakaian, barang pecah belah, sampai makanan makanan khas jajan pasar seperti candil, es dawet atau cendol, ''cethil,'' klepon'','' dan lain-lain. Pasar ini dulu pernah terbakar dan kemudian dibangun lagi oleh Pemerintah. Namun pada tanggal 20 Juli 2012, pasar yang menjadi jantung perekonomian kota Ambarawa ini kembali terbakar. Di depan pasar Projo terdapat terminal angkot, hal ini membuat jalan di depan pasar Projo yang merupakan jalan raya Semarang-Yogya selalu macet. Selain itu juga ada pusat kuliner di pusat kota bernama Pusat Kuliner Ambarawa tepatnya di Pasar Suroboyo, Kupang Tengah. Pemerintah juga membangun Jalur Lingkar Selatan (JLS) Ambarawa yang dimulai dari STA 0.00 di titik sebelah barat arah Magelang dari terminal Bawen membentang ke arah selatan Ambarawa melintas perbukitan dan Perkampungan Tapak Bimo ke selatan melintas persawahan di kawasan pertanian sekitar Rawa Pening membelok ke arah Barat menuju Ngampin melalui persawahan dan berakhir pada jalan utama Semarang-Yogya. Sekolah-sekolah yang ada di Kupang antara lain: SD Negeri Kupang 1, 2, 3, 4, SMP Negeri 5 Ambarawa, SMP Islam Sudirman, SMA Negeri Ambarawa di Watu Ngorok dan SMA Islam Sudirman.

Wilayah Kalurahan Kupang sangat luas meliputi beberapa kampung antara lain: Kupang Lor, Kupang Kidul, Kupang Sewan, Kupang Pete,Kupang Tengah, Kupang Tegal Bulu, Kupang Dalangan,Kupang Rengas,Kupang Jetis,Kupang Sari,KUpang Dukuh dll. Di Kupang terdapat pasar tradisional terbesar di Ambarawa yaitu [[pasar Projo]].Pasar ini dulu pernah terbakar dan kemudian dibangun lagi oleh Pemerintah. Sekarang di dekat pasar Projo sudah bermunculan pasar modern seperti Laris, Alfamart dll. Di depan pasar Projo terdapat terminal angkot, hal ini yang membuat jalan di depan pasar Projo yang merupakan jalan raya Semarang-Yogya selalu macet. Apalagi pada hari Lebaran, kemacetan kendaraan biasanya sangat panjang. Wacana pembangunan Jalur Lingkar Selatan Ambarawa yang dahulu merupakan sebuah wacana ,kini telah direalisasikan oleh Pemerintah melalui Dinas Terkait yakni Kementerian Pekerjaan Umum melalui Dinas Bina Marga telah dilaksanakan pengerjaan Pengadaan Jalur Lingkar Selatan Ambarawa oleh PT Duta Graha Indah Kontraktor dalam Negeri asal Jakarta.Jalur Lingkara Selatan (JLS) Ambarawa yang dimulai dari STA 0.00 di titik sebelah barat arah Magelang dari terminal Bawen membentang ke arah Selatan Kota Ambarawa melintas Perbukitan dan Perkampungan Tapak Bimo ke Selatan melintas Persawahan di kawasan pertanian sekitar Rawa Pening membelok ke arah Barat menuju Ngampin melalui persawahan dan berakhir pada jalan utama Semarang - Jogja . Sekolah-sekolah yang ada di Kupang antara lain: SD Negeri Kupang 1, 2, 3, SMP Islam Sudirman, SMA Negeri Ambarawa di Watu Ngorok dan SMA Islam Sudirman yang sekarang menjadi SMA RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Pada bulan Ramadhan, di SMA Sudirman sering diadakan pesantren kilat untuk para remaja Islam.Di Kupang Kidul ada Sego goreng Dawam dan nasi soto ayam bu moel yang rasanya top abis.Jangan dilupakan pula ada SMP 5 Ambarawa yang juga merupakan tetangga dari SMK Islam Sudirman. SMP 5 Ambarawa sudah 7 tahun ada di Ambarawa dengan jumlah siswa yang memadai dengan 12 kelas.Meski banyak orang Ambarawa yang belum tahu SMP 5 Ambarawa, namun jangan salah..prestasinya tidak ketinggalan dari SMP lain bahkan Desember tahun 2008 merintis diadakannya pelatihan jurnalistik dengan narasumber wartawan Suara Merdeka. Dengan pemandangan yang indah dan tempat yang tidak berada di pinggir jalan maka SMP 5 sangat kondusif untuk kegiatan pembelajaran.


=== Panjang ===
=== Panjang ===
{{main|Panjang, Ambarawa, Semarang}}
{{main|Panjang, Ambarawa, Semarang}}
Sebelum tahun 2004, Kantor Kecamatan Ambarawa berada di Kelurahan Panjang. Di Panjang pula terdapat [[Museum Palagan]], [[Museum Kereta Api]], Gedung Pemuda, [[Terminal Bus Ambarawa]] dan Masjid Agung Palagan Ambarawa. Di kelurahan ini terdapat beberapa sekolah antara lain: SD Negeri Panjang 1, 2 dan 3. SMK Masehi PSAK Ambarawa. Selain itu di Kelurahan Panjang terdapat Rumah Sakit Bina Kasih, yang diperuntukkan untuk Ibu dan Anak.
Sebelum tahun 2004, Kantor Kecamatan Ambarawa berada di Kelurahan Panjang. Di Panjang pula terdapat Gereja Santo Yusuf Ambarawa yang dikenal dengan istilah Gereja "Jago" karena di puncak dari gereja ini terdapat penangkal petir yang berbentuk ayam jago, Museum Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api, Gedung Pemuda, Terminal Bus Ambarawa dan Masjid Agung Palagan Ambarawa. Di kelurahan ini terdapat beberapa sekolah antara lain: SD Negeri Panjang 1, 2 dan 3. SMP Pangudi Luhur Ambarawa. SMK Masehi PSAK Ambarawa. Selain itu di Kelurahan Panjang terdapat Rumah Sakit Bina Kasih, rumah sakit milik [[Mundjirin ES|Bupati Mundjirin]] yang diperuntukkan untuk ibu dan anak. Di sini dikenal adanya [[Sungai Panjang]] yang melintasi Ambarawa dan mengalir menuju Waduk Rawa Pening.


=== Pojoksari ===
=== Pojoksari ===
{{main|Pojoksari, Ambarawa, Semarang}}
{{main|Pojoksari, Ambarawa, Semarang}}
Desa Pojoksari (sekarang Kelurahan)terletak di bagian selatan kota Ambarawa dan berbatasan dengan Kecamatan Banyubiru.Masyarakat Desa pojoksari hampir sebagian besar adalah Petani, mereka menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam di sawah ladang mereka yang subur. Dulu ada tempat pengolahan kompos dari Rawa Pening yg dikerjakan oleh PT Dieng Jaya, tapi sekarang sudah tidah beroperasi lagi;lahannya sudah berubah menjadi perumahan. Sangat disayangkan jika dulunya adalah lahan subur persawahan yang punya kontribusi menyediakan beras untuk keperluan penduduk Ambarawa dan sekitarnya harus berubah menjadi perumahan.Tahun 2012 Pojoksari wilayahnya dibelah dengan Jalan Lingkar Ambarawa (JLA).Di sebelah selatan JLA ada pedukuhan krajan pojoksari, dukuh Rejoso, rejosari, dempel (rejoso bagian barat), krekesan (rejoso bagian timur). Dua lokasi itu untuk sekarang hampir tak dikenal.Ada juga pedukuhan Ngablak yang berada di sisi bagian selatan JLA yg wilayahnya di barat wilayah Kelurahan Pojoksari. Sedangkan yang di sebelah utara ada pedukuhan Rowobajul (dulu, jaman belanda)pindahan dari desa roworecik di tepi danau Rawa Pening; dukuh Rowobajul bagian selatan namanya dukuh Sanggar.Dukuh Gempol juga merupakan pedukuhan Wilayah Kelurahan Pojoksari bagian utara JLA berdekatan dengan Benteng Williem. Di Keluarah Pojoksari terdapat Sekolah Dasar (SD) Pojoksaeri 1 dan 2. SD ini kena lintasan JLA itu tepatnya di Taffic Light perempatan Pojoksari. Sekarang SD tersebut dipindah di dekat dukuh Rejoso. JLA ini berhasil mengurai kemacetan jalan di kota Ambarawa. JLA kalau malam hari gelap, oleh sebab itu perlu segera dipasang lampu (PJU) agar aman dan nyaman.
Kelurahan Pojoksari terletak di bagian selatan kota Ambarawa dan berbatasan dengan Kecamatan Banyubiru. Masyarakat Desa Pojoksari sebagian besar adalah petani. Dulu ada tempat pengolahan kompos dari Rawa Pening, tetapi sekarang lahannya sudah berubah menjadi perumahan. Di kelurahan ini terdapat beberapa sekolah antara lain: TK Pojoksari, SDN Pojoksari, dan SMP Negeri 4 Ambarawa yang berada di lingkungan Rejosari berdekatan dengan Perum Medis RSUD Ambarawa. Sedangkan PAUD B&B dan SDIT Ar-Rohmah Ambarawa berada di Pojoksari sebelum perumahan yang dulunya lahan pengolahan kompos. Saat ini wilayah Pojoksari menjadi lebih ramai lagi dengan adanya Jalan Lingkar Selatan Ambarawa.


=== Baran ===
=== Baran ===
Desa Baran terletak di sebelah utara pusat kota menuju arah Bandungan. Desa ini berbatasan dengan desa Kranggan dan Jetis. Di desa ini terdapat Gelanggang Olah Raga (GOR) Ambirawa Raga yang letaknya berada satu kompleks dengan Pura satu-satunya tempat ibadah umat Hindu di daerah sekitar. GOR ini memiliki fasilitas olah raga yang cukup lengkap seperti lapangan basket, lapangan tennis dan gedung bulu tangkis serta taman bermain anak-anak yang ramai dikunjungi pada saat akhir pekan.
Kelurahan Baran terletak di sebelah utara pusat kota menuju arah Bandungan. Desa ini berbatasan dengan desa Kranggan dan Jetis. Di desa ini terdapat Gelanggang Olah Raga (GOR) Ambirawa Raga yang letaknya berada satu kompleks dengan [[Pura|pura Hindu]]. GOR ini memiliki fasilitas olahraga seperti lapangan basket, lapangan tenis dan gedung bulu tangkis serta taman bermain anak-anak.


=== Jetis ===
=== Bejalen ===
{{main|Jetis, Ambarawa, Semarang}}
{{main|Bejalen, Ambarawa, Semarang}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Chinese wijk te Ambarawa Semarang TMnr 10020851.jpg|jmpl|220px|Kawasan Pacinan di Ambarawa (tahun 1880)]]
Desa Jetis terletak di sebelah utara pusat kota Ambarawa dan merupakan sentra buah klengkeng yang terkenal itu.
Desa Bejalen merupakan salah satu desa yang berada di Ambarawa desa ini juga dikenal dengan desa pelangi yang berlokasi berdekatan dengan [[Danau Rawa Pening]] dan disini juga terdapat wisata Kampung Rawa yang berada di Jalur Lingkar Selatan Ambarawa. Bejalen juga dikenal dengan desa wisata.


=== Mlilir ===
=== Pasekan ===
{{main|Mlilir, Ambarawa, Semarang}}
{{utama|Pasekan, Ambarawa, Semarang}}
Desa pasekan adalah kawasan desa terluas di Kecamatan Ambarawa. Di desa pasekan juga berdiri monumen pertempuran kadi piro (mengenang jasa pahlawan pasekan) dan 2 lubang gua jepang, yang kini hampir terkubur longsoran tanah. Konon Gua Jepang ini dulu memiliki sekitar 10 lubang dan berada di lereng Bukit Kalibabon. Lubang goa tertutup karena lereng dibuat akses jalan desa. Desa Pasekan dulu juga dikenal kawasan kesenian karena ada paguyuban ketoprak, tetapi kini paguyuban ketoprak sudah tidak ada dan terpecah menjadi paguyuban kesenian kuda lumping.


=== Tambakboyo ===
=== Tambakboyo ===
{{utama|Tambakboyo, Ambarawa, Semarang}}
Tambakboyo merupakan salah sebuah Kelurahan yang berada di kecamatan Ambarawa,terdiri dari 8(delapan)Desa yakni Desa Tambakboyo,Desa Tambaksari,Desa Tambakrejo,Desa Katang,Desa Busungan,Desa Karanganyar,Desa Rengas,dan Rawa Asri ( Perumahan ).Kelurahan Tambakboyo berada di sebelah timur Kota Ambarawa tepatnya sebelah Tenggara dan Timur Kelurahan Kupang.Kelurahan Tambakboyo dipimpin oleh seorang Lurah bernama Endang Moerwani Asri, SSos,yang merupakan warga pribumu Kelurahan Tambakboyo.Kelurahan Tambakboyo kini pada sebagian wilayahnya terlintasi jalur lingkar Selatan Ambarawa di bagian Timur wilayahnya dan Bagian Selatan di sekitar Rawa Pening.
Kelurahan Tambakboyo merupakan salah sebuah Kelurahan yang berada di kecamatan Ambarawa, terdiri dari 8 dusun, yakni Dusun Tambakboyo, Dusun Tambaksari, Dusun Tambakrejo, Dusun Katang, Dusun Busungan, Dusun Karanganyar, Dusun Rengas, dan Rawa Asri. Kelurahan Tambakboyo berada di sebelah timur Ambarawa tepatnya sebelah tenggara dan timur Kelurahan Kupang serta berbatasan langsung dengan Desa Asinan, Kec. Bawen. Kelurahan Tambakboyo kini sebagian wilayahnya dilintasi Jalur Lingkar Selatan Ambarawa. Di wilayan Kelurahan Tambakboyo terdapat beberapa Sekolah antara lain TK R.A Tambakboyo, SDN Tambakboyo 1, SDN Tambakboyo 2, Sekolah Luar Biasa, SMK Dr. Tjipto Ambarawa.
Sebagian besar penduduk Tambakboyo adalah pemeluk Islam,sebagian Nasrani dan minoritas Hindu dan Aliran Kepercayaan lainnya.
Mata pencaharian penduduknya beragam dari petani,nelayan,pedagang,wirausahawan,kantoran,buruh pabrik,pegawai negeri,guru,dan sebagainya.
Di wilayan Kelurahan Tambakboyo terdapat beberapa Sekolah antara lain TK R.A Tambakboyo,SD N Tambakboyo 1,SDN Tambakboyo 2,Sekolah Luar Biasa,SMK Dr. Tjipto Ambaraw
=====Ngampon========
Ngampon merupakan sebuah desa yang terletak di sebela utara terminal ambarawa di kelurahan panjang. Desa Ngampon terdiri dari 3 RT, yang mana di sana digunakan sebagai rute "Jalan Salib" untuk Umat Kristiani dari Gereja St Yusuf kalipawon menuju ke Tempat ibadah Goa Maria Kerep.


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
* {{cite book | last =Tuner | first =Peter | authorlink = | coauthors = | title =Java | publisher =Lonely Planet | date =1997 | location =[[Melbourne]] | pages =306–307 | url = | doi = | id = ISBN 0-86442-314-4 }}
* {{cite book | last =McMillan| first =Richard | authorlink = | coauthors = | title =The British Occupation of Indonesia 1945-1946| publisher =Routledge | date =2005 | location =[[Melbourne]] | pages =306–307 | url = | doi = | id = ISBN 0-415-35551-6 }}

{{portal|Indonesia}}


== Bacaan lanjutan ==
* {{cite book|last =Tuner|first =Peter|authorlink =|coauthors =|title =Java|publisher =Lonely Planet|date =1997|location =[[Melbourne]]|pages =306–307|url =|doi =|id = ISBN 0-86442-314-4 }}
* {{cite book|last =McMillan|first =Richard|authorlink =|coauthors =|title =The British Occupation of Indonesia 1945-1946|publisher =Routledge|date =2005|location =[[Melbourne]]|pages =306–307|url =|doi =|id = ISBN 0-415-35551-6 }}
{{portal|Indonesia}}{{commonscat|Ambarawa}}
{{Ambarawa, Semarang}}
{{Ambarawa, Semarang}}
{{commonscat|Ambarawa}}
{{Kabupaten Semarang}}
{{Kabupaten Semarang}}


{{coord|7|16|S|110|24|E|region:ID_type:city|display=title}}
{{coord|7|16|S|110|24|E|region:ID_type:city|display=title}}


{{Authority control}}
[[en:Ambarawa]]
[[fr:Ambarawa]]
[[jv:Ambarawa, Semarang]]
[[map-bms:Ambarawa, Semarang]]
[[nl:Ambarawa]]
[[ro:Ambarawa]]
[[su:Ambarawa, Semarang]]

Revisi terkini sejak 11 September 2024 08.28

Ambarawa
Kantor Kecamatan Ambarawa
Kantor Kecamatan Ambarawa
Peta lokasi Kecamatan Ambarawa
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSemarang
Pemerintahan
 • CamatEka Jaya Sakti
Populasi
 • Total58,767 jiwa (2.012) jiwa
Kode Kemendagri33.22.10 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3322100 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan2/8


Ambarawa (bahasa Jawa: ꦄꦩ꧀ꦧꦫꦮ, translit. Ambarawa) adalah sebuah kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.[1] Pada era kerajaan kerajaan Mataram (Amangkurat II) kawasan ini bernama Limbarawa. Dahulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Ambarawa juga dikenal karena peristiwa bersejarah Pertempuran Palagan Ambarawa. Di kecamatan ini terdapat beberapa situs sejarah, di antaranya Monumen Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api Ambarawa dan Benteng Willem I yang menjadi wisata sejarah terkenal.[butuh rujukan]

Ambarawa mempunyai jalur rel kereta api bergerigi yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta melalui Magelang. Jalur Semarang-Ambarawa-Magelang beroperasi hingga tahun 1977. Sekarang jalur ini merupakan situs Museum Kereta Api Ambarawa.[butuh rujukan]

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pertempuran pecah di Ambarawa pada tanggal 20 November 1945 antara pasukan NICA dan Inggris dengan pasukan tentara Republik Indonesia. Peristiwa ini dikenal sebagai Palagan Ambarawa.[2]

Di sebelah tengah Ambarawa ada sebuah rawa yg dikenal dengan sebutan Rawa Pening. Asal muasal rawa tersebut menurut geologist J. Van Bemellen, Rawa Pening merupakan cekungan danau tektonik, yang terjadi akibat peristiwa tektonik gravitasi, yaitu pergeseran akibat gaya berat, yang mengakibatkan Gunung Telomoyo Purba, yang dikenal sebagai Gunung Soropati, robek dan menghasilkan sesar Klegung yang sekarang sudah tidak aktif lagi. Pada masa prasejarah, sisi timur Gunung Soropati bergeser ke arah timur laut, sehingga daerah antara Gunung Telomoyo dan Pegunungan Payungrong mengalami depresi. Akibatnya, bagian kaki dasarnya patah dan terlipat, sehingga membentuk cekungan yang terisi air hujan dan menghasilkan banyak mata air dari patahan aquifer.[butuh rujukan]

Cekungan inilah yang dikenal sebagai Rawa Pening. Rawa ini menjadi sumber air utama Sungai Tuntang, yang bermuara ke Laut Jawa.[3] Ambarawa berkembang sebagai kota wisata dan bisnis dimana berbagai bisnis wisata tersedia seperti Kampoeng Rawa, Museum Kereta, Eling Bening dan lainnya.[butuh rujukan]

Pembagian administrasi

[sunting | sunting sumber]
Nama desa/kelurahan Jenis Kode wilayah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Baran kelurahan 33.22.10.1010
Bejalen desa 33.22.10.2003
Kenteng daerah tingkat IV di Indonesia
Kranggan kelurahan
desa
33.22.10.1007
Kupang kelurahan 33.22.10.1006
Lodoyong kelurahan
desa
33.22.10.1005
Ngampin kelurahan 33.22.10.1001
Panjang kelurahan
desa
33.22.10.1008
Pasekan daerah tingkat IV di Indonesia
desa
33.22.10.2009
Pojoksari kelurahan 33.22.10.1002
Tambakboyo kelurahan 33.22.10.1004
Akhir dari daftar yang dibuat secara otomatis.
Benteng Willem I (tahun 1865-1872)

Kelurahan Ngampin terletak paling barat wilayah Kecamatan Ambarawa, berbatasan dengan Kecamatan Jambu. Pusat desa (kantor balai desa) terletak pada titik 7° 15' 48.8" LS dan 110° 23' 17.7" BT, yaitu tepat 2 km sebelah barat titik nol Ambarawa, atau 40 km dari kota Semarang. Ketinggian pada titik ini adalah 486 m di atas permukaan air laut. Bentuk fisiografis wilayah Desa Ngampin secara garis besar dapat dibagi dalam 3 bagian; bagian selatan (rel kereta api sampai batas selatan desa) fisiografi datar dengan lereng rata-rata < 3%, dengan penggunaan lahan utama sawah tadah hujan dan irigasi sederhana. Sebagian kecil lahan kering dan kebun campuran. Bagian tengah (antara rel kereta api dan jalan raya) fisiografi berombak sampai bergelombang dengan lereng 3-15%. Penggunaan lahan utama pemukiman, kebun campuran dan pertanian lahan kering. Bagian utara (jalan raya sampai batas utara desa), fisiografi bergelombang, berbukit sampai bergunung dengan lereng > 15%. Penggunaan lahan untuk pertanian lahan kering di batas utara, serta pemukiman dan kebun campuran di sekitar jalan raya.

Di sepanjang jalan raya Semarang-Yogya di dekat Kantor Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Ambarawa, berjajar para pedagang serabi khas Ambarawa. Dulu hanya muncul di bulan Syakban, tetapi sekarang setiap hari warung-warung itu buka dan ramai dikunjungi pembeli. Tak jauh dari situ juga berjajar para penjual buah durian, yang merupakan hasil pertanian dari Desa Brongkol, Banyubiru sehingga disebut Durian Brongkol.

Kelurahan Lodoyong terletak di tengah kota Ambarawa, terdiri dari beberapa kampung (RW), yaitu Pandean, Sanggrahan, Lodoyong, Losari, Warung Lanang dan Bugisan. Kampung Pandean merupakan sentra pandai besi yang memproduksi alat-alat pertanian secara tradisional. Sampai sekarang industri kecil ini masih bertahan, meskipun jumlahnya semakin menyusut dari tahun ke tahun. Dulu di Pandean juga terdapat pabrik payung kertas terbesar di Jawa Tengah, tetapi sekarang sudah tutup. Kelurahan Lodoyong berbatasan dengan desa Panjang di sebelah barat, desa Kranggan di sebelah utara, desa Kupang di sebelah Timur dan desa Pojoksari di sebelah selatan. Kantor Kelurahan Lodoyong terletak di Pandean, depan Kantor Yayasan Gotong Royong Ambarawa. Beberapa sekolah yang ada di Lodoyong antara lain: Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) Ibnu Mas'ud, SDN Lodoyong I, SDN Lodoyong II, SD Kanisius Lodoyong, SDN Lodoyong III, SDN Sudirman, SMPN 2 Ambarawa, dan SMK Dr. Cipto. SDN Lodoyong II pada zaman dulu adalah sekolah untuk anak-anak etnis Tionghoa yang disebut Tjong Hwa Tjong Hwe (THTH). Di wilayah kelurahan Lodoyong juga berdiri Rumah Sakit Umum (RSU) Ambarawa dan markas Batalyon Kavaleri. Di lapangan itu setiap tahun diadakan upacara untuk memperingati Hari Infanteri pada tanggal 15 Desember, yang merujuk pada peristiwa perang besar antara TNI dengan sekutu di Ambarawa pada bulan Desember 1945.

Kelurahan Kranggan berada di sebelah utara Lodoyong dan berada di tengah kota Ambarawa. Di sini berdiri Kantor Kawedanan Ambarawa yang sekarang menjadi kantor kecamatan. Sebagai catatan, Ambarawa dahulu merupakan kawedanan yang terdiri dari kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen, Jambu, Sumowono dan sebagian Bergas selatan serta sebagian dari Tuntang bagian utara. Di pendopo kawedanan pada tahun 1970-1980an sering menjadi tempat acara pentas seni, termasuk pementasan pelawak Basiyo, dari kelompok Dagelan Mataram Yogyakarta. Di Kranggan juga terdapat Masjid Agung Mujahidin, masjid terbesar di Ambarawa. Pada tahun 1970-1980an, pada bulan Ramadan masjid ini sangat meriah. Di dekat Masjid Mujahidin ada Balai Islam yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengajian Remaja Islam Ambarawa, namun saat ini bangunan tersebut sudah tidak banyak dimanfaatkan lagi.

Di kelurahan Kranggan terdapat beberapa kampung seperti Kranggan, Jagalan, Bodean, Patoman, Kauman, Kepatihan. Di Kranggan ada bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Siwi, yang sekarang sudah menjadi Balai Desa Kranggan. Sedangkan TK Kartika Siwi telah dipindahkan ke sebuah bangunan di belakang Kantor Kecamatan Ambarawa. Selain TK Kartika Siwi, ada SD Negeri Kranggan 1 Ambarawa, yang merupakan gabungan dari SDN Kranggan 1 dan SDN Kranggan 2, terletak di Jalan Dr. Cipto. Masih di jalan yang sama, terdapat SMP-SMA Taman Siswa; juga Sekolah Kristen Lentera (SKL) yang melayani anak-anak TK, SD dan SMP sesuai anugerah-Nya yang zaman dulu dikenal sebagai Sekolah Kristen Giri Margo. Sedangkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kranggan terdapat di kampung Jagalan.

Wilayah Kelurahan Kupang sangat luas meliputi beberapa kampung antara lain: Kupang Lor, Kupang Kidul, Kupang Sewan Tegal Bulu, Kupang Pete, Kupang Tengah, Kupang Dalangan, Kupang Rengas, Kupang Jetis, Kupang Sari, Kupang Dukuh dll. Di Kupang terdapat pasar tradisional terbesar di Ambarawa yaitu pasar Projo. Di pasar ini kita bisa menjumpai beraneka ragam barang seperti gerabah, pernak pernik, pakaian, barang pecah belah, sampai makanan makanan khas jajan pasar seperti candil, es dawet atau cendol, cethil, klepon, dan lain-lain. Pasar ini dulu pernah terbakar dan kemudian dibangun lagi oleh Pemerintah. Namun pada tanggal 20 Juli 2012, pasar yang menjadi jantung perekonomian kota Ambarawa ini kembali terbakar. Di depan pasar Projo terdapat terminal angkot, hal ini membuat jalan di depan pasar Projo yang merupakan jalan raya Semarang-Yogya selalu macet. Selain itu juga ada pusat kuliner di pusat kota bernama Pusat Kuliner Ambarawa tepatnya di Pasar Suroboyo, Kupang Tengah. Pemerintah juga membangun Jalur Lingkar Selatan (JLS) Ambarawa yang dimulai dari STA 0.00 di titik sebelah barat arah Magelang dari terminal Bawen membentang ke arah selatan Ambarawa melintas perbukitan dan Perkampungan Tapak Bimo ke selatan melintas persawahan di kawasan pertanian sekitar Rawa Pening membelok ke arah Barat menuju Ngampin melalui persawahan dan berakhir pada jalan utama Semarang-Yogya. Sekolah-sekolah yang ada di Kupang antara lain: SD Negeri Kupang 1, 2, 3, 4, SMP Negeri 5 Ambarawa, SMP Islam Sudirman, SMA Negeri Ambarawa di Watu Ngorok dan SMA Islam Sudirman.

Sebelum tahun 2004, Kantor Kecamatan Ambarawa berada di Kelurahan Panjang. Di Panjang pula terdapat Gereja Santo Yusuf Ambarawa yang dikenal dengan istilah Gereja "Jago" karena di puncak dari gereja ini terdapat penangkal petir yang berbentuk ayam jago, Museum Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api, Gedung Pemuda, Terminal Bus Ambarawa dan Masjid Agung Palagan Ambarawa. Di kelurahan ini terdapat beberapa sekolah antara lain: SD Negeri Panjang 1, 2 dan 3. SMP Pangudi Luhur Ambarawa. SMK Masehi PSAK Ambarawa. Selain itu di Kelurahan Panjang terdapat Rumah Sakit Bina Kasih, rumah sakit milik Bupati Mundjirin yang diperuntukkan untuk ibu dan anak. Di sini dikenal adanya Sungai Panjang yang melintasi Ambarawa dan mengalir menuju Waduk Rawa Pening.

Pojoksari

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Pojoksari terletak di bagian selatan kota Ambarawa dan berbatasan dengan Kecamatan Banyubiru. Masyarakat Desa Pojoksari sebagian besar adalah petani. Dulu ada tempat pengolahan kompos dari Rawa Pening, tetapi sekarang lahannya sudah berubah menjadi perumahan. Di kelurahan ini terdapat beberapa sekolah antara lain: TK Pojoksari, SDN Pojoksari, dan SMP Negeri 4 Ambarawa yang berada di lingkungan Rejosari berdekatan dengan Perum Medis RSUD Ambarawa. Sedangkan PAUD B&B dan SDIT Ar-Rohmah Ambarawa berada di Pojoksari sebelum perumahan yang dulunya lahan pengolahan kompos. Saat ini wilayah Pojoksari menjadi lebih ramai lagi dengan adanya Jalan Lingkar Selatan Ambarawa.

Kelurahan Baran terletak di sebelah utara pusat kota menuju arah Bandungan. Desa ini berbatasan dengan desa Kranggan dan Jetis. Di desa ini terdapat Gelanggang Olah Raga (GOR) Ambirawa Raga yang letaknya berada satu kompleks dengan pura Hindu. GOR ini memiliki fasilitas olahraga seperti lapangan basket, lapangan tenis dan gedung bulu tangkis serta taman bermain anak-anak.

Kawasan Pacinan di Ambarawa (tahun 1880)

Desa Bejalen merupakan salah satu desa yang berada di Ambarawa desa ini juga dikenal dengan desa pelangi yang berlokasi berdekatan dengan Danau Rawa Pening dan disini juga terdapat wisata Kampung Rawa yang berada di Jalur Lingkar Selatan Ambarawa. Bejalen juga dikenal dengan desa wisata.

Desa pasekan adalah kawasan desa terluas di Kecamatan Ambarawa. Di desa pasekan juga berdiri monumen pertempuran kadi piro (mengenang jasa pahlawan pasekan) dan 2 lubang gua jepang, yang kini hampir terkubur longsoran tanah. Konon Gua Jepang ini dulu memiliki sekitar 10 lubang dan berada di lereng Bukit Kalibabon. Lubang goa tertutup karena lereng dibuat akses jalan desa. Desa Pasekan dulu juga dikenal kawasan kesenian karena ada paguyuban ketoprak, tetapi kini paguyuban ketoprak sudah tidak ada dan terpecah menjadi paguyuban kesenian kuda lumping.

Tambakboyo

[sunting | sunting sumber]

Kelurahan Tambakboyo merupakan salah sebuah Kelurahan yang berada di kecamatan Ambarawa, terdiri dari 8 dusun, yakni Dusun Tambakboyo, Dusun Tambaksari, Dusun Tambakrejo, Dusun Katang, Dusun Busungan, Dusun Karanganyar, Dusun Rengas, dan Rawa Asri. Kelurahan Tambakboyo berada di sebelah timur Ambarawa tepatnya sebelah tenggara dan timur Kelurahan Kupang serta berbatasan langsung dengan Desa Asinan, Kec. Bawen. Kelurahan Tambakboyo kini sebagian wilayahnya dilintasi Jalur Lingkar Selatan Ambarawa. Di wilayan Kelurahan Tambakboyo terdapat beberapa Sekolah antara lain TK R.A Tambakboyo, SDN Tambakboyo 1, SDN Tambakboyo 2, Sekolah Luar Biasa, SMK Dr. Tjipto Ambarawa.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang". ambarawa.semarangkab.go.id. Diakses tanggal 2018-06-18. 
  2. ^ Elgar, Danny Gaida Tera. "Pertempuran Ambarawa: Simbol Keberanian dan Semangat Juang yang Tak Tertandingi di Tanah Jawa". Jawa Pos. Diakses tanggal 2024-04-09. 
  3. ^ Amariansah, Widayat (2011). "Klante Beton, Bangunan Pengendali Penyebaran Eceng Gondok Di Rawa Pening Yang Berfungsi Sebagai Jembatan Penghubung Antar Kecamatan". Dinamika Sains. 9 (20). 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

7°16′S 110°24′E / 7.267°S 110.400°E / -7.267; 110.400