Lompat ke isi

Doktorandus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 4 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q840627
Slayingmoon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(24 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Doktorandus''' (di [[Belanda]] dan masa [[Hindia-Belanda]] '''doctorandus''') atau disingkat '''Drs.''' merupakan gelar yang diberikan oleh [[universitas]]. Kata "Doktorandus" merupakan [[kata pungutan]] dari [[bahasa Belanda]] yang memungutnya dari [[bahasa Latin]] yang berati "Ia yang akan dijadikan ilmuwan (doktor)". Karena itu di Belanda gelar ini diberikan kepada orang yang sudah menyelesaikan program Master (S-2), dan hampir mencapai gelar [[doktor]], yaitu gelar tertinggi dalam bidang akademis. Si pemilik gelar hanya tinggal menulis disertasi untuk mencapai gelar doktornya.
'''Doktorandus''' (di [[Belanda]] dan di masa [[Hindia Belanda]] '''doctorandus'''; disingkat '''Drs.''') dan '''Doktoranda''' (untuk wanita; disingkat '''Dra.''') merupakan gelar yang diberikan oleh [[universitas]]. Kata "Doktorandus/Doktoranda" merupakan [[kata serapan]] dari [[bahasa Belanda]] yang memungutnya dari [[bahasa Latin]] yang berarti "Ia yang akan dijadikan ilmuwan (doktor)". Di Belanda, gelar ini diberikan kepada orang yang sudah menyelesaikan program Master (S-2) dan hampir mencapai gelar [[doktor]], yaitu gelar tertinggi dalam bidang akademis. Pemilik gelar hanya tinggal menulis disertasi untuk mencapai gelar doktornya. Sampai dengan tahun 1960-an di dalam ijazah Doktorandus yang dikeluarkan [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) untuk ilmu sains ([[matematika]], [[fisika]], [[kimia]], [[biologi]], [[farmasi]], [[kedokteran]], [[astronomi]], [[ilmu kebumian]], [[geologi]] [[geofisika]]) dan seni rupa tercantum kalimat ''"pemegang ijazah ini berhak mencapai gelar doktor dengan membuat dan mempertahankan thesis."''<ref>Mostavan, A., Imunandar, Sudjudi, I. & Kombaitan, B. (Ed.) (2009). ''Aura biru: Catatan para pelaku sejarah ITB''. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|155}}


Sebab adanya peningkatan kebutuhan akan sarjana pada periode tahun 1950-1960-an, sementara produktivitas universitas dan [[perguruan tinggi]] Indonesia saat itu masih rendah, diambillah kebijakan untuk memperpendek masa studi [[sarjana]] dari 5-5,5 tahun menjadi 4-4,5 tahun. Faktor lainnya adalah semakin banyak sarjana Indonesia yang meneruskan pendidikannya di AS/Inggris tetap harus melalui program "M.Sc." sebelum dapat mengambil gelar doktornya, karena pola pendidikan [[Amerika Serikat]] dan [[Inggris]] menganut penjenjangan B.Sc. (3-4 tahun) - M.Sc. (2 tahun) - Ph.D. (3-4 tahun), sementara pola pendidikan di [[Belanda]]/[[Belgia]]/[[Jerman]] menganut penjenjangan Drs/Ir/Dipl.Ing (5-5,5 tahun) - Dr/Dr.Ing. (3-4 tahun).
Namun di Indonesia gelar ''doktorandus'' ini mengalami degradasi dan sampai tahun 1990 gelar ini diberikan bagi lulusan program [[S-1]] dalam [[Ilmu Sosial]]. Untuk wanita dibuat pembedaan dengan pemberian gelar [[Dra.]], sementara di Belanda pembedaan ini tidak dibuat lagi.

Dalam ijazah yang dikeluarkan [[ITB]] setelah tahun 1970-an sebenarnya tidak lagi tercantum gelar "Doktorandus" atau "[[Insinyur]]" melainkan "[[Sarjana]]", namun karena Doktorandus/Insinyur terlanjur memasyarakat, nomenklatur itu masih tetap digunakan hingga tahun 1990-an walaupun dengan masa studi dan ''level'' yang tidak lagi sama dengan era sebelum 1960-an.

Gelar ''doktorandus/doktoranda'' ini sampai tahun 1990 diberikan bagi lulusan program [[S-1]] dalam [[Ilmu Sosial]], [[matematika]] dan [[Ilmu alam|ilmu pengetahuan alam]], [[seni]], ilmu [[pedagogi]] atau [[pendidikan]]. Saat ini [[Belanda]] sendiri sudah menyesuaikan sistem penjenjangan pendidikan sebagaimana sistem B.Sc. - M.Sc. - Ph.D.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 7: Baris 11:
* [[Gelar akademik]]
* [[Gelar akademik]]


== Referensi ==
{{gelar-stub}}
{{reflist}}


[[Kategori:Gelar akademik]]
[[Kategori:Gelar akademik]]


{{gelar-stub}}

Revisi terkini sejak 21 Juni 2024 15.17

Doktorandus (di Belanda dan di masa Hindia Belanda doctorandus; disingkat Drs.) dan Doktoranda (untuk wanita; disingkat Dra.) merupakan gelar yang diberikan oleh universitas. Kata "Doktorandus/Doktoranda" merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yang memungutnya dari bahasa Latin yang berarti "Ia yang akan dijadikan ilmuwan (doktor)". Di Belanda, gelar ini diberikan kepada orang yang sudah menyelesaikan program Master (S-2) dan hampir mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi dalam bidang akademis. Pemilik gelar hanya tinggal menulis disertasi untuk mencapai gelar doktornya. Sampai dengan tahun 1960-an di dalam ijazah Doktorandus yang dikeluarkan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk ilmu sains (matematika, fisika, kimia, biologi, farmasi, kedokteran, astronomi, ilmu kebumian, geologi geofisika) dan seni rupa tercantum kalimat "pemegang ijazah ini berhak mencapai gelar doktor dengan membuat dan mempertahankan thesis."[1]:155

Sebab adanya peningkatan kebutuhan akan sarjana pada periode tahun 1950-1960-an, sementara produktivitas universitas dan perguruan tinggi Indonesia saat itu masih rendah, diambillah kebijakan untuk memperpendek masa studi sarjana dari 5-5,5 tahun menjadi 4-4,5 tahun. Faktor lainnya adalah semakin banyak sarjana Indonesia yang meneruskan pendidikannya di AS/Inggris tetap harus melalui program "M.Sc." sebelum dapat mengambil gelar doktornya, karena pola pendidikan Amerika Serikat dan Inggris menganut penjenjangan B.Sc. (3-4 tahun) - M.Sc. (2 tahun) - Ph.D. (3-4 tahun), sementara pola pendidikan di Belanda/Belgia/Jerman menganut penjenjangan Drs/Ir/Dipl.Ing (5-5,5 tahun) - Dr/Dr.Ing. (3-4 tahun).

Dalam ijazah yang dikeluarkan ITB setelah tahun 1970-an sebenarnya tidak lagi tercantum gelar "Doktorandus" atau "Insinyur" melainkan "Sarjana", namun karena Doktorandus/Insinyur terlanjur memasyarakat, nomenklatur itu masih tetap digunakan hingga tahun 1990-an walaupun dengan masa studi dan level yang tidak lagi sama dengan era sebelum 1960-an.

Gelar doktorandus/doktoranda ini sampai tahun 1990 diberikan bagi lulusan program S-1 dalam Ilmu Sosial, matematika dan ilmu pengetahuan alam, seni, ilmu pedagogi atau pendidikan. Saat ini Belanda sendiri sudah menyesuaikan sistem penjenjangan pendidikan sebagaimana sistem B.Sc. - M.Sc. - Ph.D.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mostavan, A., Imunandar, Sudjudi, I. & Kombaitan, B. (Ed.) (2009). Aura biru: Catatan para pelaku sejarah ITB. Bandung: Penerbit ITB.