Lompat ke isi

Hippasos: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 29 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q298860
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{otheruses4|tokoh Yunani Kuno|tokoh mitologi bernama Hippasus|Hippasus (mitologi)}}
{{otheruses4|tokoh Yunani Kuno|tokoh mitologi bernama Hippasos|Hippasus (mitologi)}}
[[Berkas:Ippaso di Metaponto.jpg|thumb|200px|Hippasus dari Metapontum]]
[[Berkas:Ippaso di Metaponto.jpg|jmpl|200px|Hippasos dari Metapontum]]
'''Hippasus dari Metapontum''' adalah seorang [[filsuf]] penganut [[aliran Phytagoras]].<ref name="Zeller"></ref><ref name="Freeman"></ref> Ia termasuk ke dalam golongan filsuf dari aliran Phytagoras Tua, yakni sebelum sekolah dari aliran Phytagoras di [[Kroton]] ditutup pada abad ke-5 SM.<ref name="Freeman">{{en}} Kathleen Freeman. 1952. ''Ancilla to the Pre-Socratic Philosophers''. Oxford: Basil Blackwell. P. 20.</ref><ref name="Zeller">{{en}} Edward Zeller. 1957. ''Outlines of the History of Greek Philosophy''. New York: Meridian Books. P. 51, 54.</ref> Beberapa filsuf lain yang termasuk golongan aliran Phytagoras Tua adalah [[Cercops]], [[Petron]], [[Brontinus]], [[Kalliphon]], [[Democedes]], dan [[Parmeniscus]].<ref name="Freeman"></ref> Tidak ada karya tertulis yang masih tersimpan dari semua filsuf tersebut, termasuk Hippasus.<ref name="Freeman"></ref>
'''Hippasos dari Metapontum''' adalah seorang [[filsuf]] penganut [[Phytagoras|aliran Phytagoras]].<ref name="Zeller"/><ref name="Freeman"/> Ia termasuk ke dalam golongan filsuf dari aliran Phytagoras Tua, yakni sebelum sekolah dari aliran Phytagoras di [[Kroton]] ditutup pada abad ke-5 SM.<ref name="Zeller">{{en}} Edward Zeller. 1957. ''Outlines of the History of Greek Philosophy''. New York: Meridian Books. P. 51, 54.</ref><ref name="Freeman">{{en}} Kathleen Freeman. 1952. ''Ancilla to the Pre-Socratic Philosophers''. Oxford: Basil Blackwell. P. 20.</ref> Beberapa filsuf lain yang termasuk golongan aliran Phytagoras Tua adalah [[Cercops]], [[Petron]], [[Brontinus]], [[Kalliphon]], [[Democedes]], dan [[Parmeniscus]].<ref name="Freeman"/> Tidak ada karya tertulis yang masih tersimpan dari semua filsuf tersebut, termasuk Hippasos.<ref name="Freeman"/>


Ketika aliran Phytagoras terpecah menjadi dua kelompok, ''akusmatikoi'' dan ''mathematikoi'', Hippasus menjadi pemimpin dari kelompok ''mathematikoi''.<ref name="Huffman">{{en}} Carl A. Huffman. 1999. "The Phytagorean Tradition". In ''The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy''. A.A. Long, ed. 66-87. London: Cambridge University Press.</ref> Kelompok ''akusmatikoi'' melihat perlunya menaati semua peraturan aliran Phytagoras dengan saksama, sedangkan kelompok ''mathematikoi'' mengutamakan pengajaran ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.<ref>K. Bertens. 1990. ''Sejarah Filsafat Yunani''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 34.</ref> Ia dianggap sebagai penemu [[bilangan irasional]], khususnya membuktikan bahwa [[akar kuadrat dari 2]], <math>\sqrt{2}</math>, adalah bilangan irasional.<ref>{{en}} [http://scienceworld.wolfram.com/biography/Hippasus.html Hippasus of Metapontum]</ref>
Ketika aliran Phytagoras terpecah menjadi dua kelompok, ''akusmatikoi'' dan ''mathematikoi'', Hippasos menjadi pemimpin dari kelompok ''mathematikoi''.<ref name="Huffman">{{en}} Carl A. Huffman. 1999. "The Phytagorean Tradition". In ''The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy''. A.A. Long, ed. 66-87. London: Cambridge University Press.</ref> Kelompok ''akusmatikoi'' melihat perlunya menaati semua peraturan aliran Phytagoras dengan saksama, sedangkan kelompok ''mathematikoi'' mengutamakan pengajaran ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.<ref>K. Bertens. 1990. ''Sejarah Filsafat Yunani''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 34.</ref><!-- Ia dianggap sebagai penemu [[bilangan irasional]], khususnya membuktikan bahwa [[akar kuadrat dari 2]], <math>\sqrt{2}</math>, adalah bilangan irasional.<ref>{{en}} [http://scienceworld.wolfram.com/biography/Hippasus.html Hippasus of Metapontum]</ref>-->


== Riwayat Hidup ==
== Riwayat Hidup ==
[[Berkas:Lucania map.jpg|thumb|400px|Peta [[Lucania]] kuno yang memperlihatkan [[Metapontum]] ''(kanan-tengah)'']]
[[Berkas:Lucania map.jpg|jmpl|400px|Peta [[Lucania]] kuno yang memperlihatkan [[Metapontum]] ''(kanan-tengah)'']]
Hippasus berasal dari kota [[Metapontum]].<ref name="Zeller"></ref> Karena ia merupakan anggota sekolah aliran Phytagoras, berarti ia juga pernah tinggal di [[Kroton]].<ref name="Zeller"></ref><ref name="Huffman"></ref> Ia hidup dan berkarya pada abad ke-5 SM, yakni sebelum sekolah aliran Phytagoras ditutup.<ref name="Zeller"></ref> Selain itu, diketahui juga bahwa ia hidup sezaman dengan [[Philolaos]] sehingga diperkirakan ia berkarya sekitar tahun 470 SM.<ref name="Huffman"></ref>
Hippasos berasal dari kota [[Metapontum]].<ref name="Zeller"/> Karena ia merupakan anggota sekolah aliran Phytagoras, berarti ia juga pernah tinggal di [[Kroton]].<ref name="Zeller"/><ref name="Huffman"/> Ia hidup dan berkarya pada abad ke-5 SM, yakni sebelum sekolah aliran Phytagoras ditutup.<ref name="Zeller"/> Selain itu, diketahui juga bahwa ia hidup sezaman dengan [[Philolaos]] sehingga diperkirakan ia berkarya sekitar tahun 470 SM.<ref name="Huffman"/>
<!--

Menurut sebuah legenda dari sumber-sumber kuno, Hippasus dihukum mati dengan ditenggelamkan di laut oleh para pemimpin aliran Phytagoras karena dianggap sebagai pemberontak.<ref name="Zeller"></ref><ref name="Huffman"></ref><ref name="Guthrie"></ref> Sebelum penemuan Hippasos, Pythagoras dan pengikutnya menganggap bahwa semua bilangan bersifat [[bilangan rasional|rasional]], atau dapat dinyatakan dalam [[perbandingan]] [[bilangan bulat]].<ref name="Singh">{{en}} Simon Singh. 1998.Fermat's Enigma. New York: Anchor Books. P. 50.</ref> Namun, dengan menggunakan ''[[reductio ad absurdum]]'' (pembuktian melalui kontradiksi) terbukti bahwa <math>\sqrt{2}</math> adalah bilangan irasional.<ref name="Singh"></ref> Pythagoras tidak dapat membantah pembuktian Hipassus, namun bilangan irasional bertentangan dengan [[filosofi]] yang dianut Pythagoras.<ref name="Singh"></ref> Phytagoras tidak mau mengakui kesalahan filosofinya, dan menuduh Hippasus sebagai penganut [[ajaran sesat]].<ref name="Singh"></ref> Hipassus akhirnya [[hukuman mati|dihukum mati]] dengan cara ditenggelamkan.<ref name="Singh"></ref>
Menurut sebuah legenda dari sumber-sumber kuno, Hippasos dihukum mati dengan ditenggelamkan di laut oleh para pemimpin aliran Phytagoras karena dianggap sebagai pemberontak.<ref name="Zeller"/><ref name="Huffman"/><ref name="Guthrie"/> Sebelum penemuan Hippasos, Pythagoras dan pengikutnya menganggap bahwa semua bilangan bersifat [[bilangan rasional|rasional]], atau dapat dinyatakan dalam [[perbandingan]] [[bilangan bulat]].<ref name="Singh">{{en}} Simon Singh. 1998.Fermat's Enigma. New York: Anchor Books. P. 50.</ref> Namun, dengan menggunakan ''[[reductio ad absurdum]]'' (pembuktian melalui kontradiksi) terbukti bahwa <math>\sqrt{2}</math> adalah bilangan irasional.<ref name="Singh"/> Pythagoras tidak dapat membantah pembuktian Hipassus, namun bilangan irasional bertentangan dengan [[filosofi]] yang dianut Pythagoras.<ref name="Singh"/> Phytagoras tidak mau mengakui kesalahan filosofinya, dan menuduh Hippasos sebagai penganut [[ajaran sesat]].<ref name="Singh"/> Hipassus akhirnya [[hukuman mati|dihukum mati]] dengan cara ditenggelamkan.<ref name="Singh"/>-->


== Pemikiran ==
== Pemikiran ==
=== Api sebagai prinsip dasar segala sesuatu ===
=== Api sebagai prinsip dasar segala sesuatu ===
Menurut keterangan dari [[Aristoteles]], Hippasus berpandangan bahwa api adalah prinsip dasar segala sesuatu.<ref name="Zeller"></ref><ref name="Huffman"></ref> Pandangan seperti ini serupa dengan pandangan [[filsafat]] [[Herakleitos]].<ref name="Huffman"></ref> Akan tetapi, [[W.K.C Guthrie]] mengatakan bahwa pandangan Hippasus tentang api tidak seperti pemaknaan Herakleitos sebab di dalam pandangan aliran Phytagoras, api memiliki posisi khusus.<ref name="Guthrie">{{en}} W.C.K. Guthrie. 1985. ''A History of Greek Philosophy Volume 1''. London: Cambridge University Press. P. 320-322.</ref>
Menurut keterangan dari [[Aristoteles]], Hippasos berpandangan bahwa api adalah prinsip dasar segala sesuatu.<ref name="Zeller"/><ref name="Huffman"/> Pandangan seperti ini serupa dengan pandangan [[filsafat]] [[Herakleitos]].<ref name="Huffman"/> Akan tetapi, [[W.K.C Guthrie]] mengatakan bahwa pandangan Hippasos tentang api tidak seperti pemaknaan Herakleitos sebab di dalam pandangan aliran Phytagoras, api memiliki posisi khusus.<ref name="Guthrie">{{en}} W.C.K. Guthrie. 1985. ''A History of Greek Philosophy Volume 1''. London: Cambridge University Press. P. 320-322.</ref>


=== Tentang alam semesta ===
=== Tentang alam semesta ===
Menurut kesaksian [[Diogenes Laertius]], Hippasus berpendapat bahwa alam semesta (''kosmos'') mencapai kepenuhan dari segala perubahannya pada periode-periode tertentu.<ref name="Guthrie"></ref> Pandangan ini merepresentasikan doktrin aliran Phytagoras tentang siklus sejarah yang berulang terus-menerus.<ref name="Guthrie"></ref>
Menurut kesaksian [[Diogenes Laertius]], Hippasos berpendapat bahwa alam semesta (''kosmos'') mencapai kepenuhan dari segala perubahannya pada periode-periode tertentu.<ref name="Guthrie"/> Pandangan ini merepresentasikan doktrin aliran Phytagoras tentang siklus sejarah yang berulang terus-menerus.<ref name="Guthrie"/>


=== Tentang jiwa dan tubuh ===
=== Tentang jiwa dan tubuh ===
Dari kesaksian [[Claudianus Mamertus]], diketahui juga bahwa Hippasus memandang jiwa dan tubuh sebagai yang terpisah satu sama lain.<ref name="Guthrie"></ref> Jiwa tetap hidup ketika tubuh mati.<ref name="Guthrie"></ref> Pandangan ini merupakan pandangan khas aliran Phytagoras.<ref name="Guthrie"></ref>
Dari kesaksian [[Claudianus Mamertus]], diketahui juga bahwa Hippasos memandang jiwa dan tubuh sebagai yang terpisah satu sama lain.<ref name="Guthrie"/> Jiwa tetap hidup ketika tubuh mati.<ref name="Guthrie"/> Pandangan ini merupakan pandangan khas aliran Phytagoras.<ref name="Guthrie"/>


=== Tentang musik ===
=== Tentang musik ===
Hippasus dikatakan menemukan sesuatu dalam bidang musik.<ref name="Guthrie"></ref><ref name="Huffman"></ref> Ia menemukan interval nada yang harmonis dengan cara membenturkan empat piringan perunggu.<ref name="Guthrie"></ref> Keempat piringan perunggu tersebut memiliki ketebalan dengan proporsi 4:3, 3:2, dan 2:1.<ref name="Guthrie"></ref>
Hippasos dikatakan menemukan sesuatu dalam bidang musik.<ref name="Huffman"/><ref name="Guthrie"/> Ia menemukan interval nada yang harmonis dengan cara membenturkan empat piringan perunggu.<ref name="Guthrie"/> Keempat piringan perunggu tersebut memiliki ketebalan dengan proporsi 4:3, 3:2, dan 2:1.<ref name="Guthrie"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 33: Baris 33:
* [[Daftar Filsuf]]
* [[Daftar Filsuf]]


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
* [http://scienceworld.wolfram.com/biography/Hippasus.html Hippasus of Metapontum]
* [http://scienceworld.wolfram.com/biography/Hippasus.html Hippasus of Metapontum]


{{Filsuf pra-Sokrates}}
{{Filsuf pra-Sokrates}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Filsuf Yunani]]
[[Kategori:Filsuf Yunani]]

Revisi terkini sejak 1 September 2023 10.47

Hippasos dari Metapontum

Hippasos dari Metapontum adalah seorang filsuf penganut aliran Phytagoras.[1][2] Ia termasuk ke dalam golongan filsuf dari aliran Phytagoras Tua, yakni sebelum sekolah dari aliran Phytagoras di Kroton ditutup pada abad ke-5 SM.[1][2] Beberapa filsuf lain yang termasuk golongan aliran Phytagoras Tua adalah Cercops, Petron, Brontinus, Kalliphon, Democedes, dan Parmeniscus.[2] Tidak ada karya tertulis yang masih tersimpan dari semua filsuf tersebut, termasuk Hippasos.[2]

Ketika aliran Phytagoras terpecah menjadi dua kelompok, akusmatikoi dan mathematikoi, Hippasos menjadi pemimpin dari kelompok mathematikoi.[3] Kelompok akusmatikoi melihat perlunya menaati semua peraturan aliran Phytagoras dengan saksama, sedangkan kelompok mathematikoi mengutamakan pengajaran ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.[4]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]
Peta Lucania kuno yang memperlihatkan Metapontum (kanan-tengah)

Hippasos berasal dari kota Metapontum.[1] Karena ia merupakan anggota sekolah aliran Phytagoras, berarti ia juga pernah tinggal di Kroton.[1][3] Ia hidup dan berkarya pada abad ke-5 SM, yakni sebelum sekolah aliran Phytagoras ditutup.[1] Selain itu, diketahui juga bahwa ia hidup sezaman dengan Philolaos sehingga diperkirakan ia berkarya sekitar tahun 470 SM.[3]

Pemikiran

[sunting | sunting sumber]

Api sebagai prinsip dasar segala sesuatu

[sunting | sunting sumber]

Menurut keterangan dari Aristoteles, Hippasos berpandangan bahwa api adalah prinsip dasar segala sesuatu.[1][3] Pandangan seperti ini serupa dengan pandangan filsafat Herakleitos.[3] Akan tetapi, W.K.C Guthrie mengatakan bahwa pandangan Hippasos tentang api tidak seperti pemaknaan Herakleitos sebab di dalam pandangan aliran Phytagoras, api memiliki posisi khusus.[5]

Tentang alam semesta

[sunting | sunting sumber]

Menurut kesaksian Diogenes Laertius, Hippasos berpendapat bahwa alam semesta (kosmos) mencapai kepenuhan dari segala perubahannya pada periode-periode tertentu.[5] Pandangan ini merepresentasikan doktrin aliran Phytagoras tentang siklus sejarah yang berulang terus-menerus.[5]

Tentang jiwa dan tubuh

[sunting | sunting sumber]

Dari kesaksian Claudianus Mamertus, diketahui juga bahwa Hippasos memandang jiwa dan tubuh sebagai yang terpisah satu sama lain.[5] Jiwa tetap hidup ketika tubuh mati.[5] Pandangan ini merupakan pandangan khas aliran Phytagoras.[5]

Tentang musik

[sunting | sunting sumber]

Hippasos dikatakan menemukan sesuatu dalam bidang musik.[3][5] Ia menemukan interval nada yang harmonis dengan cara membenturkan empat piringan perunggu.[5] Keempat piringan perunggu tersebut memiliki ketebalan dengan proporsi 4:3, 3:2, dan 2:1.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f (Inggris) Edward Zeller. 1957. Outlines of the History of Greek Philosophy. New York: Meridian Books. P. 51, 54.
  2. ^ a b c d (Inggris) Kathleen Freeman. 1952. Ancilla to the Pre-Socratic Philosophers. Oxford: Basil Blackwell. P. 20.
  3. ^ a b c d e f (Inggris) Carl A. Huffman. 1999. "The Phytagorean Tradition". In The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy. A.A. Long, ed. 66-87. London: Cambridge University Press.
  4. ^ K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 34.
  5. ^ a b c d e f g h i (Inggris) W.C.K. Guthrie. 1985. A History of Greek Philosophy Volume 1. London: Cambridge University Press. P. 320-322.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]