Mamasa, Mamasa: Perbedaan antara revisi
k Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q4195291 |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
||
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kecamatan |
{{kecamatan |
||
|nama=Mamasa |
|nama =Mamasa |
||
|dati2=Kabupaten |
|dati2 =Kabupaten |
||
|nama dati2=Mamasa |
|nama dati2 =Mamasa |
||
⚫ | |||
|luas=- km² |
|||
|luas =250,07 km² |
|||
|penduduk= |
|penduduk =26277 |
||
|kelurahan=- |
|||
|penduduktahun=[[2021]] |
|||
|nama camat=- |
|||
|pendudukref=<ref>[http://mamasakab.bps.go.id/indicator/12/31/1/jumlah-penduduk-per-kecamatan.html Jumlah Penduduk Per Kecamatan (Jiwa), 2019-2021]</ref> |
|||
⚫ | |||
|kelurahan =11 [[desa]]<br> 1 [[kelurahan]] |
|||
⚫ | |||
|nama camat =Hesron Lululangi, S.Pt. |
|||
⚫ | |||
|kode pos =91362 |
|||
}} |
}} |
||
'''Mamasa''' adalah sebuah [[ |
'''Mamasa''' adalah sebuah [[kecamatan]] yang juga merupakan [[ibukota]] dari [[Kabupaten Mamasa]], provinsi [[Sulawesi Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Mamasa memiliki luas 250,07 km² dan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di kabupaten Mamasa yakni 26.277 jiwa ([[2021]]). Kecamatan Mamasa terdiri dari 1 [[kelurahan]] dan 11 [[desa]], dan terbagi menjadi 7 [[Rukun Tetangga]] (RT), 18 [[Rukun Warga]] (RW) yang terdapat di [[Mamasa, Mamasa, Mamasa|kelurahan Mamasa]], dan 53 [[dusun]] yang tersebar di 11 [[desa]]. |
||
== Desa/Kelurahan == |
|||
{{col|2}} |
|||
# [[Bombong Lambe, Mamasa, Mamasa|Bombong Lambe]] |
|||
# [[Bubun Batu, Mamasa, Mamasa|Bubun Batu]] |
|||
# [[Buntubuda, Mamasa, Mamasa|Buntubuda]] |
|||
# [[Lambanan, Mamasa, Mamasa|Lambanan]] |
|||
# [[Lembangna Salulo, Mamasa, Mamasa|Lembangna Salulo]] |
|||
# [[Mambulilling, Mamasa, Mamasa|Mambulilling]] |
|||
# [[Osango, Mamasa, Mamasa|Osango]] |
|||
# [[Pebassian, Mamasa, Mamasa|Pebassian]] |
|||
# [[Rambu Saratu, Mamasa, Mamasa|Rambu Saratu]] |
|||
# [[Taupe, Mamasa, Mamasa|Taupe]] |
|||
# [[Tondok Bakaru, Mamasa, Mamasa|Tondok Bakaru]] |
|||
# [[Mamasa, Mamasa, Mamasa|Kelurahan Mamasa]] |
|||
{{colend}} |
|||
== Demografi == |
|||
=== Suku === |
|||
Suku asli yang mendiami kabupaten Mamasa ialah suku [[Suku|Toraja]]. Komunitas suku Toraja sudah tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Mamasa dan juga sebagian terdapat di kabupaten [[Kabupaten Banggai|Banggai]], provinsi [[Sulawesi Tengah]]. Mamasa masih merupakan bagian dari sub-suku [[Suku Toraja|Toraja]], sehingga adat-istiadat dan budaya, berkerabat dengan suku Toraja. Selain itu bahasa Mamasa juga mirip dengan bahasa Toraja. Sehingga Mamasa sering juga disebut sebagai suku Toraja Mamasa. Namun, meskipun orang Mamasa mengaku masih berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai To Mamasa. Selain itu masyarakat Mamasa memiliki upacara adat seperti upacara adat orang Toraja.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/07/29/suku-mamasa-kerabat-toraja/|title=Suku Mamasa, Kerabat Toraja|website=www.goodnewsfromindonesia.id|accessdate=17 November 2020}}</ref> |
|||
=== Agama === |
|||
Sebagian Orang Mamasa masih mempraktikkan tradisi dari agama tradisional leluhur mereka, yang disebut "Ada' Mappurondo" atau "Aluk Tomatua". Tradisi ini tetap terpelihara dan terus terwariskan ke generasi berikutnya. Tradisi dari Ada 'Mappurondo ini dilaksanakan terutama setelah panen padi berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka. Ada satu tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, aitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Mereka percaya bahwa semua mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang sama dalam kehidupan sesudahnya.<ref name="SUKU"/> |
|||
Meskipun masih dipengaruhi kepercayaan leluhur, kini masyarakat di Mamasa telah memeluk agama yang diakui di [[Indonesia]]. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]], mayoritas penduduk kecamatan Mamasa memeluk agama [[Kekristenan]] yakni 91,02%, dimana pemeluk agama [[Protestan]] 88,89% dan [[Katolik]] 2,13%. Kemudian penduduk yang memeluk agama [[Islam]] sebanyak 8,88%, [[Hindu]] 0,02% dan lainnya 0,08%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Mamasa&wid=7603000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Mamasa|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=17 November 2020}}</ref> |
|||
== Referensi == |
|||
{{references}} |
|||
{{Mamasa, Mamasa}} |
{{Mamasa, Mamasa}} |
||
{{Kabupaten Mamasa}} |
{{Kabupaten Mamasa}} |
||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sulawesi Barat]] |
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sulawesi Barat]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 30 Desember 2023 19.47
Mamasa | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Barat | ||||
Kabupaten | Mamasa | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Hesron Lululangi, S.Pt. | ||||
Populasi | |||||
• Total | 26.277 jiwa | ||||
• Kepadatan | 109,14/km2 (282,7/sq mi) | ||||
Kode pos | 91362 | ||||
Kode Kemendagri | 76.03.03 | ||||
Kode BPS | 7603050 | ||||
Luas | 250,07 km² | ||||
Kepadatan | 109,14 | ||||
Desa/kelurahan | 11 desa 1 kelurahan | ||||
|
Mamasa adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibukota dari Kabupaten Mamasa, provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Kecamatan Mamasa memiliki luas 250,07 km² dan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di kabupaten Mamasa yakni 26.277 jiwa (2021). Kecamatan Mamasa terdiri dari 1 kelurahan dan 11 desa, dan terbagi menjadi 7 Rukun Tetangga (RT), 18 Rukun Warga (RW) yang terdapat di kelurahan Mamasa, dan 53 dusun yang tersebar di 11 desa.
Desa/Kelurahan
[sunting | sunting sumber]Demografi
[sunting | sunting sumber]Suku
[sunting | sunting sumber]Suku asli yang mendiami kabupaten Mamasa ialah suku Toraja. Komunitas suku Toraja sudah tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Mamasa dan juga sebagian terdapat di kabupaten Banggai, provinsi Sulawesi Tengah. Mamasa masih merupakan bagian dari sub-suku Toraja, sehingga adat-istiadat dan budaya, berkerabat dengan suku Toraja. Selain itu bahasa Mamasa juga mirip dengan bahasa Toraja. Sehingga Mamasa sering juga disebut sebagai suku Toraja Mamasa. Namun, meskipun orang Mamasa mengaku masih berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai To Mamasa. Selain itu masyarakat Mamasa memiliki upacara adat seperti upacara adat orang Toraja.[2]
Agama
[sunting | sunting sumber]Sebagian Orang Mamasa masih mempraktikkan tradisi dari agama tradisional leluhur mereka, yang disebut "Ada' Mappurondo" atau "Aluk Tomatua". Tradisi ini tetap terpelihara dan terus terwariskan ke generasi berikutnya. Tradisi dari Ada 'Mappurondo ini dilaksanakan terutama setelah panen padi berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka. Ada satu tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, aitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Mereka percaya bahwa semua mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang sama dalam kehidupan sesudahnya.[2]
Meskipun masih dipengaruhi kepercayaan leluhur, kini masyarakat di Mamasa telah memeluk agama yang diakui di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, mayoritas penduduk kecamatan Mamasa memeluk agama Kekristenan yakni 91,02%, dimana pemeluk agama Protestan 88,89% dan Katolik 2,13%. Kemudian penduduk yang memeluk agama Islam sebanyak 8,88%, Hindu 0,02% dan lainnya 0,08%.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jumlah Penduduk Per Kecamatan (Jiwa), 2019-2021
- ^ a b "Suku Mamasa, Kerabat Toraja". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 17 November 2020.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Mamasa". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 17 November 2020.